PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian] PERBANDINGAN PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA Sarbani, Ahadi Sulissusiawan, Patriantoro

  Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

  Email:

  

Abstract

Abstract: This study aims to describe the comparison of the use of technology-based media in

  learning to write news text in SMP Negeri 1 Pinoh Utara and SMP Negeri 1 Pinoh Selatan, Melawi regency. The method in this research is descriptive with the form of qualitative research. This study was conducted by looking at the comparison of media usage in two schools. The results of this study indicate that the students' learning outcomes in SMP Negeri 1 Pinoh Utara is 77.69 and at SMP Negeri 1 Pinoh Selatan is 78.09. The learning comparison ratio is 0.4. Then, based on observations of the use of media of the comparison lies Know the initial knowledge of the students, set the objectives of psychomotor learning, prepare the media and other needs in the application of media, provide further explanation on the material, provide specific direction, directing with various stimulus, media given in accordance with the content of the lesson, and evaluation of learning.

  Keywords: comparison, news text, technology-based media

  emampuan menulis adalah hal yang sangat penting dalam pembelajaran. Materi menulis teks berita terdapat dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Materi ini tergolong dalam kategori teks faktual dengan acuan utama penulisan berdasarkan fakta atau peristiwa yang benar-benar terjadi. Teks berita ini diterapkan dalam proses pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menulis siswa. Menurut Sanjaya (2009:133) melalui KTSP setiap komponen sekolah baik kepala sekolah maupun guru-guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif melakukan berbagai upaya agar semua kebutuhan sekolah terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, materi pembelajaran menulis teks berita ini menuntut guru untuk aktif dan kreatif satu di antaranya yaitu dalam memanfaatkan media sebagai perantara belajar yang dapat menarik perhatian, minat belajar, dan motivasi siswa. Penulisan teks berita terdapat beberapa aspek- aspek yang perlu diperhatikan dengan baik, seperti diksi, ejaan, dan isi. Aspek-aspek penulisan dalam teks berita tersebut perlu diperhatikan secara baik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan serta siswa dapat menguasai dengan baik kemampuan menulis. Untuk mendukung ketercapaian hal tersebut diperlukan media yang dapat menarik perhatian siswa agar memiliki motivasi dan semangat yang maksimal dalam pembelajaran.

  Pemilihan media yang tepat menjadi satu di antara faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menulis teks berita. Dasar pemilihan media juga harus melihat kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Siswa yang cenderung menyukai media audio visual, lebih cocok diterapkan media dalam bentuk video. Demikian pula dengan siswa yang senang dengan media audio ataupun visual secara utuh, lebih sesuai diterapkan media rekaman seperti penggunaan musik dan penggunaan media gambar. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan dalam era digital ini media yang paling sering digunakan oleh guru adalah media berbasis teknologi. Hal tersebut karena media ini efektif, murah, serta guru mudah untuk mengoperasionalkannya. Selain itu, siswa sangat tertarik dengan media berbasis teknologi karena interaktif dan lebih mudah dalam memahami materi ajar. Siswa memiliki konsentrasi lebih dengan menikmati tayangan video, slide power point, maupun gambar. Penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi merupakan satu di antara alternatif dalam mengondisikan siswa agar

  K

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  lebih terarah dan mudah untuk memahami pembelajaran menulis teks berita. Hal tersebut bertujuan agar siswa berhasil dalam menulis dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian yang ditentukan dan aspek-aspek yang diperhatikan dalam menulis teks berita. Media berbasis teknologi mampu meningkatkan perhatian atau konsentrasi dari siswa untuk mencermati alur pembelajaran serta materi yang disampaikan lebih berkesan dalam diri siswa.

  Pemanfaatan media berbasis teknologi merupakan bentuk dari kepiawaian guru dalam menggunakan teknologi untuk menyampaikan materi yang telah direncanakan. Secara khusus, dalam menulis teks berita pemanfaatan media berbasis teknologi memiliki tujuan agar penyampaian materi dapat dilakukan dengan menarik serta merangsang minat belajar siswa. Guru dituntut untuk menyiapkan media dengan baik agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan guru. Penggunaan media berbasis teknologi tersebut dapat memanfaatkan komputer dan LCD proyektor sebagai pendukung pembelajaran menulis teks berita. Dalam hal ini, penulis memberikan gambaran kejadian atau peristiwa melalui penayangan video sebagai gambaran awal bagi siswa untuk menentukan objek yang diberitakan. Melalui video tersebut, siswa menjadi lebih bersemangat dan kreatif untuk memilih objek yang ingin ditulisnya. Beberapa pernyataan yang telah peneliti kemukakan tersebut menjadi dasar dalam penelitian ini. Adapun sekolah yang diteliti adalah SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan.

  Data awal yang didapatkan penulis, nilai siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara rata-rata berada pada angka 66,9, sedangkan nilai siswa SMP Negeri 1 Pinoh Selatan rata-rata berada pada angka 68,5. Artinya, dengan nilai tersebut, hasil belajar siswa berada dalam kategori cukup. Data ini didapatkan berdasarkan pembelajaran menulis teks berita tanpa menggunakan media. Berdasarkan nilai tersebut, penulis menilai bahwa nilai siswa masih berada pada angka yang rendah serta perlu adanya inovasi guru dalam proses pembelajaran sehingga dapat melihat hasil belajar siswa yang signifikan. Satu di antara inovasi yang perlu dilakukan oleh guru adalah penggunaan media berbasis teknologi. Berdasarkan hal tersebut, secara khusus penulis merumuskan masalah penelitian penggunaan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan Kabupaten Melawi dan perbandingan hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita antara siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan Kabupaten Melawi.

  Pembelajaran merupakan aktivitas yang penting untuk meningkatkan kualitas intelektual maupun kognitif siswa. Menurut Majid (2015:36) fungsi pembelajaran merupakan upaya untuk mendorong, mengajak, membimbing, dan melatih yang dilakukan oleh pendidik supaya peserta didik melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kebutuhan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran merupakan aspek vital dalam perkembangan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. dalam pembelajaran siswa harus diberikan penguatan dan motivasi sehingga dalam pembelajaran siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik. Di dalam kelas siswa harus mendapatkan proses pembelajaran yang mendukung untuk adanya kemampuan belajar yang tinggi. Untuk itu, dibutuhkan perencanaan yang baik dalam pembelajaran.

  Perencanaan pembelajaran adalah proses merancang dengan matang pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru agar dapat memberikan dampak bagi siswa baik itu dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hamalik (2015:75) menyatakan perencanaan di dalam pembelajaran, “Harus ada perencanaan yang jelas untuk mencapai keseimbangan antara isi mata pelajaran dan harus ada perencanaan yang jelas bagi pengembangan kemampuan peserta didik”. Artinya, melalui perencanaan pembelajaran harus memiliki dampak relevansi dengan mata pelajaran dan dampak terhadap siswa yang mengikuti proses belajar mengajar. Perencanaan merupakan langkah utama untuk menyusun atau manajemen kelas dalam program maupun konsep sebelum dilakukannya pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran merupakan langkah untuk Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian] melibatkan siswa dalam interaksi kelas.

  Pelaksanaan pembelajaran memiliki konsep untuk mewajibkan guru yang mampu membuat proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Pelaksanaan pembelajaran merupakan tindak lanjut dari perencanaan yang telah disusun guru. Hamalik (2015:155) menyatakan, pengajaran yang efektif berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan, terarah berdasarkan perencanaan yang matang. Artinya, pelaksanaan pembelajaran tidak terjadi begitu adanya, pelaksanaan pembelajaran berlaku dari perencanaan yang telah dilakukan. Setelah selesai pelaksanaan, maka dibutuhkan evaluasi. Arifin (2016:13) menyatakan dilihat dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. Evaluasi memiliki peran untuk menilai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan bari dari segi pengajaran guru maupun dari aktivitas belajar siswa. Melalui evaluasi guru dapat melihat kinerja guru dan kegiatan belajar siswa untuk direfleksikan dan ditinjau perkembangan, keberhasilan, maupun kelemahanannya. Dalam pembelajaran yang berdampak positif untuk meningkatkan keterampilan maupun kemampuan siswa dibutuhkan media.

