LAHIR BARU OLEH FIRMAN ALLAH
LAHIR BARU OLEH FIRMAN ALLAH
I. Pendahuluan
Injil Yohanes secara keseluruhan mulai dari pasal pertama sampai
terakhir merupakan bagian dari keempat Injil dalam Alkitab orang
Kristen. Injil Yohanes ini secara secara khusus memiliki perbedaan
dengan ketiga injil laianya. Penekanan dalam penulisan Injil Yohanes
terletak pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Firman yang menjadi
manusia, Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia,
Tuhan Yesus tetap mempunyai sifat ilahi sewaktu berada di dalam
dunia ini. Injil Yohanes adalah satu-satunya Injil yang tidak mencatat
tentang kelahiran dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Ini tidak ditulis
bukan karena Yohanes tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi bagi
Yohanes Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang keberadaan-Nya tidak
perlu diragukan oleh siapapu.
Dengan demikian bagi Yohanes tidak memetingkan bagaimana
Tuhan Yesus dilahirkan kemudianseperti apa Tuhan Yesus naik ke
sorga. Secara teks tulisan, ketiga Injil lainnya mempunyai kesamaan
sehingga dinamakan Injil Sinoptik (injil yang menuliskan kisah yang
sama tentang Yesus). Sedangkan Injil Yohanes teks tulisannyamemiliki
perbedaan sendiri. Contoh pada teks yang tertulis dalam kitab Kejadian
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” dan dalam injil
Yohanes dituliskan ‘Pada mulanya adalah Firman’. Kalau kita
membandingkan antara Musa dan Yohanes, berdasarkan sejarah pasti
berbeda bahasa dan wilayah dan ketika Yohanes menulis injil ini
tentunya Musa suda mati. Tapi kenapa mereka memiliki tulisan yang
sama ?, perbedaannya adalah Ketika Musa menulis Kitab Kejadian, dia
sedang menceritakan permulaan alam semesta yang diciptakan oleh
Tuhan Allah.
Sedangkan Yohanes tidak menceritakan permulaan alam semesta
ini tetapi ia menuliskan dan hendak menyampaikatentang sebelum
adanya segala sesuatu ada; permulaan dari segala permulaan
adalahtentang Tuhan Allah sendiri. Dengan begitu kita bisa
melihatperbedaan yang mendasardari kata “permulaan” tersebut. Jika
kitab Kejadian mencatat permulaan dari segala yang diciptakan; maka
Yohanes mencatat permulaan Sang Pencipta itu sendiri. Dengan
demikian Yohanes tahu dengan benar dan yakin 100 % bahwa Tuhan
Yesus adalah Allah yang sejati.
II.Pertanyaan
1. Siapakah Penulis Injil Yohanes 3:1-21 ?
2. Kepada siapa Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
3. Dimanakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
4. Pada tahun berapakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
5. Apa latar belakang Injil Yohanes 3:1-21 ?
6. Secara umum seperti apakah struktur dan garis-garis besar Injil
Yohanes 3:1-21 ini ?
7. Apakah tujuan Injil Yohanes 3:1-21 ini dituliskan ?
1. Penulis Injil Yohanes 3:1-21
Injil Yohanes ini ditulis sendiri oleh Yohanes murid Tuhan Yesus
(Pasal 1:6).Dari berbagai pendapat berdasarkan ayat-ayat dalam injil
Yohanes maupun injil lainnya menujukan bahwa Yohanes adalah
penulis kisah yang diceritakan dalam injil Yohanes 3:1-21 ini. Secara
garis besar Injil ini diberikan nama oleh LAI (Lembaga Alkitab
Indonesia) adalah Yohanes yang berarti semua peristiwa dalam
catatan Injil Yohanes ini yang menuliskan adalah Yohanes sendiri.
Menurut Injil Yohanes ini menyebutkan ‘murid yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus’ yang pada waktu itu tertujuk kepada Yohanes. Dengan
demikian kalau melihat Murid yang paling lama mati sebagaimana
dalam Yohanes Pasal 21: 20, 23-24, maka jelas bahwa Injil Yohanes
ditulis sendiri oleh Rasul Yohanes.
2. Penerima Injil Yohanes 3:1-21
Injil Yohanes ini ditulis untuk orang-orang percaya yang sudah
menerima Yesus sebagai Juruselamat agar tetap percaya dan setia
kepada
Tuhan
Yesus
Kristus.
Karena
pada
jaman
itu
banyak
perdebatan diantara orang Yahudi sendiri tentang kepercayaan bahwa
Yesus adalah Tuhan sehingga ketika Rasul Yohanes masih berada di
Efesus sebelum ia ditangkap dan kemudian dibawa ke Roma untuk
dihukum ia menuliskan inji Yohanes ini.
