Berkat Tuhanlah Yang Menjadikan Kaya

BERKAT TUHANLAH
yang menjadikan KAYA
Oleh Margie Niode

BANGKIT DAN JADILAH TERANG - NO. 2/VOL. 12/2012

B

4

agaimana menjadi kaya? Apakah kiat agar
berhasil dan sukses? Apa yang perlu dilakukan
untuk makmur? Mengapa hidup ini begitu statis, bertahun-tahun tetap sama kondisi ekonominya?
Pernahkah anda bertanya seperti itu? Saya pernah.
Bahkan saya membaca buku tentang kiat-kiat agar
sukses, dan makmur yang ditulis oleh orang terkenal.
Saya juga membaca buku bagaimana agar bisa pensiun muda atau menjadi kaya di usia muda. Semua
ditulis dengan detil, langkah demi langkah. Pada
bagian terakhir dari buku-buku itu, tertulis silahkan
mencoba! Semoga berhasil!
Belum pernah saya menemukan satu bukupun

yang menjamin keberhasilan anda jika menuruti
nasihat yang tertera di dalamnya! Kata “semoga”
atau “mudah-mudahan” bukanlah jaminan bahwa
apa yang dilakukan akan membawa hasil yang sama.
Banyak faktor yang mempengaruhi teori di bukubuku itu untuk bisa berjalan dengan lancar.
Saya memiliki Alkitab, yang disebut Buku diatas

segala buku. Dari sejak muda saya miliki, dan bukan
hanya satu, bahkan beberapa yang telah saya baca,
telah diwarnai, digaris-bawahi, diberi tanda. Banyak
ayat yang sangat akrab di telinga, bahkan saya hafal
karena populer. Sebagai orang yang lahir dalam
keluarga Kristen, sebagian besar ayat-ayat itu tidak
asing bagi saya. Tetapi jujur, ayat-ayat itu hanya
sekedar saya ingat tanpa pengertian. Sama seperti
ingatan saya akan peribahasa atau kata-kata mutiara
yang dipelajari di sekolah yang masih saya ingat atau
hafal tetapi tanpa mengerti arti sesungguhnya.
Proses perjalanan hidup saya berubah drastis,
berbalik seratus delapan puluh derajad, ketika saya

lahir baru. Saya tidak lagi menjadi orang Kristen yang
biasa-biasa saja. Saya sekarang membaca Alkitab dan
renungan harian dengan perspektif yang berbeda.
Sekarang saya merenungkan Firman dan bertanya
kepada Roh Kudus jika saya tidak mengerti. Roh Kuduslah yang menuntun dan menjabarkan Firman kepada saya. Firman yang sama yang saya baca dari ke-

Diberkati ialah berkuasa untuk
cil sekarang memberikan hidup kepada saya.
Saya bersyukur bahwa sekarang saya
mengenal Firman, saya mengenal Kasih, saya
mengenal Hidup, saya mengenal Berkat, dan
saya mempunyai hubungan intim denganNya, bukan
karena kata orang lain, atau kesaksian orang lain,
tetapi dari pengalaman pribadi melalui perkataanNya
yang adalah roh dan hidup.
Inilah perkataan Yesus, “Perkataan-perkataan
yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”
(Yohanes 6:63). Setiap perkataan sifatnya adalah roh.
Tetapi khusus perkataan Firman selain roh, perkataan
itu hidup. Artinya, selain dari perkataan Firman, sifatnya adalah mati. Sebab, tidak ada 5 atau 10 pilihan,

tetapi anda dan saya diperhadapkan hanya kepada 2
pilihan: ...”kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu” (Ulangan 30:19). Artinya ketika kita memilih Firman sebagai yang utama dan terutama dalam hidup
kita, kita memilih: hidup dan berkat. Dan anak-anak
kitapun dapat menikmati keputusan yang kita ambil.
Proses keintiman saya dengan Firman menghasilkan pembaharuan pikiran, memberikan jawaban
atas banyak pertanyaan yang ada di hati saya: bagaimana caranya seorang anak Tuhan menjadi kaya?
Apa yang harus dilakukan agar menjadi kaya dan dapat menjadi saluran berkat? Jika anda berminat untuk mengetahuinya, buka hati anda, jangan menolak
Firman, dan terima setiap perkataan Firman. Buang
tradisi dan adat istiadat agamawi, maka anda akan
bersyukur telah membaca artikel ini.

