perpustakaan eletronik Layanan Perpustakaan Keliling

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fungsi perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan pengetahuan adalah
menyediakan informasi bagi penggunanya. Perpustakaan sebagai gerbang
pengetahuan merupakan ruang publik yang paling terbuka bagi pemustaka yang
akan menambah wawasannya. Meskipun fungsinya tetap, namun dengan
berkembangnya teknologi, bentuk informasi yang disampaikan dan cara
penyampaiannya mengalami perubahan. Hal inilah yang akan mempengaruhi
layanan dan desain gedung perpustakaan.
Pada era informasi abad ini, teknologi informasi dan komunikasi atau ICT
(Information and communication Technology) telah menjadi bagian yang tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan. Kemajuan teknologi memungkinkan masyarakat
melakukan rutinitas lebih cepat hingga waktu yang digunakan dapat efektif dan
efisien. Perkembangan ICT melahirkan sebuah perpustakaan berbasis komputer.
Paradigma lama tentang perpustakaan dengan berbagai kerumitannya dalam
melakukan pengelolaan perpustakaan kini terhapus. Penerapan teknologi
informasi di perpustakan saat ini sudah menjadi sebuah ukuran untuk mengetahui
tingkat kemajuan dari perpustakaan tersebut, bukan lagi pada besarnya gedung,
banyaknya rak buku, ataupun jumlah pengunjung setiap harinya. Berdasarkan
latar belakang di atas , maka dalam makalah ini akan dibahas tentang peranan

perpustakaan elektronik sebagai penyedia sumber belajar.
B. Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang
dibahas dibatasi pada masalah :
1.

Pengertian perpustakaan elektronik.

2.

Perpustakaan multimedia

C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalahmasalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.
Apakah pengertian dari perpustakaan elektronik ?
2.

Apakah pengertian automasi perpustakaan, digilib dan e-lib ?


3.

Bagaimana sejarah perkembangan perpustakaan elektronik ?

4.

Apa saja peran dan manfaat dari perpustakaan elektronik ?

5.

Bagaimana konsep perpustakaan elektronik ?

6.

Apa kelebihan dan kekurangan dari perpustakaan elektronik ?

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
1.
Mengetahui pengertian perpustakaan elektronik.

2.

Mengertian pengertian automasi perpustakaan, digilib dan e-lib.

3.

Mengetahui sejarah perkembangan perpustakaan elektronik.

4.

Mengetahui tujuan dan manfaat perpustakaan elektronik.

5.

Mengetahui konsep perpustakaan elektronik.

6.

Mengetahui kelebihan dan kekurangan perpustakaan elektronik.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan merupakan suatu sarana pembelajaran yang menjadi salah
satu kekuatan guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan
atau library didefinisikan sebagai tempat buku-buku yang diatur untuk dibaca dan
dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan (The Oxford English Dictionary).
Istilah perpustakaan juga diartikan sebagai pusat media, pusat belajar, sumber
pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan pusat rujukan (The American
Library Association dalam Mahmudin, 2006).1
Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka
secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi
sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan (Darmono, 2001: 2). Secara
lebih umum, Yusuf dan Suhendar (2005:1) menyatakan bahwa perpustakaan
adalah suatu tempat yang didalamnya terdapat kegiatan menghimpun, mengelola,
dan menyebarluaskan segala macam informasi, baik yang tercetak maupun yang
terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset, tape
recorder, video, komputer, dan lain-lain.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan merupakan

suatu bentuk organisasi yang memiliki tugas untuk mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan melayani kebutuhan informasi para pengguna perpustakaan.
Pemanfaatan information and comunication technology (ICT) sebagai
sarana dalam meningkatkan kualitas layanan dan operasional telah membawa
1 http://topikperpus.blogspot.com/2013/12/konsep-perpustakaan-digital.html

