Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015

(1)

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO

CAESARIADI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

BERTHA TRI WAHYUNI LASE

145102102

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

(4)

Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun 2015

Absrak

Bertha Tri Wahyuni Lase

Latar belakang : Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode penatalaksaan nyeri secara non-farmakologi. Tindakan ini dapat menurunkanintensitasnyeri dan tanpa indikasi.Ibu yang di beri teknik relaksasi 15x dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Hal ini terjadi karena dapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifitassimpatikdalamsistemsarafotonom

.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutuhkanalatlain.

Tujuan penelitian :Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea (SC).

Metodologi : Desain penelitian adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 21 orang. Pengambilan sampel dengan cara Accidental Samping.penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisa data mengunakan uji t-dependent.

Hasil : Dari hasil penelitian mean intervensi rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 8.52 denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelah dilakukanteknikrelaksasinafas dalamadalah4.43 denganstandar deviasi0.870, BedaMean4,095, beda standar defiasi 0,768. Hasil uji statistik di peroleh nilai p= 0,000, maka H0 di tolak yang berarti ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap

intensitas nyeri pada ibu post operasi SC.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di buktikan bahwa relaksasi nafas dalam dapat mengurangi intensitas nyeri post operasi. Maka disarankan relaksasi nafas dalam dapat di gunakan untuk menurunkan intensita nyeri pada ibu post operasi SC.


(5)

Effects of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Of Tubes Post Surgery Sectio Caesaria (SC) at Adam Malik Hospital

Medan in 2015 Abstrak

Bertha Tri Wahyuni Lase

Background : deep breathing relaxation technique is one method of containment procedures are non-pharmacological pain. This action can reduce pain intensity and without indication. Mother given relaxation techniques 15x with interspersed short breaks every 5 times. This happens because it can control the pain by minimizing sympathetic activity in the autonomic nervous system. Relaxation involves muscles and respiration, and does not require other tools

Objective : To determine the effect of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Post Surgery Sectio Caesarea (SC).

Methodology: The study design is quasi-experimental. The number of samples is 21 people. Sampling by way of Accidental Side. This research conducted at Adam Malik Hospital. Analysis of data using the t-dependent.

Results : From the result of intervention mean average pain scale before the breath relaxation technique is 8.52 with a standard deviation of 0.512. While the average scale of pain after the relaxation techniques in breath is a standard deviation of 0.870 4.43dengan, Mean difference 4.095, 0.768 defiasi different standards. Statistical test results obtained value of p = 0.000, then H0 is rejected, which means there is the influence of deep breathing

relaxation of the intensity of pain in postoperative SC mother.

Conclusion : The results of this study can be proved that deep breathing relaxation can reduce the intensity of postoperative pain. It is suggested deep breathing relaxation can be used to reduce maternal intensita postoperative pain in the SC.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini yang berjudul

“Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio CaesariaDi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015”.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiahini, penulis banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Nur Asnah Sitohang S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Sumatera Utara sekaligus telah membimbing dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Dr.dr M.Fidel Ganis Siregar, Sp.OG (K), M.Ked (OG).sebagai pembimbing Karya Tulis Ilmiahini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan berharga dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiahini.

4. dr. Ichwanul Adenin Sp.OG K dan Ibu Nur Afi Darti, S.Kep,M.Kep selaku penguji I dan II yang telah memberikan waktu untuk menjadi penguji pada penulis.

5. Seluruh Dosen dan Staf administrasi studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Teristimewa dan tercinta kedua orang tua, Papa dan mama yang tak henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, mendidik, dan membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang, serta kakak dan adik yang tersayang. 7. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, cinta kasih


(7)

8. Seluruh teman-temanyang sudah membantu dan memberikan masukan kepada peneliti, khususnya kepada mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumtera Utara Tahun Ajaran 2014/2015.

9. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahini.

Penulis menyadari atas kekurangan darikarya tulis ilmiahini, penulis memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan kritik untuk kesempurnaan karya tulis ilmiahini, semoga karya tulis ilmiahini, bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2015

Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman Judul……….……….……... i

Halaman Persetujuan Sidang Skripsi……….….……... ii

Prakata……….….…... iii

Daftar Isi………...………..……... vi

Daftar Tabel………...………... vii

Daftar Skema………..……... viii

Daftar Lampiran………... ix

Abstrak………...………... x

Bab 1. Pendahuluan………..………..…... 1

1. Latar Belakang………...……….………... 1

2. Perumusan Masalah………..………... 5

3. Tujuan Penelitian………...…..………... 5

4. Manfaat Penelitian………...………... 6

Bab 2. Tinjauan Pustaka……….………... 7

1. Teknik Relaksasi Nafas Dalam………... 7

2.1Tujuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam……....………. ... 7

2.2PatofisiologiTeknikRelaksasiNafasDalamTerhadapNyeri 8 2.3 Penatalaksaan Teknik Relaksasi Nafas Dalam ………. 9

2.4 Prosedur Teknik Relaksasi Nafas Dalam ………... 9

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri………... 10

2. Nyeri………...……...………..…... 11

2.1 Fisiologi Nyeri…...………..…...………….. 12

2.2 Teori Nyeri………...……..……… 13

2.3 Respon Tubuh Terhadap Nyeri………..….………...…… 15

2.4 Klasifikasi Nyeri...………...………..….. 17

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Respon Nyeri.……….... 19

2.6 Intensitas Nyeri...………... 20

3. Indikasi Sectio caesari...………..……...……... 22

3.1 klasifikasi sectio caesari...………...………...….... 23

3.2 Komplikasi sectio caesari...…………..……... 25

3.3 Penataksaan Nyeri...………..……... 26

3.4 Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc...………..……... 29

Bab 3. Kerangka konseptual………..……...……... 31

1. Kerangka Penelitian..………...……….. 2. Defenisi Operasional………...………...…... 32


(9)

Bab 4. Metodologi Penelitian………...……...……... 35

1. Desain Penelitian………...………..…….... 35

2. Populasi dan Sampel dan Tehnik Sampling...………. 35

2.1 Populasi………....………... 35

2.2 Sampel………...………...…... 36

3. Tempat Penelitian...………....………..….... 36

4. Waktu Penelitian... 37

5. Pertimbangan Etik………..………...…... 37

6. Alat Pengumpulan Data………...…………..…. 38

7. Validitas dan Reliabilitas………...….……...…... 38

8. Prosedur Pengumpulan Data………... 38

9. Analisa Data………...………... 40

Bab 5. Hasil dan Pembahasan………..…... 42

1. Hasil Penelitian………... 42

1.1 Karakteristik Responden………....………... 42

1.2 Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sebelum Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 44

1.3 Skala Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sesudah Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 45

1.2 Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sc Sebelum Dilakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam………...… 46

2. Pembahasan ………... 47

2.1 Karakteristik Responden………....……... 47

2.2 Skala Nyeri Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Interfensi Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Ibu Post Operasi SC Di RSUP H. Adam Malik Medan……….……...…... 51

Bab 6. Penutup………....………... 55

1. Kesimpulan………....……... 55

2. Saran………...……….... . 56


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Respon Fisiologis Tubuh...……….…. 16 Tabel 3.1Defenisi operasional pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas

nyeri pada ibu post operasi sectio caesaria (SC) di RSUP H.

Adam Malik Medan ………...…... 33 Tabel 5.1 Distribusi responden berdasarkan karakteristik data demografi ibu

post operasi sectio caesaria Di RSUP H. Adam Malik medan

Mei- April 2015………... 43 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Skala Nyeri Sebelum

Dilakukan Intervensi Relaksasi Nafas Dalam…….………...…. 44 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Skala Nyeri Sesudah

Dilakukan Intervensi Relaksasi Nafas Dalam... 45 Tabel 5.4 Skala Nyeri Ibu Sebelum Dan Sesudah Intervensi Teknik Relaksasi


(11)

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1Kerangka konsep...……….. 31 Skema 4.1 Desain Penelitian... 36


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Kuesioner Data Demografi

Lampiran 3 : Prosedur Pemberian Relaksasi Nafas Dalam

Lampiran 4 : Master Data penelitina

Lampiran 5 : Hasil Output Data penelitian

Lampiran 6 : Surat Izin Data Penelitian dari F.Kep USU


(13)

Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesaria (SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun 2015

Absrak

Bertha Tri Wahyuni Lase

Latar belakang : Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu metode penatalaksaan nyeri secara non-farmakologi. Tindakan ini dapat menurunkanintensitasnyeri dan tanpa indikasi.Ibu yang di beri teknik relaksasi 15x dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Hal ini terjadi karena dapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifitassimpatikdalamsistemsarafotonom

.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutuhkanalatlain.

