Analisis Yuridis Mengenai Pengunduran Diri dari Keanggotaan Organisasi Internasional Ditinjau dari Hukum Internasional

ABSTRAK
Frans Josua Simanjuntak*
Dr. Sutiarnoto, S.H., M.Hum.**
Arif, S.H., M.Hum.***
Organisasi internasional merupakan suatu bentuk kumpulan dari negaranegara sebagai anggota yang dibentuk berdasarkan perjanjian yang telah
disepakati oleh setiap pihak dan memiliki tujuan yang sama serta memiliki hak
dan kewajiban di dalam kegiatan organisasi itu. Dalam hal ini, termasuk salah
satunya ialah untuk mengundurkan diri dari suatu organisasi internasional.
Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin luas pula
penafsiran mengenai pengunduran diri berikut pengaturannya. Bahkan, saat ini
banyak organisasi internasional yang tidak ada ataupun secara jelas
mencantumkan dalam instrumen pokoknya mengenai pengunduran diri tersebut.
Berdasarkan hal ini, maka rumusan masalah yang dipakai dalam penelitian ini
adalah : Bagaimana kedudukan negara dalam keanggotaan suatu Organisasi
Internasional ? Bagaimana pengaturan mengenai pengunduran diri negara anggota
dari Organisasi Internasional ? Bagaimana praktik yang terjadi dalam Organisasi
Internasional berikut analisis terhadap hal tersebut apabila ada negara anggota
yang secara sepihak berkeinginan untuk mengundurkan diri ?
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yakni
penelitian yang dilakukan atas norma-norma hukum yang berlaku, baik norma
hukum yang berasal dari hukum nasional maupun norma hukum yang berasal dari

hukum internasional. Metode penelitian yuridis normatif merupakan prosedur
ilmiah untuk menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan hukum dari sisi
normatifnya dan sifat penelitian adalah deskriptif analitis, yakni menggambarkan
dan menguraikan norma-norma hukum nasional dan norma-norma hukum
internasional, terkait dengan pengunduran diri negara dari keanggotaan organisasi
internasional.
Berdasarkan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa mengenai
pengunduran diri dari suatu organisasi internasional umumnya telah diatur dalam
Pasal 54 dan 56 VCLT 1963. Pada dasarnya, pengunduran diri dari organisasi
internasional yang tidak memiliki ketentuan mengenai pengunduran diri tidak
diperbolehkan sehingga perlu dicermati mengenai sanksi dari organisasi
internasional tersebut apabila suatu negara sebagai anggotanya tetap ingin
mengundurkan diri. Namun, kenyataannya secara menyeluruh bahwa tidak adanya
dicantumkan atau tidak secara rinci menjelaskan ketentuan mengenai
pengunduran diri dari organisasi internasional dimana hal ini berdampak pada
praktik pengunduran diri yang sudah terjadi di beberapa organisasi internasional
yang tergolong lambat penanganannya, lalu berdampak pula pada kinerja yang
tidak optimal dari organisasi tersebut. Sebaiknya, perlu dibuat suatu ketentuan
yang jelas dan spesifik berikut sanksi mengenai pengunduran diri bagi setiap
organisasi internasional yang ada sebagai upaya untuk memperjelas mekanisme

atau prosedur sekaligus menjaga harmonisasi dari organisasi internasional
tersebut.
Kata Kunci : Organisasi Internasional, VCLT 1963, Pengunduran Diri.
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**Dosen Pembimbing I
***Dosen Pembimbing II
ii
Universitas Sumatera Utara