perubahan yang besar di perpustakaan. Perkembangan dari penerapan information
and comunication Technology (ICT) dapat diukur dengan telah digunakannya ICT
sebagai sistem automasi perpustakaan serta telah diterapkannya perpustakaan
digital (digital library).
Perpustakaan elektronik atau disebut juga perpustakaan digital, karena
semua data yang ada bersifat digital. Perpustakaan digital disebut juga dengan
perpustakaan cyber, perpustakaan maya atau perpustakaan hyper. 2 Perpustakaan
digital tidak berdiri sendiri tetapi bekerjasama dengan sumber dan layanan
informasi terbuka di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan digital tidak terbatas
pada dokumen elektronik tapi juga pada artefak digital yang tidak dapat
digantikan dalam bentuk tercetak. Perpustakaan ini melayani mesin, manajer
informasi, dan pemakai informasi.3
B. Pengertian Automasi Perpustakaan, Digilib dan E-Lib
1.

Sistem automasi perpustakaan
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer di perpustakaan
bukanlah merupakan suatu fenomena baru. Pengertian automasi adalah mencakup
konsep proses atau hasil membuat mesin swatindak atau swakendali dengan
menghilangkan campur tangan manusia dalam proses tersebut (Sulistyo-Basuki,
1994 : 96). Menurut Siregar (2004 : 24) automasi perpustakaan adalah “suatu
perpustakaan yang menggunakan sistem terautomasi untuk penggunaan
sebahagian atau seluruh kegiatan rutinnya”. Sedangkan Hassane (2007 : 1)
menyatakan bahwa automasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan
perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI) yaitu
komputer, maka beberapa pekerjaan manual dapat dipercepat dan diefisienkan.
Proses pengolahan data menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusur kembali”.
Sedangkan menurut Duval dan Main dalam Hasugian (2003 : 1), Automasi
perpustakaan adalah “pemanfaatan komputer dan teknologi lain untuk pengadaan,
serial kontrol, pangkalan data/manajemen katalog, sirkulasi, katalog online,
laporan statistik dan penyebaran informasi”.4
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan secara
sederhana bahwa sistem automasi perpustakaan adalah suatu cara atau sistem
yang digunakan untuk membantu sebahagian atau seluruh pekerjaan-pekerjaan
rutinitas kerumahtanggaan perpustakaan yang meliputi pengadaan, serial kontrol,

pangkalan data/manajemen katalog, katalog online, laporan statistik dan
penyebaran informasi dengan menggunakan bantuan mesin (komputer). Jadi
sistem automasi perpustakaan adalah pengintegrasian antara bidang pekerjaan

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital
3 http://lonawind.wordpress.com/2013/06/18/makalah-perpustakaan-digital/
4 http://topikperpus.blogspot.com/2013/12/automasi-perpustakaan-.html.

administrasi, pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, pengolahan, sirkulasi,
statistik, pengelolaan anggota perpustakaan, dan lain-lain.5
2.
Digital library (Digilib) dan E-Lib
Digital library atau sistem perpustakaan digital adalah suatu konsep
perpustakaan yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam
manajemen perpustakaan. Pengembangan perpustakaan digital atau e-library bagi
tenaga pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan
melalui fungsi sistem automasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan
perpustakaan lebih efektif dan efisien. Sedangkan bagi pengguna perpustakaan
dapat membantu mencari sumber-sumber informasi yang diinginkan dengan
menggunakan katalog on-line yang dapat diakses melalui internet, sehingga

