ANALISIS PENERAPAN BIAYA BERSAMA JOINT C

ANALISIS PENERAPAN BIAYA BERSAMA (JOINT COST) DENGAN
MENGGUNAKAN METODE RATA-RATA
(STUDI KASUS PADA TAHU SUMBER JAYA)
Oleh
MARCELLA JEANE
111000775

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)
Email ; [email protected]

ABSTRACT
The research was conducted on Tahu Sumber Jaya. In applying the cost of the
product consists of raw materials, direct labor cost and factory overhead is fairly
complicated when the costs occur in the process tersenut together. The cost of raw
materials and the cost of the convention which can produce multiple products referred to
as the combined cost. Sales of this product are maximized achieve company goals. The
main products are the main source of the company’s sales. In marketing idea can be
grouped together in the form of products out pieces and fried tofu.
The analysis is carried out,is to determine the proper allocation of shared costs
in the calculation of average method, to analyze the allocation of joint costs to joint
products are produced and determine the cost of production. The method used is

decriptive approach srudi cased performed at Tahu Sumber Jaya (industries that produce
tofu). The type of data in the form of primary data in the form of the interview directly to
the owner, to make observations with TSJ come and do the documentation in the form of
images that describes the flow of the production process as well as the situation on the
TSJ.From this study the tofu known that the allocationof joint costs to cut out at 18% and
the fried tofu by 81%.
Keywords: profit, joint product, by product, joint cost

PENDAHULUAN
Penelitian ini dilakukan pada Tahu Sumber Jaya. Dalam menetapkan harga pokok
produk yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik merupakan hal yang cukup rumit ketika biaya-biaya tersebut terjadi dalam proses
bersama. Bahan baku dan biaya konvensi yang dapat menghasilkan beberapa produk
disebut sebagai biaya bergabung (joint cost). Bermacam produk unitnya dikenal sebagai
produk gabungan (joint product). Penjualan produk inilah yang dimaksimalkan untuk
mencapai tujuan perusahaan . Produk utama merupakan sumber utama dalam penjualan
perusahaan. Dalam pemasaran tahu dapat dikelompokan produk bersama yang berupa
tahu mentah dan tahu mateng dan produk sampingan yang berupa ampas tahu.
Analisis yang dilakukan adalah menentukan alokasi biaya bersama yang tepat
dalam perhitungan metode rata-rata, menganalisis alokasi biaya bersama terhadap produk

bersama yang dihasilkan, dan menentukan harga pokok produksi. Metode yang
digunakan adalah pendekatan deskriptif studi kasus yang dilakukan pada. Tahu Sumber
Jaya (home industri yang memproduksi tahu). Jenis data yang diolah adalah data primer
berupa hasil wawancara secara langsung kepada pemilik TSJ, melakukan pengamatan
dengan mendatangin TSJ, serta melakukan dokumentasi dalam bentuk gambar-gambar
yang menjelaskan alur proses produksi serta situasi pada TSJ. Dari penelitian ini
diketahui bahwa alokasi biaya bersama pada tahu potong sebesar 18,79% dan pada tahu
goreng sebesar 81,21%.
Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat judul :
“Analisis Penerapan Biaya Bersama (Joint Cost) Dengan Menggunakan
Metode Rata- Rata (Studi Kasus Pada Tahu Sumber Jaya).”
Perumusan Masalah Pokok
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis mengambil rumusan
masalah sebagai berikut: “Bagaimana perhitungan alokasi biaya bersama (joint cost)
dengan menggunakan metode rata-rata pada Tahu Sumber Jaya (TSJ).”
Spesifikasi Masalah Pokok Penelitian
Sesuai dengan penetapan masalah penelitian diatas, agar penelitian ini menjadi
lebih terarah maka peneliti menspesifikasikan masalah penelitian dengan masalahmasalah sebagai berikut :
1) Biaya apa saja yang di perhitungkan menentukan harga pokok produksi?

2) Berapa besar alokasi biaya masing-masing produk dengan menggunakan
metode ukuran fisik(rata-rata) dan peroduk mana yang memiliki alokasi paling
besar serta bagaimana pengakuan produk sampingan yang di terapkan TSJ?
3) Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pada TSJ?