Tujuan penelitian :Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea (SC).

Metodologi : Desain penelitian adalah quasi eksperimen. Jumlah sampel adalah 21 orang. Pengambilan sampel dengan cara Accidental Samping.penelitian ini dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Analisa data mengunakan uji t-dependent.

Hasil : Dari hasil penelitian mean intervensi rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 8.52 denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelah dilakukanteknikrelaksasinafas dalamadalah4.43 denganstandar deviasi0.870, BedaMean4,095, beda standar defiasi 0,768. Hasil uji statistik di peroleh nilai p= 0,000, maka H0 di tolak yang berarti ada pengaruh relaksasi nafas dalam terhadap

intensitas nyeri pada ibu post operasi SC.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat di buktikan bahwa relaksasi nafas dalam dapat mengurangi intensitas nyeri post operasi. Maka disarankan relaksasi nafas dalam dapat di gunakan untuk menurunkan intensita nyeri pada ibu post operasi SC.


(14)

Effects of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Of Tubes Post Surgery Sectio Caesaria (SC) at Adam Malik Hospital

Medan in 2015 Abstrak

Bertha Tri Wahyuni Lase

Background : deep breathing relaxation technique is one method of containment procedures are non-pharmacological pain. This action can reduce pain intensity and without indication. Mother given relaxation techniques 15x with interspersed short breaks every 5 times. This happens because it can control the pain by minimizing sympathetic activity in the autonomic nervous system. Relaxation involves muscles and respiration, and does not require other tools

Objective : To determine the effect of Relaxation Techniques Breath In On Mother's Against Pain Intensity Post Surgery Sectio Caesarea (SC).

Methodology: The study design is quasi-experimental. The number of samples is 21 people. Sampling by way of Accidental Side. This research conducted at Adam Malik Hospital. Analysis of data using the t-dependent.

Results : From the result of intervention mean average pain scale before the breath relaxation technique is 8.52 with a standard deviation of 0.512. While the average scale of pain after the relaxation techniques in breath is a standard deviation of 0.870 4.43dengan, Mean difference 4.095, 0.768 defiasi different standards. Statistical test results obtained value of p = 0.000, then H0 is rejected, which means there is the influence of deep breathing

relaxation of the intensity of pain in postoperative SC mother.

Conclusion : The results of this study can be proved that deep breathing relaxation can reduce the intensity of postoperative pain. It is suggested deep breathing relaxation can be used to reduce maternal intensita postoperative pain in the SC.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses persalinan adalah proses fisiologis dari uterus untuk mengeluarkan hasil konsepsi melalui vagina. Dalam proses persalinan terkadang janin tidak bisa lahir secara spontan dikarenakan oleh faktor, misalnya adanya disproporsi sefalo-pelvik, partus lama, ruptur uteri mengancam dan lain-lain. Dalam keadaan demikian tindakan medis berupa

Sectio Caesarea merupakan indikasi dari permasalahan tersebut diatas (Dewi, 2007).

Jumlah operasi Sectio Caesarea(SC) di dunia telah meningkat dalam 20 tahun terakhir 15% dari semua proses persalinan di negara-negara berkembang dibandingkan dengan angka kejadiannya relatif stabil yaitu antara 11-12 %, di Italia pada tahun 1980 sebesar 3,2% - 14,5%, pada tahun 1987 meningkat menjadi 17,5%(Sarmana, 2004).

Sementara itu di Indonesia terjadi peningkatan Sectio Caesarea dimana tahun 2000 sebesar 47.22%, tahun 2001 sebesar 45.19%, tahun 2002 sebesar 47.13%, tahun 2003 sebesar 46.87%, tahun 2004 sebesar 53.22%, tahun 2005 sebesar 51.59 %, tahun 2006 sebesar 53.68% (Sarmana, 2004).

Tindakan operasi menyebabkan terjadinya perubahan kontinuitas jaringan tubuh.Untuk menjaga homeostatis, tubuh melakukan mekanisme untuk segera melakukan pemulihan pada jaringan tubuh yang mengalami perlukaan. Pada proses pemulihan inilah


(16)

terjadi reaksi kimia dalam tubuh sehingga nyeri dirasakan pasien. Pada proses operasi digunakan anastesi agar pasien tidak merasakan nyeri pada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar, ia akan merasakan nyeri pada bagian tubuh yang mengalami pembedahan. Nyeri yang dirasakan ibu pasca Sectio Caesareaberasal dari luka yang terdapat dari perut (Sjamsuhidajat, 2005).

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.Tingkat dan keparahan nyeri pasca operasi terganggu pada fisiologis psikolgis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri (Priharjo, 2003).

Pengendaliannyerisecarafarmakologiefektifuntuknyerisedangdanberat.Pemberianfar makologiinitidakbertujuanuntukmeningkatkankemampuankliensendiriuntukmengontrolny erinya,makadibutuhkankombinasifarmakologiuntukmengontrolnyeridengannonfarmakolo giagarsensasinyeridapatberkurangsertamasapemulihanmemanjang.Metodenonfarmakologi

tersebutbukanmerupakanpenggantiuntukobat-obatan,tindakantersebutdiperlukanuntukmempersingkatfrekuensinyeriyangberlangsungha

nyaberapadetikataumenit,terutamasaatnyerihebatyangberlangsungselamaberjam-

jamatauberhari-hari.Mengkombinasikanmetodenonfarmakologidenganobat-obatanmungkincarayangpalingefektifuntukmengontrolnyeri.Pengendaliannyerinonfarmak ologimenjadilebihmurah,sederhana,efektifdantanpaefekyangmerugikan(Potter&Perry200 6).


(17)

ntravenamaupunintramuskuler,misalnyadenganmeperidin75-100mgataudenganmorfinsulfat10-15mg.Penggunaananalgesiksecaraterusmenerusdapat mengakibatkan ketagihan obat (Cuningham,2005).

Saat ini banyak dilakukan tehnik untuk menanggulangi nyeri pada post Sectio

Caesarea. Salah satu tehnik tersebut adalah manajemen nyeri dengan cara nonfarmakologi

yang dapat dilakukan dengan tehnik distraksi dan relaksasi. Teknik distraksi dan relaksasi adalah merupakan bagian dari metode nonfarmakologi hal ini dikarenakan kedua metode ini mengendalikan nyeri dengan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan membuat pasien yang mengalami nyeri dapat mengendalikan rasa nyeri yang dialaminya. Hal ini tentu sangat berguna dalam proses penyembuhan dan perhilangan terhadap rasa nyeri, cemas dan perilaku menyimpang yang dapat merugikan pasien itu sendiri (Tamsuri, 2007).

Teknik relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks.Teknik relaksasi napas dalam adalah sebuah teknik yang telah lama diperkenalkan untuk mengatasi nyeri terutama pada klien yang mengalami nyeri akut dan kronis. Berbagai teknik relaksasi dapat dipakai untuk menciptakan ketenangan dan mengurangi tekanan supaya klien merasa nyaman (Prasetyono, 2010).

Teknik relaksasi pernafasan dapat menghilangkan nyeri post operasi, karena aktivitas-aktivitas di serat besar dirangsang oleh tindakan ini, sehingga gerbang untuk aktifitas serat berdiameter kecil (nyeri) tertutup (Smeltzer & Bare, 2002).

PenelitianyangdilakukanolehNurdin(2013)menyebutkanbahwaadapengaruhteknikrel aksasiterhadapperubahanintensitasnyeripadapasienpascaoperasiSectio


(18)

ang,nyerisedang8orangdannyerihebatterkontrol11orang,sementaratingatnyeripascaoperasi setelahdiberikanteknikrelaksasimenurunmenjaditidaknyeri1orang,nyeriringan9orangdann yerisedang10orang.

SerupadenganpenelitiandiatasPajuju(2011),menjelaskanbahwapelatihanrelaksasidap atdilakukanuntukjangkawaktuyangterbatasdanbiasanyatidakmemilikiefeksamping.Pajuju

mencatatpenelitianyangmenunjukanbahwa60%-70%padakliendengannyerikepalayangdisertaiketegangandapatmengurangiaktivitasnyerisa mpai50%denganmelakukanrelaksasi.

