MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT Oleh : Drs.Hendyat Soetopo, M.Pd. Dra. Maisyaroh,M.Pd. BAHAN PELATIHAN MANAJEMEN PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH SE INDONESIA 1 DAFTAR ISI - Manajemen Humas

  

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH

DAN MASYARAKAT

Oleh :

Drs.Hendyat Soetopo, M.Pd.

Dra. Maisyaroh,M.Pd.

  

BAHAN PELATIHAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH

SE INDONESIA

  DAFTAR ISI Hal.

  BAB I PENDAHULUAN

  3 A. Pengertian

  3 B. Tujuan

  3 C. Prinsip

  4 BAB II PELAKSANAAN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

  4 A. Teknik-teknik Hubungan Sekolah dan masyarakat

  4 B. Hubungan Sekolah da Masyarakat Pada Umumnya, Dan Orangrtua Siswa Khususnya

  5 C. Proses Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

  7 BAB III PENUTUP

  8 KEPUSTAKAAN

  9

BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sudah ada sejak keberadaan manusia. Pada jaman dulu, pendidikan

  merupakan aktivitas generasi tua menyampaikan pengetahuan, kecakapan atau aturan kehidupan bersama kepada yang muda agar mereka bertahan hidup. Peranan orangtua sangat penting, karena dari orangtualah anak menirukan perilaku serta memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Lama kelamaan ilmu pengetahuan semakin berkembang, arus informasi semaikin cepat maka pelaksanaan pendidikan pun semakin kompleks. Hal yang demikian membuat orang tua tidak mungkin lagi mampu mendidik anak sesuai dengan kebutuhan anaknya. Untuk itu orang tua membutuhkan orang atau lembaga lain untuk membantu perkembangan anak-anaknya. Lembaga yang secara langsung mengelola pendidikan adalah sekolah. Dengan demikian eksistensi sekolah sangat dibutuhkan masyarakat.

  Selanjutnya Program Pembangunan Nasional mengamatkan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Untuk memaksimalkan proses pelaksanaan pendididikan, maka ketiga pihak tersebut perlu saling membantu dan bekerja sama. Banyak kasus di lapangan yang pemecahannya menuntut kerja sama pihak-pihak di atas. Misalnya anak sering tidak masuk sekolah tanpa alasan yang jelas, tingginya angka putus sekolah, bahkan belakangan ini maraknya kasus minum obat terlarang yang jelas akan merusak mental yang bersangkutan.

  Bertolak dari adanya kasus-kasus di lapangan serta upaya menaikkan mutu program pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki posisi sangat strategis. Kepala sekolah dapat memaksimalkan pendayagunaan sumber daya yang ada dimasyarakat sekitar sekolah. Dengan demikian maka pemecahan permasalahan dapat diatasi sebaik mungkin.

  A. Pengertian

  Pada dasrnya masyarakat membutuhkan sekolah,dan sebaliknya sekolah membutuhkan masyarakat. Untuk itu perlu komunikasi antara keduanya. Suatu proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan dan praktek pendidikan dan akhirnya berkerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dinamakan hubungan sekolah dan masyarakat. Selanjutnya proses pengelolaan komunikasi tersebut mulai dari kegiatan perencanaan sampai dengan pengendalian terhadap proses dan hasil kegiatan dinamakan manajemen hubungan sekolah dan masyarakat.

  B. Tujuan

  Pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat adalah bertujuan untuk memajukan kualitas pertumbuhan dan perkembangan proses belajar anak, memajukan kualitas kehidupan masyarakat, dan pengembangan pengertian serta minat masyarakat terhadap program pendidikan di sekolah sehingga masyarakat mau membantu dan memajukan program pendidikan di sekolah. Lebih lanjut manajemen hubungan sekolah dan masyarakat bertujuan agar hubungan sekolah dan masyarakat dapat berjalan efektif dan efesien.

