Analisis Penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Pegang Baru Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Tahun 2014
ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan di bidang kesehatan, pemerintah menyadari
mutlak diperlukannya informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date di bidang
kesehatan sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menghemat
waktu, biaya, menghindari duplikasi pekerjaan, mempermudah proses juga
meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efektif dan efisien,
melalui pemanfatan secara optimal data SP2TP dan informasi lainnya sebagai
penunjang menjadi dasar penyusunan perencanaan puskesmas, sistem itu adalah
SIMPUS. Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat sudah memanfaatkan SIMPUS sejak tahun 2010, namun
pelaksanannya belum maksimal karena SDM (petugas SIMPUS) sering berganti
dan belum mendapatkan pelatihan tentang SIMPUS, teknologi informasi
kesehatan yang tidak berjalan lancar dan proses pengumpulan data dari bidan
terlambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan SIMPUS
dalam menghasilkan informasi LB1 yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Informan dalam penelitian ini
adalah berjumlah 4 orang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara
mendalam dan observasi menggunakan pedoman wawancara dan cheklist
observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SIMPUS masih belum
maksimal, masih ada kendala yang di temukan dalam pelaksanannya: Unsur input
ditemukan petugas SIMPUS belum pernah mendapatkan pelatihan tentang
SIMPUS, data belum terkumpul tepat waktu, serta teknologi yang belum
memberikan maanfaat seutuhnya kepada pengguna. Unsur proses, pengumpulan
data belum tepat waktu dan keberadaan bidan desa yang tidak di tempat
memberikan dampak pada proses selanjutnya. Keamanan data yang baik dan
penelusuran yang mudah akan mempercepat disampaikannya informasi kepada
para pengambil keputusan dan untuk di proses lebih lanjut. Unsur output, proses
pengolahan yang terlambat akan menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi
tidak tepat waktu dan lengkap.
Disarankan kepada puskesmas untuk mengupayakan pelatihan tentang
SIMPUS bagi petugas SIMPUS dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, menegakkan disiplin bagi bidan desa untuk tetap mengumpulkan
data tepat waktu, pengembangan lebih lanjut SIMPUS di Puskesmas Pegang Baru,
Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat agar penerapannya lebih
optimal sehingga dapat mengelola data dan menghasilkan informasi yang relevan
lengkap, akurat dan tepat waktu
Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen, Puskesmas, Analisis
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Along with developments in health, the government has recognized the
absolute need information fast, precise, accurate and up to date in health so
needed an information system could save time, costs, avoid duplication of work,
simplify the process also improved the quality of the management of Primary
Health Care (PHC) more effective and efficient, through optimal utilization of the
data SP2TP and other information as the support could be the basis of planning
PHC, it’s SIMPUS. PHC Pegang Baru, Panti District, Pasaman, West Sumatra
that already used SIMPUS since 2010, but its implementation wasn ’t maximized
because of Human Resource (personnel SIMPUS) were often changed and there
hadn’t been trained on SIMPUS, health information technology that did n’t run
smoothly and the process of collecting data from midwives was late.
This research aims to determine how the application SIMPUS in generating
LB1 used as the basis of decision-making pegang baru PHC in Panti district,
Pasaman, West Sumatra. These Descriptive research with qualitative approach. It
were done on September 2015. The Informants were numbered 4. The data were
obtained by indepth interviews and observations using interview guidelines and
observation checklist.
This research showed that the adoption of SIMPUS still not up, there were
still obstacles that were found in its implementation: The input found SIMPUS
officers have never received training about SIMPUS, data wasn’t collected timely,
and technology hasn’t provided completely to the user. The process, data
collection hasn’t been timely and midwives who wasn’t in place an impact on
subsequent process. Data security and easy search would accelerate conveyed
information to decision-makers and for further processing. The output, late
processing cause the resulting information untimely and incomplete..
Advices that could be given to the PHC to doing the training of SIMPUS for
human resource SIMPUS in enhancing their knowledge and skills, discipline for
midwives to keep collecting timely data, further development SIMPUS in Pegang
Baru PHC, District Panti, Pasaman, West Sumatera that its application be
optimized so it could manage data and generate information that is relevant,
complete, accurate, and timely.
