Media Pembelajaran Akuntansi Strategi Pembelajaran Akuntansi Dosen : Drs. Djumali.M.Pd Di susun oleh: 1.Putri Devi S A210130005 2.Ida Dwi Prasiwi A210130025 3.Windhie Ayu A A210130035 Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Muhammdiyah Surakarta

Media Pembelajaran Akuntansi Strategi Pembelajaran Akuntansi

  Dosen : Drs. Djumali.M.Pd Di susun oleh:

  1.Putri Devi S A210130005

  2.Ida Dwi Prasiwi A210130025

  3.Windhie Ayu A A210130035

  

Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan

Universitas Muhammdiyah Surakarta

2013/2014

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat karunia dan hidayah- Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini mungkin kami mengalami berbagai kesulitan dan hambatan, tetapi dengan niat yang ikhlas serta tujuan untuk membangun diri, maka makalah ini dapat kami selesaikan.

  Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini, khususnya Dosen Pembimbing Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Akuntansi ,

  Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, Kami mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun.

  Harapan kami semoga makalah yang kami tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal Alamin.

  Surakarta, 16 September 2014 Penulis Bab 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Jika dilihat dari pengertiannya, media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media, sehingga saya menyimpulkan bahwa media pembelajaran itu penting dalam proses pembelajaran.

  Media pembelajaran sangat banyak macamnya, tentunya tidak digunakan sekaligus. Untuk itu perlu dipilih secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.

  Prinsip utama pemilihan media pembelajaran adalah efektivitas media pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran serta efektivitasnya dalam membantu siswa memahami materi pembelajaran yang akan disajikan. Guru harus menimbang-nimbang apakah suatu media pembelajaran yang akan digunakan lebih efektif bila dibandingkan dengan media yang lain. Misalnya, pada pembelajaran IPA di SD tentang terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan, siswa perlu memahami posisi matahari, bumi, dan bulan saat melalukan peredaran.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apa pengertian Media Pembelajaran Akuntansi?

  2. Apa Macam-macam Media Pembelajaran Akuntansi ?

  3. Bagaimana Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran Akuntansi?

  4. Apa Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran?

  C. Tujuan 1. Mengetahui Pengertian Pembelajaran Akuntansi.

  2. Agara mengetahui Macam-macam Media Pembelajaran Akuntansi.

  3. Dapat memilih dan menggunakan Media pembelajaran Akuntansi dengan baik.

  4. Mengetahui Dasar-dasar pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran.

  Bab 2 PEMBAHASAN A. Pengertian media pembelajaran akuntansi Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Sesuatu apa pun yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar tersebut sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar atau kegiatan pembelajaran.

  Singkatnya adalah suatu alat sebagai perantara untuk pemahaman makna dari materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik berupa media cetak atau pun elektronik dan media pembelajaran ini juga sebagai alat untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif, suasana belajar pun menjadi menyenangkan.

  Proses pembelajaran adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, maka dari itu media pembelajaran tersebut menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa adanya media pembelajaran tersebut, komunikasi tidak akan terjadi dan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara efektif dan optimal. Jadi, media pembelajaran tersebut bisa dikatakan sebagai komponen integral dari sistem pembelajaran.

  B. Macam-macam media pembelajaran akuntansi

  1. Media Visual : grafik, chart, komik, diagram, kartun, bagan, dan poster

  2. Media Audial : radio, laboratorium bahasa, tape recorder, dan sejenisnya

  3. Projected still media, slide, over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya

  4. Projected motion media : film, video (DVD, VCD, VTR), televisi, komputer dan sejenisnya.

  1.) Pengertian Media Visual Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual

  ( image atau perumpamaan) memegang peran yang sangatpenting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

  2.) Peralatan Proyeksi

  a. Overhead Projector (OHP) Overhead Projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transpararansi. Ada beberapa model OHP. Akan tetpi pada dasarnya semua mempunyai prinsip kerja yang sama. Perbedaanya adalah pada berbagai tambahan variasi dan kelengkapan. Sementara itu yang umum digunakan adalah OHP dengan kontruksi seperti terlihat pada gambar. Pada model tersebut, lampu, kipas pendingin, dan reflektor ditempatkan dikotak bagian bawah. Hal ini berakibat bahwa OHP tersebut mempunyai bentuk yang besar, tetapi mempunyai keuntungan tahan untuk pemakaian lama. Hal ini kerna adanya kipas pendingin, sehingga udara panas didalam kotak yang ditimbulkan oleh panas lampu bisa dihembuskan keluar.