pencarian informasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun.
Perpustakaan digital atau dalam bahasa Inggrisnya ialah digital
library atau electronic library atau virtual library adalah perpustakaan yang
mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital dan yang
bisa diakses dengan komputer. Jenis perpustakaan ini berbeda dengan jenis
perpustakaan konvensional yang berupa kumpulan buku tercetak, film mikro
(microform dan microfiche), ataupun kumpulan kaset audio, video, dll. Isi dari
perpustakaan digital berada dalam suatu komputer server yang bisa ditempatkan
secara lokal, maupun di lokasi yang jauh, namun dapat diakses dengan cepat dan
mudah lewat jaringan komputer.Perpustakaan digital merupakan bagian sebuah
jaringan kerja ( network ). Secara teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan
digital sebuah dokumen darimanapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan,
politik, ekonomi dan sosial. Definisi singkat dari perpustakaan digital adalah
bentuk perpustakaan yang keseluruhan koleksinya memakai format digital yang
disusun dalam sebuah arsitektur komputerisasi.Arsitektur ini disusun dalam
sebuah proyek yaitu proyek perpustakaan digital.
Penelitian proyek perpustakaan digital menggunakan WWW (World Wide
Web) yang dihubungkan dengan jaringan internet sebagai media penyalur
informasi utama. WWW memiliki banyak kelebihan yang didukung berbagai
macam protokol komunikasi (contoh : HTTP Istilah perpustakaan digital tidak

mudah didefinisikan ketika sejumlah ilmuwan dan profesional mengajukan
definisi yang berbeda dengan bersandar pada sudut pandang dan setting keilmuan
mereka masing-masing. Permasalahan ini diakui oleh Haigh yang mengutarakan
bahwa tidak ada sebuah definisi tunggal mengenai apa sesungguhnya yang
dimaksud dengan perpustakaan digital (“there is not one single definition of what
digital library is.”) Sejalan dengan gagasan tersebut. Cool menggarisbawahi
bahwa tidak ditemukan satupun definisi yang dapat disepakati apa sebenarnya

5 http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital

perpustakaan digital itu (“there is no single agreed upon definition of what
constitutes a digital library”).6
Untuk memperjelas kesulitan dalam mendefinisikan istilah perpustakaan
digital sebagaimana disebutkan sebelumnya, berikut diberikan beberapa pendapat
dari pakar di bidang perpustakaan dan informasi :
1. William Arms mendefinisikan perpustakaan digital sebagai “kumpulan
informasi yang disimpan dalam format digital dan dapat diakses lewat
jaringan.” Dia menyebutkan beberapa keuntungan berkaitan dengan
perpustakaan digital. Pertama, karya-karya ilmiah dapat ditulis dengan
mudah. Kedua, perpustakaan-perpustakaan dapat menjaga dan memelihara

koleksi-koleksinya dengan murah dan mudah. Ketiga, dimungkinkan
sebagian besar orang berkomunikasi dengan cara yang mudah, murah, dan
cepat. Ini dapat terealisir dengan adanya e-mail dan internet. Semua hal
tersebut menunjukkan bahwa informasi digital dapat diperoleh dengan mudah
kapan saja.
2. Fecko memandang bahwa perpustakaan digital menawarkan keuntungankeuntungan yang cukup besar dan pemanfaatannya dipandang sebagai
wilayah uji-coba yang menantang dan sangat berguna. Beberapa keuntungan
yang disebutkan itu memberikan wawasan baru dalam pengembangan
perpustakaan. Pertama, perpustakaan digital menciptakan dimensi baru dalam
ilmu pengetahuan dan pendidikan karena pengguna melakukan penelusuran
sejumlah besar informasi dengan cepat. Kedua, dari sisi koleksi, perpustakaan
digital dapat menolong memperkecil batasan-batasan antara informasi “kaya”
dan “miskin” lewat pemberian akses universal terhadap informasi. Ketiga,
koleksi digital mendorong pengguna untuk berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran karena mereka dapat mencari langsung informasi yang
diperlukan daripada harus mengakses sejumlah besar informasi
pemanfaatannya masih merupakan kemungkinan.Dengan demikian, hak-hak
peminjaman dan lokasi fisik tidak lagi dipandang sebagai persoalan. Kelima,
perpustakaan digital menyediakan fungsi utama karena melayani sumbersumber informasi dalam format dokumen dan multimedia. Dokumendokumen tersebut dapat ditambahkan dan ditemukan-kembali dari
perpustakaan.

