Manusia bukan robot yang dikontrol lingkungan, tetapi memiliki kemampuan untuk mengalami lingkungan secara fenomenologis

SISTEM
KOMUNIKASI MASSA (2)
Diyah Ayu Amalia Avina M.Si
Widya Pujarama M.Communication

Faktor-Faktor yang
mempengaruhi khalayak
pada komunikasi masa
Manusia bukan robot yang dikontrol
lingkungan, tetapi memiliki
kemampuan untuk mengalami
lingkungan secara fenomenologis

Teori DeFleur & Ball Rokeach:


Kerangka teoritis pertemuan khalayak dengan media:

Perspektif perbedaan
individual:


sikap&organisasi personal individu
menentukan bagaimana ia memilih
stimulus dari lingkungan & bagaimana
ia memaknainya.

Perspektif kategori
sosial:

dalam masyarakat terdapat kelompok2
sosial yang reaksi pada stimulus
cenderung sama.

Perspektif hubungan
sosial:

pentingnya peranan hubungan sosial
yang informal dalam memengaruhi
reaksi orang terhadap media massa

Pendekatan motivasi dan

USES& GRATIFICATION
 Model ini memandang invididu sebagai makhluk suprarasional
dan sangat selektif.

 Asumsi dasar:
- Khalayak dianggap aktif
- Khalayak memilih media untuk memenuhi kebutuhannya
- Media bersaing

- Digagas oleh Katz, Blummer & Gurevutch, 1974

MOTIF MENGKONSUMSI
MEDIA
Apakah konsumsi media massa
merupakan perilaku yang
didorong oleh MOTIF?

Motif (kognitif /afektif)
dan gratifkasi media
Inisiatif

Motif

Kognitif

Afektif

Aktif

Pasif

Orientasi 
Stabilitas

Internal

Eksternal

Internal

Eksternal


Pemeliharaan

1.
Konsistensi

2. Atribusi

3.
Kategorisasi

4.
Objektivikasi

Pertumbuhan

5. Otonomi

6. Stimulasi


7. teleologis

8. Utilitarian

Pemeliharaan

9.
Reduksitas

10. Ekspresif

11. Ego
defensif

12.
Peneguhan

Pertumbuhan /
pengembanga
n


13.
Penonjolan

14. Afliasi

15.
Identifkasi

16 Peniruan

Tabel dari McGuire, dalam Rakhmat, 2011: 207

Motif kognitif
dan gratifkasi media
Teori atribusi:
Teori konsistensi:
empat teori utama
yang berperan ketika
manusia berusaha

memelihara stabilitas
psikologisnya
(Mcguire)
Teori objektivikasi
Teori kategorisasi

Teori
konsistensi

menekankan kebutuhan individu untuk
memelihara orientasi eksternal ? pada
lingkungan.

Teori
kategorisasi

yang menjelaskan upaya manusia untuk
memberikan makna tentang dunia
berdasarkan kategori internal dalam diri kita.


Teori atribusi

yang memandang individu sebagai psikolog
amatir yang mencoba memahami sebabsebab yang terjadi pada berbagai peristiwa
yang dihadapinya.

Teori
objektifkasi

yang menerangkan upaya manusia untuk
memberikan makna tentang dunia
berdasarkan hal-hal eksternal.

Motif kognitif
dan gratifkasi media

Teori otonomi

Teori stimulasi


Empat motif -teori
yang berperan ketika
manusia berusaha
mengembangkan
psikologisnya
Teori teologis

Teori utilitarian

Teori otonomi

manusia berusaha
mengaktualisasikan dirinya

Teori stimulasi manusia selalu berusaha mencari
pengalaman-pengalaman baru
Teori teologis

manusia mencoba mencocokkan
persepsinya dengan kondisi internal

yang dimiliki

Teori
utilitarian:

individu memperlakukan situasi
baru sebagai peluang untuk
memperoleh informasi media

Motif afektif
dan gratifkasi media
Teori reduksi
Teori ekspresif
tegangan
Motif2 afektif manusia
yang berperan ketika
manusia berusaha
memelihara stabilitas
psikologisnya:
Teori peneguhan

Teori ego defensif

Teori reduksi
tegangan

Teori
ekspresif

manusia sebagai system tegangan yang
memperoleh kepuasan pada pengurangan
ketegangan. Menurut kerangka teori ini,
komunikasi massa menyalurkan
kecenderungan destruktif manusia dengan
menyajikan peristiwa-peristiwa atau adeganadegan kekerasan.

manyatakan bahwa orang memperoleh
kepuasan dalam mengungkapkan eksistensi
dirinya. Komunikasi massa mempermudah
orang untuk berfantasi, melalui identifkasi
dengan tokoh-tokoh yang disajikan sehingga
orang secara tidak langsung mengungkapkan
perasaannya.

Teori egodefensif

Teori
peneguhan

beranggapan bahwa dalam hidup ini kita
mengembangkan citra diri ini serta berusaha
hidup sesuai dengan diri dunia kita. Dari
media massa kita memperoleh informasi
untuk membangun konsep diri kita,
pendangan dunia kita, dan pandangan kita
tentang sifat-sifat manusia dan hubungan
social. Pada saat citra diri mengalami
kerusakan, media massa dapat mengalihkan
perhatian kita dari kecemasan kita.
memandang bahwa orang dalamsituasi tertentu
akan bertingkah laku dengan suatu cara yang
membawanya kepada ganjaran seperti yang
telah dialami pada waktu lalu. Menurut
kerangka teori ini, orang menggunakan media
massa karena mendatangkan ganjarang berupa
informasi, hiburan, hubungan dengan orang
lain, dan sebagainya.

