LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEBAL PE

LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR
DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN
RENCANA ANGGARAN BIAYA PADA RUAS JALAN
SUPADIO – SEKUNDER C (SEGMEN PARIT NGABEH)
KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT
Diajukan sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1)
Program Studi Teknik Sipil – Fakultas Sains Dan Teknologi
Institut Sains Dan Teknologi Al-Kamal Jakarta

OLEH :
PERI YANTO
201131057

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL- KAMAL
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
JAKARTA
2017

ABSTRAK

Pembangunan Infrastruktur yang baik akan menjamin efisiensi, mempelancar
pergerakan barang dan jasa, dan meningkatkan nilai tambah perekonomian. Ketersedian
jalan raya merupakan salah satu faktor pendorong produktivitas daerah. Penyediaan
Infraktsruktur jalan raya salah satunya yang akan di bangun adalah Ruas jalan supadiosekunder c yang menghubungkan antara kecamatan Sungai Raya – Rasau Jaya – Sungai
Kakap, Kabupaten Kubu Raya.Panjang jalan ini yang direncanakan sepanjang 13 km atau
13.000 m.
Secara geografis Kecamatan Sungai Raya berbatasan langsung dengan Pontianak
(Ibukota Provinsi) Bandara Supadio letaknya berada di sungai raya. Tujuan dari kegiatan
pembangunan jalan ini adalah untuk di jadikan kawasan pergudangan dan pemerintahan,
Karena selama ini hal tersebut ada disepanjang jalan Ahmad Yani II yang salah satu jalur
utama di daerah tersebut.
Tahap perencanaan proyek pembuatan jalan memegang peranan yang penting,
salah satunya adalah pada saat penentuan nilai tebal perkerasan dan mengetahui nilai biaya
yang harus dikeluarkan. Perkerasan yang digunakan yaitu perkerasan lentur menuntun
pada Metode Analisa Komponen, dan untuk Rencana Anggaran Biaya yaitu menuntun
pada Analisa Harga Satuan Bina Marga 2016.
Dari hasil analisis didapatkan hasil perhitungan tebal lapisan perkerasan untuk lapis
permukaan menggunakan LASTON dengan tebal 10 cm, lapis pondasi atas menggunakan
LASTON ATAS dengan tebal 20 cm, dan lapis pondasi bawah 13 cm dengan
menggunakan sirtu/pitrun kelas A dan memiliki anggaran biaya sebesar Rp.

40.597.000.000,00 dengan waktu pelaksanaan pekerjaan selama 5 bulan atau 150 hari.

Kata kunci : Perkerasan Lentur, Analisa Komponen, Rencana Anggaran Biaya (RAB)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ’’Perencanaan Jalan
Perkerasan Lentur Dengan Metode Analisa Komponen dan Rencana Anggaran
Biaya Pada Ruas Jalan Supadio-Sekunder C (Segment Parit Ngabeh)’’ dapat
diselesaikan dengan baik
Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat menempuh jenjang pendidikan Strata Satu
(S-1) pada Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Sains Dan Teknologi di Institut Sains Dan
Teknologi Al Kamal, Jakarta. Dengan adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai perencanaan jalan bagi penulis
maupun pembaca.
Selama menyelesaikan Tugas Akhir hingga tersusunnya laporan


ini, banyak

bimbingan, petunjuk serta bantuan yang sangat berarti bagi tambahnya pengetahuan
penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis bermaksud menyampaikan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Tercinta yang telah mendo’akan dan mencurahkan semua perhatian yang tulus
serta dukungan secara moril dan materil .
2. Bapak Andri Arthono.M.M selaku ketua Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Sains dan Teknologi di Institut Sains dan Teknologi Al Kamal, Jakarta.
3. Bapak Andri Arthono.M.M, selaku dosen pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak H. Nasrun.ST Selaku dosen penguji Tugas Akhir.
5. Bapak Dedi Prihadi.ST Selaku dosen penguji Tugas Akhir.
6. Bapak Ir. Sugeng Tjahjono, Selaku Dosen Teknik Sipil, Institut Sains dan
Teknologi Al-Kamal Jakarta.
7. Kak Eka Nurfitri.ST, Alumni 2016 yang telah memberikan data untuk penyusunan
Tugas Akhir.

iii

8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil Institut Sains dan Teknologi AlKamal Jakarta, khususnya angkatan 2011 serta semua pihak yang terkait dan tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas
Akhir ini. Kritik dan saran yang konstruktif senantiasa penulis harapkan demi kemajuan
bersama. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca
pada umumnya.

