BAB I - PIH PTHI PPT

POWER POINT PENGHANTAR ILMU HUKUM DAN PENGHANTAR
TATA HUKUM INDONESIA (PIH-PTHI)

OLEH :
NAMA

: EKA JUMAIDAH SUMARSIH

NIM

: A220160051

KELAS : B

MATERI PIH

ILMU HUKUM

SUMBERSUMBER
HUKUM


KODIFIKASI
HUKUM

PERISTIWA
HUKUM

MATERI PTHI
TATA HUKUM
INDONESIA

ASAS-ASAS POKOK
DAN KERANGKA
DASAR DARIPADA
HUKUM YANGG
BERLAKU DI
INDOENSIA

HUKUM ANTAR
TATA HUKUM


TIGA ARTI
ADMINISTRASI
NEGARA

HUKUM
PERORANGAN

ASAS HUKUM
PERBURUHAN

BAB I
PIH DAN PTHI
Pengantar Ilmu Hukum dan Pengantar Tata Hukum
Indonesia adalah sebagai mata kuliah pendahuluan atau
pembuka ke arah Ilmu Pengetahuan Hukum yang biasanya
diberikan pada tingkat persiapan fakultas hukum. Ilmu
pengetahuan hukum mempelajari tingkah laku manusia
khususnya tentang kaidah-kaidah hidupnya,mana yang harus
dan
mana

pula
yang
dilarang
untuk
dikerjakan.Ilmu
pengetahuan hukum telah dicapai spesialisasi mengenai
berbagai cabang-cabangnya,seperti hukum pidana,hukum tata
negara,hukum perdata dan hukum dagang.Pengetahuan hukum
mempunyai sifat dualistis,yaitu sebagai normatif dan sebagai
gejala masyarakat (empiris).Normatif disini bahwa hukum itu
objeknya kaidah-kaidah yang isinya larangan dan atau perintah
(keharusan).Hukum positif /ius constitutum yaitu hukum yang
berlaku pada saat sekarang. Sedangkan lawannya yaitu ius
constituendum yaitu hukum yang kita cita-citakan untuk
berlaku.Berlakunya adalah di Indonesia.

SOAL
1.Hukum yang berlaku saat ini disebut juga…..
a.Hukum positif
b.Hukum negatif

c.Hukum perdata
d.Hukum sipil
e.Hukum publik
2.Hukum yang dicita-citakan disebut juga….
a.Hukum positif
b.Hukum negatif
c.Hukum perdata
d.Hukum sipil
e.Hukum publik

BAB II
ILMU HUKUM
A. Ilmu Hukum
Ilmu hukum adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah
laku manusia yang berhubungan dengan kaidah-kaidah hidupnya.Ilmu
hukum positif agar dapat mencapai tujuannya memerlukan ilmu-ilmu
pembantu yaitu :
1. Sejarah hukum
2. Sosiologi hukum
3. Perbandingan hukum

4. Ilmu hukum sistematis/dogmatis
5. Politik hukum
B. Pengertian Hukum
6. Prof.Mr.E.M.Meyers
“Hukum ialah semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan
ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat dan yang
menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan
tugasnya.
2. Leon Duguit
“Hukum ialah aturan tingkah laku para anggota masyarakat aturan yang
daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang-orang yang
melakukan pelanggaran itu.”

3.Immanuel Kant
“Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan
diri dengan kehendak bebas dari orang lain,menuruti
peraturan hukum tentang kemerdekaan.”

Secara umum hukum adalah keseluruhan aturan tingkah
laku yang ditetapkan atau diakui oleh pelaksaannya dapat
dipaksakan serta didukung oleh sangsi yang tegas dan nyata.
C. Macam-Macam Norma (Kaidah)
Menurut Elwood yang menyebabkan manusia selalu hidup
bermasyarakat ialah karena adanya dorongan kesatuan
biologis
yang
terdapat dalam kodrat
diri manusia
sendiri ,seperti :
1. Hasrat untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum
2. Hasrat untuk membela diri
3. Hasrat untuk mengadakan keturunan

Norma itu mempunyai dua macam isi :
1. Perintah: Suatu wujud keharusan bagi seseorang untuk
berbuat sesuatau oleh karena akibat-akibatnya dipandang
baik
2. Larangan:Suatu hal berupa cegahan bagi seorang untuk

tidak berbuat oleh karena akibat-akibatnya dianggap tidak
baik.
Macam-Macam Norma :
3. Norma keagamaan
Suatu perintah atau kaidah yang sumbernya dari firman
/perintah-perintah Tuhan melalui para Nabinya.
Contoh :
a. Membunuh itu dosa
b. Hormatilah orang tuamu agar hidupnya selamat dunia
akhirat
c. Tidak boleh dusta
Bagi yang melanggar norma agama mendapatkan sangsi
berupa kemurkaan atau siksaan di neraka.

2. Norma Kesusilaan
Suatu kaidah yang bersumber pada suara hati atau insan
kamil ,manusia,kaidah itu berupa bisikan-bisikan atau suara batin yang
diakui dan diisyafi oleh setiap orang dan menjadi dorongan tau
pedoman dalam perbuatan dan sikapnya.
Contoh :

a. Jangan membunuh
b. Jangan mencuri
c. Jangan menipu
Bagi mereka yang melanggar norma ini akan mendapatkan sangsi
bersifat otonom artinya ancaman hukuman itu datangnya dari dalam
pribadi orang itu sendiri yang berupa penyesalan,siksaan batin.
3. Norma Kesopanan
Suatu peraturan yang timbul dari pergaulan hidup segolongan manusia.
Contoh :
d. Jangan menghina orang lain
e. Jangan meludah di depan orang lain
f. Berbicaralah dengan sopan
Apabila norma ini dilanggar maka akan mendapatkan sangsi berupa
celaan,cemoohan,ditertawakan,diasingkan dalam pergaulan hidup

4. Norma Hukum
Suatu peraturan yang dibuat oleh negara dan bersifat
heteronom artinya pertahankan dengan paksaan oleh alat-alat
negara sepeti tentara .Sangsi bagi yang melanggar norma ini
bersifat heteronom artinya sangsinya datangnya dari luar

yaitu dari kekuasaan lain .
Contoh :
a. Kamu tidak boleh membunuh
b. Tidak boleh mencuri
c. Tidak boleh mengadakan persaingan yang tidak jujur
d. Kamu harus memenuhi perjanjian yang kamu buat
e. Kamu harus membayar pajak
Persamaan dari keempat norma itu adalah :
1.Norma –norma itu hanya terdapat dalam pergalan hidup
bermasyarakat
2.Norma itu mengatur tata tertib dalam pergaulan hidup

D.Tujuan Hukum
Yang mempunyai tujuan sebenarnya adalah manusia hukum
hanya sebagai alat manusia untuk mencapai tujuannya yaitu
masyarakat yang tata tertib.
Suatu peratuarn hukum adalah untuk keperluan penghidupan di
dalam
masyarakt
demi

kebaikan
dan
ketentraman
bersama.Hukum
mengutamakan
masyarkatnya,bukan
kepentingan perseorangan atau golongan,hukum juga menjaga
dan melindungi hak-hak dan menentukan kewajiban-kewajiban
anggota masyarakat,agar dapat tercipta suatu penghidupan
masyarakat yang teratur dan damai ,adil dan makmur.
Mengenai tujuan hukum ada 3 teori yaitu :
1.Teori etis yaitu teori yang berpendapat tujuan hukum sematamata diletakkan pada perwujudan keadilan semaksimalmaksimalnya di dalam tata tertib masyaraakt.
2.Teori Utilitas yaitu teori yang mengatakan tujuan hukum ialah
kemanfatan/kebahagiaan manusia semata.
3. Teori campuran.tujuan hukum bukan hanya keadilan tetapi
juga kemanfaatan