3. Michael Lesk mengajukan definisi perpustakaan digital sebagai kumpulan
informasi baik yang dihasilkan lewat digitalisasi maupun pengorganisasian,
memberikan kita kemampuan yang belum pernah diberikan perpustakaan
tradisional (“a collection of information that is both digitized and organized,
gives us powers we never had with traditional libraries”). Dia menyebutkan
bahwa membangun perpustakaan digital tidak hanya persoalan menimbun
6 http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68825-Digilib-

informasi dalam hard disk, namun perpustakaan digital itu melibatkan
penciptaan semua penataan mesin dan manusia, mungkin juga budaya,
dimana orang-orang dapat menemukan informasi dan menggunakannya.
Dengan demikian, dia menegaskan bahwa perpustakaan digital tidak akan ada
gunanya jika pengguna tidak menggunakan dan memanfaatkannya.
4. Association of Research Libraries (ARL), 1995, mendefinisikan perpustakaan
digital sebagai berikut:
a. Perpustakaan digital bukanlah kesatuan tunggal.
b. Perpustakaan digital memerlukan teknologi untuk dapat menghubungkan
ke berbagai sumberdaya.
c. Hubungan antara berbagai perpustakaan digital dan layanan informasi
bagi pemakai bersifat transparan.
d. Akses universal terhadap perpustakaan digital dan layanan informasi
merupakan suatu tujuan.
e. Koleksi-koleksi perpustakaan digital tidak terbatas pada wakil dokumen;
koleksi meluas sampai artefak digital yang tidak dapat diwakili atau
didistribusikan dalam format tercetak.
5. Komariah Kartasasmita mendefinisikan perpustakaan digital sebagai sebuah
sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung
pemakai yang membutuhkan obyek informasi tersebut melalui perangkat
digital atau elektronik.
6. Romi Satria Wahono mendefinisikan perpustakaan digital sebagai suatu
perpustakaan yang menyimpan data baik itu buku (tulisan), gambar, suara
dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya dengan menggunakan
protokol elektronik melalui jaringan komputer. Menurutnya, istilah
perpustakaan digital memiliki pengertian yang sama dengan perpustakaan
elektronik (electronic library) dan perpustakaan maya (virtual library) .
7. Sedangkan Perez dan Enrech berpendapat bahwa definisi yang tepat dari
perpustakaan maya (virtual library) diadaptasi dari visi sebagai berikut: akses
jarak jauh dari titik manapun di dunia ini menuju isi perpustakaan dan segala
jenis informasi, dengan menggunakan komputer.
C. Sejarah Perkembangan Perpustakaan Elektronik
Gagasan yang muncul pertama kali sebagai dasar konsep perpustakaan
digital muncul pada bulan Juli tahun 1945 oleh Vannevar Bush. Beliau
mengeluhkan penyimpanan informasi manual yang menghambat akses terhadap
penelitian yang sudah dipublikasikan. Untuk itu, Bush mengajukan ide untuk
membuat catatan dan perpustakaan pribadi (untuk buku, rekaman/dokumentasi,
dan komunikasi) yang termekanisasi.Selama dekade 1950-an dan 1960-an
keterbukaan akses terhadap koleksi perpustakaan terus diusahakan oleh peneliti,
pustakawan, dan pihak-pihak lain, tetapi teknologi yang ada belum cukup
menunjang. Pada awal 1980-an fungsi-fungsi perpustakaan telah diotomasi