PenelitiandiatasdidukungolehpenelitianyangdilakukanolehDewi(2009)yangmenyebu

tkanbahwapengukuranrata-ratatingkatnyerisebelumdiberikanteknikrelaksasinafasdalamsetelahdiklasifikasidari10resp onden,4orang(40%)mengalaminyeriringan,dan6orang(60%)nyerisedang.Hasilpengukuran

tingkatnyerirata-ratasetelahpemberianteknikrelaksasinafasdalamdari10responden5orang(50%)mengalamin yeriringan,dan5oranglagimasihmengalaminyerisedang.Biladilihatdariskalanyerimasing-masingresponden,semuaresponden(100%)mengalamipenurunanpersepsinyeri.Adaperbeda anhasilpengukuranskalanyerisebelumdansesudahpemberianteknikrelaksasinafasdalampad alansiadenganarthritisrheumatoid.

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan peneliti di RSUP H. Adam Malik Medan didapatkan pasien post SC sebanyak 282 orang dan pasien yang meninggal


(19)

Upayapenatalaksanaannyeriyangdiberikankepadapasienadalahdenganpenatalaksanaansecar afarmakologis,yaitupasiendiberikanobatanalgesik.Sedangkan,penatalaksanaannyerisecarano n-farmakologissepertiteknikrelaksasinafasdalam,

belumpernahditerapkandalampenatalaksanaannyeri.

Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PengaruhTeknik Relaksasi Nafas DalamTerhadap Intensitas Nyeri Pada ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah “Adakah Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015?”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) sebelumdiberikanRelaksasi Nafas Dalam.


(20)

c. Mengidentifikasi intensitas nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) sesudah diberikanRelaksasi Nafas Dalam.

d. Membandingkan skala nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC) sebelum dan setelah diberikan Relaksasi Nafas Dalam.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Pelayanan Kebidanan

Sebagai masukan dalam melakukan upaya promontif bagi pelayanan kebidanan sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan teknik pengurangan rasa nyeri pada masa Post Operasi Sectio Caesarea(SC) .

2. Pendidikan Kebidanan

Sebagai informasi atau masukan tentang pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC).

3. Penelitian

Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa D-IV bidan pendidik khususnya yang berkaitan dengan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea(SC).


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TeknikRelaksasiNafasDalam

Menurut

Smeltzer(2002),teknikrelaksasimerupakanintervensikeperawatansecaramandiriuntukmenu runkanintensitasnyeri,meningkatkanventilasiparudanmeningkatkanoksigenasidarah.Relak sasiototskeletaldipercayadapatmenurunkannyeridenganmerilekskanteganganototyangmen unjangnyeri,adabanyakbuktiyangmenunjukkanbahwarelaksasiefektifdalammeredakannyer i.SedangkanLatihannafasdalamadalahbernapasdenganperlahandanmenggunakandiafragm a,sehinggamemungkinkanabdomenterangkatperlahandandadamengembangpenuh.

Teknik relaksasi nafas dalammerupakan suatu bentuk asuhankeperawatan,yangdalamhaliniperawatmengajarkankepadaklienbagaimanacaramela kukannapasdalam,napaslambat(menahaninspirasisecaramaksimal)danbagaimanamenghem buskannapassecaraperlahan,Selaindapatmenurunkanintensitasnyeri,teknikrelaksasinapasd alamjugadapatmeningkatkanventilasiparudanmeningkatkanoksigenasidarah(Smeltzer&Ba re,2002).

2.1.1 Tujuanteknikrelaksasinafasdalam

SmeltzerdanBare(2002),menyatakanbahwatujuanrelaksasipernafasanadalahuntukme ningkatkanventilasialveoli,memeliharapertukarangas,mencegahatelektasiparu,merilekskan


(22)

teganganotot,meningkatkanefesiensibatuk,mengurangistressbaikstressfisikmaupunemosio nalyaitumenurunkanintensitasnyeri(mengontrolataumenguranginyeri)danmenurunkankece

masan.Selainitumenurut Tamsuri

(2007),tujuannafasdalamadalahuntukmencapaiventilasiyanglebihterkontroldanefisienserta untukmengurangikerjabernafas,meningkatkaninflasialveolarmaksimal,meningkatkanrelak sasiotot,menghilangkanansietas,menyingkirkanpolaaktifitasotot-ototpernafasanyangtidak berguna, tidak terkoordinasi, melambatkan frekuensi pernafasan,mengurangiudarayangterperangkapsertamengurangikerjabernafas.

2.1.2 Patofisiologiteknikrelaksasinafasdalamterhadapnyeri

Teknikrelaksasinafasdalamdapatmengendalikannyeridenganmeminimalkanaktifita ssimpatikdalamsistemsarafotonom.Relaksasimelibatkanototdanrespirasidantidakmembutu

hkanalatlainsehinggamudahdilakukankapansajaatausewaktu-waktu.Prinsipyangmendasaripenurunanolehteknikrelaksasiterletakpadafisiologisistemsara fotonomyangmerupakanbagiandarisistemsarafperiferyangmempertahankanhomeostatislin gkunganinternalindividu.Padasaatterjadipelepasanmediatorkimiasepertibradikinin,

prostaglandindansubstansiyangakanmerangsangsarafsimpatissehinggamenyebabkan saraf simpatis mengalami vasokonstriksi yang akhirnyameningkatkantonusototyangmenimbulkanberbagaiefekspasmeototyangakhirnya menekanpembuluhdarah.Mengurangialirandarahdanmeningkatkankecepatanmetabolisme ototyangmenimbulkanpengirimanimpulsnyeridarimedulla spinalis keotak dan dipersepsikansebagainyeri (Prasetyo,S.N, 2010)


(23)

2.1.3 Penatalaksanaanteknikrelaksasinafasdalam

Adabeberapaposisirelaksasinafasdalamyangdapatdilakukanmenurut(Smeltzer&Bar e,2002):

a. Posisirelaksasidenganterlentang

Berbaringterlentang,keduatungkaikakilurusdanterbukasedikit,keduatanganrileksdisam pingbawahlututdankepaladiberibantal.

b. Posisirelaksasidenganberbaringmiring

Berbaringmiring,kedualututditekuk,dibawahkepaladiberibantaldandibawahperutsebai knyadiberibantaljuga,agarperuttidakmenggantung.

c. Posisirelaksasidalamkeadaanberbaringterlentang

Kedualututditekuk,berbaringterlentang,kedualututditekuk,kedualengandisampingtelin ga.

d. Posisirelaksasidenganduduk

Dudukmembungkuk,kedualengandiatassandarankursiataudiatastempattidur,keduakaki tidakbolehmenggantung.

2.1.4 Prosedurteknikrelaksasinafasdalam

ProsedurteknikrelaksasinafasdalammenurutPriharjo(2003),yaknidenganbentukpern apasanyangdigunakanpadaproseduriniadalahpernapasandiafragmayangmengacupadapend atarankubahdiagfragmaselamainspirasiyangmengakibatkanpembesaranabdomenbagianata ssejalandengandesakanudaramasukselamainspirasi.


(24)

Potter&Perry(2005)menjelaskanlangkahteknikrelaksasinafasdalamyaitu:

1. Ciptakanlingkunganyangtenang,

2. Usahakantetaprileksdantenang,

3. Aturpasienpadaposisiyangnyaman,

4. Mintapasienuntukmenempatkantangannyakebagiandadadanperut,

5. Mintapasienuntukmenariknafasmelaluihidungsecarapelan,dalam danmerasakankembang-kempisnyaperut,

6. Mintapasienuntukmenahannafasselamabeberapadetikmelaluihitungan1,2,3 kemudian keluarkannafassecaraperlahanmelaluimulut,

7. Beritahukanpasienbahwapadasaatmengeluarkannafas,mulutpadaposisimecucu(puls

edlip),

8. Mintapasienuntukmengeluarkannafassampaiperutmengempis,

9. Anjurkanuntukmengulangiprosedurhingganyeriterasaberkurang,

10. Ulangi latihan nafas dalam sampai15kali,denganselingiistirahatsingkatsetiap5kali. Supayarelaksasidapatdilakukandenganefektif,makadiperlukanpartisipasiindividuda nkerjasama.Teknikrelaksasidiajarkanhanyasaatkliensedangtidakmerasakanrasatidaknyama nyangakuthalinidikarenakanketidakmampuanberkonsentrasimembuatlatihan

menjaditidakefektif.