SOAL
1.Istilah hukum dalam bahasa Belanda yaitu …
a.Law

b.Recht
c.Loi
d.Ius
e.Constituendum
2.Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak
bebas dari orang yang satu dapat menyeesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain .Pengertian hukum menurut :
a.Leon duguit
b.Immanuel kant
c.Apeldorn
d.Van Vollen hoven
d.Aristoteles
e.Meyers
3.Norma yang sangsinya berupa penyesalan adalah sangsi yang
melanggar norma…
a.Norma hukum
b.Norma agama
c.Norma kesusilaan
d.Norma kesopanan
e.Norma adat

4.Suatu peraturan yang timbul dari pergaulan hidup segolongan
manusia disbut norma…
a.Norma agama
b.Norma hukum
c.Norma kesopanan
d.Norma kesusilaan
e.Norma adat
5.Teori yang berpendapat tujuan hukum semata-mata
untuk
keadilan adalah ..
a.Teori etis
b.Teori utilitas
c.Teori campuran
d.Teori ketuhanan
e.Teori kedaulatan negara

BAB III
SUMBER-SUMBER HUKUM
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat
menimbulalkan atuarn-aturan hukum yaitu aturan-aturan yang
mempunyai kekuasaan hukum yang bersifat nyata dan tegas.
A.Pembagian sumber-sumber hukum
1.Sumber hukum yang normal,terdiri dari :
a. Sumber hukum yang tertulis :
1.Undang-Undang
-UUD
-Ketetapan MPR
-Undang-Undang dalam arti formil
-Peraturan pemerintah
2.Perjanjian
Fungsi perjanjian adalah mengisi kekosongan di dalam undangundang ,melengkapi undang-undang dengan kemungkinankemungkinan untuk penyimpangan dari peraturan-peraturan
yang sifatnya bukan memaksa.

Dalam pasal 1320 BW ada 4 syarat agar suatu perjanjian itu sah :
a.Harus dilakukan oleh orang-orang yang cakap melakukan
hukum
b.Harus didasarkan atas sepakat dari pihak-pihak yang ada
dalam perjanjian itu.
c.Harus ada alasan yang diperbolehkan
d.Harus megenai objek tertentu.
3.Traktat
4.Yurisprudensi atau keputusan hakim
Ada persamaan dan perbedaan antara hakim dan pembentuk
Undang-Undang
Persamaan :
a.kedua-duanya adalah petugas hukum
b.Kedua-duanya bertugas membentuk hukum
Perbedaannya:
a.Pembentuk Undang-undang membentuk hukum yang berwujud
peraturan-peraturan yang bersifat umum
b.Hakim membentuk hukum yang berwujud keputusan-keputusan
mengenai perkara-perkara yang konkrit yaitu perkara-perkara
yang diajukan padanya.

Ada beberapa alasan mengapa mereka
yurisprudensi sebagai sumber hukum:

mengambil

a.Alasan praktis
b.Alasan-alasan psikologis
c. Alasan demi kesatuan hukum
5. Doktrin
Contoh doktrin :
a.Pancasila
b.Ajaran bijnkerschock tentang jarak 3 mil lautan teritorial
c.Ajaran mollngraff tentang perbuatan melawan hukum
d.Ajaran grotius mengenai tanggung jawab pidana negaranegara agressor
2.Sumber hukum abnormal
Hukum yang bersumber pada keadaan-keadaan tak normal
ini sering disebut hukum revolusi.Contoh : proklamasi

B.Unsur-unsu hukum
1. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat
2. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
3. Peraturan itu bersifat memaksa
4. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
C.Ciri-ciri hukum
1.Adanya perintah dan /larangan
2. Perintah dan/larangan itu harus patuh ditaati setiap orang
Barang siapa yang melanggar kaidah hukum akan dikenakan sangsi
berupa hukuman.hukuman itu bermacam-macam jenisnya menurut pasal
1 kitab undang-undang hukum pidana(KUHP)ialah:
1.Hukuman pokok terdiri dari :
a.Hukuman mati
b.Hukuman penjara
1)Seumur hidup
2)sementara(setinggi-tinggiya 20 tahun sekurang-kurangnya satu tahun)
c.Hukuman kurungan sekurang-kurangnya satu hari dan setinggi-ingginya
sat tahun
d.Hukuman denda
2. Hukuman tambahan terdiri dari:
a.Pencabutan hak-hak tertentu
b.Perampasan barang-barang tertentu
c.Pengumuman keputusan hakim

D.Sifat-sifat hukum
Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa.Ia merupakan
peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan yang dapat memaksa orang
supaya mentaati tat tertib dalam masyarakat serta memberikan sangsi
yang tegas terhadap siapa yang tidak mau patuh mentaatinya.
E.Kekuatan Berlakunya Hukum
1.Teori ketuhanan
menganggap hukum itu kemauan Tuhan
2.Teori Perjanjian
Hukum adalah kemauan orang-orang dalam masyarakat yang ditetapkan
negara mereka bentuk bersama karena suatu perjanjian.
3.Teori Kedaulatan Negara
Hukum adalah kehendak negara dan bukan kemaun bersama anggota
masyarakat
4.Teori Kedaulatan Hukum
Hukum berasal dari perasaan hukum yang ada pada sebagian besar
anggota masyarakat.
Pada hakikatnya peraturan hukum ditaati oleh anggota masyarakat
karena:
a. Peraturan itu sungguh-sungguh dirasanya sebagai hukum
b. Mereka merasa harus menerimanya biar ada tata tertib hukum di
dalam masyarkat
c. Biasanya masyarakat menghendakinya
d. Ada paksaan berupa ancaman hukuman kalau tidal mentaatiya.

SOAL
1.Sumber-sumber hukum yang tertulis,kecuali….
a. UU
b. Perjanjian
c. Traktat
d. Doktrin
e. Kebiasaan
2. unsur-unsur hukum yaitu….
a.Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
manusia
b.Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi berwajib
c.Peraturan itu bersifat memaksa
d.Sanksi terhadap pelanggaran peraturan adalah tegas
e.Semua benar
2.Yang bukan hukuman pokok menurut pasal 10 KUHP yaitu:
f. Hukuman mati
g. Hukuman penjara
h. Hukuman kurungan
i. Hukuman denda
j. Pencabutan hak-hak tertentu

3.Teori yang menganggap hukum itu kemauan Tuhan adalah ..
a.Teori perjanjian
b.Teori teokrasi
c.Teori kedaulatan negara
d.Teori kedaulatan hukum
e.Teori etis
4.Peraturan hukum ditaati oleh anggota karena…
a.Peratran itu sungguh-sungguh dirasanya sebagai hukum
b.Mereka merasa haus menerimanya biar ada tata tertib hukum
di dalam masyarakat
c.Biasanya masyarakat menghendakinya
d.Ada paksaan berupa ancaman hukuman kalau tidak
mentaatinya
e.Benar semua

BAB IV
KODIFIKASI HUKUM
A.Kodifikasi hukum
Kodifikasi ialah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu
dalam kitab Undang-Undang secara sistematis dan lengkap .
Unsur-unsur kodifikasi:
1.Jenis-jenis hukum tertentu
2.Sistematis
3.Lengkap
Tujuan kodifikasi dari hukum tertulis ialah untuk memperoleh :
a.Kepastian hukum
b.Penyederhanaan hukum
c.Kesatuan hukum
Menurut bentuknya hukum dapat dibedakan menjadi:
1.Hukum tertulis yaitu hukum yang dicantumkan dalam berbagai
peraturan perundangan.
2.Hukum tak tertulis yaitu hukum masih hidup dalam keyakinan
masyarakat,tetapi tidak tertulis berlakunya ditaati seperti
peraturan perundangan.