  Media befungsi sebagai perantara dalam komunikasi maupun penyebaran informasi yang ada di dalam kelas. Tujuannya, untuk efektifitas penyampaian pesan sekaligus mempermudah dalam interaksi. Media adalah instrumen penting yang dapat berfungsi sebagai sarana penunjang sekaligus minimalisasi kekurangan dalam komunikasi maupun interaksi di kelas. Media dalam pembelajaran merupakan satu di antara penunjang keberhasilan untuk merangsang minat belajar siswa. Menurut Hamdani (2011:244) media selain dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Dengan kata lain, media merupakan alat bantu kinerja guru untuk mencapai hasil belajar siswa yang memuaskan serta menarik minat belajar siswa dengan baik. Penggunaan media sudah tentu memiliki tujuan, satu di antaranya adalah agar siswa lebih mudah memahami materi dan antusias mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu, guru harus mampu membuat media pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Selain itu, media memiliki berbagai fungsi satu di antaranya adalah sebagai instrumen penting yang membantu kinerja guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Di sisi lain, media harus menjadi sebuah kerangka acuan bagi guru untuk menjadikannya sebagai alternatif dalam membuat siswa termotivasi untuk belajar. Untuk menentukan media yang baik dalam pembelajaran harus memperhatikan dengan baik kriterianya Dasar utama penentuan media adalah melihat kondisi kebutuhan siswa dalam belajar. Selain itu, guru harusmampu mengidentifikasi pemanfaatan media yang akan digunakan. Misalnya, terdapat pembelajaran yang masih belum mencapai nilai standar ketuntasan, guru harus mampu menginovasikan media sehingga terjadi peningkatan dalam pembelajaran.

  Media harus berdampak dan memiliki manfaat terhadap siswa. Manfaat media pembelajaran memiliki keragaman serta berdasarkan dari tujuan pembelajaran yang disusun oleh guru. Manfaat tersebut harusnya berdampak baik bagi siswa. media pembelajaran mampu memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran maupun meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat menjadi sebuah terobosan inovatif di dalam kelas. Di samping itu, media pembelajaran mampu menumbuhkan kreatifitas, minat, dan motivasi siswa sehingga dapat mencapai nilai yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran. Media memiliki berbagai jenis. Pada umumnya terdiri dari jenis audio, visual, dan audio visual. Menurut Djamarah (2014:124) “Klasifikasi media bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Dilihat dari jenisnya media dibagi ke dalam: media auditif, media visual, dan media audiovisual”. Dengan demikian, media memiliki jenis yaitu, media yang bisa dilihat, didengar, dilihat dan didengar. Selain itu, media pembelajaran memiliki langkah- langkah yang harus diikuti prosedurnya Budinuryanta (2008:165) menyatakan, ada tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu diikuti, yaitu persiapan, pelaksanaan (penyajian, Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  penerimaan), dan tindak lanjut. Pemanfaatan media bisa diperuntukkan untuk pembelajaran keterampilan berbahasa khususnya menulis.

  Keterampilan menulis merupakan satu di antara keterampilan pokok dalam berbahasa. Hasil dari keterampilan tersebut, seseorang menjadi terampil menulis dengan mengungkapkan ide-ide yang ada dalam pikirannya menjadi sebuah tulisan yang baik. Menulis adalah cara yang paling efektif bagi seseorang dalam menuangkan ide, baik berkaitan dengan hal faktual maupun narasi pengalaman. Di dalam menulis informasi yang diterima oleh pembaca jika tidak menimbulkan makna ganda, maka tujuan dalam menulis dapat dikatakan masuk dalam kategori tercapai. Tarigan (2008:24) menyatakan ada empat tujuan dalam menulis yaitu, memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan emosi yang berapi-api. Dalam proses menulis terdapat sebuah pandangan yang sama yaitu, tahapan dalam menulis yang terdiri dari tahap sebelum menulis, tahap penulisan, dan perbaikan setelah penulisan. Menulis memiliki manfaat yang sangat banyak. Selain sebagai media mengungkapkan ide atau gagasan. Menulis juga merupakan sebuah media untuk meningkatkan gagasan keilmuan dan taraf intelektual. Dengan menulis, komunikasi dapat berjalan sesuai dengan komunikasi pada umumnya. Hanya saja, dalam menulis, komunikasi tidak dilakukan dalam bentuk tatap muka. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Tarigan (2008:22) pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Satu di antara impelemntasi dalam menulis dapat dilakukan pada penulisan teks berita.

  Teks berita merupakan bentuk penyampaian pesan atau informasi berdasarkan dari fakta atau kejadian yang berlangsung di lapangan. Tujuan teks berita, menginformasikan semaksimal mungkin kepada publik untuk dapat mencermati informasi atau peristiwa yang terjadi. Holt- Reinhart dan Winston (dalam Muda, 2008: 22) menyatakan berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-duanya bagi masyarakat luas.

