PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DALAM PELAKSANAAN BANTUAN GERAKAN MEMBANGUN DESA SAI BUMI RUWA JURAI DI DESA NEGARA BATIN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DALAM
PELAKSANAAN BANTUAN GERAKAN MEMBANGUN DESA SAI
BUMI RUWA JURAI DI DESA NEGARA BATIN KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
(Jurnal Ilmiah)
Oleh
YULIUS DARMA SAPUTRA
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA HUKUM
Pada
Bagian Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Lampung
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DALAM
PELAKSANAAN BANTUAN GERAKAN MEMBANGUN DESA SAI
BUMI RUWA JURAI DI DESA NEGARA BATIN KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
Oleh
Yulius Darma Saputra, Nurmayani, SH., MH, Hj. Upik Hamidah, SH., MH
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
Email :
Sejak berlakunya Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka
Daerah di beri Kekuasaan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Peraturan Gubernur No 37 Tahun
2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 2015-2019
untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Lampung, meningkatkan pelayanan, pemberdayaan
dan peran serta masyarakat dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, berdasarkan
peraturan tersebut Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung salah satu
perangkat Daerah yang mempunyai visi dan misi dan memiliki peran penting dalam
penanggulangan kemiskinan di Daerah Provinsi Lampung yaitu memiliki visi terwujudnya
masyarakat dan Desa yang mandiri serta partisipatif. dan Dinas yang melaksanakan Program
Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai.
Permasalahan dalam penelitian ini di rumuskan: 1)Bagaimanakah Peran Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung dalam pengelolaan program Bantuan Gerakan
Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai? 2) Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan
penghambat Dinas Pemberdayaan Msyarakat Dan Desa Provinsi Lampung dalam pengelolaan
Program Bantuan Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai?Pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan hukum normatif dan empiris, Hasil
penelitian ini menunjukkan: 1) Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa dalam
melaksaankan Program Gerbang Desa Saburai sesuai Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015
pasal (5) tentang Petunjuk Teknis Oprerasional mempunyai tahap-tahap yaitu: Menentukan
jenis kegiatan dan besarnya alokasi dana bantuan Provinsi, Monitoring, Evaluasi dan
Pengawasan, Sanksi dan Penghargaan, Pemeliharaan dan Pelestarian Kegiatan. 2) Pendukung
dalam kegitan Gerbang Desa Saburai yaitu: Adanya sinergitas dari program Pemerintah Pusat
dengan program Pemerintah Daerah, Meningkatnya partisipasi masyarkat, meningkatnya sarana
dan prasarana yang ada di desa, meningkatnya pendapatan masyarakat desa, meningkatnya
mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam. Faktor Peghambatnya yaitu: Belum
sepenuhnya Satuan Prangkat Daerah atau Organisasi Prangkat Daerah yang ada di Provinsi
Lampung memusatkan perhatian dan mengalokasikan program kepada desa tertinggal di
Provinsi Lampung . Selain itu Dinas Pemberdayaan Masyarkat dan Desa harus memberikan
penghargaan kepada Desa yang dari proses persiapan, perencanaan, pelaksanaan, sampai
dengan pelestarian kegiatannya tepat waktu baik fisik maupun administrasi pelaporanya supaya
meningkatkan kemampuan dan semangat dari aparatur desa dan pendamping Kecamatan
maupun Desa dan masyarakat yang mendapatkan Program Gerbang Saburai Kata kunci: Peran, Dinas DPMD, Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai
ABSTRACT
PERAN DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DALAM
PELAKSANAAN BANTUAN GERAKAN MEMBANGUN DESA SAI
BUMI RUWA JURAI DI DESA NEGARA BATIN KECA,ATAN JABUNG
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
By
Yulius Darma Saputra, Nurmayani, SH., MH, Hj. Upik Hamidah, SH., MH
Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung
Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, 35145
Email :
Since the enactment of Law No. 23 of 2014 on Regional Government, the Region is given the
Power to organize and manage the interests of local people according to their own initiative
based on the aspirations of the people. Governor's Regulation No. 37 of 2015 on the Movement
Program to Build Sai Earth Ruwa Jurai Village 2015-2019 year to eradicate poverty in
Lampung Province, improve service, empowerment and participation of community and
community participation in development, based on the regulation of Lampung Provincial and
Community Empowerment Office one of the regional apparatus that has vision and mission and
has an important role in poverty alleviation in the Lampung Province Region that has a vision of
the realization of an independent and participatory community and village. and the Dinas
implementing the Village Building Program of Sai Bumi Ruwa Jurai Village.The problems in this research are formulated: 1) How is the Role of Lampung Provincial and
