Peranan Lembaga Adat Dalam Menyelesaikan Perkara Pidana (Studi Di Desa Huraba Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal)

PERANAN LEMBAGA ADAT DALAM MENYELESAIKAN
PERKARA PIDANA
(STUDI DI DESA HURABA KECAMATAN SIABU KABUPATEN
MANDAILING NATAL)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – Tugas Dan Memenuhi
Syarat – Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana

Oleh :
RAHMAD KHARISMAN
110200017
Hukum pidana

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

ABSTRAK
Rahmad Kharisman*

Nurmalawaty, S.H, M.Hum**
Dr. Mohammad Ekaputra, S.H,.M.Hum***

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai hukum positif
yang telah dikodifikasikan dan merupakan hukum pidana bangsa Indonesia yang
bersifat nasional tidak dapat memenuhi segala kebutuhan hukum kehidupan
masyarakat. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari beraneka ragam suku serta
kebudayaan, keberagamaan kebudayaan tersebut tentu menyebabkan adanya
perbedaan adat istiadat mereka termasuk hukum pidana yang mereka anut.
Hukum pidana tersebut sifatnya hanya berlaku untuk mereka sendiri. Suku batak
mandailing sebagai salah satu dari suku tersebut juga mempunyai hukum pidana
adat sendiri yang dipatuhi masyarakat setempat. Dalihan Natolu sebagai sistem
kemasyarakatan Batak mandailing, sangat berperan dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang mereka hadapi termasuk terjadinya tindak pidana. Dalihan
Natolu dalam penyelesaian tindak pidana secara hukum adat Batak Mandailing?
Bentuk-bentuk tindak pidana adat yang bagaimana penyelesaiannya diserahkan
kepada Dalihan Natolu?, serta bagaimana bentuk sanksi hukum yang diberikan
Daihan Natolu terhadap pelaku tindak pidana adat tersebut Dalam hal penyusunan
skripsi ini, sekaligus untuk menjawab permasalahan di atas, penulis melakukan
penelitian di Kecamatan siabu di Desa Huraba, Kabupaten Mandailing Natal

sebagai lokasi penelitian penulis. Di mana terdapat beberapa kasus ataupan tindak
pidana adat yang diselesaikan oleh Dalihan Natolu. Maka dalam penelitian ini,
metode penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian hukum secara yuridis
empiris (sosiologis) yaitu melalui penelitian lapangan dengan mendatangi
langsung masyarakat setempat, serta dalam hal pengumpulan data adalalah
dengan field research yaitu mengadakan wawancara dengan penatua adat, serta
library research yaitu dengan menggunakan sumber bacaan seperti buku-buku,
pendapat sarjana, juga media cetak lainnya seperti majalah. Setelah melakukan
penelitian, maka penulis mendapatkan jawaban dari permasalahan di atas di mana
Dalihan Natolu sangat berperan dalam menyelesaikan masalah atau tindak pidana
yang terjadi, khususnya menyangkut delik aduan seperti perzinahan, kekerasan
yang diamanatkan dalam rumah tangga, penghinaan lisan, pencemaran nama baik
atau fitnah, serta tindak pidana lainnya seperti pencurian perkelahian . Begitu
juga dengan sanksi yang diberikan sebagai hukuman kepada si pelaku adalah
seperti dikeluarkan dari komunitas adat mereka, membayar denda yang
diwajibkan terhadap korban, meminta maaf kepada korban atau bahkan
keluarganya di hadapan penatua adat, serta kewajiban menanggung semua biaya
yang dikeluarakan pada saat tindak pidana tersebut diselesaikan.
*


Mahasiswa
DosenPembimbing I
***
DosenPembimbing II
**

DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar belakang. ...................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................. 6
C. Tujuan dan manfaat penelitian .............................................................................. 6
D. Keaslian penulisan ................................................................................................ 7
E. Tinjauan pustaka ................................................................................................... 7
1. Tindak pidana .................................................................................................. 7
2. Lembaga adat ................................................................................................ 15
3. Hukum pidana adat ....................................................................................... 20
F. Metode penelitian ................................................................................................ 28

G. Sistematika penulisan .......................................................................................... 31
BAB II KEDUDUKAN LEMBAGA ADAT DI INDONESIA ..................................... 34
a.

Kedudukan hukum adat dalam per undang undang ..................................... 34
1.

Kedudukan hukum adat dalam perspektif undang undang dasar
1945 ....................................................................................................... 36

2.

Hukum adat dalam undang undang darurat no. 1 tahun 1951............... 39

3.

Hukum adat dalam undang undang no. 5 tahun 1960 tentang
peraturan pokok agraria......................................................................... 42

4.


Pengaturan dalam konsep KHUP Baru ................................................. 43

b. Bentuk bentuk masyarakat hukum adat ...................................................... 45
BAB III PERANAN LEMBAGA ADAT DALIAN NATOLU DALAM
MENYELESAIAKN SUATU PRISTIWA PIDANA .................................................... 58
a.

Unsur unsur lembaga adat dalain natolu ...................................................... 58

b.

Fungsi dalihan natolu dalam hukum adat ..................................................... 63

c.

Faktor faktor penyebab masyarakat memilih dalihan natolu sebagai lemabaga adat
Dalam menyelesaikan suatu pristiwa pidana ............................................... 67

BAB IV TINDAK PIDANA APA SAJA YANG DAPAT DI SELESAIKAN MELALUI

LEMBAGA ADAT ......................................................................................................... 75
a. Macam macam tindak pidana yang dapat di selelsaikan lembaga adat
dalihan natolu di desa Huraba , Kecamatan Siabu, Kabupaten
Mandailing Natal .......................................................................................... 75
b. Restorative justice ....................................................................................... 94
c. Mekanisme lembaga adat dalihan natolu dalam menyelesaikan suatu
pristiwa pidana di desa Huraba kecamatan, Siabu, Kabupaten
Mandailing Natal ....................................................................................... `107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
a.

Kesimpulan................................................................................................. 113

b.

Saran ........................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA