Analisis Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Pembiayaan Bank Muamalat Makassar Abstrak - Analisis Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Pembiayaan Bank Muamalat Makassar

  Analisis Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Pembiayaan Bank Muamalat Makassar

  

Abstrak

The purpose of this study was to determine the effect, cultural, social, personal, psychological and

financial products to the customer's decision to use financing at Bank Muamalat in Makassar. Primary

and secondary data collection through interviews and questionnaires. Total sample of 100 customers.

The results showed that based on multiple linear regression analysis showed that cultural variables (X1),

social (X2), personal (X3) and experience (X5) has a positive influence on customer decisions. While the

psychological variables (X4) have a negative influence on the decision to use a product financing. Based

on the coefficient of determination (R2) financing decisions using the product described by the cultural,

social, personal, psychological, and experience of 96.7%. Based on t test results indicate that that the

cultural variables (X1), social (X2), psychological (X4) and experience (X5) significantly influence the

customer's decision to use a product financing. While the private variable (X3) does not affect the

customer's decision to use a product financing. F test indicates that the variable cultural, social, personal,

psychological and simultaneously experience a significant influence on customer decision variables using

financing products. kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis, pengalaman dan keputusan nasabah.

  Keyword:

  Pendahuluan Kemunculan bank Syariah sebagai suatu institusi bisnis keuangan berlan- daskan prinsip-prinsip yang dianut dalam syariah Islam, menghadirkan nuansa baru dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat dunia termasuk Indonesia.

  Sistem yang dipraktekkan bank syariah seakan menjadi salah satu harapan solusi berbagai kondisi keterpurukan ekonomi yang sedang dialami dunia saat ini (Yusak, 2009)

  Secara prinsip, bank syariah menge- depankan asas keadilan, keterbukaan, kemitraan, dan universalitas. Secara operasional prinsip tersebut diwujudkan melalui mekanisme bagi hasil dengan meniadakan transaksi berbasis bunga seperti yang dipraktekkan di bank konvensional (Ali, 2010). Di Indonesia

  Kapriani sendiri, keberadaan bank syariah dipe-

  Dosen Tetap Pada Stie Tri Dharma Nusantara

  lopori oleh Bank Muamalat, yang bero-

  Makassar

  perasi sejak tahun 1992. Operasional perbankan syariah di Indonesia didasar- kan pada Undang-Undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998.

  Setelah beroperasi selama lebih kurang 20 tahun sejak didirikan pada tahun 1992 hingga tahun 2012, kinerja perbankan syariah pada tingkat nasional dan tingkat regional Sulawesi Selatan belum menunjukkan suatu hasil yang menggembirakan sesuai target yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia yakni sebesar 5% dari total pangsa aset nasional pada akhir tahun 2010. Perkembangan perbankan syariah pada tingkat nasional ternyata tidak jauh berbeda dengan perbankan syariah di Sulawesi Selatan. Dengan jumlah penduduk Sulawesi Selatan yang mayoritas Muslim yaitu sebesar 7.711.248 jiwa atau sebesar 96% dari total penduduk Sulsel secara keseluruhan, ternyata jumlah rekening nasabah bank syariah hanya berjumlah 199.000 atau sebesar 2,5% dari jumlah penduduk sulsel (Bank Indonesia, 2009). Pertumbuhan perbankan syariah di Sulsel khususnya produk pembiayaan yang cenderung melambat merupakan suatu fenomena yang menarik dan penting untuk diteliti. Penelitian ini ingin mengungkap tentang tentang faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku nasabah, seperti budaya, sosial, pribadi, psikologis, pengalaman dan keputusan nasabah.. Meskipun secara prinsip bank syariah dan bank konvensional berbeda, namun, dengan perbedaan tersebut, kita tetap dapat menggunakan model perilaku konsumen (secara umum) untuk mengamati fenomena tersebut. Hal ini memungkinkan karena model perilaku konsumen bersifat universal untuk semua bentuk dan jenis industri, termasuk perbankan Syariah. Kotler dan Keller (2006: 164) mengidentifikasi bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen adalah faktor kebudayaan