melalui perangkat komputer, namun hanya pada lembaga-lembaga besar
mengingat biaya investasi yang tinggi. Misalnya pada Library of Congress di
Amerika yang telah mengimplementasikan sistem tampilan dokumen elektronik
(electronic document imaging systems) untuk kepentingan penelitian dan
operasional perpustakaan.Dari sudut pandang pengguna, komputer bukanlah
bagian dari fasilitas manajemen perpustakaan melainkan hanya pelayanan untuk
digunakan staf perpustakaan.Pada awal 1990-an hampir seluruh fungsi
perpustakaan ditunjang dengan otomasi dalam jumlah dan cara tertentu. Fungsifungsi tersebut antara lain pembuatan katalog, sirkulasi, peminjaman antar
perpustakaan, pengelolaan jurnal, penambahan koleksi, kontrol keuangan,
manajemen koleksi yang sudah ada, dan data pengguna. Dalam periode ini
komunikasi data secara elektronik dari satu perpustakaan ke perpustakaan lainnya
semakin berkembang dengan cepat. Pada tahun 1994, Library of Congress
mengeluarkan rancangan National Digital Library dengan menggunakan tampilan
dokumen elektronik, penyimpanan dan penelusuran teks secara elektronik, dan
teknologi lainnya terhadap koleksi cetak dan non-cetak tertentu. Selanjutnya pada
September 1995, enam universitas di Amerika diberi dana untuk melakukan
proyek
penelitian
perpustakaan
digital.
Penelitian
yang
didanai
NSF/ARPA/NASA ini melibatkan peneliti dari berbagai bidang, organisasi
penerbit dan percetakan, perpustakaan-perpustakaan, dan pemerintah Amerika
sendiri. Proyek ini cukup berhasil dan menjadi dasar penelitian perpustakaan
digital di dunia.
D. Peran dan Manfaat Perpustakaan Elektronik
Sebagaimana yang diharapkan pada gagasan awal, perpustakaan digital
bertujuan untuk membuka akses seluas-luasnya terhadap informasi yang sudah
dipublikasikan. Peran perpustakaan digital menurut Association of Research
Libraries (ARL), 1995, adalah sebagai berikut:
1. Melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan,
menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format
digital.
2. Mengembangkan pengiriman informasi yang hemat dan efisien di semua
sektor.
3. Mendorong upaya kerjasama yang sangat mempengaruhi investasi pada
sumber-sumber penelitian dan jaringan komunikasi.
4. Memperkuat komunikasi dan kerjasama dalam penelitian, perdagangan,
pemerintah, dan lingkungan pendidikan.
5. Mengadakan peran kepemimpinan internasional pada generasi berikutnya
dan penyebaran pengetahuan ke dalam wilayah strategis yang penting.
6. Memperbesar kesempatan belajar sepanjang hayat.

7. Melancarkan pengembangan yang sistematis tentang cara mengumpulkan,
menyimpan, dan mengorganisasi informasi dan pengetahuan dalam format
digital.
Sedangkan manfaat perpustakaan digital diantaranya :
1. Sebagai sumber pengetahuan
2. Media penyebaran pengetahuan
3. Untuk penyimpanan ( repository )
4. Untuk perawatan ( preservasi )
5. Media promosi
6. Mencegah duplikasi
7. Pertukaran informasi berjalan sangat cepat, sehingga sumber-sumber
informasi pada perpustakaan digital tersedia dalam informasi yang baru
8. Perpustakaan digital ini dapat menghemat waktu, menghemat tenaga,
menghemat biaya dan tempat.
9. Bagi perpustakaan dan oustakawan dapat menghemat anggaran,
meringankan perkerjaan, meningkatkan layanan dll.
E. Konsep Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan elektronik memiliki beberapa konsep, antara lain :
1. Perpustakaan digital merupakan perpustakaan yang menciptakan sumbersumber digital yang berasal dari koleksinya sendiri dan menyediakannya
untuk dapat diakses secara online untuk para pengguna virtual).
2. Perpustakaan digital berbeda dengan system temu kembali informasi
(Information Retrieval System) karena perpustakaan digital mencakup
lebih banyak jenis media, menyediakan kegunaan dan layanan tambahan
dan mencakup jenis-jenis lain dari siklus hidup informasi, dari penciptaan
hingga penggunaan.
3. Perpustakaan digital adalah koleksi sumber-sumber elektronik yang
menyediakan akses langsung atau tidak langsung kepada koleksi dokumen
yang diolah secara sistematis.
4. Perpustakaan digital adalah koleksi dokumen dalam bentuk elektronik
yang terorganisir, tersedia baik di internet maupun CD-ROM. Pada
internet, pengguna sebuah perpustakaan digital ditingkatkan dengan
koneksi yang lebih luas.
5. Perpustakaan digital adalah sarana untuk mengelola pengetahuan /
informasi dalam format digital yang memungkinkan antarmuka pengguna
secara interaktif dan mendukung pengajaran, riset dan pendidikan seumur
hidup.
F. Kelebihan Dan Kekurangan Perpustakaan Elektronik
Perpustakaan elektronik memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya sebagai berikut :
Kelebihan dari perpustakaan elektronik

