Pelestarian Bahan Pustaka Langka Melalui Proses Alih Media Digital Di Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit (Ppks)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan salah satu pengelola informasi yang bertugas
mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan merawat koleksi untuk dapat dimanfaatkan
oleh pengguna dalam jangka waktu yang cukup lama secara efektif dan efisien.
Pengoleksian ini perlu dirawat dan dilestarikan agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terkandung di dalamnya dapat diwariskan ke generasi yang akan datang.
Salah satu fungsi perpustakaan adalah melestarikan bahan pustaka yang menjadi
koleksinya.Pelestarian bahan pustaka merupakan kegiatan yang paling penting dalam
upaya menunjang layanan informasi.Oleh karena itu, para pengelola dan pustakawan
dituntut untuk dapat melaksanakan kegiatan perawatan khusus, untuk menjaga kelestarian
bahan pustaka dari kerusakan.
Secara

umum,

pelestarian

merupakan


upaya

pemeliharaan,

perawatan,

pengawetan, perbaikan dan reproduksi agar koleksi bahan perpustakaan berdaya guna
secara maksimal atau lebih luasnya melesatarikan bahan perpustakaan selama mungkin
untuk kepentingan generasi yang akandatang. Kegiatan ini mencakup pelestarian bentuk
fisik maupun pelesatarian kandunagan informasi yang ada.
Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagian besar
koleksinya merupakan koleksi yang sudah tua dan langka.Oleh karena itu, dokumen yang
mempunyai nilai budaya bangsa yang tak ternilai itu perlu dilestarikan dan dipelihara
sehingga kandungan informasi ilmiah dokumen asli tersebut berlanjut dan tersedia untuk
masyarakat peneliti di masa sekarang dan masa mendatang.

Bahan pustaka langka yang ada di Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa
Sawit (PPKS) berjumlah lebih dari 5000 judul, yang sudah di alihmediakan berjumlah lebih
dari 650 judul dan setiap harinya kegiatan alih media di lakukan sehingga judul yang di alih

mediakan bertambah terus.
Pelesatarian bahan pustaka langka melalui proses alih media digital merupakan
salah satu strategi perpustakaan dalam melesatarikan koleksinya, terutama koleksi naskah,
majalah, peta dan buku langka. Koleksi bahan perpustakaan dalam bentuk teks atau gambar
dapat direproduksi menjadi bentuk digital.
Alih media digital pada saat ini menjadi suatu fenomena baru yang mulai banyak
diperhatikan

dan

di

butuhkan

untuk

menunjang

aktivitas


berbasis

elektronik.

Perkembangan internet yang ditunjang dengan kemajuan teknologi yang makin pesat
menyebabkan kebutuhan akan berkas digital pun semakin bertambah. Berkas digital
mempermudah penyebaran informasi maupun pelestarian informasi itu sendiri, sehingga
akses informasi menjadi cepat dan efisien.
Alih media digital,terutama bahan dokumen tercetak, merupakan dasar dalam
membangun suatu koleksi digital yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai macam
keperluan akses informasi maupun penyebaran informasi.
Alih media melalui proses reprodukasi digital merupakan strategi yang banyak
dipilih oleh perpustakaan, arsip maupun museum di seluruh dunia, karena memberikan
sejumlah pendekatan alternatif untuk keperluan yang berbeda, antara lain sebagai contoh:
gambar yang ada pada bahan pustaka langka yang sudah rapuh yang tidak bisa dipegang
lagi tetap bisa dilihat dalam bentuk lain, yaitu digital (elektronik).
Jenis bahan pustaka langka memiliki resiko kerusakan yang cukup tinggi baik
secara internal (perpustakaan) itu sendiri maupun eksternal (lingkungan dan faktor

manusia). Kenyataannya memang kita jarang memperhatikan bagimana cara pemeliharaan

