Keputusan Pemberian Kredit Mikro Pada Pegadaian Kantor Wilayah I Cabang Medan Utama ( Studi Eksploratif)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pemberian kredit kepada usaha kecil menengah adalah salah satu cara
pemerintah

untuk

meningkatkan

kemampuan

para

pengusaha

dalam

mengembangkan usahanya. Pada tahun 2015 jumlah UMKM di Indonesia mencapai
57,9 juta pelaku usahadengan kontribusi PDB sebesar 58,92 % dan penyerapan
tenaga kerja sebesar 97,30% (berdasarkan data BPS). Pertumbuhan yang besar ini

sangat berpengaruh kepada pendapatan dan tingkat penggangguran di indonesia.
Besarnya pertumbuhan UMKM saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah,
pemerintah mulai membuat program- program untuk membantu mensejahterahkan
pelaku UMKM contohnya melalui kredit- kredit usaha mikro yang disalurkan
melalui bank dan lembaga keuangan non- bank. Pengertian kredit mikro adalah
pinjaman dalam jumlah kecil untuk orang miskin dengan tujuan mereka bisa
berwirausaha.Sistem kredit mikro yang dijalankan oleh pihak bank maupun lembaga
non- bank dengan nasabah mempunyai rencana bisnis yang matang, pemohon kredit
datang sendiri ke bank untuk mengajukan pinjaman. Apabila rencana bisnis tersebut
dinilai layak untuk didukung, bank akan meminta pemohon kredit memberikan
jaminan, yaitu properti yang bisa disita jika pemohon tidak sanggup membayar
cicilan/angsuran.
Setiap tahunnya terjadi peningkatan permintaan dana kredit mikro pada bankbank umum yang ada di Indonesia. Hal itu dapat terlihat dari data dari Badan Pusat
Statistik dalam tabel 1.1.dalam jangka waktu 2012- 2014 dalam satuan milliar
rupiah berikut ini.

10
Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1.

Peningkatan UMKM pada Bank Umum
Posisi UMKM pada Bank
Umum

Tahun

Total

2012

2013

2014

Mikro

97.177

118.767


140.272

356.216

Kecil

164.273

187.729

201.976

553.978

Menengah

264.947

303.533


329.473

897.953

(Skala Usaha)

Sumber : Badan Pusat Statistik (Bank Indonesia)
Dari data tabel diatas UMKM dalam skala kecil setiap tahunnya mengalami
peningkatan yang signifikan.UMKM memiliki 3 skala yaitu mikro, kecil dan
menengah. Penyaluran kredit mikro dari tahun 2012- 2014 semakin mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Program penyaluran kredit mikro bukan saja
menjadi tugas bank umum maupun bank swasta yang ada di Indonesia, namun juga
menjadi bagian tugas dari lembaga keuangan non-bank. Salah satu lembaga
keuangan non bank adalah Pegadaian
Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan non- bank yang ikut
berperan dalam membantu memberikan kredit kepada nasabahnya dalam sektor
mikro.Pegadaian selaku lembaga keuangan non- bank sudah memiliki banyak
cabang di Indonesia khususnya di kota medan sendiri. Kantor Pegadaian cabang
Medan utama merupakan kantor pusat untuk kota medan sendiri. Pegadaian
memiliki 2 produk pada bidang kredit mikro yaitu kredit Kreasi dengan sistem

Fidusial dan kredit Krasida dengan sistem Gadai. Program Kreasi yaitu Kredit
Usaha Mikro dimana program ini adalah program kredit yang ditawarkan untuk
para pedagang kecil dengan sistem fidusial dimana bunga yang ditawarkan ringan

11
Universitas Sumatera Utara

sebesar 1% dan sistem jaminan berupa Surat BPKB dari kendaraan bergerak beroda
4 dan selebihnya seperti mobil keluarga, mobil pick up dan juga mobil truk. Sistem
bunga adalah balas jasa yang di terima oleh bank ataupun lembaga keuangan nonbank dari dana pinjaman yang diberikan kepada nasabah. Dan sistem bunga yang di
terapkan oleh pihak pegadaian adalah sebesar dari 0,75%- 1,15% dan hal itu
terhitung setiap 15hari berjalannya pinjaman.
Dalam gambar 1.2 akan terlihat peningkatan penyaluran kredit mikro
pada Pegadaian cabang Medan Utama dari tahu 2014- 2015.
Tabel 1.2.
Peningkatan Jumlah Permintaan Kredit Mikro pada Pegadaian cabang
Medan
Nama Produk

KREASI


Tahun
2014

2015

3.365,355,131

5.683,663,548

Sumber : Pegadaian Cabang Medan
Berdasarkan Tabel 1.2 peningkatan penyaluran dana kredit mikro yang
terjadi selama dua tahun terakhir pada Pegadaian cabang medan mengalami
peningkatan.Dan juga NPL (Non Performing Loan) pada Pegadaian cabang Medan
Utama mengalami penurunan di tahun 2014 berada pada persentase 4.84% dan di
tahun 2015 NPL untuk kredit mikro mengalami penurunan menjadi 1.05% hal ini
dapat terlihat dalam tabel 1.3 dibawah ini.

