BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Pantai Labu Marine Research & Resort

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

  Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni) . Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia.

  Air adalah salah satu aset terpenting di dunia karena air merupakan salah satu sumber penghasil O2 yang merupakan kebutuhan utama untuk tetap hidup bagi seluruh makhluk hidup di dunia. Seperti yang kita ketahui bersama, sejarah membuktikan bahwa setiap peradaban biasanya berawal mula di kawasan yang dekat dengan air karena dinilai memiliki elemen – elemen kehidupan seperti tanah yang relatif subur, sumber air untuk kehidupan yang dapat juga diolah menjadi sumber energi. Air juga dapat membantu menurunkan suhu mikro di suatu kawasan.

  Sejak era reformasi bergulir di tengah percaturan politik Indonesia, sejak itu pula perubahan kehidupan mendasar berkembang di hampir seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya adalah berkaitan dengan Orientasi Pembangunan. Dimasa Orde Baru, orientasi pembangunan masih terkonsentrasi pada wilayah daratan

  Selama ini lokasi rekreasi biasanya berupa mall-mall ataupun plaza-plaza, selain itu ada pula taman-taman umum yang tersebar di berbagai tempat. Juga ada tempat-tempat olahraga keluarga seperti kolam renang. Lokasi bermain juga ada, Jakarta memiliki Ancol dan Dufan. Lokasi rekreasi yang bersifat edukasi juga ada seperti Sea World.

  1 Sepanjang yang kita ketahui Indonesia mempunyai banyak tempat wisata yang

  berhubungan dengan air, seperti kolam renang, akuarium raksasa, Sea World, maupun kumpulan kolam renang seperti Taman Impian Jaya Ancol. Selain itu Indonesia juga merupakan negara mempunyai banyak waterfront. Tetapi dari sekian banyak waterfront yang berada di Indonesia hanya sedikit yang benar-benar dikomersialkan seperti Waterfront di kota batam coastarina dan beberapa waterfront lainnya. Padahal masyarakat pada umumnya suka untuk bersenang-senang melepas lelah di waterfront, dikarenakan waterfront merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk rekreasi keluarga. Untuk itu, Desain mendesain sebuah kawasan rekreasi di tepi air dengan menggunakan air dari laut sebagai sumber pemandangan dan daya tariknya.

  Alasan pentingnya mengolah potensi kelautan Indonesia adalah : 1.

  Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.504 dan garis pantai sepanjang 81.000 km tidak hanya sebagai negara kepulauan terbesar di dunia tetapi juga menyimpan kekayaan sumberdaya alam laut yang besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.

  2. Selama beberapa dasawarsa, orientasi pembangunan negara ini lebih mangarah ke

  darat, mengakibatkan kepadatan dibagian daratan dan sumberdaya daratan terkuras. Oleh karena itu wajar jika potensi laut dan wisata bahari tumbuh ke depan.

  3. Fakta Kelautan Indonesia juga menyatakan bahwa Terumbu Karang (Coral Reef)

  Indonesia adalah yang terkaya (18% dari total dunia). Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150 species.

  4. Kawasan pesisir dan lautan yang dinamis tidak hanya memiliki potensi sumberdaya,

  tetapi juga memiliki potensi bagi pengembangan berbagai aktivitas pembangunan yang bersifat seperti industri, pariwisiata,pengembangan teknologi kelautan,pemukiman, konservasi dan lain sebagainya

  1 id.wikipedia.org/wiki

  Dengan aktifitas yang padat dan melelahkan, masyarakat kota banyak yang merasakan jemu, lelah, dan stress. Maka dari itu perlu diperbanyaknya sarana-sarana hiburan kota yang dapat dijadikan tempat mereka melepaskan rasa lelah, jemu, dan stressnya. Salah satu bentuk sarana hiburan yang dapat membantu masyarakat kota Medan ini adalah lokasi rekreasi yang lengkap untuk semua lapisan masyarakat.

  Sektor kelautan dapat dikatakan hampir tak tersentuh, meski kenyataannya sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh Indonesia sangat beragam, baik jenis dan potensinya. Potensi sumberdaya tersebut terdiri dari sumberdaya yang dapat diperbaharui, seperti sumberdaya perikanan, baik perikanan tangkap maupun budidaya laut dan pantai, energi non konvensional dan energi serta sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti sumberdaya minyak dan gas bumi dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam jasa lingkungan lautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan kelautan dan perikanan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan dan sebagainya.

