Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Menumbuhkan Kedisiplinan Guru dan Karyawan | andriyani | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 1532 9205 1 PB

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KEDISIPLINAN
GURU DAN KARYAWAN
oleh
Slamet Andriyani, Cicilia Dyah S, Tutik Susilowati
Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK PAP FKIP UNS
Email : rie.ryani@gmail.com
Abstract: The objective of this research is to investigate: (1) the leadership role of the
headmaster in growing the discipline of the teachers and the administrative staff
members of SMK Negeri 1 of Surakarta; (2) the obstacles in the leadership role of the
headmaster in growing the discipline of the teachers and the administrative staff
members of SMK Negeri 1 of Surakarta; (3) the solution from the role of the headmaster
to overcome the obstacles which emerge in actualizing the discipline of the teachers and
the administrative staff members of SMK Negeri 1 of Surakarta.
This research used the descriptive qualitative method and the embedded single
research strategy. The population of this research was the headmaster, the teachers, the
administrative staff members, and the students of SMK Negeri 1 of Surakarta. The
samples of this research were taken by using the purposive sampling technique. The
data of this research were gathered through interview, observation, document analysis
from informants, places, events, documents, and files. The data were then analyzed by
using the interactive analysis technique.

The results of this research are as follows: (1) the leadership role of the
headmaster of SMK Negeri 1 of Surakarta was done through the activities of discipline
building, such as: (a) giving motivation to the teachers and the administrative staff
members; (b) giving the leadership role model by having discipline; (c) making efforts in
paying attention to the welfare of the teachers and the administrative staff members; and
(d) implementing discipline enforcement; (2) the obstacles which emerge in building
discipline in SMK Negeri 1 of Surakarta are as follows: (a) the internal obstacles, such as:
the characters of personality of some teachers and administrative staff members which
are difficult to accept advice and less responsible in doing their job and tasks; and (b) the
external obstacles which emerge in building the discipline of the teachers and the
administrative staff members of SMK Negeri 1 of Surakarta; and (3) the solutions to
overcome the obstacles are as follows: (a) enforcing the rule and making discipline
development; and (b) intesifying the shared activities with the teachers and the
administrative staff members.
Keywords: principal's leadership role, Teacher and Employee Discipline
suatu kelompok tersebut memiliki salah

1. PENDAHULUAN
Manusia dalam setiap aktivitas


seorang

atau

beberapa

orang

yang

kehidupannya selalu melakukan interaksi

dikatakan sebagai pemimpin. Pemimpin

dalam

dengan

adalah mereka yang memiliki kemampuan


dapat

lebih dari pada yang lain untuk mengatur

bentuk

kerjasama

sesamanya.Kerjasama
dilakukan

antar

individu

kelompok.Kerjasama
biasanya

tersebut


berbentuk

atau

dalam

secara

kelompok

organisasi.dalam

pelaksanaannya, usaha kerjasama dalam

dan

mengarahkan

kelompok


demi

berkembang

dalam

tercpainya tujuan.
Organisasi
masyarakat

yang
saat

ini

dapat

berupa

sosial,


menggerakkan.Kepala sekolah merupakan

organisasi formal atau informal, negeri

manajer atau pemimpin dari sekolah yang

maupun swasta.Organisasi tersebut selalu

bertugas mengarahkan segenap orang

memiliki tujuan yang hendak dicapai baik

dan fasilitas yang ada di sekolah.Dengan

dalam

demikian,

organisasi


bisnis

ataupun

jangka

panjang

ataupun

kepala

sekolah

merupakan

pendek.Untuk mencapai tujuan yang telah

seseorang yang sangat berperan dalam


ditetapkan

menentukan suasana sekolah.

diperlukan

adanya

unsur

organisasi salah satunya adalah sumber
daya manusia yang berkualitas.Sumber
daya

manusia

yang

dimaksud bukan


hanya karyawan atau pekerja. Namun ada
unsur yang sama pentingnya yaitu kualitas
pemimpin dari organisasi tersebut.
Sekolah

Sekolah merupakan suatu unit
organisasi yang dipimpin oleh seorang
kepala sekolah.Untuk menduduki jabatan
sebagai kepala sekolah ada persyaratanpersyaratan

yang

harus

dipenuhi.

Keputusan menteri pendidikan nasional

merupakan


instansi

Republik Indonesia bab III No. 162/U/2003

kependidikan dan organisasi formal yang

tentang pedoman penugasan guru sebagai

didalamnya terdapat unsur siswa, guru,

kepala

karyawan dan kepala sekolah sebagai

“Guru

pemimpinnya.Pada

sebagai kepala sekolah apabila memenuhi


suatu

instansi,

sekolah
dapat

menyebutkan

diberi

tugas

bahwa,

tambahan

khususnya sekolah juga melaksanakan

persyaratan

fungsi

yaitu

khusus. Selain memenuhi persyaratan

manajemen pendidikan.Setiap organisasi

khusus dan persyaratan umum tersebut,

atau instansi selalu membutuhkan dan

calon kepala sekolah SMU, SMK, dan SLB

memiliki

diutamakan

manajemen

sekolah

seorang

menjalankan

pemimpin

dalam

setiap

kegiatan
suatu

atau

organisasi

pada

dikatakan

bagaimana

bergantung

kepemimpinan

organisasi

tersebut.Pemimpin

bagi

dan

mereka

persyaratan

yang

dapat

berkomunikasi dalam bahasa inggris dan

menajemennya.Kesuksesan
sangat

umum

bahasa

asing

berhasil

dalam

tersebut

adalah

berhasil.Pemimpin

memiliki

lainnya”.

Sekolah

apabila

sekolah

pemimpin
berhasil

yang

merupakan

orang yang menempati posisi, melaksakan

pemimpin yang efektif, yaitu pemimpin

dan

kepemimpin

yang berani mengambil keputusan dan

Sondang P Siagian dalam Abdul aziz

tanggung jawab atas akibat yang timbul

wahab (2006: 83) menyatakan bahwa,

dari

“Kepemimpinan

merupakan

inti

diambilnya.Pemimpin

organisasi

manajemen,

sehingga

mengemban

dan

keberhasilan
mencapai
kemampuan

tugas

suatu

tujuannya

organisasi
tergantung

pemimpinnya

dari

dalam
dari
dalam

kebijaksanaan

seseorang

yang

yang

efektif

mempengaruhi

dan

mengarahkan segala tingkah laku dari
bawahan
segala

sedemikian

tingkah

laku

rupa,

sehingga

bawahan

sesuai

dengan

keinginan

bersangkutan

yang

dari kebiasaan seseorang melalui sebuah

pemimpin

proses. Selain itu, peranan pemimpin

pemimpin

baik

itu

perempuan atau laki-laki.Kriteria seorang

merupakan

Kepala

mempengaruhi

sekolah

efektif

mengembangkan

yaitu

sekolah

mampu
yang

suatu

karyawan,

hal

yang

kedisiplinan

karena

sosok

dapat
seorang

pemimpin

dipimpinnya agar semakin berkembang

merupakan

dan

menjadi

sebagai seorang pemimpin harus dapat

dalam

mengarahkan, membimbing dan memberi

maju,

dambaan

sehingga
setiap

selalu

masyarakat

Seorang

kepala

sebagai

pemimpin

dilingkungan

sekolahnya

sekolah
masyarakat

harus

dapat

menunjukkan sikap positif dan disiplin agar
dapat menjadi teladan kedisiplinan bagi
warga sekolah, khususnya bagi guru dan
karyawan. Guru dan karyawan merupakan
salah satu unsur penting bagi keberhasilan
pencapaian visi dan misi suatu sekolah,
sehingga diharapkan guru dan karyawan
dapat bekerja dengan penuh antusias,
penuh inisiatif, penuh gairah dan dengan
kemauan yang tinggi. Keberhasilan tugas
sebagai

tenaga

pendidik

dalam

mengemban amanat tujuan pendidikan
dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya
adalah
dapat

faktor
berarti

kesopanan

kedisiplinan
latihan

dan

sekolah

contoh kepada guru dan karyawan sekolah

lingkungan sekolah.

guru

teladan.Kepala

atau

diri.Disiplin

untuk

bersikap

serta

pengembangan tabiat.
Pada dasarnya sikap disiplin
harus tumbuh dari dalam diri seorang
individu, meskipun masih perlu adanya
penguatan sikap disiplin dari luar diri
individu tersebut seperti diberi ancaman
dan sanksi terhadap pelanggaran aturan
kedisiplinan. Sikap disiplin dapat tumbuh

dalam

segala

kegiatannya di sekolah melalui peraturan
dan

sanksi

yang

bersama.Namun

disepakati

dalam

kenyataannya

meskipun ada peraturan tertulis yang jelas
pelanggaran tetap terjadi. Masalah yang
dapat diamati antara lain ketidak disiplinan
waktu seperti sering datang terlambat
masuk kerja, terlambat masuk ke kelas
untuk mengajar, terlambat datang kerapat
sekolah

dan

kemudian

mengakhiri

pulang

sebelum

pekerjaan
waktunya.

Masalah ketidak disiplinan lainnya yaitu
tidak masuk ke kelas untuk mengajar, tidak
masuk kerja, tidak menghadiri rapat-rapat
penting tanpa ijin yang jelas dan lain
sebagainya.
Kepala

pendidikan

kerokhanian

disiplin

sekolah

sebagai

seorang pemimpin selain harus dapat
memberikan contoh yang baik bagi setiap
guru dan karyawan di sekolah, juga harus
dapat mengarahkan mereka pada sikap
disiplin demi tercapainya tujuan sekolah,
sehingga

pada

akhirnya

guru

dan

karyawan dapat menumbuhkan semangat
dan kedisiplinan diri dalam melaksanakan
tugasnya atau kewajibannya. Peran kepala
sekolah

yang

kurang

optimal

akan

mempengaruhi

tinggi

rendahnya

dapat

diartikan

ketua

atau

kedisiplinan guru dan karyawan dalam

pimpinan dalam suatu organisasi

melaksanakan

atau

segala

tugas

dan

kegiatannya disekolah.

sebuah

Sedangkan

masyarakat.