ARTI B ERKAT

di makmur, berlimpah, bertambah banyak, berkuasa,
berpengaruh, memenuhi bumi serta menaklukkan
bumi. Dan manusia yang diciptakanNya segambar
dan serupa Allah diberikan kuasa untuk menciptakan
kenyataan dengan perkataan.
Allah berfirman, artinya Allah berkata. Dari

beberapa terjemahan Alkitab, saya bisa rangkumkan:
Allah memberikan kuasa kepada manusia untuk:
bertambah banyak, menaklukkan bumi, berkuasa,
berpengaruh, subur dan banyak buahnya, memenuhi
bumi. Ini adalah kuasa TUHAN sendiri yang diberikan
kepada manusia yang diciptakanNya, agar manusia
dapat melaksanakan apa yang diperkatakan TUHAN
sampai terwujud! Anda dan saya diciptakan untuk
berkuasa! Bukan untuk menjadi keset kaki, bukan
untuk menjadi yang kalah, juga bukan untuk gagal
atau miskin. Anda patut bersorak dan bergembira,
karena seharusnya anda menjadi kepala/pimpinan
dimana anda ditempatkan!
Manusia pertama Adam ditempatkan di taman
Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman
itu. Taman Eden adalah tempat yang sempurna dimana semua kebutuhan manusia sudah dipenuhi.
Manusia tidak perlu bekerja keras untuk makanan
dan minuman, karena telah tersedia (Kejadian 2:16).
Berikutnya Tuhan melatih manusia untuk hidup seperti Dia. TUHAN menciptakan binatang dan diberikannya kepada manusia agar diberikan nama. Inilah
awal dimana manusia yang diberkati berlaku seperti

TUHAN berlaku. Adam memberikan nama kepada
semua mahluk dengan berkata-kata, sama persis
seperti TUHAN memberkati manusia yaitu melalui
perkataan!
Adam memiliki kuasa luar biasa di taman Eden
hingga ia jatuh ke dalam dosa dan hidup dalam kutuk. Tertulis dalam Kejadian 3:17-19: “...maka terkutuklah tanah karena engkau, dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur
hidupmu..... dengan berpeluh engkau akan mencari
makananmu...”
Sampai Tuhan memilih Abram untuk dan membuat perjanjian dengannya. TUHAN berfirman, atau
berkata kepada Abram: “Aku akan memberkati orangorang yang memberkati engkau, dan mengutuk
orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu
semua kamu di muka bumi akan mendapat berkat”
(Kejadian 12:1-2).

BANGKIT DAN JADILAH TERANG - NO. 2/VOL. 12/2012

Kata berkat paling sering diucapkan oleh orang
Kristen. Ungkapan “Tuhan berkati” adalah ungkapan
yang terpopuler. Ungkapan itu banyak digunakan

ketika menyudahi pertemuan atau perpisahan dengan berkata: Tuhan berkati! Belakangan ini ungkapan
itu berkembang menjadi, “Tuhan Yesus berkati, atau
Yesus berkati”. Ungkapan itu menjadi pengganti
ungkapan: sampai ketemu lagi, salam, sampai jumpa,
atau daag.
Pertama kali kata Berkat tertulis di Alkitab di
Kejadian 1:28, “Allah memberkati mereka, lalu Allah
berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah
itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burungburung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Diberkati artinya, diberikan kuasa untuk menja-

menjadi makmur, berlimpah, bertambah
banyak, berpengaruh, memenuhi bumi serta
menaklukkannya.

5

Kuasa Tuhan tinggal di dalammu
ketika anda lahir baru dan karenanya anda
bisa melakukan yang murid-murid Tuhan

Yesus lakukan jika anda percaya.
Perjanjian ini masih tetap berlaku. Sebagai
orang percaya dalam Kristus, kita berhak menerima
janji Allah (Galatia 3:29). Janji TUHAN itu anda bisa
pelajari di Ulangan 28:1-14.
Yesus berkata, “Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.” (Matius 5:18).
Bagian anda dan saya adalah mencari tahu apa
yang adalah hak dan milik kita, dan berdiri teguh
atas janji itu. Yakobus 1:25 berkata seperti ini, “Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu
hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun
di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetap sungguh-sungguh melakukannya,
ia akan berbahagia oleh perbuatannya.” Alkitab King
James menerjemahkan “...ia akan berbahagia oleh
perbuatannya” sebagai ia akan diberkati oleh perbuatannya.
Yakobus dengan jelas menyatakan, bahwa kunci
agar apa yang kita lakukan diberkati, adalah meneliti
Firman, inilah hukum yang dapat memerdekakan

orang, bukan hanya mendengar dan melupakannya,
tetapi melakukan apa yang dia dengar. Sampai mereka yang mengaku sebagai orang percaya mengerjakan apa yang mereka dengar, barulah berkat termanifestasi dalam hidup mereka. Artinya manifestasi
berkat sejalan dengan apa yang dikerjakan oleh
orang percaya setelah mereka mendegar firman.