2.1.5

Faktor-faktoryangmempengaruhiteknikrelaksasinafasdalamterhadappenurunannyer i


(25)

MenurutSmeltzerdanBare(2002),teknikrelaksasinafasdalamdipercayadapatmenuru nkanintensitasnyerimelaluimekanismeyaitu:

a.

Denganmerelaksasikanotot-ototskeletyangmengalamispasmeyangdisebabkanolehpeningkatanprostaglandinsehing ga

terjadivasodilatasipembuluhdarahdanakanmeningkatkanalirandarahkedaerahyangme ngalamispasmedaniskemik.

b. Teknikrelaksasinafasdalamdipercayaimampumerangsangtubuhuntukmelepaskanopoi odendogenyaituendorphindanenkefalin.

c. MudahdilakukandantidakmemerlukanalatRelaksasimelibatkansistemototdanrespirasi dantidakmembutuhkanalatlainsehinggamudahdilakukankapansajaatausewaktu-waktu.

2.2 Nyeri

Nyerimerupakankondisiberupaperasaanyangtidakmenyenangkan.Sifatnyasangatsu bjektifkarenaperasaannyeriberbedapadasetiaporangdalamhalskalaatautingkatannya,danha nyaorangtersebutlahyangdapatmenjelaskanataumengevaluasirasanyeriyangdialaminya(Pri harjo, 2003).

MenurutSmletzer&Bare(2002).mendefinisikannyerisebagaisuatukeadaanyangmem pengaruhiseseorang,yangkeberadaannyeridapatdiketahuihanyajikaorangtersebutpernahme ngalaminya.Nyeriadalahpengalamansensoridanemosionalyangtidakmenyenangkanakibatd


(26)

arikerusakanjaringanaktualataupotensialsehinggamenjadikanalasanutamaseseoranguntuk mencaribantuanperawatankesehatan.

PendapatTamsuri(2007),nyeriadalahsensasiketidaknyamananyangdimanifestasika nsebagaipenderitaanyangdiakibatkanpersepsijiwayangnyata,ancaman,danfantasiluka.Sem entaraPrasetyo(2010),mengungkapkanbahwa,nyeriadalahperasaanyangtidaknyamanyangb

ersifatbenar-benarsubjektifdanhanyaorangyangmenderitanyayangdapatmenceritakandanmengevaluasi, nyerijugadapatdiartikansebagaibentukpengalamanyangdapatdipelajariolehpengaruhdarisit uasihidupmasing-masingorang.

2.2.1 Fisiologinyeri

Nyerimerupakancampuranreaksifisik,emosi,danperilaku,

munculnyanyerisangatberkaitaneratdenganreseptordanadanyarangsangan.Reseptornyeriad

alahnociceptor,yangmerupakanujuang-ujungsarafsangatbebasyangmemilikisedikitmielinyangtersebarpadakulitdanmukosa,khusu snyapadavisera,persendian,dindingarteri,hatidankantongempedu.Reseptornyeridapatmem berikanresponakibatadanyastimulasiataurangsangan.Stimuluspenghasilnyerimengirimkani mplusmelaluiserabutsarafperifer(PotterdanPerry,2005).

MenurutTamsuri

(2007),adaduatipeserabutsarafperiferyangmengonduksistimulusnyeriyaitu:


(27)

Merupakanserabutkomponencepat(kecepatantranmisi6-30m/det).memungkinkantimbulnyanyeritajam,yangakancepathilangapabilapenyebabn yeridihilangkan.

b. SerabutC

Merupakanserabutkomponenlambat(kecepatantranmisi0,5m/det)yangterdapatpadadae rahyanglebihdalam,nyeribiasanyabersifattumpuldansulitdilokalisasi.Serabutsarafmem asukimedullaspinalisdanmenjalanisalahsatudaribeberaparutesarafdanakhirnyasampai

didalammassaberwarnaabu-

abudimedullaspinalis.Terdapatpesannyeridapatberinteraksidengansel-selsarafinhibitormencegahstimulusnyerisehinggatidakmencapaiotakatauditransmisita npahambatankekorteksserebral.Sekalistimulusmencapaikortekscerebral,makaotakme nginterpretasikankualitasnyeridanmemprosesinformasitentangpengalamandanpengeta huanyanglalusertaasosiasikebudayaandalamupayamempersepsikannyeri.

2.2.2 Teorinyeri

Menurut Priharjo (2003),

terdapatbeberapateoritentangterjadinyarangsangannyeri,diantaranya:

1. Teoripemisahan(specificitytheory)

Menurutteoriinirangsangansakitmasukkemedulaspinalis(spinalcord) melaluikornudor salisyangbersinapsdidaerahposterior.Kemudiannaikketractuslissurdanmenyilangdigar ismediankesisilainnyadanberakhirdikortekssensoristempatrangsangannyeritersebutdit


(28)

eruskan.

2. TeoriPola(patterntheory)

Rangsangannyerimasukmelaluiakargangliondorsalkemedulaspinalisdanmerangsanga ktivitasselT.Halinimengakibatkansuaturesponyangmerangsangkebagianyanglebihting gi,yaitukortekscerebri,sertakonstraksimenimbulkanpersepsidanototberkontraksisehing gamenimbulkannyeri.PersepsidipengaruhiolehmodalitasrespondarireaksiselT.

3. TeoriPengendalianGerbang(gatecontroltheory)

mengusulkanbahwaimpulsnyeridapatdiaturataudihambatolehmekanismepertahanandi sepanjang

sistemsarafpusat.Teoriinimengatakanbahwaimpulsnyeridihantarkansaatsebuahpertaha nandibukadanimpulsdihambatsaatsebuahpertahanantertutup.Upayamenutuppertahana ntersebutmerupakandasarteorimenghilangkannyeri.MenurutTeoriininyeribergantungd arikerjasarafbesardankecil.Keduanyaberadadalamakargangliondorsalis.Rangsanganpa daseratbesarakanmeningkatkanaktivitassubstansiagelatinosayangmengakibatkantertu tupnyapintumekanismesehinggaaktivitasselTterhambatdanmenyebabkanhantaranrang sanganterhambat.Rangsanganseratbesardapatlangsungmerangsangkekortekscerebri.H asilpersepsiiniakandikembalikankedalammedulaspinalismelaluiserateferendanreaksin yamempengaruhiaktivitasselT.Rangsanganpadaseratkecilakanmenghambataktivitassu

bstansiagelatinosadanmembukapintumekanisme,sehinggamerangsangaktivitasselTya

ngselanjutnyaakanmengahantarkanrangsangannyeri.

SedangkanmenurutSmelzer&Bare(2002),Prinsipyangmendasaripenurunannyeriolehte knikrelaksasiterletakpadafisiologisistemsarafotonomyangmerupakanbagiandarisistem


(29)

sarafperiferyangmempertahankanhomeostatislingkunganinternalindividu.Padasaatterj adipelepasanmediatorkimiasepertibradikinin,prostaglandindansubstansip,akanmerang sangsyarafsimpatissehinggamenyebabkanvasokostriksiyangakhirnyameningkatkanto nusototyangmenimbulkanberbagaiefeksepertispasmeototyangakhirnyamenekanpemb uluhdarah,mengurangialirandarahdanmeningkatkankecepatanmetabolisme

ototyangmenimbulkanpengirimanimplusnyeridarimedullaspinaliskeotakdandipreseps ikansebagainyeri.

4. TeoriTransmisidanInhibisiAdanyastimuluspadanociceptormemulaitransmisiimpulssa raf,sehinggatransmisiimpulsnyerimenjadiefektifolehneurotransmiteryangspesifik.Ke

mudian,inhibisiimpulsnyerimenjadiefektifolehimpuls-impulspadaserabut-

serabutbesaryangmemblokimpuls-impulspadaserabutlambandanendogenopiatesistemsupresif.

2.2.3 Respontubuhterhadapnyeri

Terdapatbeberaparespontubuhterhadapnyeri,diantaranyaresponfisiologis,responpsi kologisdanresponperilaku.

a. ResponFisiologis

ResponfisiologisyangditunjukkanolehtubuhterhadapnyeriterdiriatasresponSimpatisda nparasimpatis.BerikutiniperbedaanresponsimpatisdanparasimpatismenurutPrasetyo(2 010).


(30)

b. ResponPsikologis

Responpsikologissangatberkaitandenganpemahamanklienterhadapnyeriyangterjadiata uartinyeribagiklien.Menurut Tamsuri (2007),artinyeribagisetiapindividuberbeda-bedaantaralain:Bahayaataumerusak,komplikasisepertiinfeksi,kehilanganmobilitas,huk umanuntukberdosa,Tantangan,Penghargaanterhadappenderitaanoranglain,sesuatuyan gharusditoleransi,danbebasdaritanggungjawabyangtidakdikehendaki.Pemahamantent angartinyeri sangatdipengaruhitingkatpengetahuan,persepsi,pengalamanmasalaludanjugafaktorsos ialbudaya. c. Responperilaku Responperilakuterhadapnyeridapatmencakuppernyataanverbal(mengaduh,menangis,s esaknafas,mendengkur),perilakuvokal,ekspresiwajah(meringis,menggeletukkangigi,m enggigitbibir),gerakantubuh(gelisah,imobilisasi,keteganganotot,peningkatangerakanj ari&tangan),kontakfisikdenganoranglainatauperubahanresponterhadaplingkungan(me

ResponSimpatis ResponParasimpatis

a. Dilatasisaluran bronkhial danpeningkatanrespi rasirate b. Peningkatanheartrate c. Vasokonstriksiperifer,penin gkatantekanandarah d. Peningkatannilaiguladarah e. Diaphoresis f. Peningkatankekuatanotot g. Dilatasipupil h. PenurunanmotilitasGastroint estinal a. Mukapucat b. Ototmengeras c. Penurunandenyutjantungda ntekanandarah d. Nafascepatdanirregular e. Nauseadanvomitus f. Kelelahandankeletihan


(31)

nghindaripercakapan,menghindarikontaksosial,penurunanrentangperhatian,fokuspada aktivitasmenghilangkannyeri)(Tamsuri, 2007).

2.2.4 Klasifikasinyeri

MenurutAzizAlimulHidayat(2011),klasifikasinyerisecaraumumdibagimenjadidua, yakninyeriakutdannyerikronis.

a. Nyeriakutmerupakannyeriyangtimbulsecaramendadakdancepatmenghilang,tidakmele bihienambulan,sertaditandaidenganadanyapeningkatanteganganotot.Nyeriakutdiseba bkanoleheksternalataupenyakitdalam,dandaerahnyeritidakdiketahuidenganpasti. b.

Nyerikronismerupakannyeriyangtimbulsecaraperlahan-lahan,biasanyaberlangsungdalamwaktucukuplama,yaitulebihdarienambulan.Nyerikro nispenyebabnyatidakdiketahuiataukarenapengobatanyangterlalulama,dandaerahnyeris ulitdibedakanintensitasnya,sehinggasulitdievaluasi.Yangtermasukdalamkategorinyeri kronisadalahnyeriterminal,sindromnyerikronisdannyeripsikomatis.Selainklasifikasiny eri

diatas,terdapatjenisnyeriyangspesifik,diantarnyanyerisomatis,nyeriviseral,nyerialih(re

ferentpain),nyeripsikogenik,nyeriphantomdanekstremitas,nyerineurologisdanlain-lain.

Klasifikasinyerimenurutlokasiserangan(Tamsuri, 2007) adalahsebagaiberikut

1. NyeriSomatik


(32)

ingankulitdannyerideepsomaticmerupakannyeriyangditimbulkankarenakerusakandida lamligamendantulang.

2. NyeriViceral

Nyeriviceralmerupakannyeriyangtimbulakibatadanyagangguanpadaorganbagiandala m,misalnyapadaabdomen,craniumdanthoraks.

3. NyeriAlih

Merupakannyeriyangmenjalardanterasapadalokasilaindarilokasiyangsebenarnyaterke naserangan.

4. NyeriPsikogenik

Nyeripsikogenikmerupakannyeriyangtidakdiketahuipenyebabfisiologisnya. 5. NyeriPhantom

Nyeriphantommerupakannyeriyangdirasakanolehindividupadasalahsatuekstremitasya ngtelahdiamputasi.

6. NyeriNeurologis

Merupakannyeridalamsistemneurologisyangtimbuldalamberbagaibentuk,sepertineural gia.

2.2.5 Faktor-faktoryangmempengaruhiresponnyeri

Dalambukunya,Potter&Perry(2005)menyebutkanfaktor-faktoryangmempengaruhinyeriterdiriatas:


(33)

a. Usia

Usiamerupakanvariabelpentingyangmempengaruhinyeri,khususnyapadaanak-anaklansia.Perbedaanperkembangan,yangditemukandiantarakelompokusiainidapatme

mpengaruhibagaimanaanak-anakdanlansia.Anakbelumbisamengungkapkannyeri,sehinggaperawatharusmengkajir esponnyeripadaanak.Padaorangdewasakadangmelaporkannyerijikasudahpatologisdan mengalamikerusakanfungsi.Padalansiacenderungmemendamnyeriyangdialami,karena merekamenganggapnyeriadalahhalalamiahyangharusdijalanidanmerekatakutkalaume ngalamipenyakitberatataumeninggaljikanyeridiperiksakan.

b. Jeniskelamin

Laki-lakidanwanitatidakberbedasecarasignifikandalammeresponnyeri,justrulebihdipengaru hifaktorbudayadanfaktorbiokimia.Daridatadiataspenulismenyimpulkantidakpantasjik alaki-lakimengeluhnyerisedangkanwanitabolehmengeluhnyeri.

c. Kebudayaan

Budayadanetnisitasmempunyaipengaruhpadabagaimanaseseorangberesponsterhadapn yeri,bagaimananyeridiuraikanatauseseorangberperilakudalamberesponsterhadapnyeri. Namunbudayadanetniktidakmempengaruhipersepsinyeri.Harapanbudayatentangnyeri yangindividupelajarisepanjanghidupnyajarangdipengaruhiolehpemajananterhadapnila

i-nilaiyangberlawanandenganbudayalainnya.Akibatnya,individuyakinbahwapersepsida nreaksimerekaterhadapnyeriadalahnormaldapatditerima.Akibatnyaindividuyakinbahw


(34)

apersepsidanreaksimerekaterhadapnyeriadalahnormaldapatditerima.Nilai- nilaibudayaperawatdapatberbedadengannilai- nilaibudayapasiendaribudayalain.Harapandannilai-nilaibudayaperawatdapatmencakupmenghindariekspresinyeriyangberlebihansepertim eringis,danmenangisberlebihan. d. Pengalamanmasalalu Seseorangyangpernahberhasilmengatasinyeridimasalampau,dansaatininyeriyangsama timbul,makaiaakanlebihmudahmengatasinyerinya.Mudahtidaknyaseseorangmengatas inyeritergantungpengalamandimasalaludalammengatasinyeri(Priyanto,2009).

2.2.6. Intensitas Nyeri

Penelitian intensitas nyeri dapat dilakukan dengan menggunakan skala numerik, skala deskriptif, skala analog visual. Skala deskriptif merupakan skala penilaian nyeri yang lebih objektif dimana skala ini terjadi dari tiga sampai lima kata pendeskripsian yang tersusun dengan jarak yang sama disepanjang garis dimana pendeskripsian ini diranking dari tidak ada nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan (Potter & Perry, 2006).

Tidak ada nyeri Nyeri Ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri Yang tidak tertahanka

Skala numerik (Nummerical Rating Scales) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata.Dalam hal ini, klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10.


(35)

0 1 2 34 5 67 8 910

Skala analog visual (visual analog scale) adalah suatu garis lurus/horizontal sepanjang 10 cm, yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada setiap ujungnya.

Intensitas nyeri dibedakan menjadi lima dengna menggunakan skala numerik yaitu :

0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-5 : Nyeri sedang 6-7 : Nyeri berat

8-10 : Nyeri yang tak tertahankan (Potter & Perry, 2005).

2.3 SectioCaesaria

Sectiocaesariaadalahtindakanyangdigunakanuntukmengakhirikehamilanataupersal

inanbilatidakmungkinmelakukanpersalinanpervaginam.Sehinggatidak perlumencariindikasikhususuntukmelakukanoperasiini(Helmi, 2012).

MenurutPrasetyo(2010),seksiosesareaadalahpembedahanuntukmelahirkanjaninden ganmembukadindingperutdandindinguterus.Sedangkanmenurut Cunningham (2005),

Sectiocaesaria(SC)adalahsuatutindakanuntukmelahirkanbayiperabdominaldenganmelaluii

nsisipadadindingabdomendandindinguterusinterior,biasanyayangseringdilakukaninsisiseg


(36)

sectiocaesariaadalahmelahirkanjaninmelaluiinsisipadadindingabdomen(laparatomi)dandi

ndinguterus(histeretomi).JadioperasiSeksioSesaria(sectiocaesarea)adalahsuatupembedaha ngunamelahirkanjanin(persalinanbuatan),melaluiinsisipadadindingabdomendanuterusbagi andepansehinggajanindilahirkanmelaluiperutdandindingperutdandindingrahimagaranakla hirdengankeadaanutuhdansehat.

