KESATUAN AKUNTANSI Accounting Entity Pih

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN
SEKTOR PUBLIK

KESATUAN AKUNTANSI
(Accounting Entity)
Swasta/Privat

Publik/Pemerintah

Pertanggungjawaban Keuangan
(Responsibility)

Informasi Keuangan
Dasar Hukum

Laporan Keuangan

Pihak Internal

Dasar Hukum


Pihak Internal
Membuat Keputusan
(Decision Making)

Kitab UU
Hukum Dagang psl 6

UUD Tahun 1945 psl 23 (4)

1. Pengertian Sektor Publik
a. Secara Kelembagaan
Sektor Publik meliputi badan-badan pemerintahan
(pemerintah pusat dan daerah serta unit-unit kerja
pemerintah), perusahaan milik negara (BUMN/BUMD,
yayasan, ormas dan orpol, LSM, Universitas, orgnisasi
nir laba lainnya.

b. Dalam Pandangan Ilmu Ekonomi
Sektor publik dapat diartikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan

pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

2. Sifat dan Karateristik
Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik bergerak dalam lingkungan yang sangat
komplek.
Lingkungan organisasi sektor publik dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a. Faktor Ekonomi
Meliputi : Pertumbuhan ekonomi; tingkat inflasi; pertumbuhan pendapatan
per kapita, struktur produksi; tanaga kerja; arus modal dalam negeri;
cadangan devisa; nilai tukar uang; utang dan bantuan luar negeri,
infrastruktur; teknologi; kemiskinan dan kesenjangan ekonomi; dan sektor
informal

2

b. Faktor Politik
Meliputi: Hubungan negara dengan masyarakat; legitimasi pemerintah; tipe
rezim yang berkuasa; ideologi negara; elit politik dan massa; jaringan
internasional; dan kelembagaan


c. Faktor Kultural
Meliputi: Keragaman suku, ras, agama, bahasa, dan budaya; sistem nilai di
masyarakat; historis; sosiologi masyarakat; karateristik masyarakat; dan
tingkat pendidikan.

d. Faktor Demografi
Meliputi: Pertumbuhan penduduk; struktur usia penduduk; migrasi, dan
tingkat kesehatan.

3. Sektor Swasta VS Sektor Publik
Persamaan
a.

Baik sektor publik maupun sektor swasta merupakan bagian
integral dari system ekonomi suatu Negara dan
menggunakan sumber daya yang sama dalam mencapai
tujuan organisasi

b.


Baik sektor publik maupun sektor swasta memiliki sumber
daya yang terbatas (kelangkaan)
ekonomis, efektif dan
efisien

c.

Baik sektor publik maupun sektor swasta memiliki proses
manajemen yang sama
perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian
relevan.

untuk menghasilkan informasi yang hadal dan

3

d.


Dalam beberapa hal kedua sektor ini menghasil produk yang
sama: transportasi Publik, pendidikan, kesehatan, dll.

e.

Kedua sektor ini tunduk Kepada peraturan dan perundangundangan.

Perbedaan
Keterangan
Tujuan Organisasi
Sumber
Pendanaan

Sektor Swasta
Profit motif
Internal:
modal sendiri

Sektor Publik
Non profit motif

Pajak,
retribusi,
hutang, dll

Eksternal:
Hutang
Pola
Pertangg. Vertical
Jalaban

Vertikal dan
Horizontal

Struktur
Organisasi

Flexible

Birokrasi dan rigid


Anggaran

Tertutup
PubliK

Sistem Akuntansi

Basis Akrual

untuk Terbuka
publik

untuk

Basis Kas

Sumber : Mardiasmo, 2009

3. Perkembangan Akuntansi
Sektor Publik

4



Reformasi Sektor Publik
Di Luar Negeri





Istilah sektor publik pertama kali dipakai tahun 1952
dengan peran utama sebagai pembuat dan pelaksanaan strategi
pembangunan sampai tahun 1960.
Tahun 1970-an kritik pedas terhadap sektor publik:

sarang

in-efisiensi, sarang pemborosan, sumber kebocoran, dan institusi selalu merugi.




Tahun 1980-an:
 Reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri

 Mengadopsi pendekatan baru “New Public Management/NPM”
dan “Reinventing Government”

1. Reformasi Kelembagaan;
Alat-alat pemerintah di daerah, struktur

maupun infraskruktur: UU No.

22/1999 - UU No. 32/2004;

2. Reformasi Manajemen Publik;
Manajemen Sektor Publik baru (Pendekatan New Public
Management)
 Falsafah: Manajemen sektor publik yang
berorientasi

pada kinerja dan bukan pada
kebijakan (efisiensi, pemangkasan biaya, dan kompetisi
tender).

