Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Indonesia

Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Indonesia,
Tinjauan Politik Ekonomi Islam
Oleh: Misbahul Anam
A. Pendahuluan
Indonesia mendapat anugerah dari Allah SWT sebagai negara kaya akan
sumber daya alamnya. Sebagai contoh, pada tahun 2012, Indonesia mampu
memproduksi minyak bumi sebesar 314.666 barel per hari, sedang pada tahun
2013 Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar 825.000 barel per hari
dan 794.000 barel per hari di tahun 2014. Gas bumi (tahun 2012) sebesar 3.174.639
MMBTU (british thermal unit) atau sekitar 8698 MMSCFD (Milion Standar Cubic
Feat Per Day), produksi per tahun di Indonesia mencapai 2,67 TSCF (trilion square
cubic feet) itu berarti Indonesia memiliki cadangan gas bumi selama 59 tahun.
Sedangkan hasil pengolahan minyak (BBM) di Indonesia pada tahun 2011
mencapai 240.305.281 barel. LNG sebanyak 21.971.546,61 M.ton, LPG sebanyak
2.285.438.94, minyak mentah (non BBM) sebanyak 102,517,722. 1
Dari sektor kehutan, Indonesia masih memiliki hutan yang luasnya
menurut Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan
Republik Indonesia adalah 133.876.645 ha.2 Untuk mempertahankan agar lestari
dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun hanya 5 persen tanamannya yang
diambil. Bila dalam 1 hektar hutan, hitungan minimalisnya ada 400 pohon, itu
berarti setiap tahunnya hanya 20 pohon yang ditebang. Kalau kayu pohon itu

nilai pasarnya Rp, 2 juta dan nett profit-nya seharga Rp 1 juta, maka nilai
ekonomis dari hutan Indonesia adalah 133 juta hektar x 20 pohon per hektar x 1
juta per pohon = Rp 2.660 triliun. Pendapatan negara dari hutan saja telah
melebihi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2014 sebesar 1.842,
49 triliun. Nilai ekonomis ini belum dihitung dari sektor sumberdaya alam yang
lain, seperti air, hasil laut, mineral batu bara dan lain sebagainya.
Dengan hasil dari dua kekayaan sumber daya alam di atas saja, Indonesia
sudah lebih dari cukup dapat membiayai kebutuhan negara tidak perlu
berhutang dan tidak perlu memungut pajak dari masyarakat. Akan tetapi,
sekalipun Indonesia memiliki sangat banyak kekayaan migas sebagaimana di
atas, kenyataannya Indonesia adalah negara dengan penduduk miskin besar.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) republik Indonesia pada tahun 2013,

http://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm.html atau http://www.migas.esdm.go.id/
tentang peta dan data.
2 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
1

masih terdapat 28,7 juta warga miskin3, sedang bila diukur berdasarkan kriteria
world bank, maka akan ada 134 juta penduduk miskin di Indonesia (dengan

jumlah penduduk Indonesia pada 2013 sebanyak 250 juta jiwa).4 Sekitar 13,8 juta
penduduk Indonesia tidak memiliki rumah.5 Sejumlah 16 sampai 17 ribu
penduduk tinggal dirumah tidak layak huni. Lebih dari 50 persen penduduk
tidak memiliki akses terhadap air bersih; lebih dari 25 persen balita kekurangan
gizi; buta huruf mencapai 9,55 persen atau 14, juta. Selain itu Indonesia terlilit
utang, dalam pagu APBN-P 2014 untuk pembayaran cicilan utang (pokok dan
bunganya) mencapai Rp 135,5 triliun rupiah6.
Padahal

Indonesia

merupakan

negara

kaya.

Dengan

kekayaan


sumberdaya alam yang melimpah ruah, sungguh sangat ironi jika di negeri ini
masih terdapat rakyat miskin, hutang negara mencekik, layanan sosial
masyarakat yang buruk, mutu pendidikan yang rendah, kesehatan yang mahal,
penyelenggaraan negara yang tidak berpihak terhadap rakyat, dan berbagai
fasilitas sosial yang mahal dan tidak layak pakai. Semua itu menunjukkan adanya
kelemahan dalam pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia, sehingga hasil
pengelolaan sumber daya alam tersebut tidak kunjung memberikan maslahat
kepada warga negara melainkan kenistaan dan kenestapaan dalam hidup.
Jika saja seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia dikelola
dengan sistem pengelolaan berdasarkan ekonomi Islam, tentu hasilnya akan
melimpah ruah dan memberikan maslahat kepada warga negara, sebagaimana
hal itu telah terbukti dalam sejarah yang pernah dirasakan oleh umat Islam dan
non muslim sekalipun. Oleh karena itu dengan melihat amat sangat melimpah
ruahnya kekayaan alam di Indonesia yang telah keliru dalam pengelolaannya
sehingga mengakibatkan kenestaapaan dan kenistaan hidup maka perlu kiranya
umat islam ini di-ingatkan kembali tentang sistem ekonomi Islam dalam
pengelolaan sumber daya alam sebagai bagian dari ibadah ghairu maghdhoh dan
solusi jitu atas permasalahan politik kebijakan ekonomi yang ada di Indonesia
saat ini.


Badan Pusat Statistik Indonesia. Dapat dilihat di www.BPS.go.id/?news=1023
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2oy6-2013-penduduk
indonesia-diperkirakan-250-juta-jiwa
5 Vivanews, 28/3/2012.
6 Kemenkeu, Realisasi APBN Tahun Anggaran 2014. Pdf.
3
4

B. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia
1. Regulasi pengelolaan sumber daya alam di Indonesia
Terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia, setidaknya
terdapat beberapa undang-undang yang dijadikan dasar dalam pengelolaan
sumberdaya alam, seperti undang-undang dasar dan undang-undang tentang
sumberdaya air, undang-undang tentang migas, undang-undang tentang
mineral batubara dan undang-undang tentang agraria, peraturan pemerintah
tentang tanah terlantar tahun 2011 dan peraturan pemerintah nomor 21 tahun
1970 tentang hak pengusahaan hutan.
a. Undang-undang dasar
Undang-undang dasar pasal 33 ayat 1 sampai 5 merupakan induk dari

beberapa undang-undang yang mengatur tentang kebijakan perekonomian.
Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut:
1) Ayat satu: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
azas kekeluargaan
2) Ayat dua: cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian
ekonomi

nasional

dengan

diselenggarakan

prinsip

berdasar


kebersamaan,

atas

efisiensi

demokrasi
berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal ini diatur dalam undang-undang.7
Dalam pasal 33 tersebut, terutama ayat 33 terlihat jelas bahwa negara
memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sumberdaya alam,
sebagaimana dalam pasal 33 ayat 3 tersebut di atas, bawha bumi dan air
serta kekayaan yang berada didalamnya dikuasai negara dan digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jadi, berdasarkan pasal 33 ayat
3 UUD 1945, sama sekali tidaklah diperbolehkan adanya pengusaaan
individu, swasta akan sumberdaya alam Indonesia. Namun kenyataanya

banyak sumberdaya alam yang dikuasai swasta, asing dan dipergunakan
bukan untuk kemakmuran rakyat Idnonesia melainkan untuk kesejahteraan
mereka sendiri, seperti blok cepu, tambang emas Irian Jaya, tambang emas
di sumatera dan lain sebagainya.

7

Undang-undang dasar 1945, pasal 33

b. Undang-undang tentang migas
Dalam undang-undang nomor 21 tahun 2002 (undang-undang tentang
migas) pasal 9 terlihat jelas bahwa badan usaha swasta dapat melaksanakan
kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir. Kegiatan usaha hulu dan hilir
sebagaimana di jelaskan dalam pasal 5 meliputi kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi, pengolahan, pengankutan, penyimpanan, dan niaga. Sementara
badan usaha swasta hanya dituntut menyerahkan 25 persen dari hasil
kegiatan produksi minyak bumi dan atau gas bumi untuk memenuhi
kebutuhan migas dalam negeri.8
Berdasarkan undang-undang migas tersebut terlihat jelas, bagaimana
swasta diberikan ruang gerak yang longgar dalam kegiatan produksi

minyak dan gas bumi di Indonesia. Sehingga wajar saja, jika di Indonesia
terdapat beberapa perusahaan minyak milik swasta yang kegiatannya sama
halnya dengan kegiatan badan usaha milik negara, bahkan perusahaan
migas swasta ceanderung lebih cepat dalam menguasai migas di Indonesia.
Hal ini berarti telah terjadi privatisasi dalam pengelolaan migas di
Indonesia.
c. Undang-undang sumberdaya air
Pasal 40 ayat 4 undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya
air, menyebutkan bahwasanya koperasi, badan usaha swasta dan
masyarakat dapat bereperan serta dalam penyelenggaraan pengembangan
sistem penyediaan air minum. Ini berarti penyediaan air minum untuk
kebutuhan masyarakat Indonesia dapat dikelola oleh swasta. Bahkan
pengusahaan untuk negara lain pun diperbolehkan sepanjang sesuai dengan
yang diatur dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang ini, berdasarkan pasal ini
pula berarti pihak swasta dapat mengeksploitasi sumber-sumber mata air
untuk kepentingan usaha.
d. Undang-undang tentang mineral batubara
Berdasarkan pasal 38 undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang
mineral batubara, maka dapatlah dipahami bahwasanya badan usaha
swasta atau perorangan dapat turut serta dalam pengelolaan mineral batu

bara berdaarkan surat izin usaha dari pemereintah. Pengelolaan yang
penulis maksudkan disini adalah kegiatan eksplorasi dan kegiatan produksi
(bagian kedua dan ketiga uu minerba tahun 2009), bahkan pasal 90, 91, 92
tertera bagi pemegang izin pertambangan untuk dapat melakkukan
sebagian atau seluruh kegiatan pertambangan meliputi eksplorasi dan
8

Undang-undang nomor 21 tahun 2002 tentang migas

produksi, memanfaatkan saran umum untuk kegiatan pertambangan dan
memiliki hasil pertambangan setelah membayar iuran eksplorasi dan
produksi yang nilainya sangat minim dibanding dengan hasil produksi
yang didapatkan. Berdasarkan undang-undang ini (bab IV) fungsi
pemerintah tidak lebih hanya pada pengaturan kegiatan eksplorasi dan
operasi produksi, sama sekali pemerintah tidak menjadi pelaku eksplorasi
dan operasi produksi.
e. Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 tentang hak pengusahaan hutan
Dalam peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 pasal 9, disebutkan
bahwa perusahaan swasata dapat memperoleh hak pengusahaan hutan dan
hasil hutan dengan hanya membayar iurah hak pengusahaan hutan dan

iuran hak pemungutan hasil hutan serta iuran lainnya yang ditetapkan
undang-undang. Padahal, iuran tersebut jauh lebih murah daripada hasil
hutan yang diperoleh oleh pemegang hak pengusahaan hasil hutan dan hak
pemungutan hasil hutan.
2. Dominasi Swasta Pada Pengelolaan Sumberdaya Alam Indonesia
Di Indonesia terdapat dua kategori badan usaha yaitu badan usaha milik
negara dan badan usaha swasta. Kedua badan usaha tersbut sama-sama
mengelola sumber daya alam Indonseia. Pada sektor hutan, Indonesia memiliki
PT Perkebunan Nusantara dan 274 perusahaan pemegang HPH dengan arela
seluas 20.899.673 ha.9 Sedangkan perusahaan kehutanan yang masuk dalam
BUMN hanya tiga yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara, dan PT
Inhutani.
Pada sektor air, di Indonesia terdapat satu perusahaan yakni Perum Jasa
Tirta yang salah satu bidang usahanya adalah menyediakan air baku, sedang
perusaah air (air minum) di Indonesia terdapat 50 perusahaan air minum
dalam kemasan10. Pada sektor migas hanya terdapat satu perusaahaan negara
yaitu Pertamina, sedang jumlah perusahaan migas swasta berjumlah 41. Aset
pertamina hanya sekitar 22.244 barel pada tahun 2012, sedang aset perusahaan
swasta mencapai 710.190 barel11. Hampir seluruh sektor mineral batubara yang
ada di Indonesia dikelola oleh badan usaha swasta, seperti PT Freeport

Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Newmont Minahasa Raya dan lain
sebagainya.

Buku, Direktori Perusahaan Pemegang HPH, BPS, 2013, hlm 27.
http://www.kemenperin.go.id/direktoriperusahaan?what=air%20minum%20dalam%20kemas
an&prov=0&hal=2
11 Kementerian ESDM, Statistik Produksi Minyak dan Gas Bumi tahun 2012, pdf, hlm 2.
9

