PENGEMBANGAN BUKU TEKS BAHASA INGGRIS YA

PENGEMBANGAN BUKU TEKS BAHASA INGGRIS YANG INTEGRATIF,
KONSTRUKTIF, DAN BERKARAKTER
Abdul Munir, Wageyono
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas PGRI Banyuwangi
Email : monaire32@yahoo.com
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas PGRI Banyuwangi
Email : wage@yahoo.co.id

Abstract

The purpose of this research is to produce a comprehensive and in-depth information about the
existence and quality of the student handbook available today, as well as the level of needs of
English teacher of Junior High School in Banyuwangi to the student handbook of English subjects
that integrative, constructive, and character. For this purpose, the researcher used Research and
Development (R & D) method, which included three phases, namely the exploration phase, model
development phase and model testing phase. As a preliminary step in the framework of the
Research of the Beginner Lecturer, so this research is limited to the exploration phase. At the
exploration phase researchers examined the presence and quality of textbooks of English subject of
Junior High School class VII in the Bnayuwangi District existing today, as the basis for preparing
a prototype or draft textbook English subjects that integrative, constructive, and character. This
research were conducted in Junior High School in Banyuwangi regency.

Keywords: textbooks, English language, junior high school, R & D

Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan guru pengajar Bahasa Inggris dan
beberapa siswa, penulis mendapat masukan
bahwa permasalahan utama yang dihadapi
dalam pembelajaran Bahasa Inggris diantaranya
adalah
kurangnya
sarana
penunjang
pembelajaran yaitu buku pegangan siswa dan
lembar kerja siswa yang komprehensif
tertintegratif.
Ada beberapa pendekatan yang saat ini
mulai dikembangkan dan diterapkan salah
satunya adalah pendekatan konstruktif.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sagala
(2009;88), konstruktif merupakan landasan
berfikir (filosofi) pendekatan konstektual yaitu

pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit,
yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas
dan
tidak
dengan
tiba-tiba.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil
dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.

A. Latar Belakang
Bahasa Inggris merupakan salah satu
ketrampilan dasar yang diperlukan oleh siswa
untuk menunjang keberhasilan belajarnya
dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum Bahasa Inggris diperlukan oleh
semua orang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu sangat diharapkan siswa sekolah
menengah untuk menguasai pelajaran Bahasa
Inggris karena Bahasa Inggris merupakan
sarana komunikasi yang sangat diperlukan oleh
dunia internasional.
Mengingat pentingnya pelajaran Bahasa
Inggris maka seharusnyalah siswa menguasai
pelajaran Bahasa Inggris. Namun dilapangan,
penulis menemukan kenyataan yang tidak
diharapkan yaitu kurangnya minat dan motivasi
siswa dalam belajar Bahasa Inggris, siswa
menganggap Bahasa Inggris suatu pelajaran
yang sulit dan tidak menarik untuk dipelajari
sehingga siswa merasa takut terhadap pelajaran
Bahasa Inggris.

1

pendekatan semacam itu tidak akan menjamin
persiapan yang memadai untuk sukses

berkomunikasi, penggunaan bahasa yang
berhubungan dengan karier , atau interaksi
sehari-hari dalam bahasa . Sebuah contoh
ekstrim adalah metode tata bahasa - terjemahan
, yang mengajarkan siswa untuk menganalisis
tata bahasa dan menerjemahkan (biasanya
tertulis ) dari satu bahasa ke bahasa lain .
Metode ini membatasi bahasa belajar sangat
sempit, berbagai kemampuan yang tidak
mempersiapkan siswa untuk menggunakan
bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengurangi beberapa kelemahan
diatas maka pendekatan integratif menjadi
pilihan alternatif pemecahannya. Ada dua jenis
pendekatan integrasi yaitu pengajaran bahasa
berbasis konten dan pengajaran berbasis tugas.
Yang pertama ini menekankan pembelajaran
konten melalui bahasa, sedangkan tekanan
kedua
melakukan

tugas-tugas
yang
membutuhkan penggunaan bahasa yang
komunikatif.

Dalam pendekatan konstruktif siswa
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya secara
aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
yang sudah ada. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk mengembangkan buku pegangan siswa
yang berbasis integratif,
konstruktif, dan
berkarakter, dimana buku ini juga dapat
digunakan oleh siswa sebagai lembar kerja
sehingga siswa tidak perlu lagi membeli
lembar kerja siswa yang datang dari luar
sekolah.
Berdasarkan
latar
belakang,

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“bagaimanakah proses pengembangan buku
siswa yang integratif,
konstruktif, dan
berkarakter pada kelas VII SMP di Kabupaten
Banyuwangi?”
Sebagai langkah awal, penulis mencoba
mengembangkan buku siswa yang berbasis
integratif, konstruktif, dan berkarakter pada
materi pembelajaran Bahasa Inggris kelas VII
Sekolah Menengah Pertama. Pengembangan ini
dirangkum dalam sebuah penelitian dengan
judul “Pengembangan Buku Teks Bahasa
Inggris yang integratif, konstruktif, dan
berkarakter untuk Kelas VII Sekolah
Menengah
Pertama
di
Kabupaten
Banyuwangi”


2. Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun,
dalam
konteks
filsafat
pendidikan,
konstruktivisme
adalah
suatu
upaya
membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern.
Menurut
sagala
(2009:88),
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir
(filosofi) pendekatan
kontekstual yaitu
pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit,

yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas
dan
tidak
dengan
tiba-tiba.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil
dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Menurut
konstruktivisme
siswa
mengkonstruksi pengetahuan dengan cara
memberi arti pada pengetahuan tersebut sesuai
pengalamannya. siswa perlu dibiasakan untuk
memecahkan masalah, menemukan sesuatu dan
mentransformasi suatu informasi kompleks ke
situasi lain serta bergelut dengan ide-ide.

Prinsip-prinsip
konstruktivisme
telah
banyak digunakan dalam pendidikan sains dan

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Integratif
Integratif adalah suatu pendekatan
pembelajaran yang menggambungkan anatara
kemampuan – kemampuan berbahasa yang ada
(Listening, speaking, reading, writing) menjadi
satu kesatuan tanpa dipisah-pisahkan.
Pembelajaran
ketrampilan
berbahasa
secara terpisah/segregasi tercermin dalam ESL /
EFL program tradisional yang menawarkan
kelas berfokus pada kemampuan bahasa
terpisah. Mengapa mereka menawarkan kelas
tersebut ? Mungkin guru berpikir itu adalah

logis lebih mudah untuk menyajikan materi
menulis terpisah dari berbicara, atau menyimak
terpisah dari membaca. Mereka mungkin
percaya bahwa pembelajaran mustahil untuk
berkonsentrasi pada lebih dari satu keahlian
pada suatu waktu .
Bahkan jika hal itu mungkin untuk
sepenuhnya mengembangkan satu atau dua
keterampilan dalam ketiadaan semua yang lain,

2

matematika.
Aunurrahman
(2009:25)
mengemukakan:
Beberapa
prinsip
dasar
pembelajaran konstruktivisme yaitu:

(1) pengetahuan dibangun oleh
siswa secara aktif; (2) tekanan
proses belajar terletak pada siswa;
(3) mengajar adalah membantu
siswa belajar; (4) penekanan dalam
proses belajar lebih kepada proses
bukan hasil akhir; (5) kurikulum
menekankan partisipasi siswa; dan
(6) guru adalah fasilitator.

3. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap
Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan
sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam
pendidikan karakter di sekolah, semua
komponen (stakeholders) harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu
sendiri,
yaitu
isi
kurikulum,
proses
pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau
kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh
warga dan lingkungan sekolah.