2.3.1 Indikasiseksiosesarea

Indikasiseksiosesareaantaralain:disproporsijanin-panggul,gawatjanin,plasentaprevia,pernahseksiosesarea,kelainanletak,partustakmaju,keha milandenganresikotinggi,pre-eklampsiadanhipertensi(Smeltzer, S dan Barre, 2002)

SedangkanmenurutSjamsuhidayat (2005),indikasisectiocaesariaterbagiatas:

1. IndikasiIbu

a. Plasentapreviasentralisdanlateralis(posterior), b. Panggulsempit,

c.

Disproporsisefalo-pelvik:yaituketidakseimbanganantaraukurankepaladenganpanggul, d. Partuslama(prolongedlabor),

e. Rupturuterimengancam,

f. Partustakmaju(obstructedlabor), g. Distosiaserviks,


(37)

i. Disfungsiuterus, j. Distosiajaringanlunak.

2. Indikasijaninsectiocaesareadengan: a. Letaklintang

b. Letakbokong

c. Presentasirangkapbilareposisitidakberhasil

d. Presentasidahidanmuka(letakdefleksi)bilareposisidengancara-caralaintidakberhasil

e. GemellimenurutEastman,sectiocaesareadianjurkan:

1. Bilajaninpertamaletaklintangataupresentasibahu(shoulderpresentation),

2.Bilaterjadiinterlok(lockingofthetwins),

3.Distosiaolehkarenatumor,

4.Gawatjanin.

f. KelainanUterus:Terdapattumordipelvisminoryangmengganggumasukkepalajanin kepintuataspanggul.

2.3.2 Klasifikasisectiocaesaria

MenurutSjamsuhidayat (2005), tindakansectiocaesareadapatdibagimenjadi3(tiga)jenis.


(38)

Insisidibuatpadakorpusuteri,pembedahaniniyanglebihmudahdilakukan,hanyadiseleng garakanapabilaadahalanganuntukmelakukansectiocaesariatransperitonialisprofunda.

SectioCaesariaKlasikdilakukandenganmembuatsayatanmemanjangpadakorpusuteriki

ra-kirasepanjang10cm.

2. SectioCaesariaiskemiarafunda

Dilakukandenganmembuatsayatanmelintangkonkafpadasegmenbawahrahim(Lowserv

ikalTransversal)kira-kira10cm.

a. Segmenbawahinsisimelintang

Padabagiansegmenbawahuterusdibuatinsisimelintangyangkecil,lukainidilebarkank

esampingdenganjari-jaritangandanberhentididekatdaerahpembuluh-pembuluhdarahuterus.Kepalajaninyangpadasebagianbesarkasusterletakdibalikinsis idiekstraksiataudidorong,diikutiolehbagiantubuhlainnyadankemudianplasentaserta selaputketuban.

b. SegmenBawah:Insisimembujur

Caramembukaabdomendanmenyingkapkanuterussepertipadainsisimelintang.Insisi membujurdibutadenganskapeldandilebarkandenganguntingtumpuluntukmenghind aricederapadabayi.

3. SectioCaesariaExtraperitoenal(SCEP)

Pembedahanekstraperitonealdikerjakanuntukmenghindariperlunyahisterektomipadak

asus-kasusyangmengalamiinfeksiluasdenganmencegahperitonitisgeneralisasiyangbersifatfa tal(Farrer,2001).


(39)

2.3.3 Manifestasiklinis

MenurutSjamsuhidayat

(2005),manifestasiklinispadakliendenganpostsectiocaesarea,antaralain:

a)Kehilangandarahselamaprosedurpembedahan600-800ml,

b)Terasangkateter:urinejernihdanpucat,

c)Abdomenlunakdantidakadadistensi,

d)Bisingusustidakada,

e)Ketidakmampuanuntukmenghadapisituasibaru,

f)Balutanabdomentampaksedikitnoda,

g)Aliranlokhiasedangdanbebasbekuan,berlebihandanbanyak.

2.3.4 Komplikasisectiocaesaria

KomplikasisectiocaesariamenurutFarrer(2001),yakni:

a. Nyeripadainsisi

b. Perdarahanprimersebagaiakibatkegagalanmencapaihomeostatiskarenainsisirahimatau akibatatoniauteriyangdapatterjadisetelahpemanjanganmasapersalinan.

c. Sepsissetelahpembedahan,frekuensidarikomplikasiinilebihbesarbilasectiocaesariadila ksanakanselamapersalinanataubilaterdapatinfeksidalamrahim.


(40)

e. Infeksiakibatlukapasacaoperasi

f. Bengkakpadaekstremitasbawah

g. Gangguanlaktasi

h. Penurunanelastisitasototperutdanototdasarpanggul,dan

i. Potensiterjadinyapenurunankemampuanfungsional.

2.3.5 Penatalaksanaannyeripadapasienpostoperasisectiocaesaria

MenurutCunningham(2005)penatalaksanaannyeriuntukklienpostsectiocaesareame liputi:

1. PentalaksanaanFarmakologi

a. Meperidine/Petidine

Terdapatberbagaimacamanalgesikopioidyangdigunakanuntukmeredakanataumeng hilangkanrasanyeri.SalahsatunyayakniMeperidineataubiasadikenaldenganpetidine. Meperidinmempunyaiefekfarmakodinamikpadasusunansarafpusat.Efekanalgetikm eperidinmulaitimbul15menitsetelahpemberianoraldanmencapaipuncakdalam2jam. EfekanalgetiktimbullebihcepatsetelahpemberiansubkutanatauIMyaitudalam10meni

t,mencapaipuncakdalamwaktu1jamdanmasakerjanya3-5jam.Padasalurannafas,meperidinedalamdosisekuianalgetikmenimbulkandepresina fassamakuatdenganmorfindanmencapaipuncaknyadalam1jamsetelahsuntikanIM.Fa rmakoinetikdarimeperidin,yaknijalurpemberianmeperidinsamasepertidenganmorfi n.Padapemberiansecaraintramuskuler,meperidindiabsorbsisecaracepatdankomplit, dimanakadarpuncakdalamplasmadicapaidalamwaktu20–60menit.Bioavailabilita


(41)

secaraoralmencapai45%-75%.Meperidin64%terikatpadaproteinplasma,denganlamakerja2– 4jamdanwaktuparuheliminasinyaadalah3–4jam.Rata–

ratametabolismemeperidinadalah17%perjam.Meperidin80%dimetabolisirdihatimel aluiproseshidrolisisdandimetilasimenjadinormeperidindanasammeperidinat.Setela

hmengalamikonjugasiakandikeluarkanmelaluiginjal.Sebanyak5%-10%meperidindiekskresimelaluiginjaltanpamengalamiperubahan,sedangkankuran gdari10%diekskresimelaluisistembilier(Sasongko,2005).

b. AsamMafenamat

MenurutPurnamasari(2012),AsamMefenamatmerupakankelompokantiinflamasino nsteroidbekerjadengancaramenghambatsintesaprostaglandindalamjaringantubuhde nganmenghambatenzimsiklo

oksiginasesehinggamempunyaiefekanalgesik,antiinflamasidanantipiretik.KarenaA samMefenamattermasukkedalamgolongan(NSAIDS),makakerjautama(Farmakodin amik)dariobatinikebanyakannonsteroidalantiinflammatorydrugs(NSAIDS)adalahs ebagaipenghambatsintesisprostaglandin,sedangkankerjautamaobatantiradanggluko rtikoidmenghambatpembebasanasamarakidonat.Sedangkanfarmakokinetikasamma fenamat,yakniAsamMefenamatdiabsorbsidengancepatdarisalurangastrointestinalap abiladiberikansecaraoral.Kadarplasmapuncakdapatdicapai1sampai2jamsetelahpem berian2x250mgkapsulasammefenamat.Pemberiandosistunggalsecaraoralsebesar10 00mgmemberikankadarplasmapuncakselama2sampai4jamdengant½dalamplasmas ekitar2jam.