10

Berdasarkan data-data di atas, maka dapatlah diketahui bahwasanya
pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia lebih cenderung dilakukan oleh
badan usaha swasta daripada badan usaha milik negara. Sehingga tujuan
pencapaian kemakmuran rakyat dari hasil pengelolaan sumberdaya alam
agaknya sulit tercapai, sebab pengelolaan sumber daya alam di Indonesia telah
didominasi oleh badan usaha swasta yang kontribusinya terhadap bangsa
Indonesia bisa dikatakan hanya sebatas membayar pajak dan iuran bukan
pajak.
3. Pendapatan negara dari sektor pengelolaan sumber daya alam di Indonesia
Sebab sumberdaya alam di Indonesia telah didominasi pihak swasta
dalam pengelolaannya tentu pendapatan negara dari sektor pengelolaan
sumberdaya alam menjadi berkurang dan tidak dapat menutupi kebutuhan
belanja negara apalagi untuk menyejahterakan warga masyarakatnya.
Berdasarkan data kementerian keuangan pendapatan negara dari sektor
sumber daya alam hanya 141,9 triliun rupiah.12 Nilai yang cukup jauh dari
kebutuhan belanja negara sebesar 1.876,9 triliun rupiah. Sektor pajak
merupakan penyumbang dana APBN terbesar yaitu sebanyak 1.189.8 triliun
rupiah, sebanyak 569.9 triliun berupa pajak penghasilan baik pajak migas
maupun non migas.
Semestinya pembiayaan APBN tidak perlu diambilkan dari pajak, dan
pemerintah tidak perlu membebani pajak pada warga negara sebab dengan
semakin tinggi pajak, maka inflasi akan semakin tinggi pula. Cara tepat untuk
pembiayaan APBN adalah dengan hasil pengelolaan sumber daya alam. Oleh
sebab itu seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia, yang dikelola oleh
swasta perlu segera untuk diambil alih oleh negara agar warga masyarakat
tidak terbebani pajak dan harga-harga barang menjadi murah.
Bila sumber daya alam tidak segera dikelola oleh negara bahkan terus
diperuntukkan dikelola swasta, maka problem ekonomi di Indonesia tidak
akan

pernah

dapat

terselesaikan,

sebab

persoalan

utama

mengenai

perekonomian Indonesia adalah pada ketidakmampuan membiayai APBN dan
itu disebabkan berlepas dirinya negara dari pengelolaan sumber daya alam
Indonesia. Berlepas dirinya negara dari pengelolaan sumber daya alam tidak
lain adalah karena paham-pham kapitalisasi dan liberalisasi ekonomi yang
telah merasuk dalam jiwa penyelenggara negara dan tertuang dalam peraturan
perundang-undangan.

12

Kemenkeu, Publikasi Realisasi APBN 2014, 2014, pdf, hlm 1.

Karena itu solusi jitu atas persoalan ini adalah, bahwa negara perlu
mengadopsi dan menerapkan sistem ekonomi Islam. Sebab hanya sistem
ekonomi Islam yang memiliki kemapuan dalam tata kelola perekonomian
dengan baik, dengan sistem ekonomi Islam akan terpecahkan persoalan
tentang bagaimana pengelolaan kekayaan negara, kekayaan pribadi, dan
kekayaan umum seperti sumber daya alam.
C. Politik Ekonomi Islam Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Indonesia
1. Teori Kepemilikan Dalam Sistem Ekonomi Islam
Kepemilikan dalam Islam dibagi kedalam tiga bagian yaitu, kepemilikan
individu; kepemilikan umum; dan kepemilikian negara.
a. Kepemilikan individu adalah izin hukum syara’ yang diberikan oleh
pembuat syari’at

Allah SWT

untuk memanfaatkan benda baik yang

berkaitan dengan benda bergarak atau benda tidak bergerak seperti sepeda
motor, uang, tanah, rumah dan sebagainya. Cara untuk mendapatkan
pemilikan individu adalah bekerja, waris, adanya keperluan yang mendesak
atas harta dalam rangka mempertahankan hidup dengan mengambil harta
orang lain, pemberian negara dengan cuma-cuma dan harta yang diperoleh
tanpa pengorbanan seperti hadiah, hibah dan sedekah. Pada harta ini jika
telah mencapai satu nishab, haul, maka dari harta itu wajib diambil zakatnya
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan syara’. Zakat tersebut kemudian
didistribusikan kepada delapan golongan yang telah terperinci dalam alquran, oleh para petugas zakat.13
b. Kepemilikan umum adalah adalah izin pembuat syari’at atas jamaah untuk
memanfaatkan benda yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti
sarana-sarana umum yang diperlukan seluruh kaum muslim dalam
kehidupan sehari-hari, yang jika tidak ada menyebabkan perpecahan seperti
air, listrik, jalan umum dan lain sebagainya: harta-harta yang keadaan
asalnya terlarang bagi individu tertentu untuk memilikinya. Seperti kereta
api, tiang-tiang penyangga listrik, saluran-saluran air dan pipa-pipa
penyalur air yang terletak di jalan-jalan umum, semuanya merupakan milik
umum sesuai dengan status jalan umum itu sendiri sebagai milik umum,
sehingga tidak boleh menjadi milik pribadi, karena seseorang tidak boleh
memiliki sesuatu secara khusus yang merupakan bagian dari pemilikan
umum.

Larangan

ini

bersifat

tetap.

Demikian

juga

tidak

boleh

menguasai/memagari sesuatu yang diperuntukkan bagi semua manusia;

13

Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultahniyah, hlm 201-220. tt

Barang tambang atau sumber daya alam yang jumlahnya tidak terbatas.14
Harta milik umum jenis ini adalah barang tambang (sumber alam) yang
jumlahnya tak terbatas, yaitu barang tambang yang jumlah (deposit)-nya
sangat berlimpah. Barang tambang yang (depositnya) sedikit dan jumlahnya
sangat terbatas digolongkan ke dalam milik pribadi, sehingga seseorang
boleh memilikinya. Rasulullah saw membolehkan Bilal bin Harits alMazaniy memiliki barang tambang yang sudah ada (sejak dulu) di bagian
wilayah Hijaz. Saat itu Bilal telah meminta kepada Rasulullah saw agar
memberikan

daerah

tambang

tersebut

kepadanya.

Beliau

pun

memberikannya kepada Bilal dan boleh dimilikinya. Jadi, pertambangan
emas, perak dan barang tambang lainnya yang jumlah (depositnya) sangat
sedikit –tidak ekonomis dan bukan untuk diperdagangkan- tergolong milik
pribadi. Seseorang boleh memilikinya, begitu juga halnya dengan negara,
boleh memberikan barang tambang seperti itu kepada mereka. Hanya saja
mereka wajib membayar khumus (seperlima) dari (barang) yang diproduksi
kepada Baitul Mal, baik yang dieksploitasi itu sedikit atau pun banyak.
Adapun barang tambang yang jumlahnya banyak dan (depositnya) tidak
terbatas, hal itu tergolong pemilikan umum bagi seluruh kaum Muslim,
sehingga tidak boleh dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang. Tidak
boleh diberikan kepada seseorang ataupun beberapa orang tertentu.
Demikian juga tidak boleh memberikan keistimewaan kepada seseorang
atau lembaga tertentu untuk mengeksploitasinya. Jadi, harus dibiarkan
sebagai milik umum bagi seluruh kaum Muslim, dan mereka berserikat atas
harta tersebut. Negaralah yang wajib menggalinya, memisahkannya dari
benda-benda lain, meleburnya, menjualnya atas nama mereka (kaum
Muslim), dan menyimpan hasil penjualannya di Baitul Mal kaum Muslim.
Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara barang tambang terbuka (terdapat
di permukaan bumi), yang eksploitasinya tidak memerlukan usaha yang
berat, seperti tambang garam atau (batu) celak mata; dengan barang
tambang yang terdapat di dalam perut bumi, yang eksploitasinya
memerlukan usaha yang berat, seperti emas, perak, besi, tembaga, grafit,
timah, khrom, uranium, pospat dan barang tambang lainnya. Begitu juga,

Ketiga jenis pengelompokkan ini beserta cabang-cabangnya dan hasil pendapatannya
merupakan milik bersama kaum muslim, dan mereka berserikat dalam harta tersebut. Harta ini
merupakan salah satu sumber pendapatan baitul mal kuam Muslim. Khalifah sesuai dengan
ijtihadnya berdasarkan hukum syara’ mendistribusikan harta tersebut kepada mereka dalam rangka
mewujudkan kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.
14

apakah berbentuk padat (bijih) seperti emas dan besi, maupun berbentuk
cair seperti minyak bumi, atau berbentuk gas seperti gas alam.
c. Kepemilikan negara adalah kekayaan yang pengelolaannya diserahkan
kepada kepala negara, misalnya fai, jizyah, kharaj, harta orang murtad (yang
dibunuh), harta yang tidak mempunyai ahli waris dan lain sebagainya.15
2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (Kepemilikan Umum) Dalam Sistem Ekonomi
Islam
Terdapat tiga tahap dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam
menurut sistem ekonomi Islam;
a. Pada jenis kepemilikan umum yang dapat digunakan secara langsung tanpa
perlu alat, maka setiap penduduk warga negara berhak untuk mengambil
manfaat atas kekayaan umum tersebut. Seperti warga negara berhak untuk
mengarungi lautan lepas, menggunakan sumber air untuk pertanian,
menggunakan jalan tanpa ada diskriminasi sedikitpun. Bahkan negara akan
membangun infrastruktur dengan tekonologi mutakhir dan terbarukan
untuk kemudian dapat dimanfaatkan oleh siapapun warga negara tanpa
dipungut biaya. Jadi, tidak akan ada jalan tol yang berbayar, tidak ada jalan
rusak, tidak ada pembangunan infrastruktur yang melibatkan uang pribadi
rakyat.
Gambar 3
Kepala
Negara/Khalifah

