LAPORAN FIELD TRIP PELATIHAN GRAFTING TA

LAPORAN FIELD TRIP PELATIHAN GRAFTING TANAMAN TOMAT,
PADA PEKAN PENGABDIAN MASYARAKAT, DALAM RANGKA DIES
NATALIS UNUD KE-50 CANDIKUNING-BEDUGUL BALI

OLEH:
I Putu Hendra

(0911305001)

I Kadek Andrie Prasetya

(0911305003)

I Putu Sanjaya

(0911305007)

Gorby Ageng

(0911305013)


I Made Cahya Adi S

(0911305015)

I Gst Putu Eka P

(0911305016)

Sebastiao Massa

(0911305020)

Id Bgs Santa Sulaksana

(0911305004)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2012

1. PENDAHULUAN

1.1.

Latar belakang

Teknologi pertanian merupakan salah satu konsep dalam bidang pertanian yang
tentunya memiliki berbagai inovasi tentang pertanian. Selain itu tekhnologi pertanian
merupakan salah satu issue yang hangat dibicarakan saat ini guna menghadapi persaingan
bebas sehingga belakangan ini banyak dikembangkan berbagai inovasi tentang tekhnologi
pertanian yang telah dimuat dalam media massa. Hal tersebut ditujukan guna membantu
petani untuk mendapatkan sebuah ilmu tentang pertanian.
Fieldtrip merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas
perkuliahan dan lingkungan kampus dengan terjun langsung ke lapangan. Perkuliahan ini
pada umumnya ditujukan untuk pemahaman yang lebih jelas terhadap permasalahan yang ada
di lapangan. Semakin majunya teknologi dan kehidupan sosial budaya yang ada sekarang ini,
merupakan hal yang sangat penting untuk dipelajari khususnya dalam bidang teknologi
pertanian.
Salah satu Teknologi Pertanian yang sedang marak dilakukan adalah grafting atau
penyambungan tanaman tomat dengan terong.Tanamantomat (Solanum Leucopersicum)

sayuran buah berwarna merah dengan rasa segar manis kemasam-masaman. Banyak manfaat
yang dapat kita ambil darinya, karena tomat ini banyak mengandung vitamin A dan C di
samping sedikit vitamin B. Kandungan vitamin A-nya, terutama pada tomat yang tua malah
2-3 kali dibandingkan dengan semangka. Selain dipakai sebagai bumbu dapur dan sayuran,
buah tomat dapat kita makan langsung atau dijus sebagai minuman. Dalam bidang kecantikan
tomat tidak mau ketinggal ikut banyak berperan sebagai masker untuk menghilangkan
jerawat dan menghaluskan muka. Namun dari sekian banyak keunggulan pada tomat terdapat
kelemahan, yaitutanaman tomat banyak terserang oleh penyakit-penyakit yang ditulatkan
oleh tanah. Untuk mengurangi penyakit-penyakit tanaman tomat yang dituralkan melalui
tanah seperti layu bakteri, rebah kecambah, nematoda dan lain-lain, maka dilakukan
penyambungan tanaman tomat (batang atas) dengan terong (batang bawah) yang tahan
penyakit.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang latar belakang dan pentingnya teknologi dalam
sebuah usaha pertanian.
2. Mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang permasalahan dan perkembangan
teknologi yang berkembang dimasyarakat.
3. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam tekhnologi

penyambungan tanaman pertanian terutama tomat dengan terong.
1.3 Waktu Kegiatan
Kegiatan field trip berlangsung tanggal 3 september 2012 dan berakhir pada
tanggal 5 september 2012.
1.4 Peserta
Mahasiswa jurusan Teknik Pertanian angkatan 2009 Fakultas Teknologi Pertanian ,
Universitas Udayana.

PEMBAHASAN

2. Kunjungan Lokasi
2.1 Hari I, 3 September 2012: Asram Candikuning Kecamatan Baturiti Kabupaten
Tabanan.
Pada hari pertama, dilakukan pembukaan kegiatan pengabdian masyarakat
sekaligus kegiatan fieldtrip yang bertempat di wantilan Asram Candikuning. Dalam
pembukaan ini dibahas mengenai berbagai issue-issue yang berkaitan dengan pertanian
dan persaingan bebas. Pada pekan pengabdian masyarakat kali ini bertema “Bersama Kita
Membangun Daya Saing Pertanian Hortikultura dalam Mengahadapi Produk Impor di Era
Pasar Global”.
Secara umum tujuan dari pekan pengabdian kepada masyarakat ini adalah