  Pernyataan ahli tersebut, mengungkapkan bahwa berita adalah media informasi publik. Teks berita dapat diaplikasikan dengan baik dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya untuk keterampilan berbahasa dalam menulis. Pembelajaran menulis teks berita memiliki beberapa tahapan. Menurut Kusumah, (2007:32) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis teks berita meliputi, 1) Menentukan sudut pandang, 2) Menulis judul berita, 3) Menulis teras berita. Pembelajaran menulis teks berita melihat beberapa aspek yaitu, objek yang diberitakan, guru yang harus menyampaikan komponen penulisan teks berita, dan mengkondisikan siswa dalam menulis teks berita. Pembelajaran menulis teks berita melihat beberapa aspek yaitu, objek yang diberitakan, guru yang harus menyampaikan komponen penulisan teks berita, dan mengkondisikan siswa dalam menulis teks berita. Penilaian pembelajaran menulis teks berita dapat menjadi wadah untuk melihat kemampuan menulis siswa.

  Pertama, memperhatikan objek yang diberitakan merupakan langkah awal yang harus ditempuh siswa sebelum mulai menulis teks. Pada bagian ini, guru menjadi sangat berperan penting karena menentukan objek pemberitaan. Pada kesempatan ini, penulis mengondisikan objek pemberitaan menggunakan media berbasis teknologi, yaitu siswa akan menyaksikan video tentang suatu kejadian. Pengondisian dengan pemanfaatan media berbasis teknologi inilah yang dianggap dapat membuat siswa lebih cepat menentukan objek pemberitaan.

  Kedua, dalam pembelajaran menulis teks berita ini guru harus menyampaikan komponen penting dalam menulis berita. Untuk tingkat siswa SMP, hal yang paling penting adalah siswa mengetahui apa saja yang harus ditulis dalam teks berita. Hal ini dikenal dengan rumus 5W+1H yang selalu dijadikan rumusan utama sebuah berita. Selain itu, siswa juga diberikan pengetahuan tentang menulis judul berita dan menyusun teras berita (lead).

  Ketiga, tahap akhir ini siswa dikondisikan untuk menyusun teks berita sesuai dengan pengondisian objek pemberitaan yang telah ditentukan sebelumnya. Siswa dikondisikan sefleksibel mungkin untuk menuangkan materi-materi pemberitaan yang telah didapatkan gambaran dari menyaksikan Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  video. Hasil akhirnya, siswa menghasilkan teks berita sesuai dengan objek yang ingin diberitakannya.

  Berdasarkan penjelasan tersebut, diperlukan penilaian dalam menulis teks berita. Penilaian tersebut merupakan bentuk dari melihat secara penuh hasil akhir dari pekerjaan siswa. Menurut Sudijono (2013:431) penentuan nilai akhir oleh pendidik (pengajar) terhadap peserta didiknya pada dasarnya merupakan pemberian dan penentuan pendapat pendidik tersebut terhadap peserta didiknya, terutama mengenai perkembangan, kemajuan, dan hasil-hasil yang telah dicapai peserta didik yang berada di bawah asuhannya, setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Tuckman (dalam Nurgiyantoro, 2010:6) yang mengartikan penilaian sebagai suatu proses untuk mengetahui (menguji) apakah suatu kegiatan, proses kegiatan, keluaran suatu program telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian tidak hanya menyangkut kinerja siswa, tetapi juga menyangkut pelaksanaan oleh guru.

  Penelitian ini menganalisis hasil belajar menulis teks berita berdasarkan aspek penulisan berita yang terdiri dari kesesuaian judul berita, kelengkapan unsur-unsur berita, serta ketepatan struktur penulisan teks berita dan dari segi kebahasaan yaitu keefektikan kalimat dan ketepatan ejaan yang difokuskan pada penggunaan tanda baca.

  Implementasi media pembelajaran harus menerapkan prosedur atau langkah- langkah dalam pelaksanaan media. Hal tersebut agar penggunaan media dapat berlangsung dengan baik dan berjalan secara sistematis. Budinuryanta (2008:165) menyatakan, ada tiga langkah pokok dalam prosedur penggunaan media pengajaran yang perlu diikuti, yaitu persiapan, pelaksanaan (penyajian, penerimaan), dan tindak lanjut. Hal serupa disampaikan oleh Sadiman (2014: 198

  —200) persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan selama menggunakan media, dan kegiatan tindak lanjut. Kedua pendapat tersebut memiliki kesamaan bahwa penerapan media secara umum terdiri dari langkah- langkah persiapan, kegiatan pelaksanaan, dan tindak lanjut.

  Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menggambarkan adanya kesistematisan dalam menulis. Oleh karena itu, untuk mencerminkan kepribadian diri yang cinta terhadap keberadaan bahasa Indonesia, maka penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mutlak untuk dilakukan. Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam penelitian ini terdiri dari ejaan, diksi, kalimat, dan paragraf. Jauhari (2007:47) ejaan merupakan komponen bahasa ragam tulis yang sangat menentukan benar salahnya sebuah tulisan. Ejaan merupakan bagian dari tata bahasa yang berisi tanda baca, kata, maupun penulisan huruf. Diksi atau pilihan kata merupakan bentuk dari kesistematisan penempatan kata sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh di dalam kalimat, paragraf mau sebuah tulisan. Pemilihan kata sudah tentu berkaitan dengan kekayaan perbendaharaan kata. Menurut Finoza (2013:137) diksi adalah upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, serta wacana. Dengan demikian, pemilihan kata merupakan sebuah upaya agar lebih mudah untuk menerima dan memahami sebuah tulisan. Kalimat merupakan susunan ujaran atau konsep pikiran yang bertujuan untuk menggambarkan gagasan yang akan dikemukakan. Menurut Finoza (2013:161) kalimat adalah bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P), dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah). Paragraf adalah instrumen penting dalam sebuah tulisan yang menunjukkan ada atau tidaknya kesatuan kalimat-kalimat yang dibangun oleh penulis. Paragraf harus menggambarkan topik yang selaras, sehingga ide yang disampaikan juga bersifat koheren. Oleh karena itu, di dalam paragraf topik yang dikemukakan harus sesuai dengan isi dari ide yang akan disampaikan sehingga pesan dari tulisan dapat tersalur dan dikomunikasikan dengan baik. Menurut Arifin, (2010:115) paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.

  METODE

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam menjawab permasalahan penelitian yang telah dipaparkan. Kuntoro (dalam Jauhari,

  2015:35) menyatakan bahwa penelitian b.

  Mendeskripsikan hasil belajar siswa deskriptif adalah metode penelitian yang menggunakan media berbasis memberikan gambaran atau uraian atas suatu teknologi dalam pembelajaran keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan menulis teks berita di SMP Negeri 1 terhadap objek yang diteliti. Bentuk penelitian Pinoh Selatan. yang digunakan adalah bentuk kualitatif.

  c.

  Menganalisis hasil belajar siswa Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2014:4) menggunakan media berbasis menyatakan bahwa penelitian kualitatif teknologi dalam pembelajaran sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan menulis teks berita di SMP Negeri 1 data deskriptif berupa kata-kata tertulis tentang Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 orang-orang atau pelaku yang diamati. Pinoh Selatan. Penelitian kualitatif mendeskripsikan data d.

  Mendeskripsikan hasil observasi dalam bentuk uraian kata-kata atau kalimat. penggunaan media berbasis Sumber data dalam penelitian ini teknologi dalam pembelajaran adalah guru Bahasa Indonesia VIII A SMP menulis teks berita berdasarkan

  Negeri 1 Pinoh Utara Yance Rosita, S.Pd dan komponen siswa dan guru di SMP guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Pinoh Negeri 1 Pinoh Utara. Selatan dan Epi Minarsih, S.Pd. Sumber data e.

  Mendeskripsikan hasil observasi tambahan adalah tes. Data dalam penelitian ini penggunaan media berbasis adalah proses pembelajaran khususnya dalam teknologi dalam pembelajaran penggunaan media berbasis teknologi pada menulis teks berita berdasarkan pembelajaran menulis teks berita serta hasil komponen siswa dan guru di SMP belajar siswa yang dinilai dari aspek ejaan, Negeri 1 Pinoh Selatan. diksi, kalimat, paragraf, dan struktur berita. Mendeskripsikan penggunaan media Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan berbasis teknologi dalam pembelajaran dalam penelitian ini, penulis mengusahakan menulis teks berita berdasarkan komponen semaksimal mungkin agar data yang siswa dan guru di SMP Negeri 1 Pinoh Utara didapatkan lengkap, tepat, dan valid. Penulis dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan. menggunakan beberapa teknik dan alat Untuk mengukur siswa yang memiliki pengumpulan data yang digunakan dalam dampak dalam pembelajaran tentang penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan penggunaan media yang diberlakukan oleh data dalam penelitian ini adalah teknik tidak guru maka diukur melalui tabel observasi yang langsung yang berbentuk tes, observasi, dan dipaparkan sebagai berikut. dokumentasi sedangkan, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil dan pembahasan dalam