1. Tidak dibatasi ruang: setiap pengguna dapat mengakses perpustakaan
digital tanpa harus datang ke perpustakaan, selama pengguna mempunyai
koneksi dengan internet;
2. Tidak dibatasi waktu: akses ke perpustakaan digital dapat dilakukan 24
jam dalam sehari, dapat diakses kapan saja, tanpa batas waktu, selama
pengguna terhubung dengan internet;
3. Penggunaan informasi lebih efisien: informasi yang ada dapat diakses oleh
pengguna secara bersamaan dalam waktu yang sama dengan jumlah orang
yang banyak;
4. Pendekatan bersturktur: pengguna dapat mencari informasi secara
bersturktur, misalnya dimulai dari menelusur katalog on line , kemudian
masuk ke full text, selanjutnya bisa mencari per bab bahkan per kata;
5. Lebih akurat: pengguna dapat menggunakan kata kunci dalam
pencariannya. Kata kunci yang tepat, akan membantu pengguna
mendapatkan informasi yang akurat dan sesuai dengan kata kunci yang
dicantumkannya;
6. Keaslian dokumen tetap terjamin: Selama proses digitalisasi menggunakan
bentuk image/format PDF, keaslian dokumen akan tetap terjamin;
7. Jaringan perpustakaan yang lebih luas: kemudahan dalam melakukan
kerjasama/link antar perpustakaan digital, dimana ada kesepakatan antar
pengelola perpustakaan untuk melakukan resource sharing melalui
jaringan internet;
8. Secara teori, biaya pengadaan dan pemeliharaan koleksi menjadi lebih
murah
G. Kekurangan Perpustakaan elektronik
1. Undang-Undang Hak cipta (Copy Right) : dalam hukum hak cipta masalah
transfer dokumen lewat jaringan komputer belum didefinisikan dengan
jelas, masalah ini masih jadi perdebatan dalam proses pengembangan
perpustakaan digital;
2. Pengguna masih banyak yang lebih menyukai membaca teks tercetak
daripada teks elektronik;
3. Proses digitasi dokumen, membutuhkan waktu yang cukup lama,
dibutuhkan ketrampilan dan ketekunan dalam mengembangkan dan
memelihara koleksi digital;
4. Jika terjadi pemadaman listrik, perpustakaan digital yang tidak
mempunyai jenset, tidak dapat beroperasi.
5. Pengunjung perpustakaan menjadi berkurang. Jika semua pengguna
mengakses perpustakaan digital dari rumah masing-masing ataupun dari
warnet, maka pengunjung perpustakaan akan berkurang karena dengan
mengunjungi perpustakaan digital, pengguna tidak merasa perlu

mengunjungi perpustakaan secara
perpustakaan dengan cara on line.

fisik,

tapi

dapat

mengunjungi

Pengertian Multimedia
Multimedia terdiri dari dua kata “mu sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan
atau membawakan sesuatu.Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan
beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan
informasi dalam bentuk text, audio, animasi dan video. Multimedia dapat
diartikan penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks,
suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link)
sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
Definisi Multimedia menurut beberapa ahli
Rosch, 1996 : Multimedia adalah Kombinasi dari komputer dan video
McComick, 1996 : Multimedia adalah Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar,
dan teks
Turban dan kawan-kawan, 2002 : Multimedia adalah Kombinasi dari paling
sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik),
animasi, video, teks, grafik dan gambar
Robin dan Linda, 2001 : Multimedia adalah Alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik,
animasi, audio dan video.
Karakteristik Multimedia
Presentasi multimedia dapat dilihat oleh orang di atas panggung, diproyeksikan,
dikirimkan, atau dimainkan secara lokal dengan media player.Siaran mungkin
merupakan rekaman atau presentasi multimedia langsung.Siaran dan rekaman
dapat berupa teknologi media elektronik analog ataupun digital. Digital
multimedia online dapat didownload ataupun distreaming.Multimedia streaming
mungkin berupa siaran langsung ataupun on-demand/berdasarkan permintaan.