sekolah

adalah

sebuah lembaga dimana menjadi

2. KAJIAN PUSTAKA

tempat menerima dan memberi
Dalam bab ini akan dibahas
beberapa tinjauan tentang peran kepala
sekolah dalam menumbuhkan kedisiplinan
guru dan karyawan yang meliputi:

kepemimpinan
tentang

kajian

teori

akan

dibahas

ini

:

Kepemimpinan,

1)

Pengertian

2)

Unsur-unsur

Kepemimpinan,

3)

Kepemimpinan,

Fungsi

4)

Dengan

demikian

kepala sekolah dapat didefinisikan
sebagai seorang tenaga fungsional
guru

1. Tinjauan Tentang Kepemimpinan
Dalam

pelajaran.

yang

diberi

tugas

untuk

memimpin suatu sekolah dimana
diselenggarakan

proses

belajar

mengajar, atau tempat dimana
terjadi interaksi antara guru yang
memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran.
Dari

Gaya

pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa

Kepemimpinan.

kepala
2. Tinjauan Tentang Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepala Sekolah
Surat

seorang

sekolah
guru

persyaratan

merupakan

yang

dan

memenuhi

dipilih

untuk

Keputusan

memimpin sekolah atau lembaga

Mendiknas RI Nomor 162/U/2003

yang di dalamnya terjadi proses

tercantum

belajar mengajar.

bahwa

“Guru

yang

memenuhi syarat tertentu dapat

1. Peran Kepala Sekolah

diberikan tugas tambahan sebagai
kepala

sekolah”.

Jadi

kepala

Dalam menjalankan
kepemimpinannya,

selain

sekolah merupakan seorang guru

harus

yang telah memenuhi persyaratan

tugasnya sebagai pemimpin,

tertentu dan diberi tugas tambahan

yang tak kalah penting dari itu

untuk

semua

seorang

sekolah.Dengan demikian kepala

sekolah

memahami

sekolah adalah seorang pemimpin

mengetahui

sekolah

Wahjosumidjo

tempat

memimpin

atau

sebuah

belajar

sebuah

lembaga

tahu

dan

paham

kepala
dan

perannya.
(2002:

90)

mengajar

mengatakan ada tiga peranan

berlangsung. Whjosumidjo (2001:

kepala sekolah dilihat dari

83) menyatakan bahwa “kepala

otoritas dan status formalnya

yaitu

“Peranan

antara
Peranan

hubungan

“Kedisiplinan adalah sikap dan

perseorangan,

perilaku yang memenuhi unsure

informasional

sebagai

ketaatan dan kepatuhan”.

dan

pengambil

Dari

keputusan”.
Pengertian

disiplin

penulis
dan

kedisiplinan
193)

dapat

bahwa

disiplin

adalah

sikap

Malayu Hasibuan (2003:

kesadaran

mengatakan

sesuai

“Kedisiplinan

adalah

bahwa,
kesadaran

semua

perusahaan

peraturan

dan

norma-norma

sosial yang berlaku. Sedangkan
menurut Alex Nitisemito (1991:
199) bahwa “disiplin adalah suatu
sikap, tingkah laku dan perbuatan
yang sesuai dengan peraturan dari
perusahaan

baik

yang

tertulis

maupun tidak”.
disiplin

Soegeng

Prijodarmito

menurut

(1992: 23) “Disiplin adalah suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui

suatu

serangkaian

proses
perilaku

dari
yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan,
kepatuhan,

kesetiaan,

atau

ketertiban”. Sedangkan menurut

pada

diri

dengan

dasarnya

yang

berasal

untuk

bertindak

peraturan

dan

rasa tanggungjawab
3. METODE PENELITAN
Sesuai dengan masalah yang akan
diteliti,

peneliti

penelitian

menggunakan

studi

kasus.

jenis

Peneliti

berusaha memecahkan masalah yang
diselidiki

dengan

menggambarkan

keadaan

tentang

individu,

satu

organisasi,

satu

kelompok,
program

Pengertian

menyimpulkan

kaidah yang ada karena adanya

dan kesediaan seseorang yang
menaati

dan

konsep tentang disiplin di atas,

3. Tinjauan tentang Kedisiplinan
a.

pengertian

dalam

satu
kegiatan,

waktu

penelitian

dan

tertentu

pada

sebagainya
atau

saat

obyek

sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang tampak
sebagaimana adanya, yakni tentang
peranan kepemimpinan kepala sekolah
dalam menumbuhkan kedisiplinan guru
dan

karyawan

di

SMK

Negeri

1

Surakarta.
4. HASIL PENELITIAN

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 12)
Dalam

mengemukakan bahwa “Disiplin
adalah suatau tata tertib yang
mengatur

tatanan

kehidupan

pribadi dan kelompok”. Menurut
Soejitno Irmin dan Abdul Rochim
(2004:

7)

menyatakan

bahwa

bagian

menganalisis

data

dikumpulkan

di

dengan

rumusan

ini,

yang
lapangan
masalah

peneliti
berhasil
sesuai
yang

selanjutnya dikaitkan dengan teori-teori
yang

ada

yaitu

tentang

peran

kepemimpinan kepala sekolah dalam

Negeri 1 Surakarta baik secara

menumbuhkan kedisiplinan guru dan

umum dalam rapat, briefing,

karyawan.

upacara, arisan keluarga dan
secara khusus atau intern jika

Berikut ini disajikan temuan studi
yang dihubungkan dengan teori yang

ada

terdiri

peran

motivasi secara khusus.Upaya

sekolah

tersebut dilakukan agar para

dari

:

Pelaksanaan

kepemimpinan

kepala

yang

dibrikan

SMKNegeri 1 Surakarta, Pembinaan

guru

disiplin Guru dan Karyawan di SMK

disiplin,

Negeri 1 Surakarta, faktor-faktor yang

bekerja sehinggan kinerja para

mempengaruhi kedisiplinan, faktor yang

guru

menghambat kedisiplinan dan solusi

meningkat.

untuk

mengatasi

hambatan

dan

harus

Kepemimpinan

dalam

karyawan

dapat

sekolah
Kepala

sekolah

sebagai pemimpin yang baik

Kepala

Sekolah SMK Negeri 1 Surakarta
Pelaksanaan

semangat

dan

karyawan SMK Negeri 1 Surakarta.
Peranan

dapat

b. Teladan kepemimpinan kepala

menanamkan kedisiplinan guru dan

1.

karyawan

peran

selalu

berusaha

teladan

atau

menjadi

panutan

bagi

kepala sekolah dilakukan dengan

bawahannya.Bapak

selalu

sebagai kepala sekolah SMK

melakukan

Pembinaan

disiplin Guru dan Karyawan SMK

Negeri

Negeri 1 surakarta

sikapnya sehari-hari di sekolah

Adapun

1

Suyono

Surakarta

dalam

selalu menunjukkan sikap yang

usaha

pembinaan disiplin yang dilakukan

dapat

kepala sekolah di SMK Negeri 1

dan contoh untuk diteladani

Surakarta

guru

antara

lain

dengan

memberikan
dan

motivasi

karyawan.

Beliau

selalu datang ke sekolah jam

memberikan :

tujuh pagi, dan pulang setelah

a. Motivasi
merupakan

jam pelajaran berakhir. Beliau

upaya untuk membangkitkan

juga tidak pernah terlambat

semangat.Motivasi

datang ke rapat, dan selalu

Motivasi

para

pimpinan

diberikan

menyelesaikan

agar

tepat

waktu.

bawahannya selalu semangat
dalam bekerja.Kepala sekolah

tugas

c.

Kesejahteraan

SMK Negeri 1 Surakarta selalu

Tidak dapat dipungkiri

memberikan motivasi kepada

bahwa kesejahteraan guru dan

para guru dan karyawan SMK

karyawan

memang

mempengaruhi
karyawan

guru

atau

tersebut

dinas bagi guru yang kurang

dalam

melaksanakan

disiplin.
2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

pekerjaannya.Jika

Kedisiplinan Guru dan Karyawan

kesejahteraan yang diterima di

SMK Negeri 1 Surakarta.

tempat kerja kurang memenui,

Sikap disiplin guru dan

maka pekerjaan juga kurang

karyawan

dilakukan

Surakarta

dengan

di

SMK
juga

Negeri

1

dipengaruhi

disiplin.Bapak Suyono selaku

berbagai faktor, diantaranya yang

kepala

sesuai dengan pendapat diatas :

sekolah

sangat

memperhatikan kebutuhan dan
kesejahteraan para guru dan

a. Lingkungan

karyawan

yang

terkadang berisik

karyawan, terutama bagi guru
dan

kerja

Lingkungan

kerja

tidak

merupaka lingkungan

agar

dimana guru dan karyawan

mereka cepat diangkat menjadi

melaksanakan pekerjaannya,

guru dan karyawan tetap.Beliau

lingkungan

juga selalu mensuport setiap

berarti tempat, namun juga

guru dan karyawan tanpa pilih-

kondisi dan orang-orangnya.

pilih.

Lingkungan

tetap.Beliau

berusaha

d. Penegakan disiplin

bukan

disiplin

hanya

yang

nyaman

Penegakan

kurang

dan

gangguan

yang

banyak

dapat

membuat

adalah usaha yang dilakukan

para guru dan karyawan tidak

agar kedisiplinan benar-bener

nyaman

diterapkan.Kepala

pekerjaannya juga tidak akan

sekolah

SMK Negeri 1 Surakarta, bapak

lancar.

Suyono

terjadi

juga

melaksanakan

sehingga
Hal
di

tersebut

SMK

juga

Negeri

1

penegakan

disiplin

tersebut.

Surakarta.Lingkungan

Penegakan

disiplin

tersebut

kadang berisik mengganggu

yang

dimulai dengan menegaskan

para

tatatertib bagi para guru dan

berkonsentrasi

saat

karyawan,

bekerja.Namun

kendala

peringatan bagi yang terlihat

tersebut

sesekali

kurang

disiplin,

memberikan

terjadi.

teguran

keras,

memberikan

surat
dengan

memberikan

peringatan,

sampai

mengembalikan

ke

karyawan

hanya

dalam

b. Sanksi atas ketidak disiplinan
kepada
karyawan

para

guru

dan

Sanksi atas ketidak
disiplinan biasanya diberikan
agar

peraturan

benar-benar

c.

Komunikasi yang kurang baik
antar guru dan karyawan

yang dibuat
dilaksanakan

Komunikasi
merupakan

proses

dengan baik. Adanya sanksi

penyampaian

atas ketidak disiplinan akan

komunikator

membuat

para

komunikan.

Komunikasi

karyawan

bekerja

dengan

mempengaruhi

kedisiplinan

dengan

karena

disiplin

dan

peraturan.

sesuai
SMK

Surakarta

guru

Negeri

juga

peraturan

atau

dan

1

memiliki
tata

tertib

pesan

dari

kepada

semakin

komunikasi

efektif

antara

kepala

sekolah dengan guru
karyawan

juga

dan

komunikasi

khusus bagi para guru dan

antar

karyawan.Kepala sekolah SMK

karyawan yang berlangsung,

Negeri 1 Surakarta juga selalu

akan

menegaskan

kedisiplinan

peraturan

tersebut.Beliau

memberikan

sesama
semakin

guru
baik

yang

dan
pula

tercipta.

Kepala sekolah SMK Negeri 1

sanksi atas ketidak disiplinan

Surakarta,

yang

atau

sangat

yang

dan komunikasi antara beliau

dari

sendiri dengan para guru dan

diperbuat

guru

karyawan.Sanksi
diberikan

tergantung

bapak

menjaga

pelanggaran yang dibuat. Jika

karyawan,

ada pelanggaran ringan, bapak

komunikasi

Suyono

guru

pertama

kali

akan

dan

Suyono
hubungan

hubungan
antar

dan

sesama

karyawan.Usaha

mengingatkan atau menegur,

yang beliau lakukan untuk

kemudian jika pelanggarannya

menjaganya adalah melalui

lebih berat beliau memberikan

arisan keluarga dan pengajian

surat peringatan dan sampai

rutin dengan para guru dan

mengembalikan mereka yang

karyawan sekeluarga.

guru DPK tidak disiplin kepada
Dikpora.

Sejauh

ini

d. Balas jasa yang diberikan
kepada guru dan karyawan
Balas

pelanggaran yang dibuat oleh

jasa

dapat

para guru dan karyawan tidak

diartikan gaji atau upah yang

terlalu berat, dan selama ini

diterima

beliau juga memberikan sanksi

karyawan.Balas jasa memang

yang sesuai.

sangat mempengaruhi disiplin

para

guru

dan

tidaknya guru dan karyawan

dalam bekerja. Jika antara

banyak

pekerjaan

memerintah,

yang

harus

berkata-kata
namun

beliau

dilakukan dengan gaji yang

lebih

diterima

dan

contoh dalam sikapnya.Beliau

guru

adalah kepala sekolah yang

dan karyawan, maka mereka

tegas dan disiplin, dan semua

akan

guru dan karyawan di SMK

telah

memenuhi

sesuai

kebutuhan

melaksanakan

pekerjaan

dengan

baiknya

dan

mungkin.

Bapak

memberikan

Negeri 1 Surakarta mengakui

sebaik-

hal tersebut.

sedisiplin
Suyono

sering

dan

3.

Hambatan

selaku kepala sekolah SMK

Kedisiplinan

Negeri 1 Surakarta sangat

Surakarta

Menanamkan
SMK

Negeri

1

memperhatikan hal ini. Beliau

Hambatan yang muncul

mengungkapkan bahwa untuk

dalam upaya menanamkan disiplin

guru dan karyawan tidak tetap

kepada guru dan karyawan di SMK

beliau

Negeri 1 Surakarta yang sesuai

sudah

berani

memberikan gaji antara lima
belas sampai dengan dua

dengan pendapat diatas adalah :
a. Hambatan internal
Hambatan

puluh ribu rupiah. Lumayan
tinggi

untuk

ukuran

solo,

walaupun tidak paling tinggi.
e. Kepemimpinan

kepala

adalah

hambatan

berasal

dari

dalam

diri

Yang

termasuk

hambatan internal di SMK

Faktor
kepemimpinan

dapat

dikatakan

sangat

mempengaruhi

kedisiplinan

guru dan karyawan, karena

Negeri

adalah

sebagai

1

Surakarta

diantaranya :
1. Watak dan kepribadian yang
susah dinasehati
Watak

pemimpin dalam hal ini kepala
sekolah

yang

individu guru dan karyawan
sendiri.

sekolah

internal

kepribadian

atau

yang

beragam

contoh bagi para guru dan

dari para guru dan karyawan

karyawan. Jika pemimpin atau

sedikit

kepala sekolah disiplin maka

bagi kepala sekolah

tentu para guru dan karyawan

Negeri 1 Surakarta dalam

akan menyesuaikan. Bapak

usaha

menanamkan

Suyono

kepala

kedisiplinan

guru

terlalu

karyawan. Ada beberapa guru

sekolah

adalah
yang

tidak

menjadi

hambatan
SMK

dan

atau karyawan SMK Negeri 1

tugasnya.