  Teknik analisis data dilakukan setelah penelitian ini mengulas penerapan media data penelitian dikumpulkan. Teknik analisis berbasis teknologi pada SMP Negeri 1 Pinoh data dalam penelitian ini menggunakan teknik Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan dan analisis deskriptif kualitatif yang hasil belajar siswa. Hasil dan pembahasan mendeskripsikan perbandingan penggunaan dalam penelitian ini dipaparkan sebagai media berbasis teknologi dalam pembelajaran berikut. menulis teks berita SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan dengan cara melalui tes dan observasi. Berikut dipaparkan tahap-tahap teknik analisis data dalam penelitian ini.

  a.

  Mendeskripsikan hasil belajar siswa menggunakan media berbasis teknologi dalam pembelajaran menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara.

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian] Tabel 1. Penggunaan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Menulis Teks

  Mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus.

  √ 4)

  Memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas

  √

  4. Persiapan kelas 1) Mempersiapkan kelas secara kondusif.

  √ 2)

  Memberikan pengarahan khusus terhadap proses belajar yang sulit bagi siswa.

  √ 3)

  √ 4)

  √ 3)

  Memusatkan perhatian pada komentar atau pertanyaan.

  √

  5. Penyajian media dalam kegiatan pembelajaran.

  1) Media yang diberikan memberikan dukungan terhadap isi pelajaran.

  √ 2)

  Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh.

  √ 3)

  Media yang digunakan tidak boleh terganggu oleh hal lain.

  Memperkirakan dampak positif dan negatif pemanfaatan media.

  Mempersiapkan keterampilan penguasaan penggunaan media.

  

Berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara

No.

  1) Mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa.

  Langkah-langkah Penggunaan Media

  Pembelajaran Hal yang perlu diperhatikan

  Penilaian

  1

  2

  3

  4

  1. Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

  √ 2)

  √ 2)

  Mengetahui keterampilan awal yang dimiliki siswa.

  √

  2. Menetapkan tujuan pembelajaran.

  1) Menetapkan tujuan kognitif. √

  2) Menetapkan tujuan afektif. √

  3) Menetapkan tujuan psikomotorik. √

  3. Persiapan guru 1)

  Mempersiapkan media beserta kebutuhan lain dalam penerapan media.

  √

76 X 10 = 82,90.

  4. Persiapan kelas 1) Mempersiapkan kelas secara kondusif.

  Mempersiapkan media beserta kebutuhan lain dalam penerapan media.

  √ 2)

  Mempersiapkan keterampilan penguasaan penggunaan media.

  √ 3)

  Memperkirakan dampak positif dan negatif pemanfaatan media.

  √ 4)

  Memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap materi yang dianggap kurang jelas

  √

  √ 2)

  3) Menetapkan tujuan psikomotorik. √

  Memberikan pengarahan khusus terhadap pembelajaran yang sulit bagi siswa.

  √ 3)

  Mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus.

  √ 4)

  Memusatkan perhatian pada komentar atau pertanyaan.

  √

  5. Penyajian media dalam kegiatan pembelajaran..

  1) Media yang diberikan memberikan dukungan terhadap isi pelajaran.

  √

  3. Persiapan guru 1)

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  4) Media yang digunakan menstimulasi siswa agar lebih fokus.

  Penilaian

  √

  6. Kegiatan evaluasi pembelajaran dan media.

  1) Evaluasi pembelajaran √

  2) Evaluasi .media

  √ Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penghitungan nilai observasi di SMP Negeri 1 Pinoh Utara adalah sebagai berikut.

  63

  Tabel 2. Penggunaan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita di

SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

No.

  Langkah-langkah Penggunaan Media

  Pembelajaran Hal yang perlu diperhatikan

  1

  1) Menetapkan tujuan kognitif. √

  2

  3

  4

  1. Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa.

  1) Mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa.

  √ 2)

  Mengetahui keterampilan awal yang dimiliki siswa.