B.Klasifikasi Hukum
a. Klasifikasi
menurut isinya atau secara naluri dari ilmu
pengetahuan barat menjadi :
a.Hukum Publik
b.Hukum Privat
b.Menurut cara mempertahankannya dibagi menjadi:
a.Hukum materiil
Ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur wujud dari hubunganhubungan itu sendiri.
b.Hukum formil
Hukum formil sering dinamakan hukum acara yaitu hukum yang
mengatur tentang tata cara bagaimana norma-norma hukum
(materiil)dipertahankan.
Kerjanya hukum dapat dibagi dalam:
• Hukum paksa yaitu hukum yang sifatnya memaksa
• Hukum pelengkap /hukum mengatur yaitu orang dapat
mengatur sendiri
• Hukum pemaksa
• Hukum tambahan/hukum perlengkapan ialah hukum yang
kalau diperlukan saja boleh dipatuhi,jadi hanya bersifat
pelengkap/tambahan.

C.Subjek Hukum
1.Orang (person)
2Badan hukum (rechtdperson)
D.Objek Hukum (benda)
Objek hukum ialah segala sesuatu yang berguna bagi subjek
hukum dan yang dapat menjadi objek sesuatu perhubungan
hukum.Menurut pasal 503 KUHS benda itu dibagi dalam:
1.Benda yang berwujud yaitu segala sesuatu yang bisa diraba
oleh panca indera seperti buku,rumah.
2.Benda yang tak berwujud yaitu segala macam hak seperti hak
cipta,hak merk perdagangan.
Menurut pasal 504 KUHS benda dapat dibagi dalam:
1.Benda yang tak bergerak yaitu benda yang tak dapat
dipindahkan seperti tanah,pohon-pohon,gedung,mesin dalam
pabrik,kapal.
2.Benda yang bergerak yaitu benda-benda yang dapat
dipindahkan seperti sepeda,meja,hewan.

E.Perbuatan Hukum
1.Perbuatan hukum sepihak yaitu perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu pihak
saja dan
menimbulkan hak dan kewajiban pada satu pihak
pula.
Misalnya:
a. Pembuatan surat wasiat
b. Pemberian hadiah sesuatu benda
2.Perbuatan hukum dua pihak ialah perbuatan
hukum yang dilakukan oleh dua pihak dan
menimbulkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi
kedua pihak(timbal balik).
Misalnya : membuat persetujuan jual-beli,sewamenyewa dan lain-lain.

SOAL
1.Menurut bentuknya hukum dapat dibedakan menjadi…..
a. Hukum tertulis dan tak tertulis
b. Hukum publik dak privat
c. Hukum perdata
d. Hukum pidana
e. Hukum sipil
2.Menurut isinya hukum dibedakan menjadi….
a.Hukum perdata
b.Hukum publik dan privat
c.Hukum sipil
d.Hukum pidana
e.Hukum dagang
3.Menurut
cara
mempertahankannya
hukum
dibedakan
menjadi…
a.Hukum materiil dan formil
b.Hukum publik dan privat
c.Hukum dagang
d.Hukum acara
e.Hukum sipil

BAB V
PERISTIWA HUKUM
A.Peristiwa Hukum
1.Dalam hukum dikenal dua macam peristiwa hukum yaitu :
a.Perbuatan subjek hukum (manusia dan badan hukum)
b.Peristiwa lain yang bukan perbuatan subjek hukum
Dikenal dua macam perbuatan hukum yaitu :
a.Perbuatan hukum yang bersegi satu ialah perbuatan yang
akibat hukum ditimbulkan oleh kehendak dari subjek hukum
saja(satu pihak melakukan itu)
b.Perbuatan hukum yang bersegi dua ialah tiap perbuatan yang
akibat hukum ditimbulkan
oleh kehendak dari dua subjek
hukum,dua pihak lebih ,tiap perbuatan hukum yang bersegi dua
merupakan perjanjian.
Perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum dapat dibedakan
dalam:
a.Perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum,walaupun tidak
perlu akibat tersebut dikehendaki oleh pihak yang melakukan
perbuatan itu.

b.Perbuatan yang dilarang (yang bertentangan dengan hukum)
Akibat yang bertentangan dengan hukum diatur juga oleh hukum
meski akibat itu tidak dikehendakinya.
B.Penafsiran Hukum
Syarat mutak bagi hakim ialah menguasai dengan sungguhsungguh arti dan isi undang-undang.Untuk ini ia harus
menafsirkan pengertian –pengertian daripada dalil dari
hukum.Untuk
dapat
memberikan
putusan
yang
seadiladilnya,seorang hakim harus pula mengingat adat pendapat
hakim sendiri juga ikut menentukannya.Makna isi Undangundang sering tidak jelas susunan kata-katanya /interpretasi
perundang-undangan tidak menetapkan suatu sistem tertetu
yang harus dijadikan pedoman bagi seorang hakim dalam
menafsirkan undang-undang.Oleh karena itu hakim bebas dalam
menafsirkan dalam ilmu hukum.Ada macam-macam metode
penafisran yaitu:
1.Penafsiran Gramatika : Penafsiran secara tata bahasa ,hanya
mengingat bunyi kata-kata dalam arti kalimat itu saja.
2.Penafsiran Historis : Memberi penafsiran berdasarkan sejarah
3.Penafsiran sistematis:Penafsiran yang didasarkan pada suatu
dan hubungannya dengan bunyi pasal-pasal lain/penafsiran
didasarkan sesuai tidaknya dengan sistem hukum itu.

4.Penafsiran Sosiologis(Teleologis) yaitu penafsiran dengan
maksud dan tujuan undang-undang .Ini mengingat bahwa
kebutuhan orang/manusia berubah menurut masa,sedangkan
undang-undang tetap atau tidak berubah.
5.Penafsiran Authentik yaitu memberi interpretasi pasti seperti
yang telah ditentukan oleh pembentuk undang-undang sendiri
seperti penafsiran terhadap kata-kata yang terdapat dalam IX
buku I KUHP
6.Penafsiran Extensif(Luas)ialah memberikan penafsiran dengan
mengingat luas dari arti kata-kata dalam peraturan itu,sehingga
sesuatu peristiwa dapat dimasukkannya.
7.Penafsiran Analog
C.Ruang Lingkup
1.Arti dan Fungsi Hukum
Ada kekuatan –kekuatan yang menyebabkan bahwa manusia
dapat hidup dengan teratur di dalam masyarakat dan kekuatankekuatan tersebut berwujud sebagai kaidah-kaidah yang
merupakan petunjuk-petunjuk atau pedoman tentang bagaimana
orang harus berlaku,kaidah-kaidah mana sebenarnya merupakan
suau takaran terhadap perbuatan-perbuatan atau tingkah laku
manusia.

