Kehamilan Dengan Anemia Diajukan sebagai

Kehamilan Dengan Anemia
Diajukan sebagai salah satu untuk memenuhi salah satu tugas dalam Kegiatan
Pengembangan Kesehatan Masyarakat Desa

Fanny Eka Putri
NIM. 106140091
Pembimbing : Nony Efrasianty, SST

POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
BANDUNG

PROPOSAL
Kehamilan Dengan Anemia

1.1 LATAR BELAKANG
Anemia Pada Kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya
sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil
disebut “ potensial danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu
dan anak). Oleh karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua

pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.
Data World Health Organization (WHO) 2010, 40% kematian ibu di negara
berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia
dalam kehamilan disebabkan oleh difisiensi besi dan pendarahan akut, bahkan
jarak keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan merupakan masalah
kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi
pada ibu hamil. Rata – rata kehamilan yang disebabkan anemia karena anemia di
Asia diperkirakan sebesar 72,6 %. Tingginya pravalensinya anemia pada ibu
hamil merupakan masalah yang gtengah dihadapi pemerintah Indonesia,
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita anemia kehamilan
terbanyak. Program pemberian tablet Fe pada setiap ibu hamil yang berkunjung

ke pelayanan kesehatan nyatanya masih belum mampu menurunkan jumlah
penderita anemia kehamilan secara signiftikan.
Pentingnya tablet Fe yang dibutuhkan dalam kehamilan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta serta untuk peningkatan masa sel darah merah ibu
selama kehamilan.
1.2 TUJUAN
a. Agar Ny. U mengerti apa yang dimaksud Kehamilan dengan Anemia
b. Agar Ny. U mengetahui Penyebab Kehamilan dengan Anemia

1.3 SASARAN
Ny. U warga RT. 01/RW 07 Kampung Genteng Desa Jayagiri.
1.4 RENCANA KEGIATAN
Penyuluhan dilakukan pada hari Selasa, tanggal 27 Desember 2016 pada pukul
09.00 WIB di rumah Ny.U , RT 01/RW 07 Kampung Genteng Desa Jayagiri
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN
1. Topik
Kehamilan dengan Anemia
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan ibu dapat mengerti dan
memahami tentang kehamilan dengan anemia, serta bagaimana
pencegahan dan penanganan pada kehamilan dengan anemia .
b. Tujuan Khusus

a. Ibu dapat mengetahui apa itu Anemia, dan bagaimana kehamilan
dengan anemia.
b. Ibu dapat mengetahui tentang penyebab Kehamilan dengan anemia.

c. Ibu dapat mengetahui dan mengenali tanda dan gejala kehamilan
dengan anemia.
d.Ibu dapat mengetahui bagaimana klasifikasi anemia
e. Ibu dapat mengetahui bagaimana resiko Kehamilan dengan Anemia
f. Ibu dapat mengetahui bagaimana cara mencegah dan menangani
kehamilan dengan anemia,
3. Sub Pokok
c. Definisi Kehamilan dengan Anemia
d. Penyebab Kehamilan dengan Anemia
e. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemia
f. Klasifikasi Anemia
g. Resiko Kehamilan dengan Anemia
h. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia
4. Sasaran
a. Jumlah
: 1 orang
b. Audience
: Ibu hamil
5. Tempat dan Waktu
a. Hari / Tanggal : Selasa/ 27 Desember 2016

b. Tempat
: Rumah Ibu
c. Waktu
: 09.00
6. Media : Flipchart, leaflet.
7. Perencanaan
NO Tahap
1
Pembukaan

2

Pelaksanaan

Waktu
5 Menit

10 Menit

Kegiatan

- Mengucapkan salam
-

Memperkenalkan diri

-

Kontrak waktu

-

Menjelaskan maksud dan tujuan

-

pemberian pendidikan kesehatan
Menjelaskan Definisi Kehamilan

penyampaian


dengan Anemia

materi

-

Menjelaskan Penyebab

-

Kehamilan dengan Anemia
Menjelaskan Tanda dan gejala

-

Kehamilan dengan Anemia
Menjelaskan Resiko Kehamilan

-


dengan Anemia
Menjelaskan Cara mencegah dan
menangani kehamilan dengan
anemia

3
4

Diskusi
Penutup

5 menit
5 Menit

Tanya jawab Peserta bertanya
- Menyimpulkan hasil penyuluhan.
-

Memberi saran-saran.