Community Empowerment Office in the management of the Movement for Building the Village
of Sai Bumi Ruwa Jurai Village? 2) What factors are the supporters and obstacles of the Dinas
of Village and Community Empowerment of Lampung Province in the management of the
Movement Assistance Program to Build Sai Earth Ruwa Jurai Village?The problem approach used is the normative and empirical legal approach, The results of this
study indicate: 1) Department of Village and Community Empowerment in implementing
Saburai Village Gate Program according to Governor Regulation No. 37 of 2015 article (5) on
Oprerational Technical Guidelines has stages: Determining the type of activities and amount of
Provincial grant allocation, Monitoring , Evaluation and Supervision, Sanctions and Awards,
Maintenance and Preservation of Activities. 2) Supporters in Saburai village gate are: Synergy
of Central Government program with Local Government program, Increased community
participation, increased facilities and infrastructure in the village, increasing income of rural
community, increasing of environmental quality and natural resource management. The
Peghambatnya factors are: Not yet the Local Unit of Prestasi or the Local Prestasi Organization
in Lampung Province focusing and allocating the program to the left behind village in Lampung
Province. In addition, the Office of Village and Village Empowerment should reward the
Village from the process of preparation, planning, implementation, up to the preservation of its
activities on time both physical and administrative reporting in order to improve the ability and
spirit of the village apparatus and sub-district and village assistants and communities who get
the Program Saburai GateBAB I PENDAHULUAN
Sejak berlakunya Undang-Undang No
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka daerah di beri kekuasaan untuk menekankan Prinsip Demokrasi, Peran Serta Masyarakat, Pemerataan, Keadilan serta memperhatikan fotensi dan Keanekaragaman Daerah. Undang- Undang ini sebagai landasan hukum bagi tiap daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat.
Masyarakat di beri peran yang lebih besar dalam pembangunan daerah, selain itu masyarakat di tuntut berkreativitas dan berinovasi dalam mengelola fotensi daerah serta memprakarsai pembangunan daerah. Sejalan dengan perkembangan kemampuan rakyat dalam pembangunan dan berkurangnya campur tangan pemerintah pusat terhadap daerah, maka pembangunan seharusnya diarahkan untuk merubah kehidupan rakyat menjadi lebih baik. Pemerintah Provinsi Lampung kian fokus dalam menanggulangi kemiskinan secara komprehensif dan terpadu dengan berbagai program. Salah satunya percepatan pembangunan desa, mengingat Provinsi Lampung masih dikategorikan miskin dan masih menduduki peringkat keempat sebagai daerah termiskin di Sumatera. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Lampung mempunyai visi dan misi dan memiliki peran penting dalam penanggulangan kemiskinan di daerah Provinsi
“terwujudnya masyarakat dan desa yang mandiri serta partisipatif” dan memiliki misi yaitu: Menetapkan kebijakan daerah dan memfasilitasi penyelenggaraan pember- dayaan masyrakat dan pemerintahan desa dalam upaya : Mendorong peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan masyarakat, Memantapkan kapasitas penyelenggaraan pemerintah- an desa dan kelurahan, Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aspek ekonomi, Sosial budaya dan sumber daya alam melalui pendayagunaan teknologi tepat guna yang berwawasan limgkungan. Gubernur lampung selaku kepala pemerintahan Provinsi Lampung telah membuat Peraturan gubernur No 37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 2015-2019 untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Lampung. Selain itu menentukan target, sasaran, dan sinergitas program dalam penanggulangan kemiskinan di daerah Provinsi Lampung dengan membentuk tim penanggulangan kemiskinan yang sebagian besar anggotanya adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. Sehingga setiap SKPD memiliki peran dalam penanggulangan kemiskinan daerah Provinsi Lampung. Program Gerakan Membangun Desa Saburai sebagai upaya penanggulangan kemiskinan di Provinsi Lampung telah diluncurkan sejak desember Tahun 2015 lalu oleh pemerintah daerah Provinsi Lampung. Program tersebut merupakan suatu gerakan guna aktif masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan dan penguatan persatuan, serta kesatuan masyarakat dengan
1.1 Latar belakang
rotong menuju Provinsi Lampung maju dan sejahtera. Pemerintah provinsi lampung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam melaksanakan Program Gerbang Desa Saburai, berencana mengentaskan 100 desa tertinggal pada Tahun 2016. Berdasarkan Indeks Kemajuan Desa (IKD) terdapat 380 desa tertinggal yang akan menjadi lokasi Gerbang Desa Saburai di Provinsi Lampung, pada Tahun 2015 sudah ada 30 desa induk sebagai pilot
project dengan total bantuan yang diberikan sebesar 100 juta per desa.