  (cultural), social (social) dan pribadi (personal). Demikian juga dengan model

  pengambilan keputusan konsumen yang diungkapkan oleh Schiffman dan Kanuk (2007: 493) yang menggambarkan bahwa pengambilan keputusan konsumen melibatkan tiga tahap, yaitu input (usaha pemasaran dan lingkungan sosio-budaya), proses (faktor psikologi termasuk proses keputusan pembelian) dan output (keputusan pembelian).

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Apakah faktor budaya berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ? b. Apakah faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ? c. Apakah faktor kepribadian berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ?

  d. Apakah faktor psikologis berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ?

  e. Apakah faktor pengalaman berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ?

  f. Apakah faktor budaya, sosial, kepribadian, psikologis dan pengalaman secara bersama -sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar ?

  Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka diketahui tujuan dari penelitian ini, yaitu :

  a. Untuk menganalisis pengaruh variabel faktor budaya terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  b. Untuk menganalisis pengaruh variabel faktor sosial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  c. Untuk menganalisis pengaruh variabel faktor kepribadian terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  d. Untuk menganalisis pengaruh variabel faktor psikologis terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  e. Untuk menganalisis pengaruh variabel faktor pengalaman terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  f. Untuk menganalisis variabel faktor kebudayaan, sosial, kepribadian, psikologis dan pengalaman secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  Tinjauan Pustaka Landasan Hukum dan Definisi Perbankan Syariah

  Bank Syariah pertama berdiri di Indonesia pada tahun 1992 yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan hukum dan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1992 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip bagi hasil, sebagai landasan hukum Bank Umum Syariah. Dalam perkembangan industri perbankan, Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan disempurnakan dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

  Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tersebut menyebutkan pengertian bahwa Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konversional dan atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

  Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 menjelaskan bahwa prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan Syariah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemidahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

  Model Perilaku Konsumen

  Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (American Marketing Association, dalam Setiadi, 2003: 3). Berbagai faktor mempengaruhi perilaku konsumen. Kotler dan keller (2006): 164) menyatakan bahwa perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh factor kebudayaan, social, dan pribadi. Kotler dan Keller (2006: 174) menggambarkan model perilaku konsumen yang menunjukkan bahwa stimuli pemasaran dan stimuli lainnya

  (lingkungan) menstimuli cara psikologi konsumen (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori) dan karakteristik konsumen (kebudayaan, social, dan pribadi) mempengaruhi proses dan keputusan pembelian. Secara lebih menyeluruh, Setiadi (2003): 11-15) membagi faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menjadi empat kelompok besar, yaitu faktor-faktor kebudayaan (budaya, sub- budaya, dan kelas sosial), faktor-faktor sosial (kelompok referensi, keluarga, peran dan status keluarga), factor pribadi (umur dan tahapan dan siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian dan kosep diri), dan faktor-faktor psikologis (motivasi, persepsi, proses belajar, dan kepercayaan dan sikap). Model tersebut tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh louden dan Bitta (1984), dalam mangkunegara, 2002: 4) yang mengemukakan bahwa: ‘three classes of variable are involved

  are in understanding consumer behavior in any of these spesefic situations: stimulus variables, response variables, and intervening variables’. Jika kita

  mengamati model perilaku konsumen yang dikembnagkan Kotler dan Keller (2006) tersebut, kita dapat memahami bahwa stimuli pemasaran dan stimuli lingkungan merupakan stimulus variable, psikologi konsumen, karakteristik konsumen, dan proses keputusan pembelian merupakan response variable. Schiffman dan Kanuk (2007) mengembangkan suatu model pengambilan keputusan konsumen yang berbeda dengan model perilaku konsumen yang dikembangkan oleh Kotler dan Keller (2006). Schiffman dan Kanuk (2007; 7) membangun model pengambilan konsumen dengan membagi atas tiga tahap yang berbeda namun saling berkaitan, yaitu tahap masukan (input), tahap prose (process), dan tahap keluaran (output). Model tersebut sesuai dengan model perilaku konsumen yang dikembangkan oleh Wells dan Prensky (1996). Wells dan prensky (1996): 45) membagi factor- faktor yang mempengaruhi aktivitas pembelian konsumen menjadi dua komponen utama, yaitu karakteristik latar belakang konsumen (concumer

  background characteristic) dan proses perilaku (behavioral processes).

  Berdasarkan beberapa konsep dan model perilaku konsumen tersebut, penulis akan lebih menfokuskan pada pengelompokan factor-faktor yang diidentifikasi dalam model pengambilan keputusan konsumen yang dikembangkan oleh schiffman dan kanuk (2007). Namun, penulis tetap mengacu pada pada hubungan sebab akibat (satu arah) sebagaimana yang dapat dipahami dari model yang dikembangkan Kotler dan Keller (2006).

  1. Tahap Input Schiffman dan kanuk (2007 : 7) menjelaskan tahap input yang diajukannya dengan menyatakan bahwa dampak kumulatif dari setiap usaha pemasaran perusahaan, pengaruh keluarga, teman-teman, tetangga, dan tata perilaku masyarakat yang ada, semuanya merupakan input yang mempengaruhi produk yang dibeli konsumen dan cara mereka menggunakan produk yang mereka beli.

  2. Tahap Proses Komponen proses dalam berkaitan dengan cara konsumen mengambil keputusan. Tahapan ini terdiri atas dua bagian, yaitu bidang psikologi dan proses pengambilan keputusan pembelian yang terdiri dari tiga tahap : (1) Pengenalan kebutuhan, (2) penelitian sebelum membeli, (3) penilaian berbagai alternative. Tahap proses merupakan tahapan yang terkait dengan psikologi kognitif. Tahapan ini akan mengolah dan menghasilkan sesuatu yang disebut sebagai faktor informasi keputusan.

  3. Tahap Output Tahap output dalam model pengambilan keputusan konsumen terdiri dari dua macam kegiatan setelah pengambilan keputusan yang berhubungan erat, yaitu perilaku membeli dan evaluasi setelah membeli (Schiffman dan Kanuk, 2007:8).

  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

  Seperti diketahui bahwa keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang sebagian besar tidak terkendalikan oleh pemasar, namuan tetap harus diperhitungkan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

  1. Faktor Kebudayaan, meliputi:

  a. Budaya: faktor budaya memberikan pengaruhnya paling besar pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya adalah penyebab paling mendasar dalam teori keinginan dan perilaku meliputi motivasi, persepsi, konsumen. pengetahuan, keyakinan dan sikap.

  b. Sub-budaya: Setiap kebudayaan

  5. Faktor Pengalaman mengandung sub kebudayaan Swasta dan Irawan (2002: 111) yang lebih kecil atau sekelompok menjelaskan pengalaman dapat orang yang mempunyai sistem mempengaruhi pengamatan seseorang nilai yang sama berdasarkan dalam bertingkah laku. Pengalaman pengalaman dan situasi kehidupan dapat diperoleh dari semua yang sama. Sub kebudayaan perbuatannya di masa lalu atau dapat meliputi: kewarganegaraan, pula dipelajari, sebab dengan belajar agama, ras, dan daerah geografis. seseorang dapat memperoleh c. Kelas sosial: hampir adalah setiap pengalaman. masyarakat memiliki beberapa Dapat dikatakan bahwa seorang yang bentuk struktur kelas sosial. Kelas- pada mulanya belum mempunyai kelas sosial adalah bagian-bagian pengalaman, kemudian secara masyarakat yang relative berangsur-angsur akan mempunyai permanen dan tersusun rapi yang pengalaman sesuai dengan berjalannya anggota-anggotanya mempunyai waktu dan apa yang telah dikerjakan. nilai-nilai kepentingan dan perilaku Dalam penelitian ini variabel-variabel yang sama. yang digunakan adalah :