Pada umumnya kaidah-kaidah hukum mempunyai sangsi
tegas yag terutama berwujud suatu penderitaan badaniyah bagi
si pelanggar.Hukum dengan tegas mengatur pebuatanperbuatan manusia yang bersifat lahiriyah dan hukum
mempunyai sifat untuk menciptakan keseimbangan antara
kepentingan-kepentingan para warga masyarakat.Agar tercapai
ketertiban dalam masyarakat maka diusahakan untuk
mengadakan kepastian di dalam pergaulan antar manusia di
dalam
masyarakat.Kepastian
hukum
diartikan
sebagia
kepastian dalam hukum dan kepastian oleh karena hukum
sebab sebagaimana dikatakan oleh L.J Van Apeldoorn.
Hal ini penting sekali bukan hanya bagi suatu kehidupan
masyarakat yang teratur akan tetapi merupakan suatu syarat
mutlak bagi suatu organisasi hidup yang melampaui batasbatas waktu masa kini.Tanpa adanya kepastian hukum dan
ketertiban yang dijelmakan oleh kepastian tadi,manusia tak
akan
mungkin
untuk
mengembangkan
kemampuankemampuannya di dalam masyarakat.Oleh karena ketertiban
tersebut bertujuan untuk menciptkan ketentraman atau
ketenangan.

SOAL
1.Penafsiran dengan mengingat luas dari arti kata-kata dalam
peraturan itu disebut dengan….
a.Penafsiran sistematis
b.Penafsiran sosiologis
c.Penafsiran analog
d.Penafsiran extensif
e.Penafsiran authentik
2.Penafsiran yang didasarkan sesuai tidaknya dengan sistem hukum
disebut dengan…..
a.Penafsiran gramatika
b.Penafsiran historis
c.Penafsiran sistematis
d.Penafsiran sosiologis
e.Penafsiran analog
3.Penafsiran yang mengingat akan kebutuhan orang/manusia berubah
menurut masa sedangkan UU tidak berubah disebut dengan…
a.Penafsiran sosiologis
b.Penafsiran authentik
c.Penafsiran extensif
d.Penafsiran analog
e.Penafsiran gramatika

PENGANTAR
TATA
HUKUM
INDONESIA

BAB I
TATA HUKUM INDONESIA
A.Pengertian Tata hukum Indonesia
Pengantar tata hukum indonesia menyelidiki atau mempelajari
hukum yang sekarang sedang berlaku di Indoensia dengan
perkataan lain objek pengantar tata hukum indonesia adalah hukum
positif indonesia.Sedangkan pengantar ilmu hukum menyelidiki
hukum tidak terbatas pada hukum yang sedang berlaku sekarang di
Indoensia saja melainkan juga hukum yang berlaku di tempat di
negara lain serta pada waktu kapan saja.Dengan demikian
penyelidikannya tidak tebatas pada ius constitutum saja melainkan
juga
menyelidiki
ius
constituiending.Tata
hukum
itu
menata,menyusun,mengatur
tata
tretib
kehidupan
bermasyarkat.Tata hukum indonesia dengan sendirinya ditetapkan
oleh masyarakt hukum indonesia.Oleh karena itu Tata hukum
indonesia adanya sejak proklamasi indonesia yaitu tanggal 17
agustus 1945.Sebab proklamasi itulah berarti:
1.Negara RI dibentuk oleh bangsa indonesia
2.Sejak saat itu bangsa indonesia telah mengambil keputusn
menentukan dan melaksanakan hukumnya sendiri yaitu hukum
bangsa
indonesia dengan tata hukum yag baru tata hukum
indonesia.

B.Sejarah Tata Hukum Indonesia
Adanya tata hukum indonesia sejak saat adanya negara
indonesia yaitu pada tanggal 17 agustus 1945.Dengan adanya
proklamasi berarti bahwa sejak saat itu bangsa indonesia telah
mengambil keputusan untuk menentukan dan melaksakan
hukumnya sendiri yaitu hukum bangsa indoneia dan tata
hukumnya yang baru yaitu tata hukum indonesia.Dengan kata
lain dapat dikemukakan bahwa tata hukum indonesia berpokok
pangkal kepada proklamasi itu.
Banyak ketentuan-ketentuan masih perlu diselenggarakan
lebih lanjut dalam berbagai Undang-undang organik.Namun
sampai saat ini belum banyak undang—undang organik .sehingga
untuk mengisi kekosongan hukum.Meskipun demikian tidak
dapat dikatakan bahwa tata hukum indonesia merupakan
kelanjutan dari tata hukum hindia belanda.Sebab peraturanperaturan yang diperlukan bersifat sementara saja.Selama belum
diganti dengan yang baru,dan sekedar tidak bertentangan dengan
jiwa UUD 1945.

C.Keadaan Tata Hukum Indonesia
Data tata hukum ialah untuk mempertahankan,memelihara,dan
melaksanakan tata tertib di kalangan anggota –anggota masyarakat
dalam negara itu dengan peraturan-peraturan yang diadakan oleh
negara atau bagian-bagiannya.Peraturan hukum tertulis yang berlaku di
indonesia sebagian besarnya telah dikodifikasikan dan disebut hukum
kodifikasi.
1. Asas Konkordasi (Asas keselarasan)
Hukum kodifikasi yang sekarang berlaku di indoensia adalah selaras
dengan hukum kodifikasi yang berlaku di negeri belanda.Keselarasan
kodifikasi tersebut disebabkan berlakunya asas konkordansi.Hukum
yang berlaku bagi orang-orang belanda di Indonesia harus
dipersamakan dengan hukum yang berlaku di negeri Belanda.
2. Keadaan Hukum Kodifikasi di Indonesia
Walaupun konkordasi dengan hukum kodifikasi yang terdapta di negeri
Belanda,namun tidaklah sama dalam kesatuan berlakunya bagi seluruh
golongan penduduk. Sampai sekarang keadaan itu (dualisme)masih
belum dapat dihindarkan.Adapaun sebabnya ialah karena negara
Republik Indonesia sendiri belum mengatakan hukum kodifikasi yang
baru.Untuk menghindari kekosongan dalam hukum,maka negara kita
mengadakan peraturan-peraturan peralihan dalam beberapa UndangUndang Dasar yang telah dan sedang berlaku.

3. Kesatuan Berlakunya Hukum Pidana
KUHP di Indonesia yang dikodifikasi pada tahun 1918
adalah satu-satunya hukum kodifikasi yang berlaku umum
untuk semua golongan penduduk yang berada dalam daerah
Indonesia yang dilakukan sesuatu perbuatan yang dapat
dihukum
4. Pluralisme dalam Hukum Perdata di Indonesia
Kalau hukum perdata di Indonesia sebagai hukum kodifikasi
telah diadakan unifikasi,maka sebaliknya hukum perdata di
Idonesia masih berbhinneka yaitu beraneka warna. Di Indonesia
berlaku bermacam-macam hukum perdata.Ketidakseragaman
dalam hukum perdata ini,disebabkan banyaknya macam
golongan penduduk di Indonesia yang masing-masing golongan
mempunyai kebutuhan hukum perdata yang berbeda-beda pula.

SOAL
1.Apa yang dimaksud dengan asas konkordasi….
a.Asas keselarasan
b.Aneka warna hukum
c.Unifikasi hukum
d.Kodifikasi hukum
e.Hukum pidana

BAB II
ASAS-ASAS POKOK DAN KERANGKA DASAR DARI PADA HUKUM
YANG BERLAKU DI INDONESIA
A.Proklamasi Kemerdekaan Inodnesia
Pada tanggal 6 Agustus 1945 jatuhlah bom atom Amerika
Serikat di kota Hiroshima.Pada tanggal 7 Agustus 1945 Jenderal
Terauchi mengeluarkan penyataan bahwa Indonesia di
kemudian hari akan diberi kemerdekaan.Pada tanggal 15
Agustus 1945 meneyerahlah Jepang tanpa syarat kepada
sekutu
.Lenyaplah
janji
kemerdekaan
dari
Jenderal
Terauchi.Berhubungan dengan kekalahan itu maka jam 10.00
pagi hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di depan gedung jalan
proklamasi 56 Jakarta.Proklamasi kemerdekaan Bangsa dan
Tanah Air Indonesia diumumkan kepada dunia.Indonesia
merdeka mengantarkan rakyat dan bangsa Indonesia ke
“Jembatan Emas Kemerdekaan “.