Surakarta

susah

saat jam mengajar ada yang

atau

tidak juga masuk ke kelas

dan

malah ngobrol atau makan

kritikan dari pimpinan atau

dikantin.Sampai ditegur oleh

sesama guru dan karyawan.

kepala sekolah baru mereka

Contohnya, saat ada yang

melaksanakan

tidak datang dalam rapat atau

tersebut.Namun hal seperti ini

sering datang terlambat untuk

hanya sebagian kecil atau

mengajar dan diperingatkan

hanya

oleh

yang

dinasehati
mendengarkan

saran

Sebagai

contoh,

tugasnya

sedikit.

Sedangkan

temannya,

tidak

guru dan karyawan yang lain

didengarkan.Bahkan

saat

sudah jauh lebih disiplin dan

yang memperingatkan adalah

lebih menyadari akan tugas

kepala

dan kewajibannya.

yang

sekolah,
diberikan

dihiraukan.
sekolah

peringatan
tidak

Sampai

juga

b. Hambatan eksternal
Hambatan eksternal

kepala

memberikan

surat

peringatan

dan

adalah

hambatan

yang

berasal dari luar diri individu

mengembalikan ke dinas bagi

guru

guru

kepada

termasuk hambatan eksternal

DEKDIKBUD ( departemen

dalam menanamkan disiplin

pendidikan dan kebudayaan ).

guru

DPK

dan

2. Kurangnya

rasa

tanggung

dan

di

karyawan.Yang

SMK

Negeri

1

Surakarta adalah hubungan
atau antara kepala sekolah

jawab individu
tanggung

dengan beberapa guru dan

jawab merupakan kesadaran

karyawan.Hambatan tersebut

individu untuk melaksanakan

dapat

kewajibannya.

kompakan sebagian guru atau

Rasa

rasa

Kurangnya

tanggung

jawab

dilihat

karyawan

dari

yang

ketidak
terlihat.

kewajiban,

Misalnya ada satu dua guru

akan

menyebabkan

atau karyawan yang merasa

melemahnya

kinerja

yang

tidak suka terhadap guru dan

beberapa

karyawan yang lain. Rasa

akantugas

atau

dihasilkan.

Ada

guru

dan

karyawan

SMK

seperti

itu

timbul

karena

1

Surakarta

yang

merasa

terganggu

dengan

Negeri

dianggap

kurang

memiliki

rasa tanggung jawab akan

keberadaan
karyawan

guru
yang

dan
lain.

Contohnya, saat ada yang

mulai dari teguran langsung,

terlambat, guru lain ada yang

surat

mengingatkan

dengan mengembalikan guru

atau

sampai

menasehati. Karena hal itu,

atau

kemudian guru atau karyawan

DEKDIKBUT

yang

merasa

pendidikan dan kebudayaan )

tidak

dan kepada dikpora kepada

diingatkan

terganggu

dan

suka.Setelah

itu

antara

keduanya

karyawan

dinas.

hubungan

(

kepada

departemen

Selain

Suyono

menjadi

itu,

bapak

juga

selalu

kurang baik.Rasa tidak suka

melakukan pembinaan disiplin

tersebut malah membuat guru

melalui penyampaian motivasi

atau

dalam

karyawan

tersebut

sendiri dan kurang disiplin

setiap

b. Mengintensifkan

Selain

Solusi Mengatasi Hambatan
Sekolah

SMK Negeri 1 Surakarta.
kepala

untuk

mengatasi

sekolah
hambatan

melalui

penegakan peraturan, Kepala

kedisiplinan

Upaya

kegiatan

bersama guru dan karyawan

dalam waktu dan pekerjaan.

Menanamkan

kesempatan

atau waktu yang tepat.

menjadi tambah seenaknya

4.

peringatan

SMK

Negeri

1

Surakarta, bapak Suyono juga
melaksanakan

usaha

penanaman disiplin melalui

dalam

menanamkan disiplin kepada

arisan

guru dan karyawan di SMK

pengajian.Kegiatan

Negeri 1 Surakarta antara lain

dilakukan

:

antar kepala sekolah dengan
a. Menegakkan
dan

para

peraturan

dan

tersebut
hubungan
karyawan

suasana

kerja

nyaman.

Menegakkan
yang

5. SIMPULAN DAN SARAN

dilakukan

a. SIMPULAN

kepala sekolah SMK Negeri 1
Surakarta,

guru

membuat

melalui

motivasi

peraturan

agar

dan

dapat terjalin dengan baik dan

melakukan

pembinaan

keluarga

bapak

Suyono

Berdasarkan
studi

di

temuan

lapangan,

serta

adalah melalui memberikan

pembahasan

sanksi

maka dapat diambil kesimpulan

atas

pelanggaran

kedisiplinan. Sanksi diberikan

tentang

menurut tingkat pelanggaran,

kepala

hasil

peran

penelitian,

kepemimpinan

sekolah

dalam

menumbuhkan kedisiplinan guru

jam

dankaryawan di SMK Negeri 1

pernah

Surakarta yang juga merupakan

dalam rapat, briefing

jawaban

atas

pertanyaan

c.