BANGKIT DAN JADILAH TERANG - NO. 2/VOL. 12/2012

D IBERKATIKAH S AYA?

6

Anda dan saya menjadi orang kudus, orangorang percaya dalam Kristus Yesus bukan karena kebetulan. TUHAN memilih kita di dalam Yesus Kristus
sebelum dunia dijadikan, dan di dalam Kristus, Dia
telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga (Efesus 1:3).
Sehingga jawaban dari pertanyaan di atas, ialah
YA, jelas YA. Anda dan saya adalah orang yang diberkati! Kenyataan sekarang tidak dapat mengubah
label anda, yaitu orang yang diberkati.
Mari kita lihat apa yang Yesus ajarkan dan apa
yang terjadi dengan murid-muridNya ketika itu. Yesus tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diriNya
sendiri jika Ia tidak melihat Bapa mengerjakan. Yesus

berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan
Bapa kepadaNya. (Yohanes 5:19; 8:28,40).

Lukas 9:1-6 menggambarkan bagaimana
Yesus mengutus kedua belas muridNya. Dia
memanggil mereka lalu memberikan kuasa
kepada mereka untuk mengusir setan-setan
dan untuk menyembuhkan penyakit. Mereka diutus
untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang. Tugas yang diberikan terlaksana dengan baik karena berkat yang diberikan Yesus kepada
murid-muridNya.
Dalam pengutusannya, Dia menyuruh mereka
jangan membawa apapun, baik tongkat, roti, uang
maupun baju ekstra. Apakah maksudnya membuat
mereka sengsara? Sama sekali tidak! Menurut Yesus,
seorang pekerja patut mendapat upahnya. Orang
yang bekerja untuk Yesus berhak menerima upahnya
di dunia pada masa hidupnya, bukannya hanya nanti
di surga saja!
Ketujuh puluh murid yang diutus kembali
dengan gembira dan berkata: ”Tuhan, juga setansetan takluk kepada kami dalam nama-Mu.” Karena

Yesus telah memberikan kuasa kepada mereka untuk
menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk
menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang
akan membahayakan mereka! (Lukas 10:17,19)Apa
arti ini semua bagi anda dan saya?
Benar mereka murid Yesus, begitu juga dengan
anda dan saya! Bahkan kita lebih dari mereka, ke
dua belas dan tujuh puluh murid itu perlu menerima
impartasi dari kuasa Yesus kepada mereka supaya
bisa menyelesaikan tugas dengan sukses. Sementara
anda dan saya yang telah lahir baru, yang lahir dari
roh Allah, lahir dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah yang hidup dan yang kekal (1 Petrus 2:23)
memiliki Kristus hidup di dalam kita (Kolose 1:27).
Kristus, yang artinya Yang di Urapi dengan urapanNya, ada di dalam kita! Kristus yang adalah BERKAT
itu sendiri tinggal menetap di dalam kita. Kristus
yang berdomisili di dalam mereka yang telah lahir
baru.
Kuasa Tuhan tinggal di dalammu ketika anda
lahir baru dan karenanya anda bisa melakukan yang
murid-murid Tuhan Yesus lakukan jika anda percaya.