meningkatkan interaksi antara Universitas Udayana sebagai institusi perguruan tinggi
dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan, Pelaku Usaha Hortikultura dan Petani Produsen di
Desa Candikuning serta Kawasan Bedugul. Dengan adanya interaksi yang baik akan
memudahkan melakukan pendampingan dan fasilitasi dalam mengembangkan system
agribisnis yang efisien dan efektif.
Setelah acara pembukaan, dilakukan ssuatu pameran tentang perkembangan
inovasi/teknologi yang telah ditemukan, sehingga nantinya diharapkan petani dapat
menggunakan teknologi tersebut dalam kegiatan bisnis/usaha mereka.
2.2 Hari II, 4 September 2012: Kebun Pak Sweca Desa Candikuning Baturiti, Tabanan.
Pada hari kedua, di kebun milik Pak Sweca diadakan penyuluhan terhadap para petani
desa Candikuning tentang grafting atau penyambungan tanaman tomat dengan tanaman
terong yang dijelaskan langsung oleh Bapak Prof. Dr. Ir Triwidodo Arwiyanto, M.Sc. dan
dihadiri oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan serta para petani di desa Candikuning.
Beberapah hal yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Ir Triwidodo Arwiyanto, M.Sc. adalah batang
atas di pilih tanaman tomat yang memiliki produksi tinggi dan memiliki nilai ekonomis
tinggi, sedangkan batang bawah adalah terong yang memiliki ketahanan terhadap penyakit
yang ditularkan melalui tanah.

Proses penyambungan:
1. Persiapkan tanaman terong dan tomat usia 1-2 bulan

2. potonglah bagian atas terong sehingga tinggi batang bawah tinggal kira-kira 10 cm.
bagian tengah batang takokak dibelah dengan pisau tajam yang bersih sedalam 2-3
cm.
3. ambilah kemudian tanaman tomat yang sama besarnya dengan batang terong calon
batang bawah. Potonglah bagian tengah batang tomat itu dan buanglah bagian
kulitnya yang akan diselipkan di antara belahan batang terong dengan arah
penyayatan menyudut. Kemudian masukan batang tomat ke terong yang di potong
dan sambung dengan pentil.
4. Pentil berguna agar tomat dan terong lebih kuat melekat.
Untuk lebih jelas lihat gambar berikut :

Gambar 1. Tanaman tomat dan terong.

Gambar 2. Batang bawah terong.

Gambar 3. Batang atas tomat.
Setelah selesai di sambung tempatkan tanaman pada tempat pemulihan/pemeliharaan yang
tertutup dari sinar matahari simpan selama 4-7 hari kemudian untuk meningkatkan daya tahan
2-3 hari buka tutup tempat pemulihan/pemeliharaan dengan cara membuka paranet agar sinar
masuk. Untuk peningkatan daya tahan lebih lanjut 7-8 hari tempatkan di shading yang telah

disiapkan, setelah itu tanaman siap untuk ditanam di lahan.

Gambar 4. penyambungan tomat dengan
terong Tahan penyakit.

2.3 Hari III, 5 September 2012 : Kebun Kentang Pak Ade, Desa Candikuning Baturiti,
Tabanan.
Pada hari ketiga, di kebun milik Pak Ade diadakan pemanenan kentang yang nantinya
digunakan sebagai bibit tanaman kentang. Pemanenan diambil secara acak dari 3 buah
gundukan yang memiliki panjang sekitar 20 meter, jadi tidak semua tanaman kentang
yang digali. Dari pemanenan tersebut, kentang dipisahkan sesuai asal gundukan A, B dan
C untuk kemudian di timbang dan didapatkan hasil sebagai berikut :
Gundukan A
No
1
2
3
4
5


Berat rata-rata
85 gram
93,5 gram
81,3 gram
83,6 gram
89,2 gram

Gundukan B
No

Berat rata-rata

1
2
3
4
5

69,6 gram
70,7 gram

71,8 gram
67,1 gram
62,5 gram

Gundukan C

No
1
2
3
4
5

Berat rata-rata
55,3 gram
49,5 gram
56,8 gram
53,6 gram
54,9 gram


Dari data di atas dapat diketahui kualitas kentang dari tiap-tiap gundukan yang di panen.
Gundukan A memiliki berat rata-rata yang lebih daripada kentang yang dipanen dari gundukan B dan
C. Dan Kentang dari gundukan A merupakan kentang super.

Gambar 5. Kentang pada gundukan A

KESIMPULAN
Tujuan dari (grafting) tanaman tomat untuk mengurangi penyakit-penyakit tanaman
tomat yang dituralkan melalui tanah seperti layu bakteri, rebah kecambah, nematoda dan lainlain. Selain itu dengan tanaman tomat yang di sambung juga menjadi usia hidup yang lebih

lama dibandingkan dengan tanaman tomat yang tidak di sambung. Sehingga, hasil
produksinya pun lebih meningkat karena memiliki usia hidup yang lebih lama dibandingkan
tanaman tomat yang tidak disambung tadi. Sedangkan pada kentang, sengaja dipanen
berumur 1 bulan, karena kentang tersebut akan digunakan sebagai bibit unggulan untuk
meperoleh hasil panen yang maksimal dan lebih tahan terhadap hama penyakit.