Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Lamban Belajar dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar Nanang Supriadi1 , Rani Damayanti2

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 1, 2016, Hal 1 - 9

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Lamban Belajar
dalam Menyelesaikan Soal Bangun Datar
Nanang Supriadi1, Rani Damayanti2
1,2

IAIN Raden Intan Lampung: nanangsupriadi@gmail.com

Submitted : 15-04-2016, Revised : 25-04-2016, Accepted : 16-06-2016

Abstract
The purpose of this study is to find out how mathematical communication ability of students
slow in learning to solve the problem of waking flat in SD Negeri 1 Sukamaju Abung semuli
north Lampung. The research method used is descriptive research using qualitative
approach. The result of the research can be concluded is that the students write
communication is slower to learn better than oral communication, it can be seen from the
result of the answer of the student who answer the correct bigger than the student answer
that correct answer in oral communication. It is said that students are slow to learn to have
limitations to talk or convey ideas so they are more silent or even just smiling.

Keywords: Communication; Mathematical; Slow Learner.
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan komunikasi
matematis siswa lamban belajar dalam menyelesaikan soal bangun datar di SD Negeri 1
Sukamaju Abung semuli Lampung utara. Metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian yang dapat
disimpulkan adalah, komunikasi tulis siswa lamban belajar lebih baik dibandingkan
komunikasi lisan, ini terlihat dari hasil jawaban siswa yang menjawab benar lebih besar
dibandingkan jawaban siswa yang menjawab benar dalam komunikasi lisan. Hal ini
dikarnakan siswa lamban belajar memiliki keterbatasan untuk berbicara atau menyampaikan
ide sehingga mereka lebih banyak diam atau bahkan hanya tersenyum.
Kata Kunci : Komunikasi; Matematis; Slow Learner.

PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam
Undang-Undang juga dijelaskan bahwa setiap penduduk berhak mendapatkan pendidikan
yang bermutu (Sisdiknas, Sistem Pendidikan Nasional, 2010). Akan tetapi pendidikan yang
selama ini sering kita dengar dan sering dibahas selalu tentang pendidikan siswa yang
normal, semestinya pendidikan tidak hanya diperuntukkan bagi siswa yang normal saja,
tetapi ada pula anak berkebutuhan khusus yang seharusnya mereka perlu untuk diberikan

perhatian yang lebih dalam hal pendidikan serta mereka juga memiliki hak yang sama untuk
memperoleh pengajaran dan bergaul dengan sesamanya tanpa memandang adanya
keterbatasan atau diskriminasi. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki
1

Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Vol. 7, No. 1, 2016, Hal 1 - 9

karakteristik yang berbeda dengan anak- anak normal lainya, baik dilihat dari segi emosi,
mental maupun secara fisiknya.
Anak yang tergolong dalam anak berkebutuhan khusus salah satunya yaitu siswa
lamban belajar (slow learner). Siswa lamban belajar adalah siswa yang memiliki prestasi
belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari anak normal pada umumnya, baik pada
salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan pengetesan pada IQ, skor tes IQ
menunjukkan skor antara 70 dan 90. Siswa yang tergolong dalam anak lamban belajar
memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) dari segi intelegensi anak-anak lamban belajar
berada pada kisaran di bawah rata-rata yaitu 70-90 berdasarkan skala WISC. (2) dari segi
bahasa anak lamban belajar mengalami masalah dalam berkomunikasi baik dalam bahasa
ekspresif atau menyampaikan ide. (3) dalam hal emosi anak- anak yang lamban belajar
memiliki emosi yang kurang stabil serta sensitif. (4) anak lamban belajar dalam bersosialisasi

biasanya kurang baik mereka cenderung pasif (Triani, 2013).
Berdasarkan data hasil nilai ulangan siswa diperoleh bahwa hasil nilai ulangan siswa
lamban belajar berada di bawah kriteria ketuntasan minimal yaitu

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5