5



Model pemerintahan dengan 10 persfektif ( Osbon
dan Gaebler: Reinventing Government; 1992):
1. Pemerintah Katalis: (fokus
bukan produksi pelayanan publik);
2. Pemerintah

pd pemberian pengarahan,

milik

masyarakat:
masyarakat daripada melayani);


(memberdayakan

3. Pemerintah yang kompetitif: (menyuntikan
kompetisi dalam pemberian pelayanan publik );

semangat

4. Pemerintah yg digerakkan oleh misi; (mengubah
organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi
yg digerakkan oleh misi);

5. Pemerintah yg berorientasi
(Membiayai hasil bukan masukan);

kepada

hasil;

6. Pemerintah berorientasi pada pelanggan:
(memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi);
7. Pemerintahan

wirausaha:

(mampu
pendapatan dan tidak sekedar membelanjakan );

8. Pemerintah antisipatif: (berupaya
mengobati);

menciptakan

mencegah daripada

9. Pemerintah desentralisasi: (dari
pastisipatif dan tim kerja);

hierarki

menuju

6

10.Pemerintah berorientasi kepada mekanisme
pasar: (sistem insentif dan bukan sistem administrasi:
pemaksaan dan prosedur)
3. Reformasi Lanjutan – sistem pengelolaan keuangan
pemda (UU No. 25/1999 – UU No.33/2004)
a. Reformasi sistem penganggaran;
Anggaran tradisional (line budgeting, program budgeting ) –
Anggaran berbasis kinerja (performance budgeting – planning,
programming, and budgeting system; zero based budgeting ).
Fungsi anggaran: 1. Anggaran merupakan pernyataan kebijakan
politik; 2. Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan
keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiyaan yang
diinginkan); 3. Anggaran menjadi landasan pengendalian yang
memiliki konsekuensi hukum; 4. Anggaran memberi landasan
penilian kinerja pemerintah; 5.
Hasil pelaksanaan anggaran
dituangkan dalam laporan keuangan pemerintah sebagai
pernyataan pertangungjawaban pemerintah kepada publik

b. Reformasi sistem akuntansi:
Dari Basis Kas ke Basis Akrual

c. Reformasi sistem pemeriksaan;
Pengendalian dan pemeriksaan keuangan – Pengendalian dan
pemeriksaan keuangan serta pemeriksaan kinerja.

d. Reformasi sistem manajemen keuangan daerah
Manajemen tradisional ke NMP



Dalam dua dasawarsa terakhir telah terjadi perkembangan sektor
publik yang pesat dan muncul berbagai istilah: akuntanbilitas publik,
value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good public
governance

7

 Tujuan Sektor Publik
Orientasi pembangunan sektor
menciptakan good governance.

publik

adalah

untuk

Good Governance

The way state power is used in managing economic and
social resources for development of society (World Bank)

Karateristik Good Governance (UNDP):
1. Participation
Kebebasan berasosiasi
konstruktif;

dan berbicara serta berpartisipasi secara

2. Rule of Law
Kerangka hukum yang adil tanpa pandang bulu;
3. Transparency
Kebebasan memperoleh informasi;
4. Responsiveness
Cepat tanggap atas pelayanan publik;

8

5. Consencus Orientation
Kepentingan publik;
6. Equity
Persamaan hak atas kesejahteraan dan keadilan;
7. Efficiency dan Effectiveness
Pengelolaan sumber daya publik;
8. Accountability
Pertanggungjawaban kepada publik;
9. Strategic vision
Visi dan misi yang jelas

Di Indonesia
Reformasi Total Tahun 1997
Dampak terhadap masyarakat Indonesia
Pasca Orde Baru
1.
2.
3.
4.
5.

Perubahan
Perubahan
Perubahan
Perubahan
Perubahan

Persepsi Kebutuhan Dasar;
Orientasi Ekonomi;
Orientasi Politik;
Fokus Area Pengembangan;
Indikator Kejujuran Pemerintah

9

Perubahan pandangan masyarakat:
1.

Tuntutan akan kejujuran profesi akuntansi; ( Kompetensei
dan Independensi)

2.

Tuntutan sistem pemerintahan yang bersih ( Good
Government)
Penegakkan Akuntanbilitas Publik
Sektor Publik:
Sarang effisiensi, sarang pemborosan, sumber kebocoran, institusi yang
selalu merugi)

3.

Tuntutan

Kesejahteraan
Pembangunan)

masyarakat

(Program

Penegakkan Akuntabilitas Publik dan Transfaransi

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi Sektor Publik
Mekanisme akuntansi sektor privat yang diimplimentasikan dalam
praktik-praktik orgnisasi sektor publik (Anglo Saxon)

Bastian (1999) Akuntansi Sektor Publik:
Akuntansi Dana Masyarakat, yaitu mekanisme teknik dan analisis
yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat (Sistem
Akuntansi Pemerintah Pusat/SAPP; Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah)

10

PERAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Menciptakan Transfaransi, Akuntabilitas Publik, dan
Effisiensi, Efektivitas, dan Ekonomis = Value For Money)

TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
American Accounting Association (1970) dalam Glyn (1993)
tujuan Akuntansi Sektor Publik:
1.

Management control: memberikan informasi untuk
mengelola secara tepat, efisien, dan ekonomis operasi dan alokasi
daya yang dipercayakan kepada entitas;

2.

Accountability
memberikan
informasi
yang
memungkinkan
manajer
untuk
melaporkan
pelaksanaan
tanggungjawab pengelolaan secara tepat dan efektif program dan
penggunaan sumber yang menjadi wewenangnya.

Perubahan mendasar dalam pengelolaan anggaran Negara
(PP.No.105/2000
transfaransi)

dan

Kepmendagri

No.

29/2002

----

akuntabilitas

dan

6 hal:

1. Vertical accountability ke Horizontal Accountability;
2. Traditional budgeting ke performance budgeting;
3. Pengendalian dan audit keuangan ke pengendalian dan
audit keuangan serta audit kinerja;
4. Lebih menerapkan konsep value for money (konsep E,s);
5. Penerapan konsep pertanggungjawaban;
11

6. Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintah

12