Pengaruh Pemakaian Helm Terhadap Derajat Cedera Kepala pada Pengendara Sepeda Motor yang Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas yang Dirawat di RSUP. H. Adam Malik Medan Tahun 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keselamatan lalu lintas merupakan topik yang menarik untuk dibicarakan
sebab menyangkut nilai kemanusiaan dan nilai ekonomi. Bila dipandang dari segi
kemanusiaan, kecelakaan lalu lintas menewaskan hampir 1,2 juta jiwa dan
menyebabkan cedera sekitar 6 juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia
(Kemenkes RI,2011 dalam Manurung,2012). Hingga saat ini kecelakaan jalan
raya masih memegang predikat ”pembunuh” terbesar ketiga di dunia, setelah
penyakit jantung dan Tuberculosis / TBC (BIN, 2012). Kerugian akibat cedera
khususnya untuk kecelakaan lalu lintas di Indonesia diperkirakan sebesar 2,9%
dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia (Riyadina,2009).
Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia memiliki
aktivitas lalu lintas cukup tinggi dan termasuk kedalam golongan kota raya
(metropolitan city). Pada tahun 2010 jumlah kendaraan bermotor di kota Medan
mencapai 4.036.502 unit, jenis kendaraan terbanyak adalah jenis sepeda motor
yang mencapai 3.476.263 unit atau 86 % dari total semua unit kendaraan
bermotor di kota Medan (BPS, 2012).
Pertumbuhan sepeda motor yang sangat pesat tentu saja menimbulkan
permasalahan, salah satunya adalah meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas.
Menurut data Polresta Medan, pada tahun 2009 terjadi 1.055 kasus kecelakaan
lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor dengan korban meninggal
dunia sejumlah 227 jiwa. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini menunjukkan
masih rendahnya budaya keselamatan di Indonesia (Nurdjanah, 2010).
Komisi Keamanan Produk Pelanggan ( Consumer Product safety
Commision
)
memasukkan
sepeda
motor
dalam
daftar
produk
yang
membahayakan. Hal ini disebabkan pengendara maupun penumpangnya dapat
mengalami kompresi, akselerasi/deselerasi dan trauma tipe robekan (shears).
Mereka hanya dilindungi oleh pakaian dan perlengkapan pengamanan yang
Universitas Sumatera Utara
dipakai langsung pada badannya, helm, sepatu atau pakaian pelindung. Hanya
helm yang memiliki kemampuan untuk meredistribusi transmisi energi dan
mengurangi intensitas benturan, ini pun sangat terbatas (ATLS, 2008).
Kewajiban pemakaian helm untuk kendaraan bermotor roda dua di
Indonesia sudah lama ditetapkan. Pada tahun 2007, tingkat kepatuhan pemakaian
helm pada pengendara sepeda motor sebesar 80% dan penumpang sebesar 52%
(BPS, 2012). Namun, bila kita lihat lebih jauh, kebanyakan helm yang digunakan
bukanlah helm standard, yang ditetapkan Kepolisian Republik Indonesia, yang
dapat berfungsi sebagai pelindung kepala apabila mengalami kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan cedera diantaranya cedera
kepala. Cedera kepala dipengaruhi beberapa faktor : pemakaian helm, kecepatan
kendaraan, tipe kecelakaan, jenis kecelakaan, penggunaan obat / alkohol, dll.
Beratnya cedera kepala dapat diukur dengan Glasgow Coma Scale (GCS).
Dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai kecelakaan lalu lintas
yang melibatkan sepeda motor masih bersifat umum. Mengenai pengaruh faktorfaktor risiko terhadap derajat cedera kepala yang dialami pengendara sepeda
motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas belum pernah diteliti di Indonesia.
Untuk itu, penelitian ini akan membahas
tentang pengaruh pemakaian helm
terhadap derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas.
1.2.
Rumusan Masalah
Apakah pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan
mengalami kecelakaan lalu lintas akan mendapat cedera kepala yang lebih berat
daripada pengendara sepeda motor yang memakai helm ?
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Hipotesis
Pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan mengalami
kecelakaan lalu lintas akan mendapat cedera kepala yang lebih berat daripada
pengendara sepeda motor yang memakai helm.
1.4.
Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemakaian helm terhadap derajat cedera kepala
pada pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
1.4.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik pengendara sepeda motor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas
2. Mengetahui derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang
memakai helm dan mengalami kecelakaan lalu lintas
3. Mengetahui derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang
tidak memakai helm dan mengalami kecelakaan lalu lintas
4. Mengetahui perbedaan derajat cedera kepala antara pengendara sepeda
motor yang memakai helm dan tidak memakai helm yang mengalami
kecelakaan lalu lintas
1.5.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Ilmu pengetahuan, khususnya bidang kesehatan untuk mengetahui
pengaruh pemakaian helm terhadap derajat cedera kepala pada
pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
2. Kepolisian dan Departemen Perhubungan sebagai pertimbangan dalam
upaya penegakan aturan pemakaian helm bagi pengendara sepeda
motor.
Universitas Sumatera Utara
3. Masyarakat,
khususnya
pengendara
sepeda
motor
agar
lebih
meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemakaian helm bagi
keselamatan dalam berkendara.
4. Peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keselamatan lalu lintas merupakan topik yang menarik untuk dibicarakan
sebab menyangkut nilai kemanusiaan dan nilai ekonomi. Bila dipandang dari segi
kemanusiaan, kecelakaan lalu lintas menewaskan hampir 1,2 juta jiwa dan
menyebabkan cedera sekitar 6 juta orang setiap tahunnya di seluruh dunia
(Kemenkes RI,2011 dalam Manurung,2012). Hingga saat ini kecelakaan jalan
raya masih memegang predikat ”pembunuh” terbesar ketiga di dunia, setelah
penyakit jantung dan Tuberculosis / TBC (BIN, 2012). Kerugian akibat cedera
khususnya untuk kecelakaan lalu lintas di Indonesia diperkirakan sebesar 2,9%
dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia (Riyadina,2009).
Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia memiliki
aktivitas lalu lintas cukup tinggi dan termasuk kedalam golongan kota raya
(metropolitan city). Pada tahun 2010 jumlah kendaraan bermotor di kota Medan
mencapai 4.036.502 unit, jenis kendaraan terbanyak adalah jenis sepeda motor
yang mencapai 3.476.263 unit atau 86 % dari total semua unit kendaraan
bermotor di kota Medan (BPS, 2012).
Pertumbuhan sepeda motor yang sangat pesat tentu saja menimbulkan
permasalahan, salah satunya adalah meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas.
Menurut data Polresta Medan, pada tahun 2009 terjadi 1.055 kasus kecelakaan
lalu lintas yang melibatkan pengendara sepeda motor dengan korban meninggal
dunia sejumlah 227 jiwa. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas ini menunjukkan
masih rendahnya budaya keselamatan di Indonesia (Nurdjanah, 2010).
Komisi Keamanan Produk Pelanggan ( Consumer Product safety
Commision
)
memasukkan
sepeda
motor
dalam
daftar
produk
yang
membahayakan. Hal ini disebabkan pengendara maupun penumpangnya dapat
mengalami kompresi, akselerasi/deselerasi dan trauma tipe robekan (shears).
Mereka hanya dilindungi oleh pakaian dan perlengkapan pengamanan yang
Universitas Sumatera Utara
dipakai langsung pada badannya, helm, sepatu atau pakaian pelindung. Hanya
helm yang memiliki kemampuan untuk meredistribusi transmisi energi dan
mengurangi intensitas benturan, ini pun sangat terbatas (ATLS, 2008).
Kewajiban pemakaian helm untuk kendaraan bermotor roda dua di
Indonesia sudah lama ditetapkan. Pada tahun 2007, tingkat kepatuhan pemakaian
helm pada pengendara sepeda motor sebesar 80% dan penumpang sebesar 52%
(BPS, 2012). Namun, bila kita lihat lebih jauh, kebanyakan helm yang digunakan
bukanlah helm standard, yang ditetapkan Kepolisian Republik Indonesia, yang
dapat berfungsi sebagai pelindung kepala apabila mengalami kecelakaan.
Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan cedera diantaranya cedera
kepala. Cedera kepala dipengaruhi beberapa faktor : pemakaian helm, kecepatan
kendaraan, tipe kecelakaan, jenis kecelakaan, penggunaan obat / alkohol, dll.
Beratnya cedera kepala dapat diukur dengan Glasgow Coma Scale (GCS).
Dari beberapa penelitian sebelumnya mengenai kecelakaan lalu lintas
yang melibatkan sepeda motor masih bersifat umum. Mengenai pengaruh faktorfaktor risiko terhadap derajat cedera kepala yang dialami pengendara sepeda
motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas belum pernah diteliti di Indonesia.
Untuk itu, penelitian ini akan membahas
tentang pengaruh pemakaian helm
terhadap derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas.
1.2.
Rumusan Masalah
Apakah pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan
mengalami kecelakaan lalu lintas akan mendapat cedera kepala yang lebih berat
daripada pengendara sepeda motor yang memakai helm ?
Universitas Sumatera Utara
1.3.
Hipotesis
Pengendara sepeda motor yang tidak memakai helm dan mengalami
kecelakaan lalu lintas akan mendapat cedera kepala yang lebih berat daripada
pengendara sepeda motor yang memakai helm.
1.4.
Tujuan Penelitian
1.4.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemakaian helm terhadap derajat cedera kepala
pada pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
1.4.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui karakteristik pengendara sepeda motor yang mengalami
kecelakaan lalu lintas
2. Mengetahui derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang
memakai helm dan mengalami kecelakaan lalu lintas
3. Mengetahui derajat cedera kepala pada pengendara sepeda motor yang
tidak memakai helm dan mengalami kecelakaan lalu lintas
4. Mengetahui perbedaan derajat cedera kepala antara pengendara sepeda
motor yang memakai helm dan tidak memakai helm yang mengalami
kecelakaan lalu lintas
1.5.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
1. Ilmu pengetahuan, khususnya bidang kesehatan untuk mengetahui
pengaruh pemakaian helm terhadap derajat cedera kepala pada
pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan lalu lintas.
2. Kepolisian dan Departemen Perhubungan sebagai pertimbangan dalam
upaya penegakan aturan pemakaian helm bagi pengendara sepeda
motor.
Universitas Sumatera Utara
3. Masyarakat,
khususnya
pengendara
sepeda
motor
agar
lebih
meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemakaian helm bagi
keselamatan dalam berkendara.
4. Peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara