TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL ILMU

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL

Disusun Oleh:
Kelompok IV
- Soni Septian

: 1210521003

- Vatiyo Capiliko

: 1210522004

- Donal Andrinald

: 1210523011

Dosen Pembimbing:
John Edward. Drs. MM

M1


Fakultas Ekonomi

Universitas Andalas
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadapan Allah SWT karena berkat rahmatNyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan Politik, Legal, dan Regulasi
Manajemen Pemasaran Global” tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Manajemen Pemasaran Global.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing mata
kuliah Manajemen Pemasaran Global ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap pihak
diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.

Padang, 7 September 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang..............................................................................................

1.2.

Rumusan masalah.........................................................................................

1.3.

Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1.

Lingkungan
Politik................................................................................................................


2.2.

Hukum
Internasional.............................................................................................................

2.3.

Mengelakan

Permasalahan

Hukum:

Isu

Bisnis

yang


Penting...............................................
2.4.

Pemecahan

Konflik,

Penyelesaian,

dan

Proses

Pengadilan..................................................
2.5.

Lingkungan
Pengaturan........................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1.

Simpulan..................................................................................

........................

Saran..............................................................................................

........................

....
3.2.
....
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua negara mengatur perdagangan dengan negara lain dan mengawasai akses orang asing
terhadap sumber daya nasional. Setiap negaramempunyai sistem hokum, peraturan, dan tradisi

tersendiri yang unik, yang menimbulkan dampak pada kemampuan pemasar global untuk
mengarahkan pada peluang pasar dalm sebuah negara. Ada peraturan untuk mengekspor dan
mengimpor berbagai barang, uang, orang, dan pengalaman melintasi batas-batas negara. Selain
itu, pendapat standard dan peraturan kesehatan dan keamanan bagi industri dan konsumen di
samping peraturan yang menyangkut kemasan, penempelan label, dan iklan serta promosi.
Pemasar global harus beroperasi sesuai dengan rangkaian hambatan nasional yang unik ini.
Sering kali hambatan ini meragukan dan selalu berubah.
Makalah ini meninjau perkembangan hokum internasional agar para pengusaha dapat
mengetahui cara yang efektif untuk memasuki pasar pada suatu negara tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut dapat kita tentukan tujuan sebagai berikut :
a. Bagaimana dengan lingkungan politik ?
b. Bagaimana dengan hukum internasional ?
c. Bagaimana mengelakan permasalahan hukum ?

d. Bagaimana pemecahan konflik, penyelesaian, dan prosen pengadilan ?
e. Bagaimana lingkungan pengaturan ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan tersebut dapat kita tentukan tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana lingkungan politik, legal dan regulasi manajemen

pemasaran global.
b. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran Global.

BAB II
POKOK PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan politik
Aktivitas pemasaran global mengambil tempat dalam lingkungan politik institusi pemerintah,
partai politik, dan organisasi melalui orang-orang dan aturan negara dengan menggunakan
kekuatan. Setiap peerusahaan yang menjalankan bisnis diluar negara asalnya harus hati-hati
mempelajari srtuktur pemerintahan di negara yang menjadi sasarannya dan menganalisis isu-isu
yang menyolok yang timbul dari lingkungan politik. Hal ini termasuk sikap pemerintah terhadap
kedaulatan, resiko politik, pajak, ancaman pencairan saham, dan penyitaan.
2.1.1

Kedaulatan
Kedaulatan dapat didefinisikan sebagai otoritas politik yang tertinggi dan
independen. Tindakan pemerintah atas nama kedaulatan terjadi dalam konteks dua
kriteria yang penting: tahap perkembangan suatu negara serta sistem politik dan ekonomi
yang diterapkan negara tersebut. Banyak pemerintah di negara-negara berkembang

mengembangkan perekembangan perekonomian nasional mereka dengan melakukan
proteksi hukum dan regulasi. Sasarannya adalah untuk mendorong perkembangan
ekonomi dengan memproteksi industri perintis dan industri strategis. Sebaliknya. Ketika
banyak negara mencapai tingkat perekonomian yang tinggi, pemerintah mereka

mengumumkan bahwa setiap praktik atau kebijakan yang menghambat perdagangan
bebas itu adalah ilegal.
2.1.2

Resiko Politik
Resiko politik merupakan resiko perubahan kebijakan pemerintah yang
pengaruhnya akan merugikan kemampuan perusahaan untuk beroperasi secara efektif dan
menghalangi perusahaan yang ingin berinvestasi di luar negeri. Tingkat resiko politik
proporsional dengan tahap perkembangan ekonomi sebuah negara: semakin kecil
perkembangan suatu negara, semakin besar resiko politiknya.

2.1.3

Pajak
Tidak jarang sebuah perusahaan didaftarkan di sebuah negara, melakukan bisnis

dinegara lain, dan mempunyai kantor di negara ketiga. Kegiatan yang tersebar secara
geografi ini memerlukan pemikiran khusus untuk pembayaran pajak. Banyak perusahaan
yang melakukan usaha-usaha tertentu untuk meminimalisasi kewajiban pajaknya dengan
memindahkan lokasi pendapatannya.

2.1.4

Kontrol atas Saham
Pemerintah setempat terkadang mencoba untuk mengendalikan kepemilikan
perusahaan yang dimiliki asing yang beroperasi di dalam batas wilayah mereka.

2.1.5

Penyitaan
Penyitaan mengacu pada tindakan pemerintah untuk menghapuskan sebuah perusahaan.
Kompensasi umumnya diberikan pada inverstor asing, meskipun tidak selalu dengan cara
yang cepat, efektif dan memadai dengan standar internasional. Nasionalisasi terjadi jika
kepemilikan barang atau aset yang dipermasalahkan dialihkan kepada tuan rumah
pemerintahaan. Jika kompensasi tidak dilakukan, maka tindakan itu lebih tepat disebut
konfiskasi (confiscation). Istilah penyitaan yang merambat telah telah diterapkan untuk

membatasi kegiatan ekonomi dari perusahaan asing di negara-negara berkembang
tertentu.

2.2 Hukum Internasional

Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai peraturan dan prinsip yang dipandang
mengikat oleh berbagai negara dan bangsa. Ada dua kategori hukum internasional: hukum publik
atau hukum internasional dan hukum perdagangan internasional. Hukum internasional
menyangkut bidang perdagangan dan bidang lain yang secara tradisional berada di bawah
yuridiksi dari masing-masing bangsa. Hukum inetrnasional awalnya mengenai pernyataan
perang, menetapkan perdamaian, dan isu politik yang lain seperti pengakuan pengakuan
diplomatik atas kesatuan negara dan pemerintah yang baru.
Pembuatan hukum yang mengatur perdagangan dilakukan atas dasar hubungan bilateral
yang dikembangkan kedalam apa yang disebut dalam terminologi undang-undang perdagangan.
Hukum internasional masih mempunyai fungsi penegak peraturan, meskipun dalam pengertian
yang lebih luas ketimbang masalah-masalah yang dihadapi yang timbul akibat peperangan.
Pertama, hukum internasional pada dasarnya merupakan campuran dari fakta, perjanjian, kode,
dan kesepakatan. Karena perdagangan diantara negara-negara terus berkembang, aturan dalam
urusan perdagangan diasumsikan mengalami peningkatan yang penting.
2.3 Mengelakan Permasalahan Hukum: Isu Bisnis yang Penting

Lingkungan global sangat dinamis dan kompleks. Cara terbaik adalah meminta bantuan
kepada pakar hukum. Pemasar yang cerdik dan proaktif dapat berbuat banyak untuk mencegah
situasi yang menimbulkan konflik, khususnya isu yang menyangkut pendirian, yuridiksi, paten
dan merek dagang, antitrust, lisensi dan rahasia dagang, serta penyuapan.
2.3.1

Pendirian
Untuk menjalankan bisnis, warga negara dari sebuah negara harus mendapat
jaminan bahwa mereka akan diperlakukan secara adil dinegara lain. Perjanjian
perdagangan memberikan hak istimewa untuk terlibat dalam kegiatan bisnis di negara
lain selain negaranya sendiri. Hal ini dapat menciptakan masalah bagi manajer bisnis
yang mungkin masih di bawah hukum kekuasaan mereka ketika mereka keluar dari
negara asalnya.

2.3.2

Yuridiksi
Karyawan perusahaan yang bekerja diluar negeri seharusnya memahami segala
hal yang menyangkut yuridiksi dari sistem peradilan negara setempat. Perusahaan asing

yang beroperasi di Amerika Serikat harus memahami bahwa pengadilan memiliki
yuridiksi terhadap tingkat dimana perusahaan tersebut dapat ditunjuk untuk “menjalankan
bisnis” di negara bagian tempat pengadilan itu berada. Pengadilan dapat memeriksa
apakah perusahaan asing itu mempunyai kantor, menjalankan bisnis, mempunyai
rekening bank atau properti lainnya, atau mempunyai mempunyai agen atau karyawan
lainnya di negara tersebut yang bermasalah.
2.3.3

Hak Intelektual: Paten dan merek dagang
Hak paten dan merek dagang yang dilindungi di satu negara belum tentu
dilindungi dinegara lain, jadi pemasar global harus memastikan bahwa hak paten dan
merek dagangnya didaftarkan disetiap negara dimana bisnis mereka berada. Planggaran
merek dagang dan hak cipta merupakan persoalan kritis di dalam pemasaran global dan
hal itu dapat dalam bragam bentuk yaitu pemalsuan, peniruan dan pembajakan.

2.3.4

Antitrust
Undang-undang antitrust dirancang untuk melawan praktik bisnis terbatas di
Amerika Serikat dan mendorong persaingan. Undang-undang ini merupakan warisan dari
“Zaman Krisis Kepercayaan” di abad ke 19 di A.S. dan ditujukan untuk memperbaiki
persaingan bebas dengan membatasi konsentrasi kekuatan ekonomi.

2.3.5

Lisensi dan Rahasia Dagang
Lisensi merupakan perjanjian kontraktual dimana lisensor mengizinkan pemegang
lisensi untuk menggunakan hak paten, merek dagang, rahasia dagang, teknologi atau aset
tak berwujud lainnya sebagai ganti atas pembayaran royalti atau bentuk kompensasi
lainnya. Pertimbangan penting dalam memberikan lisensi termasuk analisis mengenai
aset apa yang akan ditawarkan perusahaan untuk dilisensi, berapa harga aset tersebut,
apakah hanya diberikan hak untuk membuat produk atau memberikan hak untuk
menggunakan dan menjual produknya juga. Hak untuk memberikan su lisensi merupakan
isu penting lainnya. Seperti halnya dengan persetujuan distribusi, keputusan juga harus
dibuat untuk hal-hal yang menyangkut pengaturan eksklusif atau noneksklusif dan
besarnya kewenangan penerima lisensi.
Rahasia dagang merupakan informasi atau pengetahuan rahasia yang mempunyai
nilai komersial, yang berada dalam lindungan hak cipta dan untuk itu dibuat langkah-

langkah untuk menjaga kerahasiaannya. Rahasia dagang termasuk proses manufakturing,
formula, rancangan, dan daftar pelanggan. Untuk melindungi penyingkapannya, lisensi
rahasia dagang yang tidak dipatenkan harus dihubungkan dengan kontrak rahasia dengan
setiap karyawan yang mempunyai akses ke infformasi yang dilindungi itu.
2.3.6

Suap dan Korupsi
Di era pasca soviet, perusahaan-perusahaan barat kembali tergoda dengan
munculnya peluang di Eropa Timur. Di sini, seperti di Timur Tengah dan bagian-bagian
lainnya di dunia ini, perusahan barat tersbut menemukan bahwa suap merupakan suatu
cara hidup dan korupsi menyebar luas. Kenyataan bahwa tindakan penyuapan yang
terjadi di pasar dunia tidak akan berubah hanya dalam waktu semalam karena hal itu
tidak dibenarkan oleh pemeintah. Ada tiga alternatif yang dapat dilakukan perusahaan
jhika pesaing menawarkan suap. Pertama adalah mengabaikan penyuapan dan bertindak
seolah-olah hal itu tidak ada. Kedua adalah mengakui adaya penyuapan dan
mengevaluasi pengaruhnya kepada keputusan pembelian pelanggan seolah-olah
penyuapan itu merupakan unsur lain dari bauran pemasaran. Ketiga adalah mengatakan
kepada pesaing bahwa anda bermaksud untuk mengajukan tuduhan penyuapan dinegara
asalnya.

2.4 Pemecahan Konflik, Penyelesaian Perselisihan, dan Proses Pengadilan
Berbagai negara memiliki cara yang berbeda dalam penanganan ke arah pemecahan
konflik. Konflik tidak mungkin dihindari akan muncul dalam bisnis dimanapun, khususnya
apabila budaya yang berbeda bertemu untuk membeli, menjual, mendirikan usaha patungan,
bersaing dan bekerjasama di pasar global. Penyelesaian diluar pengadilan merupakan alternatif
pendekatan yang memberikan cara yang lebih cepat, mudah dan murah untuk menyelesaikan
perselisihan perdagangan daripada melalui proses pengadilan. Arbirase adalah suatu bentuk
penyelesaian dalam perselisihan bisnis internasional formal yang dilakukan diluar pengadilan
yang mendengarkan semua pihak yang terlibat sebelum mendengarkan dari tiga anggota tim juri.