Kemampuan anda untuk berdoa dan menumpangkan tangan kepada orang sakit agar ia sembuh bukan karena anda ditumpangi tangan oleh gembala
gerejamu atau penginjil terkenal. Kemampuan itu
ada karena anda telah lahir baru dan Roh Kudus tinggal di dalammu agar anda bisa melakukan apa yang
Yesus telah lakukan, bahkan hal-hal yang lebih besar
lagi (Yohanes 14:12). BERKAT masuk menetap di dalam anda ketika anda mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Tidak ada yang mustahil bagi orang
yang percaya! Anda dan saya perlu menerimanya dengan iman, kita harus percaya, seperti Habakuk 2:4 katakan, “...tetapi
orang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Kata hidup disini artinya: dihidupkan
kembali; dipelihara; mempercepat; memperbaiki; mengembalikan; memulihkan; menjadi utuh. Sehingga kalimat ini bisa kita baca : ... tetapi orang benar
itu akan menjadi utuh oleh percayanya; .... tetapi orang benar itu akan dipulihkan oleh percayanya, dst. Ketika anda perlu pemulihan, itu terjadi karena
anda percaya, dan jika ada yang belum utuh dalam hidup kita itu akan menjadi utuh karena kepercayaan kita!
Oleh karena itu, jadikan Mazmur 112 sebagai profil anda. Jangan bergeser dari apa yang telah ditentukan
bagi anda. Ganti kata “orang” di ayat-ayat itu dengan nama anda, baca dengan keras supaya telinga anda mendengar, dan timbul iman anda (Roma 10:17).

APAKAH D IPERBOLEHKAN M ENJADI KAYA?

BANGKIT DAN JADILAH TERANG - NO. 2/VOL. 12/2012

Jangan alergi dan takut dengan kata “kaya” karena kata “kaya” ada di dalam semua Alkitab, dalam bahasa
dan dialek apapun. Dan jangan menyerongkan arti kaya menjadi kaya rohani, seperti yang banyak orang katakan. Ketidaktahuan seseorang akan hak dan kewajibannya dapat membuatnya tidak menikmati segala yang
telah disediakan TUHAN baginya di dunia! Seperti, salah satu ayat dari doa Bapa kami, “...jadilah Kehendak-Mu
di bumi seperti di sorga” (Matius 6:10).
Yohanes berkata, ”Saudaraku yang kekasih, aku berdoa diatas segala-galanya, supaya kamu makmur dan
dalam kesehatan sama seperti jiwamu” (Alkitab King James). Pertama-tama jiwa (pikiran, kehendak dan emosi)
seseorang harus, tentunya, makmur terlebih dahulu lalu kondisi keuangan/ekonomi dan kesehatan kita akan
mengikutinya.
Sangat jelas Tuhan membuat Abram sangat kaya, banyak ternak, perak dan emasnya (Kejadian 13:1). Itu
juga terjadi pada Ishak, anaknya Abram, dia menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya sehingga ia menjadi
sangat kaya (Kejadian 26:13). Kata pemazmur (35:27), biarlah “mereka” anda dan saya terus berkata, “Tuhan itu
besar, DIA menginginkan kemakmuran dari hamba-Nya”.
Dan Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat Tuhan dan orang kudus di Korintus dan Akhaya, “... bahwa
Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya orang karena kemiskinan-Nya” (2 Korintus 8:9). TUHAN ingin anda dan saya kaya titik! Untuk itulah DIA relah dijadikan miskin agar
kita dapat dijadikan kaya!
Tuhan ingin anak-anakNya makmur agar mereka bisa menjadi saluran berkat bagi mereka yang belum
mengerti kebenaran itu. YESUS adalah Sumber. Dia adalah Yehova Jireh dan juga El Shadai. Orang yang percaya
kepadaNya adalah saluran berkatnya. Anda dan saya tidak akan bisa menjadi saluranNya jika kita hidup dalam
kekurangan atau pas-pasan.
Anda tentu ingat perumpamaan tentang anak yang hilang. Ayahnya telah membagi warisan kepada kedua anaknya. Yang kecil pergi merantau dan yang sulung tetap tinggal bersama dengan ayahnya yang kaya
raya. Anak yang sulung ini bekerja sangat keras bertahun-tahun sama seperti seorang upahan, karena mentalnya sebagai seorang pekerja, bahkan dia tidak berani memotong seekor kambing pun yang sesungguhnya
adalah miliknya sendiri. Ketika dia mengeluh atas sambutan ayahnya terhadap adiknya, kata ayahnya, “Anakku,

7

Kuasa Tuhan membuat kita mampu untuk menciptakan Taman Eden
kemana pun kita pergi dan dimana pun kita berada.
engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.” (Lukas 15:11-31).
Cerita ini sangat mengena dengan kondisi banyak orang Kristen yang telah dijadikan anak oleh Tuhan
tetapi tetap bermental orang upahan dan berpikir seperti seorang pelayan atau hamba. Banyak yang memiliki
Roh Kudus dan kuasaNya tetapi hidup sama seperti orang dunia hidup.
Pembaharuan pikiran adalah mutlak yang harus dilakukan oleh mereka yang telah lahir baru (Roma 12:2)
supaya bisa menikmati sorga di muka bumi.

