Evaluasi dan Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan Business Process Improvement (BPI) (Studi Kasus: Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kediri)

  

Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 5718-5725 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi dan Perbaikan Proses Bisnis Menggunakan Business Process

Improvement (BPI)

  

(Studi Kasus: Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kediri)

1 2

  3 Higam Saiful Sadzali , Nanang Yudi Setiawan , Ismiarta Aknuranda

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

  1

  2

  3 Email: higam.hss@gmail.com, nanang@ub.ac.id, i.aknuranda@ub.ac.id

Abstrak

  DP2KBP3A Kab. Kediri merupakan instansi pemerintah yang memiliki fungsi dibidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan serta perlindungan perempuan dan anak. Dalam menjalankan proses bisnis, terdapat beberapa potensi permasalahan yang dapat mengganggu dalam pencapaian visi dan misi yang telah ditentukan. Kesalahan penginputan data, pengarsipan dokumen yang kurang baik, kurangnya ketelitian dalam melakukan tugas, kesalahan pada perangkat keras dan aktivitas yang tidak memiliki nilai, beberapa permasalahan tersebut ditemukan pada proses bisnis yang saat ini berjalan. Oleh karena itu diperlukan adanya analisis dan evaluasi untuk mengatasi permasalahan tersebut serta dilakukan perbaikan proses bisnis agar dapat berjalan maksimal. Penelitian ini menggunakan pendekatan Value Shop Analysis untuk mengidentifikasi proses bisnis utama dan pendukung, lalu metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis akar permasalahan yang selanjutnya digunakan sebagai evaluasi proses bisnis serta digunakan metode (BPI) untuk mendapatkan rekomendasi perbaikan proses bisnis.

  Business Process Improvement

  Berdasarkan hasil simulasi proses bisnis saat ini dan rekomendasi didapatkan bahwa time analysis proses bisnis pendataan dan analisa keluarga sejahtera mengalami peningkatan efektifitas waktu hingga 73,36%. Sehingga dapat disimpulkan proses bisnis rekomendasi dapat memperbaiki kinerja lebih baik.

  :

  

Kata kunci failure mode and effect analysis (fmea),business process model and notation (bpmn), business

process improvement (bpi), streamlining,simulasi proses bisnis

  

Abstract

DP2KBP3A Kab. Kediri is a government institution that has functions of population controls,a

planned family, empowerment of women and the protection of the childrens. In running the business

process, there are some potential problems that can affectto achieve the vision and mission. Data

entry error, poor document archiving, lack of accuracy in performing tasks, hardware errors and non-

value activities, they are some of the problems that found in the current business process. Therefore it

is necessary for analyze and evaluate to improve business process to run optimally. This research

uses Value Shop Analysis to identify main business process and support business process, then Failure

Mode and Effect Analysis (FMEA) to analyze the root cause of the problen then used as an evalutaion

of business prosesses and Business Process Improvement (BPI) method to get business process

recommendations. Based on the result of simulation of current business process and recommendation,

it is found that the time analysis of business process prosperous family data and analysis has

increased the effectiveness of time up to 73,36%. So it can be concluded the business process

recommendations can improve performance better . failure mode and effect analysis (fmea),business process model and notation (bpmn), business

  Keyword: process improvement (bpi), streamlining, business process simulation Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

  

5718

1. PENDAHULUAN

  Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berecana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kabupaten Kediri yang selanjutnya disebut DP2KBP3A Kab. Kediri merupakan suatu instansi pemerintah yang memiliki beberapa fungsi yang tercantum dalam

  Pasal 2 Ayat 4 Peraturan Bupati Kediri No. 42 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerj. Dalam membantu tugas Bupati Kabupaten Kediri serta mewujudkan segala Visi, Misi dan Tujuan, DP2KBP3A Kab. Kediri menetapkan sebanyak 16 program kerja.