  2. Faktor Sosial

  1. Variabel terikat (dependent variable) Perilaku konsumen juga dipengaruhi Dalam penelitian ini yang menjadi oleh faktor-faktor sosial, seperti variabel terikat adalah keputusan kelompok kecil, keluarga serta aturan nasabah untuk menggunakan produk dan status sosial konsumen. Disini pembiayaan dengan diberi notasi Y. keluarga merupakan organisasi

  2. Variabel bebas (independent variable) pembelian konsumen yang paling Faktor Kebudayaan (X1) penting dalam masyarakat. Faktor Sosial (X2)

  3. Faktor Pribadi Faktor Kepribadian (X3) Keputusan pembelian seseorang Faktor Psikologis(X4) jugadipengaruhi oleh faktor pribadi Faktor Pengalaman (X5) seperti umur dan siklus hidup, pekerjaan, situasi atau keadaan Hipotesis ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan Hipotesis adalah perumusan jawaban konsep diri. sementara terhadap sesuatu soal yang

  4. Faktor Psikologis dimaksud sebagai tuntunan sementara Selain dari beberapa faktor di atas, dalam penyidikan untuk mencari perilaku konsumen juga dipengaruhi jawaban yang sebenarnya (Arikunto, oleh faktor-faktor psikologis seseorang 2001: 112). Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebudayaan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar. Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor sosial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar. Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor kepribadian terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar. Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor psikologis terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar. Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor pengalaman terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar. Ha5 : Ada pengaruh yang signifikan antara faktor kebudayaan, sosial,kepribadian, psikologis dan pengalaman secara simultan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar.

  Lokasi Penelitian

  Tempat penelitian akan dilakukan pada Bank Muamalat di Makassar Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2009.

  Populasi dan Sampel Populasi

  Populasi adalah seluruh nasabah produk pembiayaan Bank Muamalat, baik nasabah individu maupun nasabah korporate.

  Sampel

  Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel yang dianggap mewakili populasi dan cukup representatif yaitu 100 orang. Tehnik pengambilan sampel dengan acak atau random sampling.

  Jenis, Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

  1. Jenis Data

  a) Data kuantitatif adalah hasil tabulasi data kuesioner yang dibagikan kepada 100 nasabah yang menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat Makassar.

  b) Data kualitatif adalah gambaran umum mengenai bank Muamalat Makassar.

  2. Sumber Data

  a) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari para responden yang berupa jawaban-jawaban dari kuesioner yang disebarkan oleh peneliti.

  b) Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari beberapa sumber seperti : catatan-catatan, dan dokumen- dokumen. Dokumen tersebut dapat berbentuk monografi dari Bank Muamalat Makassar.

  3. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan jalan memberikan daftar pertanyaan tertulis untuk mendapatkan data primer kepada responden yakni nasabah-nasabah yang mengajukan permohonan permintaan pembiayaan/pinjaman pada Bank Muamalat Makassar sebagai sumber utama.

  Teknik Analisis Data Pengujian Hipotesis Penelitian.

  a. Analisis Regresi Linear Berganda

  Guna mengetahui pengaruh kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat di Makassar, di mana data diuji dan dianalisis dengan uji Regresi Linier Berganda, rumusnya sebagai berikut (Arikunto, 2002: 152) : Keterangan : Y = Keputusan Nasabah X1 = Kebudayaan X2 = Sosial X3 = Pribadi X4 = Psikologis X5 = Pengalaman a = Konstan Independen X1 … X5 e = Standard Error

  b. Uji t

  Diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan, dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji t untuk menguji keberartian koefisien regresi secara parsial. Di mana untuk menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dengan level of significance = 0,05.

  c. Uji F

  Pengujian hipotesis tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, dengan uji F. Langkah-langkah uji F menentukan hipotesis dengan level of significance

  d. Koefisien Determinasi (R2)

  Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi perubahan variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas,yang ditunjukkan dengan persentase.

