MACAM MACAM PEMBANGKIT LISTRIK docx

MACAM-MACAM PEMBANGKIT LISTRIK
May 8, 2013 · by victor3md ·

Bookmark the

permalink. ·

MESIN KONVERSI ENERGI

HMKK 537

MACAM-MACAM PEMBANGKIT LISTRIK

DISUSUN OLEH:

NAMA

: VICTOR MERE MARIA MANIKAM DAMAI

NIM


: H1F110207

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN

BANJARBARU

2012

1. SEBUTKAN PEMBANGKIPEMBANGKIT TENAGA LISTRIK ?
A. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Air)
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat Listrik Tenaga Air
(PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh
Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan penggunaan bahan

bakar.

B. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga
Uap)
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan
untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang
digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara
adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan wujud cairnya.

Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam bahan bakar.PLTUmenggunakan siklus
uap dan air dalam pembangkitannya. Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi
ruang bakar ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke dalam ruang
bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang mengubah bahan bakar menjadi energi
panas/ kalor.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan
menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap
baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin
tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang
akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan
ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam

jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika
jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus
tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat
kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat
keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas
sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.

C. PLTGU (Pembangkit Listrik
Tenaga Gas dan Uap)

Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU.
Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di ketel penghasil
uap bertekanan tinggi.

Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3 unit HRSG dan 1 unit PLTU. Daya
listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya unit PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU
tergantung dari banyaknya gas buang unit PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur
dan daya PLTU akan mengikuti saja. PLTGU merupakan pembangkit yang paling efisien dalam
penggunaan bahan bakarnya.Secara umum HRSG tersebut adalah pengganti boiler pada PLTU, yang

bekerja untuk menghasilkan uap. Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan dialirkan
ke turbin uap dan memutar generator untuk menghasilkan daya listrik. Dan efisiensi PLTGU lebih baik
dari pusat listrik termal lainnya mengingat listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang
dihasilkan PLTG ditambah PLTU tanpa bahan bakar.

D. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga
Panas bumi)
Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat Listrik Tenaga Panas
(PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan
adalah uap panas bumi yang berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di
daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU,
karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama
untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP :Uap
panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.

Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan mendapat air dari lapisan humus di
bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran dilakukan di atas permukaan bumi menuju kantong uap
tersebut, hingga uap dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin uap

penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap akan diembunkan dalam kondensor menjadi

air dan disuntikkan kembali ke dalam perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam
kantong uap ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun harus
disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat siklus dari PLTP ini maka PLTP
termasuk pada pusat pembangkit yang menggunakan energi terbarukan.

E. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga
Diesel)
Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil
atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar
gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut
menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi putar. Energi putar
ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan
efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada
turbo charger. turbo charger ini digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.

Mesin diesel terdiri dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah. Perbedaannya
terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 2 langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2 langkah dapat menghasilkan daya

2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah, namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak
sesempurna mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja. Ilustrasi siklus
perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD
ada yang berputaran tinggi (high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah
(low speed) dengan bentuk yang lebih besar.

F. PLTS (Pusat Listrik Tenaga
Surya)

Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik yang kemudia
disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap saat. Digunakan secara besar-besaran,
untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah atau bangunan.

G. PLTO (Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak)

Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi yang cukup
besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-gulung, merupakan energi
alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan
gelombang.


H. PLTG (Pembangkit Listrik
Tenaga Gas)
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan menggerakkan
turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan
PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar
menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut,
mulamula udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel
debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu
dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.

Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.
Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika
menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan
dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan
tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh
turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui
turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke
turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara
pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah korosi turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka

bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang
melampaui 1 part per mill (ppm).

I.
PLTSa (Pembangkit Listrik
Tenaga Sampah)

Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan oleh Pemerintah
Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik (Waste to Energy) atau yang
lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Konsep Pengolahan Sampah menjadi
Energi (Waste to Energy) atau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga sampah) secara ringkas (TRIBUN,
2007) adalah sebagai berikut :

1. Pemilahan sampah,Sampah dipilah untuk memanfaatkan sampah yang masih dapat di daur
ulang. Sisa sampah dimasukkan kedalam tungku Insinerator untuk dibakar.
2. Pembakaran sampah,Pembakaran sampah menggunakan teknologi pembakaran yang
memungkinkan berjalan efektif dan aman bagi lingkungan. Suhu pembakaran dipertahankan
dalam derajat pembakaran yang tinggi (di atas 1300°C). Asap yang keluar dari pembakaran
juga dikendalikan untuk dapat sesuai dengan standar baku mutu emisi gas buang.
3. Pemanfaatan panas,Hasil pembakaran sampah akan menghasilkan panas yang dapat