Memang secara khusus tidak ada teks yang menyebutkan bahwa
injil ini ditulis untuk golongan tertentu, tapi yang pasti injil ini ditulis
oleh Rasul Yohanes kepada semua orang termasuk kita sekarang
agar percaya bahwa Yesus Kristus adalah Firman dan Firman itu
adalah Allahyang telah menjelma menjadi manusia (Pasal 1:1, 14) dan
kemudian Rasul Yohanes menegaskan lagi supaya kita percaya bahwa
Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati sehingga dengan
iman kita memperoleh hidup di dalam-Nya (Pasal 20:31).
3. Tempat Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Berdasarkan teks dan konteks injil ini tidak ditemukan dimana
tempat penulisannya. Tetapi dari berbagai pendapat para ahli
menyetujui bahwa Injil ini ditulis di kota Efesus.Dari beberapa
pendapat ini secara tegas Irenaeusseorang uskup yang hidup antara
tahun 142-202 M, menyatakan bahwa Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil,
yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul
kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes
di Efesus.
4. Tahun Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Berdasarkan sejarah para ahli menyatakan bahwa Injil Yohanes ini
dituliskan antara tahun 80-98 M sebelum ia mati. Walaupun di dalam
teks injil tidak ada pasal yang menentukan kapan Injil Yohanes di Tulis.
Dari sejarah kematian para murid Tuhan Yesus menceritakan bahwa
Yohanes ditangkap di Efesus lalu di bawa ke Roma untuk dihukm dan
digoreng ke dalam bak minyak yang mendidih karena bersaksi tentang
Tuhan Yesus, tetapi karena pertolongan Tuhan keajaiban terjadi
sehingga Yohanes tidak mati walaupun ia telah di goreng hidup-hidup.
Kemudian ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos oleh Kaisar
Domitianuntuk kerja paksa di tambang batubara. Pada saat ia berada
di
sana,
ia
mendapatkan
wahyu
dari
Allah
sehingga
ia
bisa
menulis kitab Wahyu(Wah. 1:9) Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya
kembali ke Efesus. Kemudian Di Efesus Yohanes meninggal tua sekitar
tahun 98 M.
5. Latar Belakang Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Latar belakang dalam tesk penulisan injil ini adalah untuk
menjelaskan kepada kita arti dilahirbarukan dan tujuan kerajaan Allah
melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Nikodemus
merupakan pemimpin agama Yahudi dan Farisi. Farisi adalah satu
organisasi keagamaan yang berkaitan dengan politik pada zaman itu.
Sehingga orang Farisi adalah orang penting di masyarakat.
Jadi
Nikodemus
pasti
orang
penting,
berpendidikan
dan
berkedudukan di masyarakat Yahudi serta dihormati. Tetapi orang
yang berkedudukan tinggi seperti ini ternyata mempunyai kegelisahan
waktu melihat Tuhan Yesus yang masih muda namun dapat melakuka
mukjizat yang luar biasa. Sehingga pada malam hari Nikodemus
datang kepada Yesus agar tidak diketahui oleh orang-orang Yahudi
lainnya.
Pada waktu itu Tuhan Yesus sedang dituduh menyebarkan ajaranajaran yang aneh dan lain dari apa yang diajarkan oleh para ahli
Taurat di jaman itu. Sehingga pasti beresiko besar bagi Nikodemus jika
ia bertemu dengan Tuhan Yesus di siang hari. Tetapi jika demikian
seharusnya Nikodemus memiliki kedudukan tinggi di masyarakat
Yahudi, maka lebih memiliki kuasa untuk meminta Yesus atau
mengundang Yesus datang ke rumahnya tetapihal itu tidak dilakukan,
malah Nikodemus melakukan hal yang sebaliknya datang ke pada
Tuhan Yesus di malam hari agar tidak diketahui orang Yahudi. ini
berarti di mata Nikodemus Tuhan Yesus adalah seorang yang sangat
terhormat. Memang waktu itu Nikodemus masih belum tahu siapa
Tuhan Yesus dan belum bertobat. Kalau melihat dari segi usia pasti
Nikodemus lebih tua dari pada Tuhan Yesus tetapi ia mau datang
kepada Tuhan Yesus yang masih muda untuk bertanya tentang
kebenaran ajaran Tuhan Yesus.
6. Garis-Garis Besar Injil Yohanes 3:1-21
Garis-garis besar dalam Injil Yohanes 3 :1-21 ini adalah sebagai
berikut :
1. Syarat untuk seorang Kristen agar bisa melihat kerajaan Allah
harus dilahirbarukan (ayat 3);
2. Agar manusia bisa masuk ke dalam kerajaan Allah harus dilahir
barukan oleh Roh Kudus artinya harus bertobat (ayat 5);
3. Supaya manusia tidak binasa dan bisa masuk ke dalam kerajaan
Allah manusia harus percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 15 dan
ayat 18);
4. Respon dari lahir Baru manusia membuat manusia tersebut
melakukan perbuatan-perbuatan yang benar di dalam Allah (ayat
21);
5. Secara keseluruhan Rasul Yohanes menekankan supaya kita
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati
(Pasal 20:31).
7. Tujuan Dituliskan Injil Yohanes 3:1-21
Pada (ayat 2) Nikodemus mengatakan ‘kami tahu bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun
yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika
Allah tidak menyertainya.’ Kata kami di sini mungkin mewakili orangorang Farisi dan pemuka agama lainnya. Ada dua penekanan dalam
pernyataan yang disampaikan oleh Nikodemus, yang pertama, “Guru
yang diutus Allah,” dan kedua “disertai Allah” (ayat 3) tetapi jawaban
Tuhan
Yesus
untuk
menanggapi
Nikodemus
sepertinya
tidak
nyambung. Maksud Tuhan Yesus menjawab tidak nyambung disni
adalah Dia ingin Nikodemus harus bertobat atau dilahirbarukan dulu
sehingga mengerti bahwa Yesus itu lebih dari pada Guru yang baik.
Tujuan Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah (ayat 3-7). Adalah sebagai berikut :
Pertama, di dalam 1Petrus 1:23 Kata dilahirkan kembali bersifat
kata kerja pasif. Kita dilahirkan kembali oleh benih yang tidak fana
yaitu Firman Allah yang hidup dan kekal. Kemudian dalam Titus 3:5
Kelahiran kembali bukan pekerjaan manusia melainkan pekerjaan Roh
Kudus. Sehingga kelahiran kembali adalah karena kuasa frman yang
mengubah rohani kita yang berdosa. Dengan demikian dalam Yohanes
3:7 Tuhan Yesus berkata pada Nikodemus, kamu harus dilahirkan
kembali, tetapi itu bukan pekerjaan mu melainkan pekerjaan Allah.
Berarti lahir baru adalah rohani yang sudah mati kemudian
dihidupkan oleh Tuhan. Dalam konteks percakapan Nikodemus dengan
Tuhan Yesus, Nokodemus melihat secara fsik / lahiriah berdasarkan
mukjizat yang dilakukan Tuhan selama pelayanan-Nya, tetapi yang
dimaksud Tuhan Yesus adalahhidup rohani dari Nikodemus. Ini
sebabnya Nikodemus tidak nyambung karena Tuhan Yesus berbicara
bukan hal-hal yang dapat dilihat dengan mata jasmani melainkan
mata rohani, dengan kata lain, orang yang lahir baru adalah orang
yang tadinya buta rohani kemudian dicelikkan rohaninya oleh Allah.
Pada konteks
ini cukup unik ketika
Tuhan Yesus menyambut
Nikodemus, karena tidak biasanya Tuhan Yesus memperlakukan orang
Farisi dengan baik. Tuhan Yesus selalu memaki orang Farisi sebagai
ular beludak, kuburan yang dalamnya penuh kebusukan, orang buta,
dan lain sebagainya. Tetapi ada halnya yang lain ketika menyambut
Nikodemus. Maksud Tuhan Yesus kepada Nikodemus adalah jika
rohaninya tidak dihidupkan terlebih dahulu, ia tidak mungkin melihat
Kerajaan Allah.
Memang
pada
jaman
itu
orang
Yahudi
sangatberharap
kedatangan Kerajaan Allah yang dapat membebaskan mereka dalam
keterpurukan. Tetapi pikiran mereka tentang kerajaan Allah selalu
kaitkan dengan konteks mereka yang pada saat itu sedang berada
dalam keadaan terpuruk, dipermalukan serta dijajah oleh Romawi,
yang merupakan bangsa Kafr dan tidak mengenal Allah. Sehingga
Nikodemus dalam hal ini sangat berharap pada Tuhan Yesus.
Nikodemus
bpikir“jangan-jangan
Yesuslah
Mesias
yang
akan
mengembalikan bangsa mereka kepada menjadi bangsa yang besar.
Itulah sebabnya Yesus berkata pada Nikodemus, “kalau kamu tidak
dilahirkan kembali kamu tidak bisa melihat kerajaaan Allah.” Berarti
Tuhan Yesus mau mengatakan kepada Nikodemus bahwa ia hanya
berharap pada hal-hal lahiriah tetapi tidak mengerti tujuan yang
sedang Yesus bawa sebelum ia dilahirkan kembali.