bahan pustaka agar terhidar dari resiko kerusakan yang cukup fatal dan dalam
pelaksanaanya kita banyak menjumpai beberapa bahan pustaka yang berdebu, robek, kena
bercakan air, dan berjamur. Akibatnya banyak bahan pustaka yang mengalami kerusakan.
Dari beberapa jenis kerusakan yang berbeda-beda juga menyebabkan pelestarian
bahan pustaka langka harus direncanakan dengan baik dengan memperhatikan nilai
kegunaan dan resiko kerusakan pada bahan pustaka.Untuk dapat melaksanakan kegiatan
pelestarian secara terpadu perlu adanya perencanaan yang baik melalui analisis kebutuhan
yang disertai survai bahan putaka dan survai fasilitas sehingga diperoleh skala prioritas
dalam pelaksanaannya.
Pelestarian dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk melindungi dan memelihara
bahan pustaka sebaik mungkin melalui proses alih media digital agar informasi yang
terkandung di dalam bahan pustaka langka dapat dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Proses Alih
Media bahan pustaka dengan membahas tentang Pelesatarian Bahan Pustaka Langka
Melalui Proses Alih Media Digitaldi Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS).

1.2 . Tujuan Penulisan
Penulisan Kertas Karya ini bertujuan untuk :


1. Memperoleh gambaran mengenai pelesatarian bahan pustaka langka melalui proses alih
media digital di Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

2. Mengetahui kendala yang dihadapi dalam kegiatan pelesatarian bahan pustaka langka
melalui proses alih media digital di Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS) dalam upaya pemeliharaan dan perlindungan koleksi yang sudah di cetak
ataupun koleksi dalam bentuk digital.

1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan Kertas Karya ini adalah pelestarian bahan pustaka
langka melalui proses alih media digital sedangkan lokasi penelitian di Perpustakaan
Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang terletak di Jalan Brigjen Katamso No.
51, Kampung Baru, Medan - 20158 Sumatera Utara.
Pemilihan Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai
lokasi penelitian didasarkan atas beberapa pertimbangan, Pertama Perpustakaan Khusus
PPKS memiliki banyak koleksi langka dan sudah banyak melakukan proses alih media
digital dalam pelestarian koleksi tersebut. Kedua penulis tertarik untuk mengetahui tatacara
proses alih media digital yang dilakukan, sarana dan prasana apasaja yang dibutuhkan
untuk pelestarian bahan pustaka langka serta perlengkapan apa yang harus disiapkan
setelah proses alih media digital.

Koleksi bahan pustaka langka di Perpustakaan PPKS berjumlah lebih dari 5000
judul dan yang sudah di alihmediakan berjumlah lebih dari 650 judul.

1.4. Metode Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari
dan menganalisa bahan-bahan berupa buku-buku, majalah, peraturan-peraturan tertulis
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.
2. Observasi langsung yaitu melakukan pengamatan dan penelitian langsung ke objek yang
diteliti.
3. Data skunder, sumber datanya diambil dari instansi dan lembaga terkait yang
menyangkut struktur organisasi Perpustakaan Khusus Pusat Penelitian Kelapa Sawit
(PPKS).

1.5. Batasan Istilah
Untuk mempermudah memahami istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka
penulis memberikan beberapa pengertian istilah yang sering digunakan dalam setiap bab
penelitian, diantaranya:
1. Pelestarian (Preservasi) adalah :


Semua kegiatan yang bertujuan untuk memperpanjang umur (daya pakai) bahan
pustaka dan informasi yang ada di dalamnya.Kegiatan tersebut terdiri dari dua aspek,
yaitu aspek pelestarian fisik dokumen, serta aspek pelestarian terhadap informasi yang
dikandungnya (Sulistyo-Basuki. 1991: 271).
2. Bahan Pustaka Langka adalah :

Bahan pustaka yang tidak terbit lagi dalam hal ini bahan pustaka yang memiliki nilai
sejarah, memiliki nilai riset yang tinggi, kondisi fisik yang sudah jelek atau buruk,
penggunaannya yang tinggi, unik dan bahan langka.
3. Alih media digital adalah :

Salah satu kegiatan melestarikan khasanah budaya bangsa dengan mengalih bentuk
dari bentuk asli ke bentuk/media digital. Alih media merupakan proses digitasi yaitu
proses alih media dari media cetak seperti buku, majalah, koran, foto dan gambar ke
dalam bentuk data digital yang dapat direkam, disimpan dan diakses melalui komputer
atau media digital lainnya.