Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah berupaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginnya. Dalam mencapai tujuan tersebut
diperlukan kebijakan yang proaktif dan dinamis yang melibatkan semua sektor
baik pemerintah, swasta dan masyarakat. Sumber utama dalam pengambilan
kebijakan tentunya memerlukan penggalian informasi kesehatan yang akurat,
tepat dan dapat di pertanggungjawabkan, serta dukungan dari sistem informasi
yang tepat, karena jenis dan mutu produk informasi tergantung oleh sistem informasi
yang digunakan dan sistem yang tepat akan menghasikan informasi yang bemanfaat.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan telah
diamanatkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan
efisien diperlukan informasi kesehatan yang diselenggarakan melalui sistem
informasi dan lintas sektor. Seiring dengan era desentralisasi berbagai sistem
informasi kesehatan telah dikembangkan baik di pemerintah pusat atau daerah
atau sesuai dengan kebutuhan dan karateristik daerah masing-masing. Selain
melaksanakan program pemerintah pusat melalui kementrian kesehatan,
pemerintah daerah juga diberikan otonomi untuk mengembangkan sistem
informasinya baik di tingkat dinas kesehatan dan puskesmas maupun rumah sakit

Sebagaimana diketahui bahwa puskesmas, merupakan ujung tombak
pemerintah dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan di masyarakat. Sesuai
dengan rencana strategi kementrian kesehatan tahun 2015-2019, puskesmas
termasuk salah satu arah kebijakan dan strategi kementrian kesehatan dalam

1
Universitas Sumatera Utara

2

penguatan pelayanan kesehatan primer (Kemenkes RI, 2015). Menurut Permenkes
nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas
didefinisikan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Fungsi
puskesmas sebagai pembina kesehatan wilayah diwujudkan melalui 4 jenis upaya
yaitu meningkatkan dan memberdayakan masyarakat, melaksanakan Upaya
Kesehatan Masyarakat, melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan, memantau
dan mendorong pembangunan berwawasan kesehatan.

Penguatan ke 4 (empat) fungsi tersebut perlu dilakukan revitalisasi puskesmas,
dengan fokus pada 5 (lima) hal, salah satunya adalah peningkatan Sistem
Informasi Puskesmas (SIP). Pengembangan sistem informasi kesehatan di
puskesmas di arahkan untuk mendapatkan data dan informasi masalah kesehatan
dan capaian pembangunan kesehatan yang dilakukan secara tepat waktu dan
akurat. (Kemenkes, 2015). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyadari
arti penting hal tersebut, sehingga memberlakukan Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) sejak tahun 1981. SP2TP tersebut
ditetapkan

dengan

Surat

Keputusan

Menteri

Kesehatan


RI

No.63/MenKes/SK/II/1981 (Departemen Kesehatan RI, 1992).
SP2TP secara potensial, dapat berperan banyak dalam menunjang proses
manajemen puskesmas, namun berbagai data SP2TP yang tersedia untuk
menunjang manajemen puskesmas belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh

Universitas Sumatera Utara

3

berbagai hal yang berkaitan dengan rancangan sistem tersebut, kapasitas
sumberdaya yang terbatas di puskesmas, baik dari segi manusia maupun sarana
pendukungnya tidak memungkinkan memanfaatkan data SP2TP secara optimal
dan informasi lainnya dalam menunjang manajemen puskesmas, misalnya
variabel yang dilaporkan terlalu banyak dan lebih berorientasi pada kebutuhan di
tingkat pusat yang menyebabkan rendahnya motivasi petugas untuk mengolah
data, banyak variabel yang susah untuk dimengerti, umpan balik dari laporan
selalu terlambat, terjadi duplikasi pekerjaan karena disamping beban SP2TP,
puskesmas masih dibebani dengan penyampaian laporan lain dan sebagainya.

Mengatasi hal tersebut dilakukan upaya penyerderhanaan format pelaporan
puskesmas dengan dasar pemikiran adalah pengurangan beban kerja puskesmas
dan peningkatan mutu data yang dilaporkan serta pemanfaatannya. Selain itu,
seiring dengan perkembangan di bidang kesehatan, pemerintah menyadari mutlak
diperlukannya informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date di bidang
kesehatan sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menghemat
waktu, biaya, menghindari duplikasi pekerjaan dan mempermudah proses juga
meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efektif dan efisien,
melalui pemanfatan secara optimal data SP2TP dan informasi lainnya sebagai
penunjang bisa menjadi dasar penyususunan perencanaan puskesmas, sistem itu
adalah SIMPUS.
SIMPUS merupakan tatanan manusia/peralatan yang menyediakan informasi
untuk membantu proses manajemen puskesmas mencapai sasarannya. Sumber
utamanya adalah SP2TP sedangkan informasi lain yang ada berperan sebagai

Universitas Sumatera Utara

4

pelengkap. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, SIMPUS pun

dikembangkan melalui sistem komputerisasi melalui perangkat lunak (software)
yang bekerja dalam sebuah sistem operasi dengan berpedoman pada mekanisme
kerja pelayanan pasien di puskesmas. Akan tetapi, pada kenyataannya penerapan
SIMPUS masih belum bisa dilakukan secara optimal dan masih ada hambatan
dalam pelaksanaannya.
Menurut Wulandari (2009) penerapan SIMPUS mengalami kendala yaitu
kebutuhan informasi yang terus berkembang, sehingga diharapkan SIMPUS harus
terus dikembangkan, namun kenyataannya pengembangan SIMPUS tidak bisa
dilakukan setiap saat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Inggaputri (2009)
menyebutkan bahwa masih ditemukan kendala dari hasil evaluasi SIMPUS
dengan menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economi,
Control/Security, Efficiency, Service) diantaranya dari aspek performance,
information dan efficiency.