(42)

2. PentalaksanaanNonFarmakologi

MenurutCuningham(2005),pentalaksanaannonfarmakologinyeridaripasienpostsecti

oncaesaria,adalah:

a. Tanda-tandavital

Setelahdipindahkankeruangrawat,makatanda-tandavitalpasienharusdievaluasisetiap4jamsekali.Jumlahurindanjumlahdarahyanghila ngsertakeadaanfundusuteriharus diperiksa, adanya abnormalitasharusdilaporkan.Selainitusuhujugaperludiukur.

b. Terapicairandandiet

Untukpedomanumum,pemberian3literlarutan,termasukRingerLaktat,terbuktisudahcu kupselamapembedahandandalam24jampertamaberikutnya.Meskipundemikian,jikaout puturindibawah30mlperjam,pasienharusdievaluasikembali.Bilatidakadamanipulasiint raabdomenyangekstensifatausepsis,pasienseharusnyasudahdapatmenerimacairanperor alsatuhatisetelahpembedahan.Jikatidak,pemberianinfusbolehditeruskan.Palinglambatp adaharikeduasetelahoperasi,sebagianbesarpasiensudahdapatmenerimamakananbiasa.

c. Vesikaurinariadanusus

Katetersudahdapatdilepasdarivesikaurinariasetelah12sampai24jampostoperasi.Kema mpuanmengosongkanurinariaharusdipantausebelumterjadidistensi.Gejalakembungda

nnyeriakibatinkoordinasigerakususdapatmenjadigangguanpadaharike-2danke-3postoperasi.Pemberiansupositoriarectalakandiikutidengandefekasiataujikagagal,pem berianenemadapatmeringankankeluhanpasien.


(43)

d. Ambulasi

Padaharipertamapostoperasi,pasiendenganbantuanperawatdapatbangundaritempattidu

rsebentarsekurang-kurangnyasebanyak2kali.Ambulasidapatditentukanwaktunyasedemikianrupasehingga preparatanalgesikyangbarusajadiberikanakanmengurangirasanyeri.Padaharikedua,pas iendapatberjalankekamarmandidenganpertolongan.Denganambulasidini,trombositven adanembolipulmonerjarangterjadi.

e. Perawatanluka

Lukainsisidiinspeksisetiaphari,sehinggapembalutlukayangrelativeringantampakbanya kplestersangatmenguntungkan.Secaranormaljahitankulitdiangkatpadaharikeempatsete lahpembedahan.Palinglambatpadahariketigapostpartum,pasiensudahdapatmanditanpa membahayakanlukainsisi.

f. Laboratorium

SecararutinHtdiukurpadapagiharisetelahoperasi,Htharussegeradicekkembalibilaterda patkehilangandarahataubilaterdapatoliguriataukeadaanlainyangmenunjukanhipovole mia.JikaHtstabil,pasiendapatmelakukanambulasitanpakesulitanapapundankemungkin ankeciljikaterjadikehilangandarahlebihlanjut.

2.3.6 Nyeripadaibupostoperasisectiocaesaria

PadaProsesoperasidigunakananastesiagarpasientidakmerasakannyeripadasaatdibed ah.Namunsetelahoperasiselesaidanpasienmulaisadardanefekanastesihabisbereaksi,pasiena kanmerasakannyeripadabagiantubuhyangmengalamipembedahan.PadaoperasiSectioCaesa


(44)

riaada7lapisanperutyangharusdisayat.Sementarasaatprosespenutupanluka,7lapisantersebut

dijahitsatudemisatumenggunakanbeberapamacambenangjahit.Rasanyerididaerahsayatanya ngmembuatterganggudanpasienmerasatidaknyaman(Walley,2008).

Nyeripostoperasiakanmeningkatkanstresspostoperasidanmemilikipengaruhnegatif padapenyembuhannyeri.Kontrolnyerisangatpentingdilakukansesudahpembedahan.Nyeriy angdibebaskandapatmengurangikecemasan,bernafaslebihmudahdandalam,dapatmentolera nsimobilisasiyangcepat.Pengkajiannyeridankesesuaiananalgesikharusdigunakanuntukme mastikanbahwanyeripasienpostoperasidapatdibebaskan.(PotterdanPerry,2006).


(45)

asuhan kebidanan pada ibu post operasi sectio caesaria (SC) yang mempunyai keluhan nyeri dalam persalinan tanpa efek samping pada ibu dan anak.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan terhadap 21 ibu bersalin di RSUP H. Adam Malik Medan tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap intensitas nyeri pada ibu post operasi terhadap nyeri persalinan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur 20-35tahun sebanyak 16 orang (76,2%), berdasarkan jumlah paritas mayoritas responden memiliki anak ke pertama (primipara) sebanyak 8 orang (38.1%), berdasarkan riwayat SC mayoritas responden pertama SC sebanyak 14 orang (66.7%),


(46)

berdasarkan pendidikan mayoritas responden SMA sebanyak 13 orang (61.9%), berdasarkan pekerjaan mayoritas responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 18 orang (85.7%)

2. Intensitas nyeri bahwa rata-rata skala nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah 8.52 denganstandardeviasi0,512.Sedangkanrata-rataskalanyerisetelahdilakukanteknikrelaksasinafas

dalamadalah4.43denganstandardeviasi0.870.

3. Ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi, ini dapat dilihat dari hasil uji statistik yaitu didapatkan nilai P adalah 0,000 (P< 0,05).

6.2.Saran

Berdasarkanpenelitiandanpembahasanmengenaipengaruhteknikrelaksasinafas dalam terhadapskalanyeripadaibupostoperasisectioncaesariadiRSUP H. Adam Malik Medan,penelitiinginmenyampaikansaransebagaiberikut:

1.Bagi pelayanan kebidan

Teknikrelaksasinaafas dalam merupakansalahsatuterapimodalitas kebidananyangmudahdandapatdipilihuntukditerapkanpadatindakankebidananbagikliendeng


(47)

anpermasalahangangguankenyamanan,yakni nyeri.

2.Bagi institusipendidikan

Teknikrelaksasirelaksasi nafas dalammerupakansalahsatuterapimodalitaskebidananyangdapatdigunakanuntukmenurunkang

angguankenyamanan,yakninyerisehinggadapatdimasukkankedalamtopickajiansalahsatumat akuliahyaituskilllabuntukpencapaiankompentensi mahasiswa.

3.Bagi penelitian

Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti teknik pengontrolan nyeri yang lain seperti teknik distraksi, imajinasi terbimbing,dan teknik pengotrolan yeri yang lain pada pasien post operasi SC.

DAFTARPUSTAKA

Arfa.(2012). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penuruanan nyeri pada pasien post operasi appendictomy di RSUP Prof.Dr.H. Aloei saboe kota gorontalo.

Brunner. (2002). Buku ajar keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8 Volume 1.Jakarta : EGC. Cunningham. (2005). Obstetri William, (ed.21).Jakarta :EGC

Creswell.

(2010).Researchdesignpendekatankualitatif,kuantitatif,danmixed,Edisi3,Pustaka Pelajar,Yogyakarta.

Dewi. (2007). Operasi caesar dari A sampai Z. Jakarta : EDSA Mahkota.

. (2009). Pengaruhteknikrelaksasinafasdalamterhadappenurunanpersepsinyeripadalansiad


(48)

enganarthritisrheumatoid’,jurnalkeperawatansoedirman,Vol.4,No.2,Hal46.

Farida. (2010). Efektifitasterapimusikterhadappenurunannyeripostoperasipadaanakusiaasekolahd

iRSUPHajiAdamMalikMedan’,skripsi,UniversitasSumatrautara,Sumatrautara. Fathoni.(2006). Metodologipenelitiandanteknikpenyusunanskripsi,AsdiMahasatya,Jakarta. Farrer.(2011). Perawatan Maternitas, (ed.2).Jakarta : EGC

Helmi. (2012).Bukusakukedaruratandibidangbedahortopedi,SalembaMedika,Jakarta

Hidayat.(2011). Keterampilan Dasar Praktek Klinik Untuk kebidanan.Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika.

Nurdin. (2013).

Pengaruhteknikrelaksasinafasdalamterhadapintensitasnyeripadapasienpostoperas

iSCdiruangirinaRSUPProf.DR.R.DkandouManado’,ejurnalkeperawatan(e-kp),Vol1,No.1,Hal1.

