Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Proses persalinan adalah proses fisiologis dari uterus untuk mengeluarkan hasil
konsepsi melalui vagina. Dalam proses persalinan terkadang janin tidak bisa lahir secara
spontan dikarenakan oleh faktor, misalnya adanya disproporsi sefalo-pelvik, partus lama,
ruptur uteri mengancam dan lain-lain. Dalam keadaan demikian tindakan medis berupa
Sectio Caesarea merupakan indikasi dari permasalahan tersebut diatas
Jumlah operasi Sectio Caesarea(SC) di dunia telah meningkat

(Dewi, 2007).
dalam 20 tahun

terakhir. WHO memperkirakan angka persalinan dengan operasi adalah sekitar 10% sampai
15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan
Amerika Serikat sekitar 23% dan Kanada 21% pada tahun 2003. Sedangkan di Inggris
angka kejadiannya relatif stabil yaitu antara 11-12 %, di Italia pada tahun 1980 sebesar
3,2% - 14,5%, pada tahun 1987 meningkat menjadi 17,5%(Sarmana, 2004).
Sementara itu di Indonesia terjadi peningkatan Sectio Caesarea dimana tahun 2000
sebesar 47.22%, tahun 2001 sebesar 45.19%, tahun 2002 sebesar 47.13%, tahun 2003

sebesar 46.87%, tahun 2004 sebesar 53.22%, tahun 2005 sebesar 51.59 %, tahun 2006
sebesar 53.68% (Sarmana, 2004).
Tindakan

operasi

menyebabkan

terjadinya

perubahan

kontinuitas

jaringan

tubuh.Untuk menjaga homeostatis, tubuh melakukan mekanisme untuk segera melakukan
pemulihan pada jaringan tubuh yang mengalami perlukaan. Pada proses pemulihan inilah

terjadi reaksi kimia dalam tubuh sehingga nyeri dirasakan pasien. Pada proses operasi

digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri pada saat dibedah. Namun setelah
operasi selesai dan pasien mulai sadar, ia akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang
mengalami pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu pasca Sectio Caesareaberasal dari luka
yang terdapat dari perut (Sjamsuhidajat, 2005).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat dari
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.Tingkat dan keparahan nyeri pasca operasi
terganggu pada fisiologis psikolgis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri (Priharjo,
2003).
Pengendaliannyerisecarafarmakologiefektifuntuknyerisedangdanberat.Pemberianfar
makologiinitidakbertujuanuntukmeningkatkankemampuankliensendiriuntukmengontrolny
erinya,makadibutuhkankombinasifarmakologiuntukmengontrolnyeridengannonfarmakolo
giagarsensasinyeridapatberkurangsertamasapemulihanmemanjang.Metodenonfarmakologi
tersebutbukanmerupakanpenggantiuntukobatobatan,tindakantersebutdiperlukanuntukmempersingkatfrekuensinyeriyangberlangsungha
nyaberapadetikataumenit,terutamasaatnyerihebatyangberlangsungselamaberjamjamatauberhari-hari.Mengkombinasikanmetodenonfarmakologidenganobatobatanmungkincarayangpalingefektifuntukmengontrolnyeri.Pengendaliannyerinonfarmak
ologimenjadilebihmurah,sederhana,efektifdantanpaefekyangmerugikan(Potter&Perry200
6).
Penatalaksanaannyeridenganfarmakologisyaitudenganmenggunakanobatobatanalgesiknarkotikbaiksecaraintravenamaupunintramuskular.Pemberiananalgesiksecarai

ntravenamaupunintramuskuler,misalnyadenganmeperidin75100mgataudenganmorfinsulfat10-15mg.Penggunaananalgesiksecaraterusmenerusdapat
mengakibatkan ketagihan obat (Cuningham,2005).