  Proses bisnis pada DP2KBP3A Kab. Kediri belum sepenuhnya berjalan secara baik dan benar. Seperti yang telah diinformasikan oleh narasumber di DP2KBP3A pada bulan Januari 2018, masih terdapat beberapa permasalahan yang ada adalah waktu berjalannya beberapa proses yang melebihi dari Standard

  Value shop merupakan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan rantai aktivitas pada bisnis yang menghasilkan nilai dengan mengoptimalkan sumber daya dan menghasilkan sebuah solusi yang dibutuhkan oleh pelanggan (Stabell dan Fjeldstad, 1998). Aktivtas

  2.1. Value Shop Analysis

  2. LANDASAN KEPUSTAKAAN

  (BPI) untuk memperbaiki proses bisnis. Sehingga dapat menghasilkan saran berupa rekomendasi proses bisnis.

  Improvement

  (FMEA) untuk mencari potensi permasalahan beserta efek yang mungkin ditimbulkan serta Business Process

  Effect Analysis

  • – aktivitas organisasi dibagi menjadi 2 jenis yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Gambar 2 menjelaskan alur dari aktivitas yang ada pada value shop analysis.

  Untuk melakukan perbaikan digunakan metode Business Process Improvement (BPI). BPI merupakan pendekatan sistematis yang digunakan untuk membantu organisasi membuat perubahan yang singnifikan pada proses bisnisnya (Harrington, 1991). Dengan cara memaksimalkan penggunaan aset, meminimalisir penundaan, memberikan pemahaman, meminimalisir sumberdaya yang ada maupun biaya pengeluaran yang berlebih (Harrington, 1991).

  dapat digunakan untuk menggali bentuk masalah yang mungkin menyebabkan kegagalan dan efek masalah yang berhubungan dengan setiap kegagalan (Mourbay,1997).

  Effect Analysis (FMEA) adalah metode ini

  Alasan pengunaan metode Failure Mode and

  Failure Mode and Effect Analysis (FMEA).

  Untuk meningkatkan kualitas proses bisnis pada DP2KBP3A diperlukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis. Evaluasi proses bisnis bisa dilakukan dengan cara melakukan pencarian akar masalah, teknik yang digunakan dalam menganalisis proses bisnis adalah

  (SOP) yang telah disepakati, dalam kegiatan operasional DP2KBP3A aktifitas bisnis seperti pengumpulan dan pengelolahan data masih dilakukan secara manual, penyimpanan data belum terintegrasi, serta banyak program kerja yang belum mencapai target selama pelaksanaannya.

  Operational Procedure

  Gambar 1. Pemetaan Value Shop Analysis menurut Stabell dan Fjeldstad (1998)

  2.2. Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) FMEA adalah metode sistematis untuk menggali dan mencegah masalah dalam sebuah proses bisnis sebelum terjadi. FMEA dipusatkan untuk mencegah kecacatan, meningkatkan keamanan, dan meningkatkan kepuasan. Sebuah FMEA yang efektif mengigali tindakan korektif yang diperlukan untuk mencegah kegagalan dan untuk memastikan hasil, kualitas, dan peforma tertinggi (McDermott, 2010).

  Dalam melaksanakan FMEA, terdapat 10 tahap yang harus dijlankan yaitu:

  1. Menganalisis seluruh proses yang terjadi

  Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis menggunakan Failure Mode and

  2. Menganalisis potensi kesalahan yang mungkin terjadi (Failure Mode)

  3. Menganalisis efek dari potensi kesalahan yang mungkin terjadi

  4. Menilai tingkat keseriusan yang diakibatkan (Severity) 5.

  Menilai tingkat frekuensi terjadinya masalah (Occurence)

  6. Menilai mengenai kemampuan untuk mendetekdi terjadinya masalah (Detection)

  7. Menghitung Risk Priority Number (RPN) dari kesalahan yang mungkin terjadi

  8. Memprioritaskan kesalahan yang harus diselesaikan berdasarkan Risk Priority

  Number 9.

  Gambar 2. Diagram alur penelitian 4.