Biasanya hasilnya merupakan suatu keputusan dimana pihak-pihak yang bersengketa setuju
untuk patuh.
2.5 Lingkungan Pengaturan
Lembaga pengatur dalam pemasaran global terdiri dari beragam agensi, baik dari pihak
pemerintah maupun yang non-pemerintah, yang menjalankan undang-undang atau menetapkan
garis pedoman untuk memimpin bisnis. Sejumlah lembaga agensi yang ditujukan untuk
permasalahan pemasaran yang sangat luas, termasuk hal-hal: pengendalian harga, penetapan nilai
ekspor dan impor, praktik perdagangan, pemberian label, pengaturan makanan dan obat-obatan,
kondisi tenaga kerja, tawar-menawar kolektif, isi iklan, praktik persaingan, dan lain sebagainya.
Keputusan IEOs ( International Economic Organizations) mengikat dan dijalankan oleh negara
yang menjadi anggotanya. Pengaruh agensi pengatur itu dapat meresap, dan pemahaman atas
cara operasinya sangat diperlukan untuk melindungi kepentingan bisnis dan memajukan
program-program baru.

2.5.1 Organisasi Ekonomi Regional: Contoh Uni Eropa
Pengadilan peradilan Eropa yang berbasis di Luksemburg, mendengarkan perselisihan
yang terjadi diantara 15 negara Uni Eropa yang menjadi anggotanya atas permasalahan
perdagangan seperti merger, monopoli, dan hambatan perdagangan. Pengailan itu juga
berwenang untuk memecahkan konflik antara undang-undang nasional dan undang-undang Uni
Eropa, yang dikebanyakan kasus akhirnya menggambarkan undang-undang nasional dari
masing-masing negara Eropa. Pemasar harus selalu waspada sehingga undang-undang nasional
harus selalu dikonsultasikan. Undang-undang nasional mungkin lebih ketat dibanding undangundang komunitas khususnya di dalam bidang-bidang tertentu seperti persaingan dan antitrust.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan standar hukum minimum dari beberapa negara anggota
yang sebelumnya lebih bebas. Namun hal ini mungkin tidak mencegah posisi yang lebih ketat
dalam beberapa hukum nasional.
2.5.2 Organisasi Perdagangan Dunia

Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization – WTO, sebelumnya GATT)
merupakan badan pengatur dengan pengaruh yang sangat luas dalam kegiatan pemasaran global.
Lebih dari 120 pemerintah negara yang menandatangani perjanjian GATT dalam usaha untuk
menciptakan hubungan perdagangan internasional yang teratur dan dapat diprediksi. Terdapat
tiga prinsip dasar dalam GATT. Pertama mengacu pada nondiskriminasi: Setip negara anggota
harus memperlakukan perdagangan dari semua negara anggota dengan cara yang sama. Kedua
adalah Pasar Terbuka yang didorong oleh GATT lewat larangan segala bentuk proteksi kecuali
bentuk bea-cukai. Ketiga adalah Perdagangan Yang Adil yang melarang subsidi ekspor atas
produk manufaktur dan membatasi penggunaan subsidi ekspor untuk produk primer. Dalam
kenyataanya, tak satupun prinsip-prinsip ini ynag diwujudkan sepenuhnya, meskipun banyak
kemajuan yang telah dilakukan . Penghalang non-tarif, proteksi atas hak kepemilikan intelektual,
dan subsidi pemerintah tetap menjadi batu sandungan besar.

2.5.3 Kasus pengembangan pariwisata asia timur
2.5.3.1 Heritage Vs Modernisasi n globalisasi
WTO membagi Asia Timur dan Pasifik kedalam Asia Timur Laut, Asia Timur, dan
Oceania. Negara-negara ini membagi wilayah Asia dengan kesamaan dan perbedaannya sebagai
suatu destinasi wisata.
Secara statistik, Negara China sekarang ini mendominasi perkembangan industri
pariwisata dan Asia pasifik mempunyai jumlah yang lebih banyak dari wilayah Asia Tenggara.
Asia Timur mempunyai jumlah kedatangan wisatawan yang meningkat 14,6% di tahun 1999,
dari jumlah yang sebelumnya yaitu 9,5% di tahun 1985. wisata outbond juga mempunyai
kemajuan sebanyak 15% dari total dunia dan tercatat sebagai pertumbuhan global tertinggi. Hal
ini dicatat oleh WTO pada tahun 2000.
Sebagian dari turis menghabiskan waktu di Asia dan didukung oleh fasilitas pariwisata
yang baik, sehingga dapat menaikkan kondisi ekonomi. Asia Timur dapat memikat turis dengan
menawarkanpopularitas dan atraksi yang menarik. Bagaimanapun juga, tingkat kunjungan turis