Widodo (2013) juga menyebutkan dalam hasil

penelitiannya masih ditemukan hambatan penerapan SIMPUS yaitu pada
keterbatasan sumber daya manusia.
Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera
Barat merupakan salah satu dari 16 puskesmas di Kabupaten Pasaman. Puskesmas

ini sudah memanfaatkan SIMPUS sejak tahun 2010, walaupun pemanfaatannya
belum sepenuhnya dilakukan, SIMPUS yang ada hanya sebatas pengelolaan
SP2TP yang nama tampilannya adalah informasi kesehatan. Pada studi
pendahuluan yang dilakukan, di dapatkan beberapa informasi yaitu laporan yang
diolah dengan menggunakan SIMPUS adalah laporan LB1 (Data Morbiditas), LB

Universitas Sumatera Utara

5

2 (Data Obat), LB 3 (KIA, Gizi, KB, Imunisasi, Penyakit Menular), LB 4
(Kegiatan Puskesmas), laporan LT 1 (data dasar puskesmas), LT 2 (data
kepegawaian), LT 3 (data peralatan), laporan sentinel, namun pelaksanannya
belum optimal.
Diasumsikan terdapat beberapa penyebab tidak optimalnya berjalannya
program, yaitu dilihat dari sisi SDM (petugas SP2TP) yang sering berganti dan
ada yang belum mendapatkan pelatihan tentang SIMPUS, teknologi Informasi
Kesehatan yang tidak berjalan lancar, proses pengumpulan laporan (data) dari
bidan yang terlambat. Padahal sejatinya SDM, data, teknologi dan proses
pengolahan termasuk komponen fisik dari sebuah sistem informasi manajemen

(Sutabri, 2005), yang tentunya komponen ini akan mendukung dalam
menghasilkan informasi yang tepat, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.
Dari beberapa laporan yang diolah dengan menggunakan SIMPUS, peniliti
ingin memfokuskan penelitian pada laporan LB 1, ini dikarenakan laporan LB 1
mencakup data morbiditas (kasus lama dan kasus baru) yang diperoleh dari
wilayah kerja puskesmas termasuk didalamnya puskesmas pembantu, puskesmas
keliling dan bidan. Dari sisi perencanaan laporan LB1 memiliki hubungan dan
cakupan luas misalnya perencanaan kebutuhan obat, perencanaan jika terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat di lakukan perencanaan sedini mungkin
sehingga kasus dapat tangani segera. Berhubungan hal tersebut di atas, maka
peneliti berminat untuk menganilisis penerapan SIMPUS dalam menghasilkan

Universitas Sumatera Utara

6

laporan LB1 yang telah dilaksanakan di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan
Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan
SIMPUS dalam menghasilkan informasi LB1 yang digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten
Pasaman, Sumatera Barat.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana penerapan SIMPUS dalam menghasilkan informasi LB1
yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan di Puskesmas Pegang Baru,
Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
1.3.2
1.

Tujuan Khusus

Menganalisa

SDM (pengguna), teknologi (kualitas SIMPUS), data


morbiditas (lengkap, akurat dan tepat waktu) sebagai unsur sistem input atau
masukan.
2.

Menganalisa pengolahan data morbiditas (pengumpulan, pengolahan,
penyajian dan penyebarluasan informasi, serta penataan dokumentasi) sebagai
unsur sistem proses pengolahan.

3.

Menganalisa Informasi LB1 (akurat, tepat waktu, relevan dan lengkap)
sebagai unsur sistem output sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan

Universitas Sumatera Utara

7

1.4 Manfaat Penelitian

1.

Sebagai bahan informasi serta masukan bagi para pengambil keputusan
tingkat Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat untuk perbaikan dan pengembangan SIMPUS ke depan.

2.

Sebagai bahan informasi dan masukan untuk Pemerintah Daerah Kabupaten
Pasaman dalam perencanaan program kesehatan dan pengembangan SIMPUS
ke depannya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

35 319 107

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Berbasis Web Di Puskesmas Pajang Surakarta.

3 22 13

PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) GIZKIA BERBASIS KOMPUTER DI PUSKESMAS KARANGDOWO KLATEN Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) GizKIA Berbasis Komputer Di Puskesmas Karangdowo Klaten.

5 26 13

EVALUASI KESIAPAN PUSKESMAS DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) BERBASIS WEB DI Evaluasi Kesiapan Puskesmas Dalam Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Berbasis Web di Puskesmas Pajang Surakarta.

1 7 11

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

0 0 14

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

0 0 2

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

0 1 22

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

0 0 2

Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014

0 0 27

Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017

1 3 14