Pada konteks ini Tuhan Yesus berkata “tidak dapat melihat
Kerajaan Allah” (ayat 3)lalu kemudian berkata “tidak dapat masuk ke
dalam Kerajaan Allah” (ayat 5) ini berarti, bukan kita yang memilih
Tuhan, tetapi Tuhan yang memilih kita,dalam konteks pengertian lahir
baru,Kita
yang
buta
dan
mati
rohani
tidak
mungkin
dapat
menghidupkan dan membuka mata rohani kita sendiri. Harus Allah
yang berinisiatif, bukan kita, setelah itu kita dapat melihat diri kita,
melihat Allah yang benar dan kemudian bertobat. Dengan demikian
harus lahir baru dahulu baru bisa bertobat.
Kedua, tujuan Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada Nikodemus
dan pada kita semua bahwa dengan semua kepemimpinan dan
kedudukan kita yang tinggi tetapi tanpa kasih karunia Allah kita tidak
mungkin
bisa
mengerti
hal-hal
rohani.
Setelah
Tuhan
Yesus
menjelaskan tentang kelahiran baru, Diajuga menjelaskan tujuan
Kerajaan Allah, (ayat 16) “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” Maksud Tuhan Yesus adalah agar
Nikodemus jangan hanya memikirkan hal-hal lahiriah saja tetapi
memikirkan hal hal rohani, yaitu Kerajaan Allah (ayat 13-21).
III. Kesimpulan
1. Mari kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus
jangan seperti Nikodemus tidak bisa melihat bahwa ia buta. Jangan
kemudian kita berpikir kalau Nikodemus sebagai pemimpin agama
tidak mengerti, maka kita tidak perlu belajar untuk tidak mengerti
Firman Tuhan;
2. Kita tetap perlu belajar dengan baik, orang Yahudi terkenal sebagai
orang-orang yang suka dan tekun untuk belajar. Termasuk muridmurid Tuhan Yesus, mereka ikutbelajar selama 3,5 tahun pada
Tuhan Yesus. Mereka mendengar dan melihat apa yang dikatakan
dan dilakukan Yesus;
3. Meskipun kita bukan orang-orang yang terkenal ‘hebat’ dan ‘pintar’
tetapi karena kasih karunia Allah mampu membuka mata rohani
kita, maka kita bisa mengerti hal-hal rohani yang pada waktu itu
tidak dapat dimengerti oleh Nikodemus;
4. Mari kita bertekun untuk belajar supaya kita percaya bahwa Tuhan
Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati (Pasal 20:31), dan
agar oleh iman kita memperoleh hidup yang kekal dalam Tuhan
(Pasal 16:28).
5. Kita sebagai orang Kristen harus terus menerus bertahan dan
percaya hanya bahwaTuhan Yesus adalah Juruselamat satusatunya bagi hidup kita sehingga kita tidak tersesatkan oleh
ajaran-ajaran palsu yang semakin menyebar luas dilingkungan
dimana kita berada (Markus 13:22);
6. Mari kita bersungguh-sungguh dan jangan hanya melihat hal-hal
lahiriah seperti yang terjadi kepada Nikodemus namun jika kita
ingin memperoleh hidup yang kekal maka kita harus percaya
sepenuhnya
kepada
Tuhan
Yesus
sebagai
satu-satunya
Juruselamat hidup kita (Pasal 3:15) dengan percaya pada Tuhan,
maka kita dibebaskan dari hukuman dosa oleh darah Yesus Kristus
(Pasal 3:18).
Sumber Bacaan :
1. Alkitab
2. http://jameswidodo-heart.blogspot.co.id/2010/08/studi-perjanjianbaru-injil-yohanes.html
3. http://www.griingagel.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=191:ringkasakhotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15
4. https://www.facebook.com/christian.answers.ind/posts/
470297943058323
5. http://gkkbybaru.org/?page_id=1037
6. http://jurnalilmiahiksm.blogspot.co.id/2015/03/pak-tentang-injilyohanes.html
7. http://www.grii-ngagel.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=134:ringkasankhotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15
Oleh:
Frianto Laia //Surabaya, 17 Mei 2016
I. Pendahuluan
Injil Yohanes secara keseluruhan mulai dari pasal pertama sampai
terakhir merupakan bagian dari keempat Injil dalam Alkitab orang
Kristen. Injil Yohanes ini secara secara khusus memiliki perbedaan
dengan ketiga injil laianya. Penekanan dalam penulisan Injil Yohanes
terletak pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Firman yang menjadi
manusia, Tuhan Yesus adalah Allah yang menjelma menjadi manusia,
Tuhan Yesus tetap mempunyai sifat ilahi sewaktu berada di dalam
dunia ini. Injil Yohanes adalah satu-satunya Injil yang tidak mencatat
tentang kelahiran dan kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Ini tidak ditulis
bukan karena Yohanes tidak percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi bagi
Yohanes Tuhan Yesus Kristus adalah Allah yang keberadaan-Nya tidak
perlu diragukan oleh siapapu.