  Hasil dan Pembahasan Uji Instrumen Data

  a. Uji Validitas Dari hasil uji validitas tersebut dapat diketahui bahwa korelasi item-item pernyataan terhadap variabel kebudayaan sosial,pribadi, psikologis, pengalaman dan keputusan nasabah mempunyai rhitung lebih besar dari rtabel (signifikansi pada level 0,05) merupakan item pernyataan yang valid dalam menjelaskan variabel independent dan variable dependen, menunjukan bahwa dari semua pernyataan valid, sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

  b. Uji Reliabilitas

  Tabel 1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Alpha Cronbach r tabel df (50-2) Keterangan

  Kebudayaan (X1) 0,897 0,60 Reliabel Sosial (X2) 0,809 0,60 Reliabel

  Pribadi (X3) 0,794 0,60 Reliabel Psikologis (X4) 0,735 0,60 Reliabel Pengalaman (X5)

  0,653 0,60 Reliabel Keputusan Nasabah (Y1) 0,798 0,60 Reliabel

  Sumber : Data Primer yang telah Diolah . Dari hasil uji reliabilitas tersebut dapat diketahui bahwa semua pernyataan mengenai kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis, pengalaman dan keputusan nasabah memiliki nilai Cronbach’s Alpha secara berturut-turut diperoleh 0,897; 0,809;0,794; 0,735; 0,653 dan 0,798 karena koefisien Cronbach’s Alpha> nilai kritis 0,60 menurut kriteria Nunnally (1967) dapat dikatakan reliabel, maka ke-enam angket penelitian memberikan gambaran bahwa semua item reliabel atau handal sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

  Regresi Linier Berganda

  Guna mengetahui pengaruh kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada Bank Muamalat di Makassar dan mengetahui variabel yang paling dominan pengaruhnya digunakan regresi linier berganda.

  Hasil yang diperoleh dari penelitian dan setelah melalui tahapan proses pengolahan data dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

  Y = -3,631 + 0,235 X1 + 0,464 X2 + 0,054 X3 - 0,237 X4 + 0,641 X5 +

  Keterangan : menggunakan taraf signifikansi 0,05 (1) Konstanta / a sebesar -3,631 (negatif) yang berarti bila variabel kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman konstan/tidak ada perubahan, maka keputusan nasabah untuk menggunakan produk pembiayaan menurun. (2) b1 sebesar 0,235 (positif), artinya setiap variabel kebudayaan meningkat, maka keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan akan naik. Dengan asumsi variabel sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman dianggap konstan. (3) b2 sebesar 0,464 (positif), artinya setiap variabel sosial meningkat, maka keputusan nasabah untuk menggunakan produk pembiayaan akan ikut naik. Dengan asumsi variabel kebudayaan, pribadi psikologis dan pengalaman dianggap konstan. (4) b3 sebesar 0,054 (positif), artinya setiap variabel pribadi meningkat, maka keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan akan ikut naik. Dengan asumsi variabel kebudayaan, sosial, psikologis dan pengalaman dianggap konstan. (5) b4 sebesar -0,237 (negatif),artinya setiap variabel psikologis meningkat, maka keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan akan turun. Dengan asumsi variabel kebudayaan, sosial, pribadi dan pengalaman dianggap konstan. (6) b5 sebesar 0,641 (positif), artinya setiap variabel pengalaman meningkat, maka keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan akan ikut naik. Dengan asumsi variabel kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis dianggap konstan. Dari koefisien beta dapat diketahui bahwa variabel pengalaman paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan (sebesar 0,641) dibanding variabel lainnya.

  b. Koefisien Determinasi (R2)