Prinsip di atas sering digunakan untuk
merencanakan proses pembelajaran, kurikulum
dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran yang
telah berjalan. Pada proses pembelajaran, guru
mengambil prinsip konstruktivisme untuk
menyusun metode mengajar yang lebih
menekankan keaktifan siswa. Sedangkan
sebagai alat evaluasi, konstruktivisme dapat
digunakan untuk meneliti mengapa siswa
tertentu dapat belajar lebih baik dengan teman.
Belajar menurut konstruktivisme adalah
”Proses mengasimilasikan dan menghubungkan
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan
pengertian yang sudah dipunyai seseorang
sehingga pengertiannya dikembangkan” (Paul,
1997:61). Jadi, belajar adalah kegiatan siswa
mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan
pengalaman.
Konstruktivisme tidak bertujuan untuk
mengerti
kenyataan,
melainkan
menggambarkan proses menjadi tahu akan
sesuatu. Menurut konstruktivisme, belajar
merupakan proses aktif siswa dalam
mengkonstruksikan arti, wacana, dialog, dan
pengalaman fisik. Belajar juga merupakan
proses mengasimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau informasi yang dipelajari
dengan pengertian yang sudah dimiliki
sehingga pengetahuan siswa berkembang.
Dari keterangan diatas dapatlah ditarik
kesimpulan bahwa teori ini memberikan
keaktifan terhadap manusia untuk belajar
menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan
atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan
guna mengembangkan dirinya sendiri.

4. Buku Siswa
Buku
siswa
yang
akan
penulis
kembangkan adalah buku siswa yang dirancang
untuk
membimbing
siswa
dalam
mengkonstruksi pengetahuan sendiri. Isi buku
siswa yang integratif,
konstruktif, dan
berkarakter adalah:
1. Gambar Pembuka materi pembelajaran.
2. Gambar pembuka materi pembelajaran
ditampilkan untuk memberikan gambaran
materi pembelajaran yang akan dibahas
3. Judul Materi
4. Judul materi untuk menjelaskan kepada
siswa tentang materi yang akan dibahas
dalam pembelajaran.
5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
6. Standar kompetensi dan kompetensi dasar
dicantumkan agar siswa mengetahui
kompetensi yang harus dicapai setelah
mempelajari materi pembelajaran.
7. Materi dan contoh soal pembelajaran
8. Materi dan contoh soal pembelajaran
disajikan secara sistematis dengan bahasa
yang mudah dipahami siswa.
9. Lembar kerja siswa
10. Lembar kerja siswa terdiri dari latihan
terbimbing, latihan, dan tugas yang
integratif,
konstruktif, dan berkarakter
dimana siswa membangun suatu konsep
Bahasa Inggris dengan aktif.

3

11. Catatan , berisi hal-hal penting yang harus
diperhatikan siswa
12. Solusi, merupakan pembahasan soal UN,
SNMPTN
13. Sisipan humor
14. Uji Ketuntasan Belajar
Uji ketuntasan belajar disediakan sebagai
sarana untuk mengukur sejauh mana siswa
mampu menguasai materi yang dipelajari.
Pada pembelajaran yang integratif,
konstruktif, dan berkarakter, siswa secara aktif
terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa juga
dapat belajar dari teman melalui kerja
kelompok, diskusi, dan saling mengkoreksi.
Pembelajaran
berbasis
yang
integratif,
konstruktif, dan berkarakter dikaitkan dengan
kehidupan nyata dan atau masalah yang
disimulasikan. Disamping itu, keterampilan
siswa dikembangkan atas dasar pemahaman
siswa dan siswa mendapatkan kesempatan
untuk membangun pengetahuannya sendiri.
Penerapannya akan terlihat pada buku siswa
yang berbasis yang integratif, konstruktif, dan
berkarakter.