Notoadmoj.(2010). Ilmu Perilaku Kesehatan.PT. Rineka Cipta, Jakarta

Patasik. (2013). Efektifitasteknikrelaksasinafasdalamdanguidedimageryterhadappenurunannyeri padapasienpostoperasisectioncaesareadiIrinaDBLURSUPProf.Dr.RDKandouM anado’,ejurnalkeperawatan(e-Kp),Vol.1,No.1.

Pajuju.(2011). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas dalam Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Post perasi SC Di Ruang Perawatan Kebidanan RSUD.Prof.Dr.H Aloe Saboe.F.Ked dan Kesehatan.Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Pinandita.

(2012).Pengaruhteknikrelaksasigenggamjariterhadappenurunanintensitasnyeri padapasienpostoperas :jurnalilmiahkesehatankeperawatan,Vol.8,No.1. Priharjo. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta : EGC

Prasetyo. (2010). Konsep dan proses keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Garaha Ilmu. Potter.(2005).Bukuajarfundamentakeperawatankonsep,proses,praktik,Edisi4,EGC,Jakarta. . (2006).Bukuajarfundamentakeperawatankonsep,proses,praktik,Edisi4,EGC,Jakarta. Sasongko.(2005). Perbandinggan efektifitas antara tramadol dan meperidin untuk pencegahan

menggigil pasca anestesi umum. Tesis program pascasarjan magister ilmu biomedik dan program pendidikan dokter spesialis I anestesiologi


(49)

- Untuk pertanyaan selajutnya dijawab dengan memberikan tanda checklist (√) pada tempat yang telah disediakan.

- Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai menurut anda. 1. Inisial responden : Ny.

2. Kode Responden :

3. Umur ibu : ( ) <20 ( ) 20-35 ( ) >35

4. Paritas : ( ) Primigrafida ( ) Skundigrafida ( ) Multigrafida

5. Riwayat SC : ( ) Pernah SC ( ) Tidak Pernah SC 6. Pendidikan : ( ) Tidak Sekolah ( ) SD ( ) SMP

( ) SMA ( ) Perguruan Tinggi 7. Pekerjaan : ( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Karyawan

( ) PNS

Pengkajian Intensitas nyeri berdasarkan Skala Numerik 0-10 0 : Tidak Ada Nyeri

1-3 : nyeri ringan 4-5 : nyeri sedang 6-7 : nyeri berat

8-10 : nyeri yang tidak tertahankan

silakan ibu menunjukan salah satu angka yang sesuai tingkat nyeri yang ibu rasakan.

Numerical Rating Scala (NRS)


(50)

Lampiran 3

PROSEDUR PEMBERIAN RELAKSASI NAFAS DALAM

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA(SC)

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015.

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur relaksasi nafas dalam. 2. Memberikan informed concent dan bersedia menjadi responden.


(51)

3. Peneliti melakukan observasi selama +15 menit untuk menilai intensitas nyeri

sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dengan memberikan cheklist pada skala intensitas nyeri numerik.

4. Memberikan relaksasi nafas dalam pada ibu bersalin selama +15 menit.

Prosedur Kerja

a) Ciptakanlingkunganyangtenang

b) Usahakantetaprileksdantenang

c) Aturpasienpadaposisiyangnyaman

d) Mintapasienuntukmenempatkantangannyakebagiandadadanperut

e) Mintapasienuntukmenariknafasmelaluihidungsecarapelan,dalam danmerasakankembang-kempisnyaperut

f) Mintapasienuntukmenahannafasselamabeberapadetikmelaluihitungan1,2,3 kemudian keluarkannafassecaraperlahanmelaluimulut.

g) Beritahukanpasienbahwapadasaatmengeluarkannafas,mulutpadaposisimecucu (pulsedlip)

h) Mintapasienuntukmengeluarkannafassampaiperutmengempis

i) Anjurkanuntukmengulangiprosedurhingganyeriterasaberkurang

j) Ulangilatihan nafas dalam sampai15kali,denganselingiistirahatsingkatsetiap5kali.

5. Peneliti menilai intensitas nyeri sesudah diberikan relaksasi nafas dalam dengan memberikan cheklist pada skala intensitas nyeri numerik.

6. Peneliti membandingkan intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan relaksasi nafas dalam.

7. Peneliti menganalisis data yang sudah terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel.

No Umur Paritas Riwayat


(52)

MASTER DATA PENELITIAN KETERANGAN :

Umur : 1. <20 2. 20-35 3. >35 Paritas : 1. Primigrafida 2. Skundigrafida 3. Multigrafida

Riwayat SC : 1. Pernah SC 2. Tidak pernah SC Pendidika n : 1. Tidak sekolah 4. SMA 2. SD 5. Pergur uan tinggi 3. SMP Pekerjaan : 1. IRT 2. Karyawa n S. 3. PNS

1 2 1 1 3 1 9 4

2 2 1 1 4 1 8 3

3 2 2 1 3 1 8 5

4 2 3 2 4 1 9 4

5 3 3 2 3 1 9 5

6 2 1 1 3 1 8 5

7 2 2 2 3 1 9 4

8 3 3 2 4 1 8 5

9 2 2 1 4 2 8 4

10 1 1 1 3 1 9 5

11 2 3 2 3 1 9 6

12 2 2 1 4 1 9 4

13 2 1 1 4 2 9 5

14 2 2 1 3 2 8 3

15 2 1 1 1 1 8 4

16 2 2 2 3 1 9 5

17 2 1 1 3 1 9 6

18 2 1 1 4 1 9 5

19 2 2 2 4 1 8 4

20 3 3 1 4 1 8 3

21 3 3 1 4 1 8 4


(53)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <20 1 4.8 4.8 4.8

20-35 16 76.2 76.2 81.0

>35 4 19.0 19.0 100.0

Total 21 100.0 100.0

paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid primipara 8 38.1 38.1 38.1

skundipara 7 33.3 33.3 71.4

multipara 6 28.6 28.6 100.0

Total 21 100.0 100.0

Riwayat SC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Umur paritas Riwayat SC pendidikan Pekerjaan Pre Post

N Valid 21 21 21 21 21 21 21


(54)

Valid pertama SC 14 66.7 66.7 66.7

Pernah Sc 7 33.3 33.3 100.0

Total 21 100.0 100.0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak sekolah 1 4.8 4.8 4.8

SMP 10 47.6 47.6 52.4

SMA 10 47.6 47.6 100.0

Total 21 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ibu rumah tangga 18 85.7 85.7 85.7

karyawan Swasta 3 14.3 14.3 100.0

Total 21 100.0 100.0

Pre

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(55)

Valid 8 10 47.6 47.6 47.6

9 11 52.4 52.4 100.0

Total 21 100.0 100.0

Post

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 3 14.3 14.3 14.3

4 8 38.1 38.1 52.4

5 8 38.1 38.1 90.5

6 2 9.5 9.5 100.0

Total 21 100.0 100.0

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre 8.52 21 .512 .112

Post 4.43 21 .870 .190


(56)

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre & Post 21 .481 .027

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Si

Mean Std. Deviation Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper


(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

A. Identitas Diri

Nama : Bertha Tri Wahyuni Lase

Tempat/Tanggal Lahir : Gunungsitoli/ 10 april 1993

Nama Orang Tua

Ayah : Baziduhu Lase

Ibu : Nurta’ati Harefa

Negeri Asal : Gunungsitoli

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Desa Lolomboli

B. Riwayat Pendidikan

1. Sekolah Dasar Negri Lolomboli, Lulusan 2005

2. Sekolah Menengah Pertama Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli, Lulusan 2008 3. Sekolah Menengah Atas Negri 3 Gunungsitoli, Lulusan 2011

4. Akademi Kebidanan Stikes Sumatra Utara Medan, Lulusan 2014

5. Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan Universitas Sumatera Utara, 2015


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

A. Identitas Diri

Nama : Bertha Tri Wahyuni Lase

Tempat/Tanggal Lahir : Gunungsitoli/ 10 april 1993 Nama Orang Tua

Ayah : Baziduhu Lase

Ibu : Nurta’ati Harefa

Negeri Asal : Gunungsitoli

Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Desa Lolomboli

B. Riwayat Pendidikan

1. Sekolah Dasar Negri Lolomboli, Lulusan 2005

2. Sekolah Menengah Pertama Swasta Bunga Mawar Gunungsitoli, Lulusan 2008 3. Sekolah Menengah Atas Negri 3 Gunungsitoli, Lulusan 2011

4. Akademi Kebidanan Stikes Sumatra Utara Medan, Lulusan 2014

5. Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik Fak. Keperawatan Universitas Sumatera Utara, 2015