  √

  2. Menetapkan tujuan pembelajaran.

  2) Menetapkan tujuan afektif. √

76 X 10 =90,79.

  70 12 840 46,15%

  1 Sangat Baik

  81-100 100 4 400 15,38% Jumla h (fx)/ Frekue nsi (f)

  =2.020 /26

  2 Baik 71-80

  80 9 720 34,61%

  3 Cukup 61-70

  4 Kurang 41-60

  Standar Frekuensi Jumlah Persen Rata-

  60

  1 60 3,84%

  5 Sangat Kurang

  0-40 40 0% Jumlah 26 2.020 100%

  77,69 (Baik)

  Analisis data belajar menulis teks berita di SMP Negeri 1 Pinoh Utara menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada di kategori sangat kurang. 3,84% berada di kategori kurang. Terdapat 46,15% siswa yang berada di kategori cukup, 34,61% berada dalam kategori baik, dan 15,38% berada pada kategori sangat baik. Hasil akhir menunjukkan rata-rata nilai siswa berada pada kategori baik, yaitu pada rata-rata 77,69 atau tergolong kategori baik.

  Hasil menulis siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Selatan menunjukkan bahwa sudah ada 17 siswa yang mencapai skor di atas KKM. Sementara hanya 4 siswa yang berada di bawah KKM. Penulis mengategorikan perolehan skor siswa dalam beberapa kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan

  Rata

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]

  2) Media yang digunakan mudah untuk didapatkan dan sesuai dengan taraf berpikir siswa.

  √

  √ 3)

  Media harus dapat memfasilitasi siswa secara menyeluruh.

  √ 4)

  Media yang digunakan boleh terganggu oleh hal lain.

  √ 5)

  Media yang digunakan menstimulasi siswa agar lebih fokus.

  6. Kegiatan evaluasi pembelajaran dan media.

  Tabel 1. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Utara

  1) Evaluasi pembelajaran. √

  2) Evaluasi media

  √ Berdasarkan hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil penghitungan nilai observasi di SMP Negeri 1 Pinoh Utara adalah sebagai berikut.

  69

  Berdasarkan hasil analisis data observasi yang telah dilakukan pada seluruh aspek observasi terdapat perbandingan dalam penggunaan media pada pembelajaran menulis teks berita. Perbandingan tersebut ada pada sub aspek analisis kebutuhan siswa dan karakteristik siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, persiapan guru, persiapan kelas, penyajian media dalam kegiatan pembelajaran, dan kegiatan evaluasi pembelajaran maupun evaluasi media.

  Hasil belajar menulis teks berita siswa kelas VIII A SMP Negeri 1 Pinoh Utara menunjukkan bahwa sudah ada 20 siswa yang mencapai skor di atas KKM. Sementara ada 6 siswa yang memiliki nilai berada di bawah KKM. Berikut ini tabel analisis data hasil penelitian di SMP Negeri 1 Pinoh Utara. Penulis mengategorikan perolehan skor siswa dalam beberapa kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Berdasarkan perolehan data tes di SMP Negeri

  1 Pinoh Utara, peneliti menganalisis hasil tersebut dalam bentuk tabel seperti berikut ini

  No Kategori Rentang Skor sangat kurang. Berdasarkan perolehan hasil penulis menganalisis hasil tersebut dalam belajar siswa di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan, bentuk tabel seperti berikut ini.

  Tabel 2. Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

  Kategori Rentang Skor Frekuensi Jumlah Persen Rata- No

  Standar Rata Sangat 1 81-100 100

  3 300 14,28% Jumla

  Baik h (fx)/

  2 Baik 71-80

  80 10 800 47,61% Frekue

  3 Cukup 61-70

  70 6 420 28,57% nsi (f)

  4 Kurang 41-60

  60 2 120 9,52% =1.640

  Sangat /21 5 0-40

  40 0% Kurang

  78,09 Jumlah 21 1.640 100%

  (Baik) Analisis hasil belajar menulis teks siswa hanya pada kategori baik, yaitu pada berita di SMP Negeri 1 Pinoh Selatan rata-rata 78,09. menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada di kategori sangat kurang, 9,52% berada di kategori kurang, 28,57% berada di kategori cukup, 47,61% berada di kategori baik, dan 14,28% berada pada kategori sangat baik Hasil akhir menunjukkan rata-rata nilai

  

Gambar 2. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Menulis Teks Berita Menggunakan Media

Berbasis Teknologi pada Siswa SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