dimanfaatkan untuk memanaskan boiler. Uap panas yang dihasilkan digunakan untuk
memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator listrik.
4. Pemanfaatan abu sisa pembakaran,Sisa dari proses pembakaran sampah adalah abu. Volume
dan berat abu yang dihasilkan diperkirakan hanya kurang 5% dari berat atau volume sampah
semula sebelum di bakar. Abu ini akan dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku batako atau
bahan bangunan lainnya setelah diproses dan memiliki kualitas sesuai dengan bahan
bangunan.
Dikota-kota besar di Eropah, Amerika, Jepang, Belanda dll waste energy sudah dilakukan sejak
berpuluh tahun lalu, dan hasilnya diakui lebih dapat menyelesaikan masalah sampah. Pencemaran dari
PLTSa yang selama ini dikhawatirkan oleh masyarakat sebenarnya sudah dapat diantisipasi oleh
negara yang telah menggunakan PLTSa terlebih dahulu. Pencemaran- pencemaran tersebut seperti :

o

Dioxin

Dioxin adalah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari sintesa kimia pada
proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan yang mengandung unsur halogen pada
temperatur tinggi, misalnya plastic pada sampah, dapat menghasilkan dioksin pada temperatur yang
relatif rendah seperti pembakaran di tempat pembuangan akhir sampah (TPA) (Shocib, Rosita,

2005).PLTSa sudah dilengkapi dengan sistem pengolahan emisi dan efluen, sehingga polutan yang
dikeluarkan berada di bawah baku mutu yang berlaku di Indonesia, dan tidak mencemari lingkungan.

o

Residu

Hasil dari pembakaran sampah yang lainnya adalah berupa residu atau abu bawah (bottom ash) dan
abu terbang (fly ash) yang termasuk limbah B3, namun hasil-hasil studi dan pengujian untuk
pemanfaatan abu PLTSa sudah banyak dilakukan di negara-negara lain. Di Singapura saat ini
digunakan untuk membuat pulau, dan pada tahun 2029 Singapura akan memiliki sebuah pulau baru
seluas 350 Ha (Pasek, Ari Darmawan, 2007).PLTSa akan memanfaatkan abu tersebut sebagai bahan
baku batako atau bahan bangunan.

o

Bau

Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap baik saat
pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan bagi

masyarakat umum.Untuk menghindari bau yang berasal dari sampah akan dibuat jalan tersendiri ke
lokasi PLTSa melalui jalan Tol, di sekeliling bagunan PLTSa akan ditanami pohon sehingga
membentuk greenbelt (sabuk hijau) seluas 7 hektar.

J.
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir)
Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional, yaitu ; air diuapkan di
dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak
apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk
menghasilkan panas menggunakan bahan bakar fosil seperti ; batubara, minyak dan gas. Dampak dari
pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2)
dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat. Sisa pembakaran tersebut akan
ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan
asam dan peningkatan suhu global. Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan
uap yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam reactor nuklir.
Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN

beroperasi. Proses pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan partikel
seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu yang mengandung logam berat
yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah
lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN, adalah berupa elemen bakar
bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa disimpan di lokasi PLTN,
sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.

K. PLTPS (Pembangkit Listrik
Tenaga Pasang Surut)
Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya sama dengan
pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan
energi listrik.

2. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
MASING-MASING PEMBANGKIT
LISTRIK ?

PLTA
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat dirangkum secara garis
besar sebagai berikut :

o

Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan beban. Sehingga
pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk
kondisi beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.

o

Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan
lainnya dan teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.

o

PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.

o

Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk kegiatan lain, seperti
irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.

o

Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi lingkungan.

o

Tidak menyebabkan polusi gas rumah kaca

Kelemahan PLTA :

o

Mebutuhkan inventasi yang besar

o

Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat listrik yang berkapasitas besar

o

Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan
proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin, dapat memakan waktu
hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang membutuhkan studi dampak
lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas dan terbuka (mengurangi areal
pertanian dan bangunan). mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian. Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena
itu kecepatan perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s.

PLTU

Kelebihan :

o

Efisiensi Tinggi.

o

Cocok untuk memenuhi beban dasar.

o

Daya yang dihasilkan besar.

o

Bisa menggunakan segala jenis bahan bakar (cair, padat, atau gas).

o

Biaya perawatan murah (penggantian suku cadang tidak terlalu sering).

o

Usia mesin lebih lama.

o

Tidak terlalu sering diadakan pemeriksaan bagian –bagian turbin

Kekurangan :

o

Proses start lama.

o

Membutuhkan lahan yang luas.

o

Membutuhkan air pendingin yang cukup banyak sehingga biasanyaditempatkan didaerah
yang dekat dengan sumber air yang melimpah.

o

Investasi awal mahal.

o

Proses pembangunan lama.

o

Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya untuk bahan bakarbatubara atau residu).

o

Fondasi berat

PLTGU
Kelebihan PLTGU sebagai berikut :

o

Dapat memperbaiki efisiensi (dibandingkan yang hanya menggunakan PLTG).

o

Daya yang dihasilkan menjadi lebih besar.

o

Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap (pertama dibangun PLTG danselanjutnya
ditambah PLTU).

o

Dapat dibangun dengan beberapa turbin gas dan HRSG untuk satu turbin uapsehingga
pengoperasian PLTG dapat bergantian tanpa melakukan shutdown pada bagian PLTU.

o

Jumlah air pendingin tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan PLTUkonvensional untuk
daya yang sama.

o

Proses start lebih cepat dibandingkan PLTU konvensional.

o

Tidak membutuhkan lahan yang luas.

o

Emisi lebih ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar gas

Kerugian:

o

Emisi gas buang tidak ramah lingkungan (biasanya untuk bahan bakarbatubara atau residu).

o

Proses pembangunan lama.

o

Membutuhkan lahan yang luas.