inbound rendah di beberapa Negara. Hal ini disebabkan oleh kurang mengeksplorasi
kesempatan. Di beberapa kasus, ada banyak penghalang yang berasal dari Negara itu sendiri.
Sebelum mereka menyadari potensi yang ada, proses ini bergantung pada perubahan kondisi
ekonomi, politik, dan lingkungan sosial.
2.5.3.2 Trend dalam atraksi wisata
Daya tarik yang dimiliki oleh Asia Timur merupakan daya tarik alam dan budaya
heritage. Daya tarik alam yang dimiliki berupa iklim, pantai, pulau, hutan, pemandangan,
tumbuhan dan kehidupan binatang. Atraksi budaya yang dimiliki berupa bangunan bersejarah,
historical sites, festival, pakaian tradisional, kebiasaan, seni, dan kerajinan. Tetapi hal itu tidak
mengakibatkan atraksi lain seperti mall, event, taman hiburan, resort, dan kasino menjadi sepi.
Begitu juga dengan wisata olahraga tetap menjadi hiburan yang menarik. sex tourism tidak dapat
dipungkiri juga menjadi daya tarik wisata di Negara-negara tertentu. Atraksi wisata tidak hanya
dapat ditemukan didaerah pantai dan pedesaan saja, dapat juga ditemukan di daerah
metropolitan.
Taman hiburan merupakan atraksi yang menarik dan memiliki ciri dari wahananya.
Taman hiburan menjadbagian dari pertumbuhan industri hiburan yang didasarkan pada
permintaan atas produk hiburan. Investasi banyak dilakukan oleh Negara-negara Eropa dan
Amerika untuk wilayah Asia dan Pasifik dimana industri di Jepang sudah cukup maju.
Dari sekitar 20 taman hiburan di dunia pada tahun 1999, Disneyland Tokyo memiliki
tingkat kunjungan tertinggi yaitu lebih dari17,45 juta wisatawan. Tiga buah taman hiburan lain di
Jepang juga masuk dalam daftar tersebut. Pada saat ini terdapat 30 taman hiburan yang memiliki
tingkat kunjungan sebesar 1 juta wisatawan, dan 30 lainnya mempunyai tingkat kunjungan
sekitar 500 ribu sampai 1 juta pengunjung. Taman hiburan ini terletak di sekitar kota Tokyo,
setelah opening taman-taman hiburan tersebut di tahun 1983, mengakibatkan investasi skala
besar, periundangan, dan kenaikan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi di Jepang sangat dipengaruhi oleh berdirinya taman hiburan
tersebut. Meskipun terdapat permasalahan dalam hal manajemennya, tetapi konsep dari taman
hiburan tersebut dapat memperbaiki popularitasnya.

Universal study membuka taman hiburannya yang pertama berada diluar USA, yaitu di
Osaka pada tahun 2001, bersamaan dengan beroperasinya Disneysea di Tokyo. Selain itu
investasi besar juga direncanakan untuk China, Taiwan, dan Korea selatan dimana terdapat 2
taman hiburan ternama di dunia.
Atraksi modern lainnya juga terdapat di Asia Timur, yaitu Mixed Retail, hiburan lain
yang juga terdapat contohnya COEX Plasa di Korea Selatan, dengan ibukota Seoul, disini
terdapat Aquarium, Multiplex, dan retail yang luasnya mencapai 95.000 meter persegi. Trend ini
mencakup luasnya, fasilitas pendukung, yang berhubungan dengan teknologi dan komponenkomponen dari retail, serta memiliki tempat di sepanjang atraksi alam, budaya, dan sejarah.
Destinasi di Asia Timur yang memiliki berbagai atraksi untuk pasar excusionis, turis
domestic, dan wisatawan Asia dan Negara barat, dimana masing-masing memiliki kebutuhan dan
ekspetasinya masing-masing. Apa yang menjadi nilai bagi atraksi

tersebut tergantung dari

intrepretasi dan persepsi dari masing-masing turis, baik individu maupun grup.
Perbedaan budaya menjadi tolak ukur bagi kualitas suatu atraksi. Contohnya, orang-orang
Negara barat lebih menyukai keromantisan dan lebih idealisterhadap keorientalan dan
lingkungannya. Yang disuguhkan pada mereka dalam bentuk keeksotisan dan misterius dalam
imej promosi dan pekerjanya oleh industri pariwisata. Untuk memanfaatkan keragaman pasar
dan produk, perbedaannya budaya telah dimanfaatkan oleh banyak organisasi pariwisata
nasional. Contohnya, Tourism Authority Of Thailand telah berpindah dari mass marketing dan
sekarang ini focus pada atraksi yang berupa makanan, belanja, kesehatan, sejarah, olahraga,
budaya, dan bisnis travel. Negara lain seperti Kamboja dan Mongolia lebih berfokus pada satu
atribut. Ekowisata yang menggabungkan alam dan dimensi satu social, lebih banyak
dikembangkan seperti wisata heritage.
Kompleksitas antara sejarah dan wisata merupakan subjek yang banyak diperdebatkan.
Heritage mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai atraksi wisata dan sebagai alat untuk membentuk
nasionalitas dan mengekspresikan identitas, menjadikan kondisi politik dan social sebagai nilai
ekonomi yang akan menambah pendapatan dan mengurangi pengangguran. Banyak komentator
yang mengkritisi eksploitasi pada heritage oleh industri pariwisata dan kebijakan pemerintah.
Selain untuk atraksi wisata, tetapi juga harus dihargai sebagai perlindungan terhadap sejarah dan