Tujuan Penelitian
Pada tahap ini peneliti akan mengemukakan apa yang menjadi tujuan penelitian
dan apa saja manfaat penelitian yang dilakukan.
1)

Untuk menentukan biaya produksi dalam perhitungan harga

pokok

tahu.
2)

Agar TSJ dapat mengetahui produk mana yang memberikan kontribusi
paling rendah dan paling tinggi pada pemasarannya,serta untuk mengetahui
perhitungan dari penghasilan produk sampingan.


3) Untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh
UKM Tahu Sumber Jaya.
KAJIAN PUSTAKA
Landasan Teori
Harga pokok produksi
Horngren, et al (2008:45) mendefiniskan Harga Pokok Produksi (cost of goods
manufactured) adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik
sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan. Mursyidi (2010:14) mengemukakan
bahwa

harga

pokok

adalah

biaya

yang


telah

terjadi

(expired

cost)

yang

dibebankan/dikurangkan dari penghasilan. Penentuan harga pokok produksi adalah
pembebanan unsur biaya produksi terhadap produk yang dihasilkan dari suatu proses
produksi, artinya penentuan biaya yang melekat pada produk jadi dan persediaan barang
dalam proses.
Definisi Biaya Bersama
Mulyadi (2012:334) menjelaskan bahwa Biaya produk bersama (joint product
cost) adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai
dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya bersama yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik terjadi sejak

input dimasukkan kedalam proses produksi sampai titik pemisahan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2009:14.3) menyatakan bahwa,“Sebagaian besar
produk sampingan, pada hakekatnya tidak material. Kalau kasusnya demikian, nilai
produk utama tidak berbeda secara material dari biayanya”.
Akuntansi Untuk Produk Bersama

Metode alokasi harus diterapkam untuk mengalokasikan biaya-biaya berdasarkan
suatu basis yang layak. Biaya bersama dapat dialokasikan kepada tiap-tiap produk
bersama dengan menggunakan salah satu dari empat metode dibawah ini:
1. Metode nilai jual relatif
Metode ini banyak digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama kepada produk
bersama. Dasar pemikiran metode ini adalah bahwa suatu produk dijual lebih
mahal daripada yang lain karena biaya yang dikeluarkan untuk memproduksinya
lebih banyak. Dengan kata lain, segala sesuatu yang tidak memerlukan biaya juga
tidak akan mempunyai harag jual.
2. Metode Satuan Fisik
Metode satuan fisik mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai
dengan manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode
ini biaya bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik yaitu
kuantitas bahan baku yang terdapat dalam masing-masing produk.

3. Metode Rata-Rata Tertimbang
Dalam metode rata-rata tertimbang kuantitas produksi dikalikan dulu dengan angka
penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi. Penentuan angka
tertimbang untuk tiap-tiap produk didasarkan pada jumlah bahan yang dipakai .
4. Metode Rata-rata biaya per Satuan
Metode ini dapat digunakan apabila produk bersama yang dihasilkan diukur dalam
satuan yang sama. Pada umumnya metode ini digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan beberapa macam produk yang sama dari satu proses bersama tetapi
mutunya berlainan.
PROSEDUR PENELITIAN
Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Tahu Sumber Jaya (TSJ) yang berlokasi di Jalan
Karang Satria Kampung Gudang No2 RT001/Rw002 Desa Karang Satria Kecamatan
Tambun Utara Utara- Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja
karena Tahu Sumber Jaya bergerak dibidang manufaktur memproduksi dan memasarkan
tahu sehingga cocok sebagai tempat penelitian mengenai alokasi biaya bersama serta
adanya kesediaan dari pemilik untuk memberikan data yang dibutuhkan dalam
melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Mei 2014- 31Mei 2014.
Strategi dan Metode Penelitian


Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian
deskriptif analisis adalah metode analisis yang digunakan untuk memperoleh gambaran
yang jelas, sistematis, dan akurat mengenai suatu objek penelitian yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan, mengklasifikasi, menyiapkan, mengolah data lalu dianalisis dan
dihasilkan kesimpulan dan pembuatan saran.
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif studi kasus, karena ingin memberikan gambaran mengenai metode ratarata(ukuran fisik) dengan sistem yang di miliki TSJ dengan cara penerapan alokasi biaya
bersama yang menggunakan metode rata-rata dengan melakukan pencarian fakta dan
perhitungan yang lebih tepat serta akurat untuk penerapan tersebut dengan sistem metode
rata-rata.
Unit Analisis Penelitian
Unit analisis dalam penelitian ini adalahTahu Sumber Jaya di Jalan Karang
Satria Kampung Gudang yang merupakan tempat berjalannya semua aktivitas
operasional pembuatan tahu.
Sumber Data dan Jenis Data
Jenis Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif.
Dimana data kuantitatif adalah data yang dapat diukur dengan satuan angka antara lain