C. Prinsip

  Pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat hendaknya memperhatikan prinsip- prinsip berikut ini : (1) sekolah hendaknya memiliki program yang cukup lentur dan beradaptasi secara terus menerus dengan perubahan-perubahan layanan lembaga lain di masyarakat, (2) peran dan fungsi sekolah hendaknya ditentukan sesuai dengan masyarakat yang menjadi latar belakang anak;( 3) sekolah hendaknya mengembangkan program kegiatan dan layanan guna memperluas, memperbaharui, memadukan pengalaman berbagai kelompok umur pada semua tingkatan; (4) sekolah harus selalu menghubungkan dirinya dengan masyarakat yang lebih luas intern bangsa maupun internal sosial; (5) layanan efektif dalam masyarakat pada setiap warga negara masyarakat (di lingkungan sekolah ) hanya dapat di capai melalui organisasi dimana sekolah memegang peranan penting (Brown,1970).

  Prinsip-prinsip di atas perlu diperhatikan oleh kepala sekolah agar dapat membuat program-program hubungan sekolah dan masyarakat relevan dengan masyarakat. Di samping itu di dalam kurikulum 2006 dijelaskan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat hendaknya bersifat alami dan tidak dibuat-buat, timbal balik, sukarela, berkelanjutan dan konstruktif-kreatif. Dengan demikian maka pelaksanaannya menuntut staf sekolah yang dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat menganalisis keberadaan masyarakat.

BAB II PELAKSANAAN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT Pelaksanaan program-program hubungan sekolah dan masyarakat menuntut ketertiban

  masyarakat secara instesif. Instesifnya keterlibatan masyarakat pada sekolah membawa keuntungan antara lain (1) menambah sumber daya untuk melengkapi pemuncuhan program yang relevan, (2)mendorong pertumbuhan politik, (3) menambah kesempatan inovasi, (4) mempercepat pengembangan profesional staf,dan(5) meningkatkan kemampuan siswa (Keith,1991).

  Untuk itu apapun bentuk pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat, pelibatan masyarakat secara intensif mutlak diperlukan.

  A. Tekni-teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat Di bawah ini disajikan beberpa teknik pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat. Dari paparan teknik yang ada dapat dimunculkan tehnik baru sesuai dengan kondisi di lapangan. Teknik-teknik yang dimaksud secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 5, yaitu (1) pertemuan kelompok (group meeting), (2) Pertemuan dengan tatap muka (face to face)(3) observasi dan partisipasi (observation and participation, (4) berucap di kertas (the written word) (Hymes dalam Soekarno Indrafachrudin,1993), dan (5) pemanfaatan media komunikasi yang lain misalnya radio,TV, internet dan telepon/HP.

  1. Teknik Pertemuan Kelompok Teknik pertemuan kelompok ini terdiri dari: temu fakta, pertemuan dan diskusi, bekerja sambil bermain. Temu fakta dapat dilakukan dalam bentuk ceramah, simposium dan

  Dengan diskusi sekolah menyimpulkan hasilnya. Pertemuan dan diskusi dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada dan dirtutup dengan menciptakan kesan-kesan yang menarik. Selanjutnya berkerja sambil bermain dapat di-lakukan melalui kegiatan olahraga bersama masyarakat yang utamanya mengakrabkan sekolah dan masyarakat.

  2. Teknik Pertemuan dengan Tatap muka Teknik pertemuan ini dapat beruapa kunjungan kerumah siswa (home visit) dan laporan kepada orang. Tua (reporting to parent). Kunjungan kerumah siswa dilakukan untuk mengetahui kehidupan anak di rumah dan kalau anak mengalami problem pendidikan dapat diperoleh data yang dibutuhkan untuk pemecahannya. Laporan kepada orang tua siswa dapat dilakukan secara tatap muka. Maksud dari kegiatan ini adalah mengajak orang tua untuk lebih memahami istilah-istilah dala laporan tertulis serta mengajak orang tua untuk lebih memahami keberadaan anaknya.

  3. Teknik Observasi dan Partisipasi Teknik ini dapat berbentuk : orangtua sebagai observer (parent as observasi), orangtua sebagai peserta (parent as participant) dan orangtu sebagai pembantu guru dalam mengajar

  (room mother). Orangtua sebagai observer dilakukan dengan cara orangtua siswa mengobservasi keberadaan anaknya di sekolah bahkan di dalam kelas saat proses belajar mengajar berlangsung. Orangtua sebagi peserta dilakukan dengan cara pelibatan secara langsung orangtua murid dalam ke giatan disekolah misalnya bazar untuk mengumpulkan dana bagi sekolah. Selanjutnya orangtua sebagai pembantu guru dalam proses belajar mengajar merupakan jabatanhubungan secara langsung antara sekolah dan orangtua murid dalam membimbing anak mengembangkan kemampuannya tentu saja orangtua yang tahu tentang mengajar.

  4. Teknik Berucap dikertas Teknik ini dapat berbentuk laporan hasil belajar (buku lapor) catatan berita gembira, leaflets, dan lain lain teknik teknik ini pelaksanaanya mudah dapat digunakan pada setiap waktu dan tempat, dan bila terjadi kesalahan dapat segera diperbaiki, pemanfaatan media komunikasi yang lain, misalnya radio, tv, dan telepon. Tekuinik ini memiliki kelebihan informasi lebih cepat diterima masyarakat.

  Disamping teknik teknik diatas masih ada teknik lain yang menarik perhatian masyarakat, misalnya pameran sekolah dan teknik” open house ” pameran sekolah dilaksanakan untuk memperkenalkan hasil hasil keterampilan yang dicapai siswa serta gambaran keadaan sekolah secara langsung, sedang teknik ”open house ” dilakukan dengan cara masyarakat dapat secara langsung melihat kegiatan sekolah secara keseluruhan, baik fasilitas kegiatan guru, siswa maupun lingkungan sekolah. Pada kesempatan tersebut dapat pula dapat diperkaya dan kegiatanya dijawab dan diskusi.

  B. Hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya, dan orang tua siswa khusunya:

  1. Hubungan sekolah dengn masyarakat pada umumnya. Masyarakat pada umumnya ini dapat berupa masyarakat secara individual maupun masyarakat terorganisasi.

  Kelompok yang terorganisasi ini berupa kelompok:

  a. kewargenegaraan, bertujuan meningkatakan kesejahtteraan sosisal

  b. budaya, bertujuan mengembangkan bakat

  c. ekonomi, bertujuan mengembangkan ekonomi

  d. persahabatan, bertujuan meningkat persahabatan f. patriot, bertujuan pembentukan jiwa patriot

  g. politik , bertujuan pemantafan politik

  h. profesional, bertujuan mengembangkan profesi keahlain i. keagamaan, bertujuan meningkatan nilai moral dan spritual j. kesejahteraan, bertujuan penderitaan sosial k. kepemudaan, bertujuan membina pemuda (Indrafachrudin, 1991)

  Kelompok kelompok ini dapat diajak kerja sama untuk memajukan sekolah. Namun yang perlu diwaspadai adalah usaha usaha mereka untuk mengeksploitasi, mengeritik dan menyerang kebijakan sekola. Usaha-usaha demikian dapat merugikan sekolah. Kalau terjadi hal yang demikian maka pihak sekolah perlu ditanggap dan dapat memecahkan masalah secara tepat.

  2. Hubungan sekolah dan orang tua murid Orang tua merupakan komponen yang secara langsung berhubungan dengan anak karena itu keterlibatan orangtua dalam program hubungan sekolah dan masyarakat (orangtua) sangat membantu tercapainya tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat (orangtua) sangat membantu tercapainya tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat. Dalam hal ini Marzuki (1996) menekankan adanya program bimbingan keluarga yang bertujuan untuk membantu keluarga agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan dalam menyelesaikan masalah keluarga tanpa bantuan luar; menjelaskan perbedaan antara harapan anak dengan pemahaman atas dirinya; menjadikan keluarga mengerti kekuatan yang mempengaruhi pertumbuhan kepribadian anak-anaknya.