B.Arti Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah
sumber hukum bagi pembentukan negara kesatuan republik
indonesia.Namun negara yang diproklamasikan itu bukanlah
merupakan tujuan semata-mata melainkan hanyalah alat uuntuk
mencapai cita-cita bangsa dan tujuan negara yaitu membentuk
masyarakat adil makmur berdasarkan pancasila.
Arti dari proklamasi ialah :
1. Lahirnya negara kesatuan republik indoensia
2. Puncak
perjuangan
pergerakan
kemerdekaan
setelah
berjuang berpuluh-puluh tahun sejak 20 Mei 1908
3. Titik tolak daripada pelaksaan amanat penderitaan rakyat.
Semenjak proklamasi kemerdekaan itu sejarah bangsa
Indonesia adalah sejarah daripada suatu bangsa yang merdeka
dan
bernegara
,sejarah
bangsa
Indonesia
menyusun
pemerintahannya.Bagi
bangsa
Indonesia
sejarah
pemerintahannya telah mulai sejak berlakunya UUD yang
ditetapkan tanggal 18 Agustus 1945.

C.Lahirnya Pemerintahan Indonesia
Pada tanggal 29 April 1945 Pemerintahan Jepang di Jakarta
membentuk suatu badan yang diberi nama BPUPKI.Badan ini
beranggotakan
62
orang
dan
diketuai
oleh
Dr.Radjiman
Wedyodiningrat.Tetapi badan ini langsung membicarakan dasar-dasar
negara Indonesia merdeka dan merencanakan UUD Indonesia.
BPUPKI mengadakan sidang dua kali yaitu tanggal 29 Mei -1 Juni 1945
dan tanggal 10-16 Juli 1945.BPUPKI membentuk suatu panitia
perumus,suatu
panitia
kecil
untuk
merumuskan
hasil-hasi
perundingan bada itu.Panitia itu pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil
menyusun rencana pembukaan UUD 1945.BPUPKI telah pula berhasil
menyusun sebuah ranacanagn UUD pada tanggal 16 Juli
1945 .BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI pada tanggal 9
Agustus 1945.PPKI beranggotakan 21 orang kemudian setelah jepang
menyerah kepada sekutu PPKI ditambah anggotanya 6 orang sehingga
menjadi 27 orang dan dijadikan sebuah panitia nasional.Pada tanggal
18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang dan menetapkan :
1.Pembukaan UUD 1945
2.UUD 1945
3.Memilih Ir.soekarno sebagai presiden dan Drs.moh.hatta sebagai
wakil presiden Indonesia
4.Pekerjaan presiden untuk semenetara waktu dibantu oleh sebuah
komite nasional

Pada tanggal 19 Agustus 1945 menetapkan:
1.Pembentukan 12 departemen pemerinatahan
2.Pembagian wilayah Indonesia dalam 8 provinsi dan tiap
provinsi dibagi ke dalam karesidenan-karesidenan.
Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden atas dasar UUD
1945 itu maka secara formil sempurnalah negara RI.Syarat
adanya negara:
1.Rakyat negara indonesia yaitu bangsa Indoenesia
2.Wilayah negara indonesia yaitu tanah air indonesia yang
dahulu dinamakan Hindia Belanda
3.Pemerintahan
negara
indonesia
telah
ada
semenjak
terpilihnya presiden dan wakil presiden atas dasar UUD 1945
sebagai pucuk pimpinan pemerintahan dalam negara.
4.Tujuan negara ialah mewujudkan masyarakat indonesia yang
adil dan makmur berdasarkan pancasila
5.Bentuk negara indonesia menurut pasal 1 ayat 1 UUD 1945
ialah negara kesatuan.

Pengakuan terhadap negara indonesia mula-mula datang dari
inggris pada tanggal 31 Maret 1947 kemudian disusul oleh
berpuluh-puluh negara itu.PPKI telah menetapkan UUD 1945
pada tanggal 18 agustus 1945 yaitu konstitusi RI yang terdiri
dari:
1.Pembukaan meliputi 4 alinea
2.Batang tubuh /isi UUD 1945 meliputi 16 bab 37 pasal,4 pasal
aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan.
3.Penjelasan resmi UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea dan mengandung
pokok-pokok pikiran yang terpenting ialah:
1.Negara Indonsia haruslah suatu negara yang berdasarkan
aliran pengertian negara kesatuan
2.Dasar negara indonesia yang terkenal dengan pancasila
UUD 1945 seluruhnya terdiri dari 37 pasal ,4 pasal aturan
peralihan dan 2 ayat aturan tambahan beserta penjelasan dari
UUD 1945.

SOAL
1.Dibawah ini anggota panitia sembilan kecuali..
a.Ir.soekarno
b.Haji agus salim
c.Mr.A.A.Maramis
d.Muh.Yamin
e.Sultan syahrir
2.PPKI terbentuk pada tanggal…..
a.17 agustus 1945
b.9 agutus 1945
c.15 agustus 1945
d.16 juli 1945
e.29 mei 1945
3.PPKI diketuai oleh …
a.Drs.Moh.hatta
b.Ir.Soekarno
c.M.Yamin
d.Ki hajar dewantara
e.Haji agus salim

BAB III
TIGA ARTI ADMINISTRASI NEGARA
A.Tiga Arti Administrasi
1. Sebagai aparatur negara,mengatur pemerintah,atau sebagai
institusi politik artinya meliputi organ yang berada di bawah
pemerintah,mulai dar presiden,mentri,gubernur,bupati
2. Sebagai fungsi atau sebagai aktivitas yaitu sebagai
kegiatan pemerintahan artinya sebagai kegaiatan mengurus
kepentingan negara.
3. Sebagai proses teknis penyelenaggraan UU,artinya meliputi
segala tindakan apaartur negara dalam menyelenggarakan
UU.
Pentingnya
hukum
administrasi
negara
sehingga
Prof.MR.Cornelis van Vollenhoven tahun 1919 menulis dalam
bukunya “Badan-badan pemerintahan tanpa peraturan hukum
tata negaradapat diibaratkan sebagai seekor burung yang
lumpuh sayapnya oleh karena organ-organ tersebut dapat
melakukan wewenang seenaknya saja”.

Pembagian
hukum
adminstrasi
negara
menurut
Van
Vollenhoven .Beliau membagi hukum administrasi negara ke dalam :
1.Regelaarsrecht=the law of the legistative process=hukum perundangundangan
2.Bestuursrecht=the law of government=hukum tata pemerintahan
3.Justitierecht =the law of the administration of justice=hukum acaar
peradilan
4.Politierecht=the law of the administration of security=hukum kepolisian.
Prof.Dr.J.R.Stelli juga mengemukakan bahwa ada tiga paham yaitu :
1.Hukum administrasi negaar adalah lebih luas dari pada hukum tata
negara(menurut paham van vollenhoven)
2.Hukum administrasi negara adalah identik dengan hukum tata
pemerintahan (menurut paham Prof.Mr.J.H.P.M Van Der)
Administrasi dalam arti sempit yaitu tata usaha.Administrasi dalam
arti luas ditinjau dari tiga sudut yaitu :
1.Administrasi sebagai proses dalam masyarakat
2.Administrasi sebagai suatu jenis kegiatan manusia
3.Administrasi sebagai kelompok orang yang seacara bersama-sama
sedang menggerakkan kegiatan-kegiatan.
3.Hukum administrasi negara adalah lebih sempit daripada hukum tata
pemerintahan (menurut paham Mr.Dr.H.J.Romeijn dan Prof.Dr.Gia Van
Poelje).

B.Asas-asas Hukum Pajak
Pajak ialah iuran kepada negara yang terhutang oleh yang
wajib membayarnya berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapat prestasi.Hak guna pajak itu ialah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum sehubungan dengan tugas
negara
untuk
menyelenggarkan
pemerinatahan
dan
kesejahteraan rakyat.Pajak dibagi dalam beberapa golongan
yaitu :
1.Pajak Langsung
Ialah pajak-pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak
dan tidak dilimpahkan kepada orang lain,misalnya pajak seorang
pengusaha dibayarkannya dari bagian pendapatan atau labanya
sendiri.Contoh
pajak
langsung
:pajak
pendapatan,pajak
pendapatan gaji dan upah,pajak kekayaan,pajak perseroan,pajak
deviden,dan pajak rumah tangga.
2.Pajak tidak langsung
Ialah pajak-pajak yang pada akhirnya dapat menaikkan harga
karena lahirnya ditanggung oleh pembeli dan pajak tersebut baru
terhitung jika terjadi hal-hal yang menyebabkan terhutang
pajak.contoh:pajak
penjualan,pajak
pembangunan,bea
materai,bea warisan dan bea balik nama.

Selain itu pajak dapat digolongkan ke dalam:
1.Pajak lokal/daerah
2.Pajak daerah ialah pajak yang dipungut oleh daerah-daerah
swantantra seperti propinsi,kabupaten dan kota praja untuk
pembiayaan rumah tangga daerah masing-masing.
3.Pajak negara/pusat ialah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat.
C.Pengertian Hukum Pajak
1.Arti hukum pajak
Pajak
itu
dibedakan
berdasarkan
UU/Peraturan
artinya
berdasarkan hukum.Jadi pajak itu tidak boleh dipungut/dikenakan
secara sewenang-wenang.Yang dimaksud dengan hukum pajak ialah
himpunan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara
pemerintah dan wajib-wajib pajak antara lain mengatur siapa-siapa
dalam hal apa dikenakan pajak,timbulnya kewajiban pajak,cara
pemungutannya,cara penagihannya.
2.Syarat-syarat dalam penyusunan peraturan perpajakan.
1.Keadilan
2.Syarat ekonomi
3.Syarat keuangan
4.Syarat praktik pelaksanannya.
3.Timbulnya kewajiban pajak
a.Kewajiban pajak subjektif ialah kewajiban pajak yang melihat
kepada orangnya.
2.Kewajiban pajak objektif ialah kewajiban pajak yang melihat pada
hal-hal yang dapat dikenakan pajak.

4.Kewajiban memasukkan surat pemberitahuan (SPT)
1.Mengisi SPT pajak menurut keadaan sebenarnya
2.Menandatangani sendiri SPT
3.Mengembalikan SPT pajak tersebut kepada inspeksi yang bersangkutan
dalam jangka waktu yang ditentukan oleh inspeksi pajak
5.Kewajiban memberikan keterangan
6.Kewajiban memperlihatkan buku-buku dan bukti-bukti pembukuan
7.Hak-hak yang dipunyai wajib pajak
a.Mengajukan permintaan untuk membetulkan.mengurangkan,membebakan
ketetapan pajak dalam hal :terdapat kesalahan tulisan kesalahan hitung
tarif ataupun terdapat kesalahan-kesalahan menentukan dasar penetapan
pajak.
b.Mengajukan keberatan kepada kepala inspeksi pajak/direktur jenderal
pajak apabila wajib pajak keberatan terhadapp ketetapan pajak yang harus
diajukan dalam waktu tiga bulan setelah tanggal surat ketetapan pajak.
c.Mengajukan banding kepada majelis pertimbangan pajak apabila wajib
pajak keberatan atas :
• Keputusan yang diambil oleh kepala inspeksi pajak terhadap surat
keberatannya
• Surat tagihan susulan/kemudian yang dikeluarkan oleh kepala inspeksi
pajak.
d. Meminta pengembalian pajak,meminta pemindah bukuan setoran pajak ke
setoran pajak lainnya atau setoran tahun berikutnya.
e.Wajib pajak dapat pula mengajukan gugatan perdata maupun pidana ke
pengadilan negeri atas dasar perbuatan melanggar hukum.

D.Asas Hukum Perdata
Sejarah hukum perdata di indonesia
1.Kodifikasi hukum perdata Belanda tahun 1830
Sumber pokok hukum perdata ialah kitab UU Hukum
Sipil(Burgerlihk Wetboek) disingkat KUHS (BW). Pada tanggal 1
Oktober 1838 Hukum perdata diresmikan dan dikeluarkan :
1.Burgerlijk Wetboek (KUH Sipil)
2.Wetboek Van Koophandel (KUH Dagang)
Berdasarkan asas konkordinas,kodifikasi hukum perdata
Belanda menjadi contoh bagi kodifikasi hukum perdata Eropa di
indonesia.Kodifikasi ini diumumkan pada tanggal 30 April 1847
dan mulai berlaku pada 1 Mei 1848 di Indonesia.
2.Kodifikasi hukum perdata di Indoensia tahun 1848 adalah
hasil panitia kodifikasi yang diketuai oleh Mr.C.J.Scholten Van
Oudhaarlem.Maksud
kodifikasi
waktu
itu
ialah
untuk
mengadakan persesuaian antara hukum dan keadaan di
Indonesia dengan hukum dan keadaan di negeri Belanda.

SOAL
1.Arti kata bestuursrecht adalah…..
a.Hukum perundang-undangan
b.Hukum tata pemerintahan
c.Hukum acara peradilan
d.Hukum kepolisian
e.Hukum perdata
2.Arti kata privaatrechtlijke rechtpeging adalah…
a.Peradilan ketatanegaraan
b.Peradilan perdata
c.Peradilan pidana
d.Peradilan administrasi
e.Peradilan fungsional
3.Pajak yang harus dipikul sendiri oleh si wajib pajak dan tidak
dilimpahkan kepada orang lain disebut …
a.Pajak langsung
b.Pajak tidak langsung
c.Pajak negara
d.Pajak lokal
e.Pajak daerah

BAB IV
HUKUM PERORANGAN
A.Hukum Perorangan
Pembawa hak yaitu segala sesuatu yang mempunyai hak
dan kewajiban dan disebut subjek hukum yang terdiri dari:
1.Manusia
2.Badan hukum
Berlakunya seorang manusia sebagai pembawa hak (subjek
hukum)ialah mulai saat ia dilahirkan mulai saat ia dilahirkan dan
berakhir pada saat ia meninggal dunia.Hal ini diatur dalam
KUHS pasal 2 ayat 1 :”Anak yang ada dalam kandungan seorang
perempuan
dianggap
sebagai
telah
dilahirkan,apabila
kepentingan si anak menghendakinya.”Selanjutnya pasal 2 ayat
2 KUHS “apabila ia dilahirkan mati,maka ia dianggap tidak
pernah ada. Sebagai negara hukum negara RI mengakui setiap
orang sebagai manusia terhadap UU.Disamping manusia
sebagai pembawa hak di dalam hukum juga badan-badan
/perkumpulan-perkumpulan dipandang sebagai subjek hukum
yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatanperbuatan hukum seperti manusia.Badan-badan/perkumpulanperkumpulan itu dinamakan Badan Hukum yang berarti orang
yang diciptakan oleh hukum.

Suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai
badan hukum dengan cara:
1.Didirikan dengan akte notaris
2.Didaftarkan di kantor panitia pengadilan negeri setempat
3.Dimintakan pengesahan anggaran dasarnya kepada menteri
kehakiman
4.Diumumkan dalam berita negara.
Menurut hukum tiap-tiap orang harus mempunyai tempat tinggal
dimana ia harus dicari,tempat tinggal itu disebut domisili.Suatu
badan hukum harus mempunyai domisili.Pentingnya domisili ialah
dalam hal:
1.Dimana seorang harus menikah
2.Dimana seorang harus dipanggil oleh pengadilan
3.Pengadilan mana yang berwenang terhadap seseorang.
B.Hukum Keluarga
1.Kekuasaan orang tua
Setiap anak diwajibkan hormat dan patuh kepada orang
tuanya,sebaliknya oran tua wajib memelihara dan memberi
bimbingan anak-anaknya yang belum cukup umur sesuai dengan
kemampuan masing-masing.Kepada orang tua dibebankan wajib
nafkah yaitu kewajiban untuk memelihara dan mendidik anakanaknya yang telah dewasa wajib memelihara orang tuanya dan
keluarganya menurut garis lurus ke atas yang dalam keadaan tidak
mampu.

Kekuasaan orang tua berhenti apabila:
1.Anak tersebut telah dewasa (sudah 21 tahun)
2.Perkawinan orang tua putus
3.Kekuasaan orang dipecat oleh hakim
4.Pembebasan dari kekuasaan orang tua
2.Perwakilan
Anak yatim piatu /anak-anak yang belum cukup umur dan tidak
dalam kekuasaan orang tua memerlukan pemeliharaan dan
bimbingan karena itu harus ditunjuk wali yaitu orang
tua/perkumpulan hidup anak-anak tersebut.Perwakilan dapat
terjadi karena:
1.Perwakilan orang tua putus baik disebabkan salah seorang
meninggal/karena bercerai
2.Kekuasaan
orang
tua
dipecat/dibebaskan.Maka
hakim
mengangkat orang wali yang disertai wali pengawas yang harus
mengawasi pekerjaan wali tersebut.

C.Hukum Perkawinan Indonesia Berdasarkan UU No. 1 Tahun
1974
I. Asas-asas Perkawinan
1. Tujuan perkawinan
Tujuannya adalah membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal.untuk itu suami istri perlu membantu dan melengkapi agar
masing—masing
dapat
mengembangkan
kepribadiannya
membantu dan mencapai kesejahteraan spiritual dan material.
2.Sahnya Perkawinan
Suatu perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum
masing-masing agamanya dan kepercayaan itu dan tiap-tiap
perkawinan harus dicatat menurut peraturan perundangan yang
berlaku
3.Asas Monogami
UU ini menganut asas monogami hanya apabila dikehendaki
oleh yang bersangkutan karena hukum dan agama dari yang
bersangkutan mengizinkannya,seorang suami dapat beristri dari
seorang ,namun perkawinan seorang suami dengan lebih dari
seorang istri,meskipun hal itu dikehendaki oleh pihak-pihak
yang bersangkutan hanya dapat dilakuka apabila dipenuhi
berbagai persyaratan tertentu dan diputuskan oleh pengadilan.

4.Prinsip Perkawinan
Undang-Undang ini mengandung prinsip bahwa calon suami
istri harus telah masak jiwa raganya untuk dapat mewujudkan
tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian
dan mendapat keturunan yang baik dan sehat.Untuk itu harus
dicegah adanya perkawinan antara calon suami istri yang masih
dibawah umur.UU menentukan batas umur untuk kawin yaitu lakilaki umur 19 tahun dan wanita umur 16 tahun.
5.Mempersukar Terjadinya Perceraian
Karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga
yang bahagia kekal dan sejahtera,maka UU ini menganut prinsip
untuk mempersukar terjadinya perceraian.Untuk memungkinkan
perceraian harus ada alasa-alasan tertentu serta harus
dilaksanakan di depan sidang pengadilan
6.Hak dan Kedudukan Istri
Hak dan kedudukan istri adalah seimbang dengan hak dan
kedudukan suami baik dalam kehidupan rumah tangga maupun
dalam pergaulan masyarakat,sehingga dengan demikian segala
sesuatu dalam keluarga dapat dirundingkan dan diputuskan oleh
suami istri.

II.Definisi Perkawinan
Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan
kekal berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.
III.Syarat untuk Syahnya Perkawinan
Pasal 2 ayat 1 UU perkawinan menetapkan bahwa perkawinan adalah
syah apabia dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan
kepercayaannya itu.
IV.Asas Monogami dalam Perkawinan
Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh
mempunyai seorang istri.Seorang wanita hanya boleh mempunyai
seorang suami (pasal 3 ayat 1).
V.Setiap keputusan pengadilan agama dikukuhkan oleh pengadilan umum
Pengadilan yang bersangkutan dalam memberi putusan selain memeriksa
apakah syarat untu dapat beristri lebih dari seorang telah dipenuhi haru
mengingat pula apakah ketentuan-ketentuan hukum perkawinan dari
calon suami mengizinkan adanya poligami.
Menurut ketentuan pasal 4 ayat 1 UUP,bahwa dalam hal seorang suami
akan beristri lebih dari seorang,sebagaimana dalam pasal 3 ayat 2 UU
ini,maka ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan dimaksud
hanya memberikan izin kepada seorang suaminya yang akan beristri lebih
dari seorang apabila :
1. Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri
2. Istri mendapat cacat badan/penyakit yang tidak dapat disembuhkan
3. Istri tidak dapat melahirkan keturunan.

Menurut pasal 5 ayat 1 UUP,bahwa untuk dapat mengajukan permohonan
kepada pengadilan,harus dipenuhi syarat-syarat :
1.Adanya persetujuan dari istri/suami
2.Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan-keperluan
hidup istri-istri dan anak-anak mereka
3.Adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan
anak-anak mereka.
VI.Syarat-Syarat Perkawinan (pasal 6-12)
a) Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai
b) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mendapat umur
21 tahun harus mendapat izin kedua orang tua
c) Dalam hal salah seorang dari kedua orang tua telah meninggal dunia
atau dalam keadaan tidak mampu menyatakan kehendaknya maka izin
cukup diperoleh dari orang tua yang mash hidup.
d) Dalam hal kedua orang tua meninggal duniaa /dalam keadaan tidak
mampu untuk menyatakan kehendaknya,maka izin diperoleh dari
wali,orang yang memelihara .keluarga yang mempunyai hubungan
darah dalam garis keturunan lurus ke atas selama mereka masih hidup
dan dalam keadaan dapat menyatukan kehendaknya.
e) Ada perbedaan pendapat antara orang-orang yang disebut dalam ayat
2,3,dan 4,salah seorang /lebih diantara mereka tidak menyatakan
pendapatnya,maka pengadilan dalam daerah hukum tempat tinggal
orang yang akan melangsungkan perkawinan atas permintaan orang
tersebut dapat memberikan izin setelah lebih dahulu mendengar orangorang tersebut dalam ayat 2,3, dan 4.

f.Ketentuan ayat 1-5 berlaku sepanjang hukum masing—masing agamanya dan
kepercayannya itu dari yang bersangkutan tidak menentukan lain.
Dalam pasal 7 UUP ditegaskan hal-hal sebagia berikut :
1. Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun
dan wanita sudah mencapai umur 16 tahun
2. Dalam hal penyimpangan terhadap ayat 1 dapat meminta dispensi kepada
pengadilan atau pejabat lain yang ditunjuk oleh kedua orang tua pihak pria
maupun wanita.
3. Ketentuan-ketentuan mengenai keadaan salah seorang atau kedua orang
tua tersebut dalam pasal 6 ayat 3 dan 4 UU,berlaku juga dalam hal
permintaan dispensasi ayat 2 dengan tidak mengurangi dalam pasal 6 ayat
6.
VII.Larangan Perkawinan (pasal 8
4. Berhubungan darah dalam garis keturunan lurus ke bawah ataupun ke atas
5. Berhubungan darah dalam garis keturunan menyimpang yaitu antara
saudara,antara seorang engan saudara orang tua dan antra seorang dengan
saudara neneknya.
6. Behubungan semenda yaitu mertua,anak tiri,menantu,dan bapak/ibu tiri.
7. Berhubungan sadara dengan istri /sebagai bibi /kemenakan dari istri dalam
hal seorang suami beristri lebih dari seorang.
8. Berhubungan susunan yaitu orang tua susunan,anak susunan,saudara
susunan dan bibi/paman susunan.
9. Berhubungan saudara dengan istri/sebagai bibi /kemenakan dari istri dalam
hal seorang suami beristri lebih dari seorang.

VIII.Akibat Perkawinan
1.Hak dan kewajiban suami istri (pasal 30-31)
Pasal 30 “suami istri memiliki kewajiban yang luhur untuk
menegakkan rumah tangga yang menjadi sendi dasar dari
susunan masyarakat”.
Pasal 31”Masing-masing pihak berhak untuk melakukan
perbuatan hukum ,suami adalah kepala keluarga dan istri ibu
rumah tangga”.
Pasal
32”Suami
istri
saling
cinta-mencintai,hormat
menghormati,rumah kediaman yang ditentukan oleh suami istri
bersama “
Pasal 33 “suami istri wajib saling cinta-mencintai,hormat
menghormati,setia dan memberi bantuan lahir batin yang satu
kepada yang lain”.
Pasal 34 ditegaskan:
1.Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala
sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan
kemampuannya.
2.Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya.
3.Jika suami /istri melalaikan kewajibannya masing-masing
dapat mengajukan kepada pengadilan.

2.Harta benda dalam perkawinan (pasal 35-37)
a.Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta
bersama
b.Harta benda dari masing-masing suami istri dan harta benda yang
diperoleh masing—masing sebagai hadiah/warisan adalah di bawah
penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan
lain.
IX.Putusnya Perkawinan Serta Akibatnya (pasal 38-41)
1.Sebab-sebab putusnya perkawinan menurut pasal 38 UUP:
1.Kematian
2.Perceraian
3.Atas keputusan pengadilan
Pasal 39
Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan
setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil
mendamaikan kedua belah pihak.untuk melakukan perceraian harus
ada cukup alasan bahwa suami istri tidak akan dapat hidup rukun .
Alasan-alasan yang dapat dijadikan dasar untuk perceraian adalah :
1.Salah satu pihak bebruat zina /menjadi pemabok,penjudi yang
susah disembuhkan.
2.Salah satu meninggalkan yang lain selama 2 tahun berturut-turut
tanpa izin dan tanpa alasan yang syah.
3.Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun/hukuman
yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

4.Salah satu pihak melakukan kekejaman /penganiayaan berat yang
membahayakan terhadap pihak yang lain
5.Salah satu pihak mendapat cacat badan/penyakit yang
mengakibatkan tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai
suami/istri
6.Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan dan
pertengkaran dan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumah
tangga.
2.Akibat Putusnya Perkawinan(pasal 41)
1. Baik ibu/bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik
anak-anaknya,semata-mata berdasarkan kepentingan anak
bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak—anak
pengadilan memberi keputusannya.
2. Bapak yang bertanggung jawab atas
semua pembiayaan
pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu,bilamana
bapak dalam kenyatan tidak dapat memberi kewajiban tersebut
pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya
tersebut.
3. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk
memberikan biaya penghidupan dan/menentukan sesuatu
kewajiban bagi bekas istri.

X.Perkawinan di Luar Indonesia
Perkawinan yang dilangsungkan di luar indonesia syah apabila
dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara di mana perkawinan itu
dilangsungkan bagi warga negara indonesia tidak melanggar ketentuan
UU.
XI.Perkawinan Campuran
1.Arti perkawinan campuran
Adalah perkawinan antara dua orang yang di indonesia tunduk pada
hukum yang berlainan,karena perbedaan kewarganegaraan salah satu
pihak berkewarganegaraan indoensia.
2.Perolehan dan kehilangan kewarganegaraan
Bagi orang-orang yang berlainan kewarganegaran yang melakukan
perkawinan
campuran
dapat
memperoleh
kewarganegaarn
dari
suami/istrinya dapat pula kehilangan kewarganegaraannya .
3.syarat-syarat melangsungkan perkawinan campuran(pasal 60)
1. Perkawinan campuran tidak dapat dilangsungkan sebelum terbukti
bahwa syarat-syarat perkawinan yang ditentukan oleh hukum berlaku
bagi pihak masing—masing telah dipenuhi.
2. Untuk membuktikan bahwa syarat-syarat dalam ayat 1 telah dipenuhi
dan karena itu tidak ada rintangan untuk melangsungkan perkawinan
campuran
3. Jika pejabat yang bersangkutan menolak untuk memberikan surat
keterangan maka atas permintaan yang berkepentingan pengadilan
memberikan keputusan dengan tidak berbicara serta tidak boleh
dimintakan banding tentang soal apakah penolakan pemberian surat
keterangan beralasan/tidak

4.Jika pengadilan memutuskan bahwa penolakan tidak
beralaskan maka keputusan itu menjadi pengganti keterangan
5.Surat keterangan tidak mempunyai kekuatan lagi perkawinan
itu tidak dilangsungkan dalam masa 6 bulan sesudah keterangan
itu diberikan.
4. Pencatatan Perkawinan Campuran
Pasal 60 ayat 4
Barang siapa melangsungkan perkawinan campuran tanpa
memperlihatkan lebih dahulu kepada pegawai pencatat yang
berwenang surat ketenangan dihukum dengan kurungan selama
lamanya 1 bulan.
Pasal 61
Pegawai pencatat perkawinan yang mencatat perkawinan
sedangkan ia mengetahui bahwa keterangan atau keputusan
pengganti keterangan tidak ada,dihukum denga hukuman
kurngan selam lamnya 3 bulan.
Pasal 62
Dalam perkawinan campuran kedudukan anak diatur pasal 59
ayat 1 “bahwa kewarganegaraan si anak yang diperoleh sebagai
akibat perkawinan /putusnya perkawinan orang tuanya
menentukan hukum yang berlaku,baik menegnai hukum publik
maupun hukum perdata.

C.Hukum Harta Kekayaan
1.Hukum benda
Yaitu peraturan-peraturan hukum yang mengatur hak-hak kebendaan
yang bersifat mutlak artinya hak terhadap benda yang oleh setiap orang
wajib diakui dan dihormati. Benda-benda tersebut dibedakan menjadi :
a.Benda tetap ialah benda-benda yang karena sifatnya ,tujuannya
/penetapan undang—undang dinyatakan sebagai benda tak bergerak .
b.Benda bergerak ialah benda-benda yang karena sifatnya /karena
penentuan undang-undang dianggap benda bergerak.
Di dalam KUHS diatur beberapa hak kebendaan yaitu :
1. Hak eigendom (hak milik barat)ialah hak untuk menikmati dengan
bebas dan menguasai mutlak sesuatu benda,asal tidak dipergunakan
yang be