Tahun 2016 akan berlanjut 100 desa dengan 30 desa induk dan 70 desa tertinggal dengan total bantuan Rp.300.000.000/Desa (Tiga ratus juta per desa). Bantuan keuangan ini merupakan komitmen pemerintah Provinsi Lampung untuk membangun desa tertinggal di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lain-lain. Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan berbasis pedesaan melalui Gerbang Desa Saburai mulai dilaksanakan pada Tahun 2015. Gerbang Desa Saburai merupakan program unggulan pemerintah Provinsi Lampung berupa bantuan keuangan yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan, penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat dan penguatan pemerintah desa. program tersebut, dapat menjadi potensi ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di desa tersebut. Selain itu, program tersebut juga kesenjangan pembangunan antarwilayah atau desa di Provinsi Lampung. Dengan mengembangkan strategi yang pembangunan partisipatif masyarakat dan perencanaan pembangunan pemerintah Provinsi Lampung. Hal itu sejalan dengan tujuan penyelenggaraan otonomi daerah, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Program Gerbang Desa Saburai juga untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan,menyatu padukan program kegiatan penanggulangan kemiskinan berbasis masyarakat perdesaan.
3 Berdasarkan Keputusan Gubernur
Lampung Nomor: G/293 /II.02/HK/2015 Tentang penetapan desa tertinggal untuk Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Salah satu Desa yang mendapat Program Gerbang Desa Saburai adalah Desa Negara Batin, Negara Batin adalah sebuah yang berada di wilayah Kecamatan
Perbatasan Desa Negara Batin sebelah utara berbatasan dengan Desa Bungkuk, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jabung, Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pematang Tahalo, Sebelah barat berbatasan dengan Kali sekampung/Desa Marga Batin Kec Waway Karya. Desa Negara Batin merupakan salah satu dari 15 Desa di wilayah Kecamatan Jabung, yang terletak 1(Satu) km ke arah Timur dari kota kecamatan. Desa Negara Batin mempunyai luas wilayah seluas 4900 hektar, Desa negara batin mempunyai jumlah penduduk 7096 jiwa berdasarkan data penduduk Tahun dusun yang berpendidikan hanya 30% 3
http://www.antaralampung.com/berita/289313/ dari jumlah penduduk, Karena Desa Negara Batin merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, dengan jumlah penduduk usia belum / tidak produktif 431 jiwa, masyarakat yang tinggal kebanyakan adalah suku Lampung, kemudian ada juga suku lain yang menempati daerah ini, diantaranya suku Bali, Jawa & Sunda. Mata pencaharian masyarakat setempat adalah sebagai petani dan karyawan atau buruh disebuah perusahaan ternak sapi potong dan penghasilan masyarakatnya cukup rendah dan angka kemiskinan yaitu 750 KK miskin di desa negara batin. oleh karena itu pada Tahun 2015 Desa Negara Batin mendapatkan Program bantuan dari Pemerintah Provinsi Lampung yaitu Gerbang Desa Saburai dimana tujuannya mengentaskan 100 desa tertinggal pada Tahun 2015.
BAB III METODE PENELITIAN
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti mengambil judul Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Lampung Dalam Pelaksanaan Program Bantuan Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Di Desa Negara Batin Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur.
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan pada Latar Belakang maka Permasalahan yang akan di teliti adalah: 1.
Bagaimanakah Peran Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung dalam pelaksanaan Program Bantuan Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai
Faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Provinsi Lampung dalam
Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai
2.1 Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan dua cara pendekatan yuridis normatif, yaitu pendekatan dengan cara mengumpulkan dan mengkaji Peraturan-Peraturan tertulis dari Buku-Buku dan Literatur- Literatur yang memuat Bahan-Bahan serta Dokumen-Dokumen yang berhubungan dengan pokok pembahasan dalam penelitian skripsi ini. Dan pendekatan yuridis empiris, yaitu dengan mengambil data primer dengan cara survei ke lapangan atau meninjau langsung lokasi serta melakukan wawancara terhadap pihak terkait atau informan.
2.2. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
2.2 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Studi kepustakaan (library research) dan Studi lapangan (field research).
1.2. Rumusan masalah
2.3 Analisis Data
Analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipahami serta dimengerti. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif. Analisis kualitatif maksudnya menguraikan data yang telah diolah supaya memeproleh gambaran yang jelas dan mudah menelaahnya.
BAB III PEMBAHASAN
Sejak berlakunya Undang-Undang No
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka daerah di beri kekuasaan untuk menekankan prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan serta memperhatikan fotensi dan keanekaragaman daerah. Maka Gubernur Lampung selaku Kepala Pemerintahan Provinsi Lampung telah membuat Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 2015-2019 untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Lampung.
Dalam pelaksanaan kegitan ini melakukan pemberian bantuan dana stimulan melaui dana bantuan Provinsi yang di alokasikan kepada Desa sesuai keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/293/II.02/HK/2015 tantang penetapan Desa tertinggal di Provinsi Lampung. Dari Keputusan Gubernur Lampung Nomor: G/293/II.02/HK/2015 tantang penetapan desa tertinggal di Provinsi Lampung. Desa Negara Batin termasuk dalam Keputusan Gubernur Lampung tersebut maka pada Tahun 2015 Desa Negara Batin mendapatkan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai dan pada Tahun 2017 berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor: G/512/II.02/HK/2016 Desa Negara Batin mendapatkan kembali Bumi Ruwa Jurai dari tindak lanjut pada Tahun 2015.
Dari hasil wawancara dengan Bapak Meini Ihamuddin
16
, Bidang kelembagaan sosial budaya masyarakat, Kepala seksi pengembangan fotensi dan Kelembagaan masyarakat, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung sesuai Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015 pasal (5) melaksanakan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai dengan Petunjuk Teknis Oprasional (PTO) tahap-tahap pelaksanaannya yaitu.
3.1 Peran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dalam Pelaksanaan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai di Desa Negara batin Kecamatan jabung Kabupaten Lampung timur
1. Menentukan jenis kegiatan Desa dan besarnya alokasi dana bantuan Provinsi
Menurut Bapak Meini Ilahammudin
17 Penentuan usulan jenis kegitan Desa
penerima, dan besarnya alokasi dana di tentukan dengan prinsip-prinsip Program Gerbang Desa Saburai Provinsi Lampung yaitu: Inisiatif, Partisipatif, Demokratis, Manfa’at, Gotong Royong, dan Berkelanjutan.
Bisa Dilihat dari hasil wawancara kepada Kepala Desa yaitu Bapak Mansursyah
18
, Dalam melaksanakan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai agar sesuai dengan prinsip-prinsip Program Gerbang Desa Saburai Provinsi Lampung Desa Negara Batin melakukan musyawarah pada Hari Senin tanggal 5 Oktober Tahun 2015 bertempat di desa negara batin jam 09:00 Wib s/d selesai yang di hadiri oleh Aparatur Pemerintah Desa dan 16 Hasil wawancara dengan Bapak Meini
Ilhammuddin Selaku Kepala seksi pengembangan fotensi dan kelembagaan masyarakat DPMD Pada Tanggal 11 juli 2017 17 Hasil wawancara dengan Bapak Meini Ilhammuddin Selaku Kepala seksi pengembangan fotensi dan kelembagaan masyarakat DPMD Pada Tanggal 11 juli 2017 18 Hasil wawancara dengan Bapak Mansursyah Perwakilan masyarakat Desa, Materi atau Topik yang di bahas dalam Forum Musyawarah yaitu: memilih/ melakukan revitalisai dan menetapkan kelompok masyarakat (POKMAS) Desa dan keanggotaannya sebagai pelaksana Program Gerbang Desa Saburai di tingkat Desa, Menyetujui/ menetapkan jenis kegiatan yang akan di biyayai melalui Dana Belanja Bantuan Keuangan Gerbang Desa Saburai di Tingkat Desa. Adapun yang menjadi Pemimpin Rapat dan Narasumbernya yaitu : selaku Pemimpin Rapat Yaitu Bapak
Arba’in (Ketua BPD Desa Negara Batin), dan yang menjadi Notulensi/ seketaris yaitu Bapak Ibrahim (Sekdes Desa Negara Batin), dan yang menjadi Narasumbernya yaitu Bapak Mansyursyah (Fasilitator Kecamatan) dan Bapak Battin Alam Zulkipli (Kepala Desa Negara Batin), setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi dan Topik diatas selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan menyampaikan beberapa hal yang di tetapkan menjadi Keputusan Akhir dari musyawarah desa Yaitu : 1) Memilih kepengurusan POKMAS Gerbang Desa Saburai, yaitu: Ketua Bapak Zainal Arifin, Seketaris Bapak Yahya, Bendahara Bapak Sihun dan Anggotanya adalah Bapak Bahtiar, Sulaiman, dan Ahmad. 2) Kegiatan Yang akan Dibangun Yaitu Drainase di Dusun IV Desa Negara Batin. Pembuatan Drainase di Dusun IV desa Negara Batin untuk melancarkan pembuangan air dan mencegah Erosi panjangnya yaitu 528 Meter Dengan Dana Sebesar 100 juta.