PEMODELAN DAN EVALUASI PROSES BISNIS

  Business Process Improvement

  (BPI) merupakan metode sistematik yang dikembangkan untuk membantu suatu organisasi membua peningkatan yang signifikan melalui cara proses operasi pada bisnisnya. BPI melakukan penyerdehanaan (streamlining) proses bisnis dengan memberi jaminan akan mendapatkan output yanglebih baik (Harrington, 1991).

  Minghitung Risk Priority Number (RPN) setelah dilakukan perbaikan.

  Memperbaiki kesalahan yang terdeteksi 10.

  4.1. Identifikasi Organiasi

  Pada tahap ini akan dijelaskan tentang DP2KBP3A Kab. Kediri seperti profil organisasi, visi, misi dan tujuan organisasi, serta struktur dan tanggung jawab dari tiap stakeholder.

2.3. Business Process Improvement (BPI)

  4.2. Analisis Proses Bisnis Utama dan Pendukung

  Hasil dari analisis proses bisnis utama dan pendukung didapatkan dari hasil wawacara dengan pihak DP2KBP3A Kab. Kediri. Hasil wawancara kemudian di analisis dan dikelompokkan menggunakan metode Value

3. METODOLOGI PENELITIAN

  Shop Analysis .

  Adapun proses bisnis utama yang ada pada DP2KBP3A Kab. Kediri adalah pendataan dan analisa keluarga sejahtera, pembuatan program kerja dan kegiatan, pemverifikasian dan pengoordinasian program kerja dan kegiatan, pelaksanaan program kerja dan kegiatan, evaluasi program kerja dan kegiatan. Proses bisnis utama yang telah didefinisikan menggunakan Value Shop akan dimodelkan menggunakan diagram BPMN.

  4.3. Pemodelan Proses Bisnis

  Pada tahap pemodelan proses bisnis akan dimodelkan proses bisnis saat ini pada DP2KBP3A Kab. Kediri menggunakan BPMN. Pemodelan proses bisnis pada penelitian ini hasnya dilakukan pada salah satu proses bisnis utama yaitu pendataan dan analisa keluarga

  Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan yang dilakukan dalam penelitian. Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian non- implementatif. Secara umum metode yang digunakan adalah metode studi kasus yaitu sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Studi kasus di dukung dengan survei secara langsung kepada pihak terkait studi kasus. Data yang di butuhkan berupa alur kerja dari program kerja yang ada pada DP2KBP3A Kab. Kediri, serta data wawancara kepada stakeholder DP2KBP3A Kab. Kediri. sejahtera. Proses bisnis ini merupakan proses dimana DP2KBP3A Kab. Kediri menerima data keluarga sejahtera yang berada di kab. Kediri. Pada tahap ini kader yang berada di tingkat desa melakukan pendataan kepada setiap keluarga untuk mendata tingkat kesejahteraan keluarga dengan menggunakan form yang telah disediakan. Setelah itu laporan akan secara kolektif dikumpulkan pada tingkat kecamatan, setelah terkumpul pada tingkat kecamatan akan diteruskan ke tingkat kabupaten dan dilakukan analisa oleh kepala seksi informasi kependudukan dan keluarga terhadap dokumen tersebut. Keluaran dari proses ini adalah dokumen hasil analisa pendataan tingkat keluarga sejahtera kab. Kediri. Diagram BPMN pendataan keluarga sejahtera dapat dilihat pada gambar 3.

  Gambar 3 Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini

4.4 Evaluasi Proses Bisnis

  Berdasarkan RPN potensi masalah yang utama adalah dokumen yang yang ada pada koordinator lapangan belum lengkap penyebab dari masalah tersebut karena koordinator lapangan kurang menindaklanjuti kemajuan PKB dalam mengumpulkan dokumen pendataan efek dari masalah tersebut adalah waktu dalam pengerjaan proses bisnis mejadi lebih banyak atau lama. Lalu potensi kesalahan selanjutnya adalah data yang diminta dalam form pendataan tidak terisi lengkap, hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian PKB dalam menginformasikan tata cara pengisian form pendataan efek dari hal ini adalah kesulitan dalam melakukan pengarsipan karena data tidak lengkap .

  4.4.2. Analisis Aktivitas

  Pada bagian ini, akan dilakukan analisis aktivitas mengguunakan value-added, yaitu

4.4.1. Analisis FMEA

  Real Value Added (RVA), Business Value Added

  (BVA) dan Non Value Added (NVA). RVA merupakan aktivitas utama yang mempunyai nilai langsung terhadap pelanggan.

  BVA merupakan aktivitas yang tidak memiliki nilai langsung terhadap pelanggan tetapi menambah nilai pada organisasi. NVA merupakan aktivitas yang tidak memiliki nilai sehingga dapat disederhanakan. Pada analisa aktivitas proses bisnis pendataan dan analisa keluarga sejahtera terdapat 1 aktivitas RVA, 9 aktivitas BVA dan 1 aktivitas NVA. Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 1 aktivitas yang dapat disederhanakan.

  Pendataan pendataan 5.

REKOMENDASI PROSES BISNIS

  dilakukan oleh sistem

5.1. Rancangan Perbaikan Proses Bisnis

  Penyimpanan Pada tahap ini akan dilakukan pembahasan dokumen

  Menganalisa mengenai rancangan perbaikan proses bisnis hasil analisa dan yang telah dievaluasi.

  7. dan evaluasi Upgrading Mengevaluasi dimasukkan

  Dokumen Tabel 1. Rancangan Perbaikan Proses Bisnis kedalam

  Aktivitas Aktivitas Jenis sistem No

  Awal Rekomendasi Streamlining Tidak

  5.2. Perbaikan Proses Bisnis

  memelurkan Pada tahap ini akan dilakukan form

  Pembagian pendataan Bureaucracy pembahasan mengenai perbaikan proses bisnis 1.

  Form karena Elimination yang telah dievaluasi. pendataan dilakukan

  Tabel 2. Perbaikan Proses Bisnis secara online Aktivitas yang Aktivitas

  Tidak berhubungan yang diubah memelurkan

  Proses Bisnis dengan pada proses form

  Rekomendasi proses bisnis bisnis saat Pembagian pendataan Bureaucracy 2.

  Form karena saat ini ini

  Elimination

  pendataan dilakukan Pembagian secara online Form

  Tidak pendataan memelurkan form Penggandaan

  Pembagian pendataan Form

  Bureaucracy 3.

  pendataan Form karena Elimination pendataan

  Pembagian dilakukan Form secara online pendataan

  Tidak Pendataan memelurkan Pembagian dan Analisa form Form

  Keluarga pendataan Penggandaan pendataan Bureaucracy 4.

  Sejahtera Pendataan Form karena Elimination

  Pendataan menggunakan Online pendataan dan Analisa sistem dilakukan

  Keluarga pendataan secara online

  Sejahtera

  online

  Membuat Pendataan Merekap dan Analisa

  Hasil

  5. Pendataan Keluarga Upgrading pendataan Sejahtera

  Meneruskan menggunakan hasil rekapan sistem online

  Merekap hasil Melakukan

  Merekap pendataan Bureaucracy Analisis dan 5.

  Pendataan dilakukan

  Elimination Evaluasi hasil

  oleh sistem pendataan Meneruskan Meneruskan

  Bureaucracy

  6. dokumen dokumen

  Elimination

  Hasil hasil

5.3. Pemodelan Proses Bisnis

  Mengadakan pelatihan bagi Penyuluh Keluarga Berencana

  Sesuai 4. Kepala Seksi Informasi Kependuduka n dan Keluarga

  Gambar 4 Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi 6.

  Rekomendasi yang akan diberikan adalah dengan cara menerapkan sistem pendataan keluarga sejahtera secara online.