Keywords:Management Information System, Primary Health Care (PHC),
Analysis
v
Universitas Sumatera Utara
Seiring dengan perkembangan di bidang kesehatan, pemerintah menyadari
mutlak diperlukannya informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date di bidang
kesehatan sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang dapat menghemat
waktu, biaya, menghindari duplikasi pekerjaan, mempermudah proses juga
meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih efektif dan efisien,
melalui pemanfatan secara optimal data SP2TP dan informasi lainnya sebagai
penunjang menjadi dasar penyusunan perencanaan puskesmas, sistem itu adalah
SIMPUS. Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat sudah memanfaatkan SIMPUS sejak tahun 2010, namun
pelaksanannya belum maksimal karena SDM (petugas SIMPUS) sering berganti
dan belum mendapatkan pelatihan tentang SIMPUS, teknologi informasi
kesehatan yang tidak berjalan lancar dan proses pengumpulan data dari bidan
terlambat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan SIMPUS
dalam menghasilkan informasi LB1 yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan di Puskesmas Pegang Baru, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman,
Sumatera Barat. Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Informan dalam penelitian ini
adalah berjumlah 4 orang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara
mendalam dan observasi menggunakan pedoman wawancara dan cheklist
observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan SIMPUS masih belum
maksimal, masih ada kendala yang di temukan dalam pelaksanannya: Unsur input
ditemukan petugas SIMPUS belum pernah mendapatkan pelatihan tentang
SIMPUS, data belum terkumpul tepat waktu, serta teknologi yang belum
memberikan maanfaat seutuhnya kepada pengguna. Unsur proses, pengumpulan
data belum tepat waktu dan keberadaan bidan desa yang tidak di tempat
memberikan dampak pada proses selanjutnya. Keamanan data yang baik dan
penelusuran yang mudah akan mempercepat disampaikannya informasi kepada
para pengambil keputusan dan untuk di proses lebih lanjut. Unsur output, proses
pengolahan yang terlambat akan menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi
tidak tepat waktu dan lengkap.
Disarankan kepada puskesmas untuk mengupayakan pelatihan tentang
SIMPUS bagi petugas SIMPUS dalam meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, menegakkan disiplin bagi bidan desa untuk tetap mengumpulkan
data tepat waktu, pengembangan lebih lanjut SIMPUS di Puskesmas Pegang Baru,
Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat agar penerapannya lebih
optimal sehingga dapat mengelola data dan menghasilkan informasi yang relevan
lengkap, akurat dan tepat waktu
Kata kunci : Sistem Informasi Manajemen, Puskesmas, Analisis
iv
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Along with developments in health, the government has recognized the
absolute need information fast, precise, accurate and up to date in health so
needed an information system could save time, costs, avoid duplication of work,
simplify the process also improved the quality of the management of Primary
Health Care (PHC) more effective and efficient, through optimal utilization of the
data SP2TP and other information as the support could be the basis of planning
PHC, it’s SIMPUS. PHC Pegang Baru, Panti District, Pasaman, West Sumatra
that already used SIMPUS since 2010, but its implementation wasn ’t maximized
because of Human Resource (personnel SIMPUS) were often changed and there
hadn’t been trained on SIMPUS, health information technology that did n’t run
smoothly and the process of collecting data from midwives was late.
This research aims to determine how the application SIMPUS in generating
LB1 used as the basis of decision-making pegang baru PHC in Panti district,
Pasaman, West Sumatra. These Descriptive research with qualitative approach. It
were done on September 2015. The Informants were numbered 4. The data were
obtained by indepth interviews and observations using interview guidelines and
observation checklist.
This research showed that the adoption of SIMPUS still not up, there were
still obstacles that were found in its implementation: The input found SIMPUS
officers have never received training about SIMPUS, data wasn’t collected timely,
and technology hasn’t provided completely to the user. The process, data
collection hasn’t been timely and midwives who wasn’t in place an impact on
subsequent process. Data security and easy search would accelerate conveyed
information to decision-makers and for further processing. The output, late
processing cause the resulting information untimely and incomplete..
Advices that could be given to the PHC to doing the training of SIMPUS for
human resource SIMPUS in enhancing their knowledge and skills, discipline for
midwives to keep collecting timely data, further development SIMPUS in Pegang
Baru PHC, District Panti, Pasaman, West Sumatera that its application be
optimized so it could manage data and generate information that is relevant,
complete, accurate, and timely.
Keywords:Management Information System, Primary Health Care (PHC),
Analysis
v
Universitas Sumatera Utara