Setelah melakukan musyawarah di atas Rincian Kegiatan dan Pembiayaan secara detail yang dibantu oleh Fasilitator pendamping dan Koordinator
Rencana Penggunaan Dana (RPD) Program Gerbang Desa saburai Tahun Angaran 2015 selanjutnya yaitu dilakukan verifikasi oleh tim koordinator wilayah dan kepala desa, melalui Tim pelaksana Kegiatan Gerbang Desa Saburai dan Fasilitator Gerbang Desa Saburai mengusulkan alokasi Dana Bantuan ke Pemerintah Provinsi Lampung. Selanjutnya POKMAS Gerbang Desa Saburai di Fasilatasi Oleh Kepala Desa dan Fasilitator Gerbang Desa saburai mengajukan permohonan pencairan Dana Bantuan Provinsi Tahap I Kepada Gubernur melalui kecamatan. Selain menentukan kegiatan, masyarakat Desa Negara Batin berpartisipasi dan terlibat dalam pelaksanaan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai seperti swadaya Gotong Royong Penggalian Siring dan ada juga yang memberikan bahan Material seperti Pasir, Batu Spelit, Semen dll. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
Masyarakat bermusyawarah dengan membentuk Tim prasarana yaitu berasal dari masyarkat penerima manfaat dari drainase tersebut seperti masyarkat yang di depan rumahnya terkena pembangunan drainase dan menentukan teknis pengelolaan untuk mengurus Drainase agar dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat.
2. Monitoring, Evaluasi, Dan Pengawasan
Dari hasil wawancara dengan bapak Amir Mahmud Hasan
19
, Selaku Koordinator Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung Monitoring: Monitoring di lakukan setiap melihat laporan pada tahap I, ke 19 Hasil wawancara dengan Bapak Amir
Mahmud Hasan Selaku Koordinator Gerbang dan Juni yang terakhir Bulan September, yang di lihat disini yaitu jika ada pelaporan lambat maka tim harus turun langsung melakukan monitoring yaitu melihat penggunaan dana tahap awal dan mendokumentasikan kondisi kemajuan fisik. Menurut Bapak Kepala Desa yaitu Mansursyah monitoring dilakukan pada minggu Pertama pada Bulan Maret, Juni, September. Selanjutnya Program Gerbang Desa Saburai merupakan Program perberdayaan monitoring terssebut melihat apakah Program tersebut benar di kerjakan oleh masyarakat dan bukan di kerjakan oleh pihak ke Tiga. Dari hasil wawancra dengan Kepala Desa yaitu Bapak Mansursyah
kerjakan oleh masyarakat Desa Negara Batin yaitu Masyarakat ikut berpartisipasi dan terlibat dalam pelaksanaan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai seperti swadaya Gotong Royong Penggalian Siring dan ada juga yang memberikan bahan Material seperti Pasir, Batu Spelit, Semen dll Selain mencari solusi agar pekerjaan cepat selesai Tim dari Koordinator Gerakan Membangun Desa Saburai Provinsi Lampung melakukan evaluasi.
Evaluasi :Menurut Bapak Amir Mahmud Hasan
lakukan koordinator gerbang desa Provinsi Lampung yaitu melakukan Rapat Koordinasi dengan Pendamping Program tingkat Kecamatan dan Desa yaitu untuk menyamakan persepsi dan melihat komitment Pendamping 20 Hasil wawancara dengan Bapak Mansursyah
Selaku Kepala Desa Negara Batin pada Tanggal
21 Hasil wawancara dengan Bapak Amir Mahmud Hasan Selaku Tim Koordinator
Program di tingkat Kecamatan dan Desa untuk memberikan pendampingan secara baik dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan. Selain itu koordinasi tersebut penting untuk mengetahui persoalan yang di temukan fasilitator di Desa. Dan juga melihat swadaya masyrakat yang berhasil dihimpun, dari hasil wawancra dengan Kepala Desa yaitu Bapak Mansursyah dalam Program Gerakan Membangun Desa Saburai, swadaya yang berhasil di himpun di Desa Negara Batin yaitu: Tenaga Kerja, Hibah Lahan, Material Seperti Pasir, Semen, Batu, Dll.