  80

  79 78,09 77,69

  78

  77

  76

  75

  74

  73

  72

  71

70 Hasil Belajar SMP Negeri 1 Pinoh Utara Hasil Belajar SMP Negeri 1 Pinoh Selatan

  dilakukan oleh penulis, perbedaan itu Hasil belajar yang ada pada grafik disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, dari tersebut memiliki perbedaan yang tidak terlalu aspek analisis kebutuhan dan karakteristik signifikan. Hanya memiliki rentang perbedaan siswa yaitu, mengidentifikasi pengetahuan hasil belajar, yaitu 0,4. Adapun perbedaan awal yang dimiliki oleh siwa. Kedua, terletak tersebut dapat dilihat dari hasil observasi yang pada penetapan tujuan pembelajaran,

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian] khususnya dalam aspek tujuan psikomotorik. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Ketiga, terletak pada faktor persiapan guru, Cermat Berbahasa Indonesia untuk yaitu pada aspek mempersiapkan media Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika beserta kebutuhan lainnya dalam implementasi Pressindo. media. Keempat, pada faktor persiapan guru, Arifin, Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran: yaitu terletak pada aspek memberikan Prinsip, Teknik, dan Prosedur . penjelasan lebih lanjut dalam pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Bandung. Kelima pada faktor persiapan kelas, yaitu Budinuryanta, Y, dkk. 2008. Pengajaran membuat kelas menjadi kondusif. Keenam Keterampilan Berbahasa . Jakarta: terletak pada faktor persiapan kelas, yaitu Penerbit Universitas Terbuka. mengarahkan siswa dengan berbagai stimulus. Djamarah, Syaiful Bahri. Zain, Aswan. 2014. Ketujuh, penyajian media yaitu pada aspek Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: PT. dukungan media terhadap pembelajaran. Rineka Cipta. Terakhir, faktor evaluasi pembelajaran. Finoza, Lammudin. 2013. Komposisi Bahasa Beberapa faktor tersebut, memiliki Indonesia . Jakarta: Penerbit Diksi. perbedaan pada SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan Hamalik, Oemar. 2015. Proses Belajar SMP Negeri 1 Pinoh Selatan. Hal tersebut Mengajar . Jakarta: Bumi Aksara. memiliki dampak yang menyebabkan media Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. kemudian hasil belajar yang dimiliki oleh Bandung: CV. Pustaka Setia. siswa memiliki perbedaan tersendiri. Jauhari, Heri. 2015. Pedoman Penulisan Karya

  Ilmiah: Artikel, Resensi, laporan,

SIMPULAN DAN SARAN Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis .

  Bandung: CV. Pustaka Setia.

  Simpulan Perbandingan penggunaan media Kusumah, Encep, dkk. 2007. Menulis 2.

  berbasis teknologi ada pada sub aspek analisis Jakarta: Penerbitan Universitas Terbuka. kebutuhan siswa dan karakteristik siswa, Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. menetapkan tujuan pembelajaran, persiapan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. guru, persiapan kelas, penyajian media dalam Muda, Deddy Iskandar. 2008. Jurnalistik kegiatan pembelajaran, dan kegiatan evaluasi Telivisi: Menjadi Reporter Profesional. pembelajaran maupun evaluasi media. Adapun Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. pembahasan perbandingan tersebut Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan diapaparkan sebagai berikut. Hasil belajar Pembelajaran: Teori dan Praktik siswa pada SMP Negeri 1 Pinoh Utara berada Pengembangan Kurikulum Tingkat pada nilai rata-rata 77,69 dan masuk dalam Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: kategori baik. Sedangkan, hasil belajar siswa Kencana Prenada Media Group. SMP Negeri 1 Pinoh Selatan memiliki nilai Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai rata-rata 78,09 dan berada pada kategori baik. Suatu Keterampilan Berbahasa .

  Perbandingan nilainya berada pada angka 0,4. Bandung: Penerbit Angkasa.

  Saran

  Penelitian ini diharapkan untuk adanya penelitian pengembangan serupa yang menjadikan media berbasis teknologi sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Selain itu, melalui penelitian ini dapat menjadi khazanah dan memperkaya penelitian di bidang pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan penelitian relevan untuk dijadikan sebagai referensi atau acuan bagi sekolah di Kabupaten Melawi pada umumnya dan SMP Negeri 1 Pinoh Utara dan SMP Negeri 1 Pinoh Selatan pada khususnya.

DAFTAR RUJUKAN

  Nomor halaman menyesuaikan urutan judul penelitian]