KP TANGGAMUS ITERA indonesia yang mendunia

PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENGGUNAAN APLIKASI GEOSPASIAL KOMPUTERISASI KANTOR
PERTANAHAN (GEO KKP) UNTUK UPDATING PETA PENDAFTARAN KANTOR
PERTANAHAN KABUPATEN TANGGAMUS

(Studi Kasus : Kabupaten Tanggamus, Provinsi TANGGAMUS)

Diusulkan oleh :
1. Rajoki Imberiman Purba
2. Brian Utama Munthe

JURUSAN TEKNIK INRAKSTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
TEKNIK GEOMATIKA
INTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PROVINSI TANGGAMUS
2018/2019

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PENGGUNAAN APLIKASI GEOSPASIAL KOMPUTERISASI KANTOR
PERTANAHAN (GEO KKP) UNTUK UPDATING PETA PENDAFTARAN KANTOR

PERTANAHAN KABUPATEN TANGGAMUS
Oleh :
Mahasiswa Kerja Praktek
Jurusan Teknik Geodesi

Abdurrosyid

Fandi Riwanto

(23115017)

(23115017)
Menyetujui,

Bidang Akademik

Pembimbing Kerja Praktek

.......


Nurul

NIP.

NIP.
Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Geomatika
Jurusan Teknik Infrakstruktur dan Kewilayahan

Irdam
NIP.

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Nama Kegiatan
Penggunaan Aplikasi Geospasial Komputerisasi Kantor Pertanahan (Geo Kkp)
untuk Updating Peta Pendaftaran Kantor Pertanahan Kabupaten TANGGAMUS.
I.2. Dasar Pemikiran
1. Perlu adanya pembelajaran lapangan dan pembelajaran soft skill, khususnya
di bidang pemetaan dan pengelolahan data, agar mahasiswa mampu

menerapkan ilmu Teknik Geodesi dalam dunia geodinamika.
2. Diperlukan keselarasan antara sistem pendidikan tinggi dan dunia kerja.
I.3. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan generasi penerus yang pada gilirannya akan
memikul tanggung jawab guna mensukseskan pembangunan nasional dan
memajukan bangsa dan negara. Kebutuhan akan kemampuan dan profesionalisme
menuntut adanya pelatihan dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu
guna meningkatkan wawasan dan kemampuan kami pada bidang manajemen dan
aplikasi serta juga untuk memenuhi persyaratan wajib perkuliahan maka kami
bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktek.
Dalam era globalisasi dunia dan perdagangan yang bebas diperlukan
adanya industri yang maju dengan tenaga kerja yang profesional di bidangnya
masing-masing. Untuk itu selain mendapatkan berbagai teori di bangku
pendidikan formal, maka diperlukan adanya pengalaman kerja di lapangan.
Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut adalah
dengan mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan
bidang studi yang dipelajari di bangku kuliah. Kerja praktek merupakan salah satu
mata kuliah sebagai sarana untuk latihan mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan kerja praktek
akan diperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan

berbagai masalah, khususnya masalah pengaturan sistem di tempat kerja praktek.

Teknik Geodesi merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari
Sistem Informasi Geografis yang digunakan untuk menghubungkan data spasial
dan data tekstual ke dalam satu sistem lalu disimpan ke dalam server. Hal ini
sedang diterapkan di Kantor Pertanahan yang biasa dikenal sebagai Geospasial
Komputerisasi Kantor Pertanahan (GeoKKP).
Rencana kerja praktek pada instansi ini diusulkan dengan harapan
dapat mempelajari dan melihat secara nyata bidang terapan yang sesuai dengan
fokus kajian studi yang ditekuni.
I.4. Tujuan Kerja Praktek
I.4.1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang telah didapat
di instansi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja instasi dan terjun
atau turut serta dalam proses.
c. Menyelaraskan konsep dan materi yang didapatkan di dunia akademik dengan
penerapan dan realitasnya di dunia kerja.
d. Melatih


kemampuan

mahasiswa

agar

dapat

mengantisipasi

dan

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi di dunia kerja
sehubungan dengan penerapan ilmu yang telah didapatkan di perkuliahan.
e. Mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman kerja dan perusahaan
mendapatkan suatu inovasi baru dalam proses pekerjaan pengelolaan masalah
spasial.
I.4.2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih jelas penerapan displin ilmu
Geodesi dalam dunia kerja, khususnya Badan Pertanahan Nasional.

b. Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan baru mengenai Geospasial
Komputerisasi Kantor Pertanahan (GeoKKP).