  Dari analisis diperoleh nilai Adjusted R Square (R2) = 0,967 berarti variabilitas variabel independen (kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel dependen (keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat) sebesar 96,7 %, sedangkan sisanya 3,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

  c. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)

  Dari hasil perhitungan di atas, diketahui nilai signifikansi variabel budaya, sosial, psikologi dan pengalaman di bawah nilai alfa 0,05, yang berarti secara parsial variabel tersebut berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan menggunakan produk pembiayaan. Hasil signifikansi variabel pribadi diatas nilai alfa 0,05, yang artinya variabel pribadi tidak berpengaruh parsial terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan.

  d. Uji Koefisien Regresi Serentak (Uji

  F)

  Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program bantu SPSS, diketahui besarnya Fhitung = 575,498 sedangkan nilai F tabel dengan = 94, diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,26. Variabel independen kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan. Hipotesis kedua yang menyatakan “Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada Bank Muamalat Makassar, terbukti kebenarannya.

  Kesimpulan dan Saran

  1. Kesimpulan

  a. Berdasarkan analisis Regresi Linier Berganda menghasilkan persamaan :

  Y = -3,631 + 0,235 X1 + 0,464 X2 + 0,054 X3 - 0,237 X4 + 0,641 X5 + e Diketahui semua nilai koefisien variabel positif artinya setiap variabel kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman meningkat, maka keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan akan ikut naik dan variabel pengalaman paling dominan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan dibanding variabel lainnya.

  b. Koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Square (R 2) sebesar 0,967 berarti variabilitas variabel independen (kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel dependen (keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan pada bank Muamalat Makassar) sebesar 96,7 %, sedangkan sisanya 3,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

  c. Berdasarkan hasil Uji t menunjukkan bahwa variabel kebudayaan (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan menggunakan produk pembiayaan (thitung= 8,145 > ttabel = 1,980) variabel sosial (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan (thitung = 9,712 > ttabel = 1,980), variabel pribadi (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan menggunakan produk pembiayaan (thitung = 1,281 > ttabel = 1,980), variabel psikologis (X4) berpengaruh negatif terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan (thitung = -4,705 < ttabel = -1,980), dan variabel pengalaman (X 5) berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan(thitung = 10,746 > ttabel = 1,980).

  d. Berdasarkan hasil Uji F menunjukkan bahwa variabel kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis dan pengalaman secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel keputusan menggunakan produk pembiayaan (Fhitung = 575,498 > Ftabel = 2,26).

  2. Saran

  a. Pengalaman berpengaruh positif dan signifikan, serta paling dominan terhadap keputusan menggunakan produk pembiayaan, sehingga perlu diperhatikan oleh Bank Muamalat Makassar dalam memenuhi permintaan pembiayaan nasabahnya, seperti aspek tunjangan, pengetahuan sistem pemberian kredit, dan penyeleksian persyaratan yang harus dipenuhi.

  b. Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah atau mengganti variable-variabel lainnya yang sekiranya mampu meningkatkan atau mempengaruhi keputusan nasabah menggunakan produk pembiayaan.

  Daftar Pustaka

  Ali, H. (2010). Marketing Bank Syariah , Ghalia Indonesia, Bogor. Al-Qur’an dan Terjemahannya, PT.

  Syamil Cipta Media, Bandung. Almossawi, M. (2001). “Bank Selection

  Criteria Employed by College Student in Bahrain.” The International Journal

  of Bank Marketing, 19, 3; ABI/inform Global, pp. 115. An-Nabhani, T. (2003). Syakhshiyyah

  Islam (Kepribadian Islam), Terjemah- an Pustaka Thariqul Izzah, Bogor. Antonio, M.S. (2003). Bank Syariah, dari

  Teori ke Praktek, Gema Insani, Jakarta.