PLTP
Kelebihan :

o

Biaya operasional lebih murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar,

Kekurangan :

o

memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi dan pengeboran
perut bumi.

PLTD
Kelebihan :

o

Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

o

lokasi bisa dimana saja (pantai sampai pegunungan) dengan kapasitas bisa disesuaikan,
malahan di desa terpencil dengan pengguna sedikit,

Kekurangan :

o

menggunakan sumber daya alam terbatas/tak terbaharukan/fosil

PLTS
Kelebihannya :

o

Memanfaatkan sinar matahari tanpa biaya,

o

cocok sekali untuk daerah tropika

o

Praktis dan hemat

o

Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis

o

Bersih, ramah lingkungan

o

Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang

o

Praktis, tidak memerlukan perawatan

o

Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia

Kekurangan :

o

Ketergantungan oleh sinar matahari, tetapi untuk hal ini diatasi dengan kekuatan
penyimpanan aki/baterei

o

Biaya awal relatif mahal

PLTO
Kelebihan :

o

energi bisa diperoleh secara gratis,

o

tidak butuh bahan bakar,

o

tidak menghasilkan limbah,

o

mudah dioperasikan dan biaya perawatan rendah,

o

serta dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai

Kekurangan :

o

Bergantung pada ombak; kadang dapat energi, kadang pula tidak,

o

Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten.

PLTG
Kelebihan :

o

Fleksibel dalam pengoperasian.Start– stopcepat.

o

Cocok untuk memenuhi beban puncak

o

Fondasi lebih ringan.

o

Masa pembangunan cepat.

o

Tidak membutuhkan lahan yang luas.

o

Bisa dibangun di daerah padat ( pusat kota ).

o

Ramah lingkungan.

o

Investasi awal cukup murah.

Kekurangan :

o

Spare part mahal.

o

Perlu sering dilakukan pemeriksaan terhadap area yang dilewati gas panas.

o

Daya yang dihasilkan rendah.

o

Usia tidak panjang.

o

Efisiensi rendah.

o

Hanya bisa menggunakan bahan bakar jenis tertentu (cair dan gas).

PLTSa
Kelebihan :

o

PLTS menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hal ini berarti
mambantu menutupi defisit energi listrik PLN. Jadi, sudah waktunya sampah diolah jadi energi
listrik. Dengan begitu, krisis listrik yang dihadapi dapat teratasi dan tarif pun bisa murah.

o

Keberadaan TPA tidak hanya menguntungkan pengelola tetapi juga masyarakat sekitar.
Adanya PLTS membuat masyarakat sekitar TPA dapat menggunakan listrik dengan gratis. Solusi
ini dapat mencegah penolakan masyarakat sekitar terhadap keberadaan TPA.

Kekurangan :

o

dibutuhkan sampah dalam jumlah besar, yang mengakibatkan diperlukannya beaya tinggi
untuk penyediaan sampah itu atau untuk mengganti kekurangan sampah itu dengan energi
lain

o

proyek tersebut bukan proyek yang mendatangkan untung

o

mencemari lingkungan hidup dan mendatangkan penyakit

o

akan memicu orang-orang untuk memerbesar produksi sampah

PLTN
Keuntungan :

o

Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas rumah kaca hanya
dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas)

o

Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida,
sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia.

o

Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)

o

Biaya bahan bakar rendah – hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. Ketersedian bahan
bakar yang melimpah – sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan

Kekurangan :

o

Risiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak
mempunyai containment building).

o

Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dapat bertahan hingga ribuan
tahun

PLTPS
Keuntungan

o

Setelah dibangun energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis,

o

tidak membutuhkan bahan bakar,

o

tidak menimbulkan efek rumah kaca,

o

produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi.

Kekurangan

o

bukan energi masa depan karena memiliki berbagai kelemahan.

o

Biaya pembuatan dam mahal dan merusak ekosistem dipesisr pantai.

3. MENURUT ANDA MANA
PEMBANGKIT LISTRIK YANG
COCOK UNTUK INDONESIA?
JELASKAN !

Pembangkit listrik yg cocok di Indonesia adalah PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak) dan PLTPS
(Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut) di karenakan Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang memiliki
banyak sekali perairan lautnya. Dan kedua pembangkit itu menggunakan tenaga dari air laut yang
bergerak memutarkan turbin yang memutarkan generator yang akan menghasilkan Listrik.

PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)

PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)