  BKKBN tingkat provinsi Membagikan form pendataan

SIMULASI PROSES BISNIS

  Tahap ini dilakukan untuk melihat perbandingan antara proses bisnis saat ini dan rekomendasi serta mengetahui berapa peningkatan efisiensi waktu setelah diperbaiki.

  Sesuai 3. Kepala Seksi Informasi Kependuduka n dan Keluarga

  Menggandak an form pendataan

6.1. Simulasi Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini

6.1.1. Validasi Proses Bisnis Saat Ini

  Sesuai 2.

  Sesuai 5. Kepala Seksi Informasi Kependuduka n dan Keluarga

  Membagikan form pendataan

  Sesuai 6. Penyuluh Keluarga Berencana

  Mengadakan pelatihan bagi PPKBD dan Sub PPKBD

  Sesuai 7. Penyuluh Keluarga Berencana

  Membagikan form pendataan

  Sesuai

  BKKBN tingkat provinsi Mengadakan pelatihan bagi BKKBN tingkat kabupaten / kota

  Tabel 3. Hasil Validasi Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini Case 1 Case id: 7001

  Hasil validasi yang dilakukan pada proses bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini.

  • – Process: Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera No Aktor Task Keterangan 1.

  Penyuluh Keluarga Berencana

  Menyimpan hasil pendataan

  Melakukan pendataan Sesuai 5.

  Sesuai 4. PPKBD dan Sub PKBD

  Mengadakan pelatihan bagi PPKBD dan Sub PPKBD

  8. PPKBD dan Sub PKBD

  Sesuai Berdasarkan tabel 6 diatas menjelaskan 5 task process yang berjalan pada proses bisnis

  Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi. Setelah itu dilakukan simulasi dengan 1 case dan dapat disimulasikan dengan baik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi Valid.

  6.2.2. Time Analysis Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi

  Hasil simulasi time analysis yang dilakukan pada proses bisnis pendataan dan analisa keluarga sejahtera rekomendasi memerlukan waktu rata-rata 10 hari 20 jam 23 menit 8 detik.

  6.3. Perbandingan Hasil Simulasi Time Analysis

  Setelah mendapatkan hasil simulasi proses bisnis saat ini dan rekomendasi, maka dapat ditarik kesimpulan dengan membandingkan rata-rata waktu kedua proses tersebut.

  Hasil simulasi time analysis yang dilakukan pada proses bisnis pendataan dan analisa keluarga berencana saat ini memerlukan waktu rata-rata 40 hari 17 jam 34 menit 25 detik .

  Dapat ditarik kesimpulan bahwa proses bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini Valid.

  Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini. Setelah itu dilakukan simulasi dengan 1 case serta dapat disimulasikan dengan baik.

  task process yang berjalan pada proses bisnis

  Sesuai Berdasarkan tabel 4 menjelaskan 11

  Menganalisa dan mengevaluasi dokumen

  Kepala Seksi Informasi Kependuduka n dan Keluarga

  11 .

  Sesuai

  Meneruskan hasil rekapan pendataan

  Koordinator Lapangan

  10 .

  Sesuai

  Merekap hasil pendataan

  Penyuluh Keluarga Berencana

  Melakukan pendataan Sesuai 9.

  Sistem Pendataan Online

6.1.2. Time Analysis Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Saat Ini

6.2. Simulasi Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi

6.2.1. Validasi Proses Bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi

  Sesuai Berencana 3.

  Selisih (m)

  Hasil validasi yang dilakukan pada proses bisnis proses bisnis Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi

  Tabel 5. Hasil Validasi Proses Bisnis Pendataan Keluarga Sejahtera Rekomendasi Case 1 Case id: 7008

  73,36% Berdasarkan tabel 9 diatas rata-rata waktu yang dibutuhkan proses bisnis saat ini adalah 40 hari 17 jam 34 menit 25 detik. Sedangkan proses bisnis rekomendasi adalah 10 hari 20 jam 23 menit 8 detik.. dapat ditarik kesimpulan bahwa proses bisnis rekomendasi (to be) membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding proses bisnis saat ini (as is) dengan

  29h 21j 11m 17d

  10h 20j 23m 8d

  Time 40h 17j 34m 25d

  Peningkatan (%) Avg.