biaya bahan baku, biaya bahan baku penolong, biaya tenaga kerja langsung serta biaya
overhead pabrik

dalam proses produksi, sedangkan data kualitatif yaitu data yang

diperoleh dalam bentuk penjelasan dan uraian dari pemilik sekaligus manajer dari
TAHU SUMBER JAYA.
Sumber Data
Data Primer
Data yang dikumpulkan secara langsung oleh penulis dari objek penelitian
berupa hasil wawancara secara langsung yang penulis lakukan dengan pihak yang terkait
yaitu dengan pemilik dan karyawan TSJ, penulis melakukan pengamatan yaitu dengan
melakukan kunjungan secara langsung untuk mendapatkan keterangan yang diperlukan

mengenai proses produksi yang terjadi di TSJ, serta melakukan dokumentasi dalam
bentuk gambar-gambar yang menjelaskan alur proses produksi serta situasi pada TSJ.
Data Sekunder
Pengumpulan data yang mempelajari masalah yang berhubungan dengan objek
penelitian serta bersumber dari buku-buku pedoman, kepustakaan, catatan kuliah serta
keterangan-keterangan lainnya. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yaitu berupa sejarah singkat, struktur organisasi, perhitungan harga
pokok produksi tradisional milik Tahu Sumber Jaya.
Teknik Pengumpulan Data
Teknil pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengumpulan data Kualitatif. Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data
dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara,
2). observasi, 3). Dokumentasi
3.4 Instrumen Pengumulan data
1.

Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam teknik penelitian lapangan, penulis meninjau secara langsung objek
penelitian untuk memperoleh data primer. Tujuan dari penelitian lapangan ini
adalah untuk memperoleh data yang akurat, dengan cara :
a. Pengamatan (Observasi)
Penelitian melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitaas produksi tahu.
Penulis mengamati bagaimana proses produksi

Tahu Sumber Jaya dan


mengidentifikasikan biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi
dengan cara merekam mengukur, menghitung dan mencatat kegiatan objek yang
diteliti.
b. Wawancara
Dalam wawancara, penulis ingin menanyakan kepada pihak yang terkait
yaitu pemilik dan karyawan Tahu Sumber Jaya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai kegiatan apa saja yang menjadi kegiatan
utama dan pengelompokan biayanya, dan pada tahap terakhir untuk
mengetahui apakah Tahu sumber Jaya mampu menerapkan alokasi biaya
bersama.

c. Studi Dokumen
Penelitian dilakukan dengan cara mengadakan penelaahan terhadap
dokumen, formulir, laporan-laporan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti untuk mendukung penelitian.
2.

Penelitian studi pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta

menelaah literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Kegunaan
dan literatur ini adalah untuk memperoleh sebanyak mungkin dasar-dasar teori yang
diharapkan akan menunjang data yang dikumpulkan dalam penelitian.
Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan sesuai dengan penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisi berikut:
1. Alokasi biaya bersama
Analisis data yang digunakan sesuai dengan penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode rata-rata
Metode Satuan Fisik
Harga Pokok Per Unit = Jumlah Biaya Bersama
Jumlah Unit Produksi
Berdasarkan nilai jual pada titik pisah tersebut biaya bersama dialokasikan
kepada masing-masing produk cara mengalokasikan biaya bersama kepada masingmasing produk:
a. Mencari persentase=
Jumlah unit dari masing-masing produk

x 100%

Jumlah unit dari seluruh produk
b. Alokasi biaya bersama ke masing-masing produk=
Jumlah unit dari masing-masing produk
Jumlah unit dari seluruh produk
c. Mencari harga pokok produk=
Alokasi biaya : jumlah produk yang dihasilkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