Pengawasan: Dari hasil wawancara dengan bapak Amir Mahmud Hasan
22
, Selaku Koordinator Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung pengwasan di Desa Negara Batin dilakukan bersamaan dengan monitoring dan evaluasi yaitu melihat pembangunan Drainase yang di lakukan oleh Kelompok Masyarakat (POKMAS) apakah sesuai dengan Draf yang ada di Proposal, dari hasil laporan dan pekerjaan sudah selesai dilaksanakan pada Tahun 2015 yaitu pekerjaan Drainase sudah sesuai dengan Draft yang ada di Proposal. Terlihat pada gambar berikut: Dari hasil wawancara kepada Kepala Desa selaku pelaksana di tingkat paling bawah yaitu Bapak Mansursyah
20 Program tersebut benar di
21 Evaluasi yang di
23
, Monitoring ,evaluasi yang dilakukan oleh Tim Program Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Lampung bersama-sama pihak Kabupaten sangat membantu dalam pelaksanaan program 22 Hasil wawancara dengan Bapak Amir
Mahmud Hasan Selaku Tim Koordinator Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung Pada Tanggal 20 september 2017 23 Hasil wawancara dengan Bapak Mansursyah
17 Juli 2017
tersebut yaitu dalam menyusun berkas- berkas adminstrasi yang akan di kumpul dan dilaporkan kepada Tim Koordinator Gerbang Desa Saburai terlihat tidak adanya kendala pada program yang di jalankan oleh Aparatur Desa beserta masyarakat dan Tim Pelaksana Kegiatan Program Gerbang Desa Saburai yang ada di desa Negara Batin dari kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan. Dari hasil wawancara dengan bapak alamsyah
Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung,Monitoring, Evaluasi dan pengawasan pelaksanaan Program Gerbang Desa Saburai tersebut juga membimbing masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan dan koreksi pelaksanaan Program Gerbang Desa Saburai. Pemberian informasi secara terbuka terhadap keritik yang dilihat sebagi partisipasi untuk melakukan perbaikan pembangunan. sehingga hasil dari tingkat partisipasi tersebut cukup membanggakan
Sanksi di berikan sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan. Sanksi dapat beruapa, Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang di tetapkan melalui kesepakatn masyarakat desa, Sanksi hukum, sanksi yang di terapkan kepada aparat dan masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Sanksi administratif dengan melakukan pemberhentian bantuan apabila pihak desa dan tim pelaksana kegiatan progran gerbang desa saburai tidak dapat mengelola bantuan dengan baik, 24 Hasil wawancara dengan Bapak Alamsyah
Selaku masyarakat penerima Gerbang Desa Sai
gerbang desa saburai, menyalah gunakan dana atau wewenang ,serta penyimpangan prsedur dan lain-lain. Desa yang tidak dapat melaksanakan program dengan baik dan benar serta melakukan penyimpangan pengelolaan program tersebut di kategorikan desa bermasalah, sehingga di tunda pencairan dana yang sedang berlangsung, atau tidak dialokasikan lagi untuk tahun berikutnya. Penghargaan di berikan kepada desa, dan tim pelaksanaan kegiatan Progam Gerbang Desa Saburai yang melaksanakan Program Gerbang Desa Saburai dengan baik. Dari hasil wawancara dengan bapak Amir Mahmud Hasan
24 Selaku masyarakat penerima
25 Selaku Tim
Koordinator Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Provinsi Lampung, sanksi belum pernah di lakukan kepada Desa manapun karena selama pelaksanaan Program berlangsung Tim dari Koordinator Gerakan Membangun Desa Saburai Provinsi Lampung selalu tanggap jika ada permasalahan di Desa yaitu bisa dilihat dari Tim setiap pelaporan melakukan evaluasi, monitoring dan pengawsan sehingga kendala-kendala yang terjadi di Desa bisa di minimalisir dan langsung teratasi sehingga Desa tidak pernah mendapatkan sanksi.
3. Sanksi dan penghargaan
Lanjut bapak Amir penghargaan belum pernah di berikan kepada Desa manapun, bahkan dari awal program yaitu dari tahun 2015 sampai dengan sekarang belum pernah ada Desa yang di berikan penghargaan karena belum ada tolak ukur yang bisa di jadikan 25 Hasil wawancara dengan Bapak Amir
Mahmud Hasan Selaku Tim Koordinator menetukan Desa mana yang mendapatkan penghargaan. Dari hasil wawancara kepada Kepala Desa yaitu Bapak Mansursyah
26
, Desa negara batin belum pernah mendapatkan sanksi sehingga pada Tahun 2017 mendapat kan kembali Program Gerbang Desa Saburai berdasarkan tindak lanjut dari Tahun 2015.
4. Pemeliharaan dan Pelestarian Kegiatan
Hasil wawancara kepada Kepala Desa yaitu Bapak Mansursyah
27
, Desa Negara Batin pada Tahun 2015 mendapatkan dana 100 juta dan Tahun 2017 240 juta dari program tersebut dan di gunakan untuk pada Tahun 2015 dana tersebut di gunakan untuk pembuatan Drainase panjang 528 Meter di dusun IV Desa Negara Batin dan pada Tahun 2017 di gunkan untuk pembuatan 3 (tiga) unit sumur bor dan 3 (Tiga) unit sanitasi.