Kepemilikan Umum
Yang dapat langsung dimanfaatkan
tanpa keahlian khusus dan peralatan

Warga negara

b. Pada jenis kepemikikan umum yang tidak dapat digunakan secara
langsung, memerlukan alat dan keahlian khusus. Maka negara mengambil
alih pengelolaan kekayaan jenis ini, seperti tambang, gas, mineral dan lain
sebagainya. Hasil dari pengelolaan ini kemudian disimpan di Baitul Mal dan
dibelanjakan untuk kepentingan umum masyarakat, seperti pendidikan
gratis, kesehatan gratis, pengembangan teknologi, penciptaan iklim
berwirausaha dan perekonomian yang kondusif, infrastruktur negara,

15

Hafidz Abdurrahman, Islam Politik Spritiual, Bogor, al-Azhar Press, 2012, hlm 200.

menjaga keamanan negara, pendirian industri, pemeliharaan peralatan
industri dan lain sebagainya.
Gambar 4
Kepala
Negara/Khalifah

Kekayaan Umum
Yang dapat dimanfaatkan hanya dengan
keahlian khusus dan peralatan

Lembaga
negara bidang
pengelolaan
kekayaan
umum
berkeahlian
khusus

Baitul Mal

Layanan pendidikan
layak, pegembangan
ilmu teknologi untuk
seluruh warga negara
secara gratis,

Layanan kesehatan
layak dan gratis untuk
seluruh warga negara

Layanan infrastruktur
negara secara
maksimal ayak dan l
gratis, pengembangan
iklim perekonomian

Layanan administrasi
negara secara layak dan
gratis

Jaminan keamanan, dan
ketertiban sosial untuk
selurh warga negara

Pembayaran gaji
pegawai negara dan
untuk belanja negara

Jaminan sosial bagi warga negara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya
karena cacat dan tidak memiliki ahli waris

c. Kepemeilikan umum atau hasilnya dibagikan kepada individu rakyat
berdasarkan ijtihad khalifah (kepala negara) setelah dipergunakan untuk
kebutuhan penyelenggaraan negara dan berbagai fasilitas tersebut di
atas,.16
Gambar 5
Kepala
Negara/Khalifah

Lembaga
negara bidang
pengelolaan
kekayaan
umum

Kepemilikan Umum

Baitul Mal

Belanja negara meliputi segala macam
keperluan dalam penyelenggaraan
negara, termasuk berbagai layanan wajib
negara terhadap warga

Hasil pengelolaan kekayaan umum
setelah digunakan untuk keperluan
belanja negara tersebut di atas, jika
surplus dapat dibagikan secara cumacuma kepada warga negara berdasarkan
ijtihad khalifah

16

Abdul Qadim Zallum, Nizham Iqtishadiy fil Islam, Beirut, Lebanon, 2005, hlm 98.

3. Hasil Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Dengan Sistem Ekonomi
Islam
a. Kekayaan alam Indonesia
1) Kekayaaan Indonesia dari segi hutan, yang luasnya menurut Direktur
Jenderal