  Secara Garis Besar hal yang melatarbelakangi proyek perancangan tugas akhir ini adalah :

  1. Potensi Kelautan dan pantai sumatera utara masih belum tergali dan pembangunan wisata yang mengarah ke bagian selatan yaitu wisata pegunungan,sehingga diperlukan kawasan wisata dibagian utara (pantai) sebagai alternatif pilihan wisata bagi masyarakat kota medan.

  2. Sumber daya kelautan sumatera utara masih belum banyak digali sehingga dibutuhkan sebuah pusat studi kelautan untuk mengembangkan , menjaga dan melestarikan potensi dan teknologi kelautan tersebut

  3. Keberadaan Biota Laut yang semakin hari semakin terancam keberlangsungan hidupanya akibat Ulah manusia maupun bencana alam sehingga dibutuhkan sarana wisata yang terintegrasi dengan Pusat studi penelitian kelautan

  4. Adanya isu PON 2020 di Sumatera utara sehingga berdampak kepada kebutuhan akomodasi dan pariwisata yang meningkat

  5. Masih belum terolahnnya Potensi Pesisir Pantai Barat sebagai tempat rekreasi dan wisata alam yang berwawasan ilmu kelautan.

  6. Sulitnya akses terhadap informasi dan dokumentasi isu tentang kegiatan di bidang pesisir dan teknologi kelautan di Sumatera utara, informasi-informasi apa saja yang ada, serta bagaimana dan dimana mendapatkannya.

  18. Aras Kabu

  7. Belum adanya fasilitas wisata pantai bertekneologi kelautan di Sumatera Utara yang dapat menampung pariwisata dan pusat studi kelautan yang berskala Nasional Perencanaan sektor penelitian dan laboratorium bidang Kelautan dalam pengembangan kawasan Tepi Pantai dan biota laut di Sumatera utara yang mendukung visi

10. Kwala Bekala

  • Pusat pendidikan tinggi (TOD)
  • Bandara Udara Kuala Namo (TOD)
  • Pusat rekreasi (kebun binatang)
  • Pusat pergudangan dan ekspedisi

  • Pusat perdagangan
  • Pusat perdagangan dan jasa (TOD)
  • Pusat permukiman
  • Pusat pemerintahan Kab. Deli Serdang
  • Pusat distribusi pertanian
  • Pusat permukiman

  12. Johor

  19 Lubuk Pakam

  11. Pancur Batu

  • Pusat permukiman
  • Pusat permukiman

  13. Deli Tua

  • Pusat perdagangan
  • Pusat perdagangan (TOD)
  • Pusat permukiman

  14. Medan Pasar

  15. Kebon Pisang

  20

  19

  18

  14

  11

  10

  13

  12

  15

  16

  17

  • Pusat permukiman (Perumnas Mandala) TOD
  • Pusat permukiman (TOD)
  • Pusat permukiman/Perumnas (TOD)
  • Pusat perdagangan dan jasa (TOD)
  • Pusat permukiman
  • Pusat Rekreasi dan Olahraga

  17. Batang Kuis

  16. Bandar Kalipah/Tembung

  Pemerintah Sumatera Utara untuk Pengelolaan SDA Kelautan sudah direncanakan, yaitu pada zona Garis Pantai di wilayah pantai utara dan Barat, Medan Merine Park merupakan suatu inovasi yang dapat mendukung kegiatan Pariwisata dan ilmu kelautan, baik dari segi penelitian ,teknologi maupun pengembangan Pariwisata yang dapat dipakai dalam Ilmu Kelautan. Sesuatu yang baru dan inovatif harus dimulai dari dini, dalam hal ini karena Medan merupakan kawasan urutan ke-3 yang berkembang di Indonesia, diharapkan dapat menggebrak bidang keilmuan dalam bidang Teknologi Kelautan yang sangat potensial di Nusantara dan Sumatera utara khususnya

  20. Galang

  Keberadaannya juga dapat menjadi area rekreasi, didukung dengan keberadaan Pesona Pantai dan terumbu Karang dan sektor Perikanan yang ada di Pantai Utara sumatera utara, sehingga keberadaanya dapat diakses dan menarik minat masyarakat lokal dan Internasional karena posisinya ya g berhadapan dengan Selat malaka dan Negara tetangga seperti Malaysia, tahiland dan singapura.

  Menyadari akan hal ini maka perlu dipikirkan sarana akomodasi yang dapat menarik serta mendukung sektor pariwisata dan Ilmu kelautan di kawasan wisata pantai utara dengan judul Medan Marine Park” sebagai ajuan judul tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan suatu kontribusi yang dapat mendukung sektor pariwisata dan studi penelitian kelautan, karena dalam membicarakan pariwisata kita tidak dapat terlepas dari sektor akomodasi seperti hotel, resort dan sejenisnya.