tujuh

pagi,

dating

tidak

terlambat

Berupaya memperhatikan

penelitian yang diajukan, sebagai

tingkat kesejahteraan yang

berikut :

diterima

1. Peran

kepemimpinan

kepala

guru

karyawan

sekolah

Kepala
Peran kepemimpinan

yang

dan

dilaksanakan

sekolah

SMK

Surakarta

kepala

Negeri

dilakukan

1

melalui

sekolah

SMK Negeri 1 Surakarta
berupaya

meningkatkan

kesejahteraan

guru

karyawan

dan

dengan

pembinaan-pembinaan disiplin

berusaha agar para guru

antara lain :

dan

a. Memberikan
kepada

motivasi
para

guru

dankaryawan

karyawan

menjadi

setiap

guru

dan

karyawan tetap yayasan.
Selain

Dalam

diangkat

itu

beliau

juga

gaji

yang

memberikan

kesempatan,

misalnya

pantas kepada para guru

dalam

upacara,

dan karyawan SMK Negeri

amanat

rapat dan briefing kepala
sekolah

selalu

menghimbau

para

guru

1 Surakarta
d. Melaksanakan penegakan
disiplin

dan karyawan untuk selalu
bersikap disiplin
b. Memberikan
kepemimpinan

disiplin

yang

dilakukan

teladan

kepala

dengan

Negeri 1 Surakarta melalui

bersikap disiplin
Kepala

Penegakan
sekolah

pemberian
sekolah

SMK

sanksi,

peringatan dan hukuman

SMK Negeri 1 Surakarta

atas

ketidak

selain selalu memberikan

yang

dilakukan.

motivasi

selalu

peringatan atau hukuman

menunjukkan sikap disiplin

diberikan sesuai dengan

yang patut diteladani oleh

tingkat

para guru dan karyawan di

guru dan karyawan

sekolah.

juga

Beliau

selalu

datang di sekolah sebelum

disiplinan

kesalahan

2. Hambatan

yang

Sanksi,

para

muncul

dalam pembinaan disiplin

a. Hambatan Internal

karyawan, kepala sekolah

1) Watak atau kepribadian

SMK Negeri 1 Surakarta

yang susah dinasehati

lebih

dari sebagian guru dan

peraturan

karyawan

kedisiplinan

2) Kurangnya

rasa

menegakkan

guru,

tentang
untuk

karyawan

para
dan

tanggung jawab yang

melaksanakan pembinaan

dimiliki sebagian guru

untuk

dan karyawan dalam

kedisiplinan

melaksanakan

menyampaikan

tugas

dan

dan pekerjaan

meningkatkan
dengan
motivasi

pendekatan

secara

b. Hambatan Eksternal

lebih intensif kepada para

Hambatan

guru dan karyawan yang

muncul

bermasalah

dalam penanaman disiplin

kedisiplinan

eksternal

yang

guru dan karyawan di SMK

b. Mengintensifkan kegiatan

Negeri 1 Surakarta adalah

bersama

factor

karyawan

lingkungan

Lingkungan

kerja

dengan

kerja.

guru
Kepala

yang

dan
sekolah

adalah

SMK Negeri 1 Surakarta

antar

juga mengadakan arisan

guru dan karyawan, yaitu

keluarga dengan seluruh

adanya

guru dan karyawan SMK

dimaksudkan
terkait

hubungan

rasa

nyamanan
keberadaan

ketidak

Negeri

terhadap
guru

1

Surakarta.

Kegiatan

dan

tersebut

karyawan yang lain yang

dilakukan guna menjaga

kurang disukai

hubungan

yang muncul

karyawan
peraturan

dan melakukan pembinaan
Untuk mengatasi
hambatan
tentang

atau

silaturahmi antar guru dan

3. Solusi mengatasi hambatan
a. Menegakkan

baik

kedisiplinan
perbedaan

b. SARAN
Berdasarkan

Implikasi dan temuan studi di
lapangan,

dapat

yang dimiliki para guru dan

peneliti

kemukakan saran sebagai berikut :

karakter atau watak dan
kurangnya tanggungjawab

simpulan,

1. Bagi kepala sekolah

a. Kepala

sekolah

berhalangan

sebaiknya melakukan

untuk

perubahan

sebaiknya

dalam

hadir
mengajar,
tetap

kegiatan

memantau

memberitahukan pihak

kegiatan

guru

sekolah

dan

karyawan

melalui

presensi.

Misalnya

jika
print

pekerjaan

atau

dan

tugas

dapat diantisipasi

finger

b. Guru sebaiknya tetap

presensi

menjaga hubungan dan

sidikjari,

silaturahmi yang sudah

dengan
selain

segala

tidak berantakan dan

memungkinkan

menggunakan

agar

itu

kepala

baik

dengan

guru,

sekolah

dapat

karyawan yang lain dan

meminta

dalam

juga

presensi

di

cantumkan
waktu

kepala

sekolah.
c.

keterangan

dengan

Guru sebaiknya yang
memiliki wataksusah di

guru dan karyawan

nasehati,

pada

dating

nasehat dengan cara

atau

perlahan-lahan supaya

saat

mengajar
pulang.