Saat ini banyak dilakukan tehnik untuk menanggulangi nyeri pada post Sectio
Caesarea. Salah satu tehnik tersebut adalah manajemen nyeri dengan cara nonfarmakologi
yang dapat dilakukan dengan tehnik distraksi dan relaksasi. Teknik distraksi dan relaksasi
adalah merupakan bagian dari metode nonfarmakologi hal ini dikarenakan kedua metode
ini mengendalikan nyeri dengan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan membuat pasien
yang mengalami nyeri dapat mengendalikan rasa nyeri yang dialaminya. Hal ini tentu
sangat berguna dalam proses penyembuhan dan perhilangan terhadap rasa nyeri, cemas dan
perilaku menyimpang yang dapat merugikan pasien itu sendiri (Tamsuri, 2007).
Teknik relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks.Teknik relaksasi napas
dalam adalah sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan untuk mengatasi nyeri
terutama pada klien yang mengalami nyeri akut dan kronis. Berbagai teknik relaksasi
dapat dipakai untuk menciptakan ketenangan dan mengurangi tekanan supaya klien
merasa nyaman (Prasetyono, 2010).
Teknik relaksasi pernafasan

dapat menghilangkan nyeri post operasi, karena

aktivitas-aktivitas di serat besar dirangsang oleh tindakan ini, sehingga gerbang untuk
aktifitas serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup (Smeltzer & Bare, 2002).
PenelitianyangdilakukanolehNurdin(2013)menyebutkanbahwaadapengaruhteknikrel

aksasiterhadapperubahanintensitasnyeripadapasienpascaoperasiSectio
Caesareayangditandaidengansebelumdiberikantindakanterapirelaksasiyaitunyeriringan1or

ang,nyerisedang8orangdannyerihebatterkontrol11orang,sementaratingatnyeripascaoperasi
setelahdiberikanteknikrelaksasimenurunmenjaditidaknyeri1orang,nyeriringan9orangdann
yerisedang10orang.
SerupadenganpenelitiandiatasPajuju(2011),menjelaskanbahwapelatihanrelaksasidap
atdilakukanuntukjangkawaktuyangterbatasdanbiasanyatidakmemilikiefeksamping.Pajuju
mencatatpenelitianyangmenunjukanbahwa60%70%padakliendengannyerikepalayangdisertaiketegangandapatmengurangiaktivitasnyerisa
mpai50%denganmelakukanrelaksasi.
PenelitiandiatasdidukungolehpenelitianyangdilakukanolehDewi(2009)yangmenyebu
tkanbahwapengukuranrataratatingkatnyerisebelumdiberikanteknikrelaksasinafasdalamsetelahdiklasifikasidari10resp
onden,4orang(40%)mengalaminyeriringan,dan6orang(60%)nyerisedang.Hasilpengukuran
tingkatnyerirataratasetelahpemberianteknikrelaksasinafasdalamdari10responden5orang(50%)mengalamin
yeriringan,dan5oranglagimasihmengalaminyerisedang.Biladilihatdariskalanyerimasingmasingresponden,semuaresponden(100%)mengalamipenurunanpersepsinyeri.Adaperbeda
anhasilpengukuranskalanyerisebelumdansesudahpemberianteknikrelaksasinafasdalampad
alansiadenganarthritisrheumatoid.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUP H. Adam Malik
Medan didapatkan pasien post SC sebanyak 282 orang dan pasien yang meninggal
sebanyak


12

orang

sepanjang

tahun

2014,

Upayapenatalaksanaannyeriyangdiberikankepadapasienadalahdenganpenatalaksanaansecar
afarmakologis,yaitupasiendiberikanobatanalgesik.Sedangkan,penatalaksanaannyerisecarano
n-farmakologissepertiteknikrelaksasinafasdalam,
belumpernahditerapkandalampenatalaksanaannyeri.
Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul “PengaruhTeknik Relaksasi Nafas DalamTerhadap Intensitas Nyeri Pada
ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah “Adakah
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada ibu Post
Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015?”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas

Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2015.
1.3.2

Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden.
b. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC)
sebelumdiberikanRelaksasi Nafas Dalam.


c. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC)
sesudah diberikanRelaksasi Nafas Dalam.
d. Membandingkan skala nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) sebelum
dan setelah diberikan Relaksasi Nafas Dalam.

1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.

Pelayanan Kebidanan
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promontif bagi pelayanan kebidanan
sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan teknik pengurangan rasa nyeri pada
masa Post Operasi Sectio Caesarea(SC) .

2.

Pendidikan Kebidanan
Sebagai informasi atau masukan tentang pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC).


3.

Penelitian
Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa D-IV bidan
pendidik khususnya yang berkaitan dengan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC).