T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Kontrol Diri Peserta Didik Kelas XI IIS Di SMA Negeri 3 Demak T2 BAB IV
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek.
Subyek yang dijadikan
penelitian adalah siswa
kelas XI IIS SMA N 3 Demak. Berikut deskripsi subyek
penelitian berdasarkan kelas, jenis kelamin,usia,urutan
anak,sosial ekonomi,dan pekerjaan orang tua.
4.1.1.
Karakteristik
subyek
berdasarkan
jenis
kelamin.
Berdasarkan jenis kelamin subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.1
NO
USIA
f
%
1
Laki – laki
5
62,5
2
Perempuan
3
37,5
JUMLAH
8
100
Dilihat dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis
kelamin subjek penelitian
sebagian besar subjek
berjenis kelamin laki – laki yaitu sebesar 62,5%.
4.1.2 Karakteristik subyek berdasarkan Usia
Berdasarkan Usia subjek, distribusinya sebagai
berikut:
35
Tabel 4.2
NO
USIA
f
%
1
16
6
75
2
17
2
25
8
100
JUMLAH
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia
subjek penelitian , mayoritas subjek berusia 16 tahun
yaitu sebesar 75%.
4.1.3.
Karakteristik Subyek berdasarkan urutan
anak dalam keluarga.
Berdasarkan
urutan
anak
dalam
keluarga,
distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
NO
ANAK KE
f
%
1
1
3
37,5
2
2
2
25
3
3
1
12,5
4
4
2
25
8
100
JUMLAH
Berdasarkan
tabel
4.3
urutan
anak
dalam
keluarga, paling banyak subyek anak no 1 terdapat 3
peserta didik ( 37.5 % ), sedang paling sedikit anak no 3
terdapat 1 peserta didik ( 12,5%).
36
4.1.4.
Karakteristik subyek berdasarkan sosial
ekonomi.
Berdasarkan sosial ekonomi subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.4
NO
PENDAPATAN ORTU
f
%
1
3 JT-5 JT
2
25
2
1 JT-2 JT
5
62,5
3
< 1JT
1
12,5
8
100
JUMLAH
Berdasarkan tabel 4.4 Sosial ekonomi subjek,
sebagian besar pendapatan orang tua subjek adalah 1
Jt – 2 Jt yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.1.5.
Karakteristik subyek berdasarkan pekerjaan
orang tua
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Table 4.5
NO
PEKERJAAN ORTU
f
%
1
PNS
1
12,5
2
KARYAWAN
5
62,5
3
BURUH
2
25
8
100
JUMLAH
37
Berdasarkan tabel 4.5 pekerjaan orang tua orang
tua subjek, sebagian besar pekerjaan orang tua subjek
adalah Karyawan yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.2. Analisis Deskriptif Variable Penelitian
Deskripsi variabel kontrol diri ini bertujuan
untuk
melihat
gambaran
variabel
kontrol
diri
berdasarkan jawaban subjek penelitian. Kontrol diri
merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan
dirinya dari tindakan yang impulsif dan mengikuti
emosi sesaat, dimana orang yang memiliki kontrol diri
yang
rendah
adalah
orang-orang
yang
cenderung
memiliki orientasi “here and now”, Gottfredson dan
Hirschi
beberapa
(1990).
Menurut
karakteristik
Gottfredson
yang
dan
Hirschi
berhubungan
dengan
lemahnya kontrol diri adalah kurangnya kedewasaan,
disiplin, dan pelatihan.
Indikator Kontrol diri adalah 1.) Impulsiveness,
konsep ini mengacu pada kecenderungan seseorang
untuk merespon, stimulus nyata dilingkungan terdekat.
2)
Preference
for
Physical
Activity,konsep
ini
menjelaskan individu dengan kontrol diri rendah lebih
memilih dengan kegiatan yang tidak membutuhkan
kegiatan tertentu dibandingkan mencari aktifitas yang
membutuhkan pemikiran. 3). Risk Seeking Orientation,
konsep ini menjelaskan bahwa individu dengan kontrol
diri yang rendah suka terlibat dalam aktifitas-aktifitas
beresiko, menyenangkan, dan menegangkan. 4).Self –
Centeredness, individu dengan control diri yang rendah
38
cenderung mementingkan diri sendiri. 5). Preference for
simple tasks, individu dengan control diri yang rendah
akan cenderung menghindari tugas-tugas sulit yang
membutuhkan banyak pemikiran.6). Short – Tempered,
konsep ini menjelaskan individu dengan control diri
yang rendah cenderung rentan mengalami frustasi,
emosi mudah meledak dan temperamental. Kontrol diri
dalam penelitian ini menggunakan skala Self control
dari Gottfredson dan Hirschi (1990), dengan jumlah 24
item
pernyataan.
Untuk
mengetahui
persepsi
responden secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Skor Maksimal
: 24 x 4 = 96
2) Skor Minimal
: 24 x 1 = 24
= 96-24 = 14.4 = 14
Interval
5
Tabel 4.6
Kategori Kontrol Diri Post test
NO
KATEGORI
INTERVAL
f
%
1
Sangat Rendah
24-37
0
0
2
Rendah
38-51
0
0
3
Sedang
52-66
0
0
4
Tinggi
67 – 81
6
75
5
Sangat Tinggi
82 - 96
2
25
8
100
JUMLAH
Dari
hasil
analisis
jawaban
posttest
subjek
terhadap 24 butir pernyataan kontrol diri , dan dari
39
penghitungan diatas maka interval yang diperoleh
adalah 14.4, namun peneliti membulatkan interval
tersebut menjadi 14. Dari kategorinya dapat dilihat
siswa yang memiliki kontrol diri tinggi 6 peserta didik
( 75 % ) dan 2 peserta didik ( 25 %) memiliki kontrol diri
sangat tinggi.
4.3. Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian
diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis
yang digunakan. Data yang akan dianalisis, terlebih
dahulu dilakukan uji pengujian normalitas. Setelah
dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan
uji beda menggunakan alat uji yang sesuai.
4.3.1 Hasil uji normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan
memperlihatkan
bahwa
data
berasal
dari
subjek
berdistribusi normal. Teknik yang digunakan untuk
menguji normalitas adalah program SPSS 16 for
windows : uji kolmogorov smirnov. Penyebaran data
dikategorikan normal jika nilai signifikansi (sig) > 0.05,
sebaliknya jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka
sebarannya dinyatakan tidak normal.
40
.Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
8
Normal Parametersa
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
.0000000
2.17728432
.183
Positive
.183
Negative
-.159
Kolmogorov-Smirnov Z
.519
Asymp. Sig. (2-tailed)
.951
Berdasarkan uji normalitas dengan kolmogorovsmirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,519 dan
Asymp.sig sebesar 0,951 lebih besar dari dari 0,05
maka dapat disimpulkan sebaran data
kontrol diri
berdistribusi normal.
Jika digambarkan dalam grafik sebaran data
membentuk garis yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
41
Gambar 4.1: Distribusi data kontrol diri peserta
didik Sebelum bimbingan kelompok.
Gambar 4.2 : Distribusi data kontrol diri peserta
didik setelah bimbingan kelompok
42
Tabel 4.8 Skor Mean
Paired Samples Statistics
Std.
Deviat
Pair 1
Pre
Mean
N
ion
Std. Error Mean
44,25
8
6,756
2,389
74,88
8
6,081
2,150
test
Post
test
Skor rata-rata (mean) Berdasarkan hasil diatas,
diketahui skor rata-rata pretest kontrol diri adalah
44,25, dan skor rata-rata post test kontrol diri sebesar
74,88.
4.3.2.Hasil Uji Dua Mean
Sebagaimana telah dipaparkan di Bab II bahwa
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kontrol diri
sebelum dan sesudah bimbingan kelompok dengan
menggunakan uji t. pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah hasil penelitian ini sesuai dengan
hipotesis yang diajukan atau hasilnya tidak sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
43
Tabel 4.9.
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std.
Std.
Deviati
Error
on
Mean
Mean
Interval of the
Difference
Lower
Sig. (2-
Upper
t
df
tailed)
Pair 1 Sbl Bimb
Kelmpk Setlh
-30.625
2.200
.778 -32.464 -28.786 -39.376
7
0.000
Bimbn
Klmpk
Berdasarkan hasil analisis uji-t diatas diperoleh
t hitung sebesar -39,376, dan sig 0,000, karena
signifikansi uji-t adalah 0,000 < 0,05 maka artinya
signifikan, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan mean pre tes dan post tes.
4.3.3. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis
adalah
yang
bimbingan
diajukan
dalam
penelitian
ini
kelompok
dapat
meningkatkan
kontrol diri secara signifikan pada peserta didik kelas
XI
IIS
di
SMA
Negeri
3
Demak.
Hasil
analisis
menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok
dapat meningkatkan kontrol diri secara signifikan pada
peserta didik kelas XI IIS di SMA Negeri 3 Demak
sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
44
4.4. Pembahasan
Kontrol diri menuntut individu untuk mampu
mengarahkan,
memperkirakan
dan
memprediksi
dampak dari perilaku yang mereka kerjakan. Faktor
yang mempengaruhi kontrol diri adalah usia, jenis
kelamin
dan
kelompok
sosial
dalam
memberikan
ekonomi.
penelitian
bantuan
ini
yang
Layanan
bimbingan
merupakan
upaya
bertujuan
untuk
meningkatkan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS
SMA N 3 Demak. Berdasarkan olah data mengenai
karakteristik subyek usia yang paling banyak adalah 16
tahun sebesar 6 peserta didik dan 17 tahun sebanyak 2
peserta didik ini menunjukkan bahwa sesuai dengan
teori semakin tua usia seseorang semakin terkontrol
emosi individu. Karakteristik jenis kelamin, menurut
Gottfredson laki-laki cenderung mempunyai kontrol diri
rendah dibandingkan perempuan, data jenis kelamin
subyek penelitian menunjukkan terdapat 5 peserta
didik
laki-laki
dan
3
peserta
didik
perempuan.
Sedangkan faktor sosial ekonomi ada pendapat yang
mengatakan bahwa anak yang dibesarkan dari keluarga
miskin
lebih
sulit
mengendalikan
diri,
dari
data
penelitian ini tidak terbukti bahwa peserta didik yang
dari keluarga tidak mampu sulit mengendalikan diri,
data menunjukkan pekerjaan orang tua buruh ada 2
peserta didik dan penghasilan orang tua < 1 juta hanya
1 peserta didik. Jadi dari faktor yang mempengaruhi
kontrol diri seseorang, dalam penelitian ini faktor sosial
ekonomi tidak berkaitan dengan kontrol diri individu.
Pemberian treatmen dilakukan sebanyak 6 kali
45
pertemuan
dengan
membahas
topik-topik
yang
membahas aspek-aspek kontrol diri yang diadakan
mulai februari – maret 2015. Layanan bimbingan
kelompok suatu treatmen untuk perubahan tingkah
laku kontrol diri yang memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kontrol diri, pada penelitian ini kontrol diri
peserta didik mulai menunjukkan peningkatan pada
pertemuan yang ke 4. Pada pertemuan tersebut subyek
memahami betapa pentingnya kontrol emosi dalam diri
sehingga tidak akan menimbulkan masalah dalam
lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
Subyek menyadari bahwa emosi sesaat tidak ada
keuntungannya
sama
sekali,
dengan
mengetahui
betapa pentingnya kontrol diri maka individu dapat
memahami diri sendiri dan orsng lain. Dari 8 subyek
penelitian yang dipilih, sebelum diberikan layanan
bimbingan kelompok memiliki rata-rata kontrol diri
44,25% dan sesudah pemberian bimbingan kelompok
rata-rata kontrol diri menjadi 74,88%, dari hasil
penelitian yang disampaikan melalui analisis uji beda
yang membuktikan bahwa terjadi peningkatan secara
signifikan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS di SMA
Negeri 3 Demak setelah diberikan layanan bimbingan
kelompok.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Galih
Fajar (2013) yang mana dalam penelitian ini diberikan
bagi penerima manfaat berusia remaja seusia sekolah
SMA yang berada di lingkungan Balai rehabilitasi
Mandiri Semarang II. Pengendalian
digunakan
untuk
mereduksi
efek
diri
dapat
psikologis
yang
46
negatif
dan
memiliki
sebagai
upaya
pengendalian
pencegahan.
diri,
Dengan
individu
mampu
membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak
dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu
hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya
kelak
Selain
pengendalian
penundaan.
berarti
sebagai
diri
upaya
dapat
Dengan
pula
kata
kesengajaan
lain
pencegahan
sebagai
diri,
tujuan
pengendalian
diri
yang dilakukan oleh individu
untuk menghindari suatu perilaku dengan tujuan
jangka panjang
agar
memperoleh
kepuasaan.
Dengan menunda suatu perilaku tertentu, meskipun
individu tersebut membutuhkannya, pada dasarnya
individu
tersebut memiliki
memuaskan
mereka,
jika
tujuan
yang
dibandingkan
lebih
dengan
menyegerakan perilaku tersebut untuk dikerjakan.
Kendali
diri
yang dimiliki oleh individu dapat pula
membantu mereka dalam mencapai suatu tujuan.
Dengan
memiliki
pengendalian
diri
yang
baik,
individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan
menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya
mereka perbuat.
Merupakan penelitian ekperimen dengan desain
pre test dan post test, untuk pengumpulan data
menggunakan skala psikologi skala pengendalian diri.
Dimana penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan
kelompok
dapat
meningkatkan
kontrol
diri
bagi
penerima manfaat di lingkungan Balai rehabilitasi
Mandiri Semarang II.
47
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subyek.
Subyek yang dijadikan
penelitian adalah siswa
kelas XI IIS SMA N 3 Demak. Berikut deskripsi subyek
penelitian berdasarkan kelas, jenis kelamin,usia,urutan
anak,sosial ekonomi,dan pekerjaan orang tua.
4.1.1.
Karakteristik
subyek
berdasarkan
jenis
kelamin.
Berdasarkan jenis kelamin subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.1
NO
USIA
f
%
1
Laki – laki
5
62,5
2
Perempuan
3
37,5
JUMLAH
8
100
Dilihat dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jenis
kelamin subjek penelitian
sebagian besar subjek
berjenis kelamin laki – laki yaitu sebesar 62,5%.
4.1.2 Karakteristik subyek berdasarkan Usia
Berdasarkan Usia subjek, distribusinya sebagai
berikut:
35
Tabel 4.2
NO
USIA
f
%
1
16
6
75
2
17
2
25
8
100
JUMLAH
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa usia
subjek penelitian , mayoritas subjek berusia 16 tahun
yaitu sebesar 75%.
4.1.3.
Karakteristik Subyek berdasarkan urutan
anak dalam keluarga.
Berdasarkan
urutan
anak
dalam
keluarga,
distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
NO
ANAK KE
f
%
1
1
3
37,5
2
2
2
25
3
3
1
12,5
4
4
2
25
8
100
JUMLAH
Berdasarkan
tabel
4.3
urutan
anak
dalam
keluarga, paling banyak subyek anak no 1 terdapat 3
peserta didik ( 37.5 % ), sedang paling sedikit anak no 3
terdapat 1 peserta didik ( 12,5%).
36
4.1.4.
Karakteristik subyek berdasarkan sosial
ekonomi.
Berdasarkan sosial ekonomi subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Tabel 4.4
NO
PENDAPATAN ORTU
f
%
1
3 JT-5 JT
2
25
2
1 JT-2 JT
5
62,5
3
< 1JT
1
12,5
8
100
JUMLAH
Berdasarkan tabel 4.4 Sosial ekonomi subjek,
sebagian besar pendapatan orang tua subjek adalah 1
Jt – 2 Jt yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.1.5.
Karakteristik subyek berdasarkan pekerjaan
orang tua
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, distribusinya
sebagai berikut:
Table 4.5
NO
PEKERJAAN ORTU
f
%
1
PNS
1
12,5
2
KARYAWAN
5
62,5
3
BURUH
2
25
8
100
JUMLAH
37
Berdasarkan tabel 4.5 pekerjaan orang tua orang
tua subjek, sebagian besar pekerjaan orang tua subjek
adalah Karyawan yaitu sebesar 5 subjek (62.5%)
4.2. Analisis Deskriptif Variable Penelitian
Deskripsi variabel kontrol diri ini bertujuan
untuk
melihat
gambaran
variabel
kontrol
diri
berdasarkan jawaban subjek penelitian. Kontrol diri
merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan
dirinya dari tindakan yang impulsif dan mengikuti
emosi sesaat, dimana orang yang memiliki kontrol diri
yang
rendah
adalah
orang-orang
yang
cenderung
memiliki orientasi “here and now”, Gottfredson dan
Hirschi
beberapa
(1990).
Menurut
karakteristik
Gottfredson
yang
dan
Hirschi
berhubungan
dengan
lemahnya kontrol diri adalah kurangnya kedewasaan,
disiplin, dan pelatihan.
Indikator Kontrol diri adalah 1.) Impulsiveness,
konsep ini mengacu pada kecenderungan seseorang
untuk merespon, stimulus nyata dilingkungan terdekat.
2)
Preference
for
Physical
Activity,konsep
ini
menjelaskan individu dengan kontrol diri rendah lebih
memilih dengan kegiatan yang tidak membutuhkan
kegiatan tertentu dibandingkan mencari aktifitas yang
membutuhkan pemikiran. 3). Risk Seeking Orientation,
konsep ini menjelaskan bahwa individu dengan kontrol
diri yang rendah suka terlibat dalam aktifitas-aktifitas
beresiko, menyenangkan, dan menegangkan. 4).Self –
Centeredness, individu dengan control diri yang rendah
38
cenderung mementingkan diri sendiri. 5). Preference for
simple tasks, individu dengan control diri yang rendah
akan cenderung menghindari tugas-tugas sulit yang
membutuhkan banyak pemikiran.6). Short – Tempered,
konsep ini menjelaskan individu dengan control diri
yang rendah cenderung rentan mengalami frustasi,
emosi mudah meledak dan temperamental. Kontrol diri
dalam penelitian ini menggunakan skala Self control
dari Gottfredson dan Hirschi (1990), dengan jumlah 24
item
pernyataan.
Untuk
mengetahui
persepsi
responden secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Skor Maksimal
: 24 x 4 = 96
2) Skor Minimal
: 24 x 1 = 24
= 96-24 = 14.4 = 14
Interval
5
Tabel 4.6
Kategori Kontrol Diri Post test
NO
KATEGORI
INTERVAL
f
%
1
Sangat Rendah
24-37
0
0
2
Rendah
38-51
0
0
3
Sedang
52-66
0
0
4
Tinggi
67 – 81
6
75
5
Sangat Tinggi
82 - 96
2
25
8
100
JUMLAH
Dari
hasil
analisis
jawaban
posttest
subjek
terhadap 24 butir pernyataan kontrol diri , dan dari
39
penghitungan diatas maka interval yang diperoleh
adalah 14.4, namun peneliti membulatkan interval
tersebut menjadi 14. Dari kategorinya dapat dilihat
siswa yang memiliki kontrol diri tinggi 6 peserta didik
( 75 % ) dan 2 peserta didik ( 25 %) memiliki kontrol diri
sangat tinggi.
4.3. Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian
diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis
yang digunakan. Data yang akan dianalisis, terlebih
dahulu dilakukan uji pengujian normalitas. Setelah
dilakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan
uji beda menggunakan alat uji yang sesuai.
4.3.1 Hasil uji normalitas
Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan
memperlihatkan
bahwa
data
berasal
dari
subjek
berdistribusi normal. Teknik yang digunakan untuk
menguji normalitas adalah program SPSS 16 for
windows : uji kolmogorov smirnov. Penyebaran data
dikategorikan normal jika nilai signifikansi (sig) > 0.05,
sebaliknya jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka
sebarannya dinyatakan tidak normal.
40
.Tabel 4.7 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
8
Normal Parametersa
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
.0000000
2.17728432
.183
Positive
.183
Negative
-.159
Kolmogorov-Smirnov Z
.519
Asymp. Sig. (2-tailed)
.951
Berdasarkan uji normalitas dengan kolmogorovsmirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,519 dan
Asymp.sig sebesar 0,951 lebih besar dari dari 0,05
maka dapat disimpulkan sebaran data
kontrol diri
berdistribusi normal.
Jika digambarkan dalam grafik sebaran data
membentuk garis yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
41
Gambar 4.1: Distribusi data kontrol diri peserta
didik Sebelum bimbingan kelompok.
Gambar 4.2 : Distribusi data kontrol diri peserta
didik setelah bimbingan kelompok
42
Tabel 4.8 Skor Mean
Paired Samples Statistics
Std.
Deviat
Pair 1
Pre
Mean
N
ion
Std. Error Mean
44,25
8
6,756
2,389
74,88
8
6,081
2,150
test
Post
test
Skor rata-rata (mean) Berdasarkan hasil diatas,
diketahui skor rata-rata pretest kontrol diri adalah
44,25, dan skor rata-rata post test kontrol diri sebesar
74,88.
4.3.2.Hasil Uji Dua Mean
Sebagaimana telah dipaparkan di Bab II bahwa
penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kontrol diri
sebelum dan sesudah bimbingan kelompok dengan
menggunakan uji t. pengujian ini ditujukan untuk
mengetahui apakah hasil penelitian ini sesuai dengan
hipotesis yang diajukan atau hasilnya tidak sesuai
dengan hipotesis yang diajukan.
43
Tabel 4.9.
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Std.
Std.
Deviati
Error
on
Mean
Mean
Interval of the
Difference
Lower
Sig. (2-
Upper
t
df
tailed)
Pair 1 Sbl Bimb
Kelmpk Setlh
-30.625
2.200
.778 -32.464 -28.786 -39.376
7
0.000
Bimbn
Klmpk
Berdasarkan hasil analisis uji-t diatas diperoleh
t hitung sebesar -39,376, dan sig 0,000, karena
signifikansi uji-t adalah 0,000 < 0,05 maka artinya
signifikan, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan mean pre tes dan post tes.
4.3.3. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis
adalah
yang
bimbingan
diajukan
dalam
penelitian
ini
kelompok
dapat
meningkatkan
kontrol diri secara signifikan pada peserta didik kelas
XI
IIS
di
SMA
Negeri
3
Demak.
Hasil
analisis
menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok
dapat meningkatkan kontrol diri secara signifikan pada
peserta didik kelas XI IIS di SMA Negeri 3 Demak
sehingga hipotesis yang diajukan diterima.
44
4.4. Pembahasan
Kontrol diri menuntut individu untuk mampu
mengarahkan,
memperkirakan
dan
memprediksi
dampak dari perilaku yang mereka kerjakan. Faktor
yang mempengaruhi kontrol diri adalah usia, jenis
kelamin
dan
kelompok
sosial
dalam
memberikan
ekonomi.
penelitian
bantuan
ini
yang
Layanan
bimbingan
merupakan
upaya
bertujuan
untuk
meningkatkan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS
SMA N 3 Demak. Berdasarkan olah data mengenai
karakteristik subyek usia yang paling banyak adalah 16
tahun sebesar 6 peserta didik dan 17 tahun sebanyak 2
peserta didik ini menunjukkan bahwa sesuai dengan
teori semakin tua usia seseorang semakin terkontrol
emosi individu. Karakteristik jenis kelamin, menurut
Gottfredson laki-laki cenderung mempunyai kontrol diri
rendah dibandingkan perempuan, data jenis kelamin
subyek penelitian menunjukkan terdapat 5 peserta
didik
laki-laki
dan
3
peserta
didik
perempuan.