Dengan demikian bagi Yohanes tidak memetingkan bagaimana
Tuhan Yesus dilahirkan kemudianseperti apa Tuhan Yesus naik ke
sorga. Secara teks tulisan, ketiga Injil lainnya mempunyai kesamaan
sehingga dinamakan Injil Sinoptik (injil yang menuliskan kisah yang
sama tentang Yesus). Sedangkan Injil Yohanes teks tulisannyamemiliki
perbedaan sendiri. Contoh pada teks yang tertulis dalam kitab Kejadian
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” dan dalam injil
Yohanes dituliskan ‘Pada mulanya adalah Firman’. Kalau kita
membandingkan antara Musa dan Yohanes, berdasarkan sejarah pasti
berbeda bahasa dan wilayah dan ketika Yohanes menulis injil ini
tentunya Musa suda mati. Tapi kenapa mereka memiliki tulisan yang
sama ?, perbedaannya adalah Ketika Musa menulis Kitab Kejadian, dia
sedang menceritakan permulaan alam semesta yang diciptakan oleh
Tuhan Allah.
Sedangkan Yohanes tidak menceritakan permulaan alam semesta
ini tetapi ia menuliskan dan hendak menyampaikatentang sebelum
adanya segala sesuatu ada; permulaan dari segala permulaan
adalahtentang Tuhan Allah sendiri. Dengan begitu kita bisa
melihatperbedaan yang mendasardari kata “permulaan” tersebut. Jika
kitab Kejadian mencatat permulaan dari segala yang diciptakan; maka
Yohanes mencatat permulaan Sang Pencipta itu sendiri. Dengan
demikian Yohanes tahu dengan benar dan yakin 100 % bahwa Tuhan
Yesus adalah Allah yang sejati.
II.Pertanyaan
1. Siapakah Penulis Injil Yohanes 3:1-21 ?
2. Kepada siapa Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
3. Dimanakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
4. Pada tahun berapakah Injil Yohanes 3:1-21 dituliskan ?
5. Apa latar belakang Injil Yohanes 3:1-21 ?
6. Secara umum seperti apakah struktur dan garis-garis besar Injil
Yohanes 3:1-21 ini ?
7. Apakah tujuan Injil Yohanes 3:1-21 ini dituliskan ?
1. Penulis Injil Yohanes 3:1-21
Injil Yohanes ini ditulis sendiri oleh Yohanes murid Tuhan Yesus
(Pasal 1:6).Dari berbagai pendapat berdasarkan ayat-ayat dalam injil
Yohanes maupun injil lainnya menujukan bahwa Yohanes adalah
penulis kisah yang diceritakan dalam injil Yohanes 3:1-21 ini. Secara
garis besar Injil ini diberikan nama oleh LAI (Lembaga Alkitab
Indonesia) adalah Yohanes yang berarti semua peristiwa dalam
catatan Injil Yohanes ini yang menuliskan adalah Yohanes sendiri.
Menurut Injil Yohanes ini menyebutkan ‘murid yang dikasihi oleh
Tuhan Yesus’ yang pada waktu itu tertujuk kepada Yohanes. Dengan
demikian kalau melihat Murid yang paling lama mati sebagaimana
dalam Yohanes Pasal 21: 20, 23-24, maka jelas bahwa Injil Yohanes
ditulis sendiri oleh Rasul Yohanes.
2. Penerima Injil Yohanes 3:1-21
Injil Yohanes ini ditulis untuk orang-orang percaya yang sudah
menerima Yesus sebagai Juruselamat agar tetap percaya dan setia
kepada
Tuhan
Yesus
Kristus.
Karena
pada
jaman
itu
banyak
perdebatan diantara orang Yahudi sendiri tentang kepercayaan bahwa
Yesus adalah Tuhan sehingga ketika Rasul Yohanes masih berada di
Efesus sebelum ia ditangkap dan kemudian dibawa ke Roma untuk
dihukum ia menuliskan inji Yohanes ini.