  Berkaitan dengan masalah belajar anak. Sekolah hendaknya dapat menciptakan situasi yang kondusif bersama orangtua. Hal ini perlu dilakukan karena baikorangtua maupun guru- guru mendambakan anak-anaknya tamat sekolah dengan nilai yang terbaik. Peranan masyarakat terhadap sekolah adalah menciptakan lingkungan yang baik bagi putra-putrinya baik fisik, sosial, psikologi agar sekolah dapat berfungsi dengan sebaiknya (Brown, 1978), sebaliknya sekolah hendaknya menjadi tempat yang sangat menyenangkan bagi anak.

  Ada beberapa hal yang perlu dilakukan sekolah untuk menciptakan suasana kondusif yang ditimbulkan dari keluarga, yaitu:(1) meminta orangtua untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan belajar anak, (2) sekolah maupun orangtua supaya mewujudkan sikap senang, supportif kepada anak sehingga anak bebas dari kekhwatirkan, kecemasan, ketakuatan apalagi kebosenan, (3) sekolah hendaknya jangan terlalu membebani anak yang sekiranya tidak sesuai dengan kemampuannya, (4) baik guru maupun orangtua harus menunjukkan sikap yang selalu siap menolong, penuh perhatian, suka menanyakan dan membantu, (5) anjurkan kepada orangtua untuk memasukan belajar dalam acara keluarga, (6) anjurkan kepada orangtua untuk melibatkan anak dala diskusi keluarga (Marzuki,1996). Untuk melaksanakan hal-hal di atas perlu adanya petugas sekolah yang senantiasa dapat mengadakan hubungan yang akrab dengan keluarga siswa, hal yang demikian memang tidak mudah karena kebervariasian kondisi keluarga para siswa.

  Teknik hubungan sekolah dengan orangtua salah satunya melalui kerjasama orangtua dalam membimbing belajar anak yang distrukturkan. Sekolah menyusun buku penghubung yang berisi tugas-tugas siswa dan kontrol dari orangtua, Dalam buku tersebut juga memuat laporan masalah siswa dan unsur-unsur orangtua. Sebagai contoh, format yang ada dalam buku penghubung tersebut dapat memuat:

  Format 1 KEGIATAN/TUGAS-TUGAS SISWA

  Hari/ Tugas siswa Tanda Tangan Tanggal

  Guru Siswa .........................

  Orangtua/wali Wali kelas

  1. Komite Sekolah/Dewan Komite Pada setiap sekolah dibentuk Komite Sekolah/ Dewan Komite (Kepmendiknas No.044/U/ 2002). Tujuan organisasi ini adalah membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikandi sekolah dalam upaya ikut memelihara,menumbuhkan,meningkatkan dan mengembangkan pendidikan nasional dengan mendayagunakan kemampuan yang ada pada orangtua, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Tugas badan ini adalah membantu penyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah serta ikut memilihara, menumbuhkan, meningkatkan dan mengembangkan sekolah sebagai wawasan wiyatama mandala. Dalam melaksanakan tugasnya komite tidak mencampuri teknis pendidikan sekolah. Sesuai tugas pokoknya sebagai Advisory, Mediatory, Supporting, dan

  Controlling.

a. Proses Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

  Hubungan sekolah dan masyarakat perlu di kelola dengan sebaik-baiknya. Proses manajemen atau pengelolan yang di lakukan, yaitu: perencanan, pengorganisasian, pengerakan, pengkordinasian, dan pengendalian. Kegiatan-kegiatan yang di lakukan, yaitu:

  1. Perencanan Kegiatannya adalah: (1) menentukan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat secara jelas, (2) menentukan program sesuai dengan tujuan serta menentukan prosedur pengembangan program, (3) menentukan jadwal kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat sesuai dengan waktu yang tersedia di sekolah, (4) menentukan sumber dan besarnya biaya yang di butuhkan untuk tiap kebutuhkan untuk tiap kegiatan. Dari perencanaan secara keseluruhan ini dapat di susun perencanaan tiap kegiatan berikutnya.