  Laporan Bulanan Bank Umum Syariah (LBUS) Triwulan I 2007, Bank

  Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L., dan Black, W.C. (1998). Multivariate

  Equation Modelling; Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program LISREL 8,54; Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

  Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, dan Fuad. (2005). Stuctural

  Struktural, Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Versi 5,0,

  Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Ghozali, I. (2005a). Model Persamaan

  of Bank Marketing; 5, 6; ABI/Inform Global, pp. 204. Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

  Singapore, The International Journal

  (1997). Islamic Banking: a Study in

  Gerrard, P., dan Cunninghm, J.B.

  Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menyimpan Dana Pada Bank Syariah di Makassar, Makassar.

  Universitas Diponegoro, Semarang. Gafur, M. (2007). Analisis Faktor-Faktor

  Equation Modelling dalam penelitian Manajemen, Badan Penerbit

  A. (2006). Structural

  Indonesia, Makassar. Ferdinand,

  Makassar. Bank Indonesia Makassar . (2007).

  Asdar, M. (2005). Strategi Pemberda-

  Ekonomi Keuangan Daerah Sulawesi Selatan April 2007, Bank Indonesia,

  Bank Indonesia. (2007a). Statistik

  Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Jakarta.

  Bank Indonesia. (2009). Statistik

  Triwulan, perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Triwulan II-2006, Bank Indonesia, Makassar.

  Bank Indonesia. (2007). Laporan

  Perbankan Syariah, Bank Indonesia, Jakarta.

  Bank Indonesia. (2009). Statistik

  Triwulan , Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sulawesi Selatan Triwulan

  Bank Indonesia. (2007). Laporan

  Penelitian potensi, Preferensi, dan perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah di Wilayah Sulawesi Selatan, Bank Indonesia, Makassar.

  Universitas Hasanuddin. (2003).

  Makalah disajikan pada Muktamar I dan Seminar Intenasional Ekonomi Islam, Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia, Medan, 18-19 September 2005. Bank Indonesia dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

  yaan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Lembaga Keuangan Syariah (LKS) untuk Mengentaskan kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran,

  Data Analysis, Fifth Edition, Prentice- Hall International, Inc., New Jersey. Harahap, S.S., Wiroso, dan Yusuf, M.

  (2005). Akuntansi Perbankan Syariah, LPFE-Usakti, Jakarta Barat. Haron, S. (1995). The Framework and

  International Journal of Economics: 30, 11/12; ABI/INFORM Global, pp. 249. Schiffman, L.G., dan Kanuk, L.L. (2004).

  Razak, M. (2008). Analisis Faktor-Faktor

  Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi Pada Perguruan Tinggi Di Makassar, Makassar.

  Rivai, H.A., Lukviarman N., Syafrizal, Lukman, S., Andrianus, F., dan Masrizal. (2007). Identifikasi Faktor

  Penentu Keputusan Konsumen dalam Memilih Jasa Perbankan : Bank Syariah vs Bank Konventional, Center

  for Banking Research-Andalas University dan Bank Indonesia. Rosly, S.A., dan Abu Bakar, M.A. (2003).

  Performance of Islamic and Mainstream Banks in Malaysia,

  Consumer Behavior. 8 th

  Strategy for Enterpreneurship, Zikrum hakim, Jakarta.

  ed, Pearson Educational International, New Jersey.

  Schiffman , L.G., dan kanuk, L.L. (2007).

  Perilaku Konsumen7 th ed, Terjemahan, PT. Indeks, Jakarta.

  Siddique, R. (2007). Syariah

  Compliance, Performance, and Conversion : The Case of the Dow Jones Islamic Market Index

  SM

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1992 Tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil.

  Multitama. (2006). Islamic Business

  Concept of Islamic Interest Free- Banking. The Journal of Asian

  Kasmir. (2004). Pemasaran Bank, Kencana, Jakarta. Kotler, P., dan Keller, K.L. (2006).

  Business; 11,1; ABI/INFORM Global Haron, S., Ahmad, N ., dan Plasinek,

  S.L. 1994. Bank Patronage Factors of Muslim and Non- Muslim Customers. The International Journal of Marketing; 12, 1; Bradford. pp.32. Hartono, J. (2004). Metodologi Penelitian

  Bisnis : Salah Kaprah dan

  Pengalaman-Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.