I.5. Materi Kerja Praktek
I.5.1. Keadaan Umum Instansi/Perusahaan
a. Sejarah umum Badan Pertanahan Nasional.
b. Latar belakang dan tujuan pendirian Badan Pertanahan Nasional.
c. Keadaan alam dan tata letak bangunan.
d. Lokasi perusahaan.
e. Letak geografis.
f. Transportasi.
g. Tenaga kerja.
h. Utilities
I.5.2. Proses Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Geospasial di Badan
Pertanahan Nasional.
I.5.3. Tugas Khusus
Mahasiswa diikutsertakan dalam proyek dan penyelesaian permasalahan
(troubleshooting) yang berkaitan dengan bidang ilmu terkait.
I.6. DASAR TEORI
1.6.1. Sistem Informasi Geografik

a. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) pada dasarnya merupakan gabungan
tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi dan geografis. Dengan melihat
unsur–unsur pokoknya, maka jelas sistem informasi geografis merupakan
salah satu sistem informasi dengan tambahan unsur “geografis”. Sistem
Informasi Geografis diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan
untuk

memasukkan,

menyimpan,

memanggil

kembali,

mengolah,

menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data
geospatial,

pengelolaan

untuk mendukung
penggunaan

keputusan

lahan,

sumber

dalam

perencanaan

daya

alam,

transportasi, fasilitas kota dan pelayanan umum lainnya.


dan

lingkungan

b. Analisis Data Sistem Informasi Geografi
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi – fungsi analisis yang
dapat dilakukannya (Prahasta, 2005, p73). Secara umum terdapat dua
jenis data dalam sistem informasi geografis, yaitu data spasial (keruangan)
dan data atribut (deskripsi). Data spasial merupakan data yang
mempresentasikan

aspek

keruangan

dari

suatu


fenomena

atau

mengidentifikasikan posisi geografis suatu fenomena. Contoh data spasial
antara lain: letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi, dsb. Data
spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi
geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta
yang disimpan dalam bentuk digital (numerik). Sedangkan Data Atribut
merupakan data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi atau
penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk katakata, angka, atau tabel. Contoh data atribut misalnya: kepadatan penduduk,
jenis tanah, dsb. Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap
fenomena yang terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk
menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan
kualitatif. Oleh karena itu, data atribut sangat penting dalam menjelaskan
seluruh objek geografi. Contohnya, atribut kualitas tanah terdiri atas status
kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat kesuburan tanah dan kandungan
mineral dalam tanah. Bentuk-bentuk data atribut yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang
dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari

pengisian angket; wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi
untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Sebagai contoh, data
kualitatif dalam peta tata guna lahan, antara lain permukiman, sawah,
kawasan industri, tegalan, dan hutan. Sedangkan Data kuantitif adalah data
hasil pengamatan atau pengukuran yang dinyatakan dalam bilangan. Data
kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek.
Data kuantitatif dapat dibedalkan menjadi empat, yaitu data rasio, interval,
ordinal, dan nominal.