konservasi. Hal tersebut berhubungan dengan Negara yang yang baru saja merdeka dan
pembentukan koloni, atau selama perubahan waktu dan ketidakpastian. Ini merupakan
karakteristik dari banyak Negara di Asia. Hongkong dan Singapura merupakan Negara
pemimpin wisata heritage, khususnya dalam marketing dan planningnya. Hongkong menjadi
Special Administrative Region (SAR) bagi orang-orang komunis di China pada tahun 1997,
setelah 150 tahun dijajah Inggris, sementara populasi multiracial di Singapura mendapat
kemerdekaannya pada tahun 1965. hal ini menjadi pertanyaan bagi pemerintah dan masyarakat
mengenai arti dari identitas dan heritagenya.
2.5.3.3 Perencanaan strategi, identitas dan atraksi warisan (Heritage)
Hongkong dan Singapore adalah daerah tujuan wisata internasional yang sangat sukses,
dimana keduanya memiliki rencana strategi dengan tujuan yang sama yaitu menjadi kota tujuan
wisata internasional yang berprinsip. Rencana ini mengharuskan memperkuat kekuatan yang
dimiliki saat ini, memikirkan produk yang inovatif dan memperluas pendekatan pasar dengan
memasukan atraksi baru dan mengembangkan yang telah ada. Warisan memilki sebuah
kontribusi penting untuk merealisasikan hasil sasaran, dan telah diberikan prioritas yang tinggi
oleh komisi pariwisata hongkong (HKTC). Bangunan dan sejarah dan situs arkeoligikal dengan
pariwisata yang potensial telah teridentifikasi, dan pemeliharaan tradisi yang penuh warna
didukung dengan sebuah kekuatan wisata heritage yang baru saja di format. Pendekatan heritage
dan budaya tradisional yang telah sama-sama diketahui di Singapore, dan rencana terbaru yang
mengusulkan cluster heritage yang spesifik dan atraksi budaya sebagaimana pengembangan
zona yang pantas. Tema area etnik Chinatown saat ini merupakan langkah-langkah yang sedang
dilaksanakan.
wisata honggkong menawarkan serangkaian warisan

yang dibangun pada jaman

kerajaan Cina dan koloni Inggris seperti halnya situs kesejarahan, warisan jalanan dan tradisi
dan kebiasaan. Singapore, juga mengiklankan warisan fisik dari monumen, bangunan, dan situs.
Kebanyakan berasal dari periode colonial, tetapi arsitektur pribumi dan penjelmaan dari warisan
etnik juga ditonjolkan. Keduanya memiliki museum yang bervariasi dan gtaleri yang dibagi-bagi
sesuai dengan aspek sejarah dan budayanya.

Dalam penambahan keuntungan komersil, terdapat pertimbangan sosial-politik untuk
mempertimbangkan mengenai wisata heritage. pemerintah kolonial di hongkong, beraksi melalui
barang-barang dari zaman kuno dan kantor monument, yang khususnya telah aktif pada masa
sebelum peralihan. Banyak monument yang terdaftar telah disetujui oleh pemerintah pada tahun
1980 dan pertengahan 1990, dan sebuah kepercayaan warisan yang telah dibentuk pada 1992
untuk meningkatkan kesadaran dan bantuan masyarakat mengorganisasi proyek heritage ini.
Rezim inggris membangun pusat kebudayaan hongkong pada tahun 1989, sebuah tempat seni di
desain menyolok di tepi pantai, dan bertanggung jawab untuk beberapa musium baru. Aksi ini
dapat dijelaskan dalam istilah penyataan sebuah identitas honggkong yang terpisah. Dan warisan
untuk membantu wilayah itu mempertahankan ciri khas nya dan mempertahankan agar tetap utuh
dengan status china yang lebih luas.
Cara berpendirian pemerintah yang baru adalah salah satu factor pendorong berkelanjutan
untuk heritage dengan penekanan pada sejarah panjang China Hongkong yang berhubungan
dengan prestasi masa kini dan ambisi dimasa depan. Musium sejarah hongkong dibuka kempali
pada lokasi yang diperbesar pada ahun 2000, ketika sebuah musium heritage Hongkong yang
ditemukan bersama sebuah rekonstruksi baru biara dinasti Tang yang memperlihatkan jalur
keluarga cina orang hongkong. Banyak atraksi yang dapat dilihat sebagai perwujudan asal yang
umum dan tujuan cina dan hongkong. Aturan inggris yang dilukiskan sebagai sebuah interupsi
temporary, dan sejarah merekamnya sebagai sesuatu yang patut dikenang dan “bayangan
inggris” pada asosiasi pariwisata hongkong. Dengan begitu situs heritage dapat menjadi cara
untuk menyampaikan pesan tentang konstruksi identitas yang formal.
Selain modernisasi, tugas pemerintah Singapore yang juga sama beratnya adalah
mengharmonisasi pembangunan dengan multicultural yang dimiliki orang Singapore walaupun
75% dari populasi merupakan mayoritas etnic china, tetapi pemerintahpun harus memperhatikan
etnic lain seperti malay, india, dan lainnya. Kebijakan ini tercermin dalam perilaku perawatan
warisan bangunan sebagai peralihan Singapore dari Negara jajahan ke status modern yang
dilakukan untuk menghormati masa lalu.
2.5.3.4 ATRAKSI YANG LEBIH MODERN

Heritage dan identitas juga dipengaruhi oleh globalisasi dan berhubungan dg perubahan sosial,
yang sering mendorong homogenitas budaya. Hong Kong Dan Singapore menunjukan tanda dari
banyak internationalisasi, tetapi mereka mempunyai sejarah yang menjelaskan pengaruh luar dan
suatu kultur ambivalen yang telah muncul, yang mana bukan secara keseluruhan Asia Maupun
Barat. barangkali Ada suatu interaksi tetap internasional, nasional, kesukuan ( di dalam kasus
Singapura) dan lokal ( di dalam kasus Hongkong) Lapisan identitas, yang lebih lanjut
mempersulit penyelidikan itu.
Untuk masa depan, atraksi modern merupakan pusat dari perencanaan strategi yang dimiliki
Hongkong dan Singapure, melebihi wisata heritage sebagai arti pentingnya jika diukur oleh
tingkat nyata dan perencanaan investasi. Hongkong membuat proyek penyediaan fasilitas
berskala besar, HKTC merekomendasikan sebuah terminal untuk kapal pesiar, pusat konfrensi
dan pameran yang lain, dan pusat pertunjukan kesenian dan stadion serbaguna. Persetujuan
inovasi ini telah dilakukan di Hongkong Disneyland, sebuah taman daratan dan perluasan ke
taman samudra. Di bawah tinjauan ulang adalah dua sistem kereta kabel yang menghubungkan
lokasi atraksi, sebu7ah dermaga nelayan dengan gaya san fransisco dan sebuah koridor hiburan
di Lantau Island. Kesanggupan pemerintah untuk mengembangkan pariwisata berskala besar
dengan dukungan keuangan untuk Disneyland hongkong.

2.5.3.5.1 Hongkong Disneyland
Pemerintah hongkong dan perusahaan Walt Disney membentuk kerjasama spekulasi
perusahaan yang bernama Hongkong internasional theme park Ltd untuk membangun dan
mengoperasikan taman ini. Taman ini akan mengunakan gaya Disney Amerika yang tradisional,
dan pengaruh Chinese seperti pada makanan dan bahasa yang digunakan. Pembangunan Disney
hongkong ini tentu saja akan sangat menguntungkan dan pembangunan

ini merupakan

perwujudan dari modernisasi pariwisata Hongkong.
2.5.2.5.2 Singapore haw far villa
Singapore haw far villa didirikan oleh AW bersaudara pada tahun 1937, dan dikenal
sebagai kebun balsem harimau, kekayaan keluarga itu dihasilkan dari nama perusahaan itu.