Jakarta, 17 Oktober 2017
Penyusun

Peri Yanto

iv

DAFTAR ISI
Halaman

LEMBAR JUDUL .........................................................................................

i


LEMBAR PENGESAHAN............................................................................

ii

LEMBAR PERNYATAAN............................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vi


DAFTAR TABEL...........................................................................................

vii

DAFTAR ISTILAH........................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................

1

1.1 Umum.........................................................................................

1

1.2 Latar Belakang ...........................................................................

5


1.3 Perumusan Masalah....................................................................

6

1.4 Batasan Masalah.........................................................................

6

1.5 Maksud dan Tujuan....................................................................

6

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................

6

BAB II LITERATUR PUSTAKA...............................................................

8


2.1 Tinjauan Umum ........................................................................

10

2.1.1 Pengertian Jalan.............................................................

10

2.1.2 Klasifikasi Jalan.............................................................

11

2.1.2.1 Klasifikasi Jalan Berdasarkan Statusnya .........

11

2.1.2.2 Klasifikasi Berdasarkan Fungsional.................

12


2.1.2.3 Klasifikasi Berdasarkan Operasional................

13

v

2.1.3

Nilai Konversi Kendaraan.............................................

14

2.1.4 Karaktristik Lalu Lintas..................................................

16

2.1.4.1 Volume Lalu Lintas...........................................

16


2.1.4.2 Kendaraan Rencana ........................................

17

Karaktristik Jalan...........................................................

20

2.1.5.1 Tipe Jalan.........................................................

20

2.1.5.2 Potongan Melintang Jalan...............................

20

Perkerasan Jalan........................................................................

28


2.2.1 Tipe-Tipe Perkerasan.....................................................

28

2.2.2

Kriteria Perancangan Perkesan Jalan............................

32

Perkerasan Lentur.....................................................................

32

2.3.1

Tanah Dasar (subgrade)...............................................

34

2.3.2

Lapisan Pondasi Bawah (subbase)..............................

36

2.3.3

Lapisan Pondasi Atas (base course)............................

36

2.3.4

Lapisan Permukan (surface course)............................

37

2.4 Pertimbangan Lapisan Perkerasan............................................

38

2.5 Rencana Anggaran Biaya.........................................................

42

BAB III METODELOGI.............................................................................

44

3.1 Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) dan CBR ........................

44

3.2 Umur Rencana.........................................................................

46

3.3 Menentukan Pertumbuhan Lalu Lintas....................................

46

2.1.5

2.2

2.3

3.3.1

Menentukan Koefesien Kendaraan (C) .......................

3.3.2

Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dan Rumus-Rumus

46

Lintas Ekivalen............................................................

47

3.3.2.1

Lalu Lintas Harian rata-rata (LHR)..............

47

3.3.2.2

Rumus-Rumus Lintas Ekivalen....................

47

vi

3.4 Angaka Ekivalen (E) Beban Sumbu Kendaraan ....................

48

3.5

Faktor Regional (FR).............................................................

49

3.6

Indeks Permukaan (IP) .........................................................

50

3.7

Koefesien Kekuatan Relative (a) ..........................................

51

3.8 Menghitung Masing-Masing Perkerasan................................

52

BAB IV TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN..................................

54

4.1 Perencanaan Pekerasan Lentur ...............................................

54

4.1.1

BAB V

Data dan Ketentuan Desain Tebal Perkerasan ............

54

4.2 Beban Lalu Lintas....................................................................

55

4.2.1

Angka Ekivalen ..........................................................

55

4.2.2

Menghitung Ekivalen (E) masing-masing kendaraan .

56

4.2.3

Menghitung Lintas Ekivalen Permulaan (LEP) ..........

57

4.2.4

Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA) .................

57

4.2.5

Menghitung Lintas Ekivalen Tengah (LET) ...............

57

4.2.6

Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER) .............

57

4.3 Daya Dukung Tanah (DDT)....................................................

58

4.3.1

Nilai CBR.....................................................................