  2. Pengorganisasian Kegiatan yaitu: (1) mengidentifikasi jenis tugas yang mampu di lakukan oleh sekolah, (2) mendistribusi tugas sesuaoi dengan kemampuan personil sekolah, (3) merumuskan aturan danb tata hubungan kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.

  3. Pengerakan Tiap personil melaksanakan kegitan dan pimpinan mengusahakan agar personil melaksanakan sesuai dengan tujuan. Untuk itu perlu pengarahan, motivasi dari pimpinan.

  4. Pengoordinasian Kegiatan dilakukan supaya setiap personil dan semua yang terlibat dalam pelaksanan kegiatan ini di lakukan sekolah dan masyarakat meskipun mendapat tugas yang berbeda namun tetap dapat melaksanakan ke tujuan yang di tetapkan.

  5. Pengendalian Kegiatan ini di nperlukan untuk mengetahui keberhasilan program hubungan sekolah dan

  Masyarakat serta mengetahui hambatan yang muncul untuk segera dicari pemecahannya (diadaptasikan dari Robbins, 1984).

BAB III PENUTUP Kesimpulan :

  1. pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan masyarakat. Untuk itu pelaksanaan pendidikan memerlukan hubungan dan kerja sama yang baik antara ketiga komponen tadi. 2. teknik pelaksanaan hubungan sekolah dan masyarakat dikelompokan menjadi 5, yaitu: teknik pertemuan kelompok, teknik pertemuan tatap muka, teknik observasi dan vartisipasi, teknik berucap dikertas dan teknik pemanfaatan tradio, televisi serta telepon disamping itu diciptakan gabungan antara teknik teknik yang ada. 3. hubungan sekolah dan masyarakat dapat dibedakan antara hubungan sekolah dan masyarakat pada umumnya hubungan sekolah dan masyarakat terorganisasi dan hubungan sekolah dan orang tua siswa

  4. disetiap sekolah dibentuk badan pembantu penyelenggaraan pendidikan yang dimilikitugas membantu penyelengagraan kegiatan belajar mengajar disekolah serta ikut memelihara menubuhkan menngkatkan dan mengembangkan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala. 5. proses manajemen hubungan sekolah dan masyarakat,yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengkoordinasisan, dan pengendalian kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat.

  Saran :

  Kepala sekolah sebagai tombak terdepan dalam menetukan maju mundurnya sekolah disarankan untuk melaksanakan berbagai teknik hubungan dan masyarakat sesuai dengan jenis masalah yang dihadapi dilapangan .

  KEPUSTAKAAN Brown, france j. ( dalam saleh, 1996). Educational sociology. Tokyo : prentice hall inc, charkes e. tutles company garis garis besar haluan Negara 1993 Hynes (dalam indarachrudi 1994) Effective home school relation. Englewood cliftfs prentice hall inc Indarafacrudi, Soekarno 1993. Hubungan sekolah denagan Keluarga dan masyarakat. Malang.Usarasta.

  

Bagaimana Mengakarabkan Sekolah dengan Orangtua Murid dan Masyarakat.Malang, IKIP

  Malang.1994 Keith, Sherry and Robert Henriques Girling 1991. Education.Management, and Participation. Boston: Allyn and Bacon. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 Tentang Pembentukan Komite sekolah/Dewan Sekolah:Jakarta 2002. Marzuki, Saleh 1996. Hubungan Sekolah dan Masyarakat.Makalah tidak diterbitkan. Robbins, Stephen P. 1984 . Management: Concept and Practices. Englewood Cliffd: Prentice Hall Inc. Soetopo,Hendyat. 1982. Penagantar Operasional Administrasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.