  Karim, A.A. (2006). Bank Islam, Analisis

  Fiqih dan Keuangan, PT. Raja Grafindo persada, Jakarta.

  Marketing Management, 12e, Pearson prentice Hall, New Jersey.

  Syariah, UPP AMP YPKN, Yogyakarta.

  Lupiyoadi, R., dan Hamdani, A. (2006).

  Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

  Metawa, S.A., dan Almossawi, M. 1998.

  Banking Behavior of Islamic Bank Customers : Perspectives and Implications. The International Journal

  of Bank Marketing; 16, 7; ABI/INFORM Glol, pp. 299. Muflih, M. (2006). Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam.

  PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Muhammad. (2002). Manajemen Bank

  , Chicago Journal of International Law; 7,2; Winter, pp. 495. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta, Bandung. Tabachnick, B.G., dan Fidell, L.S.2001.

  Using Multivariate Statistics, Fourth Edition, Allyn and Bacon, Boston.

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.

  Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.

  Wells, W.D., dan Prensky, D. (1996).

  Consumer Behavior. John Wiley & Sons, Inc., Canada.

  Wibowo, E. Dan Widodo, U.H. (2005).

  Mengapa Memilih Bank Syariah? Ghalia Indonesia, Bogor.

  Wijayanti, T., Pramuka, B.A., dan Astogini, D. (2004). Faktor-Faktor

  MOtivasi yang dipertimbangkan Masyarakat Terhadap Pemilihan Sistem Perbankan Syariah (Studi Perilaku Konsumen pada BMT di Purwokerto). SMART, Vol. 1 (1), 29- 44.

  Yusanto, M.I., dan Widjajakusuma, M.K.

  (2002). Menggagas Bisnis Islami, Gema Insani Press, Jakarta. Yusak, L. (2009). Panduan Praktis Account Officer Bank Syariah. PT.

  Elex Media Komputindo, Jakarta.

Dokumen yang terkait

Muhammad Saifuddin Unipdu – Jombang saifuddin.unipdugmail.com Abstract - BETWEEN ACQUISITION AND LEARNING: ADULT SECOND LANGUAGE ACQUISITION PROCESS

0 0 6

USING ENGLISH TO ENHANCE THE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’ SENSE OF NATIONALISM Achmad Fanani Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum akufananigmail.com Abstract - USING ENGLISH TO ENHANCE THE ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS’ SENSE OF NATIONALIS

1 0 11

Keywords: CLT, classroom communications, communicative competence ABSTRAK - COMMUNICATIVE LANGUAGE TEACHING: IMPLICATIONS FOR THE COMMUNICATIVE CLASSROOM

0 0 10

Peranan Brand Association dalam Membentuk Brand Image pada Produk Multilevel Marketing “TwentyOne Network Amway” (Studi Kasus di Kecamatan Klojen Malang – Jawa Timur)

0 0 7

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

0 0 6

I. PENDAHULUAN - Kontribusi Pragmatik dalam Penerjemahan: Peranan dan Fungsi Praktis

0 0 11

Perbedaan Routing Menggunakan Routing Information Protocol (RIP) Dengan Open Shortest Path First (OSPF)

1 1 11

Analisis Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Pengiriman Paket Pos Optima Pada PT. Pos Indonesia (persero) Cabang Pontianak

0 1 11

Pengaruh Dinamika Lingkungan Terhadap Daya Saing Perusahaan Abstrak - Pengaruh Dinamika Lingkungan Terhadap Daya Saing Perusahaan

0 1 11

Analisis Kualitas Pelayanan yang Diberikan Koperasi Restu Berdikari Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang Abstrak - Analisis Kualitas Pelayanan yang Diberikan Koperasi Restu Berdikari Kecamatan Sungai Tebelian Kabupaten Sintang

0 1 14