BANGKIT DAN JADILAH TERANG - NO. 2/VOL. 12/2012

YANG D IBERKATI TIDAK DAPAT D IKUTUK

8

Tuhan berfirman, “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orangorang yang mengutuk engkau...” (Kejadian 12:3). Tuhan menaruh kata di dalam mulut Nabi Bileam, “... dan apabila Dia memberkati maka aku tidak dapat membalikkannya” (Bilangan 23:20). Dan atas keterangan dua atau
tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan (Matius 18:16).
Kita perlu berjalan dengan iman, tidak dengan penglihatan. Kita harus menerima Firman seutuhnya.
Karena kasih karunia kita dijadikan orang merdeka, yang diberkati, yang diurapi. Kita harus bersikeras untuk
memegang firman tanpa melihat kenyataan hidup kita. Dengan lantang kita harus berani mengakui bahwa
kita adalah, “bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1
Petrus 2:9).
Perhatikan kehidupan Ayub. Dia dikenal sebagai orang yang saleh, dia menghormati Tuhan. Iblis pun dapat melihat dengan jelas perlindungan Tuhan baginya (Ayub 1:10). Anda lihat itu? Ada tembok berkat di sekeliling Ayub, yang juga mengelilingi rumah dan segala yang dimiliki Ayub, termasuk ternaknya.
Apapun yang Ayub kerjakan telah diberkati Tuhan. Segala harta benda yang dimiliki Ayub, dibuat bertambah-bertambah, membuat dia mononjol di negerinya. Ini juga menambah bukti bahwa bukan kehendak Tuhan
kita jadi orang biasa-biasa saja. Bahwa apapun yang kita terlibat, dimanapun kita ditempatkan sesuai dengan
kehendak Tuhan, kita yang adalah berkat, membawa berkat ketempat itu. Kita menciptakan Taman Eden dimana kita berada. Amin.
Apa yang ada pada Ayub bertambah-tambah, bukan karena dia kerja keras membanting tulang, tetapi
karena Ayub diberkati Tuhan. Persis seperti yang tertulis dalam Amsal 10:22, “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya”. Terjemahan King James menyebutnya, Tuhan tidak menambahkan kesedihan.
Betul, dalam perjalanannya Ayub kuatir dan takut anak-anaknya berbuat dosa, sehingga dia senantiasa
mempersembahkan korban bakaran. Dia melakukannya karena takut bukan karena iman, dan ini bertolak belakang dengan firman, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah...” (Ibrani 11:6). Perbuatan
inilah yang membuat “tembok berkat” di sekeliling Ayub runtuh karena perkataannya sendiri, “ Akibatnya Ayub
kehilangan segala harta benda, istrinya meninggalkannya, semua anak-anaknya meninggal, teman-temannya
meninggalkan dia, bahkan dia kena sakit penyakit.
Tetapi, ketika Ayub menyadari kesalahannya, ketika dia mencabut perkataannya dan menyesal atas perbuatannya, Tuhan memulihkan keadaan Ayub, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala
kepunyaannya dahulu. Tepat seperti yang tertulis di Yesaya 61:7.
Yang menarik adalah pengakuan Ayub tentang perkataan-perkataannya? “... tanpa pengertian aku telah
bercerita. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan
abu” (Ayub 42:2, 5-6).
Firman Tuhan adalah ya dan amin. Apa yang telah diberkati Tuhan tidak dapat dikutuk oleh manusia, dan
kita bisa terima dua kali lipat atas setiap masalah yang ditimbulkan oleh iblis. Saya percaya bahwa tembok berkat kembali berdiri di sekeliling Ayub dan rumah tangganya dan seluruh harta bendanya.
Pelajaran dari cerita ini bagi kita umat yang telah dipilih Tuhan, adalah memastikan diri kita dan seisi
rumah berada di balik tembok berkat itu, sehingga semua akan baik-baik saja. Dan tetap mengasihi Tuhan dengan hidup menurut jalan yang di tunjukkanNya dan memilih kehidupan dan berkat (Ulangan 30:15-16;30).