-

Mengucapkan salam penutup

MATERI PENYULUHAN
KEHAMILAN DENGAN ANEMIA

A. Definisi Kehamilan dengan Anemia
Anemia adalah keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit
dan eritrosit dibawah nilai yang normal. Dimana kadar hemoglobin normal
adalah:
 Anak pra sekolah
: 11 gr%
 Anak sekolah
: 12 gr%
 Wanita Hamil
: 12 gr%
 Wanita dewasa
: 12 gr%
 Pria dewasa

: 13 gr%
Anemia secara praktis didefinisikan sebagai kadar Ht, konsentrasi Hb
sesuai dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama,
konsertasi Hb tampak menurun kecuali pada perempuan yang telah memiliki
kadar Hb rendah ( < 11,5 g / dL). Konsentrasi paling rendah didapatkan pada
trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan sekitar 30 minggu. Pada trimester
ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah
memiliki kadar Hb tinggi (>14,6 g dL) pada pemeriksaan pertama.
(Sarwono Prawirohardjo, 2009 :775)
B. Penyebab Kehamilan dengan Anemia
Pada kehamilan kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropetein. Akibatnya, volume plasma bertambah dan
sel dabrah merah ( eritrosit) meningkat. Namun, peningkatan volume plasma
terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan
eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) akibat
hemodilusi.

Penyebab anemia tersering adalah defisiensi zat-zat nutrisi. Seringkali
defisiensinya bersifat multipel dengan manifestasi klinik yang disertai infeksi,
gizi buruk, atau kelainan herediter seperti hemoglobinopati. Namun, penyebab

mendasar anemia nutrisional meliputi asupan yang tidak cukup, absorbsi yang
tidak kuat, bertambahnya zat gizi yang hilang. Kebutuhan yang berlebihan,
dan kurangnya utilisasi nutrisi hemopolietik.
Anemia disebabkan oleh:
- Rusaknya butir darah merah
- Gangguan pembentukan darah akibat beberapa bahan essensial seperti
-

kekurangan zat besi, vit. B kompleks, vit. C, dan asam folat
Kehilangan darah baik yang akut maupun kronis ( perdarahan, cacing
tambang)

Terdapat sejumlah faktor yang memperberat terjadinya anemia yaitu :
Status ekonomi yang lebih rendah menimbulkan nutrisi buruk yang lebih
tinggi sehingga mengakibatkan anemia defisiensi yang lebih tinggi
Ras, dimana rata orang kulit hitam kadar hemigelobinnya lebih rendah dari
pada orang kulit putih tingkat sosioekonomi
Wanita perokok karena terjadi kompetesi untuk tempat mengikat oksigen pada
sel darah merah
Wanita yang tinggal didataran tinggi yaitu karena konsentarasi oksigen yang

rendah dalam atmosfir menunjukkan kadar hemogelobin dan hematokrit yang
lebih tinggi karena tubuh mereka beradaptasi untuk mempertahankan
oksigenasi adekuat
C. Tanda dan gejala Kehamilan dengan Anemia
- Pucat
 Lesu
 Lidah, bibir, kuku pucat
 Gampang mengantuk

 Cepat letih
 Mata Berkunang-kunang
 Ikterus
 Hipotensi ortostatik
 Edema perifer
 Pusing
 Pica
 Nafsu makan kurang
 Perubahan mood
 Perubahan kebiasaan tidur
D. Klasifikasi Anemia
 Anemia Ringan
Merupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 9-10 gr%
 Anemia Sedang
Merupakan keadaan dengan kadar Hemoglobin antara 7-8 gr%
 Anemia Berat
Merupakan keadaan kadar Hemoglobin < 7 gr%
E. Resiko Kehamilan dengan Anemia
Resiko atau bahaya anemia bagi kehamilan:
 Dapat menyebabkan perdarahan waktu persalinan sehingga




membahayakan jiwa ibu
Mengganggu pertumbuhan bayi dalam kandungan
Berat badan bayi dibawah berat normal

F. Cara mencegah dan menangani kehamilan dengan anemia
- Cara mencegah:
1. Makan yang banyak mengandung zat besi misalnya
daging, sayuran hijau seperti bayam, daun singkong,
kangkung, kacang-kacangan, dan lain-lain.
2. Makan tablet tambah darah sehari 1 tablet/ minimal 90
tablet selama hamil

Makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil agar tidak terkena
anemian yaitu:
Trimester I
Makan porsi kecil tapi sering
Makanan yang segar-segar contohnya susu, sop, buahbuahan, biskuit, dan lain-lain
Trimester II
Meningkatkan makanan zat tenaga seperti nasi, roti,
mie, dan meningkatkan makanan zat pembangun
berupa lauk pauk dan zat pengatur yaitusayur dan buah.
Perlu tambahan konsumsi makanan sehari-hari seperti:
Nasi/ Pengganti
: 0,5 piring
Sayuran
: 1,5 mangkok
Ikan/ pengganti
: 0,5 potong
Susu
: 1 gelas
Tempe/ pengganti
: 1 potong
Air
: 2 gelas
Trimester III
Jumlah makanan yang dibutuhkan sama dengan
kehamilan Trimester II
Minum tablet tambah darah 1 butir/ hari ( minimal 90
butir selama hamil)
- Cara Mengatasi:
Sekitar 75% anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi.
Anemia difesiensi besi merupakan tahap defisiensi yang paling parah, yang
ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum dan saturasi
transverin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau hematokrit yang
menurun pada eritrpoiesis, kehilangan darah pada saat persalinan dan laktasi
yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900 mg atau setara dengan 2
liter darah.