Planologi

Kehutanan

Kementerian

Kehutanan

Republik

Indonesia adalah 133.876.645,68 ha.17 Untuk mempertahankan agar lestari
dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun hanya 5 persen tanamannya
yang diambil. Bila dalam 1 hektar hutan, hitungan minimalisnya ada 400
pohon, itu berarti setiap tahunnya hanya 20 pohon yang ditebang. Kalau
kayu pohon itu nilai pasarnya Rp, 2 juta dan nett profit-nya seharga Rp 1
juta, maka nilai ekonomis dari hutan Indonesia adalah 133 juta hektar x 20
pohon per hektar x 1 juta per pohon = Rp 2.660 triliun. Pendapatan negara
dari hutan saja telah melebihi anggaran pendapatan belanja negara
(APBN) tahun 2014 sebesar 1.842,49 triliun. Ini berarti bila kepemilikan
umum dalam hal ini, hutan dikelola secara tepat oleh negara dan hasilnya
dibelanjakan untuk kepentingan rakyat, maka seluruh rakyat Indonesia
akan mendapatkan kemakmuran, sebab dari sisi jumlah nilai ekonomis
yang didapatkan dari sektor hutan saja sudah surplus dari nilai APBN
2014. Melihat fakta ini mestinya negara tidaklah perlu membebani
masyarakt dengan pajak yang dijadikan pendapatan negara, tetapi negara
hanya perlu kembali kepada sistem ekonomi Islam dalam hal ini negara
perlu untuk segera menasionalisasi aset hutan untuk dikelola negara dan
hasilnya untuk kemakmuran warga negara.
2) Luas laut Indonesia adalah 5.8 juta km2 dengan panjang garis pantai
81.000 km. Laut Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity
terbesar didunia, memiliki 8500 species ikan, 555 species rumput laut, dan
950 spesies biota terumbu karang.18 Sekitar 7 persen (6,4 juta ton per
tahun) dari lestari total ikan laut di dunia berasal dari Indonesia, jika
harga ikan per kilo diasumsikan 20.000, maka dari sektor ini
menghasilkan uang 128 triliun per tahun. Kurang lebih 24 juta ha perairan
dangkal laut Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut dengan potensi
produksi sekitar 47 juta ton pertahun, jika harga ikat per kilo 20.000, maka
sektor ini menghasilkan uang 940 triliun per tahun. Kawasan pesisir yang
sesuai untuk budidaya tambak diperkirakan lebih dari 1 juta ha dengan

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar Di
Dunia, Siaran pers pada 28 Agustus 2013.
17
18

potensi produksi sekitar 4 juta ton per tahun atau 8 triliun pertahun
(asumsi harga ikan per kilo 20,000). Produksi ikan tangkap mencapai 18,4
triliun. Benih ikan laut mencapai 8,07 miliar. Budidaya laut mencapai
nilai 1,36 triliun. Sementara itu pencurian ikan oleh kapal-kapal asing
mencapai nilai 34 triliun per tahun. Jadi, total pendapatan dari hasil jual
ikan sekitar 1.129,76 triliun.
b. Kekyaan mineral Indonesia
1) Timah. Dari sisi cadangan, Indonesia menempati peringkat ke 5 untuk
yang memeiliki cadangan timah terbesar di dunia yaitu sebanyak 8,1
persen dari cadangan timah yang ada di dunia. Dari sisi produksi
Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar pengahsil timah dunia. 19
Produksi timah Indonesia per tahun mencapai 100.000 ton sampai 200.000
ton, dimana harga timah saat ini mencapai US 23.000 per ton20 atau setara
Rp 414 juta per ton, dalam satu tahun berarti mencapai angka 82,8 triliun.
2) Tembaga. Dari sisi cadangan, Indonesia menempati urutan ketujuh
sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar dunia, yaitu
sekitar 4.1 persen tembaga yang dibutuhkan dunia ada di Indonesia. Dari
sisi produksi Indonesia menempati urutan kedua sebagai produsen
tembaga di dunia atau sekitar 10,41 persen kebutuhan tembaga dunia,
diproduksi di Indonesia. Pada kuartal III 2013 penjualan tembaga
Indonesia tercatat 237 juta poundsterling atau sekitar 4,740 triliun rupiah.
Sementara pada tahun 2013 pendapatan tembaga di Indonesia mencapai
47.600 metrik ton triliun per hari atau sekitar 17.136 metrik ton triliun per
tahun. Jumlah ini hanya dari PT Freeport saja, belum dihitung dari
perusahaan yang lain21. Jika harga tembaga 8704 dollar per ton, maka
dalam tahun ini didapatkan nilai penghasilan sebesar 149.151 kuintiliun.
Sekali lagi penulis tegaskan hitungan ini hanya berdasarkan hitungan
yang dihasilkan oleh PT Freeport, belum dihitung berdasarkan
penghasilan perusahaan tambang yang lain.
3) Emas. Pada tahun 2013 yang dihasilkan PT Freeport tercatat sebanyak 278
ton22, sedangkan yang dihasilkan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 18
ton. Jadi dari dua perusahaan ini saja sudah dihasilkan emas sebanyak
Himpunan Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia, HPLI.com.
http://lampost.co/berita/indonesia-berpeluang-menjadi-penentu-harga-timah-dunia.
21
http://economy.okezone.com/read/2013/10/29/19/888549/tambang-dibuka-produksi-emasfreeport-melonjak
22
http://economy.okezone.com/read/2013/08/30/320/857990/harga-emas-antam-turun-rp15ribu-gram
19
20