Permainan dan simulasi multimedia dapat digunakan dalam lingkungan fisik
dengan efek khusus, dengan beberapa pengguna dalam sebuah jaringan online,
atau secara lokal dengan komputer offline, sistem game, ataupun simulator.
Berbagai format teknologikal atau digital multimedia mungkin dimaksudkan
untuk meningkatkan pengalaman pengguna, misalnya untuk membuatnya lebih
mudah dan lebih cepat untuk menyampaikan informasi.Atau dalam hiburan atau
seni, untuk meningkatkan pengalaman sehari-hari.
Peningkatan tingkat interaktivitas dapat dimungkinkan dengan menggabungkan
berbagai bentuk konten media.Multimedia online semakin hari semakin menjadi
berorientasi objek dan digerakkan oleh data (data-driven), memungkinkan aplikasi
dengan kolaborasi inovasi pengguna (end-user) dan personalisasi pada berbagai
bentuk konten dari waktu ke waktu. Contoh kisaran ini dari berbagai bentuk
konten di situs Web seperti galeri foto dengan kedua gambar (foto) dan judul
(teks) yang user-update, sampai simulasi yang koefisien, acara, ilustrasi, animasi
atau video yang dimodifikasi, yang memungkinkan "pengalaman" multimedia
harus diubah tanpa pemrograman ulang. Selain melihat dan mendengar, teknologi
Haptic memungkinkan objek virtual untuk dirasakan. Teknologi baru yang
melibatkan ilusi rasa dan bau juga dapat meningkatkan pengalaman multimedia.
Sejarah Multimedia
Istilah multimedia berawal dari teater, bukan computer. Pertunjukan yang
memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia.
Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an dengan diperkenalkannya
Hypercard oleh Apple pada tahun 1987 dan pengumuman oleh IBM pada tahun
1989 mengenai perangkat audio visual connection(AVC) dan video adhapter card
ps/2
Pada tahun 1994 diperkerkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem
multimedia dipasaran.
Multimedia memungkinkan pemakai komputer untuk mendapatkan output dalam
bentuk yang jauh lebih kaya dari pada media table dan grafik konvensional.
pemakai dapat melihat gambar tiga dimensi, foto, video bergerak atau animasi dan
mendengar suara stereo, perekaman suara atau alat musik.