1.10 MAKSUD DAN TUJUAN

  Tujuan dari perancangan proyek ini adalah :

  1. Menjadi sebuah pusat pariwisata dan akomodasi pantai dan studi kelautan yang unggul di Asia Tenggara untuk penelitian dan pengembangan ilmu kelautan dan pariwisata, berkualitas tinggi dan profesional untuk memperkuat perkembangan teknologi kelautan di Indonesia.

  2. Pusat data, informasi dan dokumentasi, berkenaan dengan isu dan kegiatan di bidang pesisir dan kelautan serta sebagai wadah komunikasi antar lembaga di Provinsi Sumatera utara

  3. Membuat sebuah kawasan teluk modern yang terpadu untuk kegiatan akomodasi teknologi, penelitian dan research kelautan dan pariwisata di daerah Sumatera utara

  4. Memberikan sebuah tempat penelitian kelautan dan penginapan baru bagi para ahli dan ilmuan,serta pengunjung ataupun wisatawan yang ada di kawasan Wisata pantai sebuah tempat research dan penginapan yang letaknya sangat strategis dengan jaminan kenyamanan dan pemandangan ke arah selat malaka

  5. Memberikan Imej baru yang lebih dinamis,modern dan kota yang berkembang ke arah teknologi dan pariwisata daerah

  6. Merangsang masyarakat maupun pemerintah dalam meningkatkan kuliatas pariwisata kota yang memiliki prospek ekonomi yang besar dimasa mendatang.

  7. Menarik wisatawan lokal , nasional dan internasional sebanyak – banyaknya untuk berkunjung / menginap di dalamnya.

  8. Membantu pemerataan pembangunan dan menjadi magnet baru bagi kota untuk pengembangan kawasan yang lebih maju

  9. Meningkatkan pendapatan daerah Sumatera utara dan Devisa Negara.

1.11 MASALAH PERANCANGAN

  Adapun rumusan masalah dalam perencanaan Medan Marine resort &

  research “ :

  1. Bagaimana mendesain sebuah kawasan tepi air modern yang hidup akan kegiatan akomodasi pariwisata,hotel, resort dan teknologi penelitian kelautan ,

  2. Bagaimana mendesain kawasan berteknologi dan berwisata waterfront yang menyelaraskan kondisi alam dengan bangunan

  3. Bagaimana menciptakan fungsi bangunan resort dilahan pinggiran pantai teluk yang juga mengambil bagian perairan dari pantai.

  4. Bagaimana menciptakan kualitas ruang luar dan dalam yang layak dan nyaman disesuaikan dengan tema

  5. Bagaimana mendesain sebuah resort yang sesuai dengan kebutuhan akomodasi yang ada pada kawasan kota.

  6. Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih A. Masalah bangunan

  1. Programming Bagaimana cara membuat program ruang yang sesuai untuk menampungaktifitas penginapan, wisata dan studi penelitian kelautan

  2. Sirkulasi Bagaimana merencanakan sirkulasi yang paling efektif dalam bangunan danluar bangunan yang mendukung kegiatan wisata dan bisnis penginapan parawisatawan.

  3. Bentuk bangunan Bagaimana mendesain bentuk bangunan yang tetap memanfaatkan potensi site yang ada misalnya faktor alam air yang sangat dominan yaitu angin, air,sinar matahari, vegetasi dimana semua faktor tersebut harus mendukungbangunan dan bukan merugikan bangunan di kemudiannya.

  B. Masalah Lingkungan Bagaimana mewujudkan bentuk desain yang serasi dengan lingkungan setempat.

  Selain aspek ekosistem air tropis juga harus menjadi prioritas utama yang merupakan daya tarik utama dari tapak, dimana pembangunan harus memanfaatkan potensi alam 2 sekitar dan biota yang ada.

  C. Masalah struktur Bagaimana merencanakan sistem struktur bangunan yang tepat pada perubahan yang ada. Dimana metode konstruksi yang ada harus ramah terhadap lingkungan dan bangunan nantinya juga harus memperhatikan ekosistem yang ada. Pendekatan struktur di sini adalah struktur yang efisien dan mengaplikasi material yang bersifat ekologis di waterfront dan

  3 kemandirian bangunan ini.