59

4.3.2

Tebal Lapis Perkerasan................................................

59

RENCANA ANGGARAN BIAYA................................................

65

5.1 Analisa Harga Satuan ..............................................................

65

5.2 Identifikasi Volume Pekerjaan ................................................

67

5.2.1

Typical Potongan Melintang .......................................

67

5.2.2

Konsumsi Pkerjaan yang Dilaksanakan ......................

67

5.3 Analisa Perhitungan Volume Pekerjaan ................................

68

5.3.1

Perhitungan Volume Pekerjaan Tanah ........................

68

5.3.2

Perhitungan Volume Pekerjaan Drainase ...................

69

vii

5.3.3

Perhitungan Volume Pekerjaan Perkerasan ................

71

5.3.4

Perhitungan Volume Timbunan Bahu Jalan ...............

72

5.4 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ...........................................

73

5.4.1

Perhitungan Produksi Alat .........................................

73

5.4.2

Perhitungan Kofesien Alat dan Tenaga Kerja ...........

85

5.4.3

Perhitungan Harga Sewa Alat .................................... 102

5.4.4

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan.......................... 113

5.4.5

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)........... 123

5.4.6

Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB).......... 124

5.4.7

Perhitungan Jam Kerja dan Hari Kerja...................... 124

5.5 Analisa Perhitungan Bobot Pekerjaan .................................... 129

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN....................................................... 130
6.1 Saran ....................................................................................... 130
6.2 Kesimpulan ............................................................................. 131

DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR ASISTENSI TUGAS AKHIR
DAFTAR LAMPIRAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1.1 Peta Route Jalan Pos .............................................................

3

GAMBAR 1.2 Jalan Kereta Api Hindia-Belanda di Pulau Jawa...................

3

GAMBAR 1.3 Bagan Alir Perencanaan Kontruksi Lapisan Perkerasan Lentur 8
GAMBAR 1.3 Bagan Alir Penyusunan RAB dan Time Schedule.................

9

GAMBAR 2.1

Kendaraan Truck As Tunggal...............................................

18

GAMBAR 2.2

Kendaraan City Transit Bus..................................................

18

GAMBAR 2.3 Kendaraan Bus Gandengan....................................................

18

GAMBAR 2.4 Kendaraan Kecil.....................................................................

19

GAMBAR 2.5 Kendaraan Sedang..................................................................

19

GAMBAR 2.6 Kendaraan Besar.....................................................................

19

GAMBAR 2.7 Contoh Tipe Jalan..................................................................

20

GAMBAR 2.8 Tipikal Kemiringan Melintang Bahu Jalan.............................

23

GAMBAR 2.9 Tipikal Median Jalan yang di Turunkan................................

24

GAMBAR 2.10 Tipikal Median Jalan yang di Tinggikan.............................

24

GAMBAR 2.11 Tipikal Penempatan Trotoar disebelah luar bahu..................

26

GAMBAR 2.12 Tipikal Penempatan Trotoar disebelah luar jalan parkir.......

26

GAMBAR 2.13 Tipikal Penempatan Trotoar disebelah luar Jalur Hijau........

26

GAMBAR 2.14 Potongan Melintang Jalan 2 Lajur 2 Arah tak terbagi, yang di
lengkapi dengan jlur hijau, jalur sepeda, trotoar san saluran
samping yang ditempatkan dibawah trotoar..........................

27

GAMBAR 2.15 Tipikal Potongan Melintang jalan yang dilengkapi median.

27

GAMBAR 2.16 Lapisan Perkerasan Lentur ...................................................

29

GAMBAR 2.17 Lapisan Perkerasan Kaku......................................................

29

ix

GAMBAR 2.18 Lapisan Perkerasan Komposit..............................................

31

GAMBAR 2.19 Lapisan Perkerasan Lentur....................................................

33

GAMBAR 2.20 Penyebaran Bebab Roda melalui Lapisan Perkerasan Jalan.

33

GAMBAR 3.1

Korelasi DDT dan CBR........................................................

45

GAMBAR 4.1

Nomogram 1..........................................................................

63

GAMBAR 4.2

Typical Cross Section ..........................................................

64

GAMBAR 4.3

Susunan Perkerasan Umur Rencana 20 Tahun ....................