  Ada juga jenis lain yang diracang untuk mudah dibawa-bawa karena bentuknya lebih ramping. Pada OHP jenis ini lampu peroyektor dipasang menyatu dengan lensa (pada head assembly) dibagian atas OHP tidak dilengkapi dengan kipas pendingin. Bagian kotak bawah (base) tidak diperlukan lagi sehingga lebih tipis. Dengan demikian, apabila dilipat, hanya setebal tas jinjing. Karena tidak dilengkapi dengan fan, sistem pendinginya kurang sempurna.

  b. Microform reader ` Microform reader ini adalah peralatan untuk membaca bahan-bahan yang disimpan (dicetak ) pada film dalam bentuk ( ukuran ) mikro. Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu yang berbentuk gulungan ( roll ) disebut ‘micro film’ ( ukuran yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm ). Ada pula yang berbentuk lembaran disebut microfiche. Berdasarkan bentuk bahan yang akan dibaca tersebut, ada dua jenis peralatan untuk membaca, yaitu:

  1. Microfilm reader

  2. Microfiche reader Peralatan ini bekerja berdasarkan prinsip kerja proyektor. Jadi yang akan dibaca, baik yang berbentuk microfilm maupun microfiche akan diproyeksikan

  ( oleh lampu proyektor dan lensa proyeksi ) kesebuah bidang ( bisa berbentuk cermin). Selanjutnya akan memantulkan gambar proyeksi kepermukaan layar dengan perbesaran beberapa puluh kali kepermukaan layar sehingga bisa dibaca. Oleh karena itu, peralatan ini juag disebut ‘microform projektor reader.

  c. Proyektor filem rangkai filem strip projector.

  Peroyektor ini digunakan untuk memperoyeksikan filem rangkai (film strip). Ada beberapa model yang dibuat untuk berbagai penggunaan, baik untuk pengunaan individual ataupun penggunaan kelompok. Beberapa model dilengkapi dengan fasilitas perekam kaset audio, sehingga dimungkinkan untuk memutar program film rangkai bersuara.

  Beberapa sistem (cara) memproyeksikan gambar, maka proyektor film rangkai ini dapat dibedakan dalam tiga jenis. Jenis – jenis proyektor meliputi :

  1. Proyeksi belakang layar

  2. Proyeksi depan layar 3. Proyeksi depan dan belakang layar.

  d. Proyektor Film Bingkai (Slide Projector) Peralatan ini termasuk dalam kelompok peralatan proyeksi (optik), karena fungsi utamanya ialah memproyeksikan film bingkai. Pada umumnya program- program film bersuara. Suara film bingkai tersebut terpisah, yaitu direkam dalam pita magnetik, baik dalam bentuk pita open reel ¼ inch maupun kaset. Akan tetapi, dalam perkembangannya, bentuk yang umum digunakan ialah pita kaset. Maka, untuk menyajikan program film-bingkai bersuara (sound slide) selain diperlukan proyektor film-bingkai, juga diperlukan perekam kaset audio, untuk memainkan ulang (play back) kaset tersebut.

  Proyektor ini akan memproyeksikan film-bingkai yang ada dalam posisi proyeksi (berada tepat di depan jendela proyeksi/gate proyektor). Film-bingkai yang telah disusun sesuai dengan urutan satu per satu didorong (diletakkan) pada posisi proyeksi. Setelah selesai pemproyeksian, film-bingkai tersebut dikembalikan ketempatnya, untuk digantikan dengan film-bingkai berikutnya, begitulah seterusnya. Penggantian film-bingkai yang satu ke film-bingkai berikutnya dilakukan dengan suatu sistem mekanik. Gerakan mekanik tersebut ada yang dilakukan sepenuhnya dengan tangan dan ada juga yang menggunakan sistem elektronik.