296 ton emas. Jika harga emas per kilo adalah 50 juta maka dalam satu
tahun berarti di Indonesia dapat dihasilkan uang 14.8 miliar.
4) Nikel. Dari sisi produksi Indonesia menempati peringkat ke empat dunia,
sedangkan dari sisi cadangan Indonesia menempati urutan ke 8.23 Pada
tahun 2013 produksi nikel Indonesia oleh salah satu perusahaan tambang
nikel mencapai 77.718 metrik ton24. Jika harga nikel per ton adalah US
13.300, maka dari hasil nikel tersebut senilai 1, 033 kuadriliun.
c. Kekayaan sumber daya energi Indonesia berdasarkan data statistik
Kementerian ESDM republik Indonesia adalah sebagai berikut 25:
1) Batu bara
Pada tahun 2012, Indonesia mampu memproduksi batu bara sebanyak
24.690.385, ton. Jika harga batu bara HBA (Harga Batu Bara Acuan)
adalah US 6000 per ton maka didapat 2.667 kuintiliun.
2) Minyak bumi
Pada tahun 2012, Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar
314.666 ribu barel, harga minyak bumi pada tahun ini adalah US 122,73
per barel. Jadi dari sektor minyak didapatkan nilai sebesar 38,619 triliun.
3) Gas bumi
Pada tahun 2012 Indonesia mampu memproduksi gas bumi sebesar
3.174.639 MMBTU (british thermal unit) atau sekitar 8698 MMSCFD (Milion
Standar Cubic Feat Per Day). Jika harga gas bumi adalah US 10 per
MMBTU, maka didapatkan nilai 317,5 triliun.
4) Listrik
Pada tahun 2011, Indonesia mampu menghasilkan 183.366 GWH listrik,
dengan harga listrik per GWH adalah 179.990, maka didapatkan
penghasilan sebesar 33 miliar per tahun.
5) Energy terbarukan. Total pendapatan pada tahun 2010 saja adalah
2.912.690 BBN.

HPLI.com
http://bisnis.liputan6.com/read/756926/harga-nikel-merosot-vale-indonesia-genjot-produksi
25 http://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm.html
23
24

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Qadim Zallum, Nizham Iqtishadiy fil Islam, Beirut, Lebanon, 2005.
Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultahniyah, hlm 201-220. .
Badan Pusat Statistik Indonesia. Dapat dilihat di www.BPS.go.id/?news=1023
Buku Statistik, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan
Republik Indonesia.
Buku, Direktori Perusahaan Pemegang HPH, BPS, 2013.
Buku, Kementerian ESDM, statistik data sektor ESDM.pdf
Hafidz Abdurrahman, Islam Politik Spritiual, Bogor, al-Azhar Press, 2012.
Himpunan Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia, HPLI.com.
http://bisnis.liputan6.com/read/756926/harga-nikel-merosot-vale-indonesia-genjotproduksi
http://economy.okezone.com/read/2013/08/30/320/857990/harga-emas-antam-turunrp15-ribu-gram
http://economy.okezone.com/read/2013/10/29/19/888549/tambang-dibuka-produksiemas-freeport-melonjak
http://lampost.co/berita/indonesia-berpeluang-menjadi-penentu-harga-timah-dunia.
http://www.kemenperin.go.id/direktoriperusahaan?what=air%20minum%20dalam%
20kemasan&prov=0&hal=2
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2oy6-2013penduduk-indonesia-diperkirakan-250-juta-jiwa
Kemenkeu, Publikasi Realisasi APBN 2014, 2014, pdf, hlm 1.
Kemenkeu, Realisasi APBN Tahun Anggaran 2014. Pdf.
Kementerian ESDM, Statistik Produksi Minyak dan Gas Bumi tahun 2012, pdf, hlm 2.
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar
Di Dunia, Siaran pers pada 28 Agustus 2013.
Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 tentang hak pengusahaan hutan
Statistik. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik
Indonesia. Pdf
Undang-undang dasar 1945.
Undang-undang nomor 21 tahun 2002 tentang migas
Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air
undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang mineral batubara
Vivanews, 28/3/2012.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5