64

GAMBAR 5.1

Potongan Melintang Jalan ....................................................

67

GAMBAR 5.2

Sket Galian Tanah ................................................................

68

GAMBAR 5.3

Sket Timbunan Tanah ..........................................................

69

GAMBAR 5.4

Sket Galian Drainase ............................................................

69

GAMBAR 5.5

Sket Volume Pasangan Batu Drainase .................................

70

GAMBAR 5.6

Sket Lapis Pondasi Bawah....................................................

71

GAMBAR 5.7

Sket Lapis Pondasi Atas........................................................

71

GAMBAR 5.8

Sket Lapis Permukaan...........................................................

72

GAMBAR 5.8

Sket Bahu Jalan.....................................................................

72

x

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 2.1

Klasifikasi Operasional..............................................................

13

TABEL 2.2

Emp Untuk Jalan Dua Lajur Dua Arah Tak Terbagi (2/2 UD...

14

TABEL 2.3

Emp Untuk Jalan Empat Lajur Dua Arah .................................

15

TABEL 2.4

Emp Untuk Jalan Enam Lajur Dua Arah Terbagi (6/2).............

15

TABEL 2.5

Dimensi Kendaraan Rencana Jalan Perkotaan...........................

18

TABEL 2.6

Dimensi Kendaraan Rencana Jalan Luar Kota..........................

19

TABEL 2.7

Penentuan Lebar Jalan dan Bahu Jalan......................................

21

TABEL 2.8

Lebar Lajur Jalan dan Bahu Jalan..............................................

22

TABEL 2.9

Lebar Lajur Ideal untuk Jalan antar Kota..................................

22

TABEL 2.10 Lebar Median dan Jalur Tepian................................................

24

TABEL 2.11

Lebar Trotoar Minimum (m)...................................................

25

TABEL 2.12

Perbandingan Teknis Antara Perkerasan Lentur dan Kaku.....

30

TABEL 2.13

Tebal Minimum Berdasarkan Lalu Lintas...............................

37

TABEL 2.14

Tebal Aspal Minimum Berdasarkan Lalu Lintas.....................

38

TABEL 3.1

Beasarnya Nilai CBR Segmen...................................................

45

TABEL 3.2

Jumlah Lajur berdasarkan Perkerasan.......................................

46

TABEL 3.3

Koefesien Distribusi Kendaraan................................................

47

TABEL 3.4 Angka Ekivalen (E) Sumbu Kendaraan......................................

49

TABEL 3.5 Prosentase Kendaraan Berat dan Yang Berhenti serta Iklim......

49

TABEL 3.6

Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IPt)..................

50

TABEL 3.7

Indeks Permukaan Pada Awal Umur Rencana (IPo)..................

50

TABEL 3.8

Koefesien Kekuatan Relative.....................................................

51

TABEL 3.9

Tebal Minimum Lapis Permukaan ...........................................

52

xi

TABEL 3.8

Tebal Minum Lapis Pondasi......................................................

52

TABEL 4.1

Data Lalu Lintas Ruas Jalan.....................................................

55

TABEL 4.2

Distribusi Bebab Kendaraan .....................................................

56

TABEL 4.3

Data CBR Lapangan .................................................................

58

TABEL 5.1

Harga Satuan Upah/Tenaga .....................................................

65

TABEL 5.2

Harga Satuan Bahan .................................................................

66

TABEL 5.3

Harga Satuan Alat ....................................................................

66

TABEL 5.4

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Excavator ................... 102

TABEL 5.5

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Bulldozer.................... 103

TABEL 5.6

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Motor Grader ............. 104

TABEL 5.7

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Water Tank Truck...... 105

TABEL 5.8

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Wheel Loader ............ 106

TABEL 5.9

Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Dump Truck .............. 107

TABEL 5.10 Perhitungan Harga Sewa Alat Per JamVibratory Roller ......... 108
TABEL 5.11 Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Tandem Roller ........... 109
TABEL 5.12 Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Asphalt Finisher ........ 110
TABEL 5.13 Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Pneumatic Tire Roller