  To Be (m)

  Mengadakan pelatihan bagi Penyuluh Keluarga

  Time Analysis As Is (m)

  Keluarga Sejahtera

  Analysis Proses Bisnis Pendataan dan Analisa

  Tabel 9. Perbandingan Hasil Simulasi Time

  • – Process: Pendataan dan Analisa Keluarga Sejahtera Rekomendasi No Aktor

  Task

  Keterangan 1. BKKBN tingkat provinsi

  Mengadakan pelatihan bagi BKKBN tingkat kabupaten / kota

  Sesuai 2. Kepala Seksi Informasi Kependudukan dan Keluarga selisih waktu 29 hari 21 jam 11 menit 17 detik 8.

DAFTAR PUSTAKA

  atau sebesar 73,36%. Peningkatan tersebut Charles B. Stabell & Øystein D. Fjeldstad, diperoleh dari penerapan sistem pendataan

  1998.

  Configuring Value For

  online yang dapat menyederhanakan beberapa

  Competitive Advantage : On Chains, aktivitas yang ada sebelumnya. Shops, and Networks. S.l.:Strategic Management Journal.

7. KESIMPULAN

  Harrington, J. H., 1991. Business Process 1. DP2KBP3A Kab. Kediri memiliki

  Improvement. California: American proses bisnis utama dan pendukung.

  Society for Quality Control. . Proses bisnis utama terdiri dari pendataan dan analisa keluarga Laguna, M., & Marklund, J., 2005. Business sejahtera, pembuatan program kerja, process modeling, simulation, and design . pemverifikasian dan pengoordinasian Upper Saddle River: Pearson Prentice program kerja, pelaksanaan program Hall. kerja dan evaluasi program kerja.

  McDermott, Robin E., Raymond J Mikulak, 2. Analisis potensi, penyebab dan efek

  Michael R. Beauregard. 2010.The

  and

  masalah proses pendataan dan analisa

  nd Basic of FMEA (2 ed.). ASQ North

  keluarga sejahtera dilakukan dengan Jersey. teknik yang ada pada metode Failure

  Rizky, Raditya. 2017. Analisis dan Evaluasi Mode and Effect Analysis (FMEA). Pada proses bisnis utama memiliki Proses Bisnis Menggunakan Business

  (BPI) pada UB beberapa masalah seperti kesalahan Process Improvement . S1. Universitas Brawijaya pahaman dalam berkomunikasi, Guest House kesalahan dalam pembagian form

  Weske M., 2007. Business Process pendataan, data yang diberikan kurang . [E-book] Postdam: Hasso

  Management

  lengkap,kesalahan komputer atau Plattner institut an der Universitat perangkat lainnya serta kesalahan Postdam. Tersedia di: dalam melakukan analisa dan evaluasi <http://gen.lib.rus.ec> [Diakses

  25

  3. Teknik penyederhanaan atau Januari 2018] yang digunakan adalah

  streamlining Bureaucracy Elimination, Upgrading

  dan Standardization . Rekomendasi proses bisnis dibuat berlandaskan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan metode BPI. Beberapa rekomendasi yang diberikan yaitu pembuatan system online pendataan keluarga sejahtera, penerapan sistem informasi perkantoran dan penggunaan database.

  4. Hasil simulasi validasi proses bisnis menunjukkan bahwa pemodelan proses bisnis saat ini dan rekomendasi valid. Pada hasil time analysis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa proses bisnis rekomendasi membutuhkan waktu yang lebih singkat. Ditunjukkan dengan selisih waktu 29 hari 21 jam 11 menit 17 detik atau 73,36% pada proses bisnis pendataan dan analisa keluarga sejahtera.