Memang secara khusus tidak ada teks yang menyebutkan bahwa
injil ini ditulis untuk golongan tertentu, tapi yang pasti injil ini ditulis
oleh Rasul Yohanes kepada semua orang termasuk kita sekarang
agar percaya bahwa Yesus Kristus adalah Firman dan Firman itu
adalah Allahyang telah menjelma menjadi manusia (Pasal 1:1, 14) dan
kemudian Rasul Yohanes menegaskan lagi supaya kita percaya bahwa
Tuhan Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati sehingga dengan
iman kita memperoleh hidup di dalam-Nya (Pasal 20:31).
3. Tempat Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Berdasarkan teks dan konteks injil ini tidak ditemukan dimana
tempat penulisannya. Tetapi dari berbagai pendapat para ahli
menyetujui bahwa Injil ini ditulis di kota Efesus.Dari beberapa
pendapat ini secara tegas Irenaeusseorang uskup yang hidup antara
tahun 142-202 M, menyatakan bahwa Injil Yohanes ditulis di Asia Kecil,
yaitu di Efesus ketika pertumbuhan gereja mulai matang dan timbul
kebutuhan akan ajaran yang lebih lanjut tentang kaidah iman. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa Injil Yohanes ditulis oleh Yohanes
di Efesus.
4. Tahun Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Berdasarkan sejarah para ahli menyatakan bahwa Injil Yohanes ini
dituliskan antara tahun 80-98 M sebelum ia mati. Walaupun di dalam
teks injil tidak ada pasal yang menentukan kapan Injil Yohanes di Tulis.
Dari sejarah kematian para murid Tuhan Yesus menceritakan bahwa
Yohanes ditangkap di Efesus lalu di bawa ke Roma untuk dihukm dan
digoreng ke dalam bak minyak yang mendidih karena bersaksi tentang
Tuhan Yesus, tetapi karena pertolongan Tuhan keajaiban terjadi
sehingga Yohanes tidak mati walaupun ia telah di goreng hidup-hidup.
Kemudian ia dibuang dan diasingkan ke pulau Patmos oleh Kaisar
Domitianuntuk kerja paksa di tambang batubara. Pada saat ia berada
di
sana,
ia
mendapatkan
wahyu
dari
Allah
sehingga
ia
bisa
menulis kitab Wahyu(Wah. 1:9) Kemudian ia dibebaskan dan akhirnya
kembali ke Efesus. Kemudian Di Efesus Yohanes meninggal tua sekitar
tahun 98 M.
5. Latar Belakang Penulisan Injil Yohanes 3:1-21
Latar belakang dalam tesk penulisan injil ini adalah untuk
menjelaskan kepada kita arti dilahirbarukan dan tujuan kerajaan Allah
melalui percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Nikodemus
merupakan pemimpin agama Yahudi dan Farisi. Farisi adalah satu
organisasi keagamaan yang berkaitan dengan politik pada zaman itu.
Sehingga orang Farisi adalah orang penting di masyarakat.
Jadi
Nikodemus
pasti
orang
penting,
berpendidikan
dan
berkedudukan di masyarakat Yahudi serta dihormati. Tetapi orang
yang berkedudukan tinggi seperti ini ternyata mempunyai kegelisahan
waktu melihat Tuhan Yesus yang masih muda namun dapat melakuka
mukjizat yang luar biasa. Sehingga pada malam hari Nikodemus
datang kepada Yesus agar tidak diketahui oleh orang-orang Yahudi
lainnya.
Pada waktu itu Tuhan Yesus sedang dituduh menyebarkan ajaranajaran yang aneh dan lain dari apa yang diajarkan oleh para ahli
Taurat di jaman itu. Sehingga pasti beresiko besar bagi Nikodemus jika
ia bertemu dengan Tuhan Yesus di siang hari. Tetapi jika demikian
seharusnya Nikodemus memiliki kedudukan tinggi di masyarakat
Yahudi, maka lebih memiliki kuasa untuk meminta Yesus atau
mengundang Yesus datang ke rumahnya tetapihal itu tidak dilakukan,
malah Nikodemus melakukan hal yang sebaliknya datang ke pada
Tuhan Yesus di malam hari agar tidak diketahui orang Yahudi. ini
berarti di mata Nikodemus Tuhan Yesus adalah seorang yang sangat
terhormat. Memang waktu itu Nikodemus masih belum tahu siapa
Tuhan Yesus dan belum bertobat. Kalau melihat dari segi usia pasti
Nikodemus lebih tua dari pada Tuhan Yesus tetapi ia mau datang
kepada Tuhan Yesus yang masih muda untuk bertanya tentang
kebenaran ajaran Tuhan Yesus.