R&D, this cycle is repeated until the
field-test data indicate that the product
meets
its
behaviorally
defined
objectives.
Menurut Van Den Aker dan Plom (1994 :
462) Tujuan penelitian pengembangan adalah :
1. Better understanding of the implementation
problem of teachers.
2. Development of prototypical project
intervention ( training, materials, support),
including empirical evidence of their
quality.
3. generating methodological directions for
the design and evaluation of such products
or intervention.
4. increased ( both individual and collective )
epertise of the various participant.
Berdasarkan tujuan penelitian itu, buku
siswa yang integratif,
konstruktif, dan
berkarakter ini termasuk dalam tujuan kedua,
yaitu development of prototypical project
intervention. Dalam hal ini penelitian
pengembangan
digunakan
untuk
mengembangkan buku siswa yang integratif,
konstruktif, dan berkarakter pada materi
pembelajaran yang valid, praktis dan efektif
untuk guru dan siswa.
Untuk mengetahui keefektifan buku siswa
yang integratif, konstruktif, dan berkarakter,
digunakan penelitian pra eksperimental dengan
model rancangan penelitiannya adalah “ The
One – Shot case Study” ( Sumadi, 2003 :100).
Pada penelitian ini diamati aktivitas siswa
selama
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan buku siswa yang integratif,
konstruktif, dan berkarakter.
Sukmadinata (2008) membagi langkahlangkah tersebut menjadi empat tahap utama.
Ke empat tahap tersebut adalah (1) tahap
eksplorasi atau tahap pendahuluan, (2) tahap
pengembangan model, (3) tahap pengujian
model, dan (4) tahap diseminasi dan
implementasi model.
Sehubungan dengan skema penelitian
yang diambil peneliti saat ini adalah penelitian
dosen pemula dan harus dapat diselesaikan
selama maksimal satu tahun, maka tahapan
diatas dilaksanakan oleh peneliti sampai pada
tahapan eksplorasi, sedangkan
tahapan

C. METODE PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah yang
telah dikemukakan pada bab I, penelitian ini
digolongkan pada penelitian pengembangan
(development
research).
Penelitian
ini
mengembangkan suatu buku
siswa yang
bermanfaat bagi proses pembelajaran di
sekolah. Buku siswa yang digunakan ialah buku
siswa yang integratif,
konstruktif, dan
berkarakter.
Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan
penelitian pengembangan sebagai berikut:
Educational
Research
and
development (R & D) is a process used
to develop and validate educational
products. The steps of this process are
usually referred to as the R & D cycle,
which consists of studying research
findings pertinent to the product to be
developed, developing the products
based on these findings, field testing it in
the setting where it will be used
eventually, and revising it to correct the
deficiencies found in the filed-testing
stage. In more rigorous programs of

4

Buku siswa yang integratif, konstruktif,
dan berkarakter ini yaitu buku siswa yang pada
awal materi ditampilkan suatu permasalahan
berdasarkan pengalaman dalam kahidupan
sehari-hari, dari permasalahan tersebut siswa
diharapkan dapat mengkonstruksi pengetahuan
yang dimilikinya sehingga siswa paham dengan
tujuan yang hendak dicapai.
Buku siswa ini juga dilengkapi dengan
lembar kerja siswa yang integratif, konstruktif,
dan berkarakter dimana pada soal-soalnya
diberikan kerangka-kerangka jawaban untuk
mempermudah langkah siswa mengerjakan
soal-soal tersebut. Selain itu, buku ini juga
berisikan humor serta diberi tampilan-tampilan
menarik untuk menghilangkan kebosanan siswa
selama pembelajaran Bahasa Inggris.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian
pengembangan di atas maka setelah peneliti
melakukan penelitian tahap pertama yaitu
tahap eksplorasi atau tahap pendahuluan, maka
tahap berikutnya adalah tahap pengembangan
model. Dalam tahap pengembangan model ini
peneliti akan melakukan penelitian kembali
berkaitan dengan apa yang dihasilkan dalam
tahap pertama yaitu draft prototipe/model.
Dalam hal ini draft prototipe/model yang
telah dihasilkan dalam tahap pertama tersebut
akan dikaji dan diujicobakan di lapangan
apakah model tersebut dapat diterapkan dengan
baik di lapangan. Dalam tahap pengembangan
ini diharapkan akan dapat dihasilkan draft
model yang telah teruji secara proses
(feasible/applicable).