Lanjut bapak mansursyah dalam pemeliharaan dan pelestarian kegiatan yaitu. Setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Masyarakat bermusyawarah dengan membentuk Tim prasarana yaitu berasal dari masyarkat penerima manfaat dari drainase tersebut seperti masyarkat yang di depan rumahnya terkena pembangunan drainase dan menentukan teknis pengelolaan untuk mengurus Drainase agar dipelihara dan dilestarikan oleh masyarakat.
Menurut peneliti berdasarkan hasil wawancara di atas pelaksanan program 26 Hasil wawancara dengan Bapak Mansursyah
Selaku Kepala Desa Negara Batin pada Tanggal
17 Juli 2017 27 Hasil wawancara dengan Bapak Mansursyah
tersebut sudah cukup baik, baik kegiatan yang di lakukan dari persiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian kegiatan sudah sangat baik. Terlihat dari yang di katakan bapak Amir Mahmud Hasan
27
, Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa selain melaksanakan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai juga memberikan masukan kepada Satuan Prangkat Daerah atau Organisasi Prangkat Daerah yang ada di Provinsi Lampung supaya memusatkan perhatian dan mengalokasikan Program kepada Desa tertinggal di Provinsi Lampung, tidak hanya berpatokan pada bantuan Rp240 juta itu. Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Lampung ramai-ramai mengeroyok desa tertinggal dengan berbagai program. Tahun ini sasaran Gerbang Desa Saburai membangun 73.046 meter jalan, 5.136 meter tembok penahan tanah, 99 unit gorong-gorong, 21 jembatan, 16.776 meter drainase, 2.638 meter irigasi, 86 unit sanitasi lingkungan, dan satu unit penampungan ikan. Selain itu, dua unit bak sampah, 33 kantor desa, 22 posyandu, 28 los pasar, 137 sumur bor, dua ruang terbuka publik, dan program sarana air bersih dengan membangun 20 bak serta 19.429 meter pipa. Pada dasarnya infrastruktur yang dibangun melanjutkan program di 2016. Namun ada beberapa penambahan program sesuai kebutuhan dan usulan masyarakat. Pelaksanaan Program Gerbang Desa Saburai mulai pada bulan februari selesai paling lambat akhir bulan September, kegiatan yang di laksanakan di anggap selesai setelah ada surat 27 Hasil wawancara dengan Bapak Amir
Mahmud Hasan Selaku Tim Koordinator pekerjaan dari Tim Pasilitator pelaksana kegiatan Program Gerbang Saburai tahap I, II, III yang di setujui oleh Kepala Desa dan Koordinator Wilayah.
3.2 Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Pelaksanaan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Di Di Desa Negara Batin Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur
Gubernur selaku Kepala Pemerintah Provinsi Lampung membuat Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 20015-2019.
Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa selain melaksanakan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai juga memberikan masukan kepada Satuan Prangkat Daerah atau Organisasi Prangkat Daerah yang ada di Provinsi Lampung supaya memusatkan perhatian dan mengalokasikan Program kepada Desa tertinggal di Provinsi Lampung.
Implementasi Program Gerakan Membangun Desa Saburai di Desa Negara Batin Kecamatan Jabung Kabupaten Lampung Timur dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarkat dalam pembangunan desa sumber pendapatan yang dimaksud berasal dari bantuan keuangan Provinsi. Menjadikan rangsangan bagi desa untuk membangun dan menjadikan desa lebih mandiri, partisifasi masyarakat luas di era desentralisasi merupakan unsur mutlak bagi pelaksanaan pembangunan desa. Rakyat mestinya tidak lagi di pembangunan, namun sebagai subyek yang secara aktif turut merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan, disamping menikmati hasilnya.
Ada beberapa Hal yang menguntungkan dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Yaitu: 1.
Adanya sinergitas dari program pemerintah pusat dengan program pemerintah daerah, contonya yaitu, Pemerintah Provinsi Lampung mendorong program Gerakan Membangun Desa Saburai (Gerbang Desa Saburai) sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, memadukan program Gerbang Desa Saburai dengan Kampung KB untuk mewujudkan masyarakat Lampung yang maju dan sejahtera.
2. Meningkatnya partisipasi masyarkat, kerjasama dan peran aktif masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan. Yakni melalui penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat berdasarkan semangat kekeluargaan dan kegotong-royongan dalam pembangunan desa
3. Meningkatnya prasarana dan sarana dasar yang ada di desa,contohnya yaitu sasaran Gerbang Desa Saburai pada Tahun 2017 membangun 73.046 meter jalan, 5.136 meter tembok penahan tanah, 99 unit gorong-gorong, 21 jembatan, 16.776 meter drainase, 2.638 meter irigasi, 86 unit sanitasi lingkungan, dan satu unit penampungan ikan. Selain itu, dua unit bak sampah, 33 kantor desa, 22 posyandu, 28 los terbuka publik, dan program sarana air bersih dengan membangun 20 bak serta 19.429 meter pipa. Pada dibangun melanjutkan program di Tahun 2015-2016.