x Biaya bersama

Berdasarkan pembahasan-pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Biaya-biaya yang terkandung dalam memproduksi tahu adalah sebagai berikut:
a) Biaya bahan baku yaitu kacang kedelai
b) Biaya tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja memproses tahu dan tenaga
kerja untuk menggoreng tahu.
c) Biaya overhead pabrik seperti bahan penolong yang meliputi kain, biaya
tenaga kerja tidak langsung, biaya penyusutan mesin dan bangunan
pemeliharaan mesin tidak diperhitungkan terhadap harga pokok produksi
oleh ukm sehingga harga pokok produksi yang sudah diperhitungkan tidak
efektif dan akurat karena tidak menghituung biaya-biaya yang sudah
dipakai dalam proses produksi.
2. Hasil perhitungan alokasi biaya bersama dengan menggunakan metode rata-rata
di peroleh bahwa tahu potong sebesar 18,79% atau sebesar Rp 31.638.275 dan
tahu goreng sebesar 81,21% atau sebesar Rp 136.734.27.
Produk sampingan yang berupa ampas tahu akan dijual kepada perternakan sapi
yang berada di daerah pondok kopi, dikarenakan Tahu Sumber Jaya menjual
produk sampingan ini dengan sistem kontrak kepada peternak. Ampas tahu ini
akan dijadikan sebagai pakan ternak. Hasil dari pendapatan produk sampingan
ini akan diakui sebagai penambahan pendapatan penjualan produk utama sebesar
Rp 3.840.000, dan laba yang diperoleh selama Mei 2014 sebesar Rp 37.122.955.
3.

Perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan pada Tahu Sumber
Jaya masih sangat sederhana. Elemen biaya yang dihitung meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Namun perhitungan pada
perhitungan biaya overhead pabrik tidak membebankan biaya penyusutan mesin
dan bangunan. Hasil dari perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan
penulis dengan menggunakan metode full costing yaitu untuk satu bak tahu
potong sebesar Rp109.475 dan untuk satu bak tahu goreng sebesar Rp 125.230.

Saran

Setelah melakukan pengamatan dan penelitian, maka saran yang dapat penulis
sampaikan adalah:
1. Sesuai dengan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, untuk
mendapatkan hasil perhitungan harga pokok produksi secara tepat
maka pemilik TSJ disarankan untuk mengubah cara perhitungan
pembebanan pada biaya overhead pabrik dan lebih cenderung
memilih perhitungan dengan menggunakan metode full costing, agar
terlihat jelas seluruh biaya produksi yang dikeluarkan untuk produk
tahu.
2. Pemilik TSJ sebaiknya melakukan perhitungan HPP, yang bertujuan
untuk mengidentifikasikan biaya-biaya yang mendukung proses
produksi. Hal ini dapat mendorong agar usahanya tetap bersaing
dengan para pesaingnya. Untuk mendapatkan perhitungan harga
pokok produksi yang tepat, disarankan kepada pemilik agar dapat
menerapkan pengalokasian biaya bersama, dengan metode rata-rata
sebagai pedoman dalam pengalokasian biaya bersama.
3.

Pemilik TSJ disarankan agar melakukan perhitungan kembali
apakah ampas tahu lebih menguntungkan bila dijual langsung kepada
peternak atau ampas tersebut akan di olah lebih lanjut menjadi
oncom, dengan menghitung biaya tenaga kerja tambahan untuk
memproses

lebih

lanjut

ampas

tahu

membandingkan dengan harga jual oncom.

LAMPIRAN

menjadi

oncom

dan

Laporan Hasil Usaha
Bulan Mei 2014

Penjualan:

Tahu potong 289 bak x Rp 135.000

Rp 39.015.000

Tahu Goreng 1249 bak x Rp 150.000

Rp 187.350.000+

Total Penjualan Produk Utama
Pendapatan Produk Sampingan (512 x Rp 7.500)
Total Pendapatan

Rp 226.365.000
Rp

3.840.000+

Rp 230.205.000

Harga Pokok Penjualan (unit jual x HP/ unit):
Tahu Potong 289 bak x Rp 109.475

Rp 31.638.275

Tahu Goreng 1249 bak x Rp 125.230

Rp 156.412.270+

Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor

(Rp 188.050.545)
Rp 42.154.455

Beban Operasi:
Beban pengiriman

(Rp
Laba Bersih

Sumber: diolah dari data prime Tahu Sumber Jaya

DAFTAR PUSTAKA

5.031.500)

Rp 37.122.955

Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Mulyadi. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.
Mulyadi, 2012. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta
Mursyidi. 2010. Akuntansi Biaya. cetakan kedua. Refika Aditama, Bandung
Rayburn, Letricia Gayle. Akuntansi Biaya. Edisi 6. Jakarta: Erlangga,1999
Witjaksono, Armanto,”Akuntansi Biaya”, Edisi Pertama; Penerbit: Graha Ilmu,2006