  D. Hal-hal prinsipil apa yang membedakan hotel Resort dengan jenis penginapan lainnya.

  E. Hal hal prinsipil mengenai pusat studi kelautan dan persyaratan teknisnya

  F. Pengaturan gubahan massa dan komposisi bangunan yang efisien dan efektifmenurut sirkulasi proses untuk menciptakan lingkungan hotel yang ideal bagipengguna dan tanggap lingkungan.

  G. Kajian akan ilmu arsitektur, hal ini perlu dilakukan dalam mengkaji kebutuhankebutuhanruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah bangunan hotel

1.12 PENDEKATAN

  Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah :

  1. Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan Ekonomi Percut 2 dimana pada lokasi ini merupakan kawasan yang direncanakan dlam bentuk 3 Guiding Principles of Sustainable Design (1993), hal.15 Guiding Principles of Sustainable Design (1993), hal.95 kawasan industri dan perdagangan sehingga diprediksikan akan menjadi kawsan yang sangat berkembang.

  2. Kawasan ekonomi percut direncanakan dalam bentuk kawasan industri dan perdagangan untuk memanfaatkan peluang dan potensi yang ada dengan rencana pengembangan KIM,KI Lamhotma,KI Pantai Labu serta jalan Trans Sumatra Bagian Utara sehingga posisinya menjadi sangat strategis.

  3. Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literatur sebagai penambah dari data-data yang didapat di lokasi tersebut.

  4. Studi literatur yang berkaitan langsung dengan wacana sehingga dapat memberikan masukan dan memperkuat dibangunnya Medan Marine Park

1.13 LINGKUP DAN BATASAN

  Perencanaan kebutuhan fasilitas Medan marine park perlu diberikan batasan dan asumsi dengan tujuan pembahasan perancangan yang lebih terarah. Adapun batasan perencanaan adalah :

  1. Tapak yang digunakan dianggap milik pemilik proyek dan telah siap untuk dibangun, proses pemilikan, pengosongan tanah dan sebagainya tidak dibahas.

  2. Penghitungan biaya dan manajemen proyek tidak dibahas.

  3. Fasilitas, kebutuhan ruang, dan fasilitasnya ditentukan berdasarkan studi banding dan studi literatur maupun survey, data-data yang diperoleh dianggap benar dan relevan, sedangkan data yang kurang lengkap diambil dari proyek sejenis dan asumsi.

  4. Pengguna bangunan adalah wisatawan domestik dan manca negara.

  5. Asumsi pengembangan kepariwisataan kelautan di indonesia semakin maju dan meningkat

  1.14 ASUMSI ASUMSI Dengan mempertimbangkan bahwa kasus proyek bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya :

  1. Kepemilikan bangunan pusat penelitian dimiliki oleh pemerintah,sedangkan hotel resort dimiliki oleh swasta/perseorangan

  2. Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong ,tepi pantai dan layak untuk didirikan bangunan dengan peruntukkan lahan sesuai dengan RUTRK Kabupaten deli

  serdang,Provinsi Sumatera Utara

  3. Turis Lokal dan Manca negara serta pariwisata pantai semakin meningkat seiring pertambahan penduduk dan beroperasinya bandara International Kuala namu

  4. Tingkat penelitian dan pengembangan research ilmu kelautan yang semakin meningkat

1.15 KERANGKA BERFIKIR

  Ide/Gagasan : Medan marine park Tema Perancangan : Arsitektur Hijau

  Bagaimana mendesain sebuah kawasan tepi air modern yang hidup akan kegiatan akomodasi pariwisata,hotel, resort dan teknologi penelitian kelautan ,

  Perlu adanya pusat Pariwisata Bahari dan penelitian Kelautan di Sumatera Utara Perlu adanya Akomodasi bagi peneliti untuk melakukan research mengenai Biota Laut sebagai sumber pariwisata.

  Urgensi sistem pemantauan dan teknologi penanggulangan dan pemeliharaan biota laut Pantai Utara Sumut merupakan kota yang wisata baharinya belum dikelola dengan baik pendidikan awal bagi masyarakat kota medan yaitu menggabungkan Sarana rekreasi dan pariwisata dengan pusat studi kelautan. Adanya Isu Pon 2020 sehingga kebutuhan akomodasi dan kunjungan wisata meningkat 1.