4. Meningkatnya pendapatan masyarakat desa.
5. Meningkatnya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan di seluruh sektor dan bidang pembangunan perdesaan
6. Meningkatnya kerjasama antar desa dalam pengelolaan pembangunan dan meningkatnya peran serta dan kerja sama para pemangku kepentingan lintas desa dalam upaya penanggulangan kemiskinan di perdesaan. Penghambat atau kendala dalam pelaksanaan Program Bantuan Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai: Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa selain melaksanakan Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai juga memberikan masukan kepada Satuan Prangkat Daerah atau Organisasi Prangkat Daerah yang ada di Provinsi Lampung supaya memusatkan perhatian dan mengalokasikan Program kepada Desa tertinggal di Provinsi Lampung tatapi belum sepenuhnya Satuan Prangkat Daerah atau Organisasi Prangkat Daerah yang ada di Provinsi Lampung memusatkan perhatian dan mengalokasikan program kepada desa tertinggal di Provinsi Lampung. Selain itu Dinas pemberdayaan Masyarkat dan Desa harus memberikan penghargaan kepada desa yang dari proses persiapan, perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelestarian kegiatannya tepat waktu baik fisik maupun administrasi pelaporanya supaya meningkatkan desa dan pendamping Kecamatan maupun Desa dan masyarakat yang mendapatkan Program Gerbang maka berlakunya Peraturan Gubernur
No 37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 20015-2019 menjadikan Lampung Maju dan Sejahtera.
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Berlakunya Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka daerah di beri kekuasaan untuk peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan serta memperhatikan fotensi dan keanekaragaman daerah. Maka Gubernur lampung membuat Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 2015-2019 untuk mengentaskan kemiskinan di Provinsi Lampung. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Lampung sesuai Peraturan Gubernur No 37 Tahun 2015 pasal (5) dengan Petunjuk Teknis Oprasional (PTO) tahap- tahap pelaksanaannya yaitu: Menentukan jenis kegiatan dan besarnya alokasi dana bantuan provinsi, Monitoring, Evaluasi dan Pengawasan, Sanksi dan Penghargaan, Pemeliharaan dan Pelestarian Kegiatan.
2. Ada beberapa Hal yang menguntungkan dan menjadi pendukung dalam pelaksanaan Bumi Ruwa Jurai Yaitu: Adanya sinergitas dari program pemerintah pusat dengan program pemerintah masyarkat, meningkatnya sarana Manan, Bagir, 1994, Hubungan Antara dan prasarana yang ada di desa,
Pusat Dan Daerah Menurut UUD
meningkatnya pendapatan , Pusaka Sinar Harapan
1945
masyarakat desa, meningkatnya ,Jakarata. mutu lingkungan hidup dan pengelolaan sumberdaya alam.
Rudy, Hukum Pemerintahan Daerah, Penghambat dalam pelaksanaan
Bandar Lampung: PKPPUU FH Program Bantuan Gerakan
UNILA, 2013 Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai: Belum sepenuhnya Satuan
Riwo Kaho, Josef, 1995, Prospek Prangkat Daerah atau Organisasi
Otonomi Daerah di Negara
Prangkat Daerah yang ada di Provinsi Lampung memusatkan
Republic Indonrsia, P.T. Rajawali
perhatian dan mengalokasikan Pres .Jakarta. program kepada desa tertinggal di Provinsi Lampung. Selain itu Dinas
Sumber lain pemberdayaan Masyarkat dan Desa harus memberikan penghargaan http://www.antaralampung.com/berita/2 kepada desa yang dari proses
89313/upaya-lampung- persiapan, perencanaan, mengentaskan-kemiskinan-melalui- pelaksanaan, sampai dengan gerbang-desa di akses pada jam pelestarian kegiatannya tepat waktu 01.00 tanggal 12 maret 2017 baik fisik maupun administrasi pelaporanya supaya meningkatkan kemampuan dan semangat dari aparatur desa dan pendamping Kecamatan maupun Desa dan masyarakat yang mendapatkan Program Gerbang Saburai. Jika ini berjalan dengan baik, maka berlakunya Peraturan Gubernur No
37 Tahun 2015 tentang Program Gerakan Membangun Desa Sai Bumi Ruwa Jurai Tahun 20015- 2019 menjadikan Lampung Maju dan Sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmayani, 2015, Hokum Administrasi
Daerah , unila, Bandar lampung
Munir,Sirojul. 2013. Hukum
Pemerintahan Daerah di Indonesia Konsep, Azas dan Aktualisasinya ,
Genta Publishing, Yogyakarta