guru

b. Kepala

sekolah

sebaiknya

diberi

tersebut

tidak

tersinggung, setelah di
beri

memberikan

bias

nasehat

guru

bonus

tersebut bias merubah

atau reward kepada

watak yang susah di

beberapa

nasehati tersebut

guru

dan

karyawan yang dinilai

d. Guru

sebaiknya

paling disiplin untuk

memberikan

laporan

memotivasi guru dan

pelaksanaan

tugas

karyawan yang lain

yang

telah

2. Bagi guru-guru
a. Guru sebaiknya lebih
berusaha

lagi

untuk

meningkatkan
kedisiplinannya

dilaksanakan

secara

tepat

kepada

waktu

kepala sekolah
3. Bagi karyawan

dalam

a. Karyawan

bekerja. Saat tidak bisa

lebih

dating tepat waktu atau

disiplin

sebaiknya

memiliki

sikap
yang

kepada

guru

kepala sekolah, agar

yang

sikap disiplin bisa lebih

berlangsung

ditunjukkan

melekat

dalam

karyawan

dan

diri
dapat

dan

karyawan
sudah

d. Karyawan
dapat

sebaiknya
mengusulkan

membuat yang lain ikut

kepada kepala sekolah

meningkatkan

sikap

atau

kedisiplinan

yang

mengadakan

dimiliki

yayasan

kerja

b. Karyawan
lebih

sebaiknya

meningkatkan

kedisiplinannya

untuk
latihan

disiplin

dan

kegiatan

lain

yang

dapat

menambah

dalam

semangat

bekerja. Saat tidak bias

karyawan

dating

dan menguatkan jalinan

tepat

waktu

kesekolah

atau

silaturahmi

berhalangan

hadir

sesama

kesekolah, rapat atau

kerja
di

sekolah
dengan

guru

dan

karyawan

berhalangan tidak bias
menyelesaikan
sebaiknya

tugas,
tetap

memberitahukan
kepada pihak sekolah
agar segala pekerjaan
dan

tugas

tidak

berantakan dan dapat
diantisipasi
c.

Karyawan
harus

sebaiknya
tetap

silaturahmi yang sudah
dengan

guru,

karyawan yang lain dan
juga

dengan

sekolah.

Abdul Aziz Wahab. 2006. Anatomi
Organisasi dan Kepemimpinan
Pendidikan: Telaah Organisasi dan
pengelolaan
Organisasi
Pendidikan,Jakarta: Alfabeta.
Aritonang
Keke.
2005.
“Kompensasi kerja, disiplin kerja
guru dan kinerja guru SMP BPK
Penabur
Jakarta”
Jurnal
Pendidikan Penabur. Tahun ke- IV,
No. IV Juli..

bias

menjaga hubungan dan

baik

6. DAFTAR PUSTAKA

kepala

Karyawan

sebaiknya selalu dating
dalam kegiatan arisan
keluarga dan pengajian

Cholid Narbuko. 2003. Metodologi
Penelitian. Jakarta :Bumi Aksara.
FKIP . UNS .2012. Pedoman
Penulisan Skripsi. Surakarta : UNS
PRESS.
Hadari Nawawi dan M. Martini
Hadari.
1992.
Administrasi
Pendidikan. Jakarta: CV Haji
Masagung
Hadari Nawawi dan M. Martini
Hadari.2004, Kepemimpinan yang

Efektif.Yogyakarta:
University Press.

Gajah

Mada

HAMKA.
2004.
Hubungan
Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan
Sikap
Guru
Terhadap
Pekerjaan dengan Kompetensi
Profesional Guru Matematika SMP
Negeri di Kabupaten Pandeglang.
Tesis.Jakarta
:Program
Pascasarjana
Universitas
Muhammadiyah.
Hasaini
Usman.
2006.
Manajemen: Teori, Praktek dan
Riset Pendidikan. Jakarta :Bumi
Aksara.
Iskandar.
2008.
Metodologi
Penelitian dan Sosial. Jakarta :GP
Press
Kartini Kartono. 2005. Pemimpin
dan Kepemimpinan. Jakarta : PT
Raja Gravindo Persada.
SP
Hasibuan
Malayu.2003.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta :Bumi Aksara.
Matthew, Milles, B & Hubberman,
A. Michael.1992. Analisis Data
Kualitatif.Jakarta
:Universitas
Indonesia Press.
Moekijat.1990.
Manajemen
Kepegawaian. Bandung :Alumni.
Moleong. Lexy J.2007. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2005. Manajemen
Berbasis Sekolah. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya

Noeng Muhadjir. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif.
Bandung:
Remaja Rosdakarya
Soejitno Irmin dan Abdul Rochim.
2004. Kepemimpinan Pendidikan.
Bandung : Rosdakarya.
Sudarwan Danim . 2003. Menjadi
Komunitas Pembelajar. Jakarta:
Bumi Aksara
Sugiyono.
2005.
Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung:
ALFABETA.
Sutopo HB. 2002. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Surakarta
UNS Press
Syaiful Bahri Djamarah. 2002.
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta
:RinekaCipta.
Tim Penyusun Kamus. 2005.
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka
Veithzal Rifai.2004. Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi. Jakarta
:PT Raja Gravindo Persada
Wahjosumidjo.
2001.
Kepemimpinan Kepala Sekolah:
Tinjauan
Teoritik
dan
Permasalahannya. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

Siapakah "Fulanan" Dalam Surah Al-Furqan Ayat 28?

5 75 2

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24