  Menjadi sebuah pusat pariwisata dan akomodasi pantai dan studi kelautan yang unggul di Asia Tenggara

  • Latar Belakang

  5. Memberikan Imej baru yang lebih dinamis,modern dan kota yang berkembang ke arah teknologi dan pariwisata daerah 6.

  Survey Literatur : Data RTRW Data Arsitek

  Survey Lokasi : Pemilihan lahan yang sesuai Kondisi lahan yang ada

  Pengumpulan Data

  Bagaimana mendesain sebuah resort yang sesuai dengan kebutuhan akomodasi yang ada pada kawasan kota. Bagaimana mewujudkan desain yang serasi dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih

  Bagaimana menciptakan fungsi bangunan resort dilahan pinggiran pantai teluk yang juga mengambil bagian perairan dari pantai. Bagaimana menciptakan kualitas ruang luar dan dalam yang layak dan nyaman disesuaikan dengan tema

  Bagaimana mendesain kawasan berteknologi dan berwisata waterfront yang menyelaraskan kondisi alam dengan bangunan

  • Konsep Perancangan Tapak •Konsep Perancangan Bangunan •Konsep struktur bangunan
  • Konsep utilitas bangunan Pra Perancangan Penzoningan Pendekatan teoriarsitektur

  Design Skematik Perumusan Masalah

  Merangsang masyarakat maupun pemerintah dalam meningkatkan kuliatas pariwisata kota yang memiliki prospek ekonomi yang besar dimasa mendatang.

  2. Pusat data, informasi dan dokumentasi, berkenaan dengan isu dan kegiatan di bidang pesisir dan kelautan 3. Membuat sebuah kawasan teluk modern yang terpadu untuk kegiatan akomodasi teknologi, penelitian dan research kelautan 4. Memberikan sebuah tempat penelitian kelautan dan penginapan baru bagi para ahli dan ilmuan,

  Konsep dasar

  Konsep Perancangan

  Analisa

  internasional sebanyak – banyaknya untuk berkunjung / menginap di dalamnya.

  7. Menarik wisatawan lokal , nasional dan

  Analisa kondisi tapak Analisa Fungsional Analisa Teknologi Prinsip tema dalam desain

1.16 KRITERIA PEMILIHAN LOKASI

  Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya:

  1. Akses menuju lokasi (hubungannya dengan sarana transportasi)

  a. Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transportasi yang mudah di akses.

  b. Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.

  2. Luas Lahan Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.

  3. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi:

  a. Infra struktur

  b. Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas olahraga dan fasilitas penunjang lainnya.

  4. Persyaratan lain Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat pusat penelitian dan pengembangan kelautan serta pariwisata kelautan

1.17 SISTEMATIKA PEMBAHASAN LAPORAN

  Sistematika pembahasan ini meliputi:

  Bab I. Pendahuluan Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan

  yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.

  Bab II. Deskripsi Proyek Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting,

  luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

  Bab III. Elaborasi tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. Bab IV. Analisa Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema dan kesimpulan. Bab V. Konsep Perancangan Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Bab VI. Perancangan Arsitektur Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.

Dokumen yang terkait

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi Penilaian Usia Kehamilan - Penilaian Usia Kehamilan Bayi yang Dilahirkan Secara Seksio Sesarea Menggunakan Skor Ballard di Rumah Sakit Muhammadiyah Medan Periode Tahun 2013 sampai April 2014

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Laporan Keuangan - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Audit Report Lag Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2010-2012)

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka - Bentuk-bentuk Diskriminasi dalam Kumpulan Puisi Esai Atas Nama Cinta Karya Denny JA: Tinjauan Sosiologi Sastra

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Evaluasi Dampak Kebijakan Pemerintah dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Pokok (Studi Tentang Program RASKIN di Kecamatan Medan Tembung)

0 0 35

MALAY LANGUAGE AND NATIONAL INTEGRATION IN INDONESIA SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE Sismudjito INTRODUCTION - MALAY LANGUAGE AND NATIONAL INTEGRATION IN INDONESIA SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE

0 0 6

BAB II AKIBAT HUKUM PERNYATAAN PAILIT TAERHADAP HARTA KEKAYAAN DEBITUR A. Syarat Permohonan Pernyataan Pailit - Akibat Hukum Perbuatan Tidak Kooperatif Debitur Pailit Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit

0 0 37

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Akibat Hukum Perbuatan Tidak Kooperatif Debitur Pailit Dalam Pengurusan Dan Pemberesan Harta Pailit

0 1 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Bakar Diesel - Uji Performansi Mesin Diesel Berbahan Bakar Lpg Dengan Modifikasi Sistem Pembakaran Dan Menggunakan Konverter Kit Sederhana

0 0 27

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 UMUM 2.1.1 Judul dan Pengertian Judul - Pantai Labu Marine Research & Resort

0 1 36