Beberapa sistem multimedia bersifat interaktif, memungkinkan pemakai memilih
output dengan mouse atau kemampuan layar sentuh untuk mendapatkan dan
menjalankan aplikasi itu.
Jenis-jenis Multimedia
Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia
interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna.Contohnya:
TV dan film. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi
game, dan lain-lain. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan
lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam
pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Dari uraian di atas,
apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran
dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses
pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan,
keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan
dan terkendali.
Contoh presentasi Multimedia yang sering digunakan untuk media pembelajaran
adalah Power Point.Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk
digunakansebagai alat presentasi adalahberbagai kemampuan pengolahan teks,
warna,dan gambar, serta animasi-animasi yang bisadiolah sendiri sesuai
kreatifitaspenggunanya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perpustakaan digital merupakan bagian sebuah jaringan kerja
( network ).Perpustakaan digital adalah bentuk perpustakaan yang keseluruhan
koleksinya memakai format digital yang disusun dalam sebuah arsitektur
komputerisasi .Secara teoretis, pemakai dapat memperoleh salinan digital sebuah
dokumen darimanapun juga, asal saja tak ada kendala keamanan, politik, ekonomi
dan social. Perpustakaan digital masih mengandung konsep awal dari
kepustakawanan. Hal ini tercermin dalam kata-kata memilih, mengatur,
menawarkan akses, memahami, menyebarkan, menjaga integritas, dan
memastikan keutuhan karya.Sistem automasi perpustakaan adalah suatu cara atau
sistem yang digunakan untuk membantu sebahagian atau seluruh pekerjaanpekerjaan rutinitas kerumahtanggaan perpustakaan yang meliputi pengadaan,
serial kontrol, pangkalan data/manajemen katalog, katalog online, laporan statistik
dan
penyebaran
informasi
dengan
menggunakan
bantuan
mesin
(komputer). Digital library atau sistem perpustakaan digital adalah suatu konsep
perpustakaan yang menggunakan internet dan teknologi informasi dalam
manajemen perpustakaan.
Dengan dikembangkan perpustakaan yang berbasis pada teknologi
informasi dan komunikasi (ICT based) baik dalam sistem automasi perpustakaan
maupun digital library, diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada
anggota perpustakaan dan memberikan kemudahan kepada tenaga pustakawan
dan pengelola perpustakaan, baik dalam layanan maupun pengolahan, dan
sekaligus kemudahan untuk menerapkan strategi-strategi pengembangan
perpustakaan serta dapat meningkatkan citra perpustakaan dalam memberikan
layanannya terhadap pemakai di lingkungannya.
B. Saran
Saran
yang
dapat
disarankan
adalah
diharapkan
perpustakaan elektronik dapat memperluas akses penggunanya. Selain itu
kerjasama pertukaran data adalah langkah awal menuju kerjasama layanan yang

lebih luas dan lebih baik lagi yang akhirnya dapat meningkatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan budaya ke masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA
__.Kelebihan Dan Kekurangan Power Point.[Online]. Tersedia:
https://id.scribd.com/doc/95269475/Kelebihan-Dan-Kekurangan-Power-Point.
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)
Faster, Philip.(2011). Pengertian dan Seluk Beluk Tentang Multimedia.[Online].
Tersedia: http://indowhiz.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-seluk-beluktentang.html (Diakses tanggal 20 Maret 2017)X
http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital
2017))

(Diakses tanggal 20 Maret

http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_digital (Diakses tanggal 20 Maret
2017)
http://lonawind.wordpress.com/2013/06/18/makalah-perpustakaan-digital/
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)

http://lonawind.wordpress.com/2013/06/18/perpustakaan-digital/
tanggal 20 Maret 2017)

(Diakses

http://ncildian.blogspot.com/2011/10/e-library-pengantar-telematika.html
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)
http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=37 (Diakses tanggal 20
Maret 2017)
http://topikperpus.blogspot.com/2012/12/konsep-perpustakaan-digital.html.
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)
http://topikperpus.blogspot.com/2013/12/automasi-perpustakaan-.html. (Diakses
tanggal 20 Maret 2017)
http://topikperpus.blogspot.com/2013/12/konsep-perpustakaan-digital.html.
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)
http://windakutubuku.blogdetik.com/2011/03/24/digital-library/ (Diakses tanggal
20 Maret 2017)
http://windakutubuku.blogdetik.com/2011/03/24/digital-library/ (Diakses tanggal
20 Maret 2017)
http://zero-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-68825-Digilib- (Diakses tanggal 20
Maret 2017)
ketut, I Suastika. (2013).Pengertian Multimedia.[Online]. Tersedia:
http://iketutsuastika.wordpress.com/. (Diakses tanggal 20 Maret 2017)X
Maimunah, Siti. (2012).Karakteristik Multimedia Dan Jenis-Jenisnya.
[Online].Tersedia: http://stmemey.blogspot.com/2012_04_01_archive.html.
(Diakses tanggal 20 Maret 2017)X
Titto, Muhammad. (2013). Definisi - sejarah - manfaat multimedia.[Online].
Tersedia: http://muhammadtitto93.blogspot.com/2013/04/definisi-sejarahmanfaat-mutimedia.html. (Diakses tanggal 20 Maret 2017)