6. Garis-Garis Besar Injil Yohanes 3:1-21
Garis-garis besar dalam Injil Yohanes 3 :1-21 ini adalah sebagai
berikut :
1. Syarat untuk seorang Kristen agar bisa melihat kerajaan Allah
harus dilahirbarukan (ayat 3);
2. Agar manusia bisa masuk ke dalam kerajaan Allah harus dilahir
barukan oleh Roh Kudus artinya harus bertobat (ayat 5);
3. Supaya manusia tidak binasa dan bisa masuk ke dalam kerajaan
Allah manusia harus percaya kepada Tuhan Yesus (ayat 15 dan
ayat 18);
4. Respon dari lahir Baru manusia membuat manusia tersebut
melakukan perbuatan-perbuatan yang benar di dalam Allah (ayat
21);
5. Secara keseluruhan Rasul Yohanes menekankan supaya kita
percaya bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati
(Pasal 20:31).
7. Tujuan Dituliskan Injil Yohanes 3:1-21
Pada (ayat 2) Nikodemus mengatakan ‘kami tahu bahwa Engkau
datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun
yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika
Allah tidak menyertainya.’ Kata kami di sini mungkin mewakili orangorang Farisi dan pemuka agama lainnya. Ada dua penekanan dalam
pernyataan yang disampaikan oleh Nikodemus, yang pertama, “Guru
yang diutus Allah,” dan kedua “disertai Allah” (ayat 3) tetapi jawaban
Tuhan
Yesus
untuk
menanggapi
Nikodemus
sepertinya
tidak
nyambung. Maksud Tuhan Yesus menjawab tidak nyambung disni
adalah Dia ingin Nikodemus harus bertobat atau dilahirbarukan dulu
sehingga mengerti bahwa Yesus itu lebih dari pada Guru yang baik.
Tujuan Tuhan Yesus berkata kepada Nikodemus sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah (ayat 3-7). Adalah sebagai berikut :
Pertama, di dalam 1Petrus 1:23 Kata dilahirkan kembali bersifat
kata kerja pasif. Kita dilahirkan kembali oleh benih yang tidak fana
yaitu Firman Allah yang hidup dan kekal. Kemudian dalam Titus 3:5
Kelahiran kembali bukan pekerjaan manusia melainkan pekerjaan Roh
Kudus. Sehingga kelahiran kembali adalah karena kuasa frman yang
mengubah rohani kita yang berdosa. Dengan demikian dalam Yohanes
3:7 Tuhan Yesus berkata pada Nikodemus, kamu harus dilahirkan
kembali, tetapi itu bukan pekerjaan mu melainkan pekerjaan Allah.
Berarti lahir baru adalah rohani yang sudah mati kemudian
dihidupkan oleh Tuhan. Dalam konteks percakapan Nikodemus dengan
Tuhan Yesus, Nokodemus melihat secara fsik / lahiriah berdasarkan
mukjizat yang dilakukan Tuhan selama pelayanan-Nya, tetapi yang
dimaksud Tuhan Yesus adalahhidup rohani dari Nikodemus. Ini
sebabnya Nikodemus tidak nyambung karena Tuhan Yesus berbicara
bukan hal-hal yang dapat dilihat dengan mata jasmani melainkan
mata rohani, dengan kata lain, orang yang lahir baru adalah orang
yang tadinya buta rohani kemudian dicelikkan rohaninya oleh Allah.
Pada konteks
ini cukup unik ketika
Tuhan Yesus menyambut
Nikodemus, karena tidak biasanya Tuhan Yesus memperlakukan orang
Farisi dengan baik. Tuhan Yesus selalu memaki orang Farisi sebagai
ular beludak, kuburan yang dalamnya penuh kebusukan, orang buta,
dan lain sebagainya. Tetapi ada halnya yang lain ketika menyambut
Nikodemus. Maksud Tuhan Yesus kepada Nikodemus adalah jika
rohaninya tidak dihidupkan terlebih dahulu, ia tidak mungkin melihat
Kerajaan Allah.
Memang
pada
jaman
itu
orang
Yahudi
sangatberharap
kedatangan Kerajaan Allah yang dapat membebaskan mereka dalam
keterpurukan. Tetapi pikiran mereka tentang kerajaan Allah selalu
kaitkan dengan konteks mereka yang pada saat itu sedang berada
dalam keadaan terpuruk, dipermalukan serta dijajah oleh Romawi,
yang merupakan bangsa Kafr dan tidak mengenal Allah. Sehingga
Nikodemus dalam hal ini sangat berharap pada Tuhan Yesus.
Nikodemus
bpikir“jangan-jangan
Yesuslah
Mesias
yang
akan
mengembalikan bangsa mereka kepada menjadi bangsa yang besar.