  Berdasarkan cara menggerakkan sistem mekanik tersebut, proyektor film- bingkai dibagi dalam dua kelompok, yaitu: a. Sistem manual (dengan tangan);

  b. Sistem elektronik; 3.) Peralatan Audio

  Peralatan yang digunakan untuk menyajikan program audio ataupun untuk menerima siaran radio (program audio yang dipancarkan lewat pemancar radio), ada beberapa jenis. Masing-masing jenis dibuat untuk tujuan tertentu, baik untuk pemakaian ruangan yang sempit (individu/kelompok kecil) maupun untuk ruangan yang luas (kelompok besar). Apabila dikelompokkan, peralatan penyaji program audio ataupun penerima siaran radio terdiri dari dua kelompok.

  C. Pemanfaatan Peralatan Media Dalam mengadakan penataan/perletakan peralatan media untuk suatu penyajian, ada lima hal pokok yang harus diperhatikan untuk demi tercapainya suatu penyajian yang a. Bentuk susunan tempat duduk dan ukuran layar;

  b. Tipe permukaan layar;

  c. Penempatan layar;

  d. Tipe lensa; e. Penempatan proyektor.

  D.

  Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran Akuntansi

  1. Tidak ada satu media pun yang paling baik untuk semua tujuan. Suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk pembelajaran yang lain.

  2. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi

  bahwa media bukan

  merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen lain dalam perancangan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi.

  3. Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar peserta didik. Kemudahan belajar peserta didik haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.

  4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang berlangsung.

  5. Pemilihan media hendaknya objektif, yaitu didasarkan pada tidak didasarkan pada kesenangan pribadi tenaga pengajar.

  6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan peserta didik.

  Penggunaan multi media tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus, tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.

  7. Kebaikan dan kekurangan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya saja. Media yang konkrit ujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrk dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

  Dengan mengetahui berbagai prinsip pemilihan media pembelajaran diharapan akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Pada intinya bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan manfaat sangat besar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.

  E. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran?

  Kriteria pemilihan media,sebagai berikut:

  1. Kesesuaian dengan Tujuan (instructionagoals). Perlu di kaji tujuan pembelajaran

  apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau Tujuan Instruksional Khusus (TIK) ini bisa

  

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran (instructional content), yaitu bahan

atau kajian apa yang akan diajarkan pada program pembelajaran tersebut.

  Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut.

  

3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media

  haruslah familiar dengan karakteristik siswa/guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan. Terdapat media yang cocok untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain.

  

4. Kesesuaian dengan teori.Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian

  dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paing bagus, namun didasarkan atas teori yang di angkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.

  

5. Kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas kondisi

psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.

  

6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu yang

tersedia. Bagaimana bagusnya sebuah media, apabila tidak didukung oleh fasilitas

  dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif. Misalnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran dengan memanfaatkan TV Edu, tentu saja guru tersebut harus mengalokasikan waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TV edukasi tersebut.

  Bab 3 PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulannya, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran, minat, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik sehingga peserta didik dapat menerima pembelajaran dengan baik dan dapat mengerti dan faham yang diterangkan oleh guru.

  B. Saran Diwajibkan bagi guru atau pun calon guru mengerti akan canggih nya teknologi yang semakin cepat mengikuti waktunya,adanya media-media yang sudah sangat mendukung bagi kita calon guru atau pun yang sudah menjadi guru diharapkan mampu mengusai materi dan media,dan juga mampu memanfaatkan kondisi adanya media yang canggih dengan baik dan benar.

  SUMBER DATA http://herminegari.wordpress.com/perkuliahan/teknik-pemilihan-media.23 Oktober 2012. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/prinsip-memilih-media- pembelajaran.html.20 Maret 2013. http://mariosarwohadi.blogspot.com/2010/11/makalah-peralatan-media_08.html.8 Agustus 2011. Roetiyah. 1986. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara Nasution, S. 1986. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemars.

  Ali,Muhammad.1992.Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65