1.6.2. Geospasial Komputerisasi Kantor Pertanahan
Pada prinsipnya, pelayanan pertanahan pada kantor pertanahan adalah
pelayanan data dan informasi pertanahan. Data yang tersimpan di kantor
pertanahan merupakan data yang diperoleh dan diolah melalui proses yang
rumit dan panjang mengikuti aturan yang tertuang pada Peraturan Kepala
BPN No. 1 Tahun 2005 tentang Standar Prosedur Opersional Pelayanan
Pertanahan (SPOPP). Pembaruan data selalu dilakukan apabila terjadi
perubahan pada subyek atau obyek hak atas tanah. Karena yang sifatnya
yang sangat dinamis, maka data pertanahan mempunyai tingkat
pengambilan (retrievel) dan pembaruan (up dated) yang cukup tinggi. Di
satu sisi membutuhkan kecepatan dengan standar yang sudah ditetapkan
dalam menarik/mengambil data, di sisi lain akan membutuhkan persyaratan
dalam penyimpanan data (storage) yang dapat mendukung proses
pengambilan data tersebut.
Proses pengambilan, penyimpanan, pengolahan dan penyajian data
merupakan proses yang dengan sangat mudah dan cepat dapat dilakukan
dengan menggunakan teknologi informasi. Dengan demikian, apabila data
pertanahan disimpan dalam suatu penyimpanan yang berbasis teknologi
informasi sedangkan pengolahan dilakukan dengan kecanggihan aplikasi
perangkat lunak, semua proses pelayanan data pertanahan dapat dilakukan
secara cepat dan tepat.
Salah satu usaha untuk mengotimalkan tugas-tugas pelayanan
pertanahan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi adalah
pembangunan dan pengambangan Komputerisasi Kantor Pertanahan
(KKP). Dikembangkan model pelayanan yang berbasis on-line system.
Pembangunan pelayanan on line, membangun data base elektronik,
pembangunan infrastruktur perangkat keras dan jaringan koneksi,
peningkatan sumber daya manusia dalam kemampuan penguasaan IT serta
sosialisasi kegiatan di kalangan internal dan eksternal.

Beberapa keuntungan dalam pelaksanaan KKP antara lain:
1.

Transparansi pelayanan, karena masyarakat dapat memperoleh
informasi secara langsung dalam hal biaya, waktu pelaksanaan dan
kepastian penyelesaian.

2.

Efisiensi waktu, prinsip one captured multi used merupakan kunci
utama dalam optimalisasi pemanfaatan database elektronik.

3.

Kualitas data dapat diandalkan karena pemberian nomor-nomor Daftar
Isian dilakukan oleh sistem secara otomatis.

4.

Sistem Informasi Eksekutif yang memungkinkan para pengambil
keputusan untuk dapat memperoleh dan menganalisa data sehingga
menghasilkan informasi yang terintegrasi.

5.

Pertukaran data dalam rangka membangun pelayanan pemerintah
secara terpadu (one stop services) dan memgembangkan perencanaan
pembangunan berbasis data spasial (spatial planning).
Pembangunan

Komputerisasi

Kantor

Pertanahan

tidak

hanya

memberikan pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi secara on-line, tetapi sekaligus membangun basis data digital.
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir melalui program KKP telah
dilakukan digitalasisasi data pertanahan (Buku Tanah, Surat Ukur, Gambar
Ukur dan Peta Pendaftaran Tanah) yang mencakup bidang tanah sejumlah
±15 juta bidang (25% dari bidang tanah terdaftar).

BAB II
PELAKSANAAN

II.1. Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan identifikasi permasalahan yang ada
dan disesuaikan dengan topik Kerja Praktek yang kami ambil. Dalam penentuan
Kerja Praktek maka dilakukan wawancara terhadap beberapa staf dan
pembimbing kerja praktek dimana topik Kerja Praktek ini dapat berubah sesuai
dengan ketersediaan data yang ada di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/
Badan Pertanahan Nasional.Selain itu juga dilakukan survey berbagai literature
untuk menambah gambaran dalam pemilihan topik.
II.2. Pelaksanaan
a. Pengenalan terhadap Instansi.
Sebelum pelaksanaan Kerja Praktek maka perlu dilakukan tahap pengenalan
dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.
Pengenalan tersebut dapat berupa pengenalan visi dan misi Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, pengenalan struktur
organisasi di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional, pengenalan tata letak ruangan dan pengnalan kegiatan-kegiatan
yang ada di kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional khususnya yang berhubungan dengan disiplin. Setelah proses
pengenalan maka diperlukan studi literature untuk mempermudah dalam
pekerjaan Kerja Praktek serta mendapatkan hasil penelitian yang akurat
maka diperlukan survey pustaka pada berbagai referensiyang berkaitan
dengan tema yang telah ditentukan.
b. Observasi pengumpulan data dan pelaksanaan tugas.
Pada tahap ini, mahasiswa melaksanakan kerja praktek dengan cara
melakukan observasi, pengumpulan data dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh kantor Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan tema kerja
praktek.