Itulah sebabnya Yesus berkata pada Nikodemus, “kalau kamu tidak
dilahirkan kembali kamu tidak bisa melihat kerajaaan Allah.” Berarti
Tuhan Yesus mau mengatakan kepada Nikodemus bahwa ia hanya
berharap pada hal-hal lahiriah tetapi tidak mengerti tujuan yang
sedang Yesus bawa sebelum ia dilahirkan kembali.
Pada konteks ini Tuhan Yesus berkata “tidak dapat melihat
Kerajaan Allah” (ayat 3)lalu kemudian berkata “tidak dapat masuk ke
dalam Kerajaan Allah” (ayat 5) ini berarti, bukan kita yang memilih
Tuhan, tetapi Tuhan yang memilih kita,dalam konteks pengertian lahir
baru,Kita
yang
buta
dan
mati
rohani
tidak
mungkin
dapat
menghidupkan dan membuka mata rohani kita sendiri. Harus Allah
yang berinisiatif, bukan kita, setelah itu kita dapat melihat diri kita,
melihat Allah yang benar dan kemudian bertobat. Dengan demikian
harus lahir baru dahulu baru bisa bertobat.
Kedua, tujuan Tuhan Yesus ingin mengatakan kepada Nikodemus
dan pada kita semua bahwa dengan semua kepemimpinan dan
kedudukan kita yang tinggi tetapi tanpa kasih karunia Allah kita tidak
mungkin
bisa
mengerti
hal-hal
rohani.
Setelah
Tuhan
Yesus
menjelaskan tentang kelahiran baru, Diajuga menjelaskan tujuan
Kerajaan Allah, (ayat 16) “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.” Maksud Tuhan Yesus adalah agar
Nikodemus jangan hanya memikirkan hal-hal lahiriah saja tetapi
memikirkan hal hal rohani, yaitu Kerajaan Allah (ayat 13-21).
III. Kesimpulan
1. Mari kita sebagai orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus
jangan seperti Nikodemus tidak bisa melihat bahwa ia buta. Jangan
kemudian kita berpikir kalau Nikodemus sebagai pemimpin agama
tidak mengerti, maka kita tidak perlu belajar untuk tidak mengerti
Firman Tuhan;
2. Kita tetap perlu belajar dengan baik, orang Yahudi terkenal sebagai
orang-orang yang suka dan tekun untuk belajar. Termasuk muridmurid Tuhan Yesus, mereka ikutbelajar selama 3,5 tahun pada
Tuhan Yesus. Mereka mendengar dan melihat apa yang dikatakan
dan dilakukan Yesus;
3. Meskipun kita bukan orang-orang yang terkenal ‘hebat’ dan ‘pintar’
tetapi karena kasih karunia Allah mampu membuka mata rohani
kita, maka kita bisa mengerti hal-hal rohani yang pada waktu itu
tidak dapat dimengerti oleh Nikodemus;
4. Mari kita bertekun untuk belajar supaya kita percaya bahwa Tuhan
Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang sejati (Pasal 20:31), dan
agar oleh iman kita memperoleh hidup yang kekal dalam Tuhan
(Pasal 16:28).
5. Kita sebagai orang Kristen harus terus menerus bertahan dan
percaya hanya bahwaTuhan Yesus adalah Juruselamat satusatunya bagi hidup kita sehingga kita tidak tersesatkan oleh
ajaran-ajaran palsu yang semakin menyebar luas dilingkungan
dimana kita berada (Markus 13:22);
6. Mari kita bersungguh-sungguh dan jangan hanya melihat hal-hal
lahiriah seperti yang terjadi kepada Nikodemus namun jika kita
ingin memperoleh hidup yang kekal maka kita harus percaya
sepenuhnya
kepada
Tuhan
Yesus
sebagai
satu-satunya
Juruselamat hidup kita (Pasal 3:15) dengan percaya pada Tuhan,
maka kita dibebaskan dari hukuman dosa oleh darah Yesus Kristus
(Pasal 3:18).
Sumber Bacaan :
1. Alkitab
2. http://jameswidodo-heart.blogspot.co.id/2010/08/studi-perjanjianbaru-injil-yohanes.html
3. http://www.griingagel.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=191:ringkasakhotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15
4. https://www.facebook.com/christian.answers.ind/posts/
470297943058323
5. http://gkkbybaru.org/?page_id=1037
6. http://jurnalilmiahiksm.blogspot.co.id/2015/03/pak-tentang-injilyohanes.html
7. http://www.grii-ngagel.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=134:ringkasankhotbah&catid=6:ringkasan-khotbah&Itemid=15
Oleh:
Frianto Laia //Surabaya, 17 Mei 2016