111

TABEL 5.14 Perhitungan Harga Sewa Alat Per Jam Asphalt Sprayer ......... 112
TABEL 5.15 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pembersihan ................. 113
TABEL 5.16 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Galian Tanah Perkerasan 114
TABEL 5.17 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Timbunan Tanah........... 115
TABEL 5.18 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan LPB............................... 116
TABEL 5.19 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan LPA .............................. 117
TABEL 5.20 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Lapis Resap Pengikat ... 118
TABEL 5.21 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Lapis Permukaan .......... 119
TABEL 5.22 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Bahu Jalan .................... 120
TABEL 5.23 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Galian Drainase ............ 121

xii

TABEL 5.24 Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pasangan Batu Kali ...... 122
TABEL 5.25 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ........................ 123
TABEL 5.26 Perhitungan Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya (RAB).... 124
TABEL 5.27 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Pengelupasan dan
Pembersihan.............................................................................. 124
TABEL 5.28 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Galian Tanah........ 125
TABEL 5.29 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Timbunan............. 125
TABEL 5.30 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan LPB...................... 126
TABEL 5.31 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan LPA ..................... 126
TABEL 5.32 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Lapis Resap
Pengikat.................................................................................... 127
TABEL 5.33 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Lapis Permukaan.

127

TABEL 5.34 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Bahu Jalan............ 128
TABEL 5.35 Perhitungan Jam Kerja dan Hari Pekerjaan Galian Drainase dan
Pemasangan Batu Kali.............................................................. 128
TABEL 5.36 Rekapitulasi Perkiraan Waktu Pekerjaa ................................... 129

xiii

DAFTAR ISTILAH

1. Angka Ekivalen (E) dari suatu beban sumbu kendaraan
Angka Ekivalen adalah angka yang menyatakan perbandingan tingkat kerusakan
yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu tunggal kendaraan terhadap
tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh satu lintas beban stadnar sumbu tunggal
seberat 8,16 ton (18.000 lb).
2. Aspal Makadam
Aspal Makadam adalah merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat pokok
dan / atau agregat pengunci bergradasi terbuka atau seragam yang dicampur dengan
aspal cair, diperam dan dipadatkan secara dingin.
3. Benkelman Beam (BB)
Benkelman beam adalah alat untuk mengukur lendutan balik dan lendutan langsung
perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan jalan.
4. CESA (Cummulative Equivalent Standard Axle)
CESA adalah akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana
5. Daya Dukung Tanah (DDT)
Daya dukung tanah adalah suatu skala yang dipakai dalam nomogram penetapan
tebal perkerasan untuk menyatakan kekuatan tanah dasar.
6. Faktor Regional (FR)
Faktor regional adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan iklim,
yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan daya dukung tanag dasar dan
perkerasan.
7. Falling Weight Deflectometer (FWD)
Falling weight defloctometer adalah alat untuk mengukur lendutan langsung
perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan jalan.
8. Hot Rolled Asphalt (HRA)
Hot rolled asphalt adalah lapis penutup yang terdiri dari campuran antara agregat
bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan perbandingan tertentu, yang
dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.

xiv

9. Indeks Permukaan (IP)
Indeks permukaan adalah suatu angka yang digunakan untuk menyatakan kerataan /
kehalusan serta kekokohan permukaan jalan yang bertalian dengan tingkat
pelayanan bagi lalu lintas yang lewat.
10. Indeks Tebal Perkerasan (ITP)
Indeks tebal perkerasan adalah suatu angka yang berhubungan dengan penentuan
tebal perkerasan.
11. Jalur Rencana
Jalur rencana salah satu jalur lalu lintas dari suatu sistem jalan raya yang
menampung lalu lintas terbesar. Umumnya jalur rencana adalah salah satu jalur dari
jalan raya dua jalur tepi luar dari jalan raya berjalur banyak.
12. Laburan Aspal (Buras)
Laburan aspal adalah merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan aspal
ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan. Tebal maksimum 35
mm.
13. Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU)
Laburan aspal satu lapis adalah mrupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan
aspal yang ditaburi dengan satu lapis agregat bergradasi seragam. Tebal maksimum
20 mm.
14. Laburan Batu Dua Lapis (BURDA)
Laburan batu dua lapis adalah merupakan lapis penutup yang terdiri dari lapisan
aspal ditaburi agregat yang dikerjakan dua kali secara berurutan. Tebal maksimum
35 mm.
15. Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
Lalu lintas harian rata-rata adalah jumlah rata-rata lalu-lintas kendaraan bermotor
beroda 4 atau lebih yang dicatat selama 24 jam sehari untuk kedua jurusan.
16. Lapis Asbuton Campuran Dingin (LASBUTAG)
Lapis asbuton campuran dingin adalah campuran yang terdiri dari agregat kasar,
agregat halus, asbuton, bahan peremaja dan filler (bila diperlukan) yang dicampur,
dihampar, dan dipadatkan secara dingin.