Sedangkan faktor sosial ekonomi ada pendapat yang
mengatakan bahwa anak yang dibesarkan dari keluarga
miskin
lebih
sulit
mengendalikan
diri,
dari
data
penelitian ini tidak terbukti bahwa peserta didik yang
dari keluarga tidak mampu sulit mengendalikan diri,
data menunjukkan pekerjaan orang tua buruh ada 2
peserta didik dan penghasilan orang tua < 1 juta hanya
1 peserta didik. Jadi dari faktor yang mempengaruhi
kontrol diri seseorang, dalam penelitian ini faktor sosial
ekonomi tidak berkaitan dengan kontrol diri individu.
Pemberian treatmen dilakukan sebanyak 6 kali
45
pertemuan
dengan
membahas
topik-topik
yang
membahas aspek-aspek kontrol diri yang diadakan
mulai februari – maret 2015. Layanan bimbingan
kelompok suatu treatmen untuk perubahan tingkah
laku kontrol diri yang memberikan pengaruh terhadap
peningkatan kontrol diri, pada penelitian ini kontrol diri
peserta didik mulai menunjukkan peningkatan pada
pertemuan yang ke 4. Pada pertemuan tersebut subyek
memahami betapa pentingnya kontrol emosi dalam diri
sehingga tidak akan menimbulkan masalah dalam
lingkungan sekolah maupun lingkungan luar sekolah.
Subyek menyadari bahwa emosi sesaat tidak ada
keuntungannya
sama
sekali,
dengan
mengetahui
betapa pentingnya kontrol diri maka individu dapat
memahami diri sendiri dan orsng lain. Dari 8 subyek
penelitian yang dipilih, sebelum diberikan layanan
bimbingan kelompok memiliki rata-rata kontrol diri
44,25% dan sesudah pemberian bimbingan kelompok
rata-rata kontrol diri menjadi 74,88%, dari hasil
penelitian yang disampaikan melalui analisis uji beda
yang membuktikan bahwa terjadi peningkatan secara
signifikan kontrol diri peserta didik kelas XI IIS di SMA
Negeri 3 Demak setelah diberikan layanan bimbingan
kelompok.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Galih
Fajar (2013) yang mana dalam penelitian ini diberikan
bagi penerima manfaat berusia remaja seusia sekolah
SMA yang berada di lingkungan Balai rehabilitasi
Mandiri Semarang II. Pengendalian
digunakan
untuk
mereduksi
efek
diri
dapat
psikologis
yang
46
negatif
dan
memiliki
sebagai
upaya
pengendalian
pencegahan.
diri,
Dengan
individu
mampu
membuat perkiraan terhadap perilaku yang hendak
dilakukan sehingga individu mampu mencegah sesuatu
hal yang tidak menyenangkan yang akan diterimanya
kelak
Selain
pengendalian
penundaan.
berarti
sebagai
diri
upaya
dapat
Dengan
pula
kata
kesengajaan
lain
pencegahan
sebagai
diri,
tujuan
pengendalian
diri
yang dilakukan oleh individu
untuk menghindari suatu perilaku dengan tujuan
jangka panjang
agar
memperoleh
kepuasaan.
Dengan menunda suatu perilaku tertentu, meskipun
individu tersebut membutuhkannya, pada dasarnya
individu
tersebut memiliki
memuaskan
mereka,
jika
tujuan
yang
dibandingkan
lebih
dengan
menyegerakan perilaku tersebut untuk dikerjakan.
Kendali
diri
yang dimiliki oleh individu dapat pula
membantu mereka dalam mencapai suatu tujuan.
Dengan
memiliki
pengendalian
diri
yang
baik,
individu dapat mengoptimalkan tindakan mereka dan
menahan diri untuk berbuat yang tidak seharusnya
mereka perbuat.
Merupakan penelitian ekperimen dengan desain
pre test dan post test, untuk pengumpulan data
menggunakan skala psikologi skala pengendalian diri.
Dimana penelitian ini membuktikan bahwa bimbingan
kelompok
dapat
meningkatkan
kontrol
diri
bagi
penerima manfaat di lingkungan Balai rehabilitasi
Mandiri Semarang II.
47