Pencegahan

anemia

defisiensi

besi

dapat

dilakukan

dengan

suplementasi besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60
mg besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiologik selama
kehamilan. Namun, banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg besi setiap
hari selama 16 minggu, atau lebih pada kehamilan. Diwilayah - wilayah
dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk meberikan
suplementasi sampai 3 bulan postpartum.
Anemia tipe megaloblastik karena defisiensi asam folat merupakan
penyebab kedua terbanyak anemia defisiensi zat gizi. Anemia megaloblastik
adalah kelainan yang disebakan oleh gangguan sintesis DNA dan disertai
adanya sel-sel megaloblastik yang khas untuk jenis anemia ini.
Penatalaksanaan defisiensi asam folat adalah pemberian folat secara
oral sebanyak 1 - 5 mg perhari. Pada dosis 1 mg anemia umumnya dapat
dikoreksi meskipun pasien mengalami malabrsorpsi. Ibu hamil sebaiknya
mendapat sedikitnya 400 mikrogram folat perhari.
Secara umum, wanita hamil harus menerima suplemen zat besi dalam
bentuk zat besi vero 30 mg/hari (150 mg feru sulvat, 300 mg eruglukonat/100
mg ferufumarat) selama trimester kedua dan trimester ketiga.
Suplemen

ini

bertujuan

memenuhi

kebutuhan

untuk

sintesis

hemogelobin selama kehamilan,baik pada ibu maupun janin,untuk mengganti
kehilangan darah pada persalinan.

Penggunaan suplemen zat besi mengurangi angka kejadian anemia
difisiensi zat besi.jika seorang wanita mengalami anemia,diperlukan dosis
suplemen lebih tinggi.Zat besi tanpa heme mengandung sebagian zat besi
dalam makanan.daging-dagingan sayur-sayuran serta buah-buahan dengan
kandungan yang asam askorbat yang tinggi meningkatkan absobsi zat besi
non heme.teh, kopi dan susu sebaliknya dapat mengurangi absorpsi non
heme.Wanita hamil sebaiknya dianjurkan menkomsumsi pil zat besi bersama
jus jeruk pada waktu makan.Suplemen asam folat sebanyak 200-400 mikro
gram,atau total 0,4-08 mg setiap hari mengurangi resiko anemia megaloblastik
dalam jumlah besar dan sebaiknya digunakan bersamaan zat besi jika wanita
menunjukkan indikasi anemia.Penggunaan 400 mikro gram asam folat untuk
mengurangi resiko melahirkan bayi dengan spina livida atau kelainanan syaraf
lainnya hanya efektif sebelum terjadi konsepsi dan selama 6-8 minggu
pertama kehamilan.
Vitamin C 250 mg per hari yang dikonsumsi bersama makanan,akan
meningkatkan absobsi zat besi non heme dari sumber makanan.Vitamin C
juga dapat meningkatkan absobsi zat besi dari suplemen zat besi dan dapat
menjadi profilaksis hemogik pasca partum

-

Efek samping tablet besi
Pemberian preparat tablet besi ini mempunyai efek samping
seperti mual, nyeri lambung, muntah, kadang diare dan sulit

buang air besar atau sembelit. Agar tidak terjadi efek samping
dianjurkan untuk minum tablet besi atau sirup besi setelah
makan pada malam
hari. Setelah minum tablet besi atau sirup zat besi biasanya
kotoran (feses) berwarna kehitaman. Hal ini merupakan hal
yang wajar dan tidak perlu dikhawatirkan.
Waktu dan cara minum tablet besi yang benar
Penyerapan besi dapat maksimal apabila saat minum tablet atau
sirup zat besi dengan memakai air minum yang sudah dimasak.
Selain itu tablet besi sebaiknya diminum pada malam hari
setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual.
Tablet besi baik dikonsumsi jika bersamaan dengan vitamin C
untuk membantu penyerapan dari zat besi ini. Tablet besi
sebaiknya tidak dikonsumsi dengan teh atau kopi karena dapat
menghambat penyerapannya.

DAFTAR PUSTAKA
Coad, Jane. dkk. 2006. “ Anatomi & Fisiologi untuk Bidan” . Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. “ Ilmu Kebidanan”. Jakarta : PT. BP - SP
Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal dan
Patologi”.

Yogyakarta : Nuhamedika

Simkin, Penny. dkk. Edisi Revisi “Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan
Bayi”. Jakarta : EGC.
Varney, Helen. 2006. “ Buku Ajar Asuhan Kebidanan”. Jakarta : EGC