xv

17. Lapis Aspal Beton (LASTON)
Lapis aspal beton adalah merupakan suatu lapisan pada konstruksi jalan yang
terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal keras, yang dicampur,
dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu.
18. Lapis Aspal Beton Pondasi Atas (LASTON ATAS)
Lapis aspal beton pondasi atas adalah merupakan pondasi perkerasan yang terdiri
dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu, dicampur dan
dipadatkan dalam keadaan panas.
19. Lapis Aspal Beton Pondasi Bawah (LASTON BAWAH)
Lapis aspal beton pondasi bawah adalah pada umumnya merupakan lapis
perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar jalan yang terdiri dari
campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu dicampur dan
dipadatkan pada temperatur tertentu.
20. Lapis Penetrasi Macadam (LAPEN)
Lapis penetrasi makadam adalah merupakan suatu lapis perkerasan yang terdiri dari
agregat pokok dengan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat
oleh aspal keras dengan cara disemprotkan diatasnya dan dipadatkan lapis demi
lapis dan apabila akan diguakan sebagai lapis permukaan perlu diberi laburan aspal
dengan batu penutup.
21. Lapis Permukaan
Lapis permukaan adalah bagian perkerasan yang paling atas.
22. Lapis Pondasi
Lapis pondasi adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis permukaan
dengan lapis pondasi bawah (atai dengan tanah dasar bila tidak menggunakan lapis
pondasi bawah).
23. Lapis Pondasi Bawah
Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi
dan tanah dasar.
24. Lapis Tipis Aspal Beton (LATASTON)
Lapis tipis aspal pasir beton adalah merupakan lapis penutup yang terdiri dari
campuran antara agregat bergradasi timpang, filler dan aspal keras dengan

xvi

perbandingan tertentu yang dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas pada
suhu tertentu. Tebal pada antara 25 ssampai 30 mm.
25. Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR)
Lapis tipis aspal pasir adalah merupakan lapis penutup yang terdiri dari campuran
pasir dan aspal keras yang dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan
panas pada suhu tertentu.
26. Lendutan Balik (rebound deflection)
Lendutan balik adalah besar lendutan balik vertikal suatu permukaan perkerasan
akibat beban dipindahkan.
27. Lendutan Langsung
Lendutan langsung adalah besar lendutan vertikal suatu permukaan perkerasan
jalan akibat beban langsung.
28. Lendutan Maksimum (maximum deflection)
lendutan maksimum adalah besar gerakan turun vertikal maksimum suatu
permukaan perkerasan akibat beban.
29. Lendutan Rencana/ijin
Lendutan rencana atau ijin adalah besar lendutan rencana atau yang diijinkan sesuai
dengan akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana
(Commulative Equivalent Standard Axle, CESA).
30. Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
Lintas ekivalen akhir adalah lintas ekivalen harian rata-rata dari sumbu tunggal
seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada akhir umur
rencana.

31. Lintas Ekivalen Permukaan (LEP)
Lintas ekivalen permukaan adalah jumlah ekivalen harian rata-rata dari sumbu
tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana yang diduga terjadi pada
permulaan umur rencana.
32. Lintas Ekivalen Rencana (LER)