sebagai tambahan terhadap rumahnya sendiri, yang dirobohkan setelah perang dunia yang kedua,
terkenal sebagai suatu colletion tentang pajangan dan patung yang hebat dengan diwarnai
berbagai ilustrasi cerita dari

dongeng-dongeng china dan

mitos pergaulan agama dan

percampuran ideologi. sebanyak 1000 figur dan 150 peremajaan telah diperbaharui antar tahun
1937 dan 1954, ini dimaksudkan untuk mengabarkan pelajaran moral dan mempromosikan nilainilai kebaikan di atas kejahatan dan sikap baik pada orangtua,
Dari waktu ke waktu, kebun ini dilalaikan dan ketinggalan jaman, harapan keluarga pada
tahun 1985 memberikan status bahwa kebun itu bisa difungsikan kembali. Kebun ini mempunyai
nilai yang potensial untuk menjadi suatu atraksi, sehingga singapore memungut sewa dari sector
ini. pihak swasta memiliki tander untuk prakarsa yang mengkombinasikan pengembangan
kembali dan pemeliharaan lokasi ini. taman membuka kembali faasilitas seperti dunia ular naga
pada tahun 1990 setelah mengalami perbaika. fasilitas modern seperti teater dalam rumah,
permainan air, sepanjang 60 meter yang berbentuk ular naga berupa suatu perahu. toko pengecer
menyediakan berbagai makanan, semua fasilitas yang ditambahkan, itu merupakan hasil
perkawinan teknologi modem dan chinesse yang tradisional dengan harga tiket masuk sebesar
S$11 yang naik menjadi S$16,5.
Suatu konsultan mengangkat Suatu penawaran proyek untuk membantu proses
konsolidasi melalui perencanaan ruang, seni taman dan aspek lain infrastruktur. penawaran lain
pada awal tahun 2001 akan mencari operator untuk mengatur taman mengontrak, membuka
kembali pada awal 2002. Bagaimanapun, [itu] telah diungkapkan April 2001 yang suatu operator
baru ( Manajemen Dunia Timur Pte Ltd) akan pemeliharaan [itu] membuka dan menawarkan
pintu masuk cuma-cuma. Renovasi oleh craftsmen akan diselesaikan melalui langkah-langkah
dengan meminimum hal-hal yang tidak menyenangkan pengunjung.
Menurut STB , atraksi akan diposisikan sebagai tempat di mana pengunjung dapat:
Belajar tentang Warisan/Pusaka Cina Dan Mitologi, dibandingkan sebagai Pertunjukan
Western-styled . Tantangan kami adalah untuk memikat lebih banyak pengunjung pada taman ini
sehingga mereka dapat menghargai bagaimana berharganya taman sebagai asset budaya yang
memberi pengertian yang mendalam tidak hanya ke dalam Mitologi Cina, tetapi juga ke dalam
hidup ketika taman itu dibangun. ( STB, 2001)

Kesimpulan
Explorasi mengembangkan atraksi di Hong Kong Dan Singapura mengungkapkan
sebagian dari permasalahan dan semua tujuan mengejar pengenalan dan pertumbuhan suatu
industri turisme yang kompetitif, menunjukkan ke perubahan internal dan eksternal. Hong Kong
Dan Singapura sudah menjawab tantangan yang dihadapi dengan penerapan strategi turisme
dapat diperbandingkan dalam kaitan dengan peningkatan produk, inovasi dan pemasaran,
mengarahkan pada keunggulan yang serupa sebagai suatu Tujuan Kota besar Asia, dengan jenis
atraksi serupa. Kebijakan diikuti dengan para agen turisme, dengan aktif yang didukung oleh
pemerintah.
Bab ini telah menunjukkan bahwa promosi atraksi warisan/pusaka tidaklah didikte oleh
ekonomi sendiri. Warisan/Pusaka Atraksi adalah explorasi, penemuan dan ungkapan nasional
sebagai identitas budaya. Maksud dari identitas dan warisan/pusaka dari yang itu sebagai status
bertindak sebagai suatu pengambil-keputusan dari berbagai hal penafsiran, presentasi dan
konservasi . Turisme dengan begitu menjadi suatu medium untuk transmisi , Hong Kong Dan
Singapura menggambarkan sebagian dari proses ini, seperti halnya hal-hal penting hubungan
antara identitas, warisan/pusaka dan turisme. Pengunjung Warisan/Pusaka Atraksi sudah menjadi
suatu isu politis di dalam penempatan kedua-duanya, seperti halnya di tempat lain di (dalam)
daerah, dan bab ini menyatakan bahwa . atraksi terbaik dipelajari dan dipahami mereka.di dalam
konteks sosial dan politis yang lebih luas.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemasar yang cerdikmenggunakan kesadaran mereka mengenai kompleksitas lingkungan
hokum untuk menghindari situasi yang mungkin menimbulkan konflik, salah pengertian, atau
pelanggaran hukum nasional secara terbuka. Jelas, bagi saran hukum dari orang yang kompeten
amat diperlukan. Hal ini akan benar-benar terasa apabila wilayah operasi sudah menjangkau
berbagai negara, karena kecil kemungkinan untuk mengandalkan pada pengetahuan hukum yang
diperoleh dari pengalaman pribadi.

3.2 Saran
Semoga makalah yang kami tulis ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.