seterusnya akan dilanjutkan pada tahun-tahun
berikutnya.
D. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara penulis
dengan guru pengajar Bahasa Inggris dan
beberapa siswa, serta alat pengumpul data yang
lain (angket dan dokumentasi) keberadaan buku
teks Bahasa Inggris yang ada di SMP di
Kabupaten Banyuwangi ternyata sangat
beragam, keberagaman dapat dilihat dari
berbagai segi antara lain dari segi judul buku,
penerbit,
pengarang,
ketebalan
buku,
sistematika penulisan, dan isi (content)
termasuk didalamnya cakupan materi yang ada
meliputi empat ketrampilan berbahasa maupun
muatan pendidikan karakter yang selama ini
didengung-dengungkan.
Buku yang berasal dari beberapa penerbit,
masing-masing penerbit memiliki yang
konstruktifistik tersendiri. Ada buku yang
memiliki soal-soal dengan tingkat kosa kata
tinggi yang tidak sesuai dengan kemampuan
siswa yang umumnya menengah kebawah dan
ada juga buku yang belum menggunakan suatu
pendekatan sehingga buku yang ada tersebut
kurang dimanfaatkan oleh siswa.
Buku pegangan siswa yang ada sekarang
ini kurang terintegratif tidak konstruktif bahkan
muatan pendidikan karakter tidak nampak
dalam setiap bab maupun tema sehingga tidak
komprehensif.
Buku
pegangan
siswa
seharusnya
berbasiskan suatu pendekatan yang dapat
mendukung proses pembelajaran Bahasa
Inggris yang menyenangkan, bermakna,
menarik sehingga meningkatkan minat,
motivasi, aktivitas, kreativitas dan pemahaman
siswa. Selain itu buku tersebut harus dapat di
gunakan sebagai lembar kerja siswa.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengembangkan buku pegangan siswa yang
berbasis
integratif,
konstruktif, dan
berkarakter, dimana buku ini juga dapat
digunakan oleh siswa sebagai lembar kerja
sehingga siswa tidak perlu lagi membeli
lembar kerja siswa yang datang dari luar
sekolah.

E. PENUTUP
Berdasarkan beberpa temuan dan
setelah dilaksanakan diskusi yang mendalam
maka dalam bab ini akan disampaikan beberapa
kesimpulan yang dilanjutkan dengan saransaran yang perlu diperhatikan oleh semua pihak
yang berpkepentingan dengan keberadaan buku
teks pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah
Menengah Pertama.
1. Belum ada buku siswa yang praktis yang
integratif, konstruktif, dan berkarakter pada
kelas VII SMP di Kabupaten Banyuwangi
selama ini.
2. Belum efektifnya buku siswa yang
integratif, konstruktif, dan berkarakter pada

5

Gall, Meredith D.; Gall, Joyce P.; dan Borg,
Walter R. 2003. Educational Research.
Boston: Pearson Education, Inc.

kelas VII SMP di Kabupaten Banyuwangi
selama ini, hal ini terbukti bahwa:
a. Aktivitas siswa kelas VII SMP di
Kabupaten
Banyuwangi
selama
mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris
terkategori kurang maksima.
b. Motivasi siswa kelas VII SMP di
Kabupaten
Banyuwangi
dalam
mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris
dengan menggunakan buku siswa yang
ada selama ini terkategori rendah.
Bertitik tolak dari hasil penelitian,
penulis mengajukan beberapa saran atau
rekomendasi sebagai berikut. Agar dapat
mengajar secara efektif sehingga berdampak
positif terhadap pembelajaran siswa disarankan
agar guru bahasa Inggris SMP Kabupaten
Banyuwangi menerapkan teori mengajar
dengan pendekatan integratif, konstruktif dan
berkarakter yang telah diuraikan secara
mendalam pada bagian sebelumnya.
Setelah
guru
menerapkan
teori
mengajar tersebut, perlu dikaji secara seksama
apakah hal tersebut dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran siswa. Untuk keperluan
itu, perlu dilakukan penelitian yang relevan.
Jenis penelitian yang penulis anggap tepat
adalah penelitian tindakan kelas (classroom
action research). Penelitian tersebut dapat
dilakukan oleh guru kelas yang bersangkutan
atau dilakukan secara kolaboratif dengan pihak
lain, seperti dosen-dosen dari LPTK.

Panduan Pengembangan Indikator . 2008.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas.
Pengembangan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran.
2008.
Jakarta:
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Direktorat
Jenderal
Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
nasional Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
Soedijarto. 1993. Memantapkan
sistem
pendidikan nasional. Jakarta: Gramedia
Widiarsa Indonesia.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode
Penelitian
Pendidikan.
Bandung:
Program Pascasarjana UPI dan PT
Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Borg, Walter R dan Gall, Meredith D. 1983.
Educational Research: An Introduction.
New York: Longman.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.

6