xvii

Lintas ekivalen rencana adalah suatu besaran yang dipakai dalam nomogram
penetapan tebal perkerasan untuk menyatakan jumlah lintas ekivalen sumbu
tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) jalur rencana.
33. Lintas Ekivalen Tengah (LET)
Lintas ekivalen tengah merupaskan jumlah lintas ekivalen harian rata-rata dari
sumbu tunggal seberat 8,16 ton (18.000 lb) pada jalur rencana pada pertengahan
umur rencana.
34. Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan adalah konstruksi jalan yang diperuntukan bagi lalu lintas yang
terletak diatas tanah dasar.
35. Pekerasan Lentur.
Perkerasan lentur adalah konstruksi perkerasan jalan yang dibuat dengan
menggunakan lapis pondasi agregat dan lapis permukaan dengan bahan pengikat
aspal.
36. Pusat Beban (load center)
Pusat beban adalah letak beban pada permukaan perkerasan yang berada tepat
dibawah garis sumbu gandar belakang dan ditengah-tengah ban ganda sebuah
truck.
37. Tanah Dasar
Tanah dasar adalah permukaan tanah semula atau permukaan galian atau
permukaan tanah timbunan, yang dipadatkan dan merupakan permukaan dasar
untuk peletakan bagian-bagian perkerasan lainnya.
38. Tebal Lapis Tambah (Overlay)
Tebal lapis tambah adalah perkerasan tambahan yang dipasang diatas konstruksi
perkerasan yang ada dengan tujuan menigkatkan kekuatan struktur perkerasan yang
ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

xviii

1. Joetata Hadihardjaja, Rekayasa Jalan Raya, Jakarta 5 Mei 1997, Penerbit Guna
Darma.
2. Silvia Sukirman, Perkerasan Lentur Pada Jalan Raya, Nova Bandung November
1999.
3. Wira Arga Waringga, 0707182, Historis Jalan Raya Di Indonesia, Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.
4. Hemndra ST.M.Sc Rekayasa Jalan Raya, Dosen Teknik Sipil Universitas
Internasioanal Batam
5. Teknik Sipil Universitas Indonesia, Sejarah Perkembangan Jalan Di Indonesia.
6. Dep PU RI 2005, Perancangan Teknik Jalan, Penerbit PU Jakarta
7. Maryono Sugeng, Dasar Perencanaan, Survei dan Data Pendukung. Bagian II.
8. Panji Arrie Priyadi, Pengelolaan Resiko Pada Pelaksanaan Proyek Jalan
Perkerasan Lentur

Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Mutu Proyek,

291/FT.01/TESIS/02/2012, Universitas Indonesia.
9. Ir. Hamirhan Saodang MSCE, Konstruksi Jalan Raya, Perancangan Perkerasan
Jalan Raya, Nova Bandung 2005.
10. Hary Christady Hardiyatmo, Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan
Tanah, Gadjah Mada University Press Oktober 2011.
11. Ir. Du.Sudarsono, Konstruksi Perkerasan Jalan, No 4 Tahun 1993 YBPPU.
12. Andi Tenrisukki Tenriajeng, Rekayasa Jalan Raya II, Penerbit Guna Darma
13. Firman Fauzi, Desain dan Overlay Perkerasan Lentur, D4 TPJJ PPL Teknik Sipi
PoliTeknik Negeri Bandung.
14. Aditya Permana, R Gery Sandi A, Komporasi Analisis Tebal Perkerasan Lentur
dan Kaku, D3 Teknik Sipil PoliTeknik Negeri Bandung.
15. Atma Jaya, Rekayasa Jalan Raya, Yogyakarta 1999.
16. Rifan Abdi Hutomo, Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Pada Lajur Bus
Trans Pakuan Kota Bogor. Teknik Sipil Univeresitas Guna Darma.
17. SKBI-2.3.26.1987, Petunjuk Perencanaan Tebal Perkeerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metode Analisa Komponen. Lampiran nomor 12 Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 378/KPTS/1987, 31 Agustus.
18. Sri Widyastuti 18207025, Perencanaan Geometrik, Tebal Perkerasan Dan
Rencana Anggaran Biaya (Ruas Jalan Blumbang Kidul-Bulak Rejo) Kabupaten

xix

Karanganyar, Teknik Sipil Transportasi Fakultas Teknik Univesitas Sebelas Maret
Surakarta 2010.
19. Arie Reymond Dau I.8204030, Perencanaan Jalan, Dan Rencana Anggaran
Biaya Ruas Jalan Jepanan-Pandeyan Kecamatan Ngemplak Boyolali, Teknik
Sipil Transportasi Fakultas Teknik Univesitas Sebelas Maret Surakarta 2011.
20. Bagian 3, AHSP BM, Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan
Umum, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, No. 28/PRT/
M/2016.

xx