c. Pembuatan Laporan. Mahasiswa menyusun laporan kerja praktek sebagai
bukti pertanggungjawaban terhadap segala tugas yang diberikan oleh Badan
Pertanahan Nasional.

START

SURVEI
PENDAHULUAN

PENGUMPULAN
DATA

ANALISIS
DATA

PENGOLAHAN
DATA

PEMBUATAN
LAPORAN

FINISH
Gambar II.2.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktek

II.3. Topik Kerja Praktek
Berdasarkan kriteria dan pekerjaan yang dilakukan oleh Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, kami mengajukan topik yang
berkaitan dengan bidang keilmuan kami dan mungkin sesuai dengan kegiatan
yang sedang dilakukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan
Nasional sebagai berikut :
“PENGGUNAAN APLIKASI GEOSPASIAL KOMPUTERISASI
KANTOR PERTANAHAN (GEO KKP) UNTUK UPDATING PETA
PENDAFTARAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN
TANGGAMUS”
Jika topik diatas tidak sesuai dengan kegiatan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional pada waktu pelaksanaan Kerja Praktek,
kami siap dan bersedia melakukan kegiatan lapangan lainnya sesuai dengan
bidang keilmuan kami.
II.4. Peserta Kerja Praktek
Peserta Kerja Praktek ini merupakan mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika
UGM yang saat ini sedang mengikuti kegiatan perkuliahan Program Sarjana
Semester VII, sebagai berikut :
1. Nama

: Rajoki Imberiman Purba

NIM

: 23115017

Jurusan

: Fakultas Infrakstruktur dan Kewilayahan

Program Studi : Teknik Geomatika
2. Nama

: Brian Utama Munthe

NIM

: 23115017

Jurusan

: Infrakstruktur dan Kewilayahan

Program Studi : Teknik geomatika

II.4. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan Kerja Praktek di kantor Badan Pertanahan Nasional
adalah sebagai berikut :
No

Jadwal Kegiatan
I

1
2

Pengenalan terhadap perusahaan
Observasi pengumpulan data dan

3

pelaksanaan tugas
Pembuatan laporan

Minggu ke
II
III

IV

Kerja Rencana kerja yang disusun diatas bersifat relatif dan tidak menutup
kemungkinan rencana jadwal diatas diubah sesuai perencanaan yang ditentukan.
II.5. Rencana Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek yang kami ajukan akan dilaksanakan pada :
Waktu : 20 July – 20 Agustus 2018.
Tempat : Kementerian Agrarian dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten TANGGAMUS, Provinsi Tanggamus

BAB III
PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami susun dengan harapan dapat memberikan
gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakan kerja praktek di Kementerian

Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional Kabupaten TANGGAMUS, Provinsi
D.I. Yogyakarta. Selanjutnya kami juga mengharapkan untuk mendapat bimbingan dalam
pelaksanaan kerja praktek agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama dan kami
menyerahkan segala kebijaksanaan kepada pihak instansi.

Tanggapan pihak perusahaan atas permohonan Kerja Praktek ini dapat disampaikan
melalui pemohon langsung:
-

Email

: purba@student.itera.ac.id

-

No. Hp

: +6282274750082

-

Email

: brian

-

No. Hp

:

Demikian proposal Kerja Praktek ini kami buat. Atas perhatian yang diberikan, kami
mengucapkan terima kasih.

Daftar pustaka
http://kab-TANGGAMUS.bpn.go.id