12
Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.3
Penurunan Jumlah NPL pada Pegadaian cabang Medan Utama
Produk

Tahun

Lancar

DPK

NPL
KL

DR

Sisa Up/ OSL
Macet

NPL

%

KREASI

2014

1,992,811,900

1,209,496,671

128,690,480

34,356,080

0

3,365,355,131

4,85


KREASI

2015

2,912,648,600

2,711,137,961

56,592,179

3,284,808

0

5,683,663,548

1,05

Sumber : Pegadaian cabang Medan
Dari kedua data diatas terlihat bahwa jumlah nasabah yang mengajukan

kredit mikro pada Pegadaian setiap tahun meningkat akan tetapi permasalahan kredit
macet yang dialami oleh pihak Pegadaian mengalami penurunan, dimana fenomena
yang terjadi tersebut jarang sekali ditemukan pada bank- bank konvesional.
Dalam penyaluran dana kredit pegadaian dan bank- bank konvensional
memiliki beberapa perbedaan seperti pada pegadaian prosedur pengajuan kredit
sampai pencairan dana kredit memerlukan waktu yang singkat, bunga kredit yang di
tawarkan pegadaian adalah bunga ringan, kredit mikro pada pegadaian lebih
mengutamakan usaha- usaha kecil dan menengah dan saat nasabah tidak bisa
membayar barang jaminan akan di gadai oleh pihak pegadaian untuk ganti rugi,
sedangkan pada bank konvensional prosedur pengajuan sampai pencairan dana
kredit memerlukan waktu hingga 1 minggu, pemberian kredit sendiri pihak bank
lebih memepercayai usaha- usaha yang sudah cukup besar dan berkembang dan saat
nasabah tidak mampu untuk membayar dana pinjaman kredit maka pihak bank akan
meminta bantuan debt collector sebelum akhirnya mengajukan permohonan kepada
pihak pegadilan mengenai masalah pelunasan pinjaman nasabah kepada pihak bank.
Itulah beberapa perbedaan- perbedaan yang terdapat pada pegadaian dan bank
konvensional.

13
Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil observasi langsung kepada Pegadaian cabang Medan
Utama, Pegadaian melakukan analisis terhadap keputusan pemberian kredit mikro
Kreasi yang diajukan oleh nasabahnya hanya memerlukan jangka waktu yang cukup
singkat yaitu 3 hari dengan menerapkan prinsip 5C dan 3R. Proses analisis dokumen
yang dilakukan pihak Pegadaian termasuk cepat dibandingkan bank- bank
konvesional yang juga memberikan pinjaman kredit mikro pada nasabahnya yang
membutuhkan waktu sebanyak 5- 10 hari, hingga proses pencairan dana kredit. Pada
gambar 1.1 maka akan terlihat beberapa bank- bank konvesional yang memberikan
kredit mikro pada nasabahnya dan jangka waktu pencairan dana kredit tersebut.

Sumber : www.danamonline.com

Sumber : BRI Call (bri.co.id)

Gambar 1.1
Penyaluran Dana Kredit Bank di Indonesia
Dengan permasalahan yang ada di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dengan judul penelitian “Keputusan Pemberian Kredit Mikro Kreasi
pada Pegadaian Cabang Medan Utama dengan Studi Eksploratif.

1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penilaian kelayakan usaha yang Pegadaian cabang Medan Utama
gunakan sebagai syarat pengambilan keputusan pemberian kredit ?

14
Universitas Sumatera Utara

2. Bagaimana Prosedur pengambilan keputusan pemberian kredit mikro pada
Pegadaian cabang Medan Utama ?

1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penilaian pegadaian dalam menentukan kelayakan usaha
yang diajukan oleh calon nasabah yang mengajukan permohonan kredit mikro
(Kreasi) pada PT. Pegadaian Kanwil I cab. Medan Utama
2. Untuk mengetahui prosedur- prosedur dalam pemberian kredit mikro menurut
PT. Pegadaian Kanwil I cabang Medan Utama.

1.4.Batasan Masalah
Pembatasan masalah mempunyai tujuan untuk memfokuskan penulis terhadap
masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
Pada penelitian ini, penulis akan meneliti dan menganalisis penilaian kelayakan
usaha nasabah dalam mengajukan permohonan kredit mikro dan menganalisis
prosedur- prosedur pengajuan kredit mikro pada Kantor Pegadaian cabang Medan
Utama.

1.5.Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi :
1. Bagi Pegadaian
Hasil penelitian dapat membantu Pegadaian dalam mengambil keputusan
pemberian kredit mikro pada nasabah pegadaian.

15
Universitas Sumatera Utara

2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk melatih, meningkatkan dan
menambah wawasan penulis tentang teori dan proses perbankan dan perkreditan
khususnya di dalam pegadaian
3. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi fakultas dan memberikan sumbangan
kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian
yang sama tetapi dengan objek yang berbeda.

16
Universitas Sumatera Utara