Motif afektif
dan gratifkasi media
Teori afliasi
Teori penonjolan
Motif2 afektif
manusia yang
berperan ketika
manusia berusaha
mengembangkan
psikologisnya:
Teori peniruan
Teori identifkasi

Teori
penonjolan

manusia sebagai makhluk yang
mengembangkan seluruh potensinya untuk
memperoleh penghargaan dari dirinya dan
dari orang lain. Komunikasi massa
merupakan institusi pendidikan yang
menyediakan informasi dan keterampilan
yang membantu orang untuk menaklukkan
dunia. Memenuhi kebutuhan individu akan
keinginan berkuasa.

Teori afliasi

manusia sebagai makhluk yang mencari kasih
saying dan penerimaan orang lain. Isi media
menegaskan kembali fungsi khalayak sebagai
peserta dalam drama kemanusian yang lebih
luas. Tidak jarang isi media massa juga
dipergunakan orang sebagai bahan
percakapan dalam membina interaksi social.
Disamping itu, media massa juga dapat
menjadi sahabat akrab bagi khalayaknya
yang setia.

Teori
identifkasi

manusia sebagai pemain peranan yang
berusaha memuaskan egonya dan
menambahkan peranan yang memuaskan
pada konsep dirinya.

Teori peniruan

hampir sama dengan teori identifkasi,
memandang manusia sebagai makhluk yang
meminta mengembangkan kemampuan
efektifnya. Tetapi, berbeda dengan teori
identifkasi, teori peniruan menekankan
orientasi eksternal dalam pencarian
gratifkasi. Di sini, individu dipandang secara
otomatis cenderung berempati dengan
perasaan orang-orang yang diamatinya dan
meniru perilakunya. Teori peniruanlah yang
dapat menjelaskan mengapa media massa
begitu berperan dalam menyebarkan trend
yang popular dikalangan masyarakat.

EFEK
KOMUNIKASI MASSA
Diyah Ayu Amalia Avina M.Si
Dewanto Putra Fajar M.Si
Zaza Fariza Yuniar S.I Kom

EFFECT KOMUNIKASI
MASSA
efek media massa sejatinya berhubungan
dengan pesan yang diterima oleh
audience.

Dengan demikian, audience baru bisa
merasakan efek ketika pesan dalam media
massa sudah menerpa dirinya.

Komunika
si massa

Effect

dampak
kehadira
n media
massa
sebagai
Obyek
fsik

dampak
pesan

Kognitif
Afektif
behavior

Efek Kehadiran Media Massa
(sebagai obyek fsik)
Bagian paling menarik dari kehadiran media
massa ialah pengaruh media massa tersebut
terhadap perilaku manusia, tidak hanya pesan
media massa tersebut yang mempengaruhi
perilaku kehidupan manusia, tapi juga
kehadiran media massa itu sendiri.

Effek Kehadiran Media Massa
(dari kehadirannya sbg benda
fsik)
efek ekonomis,
efek sosial,
Effect media
massa

efek
penjadwalan/perubah
an kegiatan,
efek penyaluran,
efek perasaan pada
media

Steven H Chaffee
(rahmat :2011)

Kognitif

dampak pesan
(dalam komas)

Afektif

behavior

EFEK KOGNITIF
MEDIA MASSA
• Efek kognitif adalah akibat
yang timbul pada diri
komunikan yang sifatnya
informative bagi dirinya.
• Media massa dapat membantu
khalayak dalam mempelajari
informasi yang bermanfaat
dan mengembangkan
keterampilan kognitif.


Melalui media massa, kita
memperoleh informasi tentang
benda, orang atau tempat
yang belum pernah kita
kunjungi secara langsung
(karlinah . 1999:8.7) .

EFEK KOGNITIF..(2)
• Citra= gambaran tentang
realitas yang tidak selalu
sesuai dengan realitas

• Komunikasi
mempengaruhi cara kita
mengorganisasikan citra
tentang lingkungan dan
citra inilah yang
mempengaruhi cara kita
berperilaku

Efek media dalam
Pembentukan dan perubahan citra
• Media massa menyampaikan informasi  membentuk ,
mempertahankan, meredefnisikan citra.

• Sense extension theory (McLuhan)  media massa sebagai jendela
informasi  peroleh informasi tentang berbagai hal yang belum
pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung.

Realitas yang ditampilkan oleh media massa adalah realitas yang
sudah diseleksi (second hand reality). Kita cenderung memperoleh
informasi tersebut semata-mata berdasarkan pada apa yang
dilaporkan media massa dan mempercayai atau memilirkan dunia
seata-mata berdasar apa yang dilaporkan dalam media massa.

• Agenda setting,
yaitu kemampuan media massa untuk
mempengaruhi apa yang dianggap penting
oleh masyarakat.

Efek Kognitif
Komunikasi Massa
• Tapi.. Seringkali masyarakat memperoleh
informasi baru dari media, tidak sama
dengan citra sebelumnya

Efek Kognitif
Komunikasi Massa

Agenda Setting


Media massa
(gatekeeper)
menyaring apa yang
akan disiarkan.
• Panjang penyajian
• Cara penonjolan

Efek Kognitif
Komunikasi Massa

Agenda Setting

Efek Kognitif
Komunikasi Massa
Efek Prososial Kognitif
• Bagaimana media
massa memberikan
manfaat yang
dikehendaki masyarakat
• Banyak orang
memperoleh
pengetahuan dalam
bidang yang diminati
dari media massa

EFEK AFEKTIF
KOMUNIKASI MASSA
• Efek afektif komas merupakan efek yang
terjadi dalam tataran perasaan atau emosi
audience setelah memperoleh informasi
melalui media massa.

• Efek afektif lebih banyak berperan
mengubah sikap individu dengan cara
mempengaruhi sisi psikologis individu
tersebut.

Faktor dan teori-teori
psikologis dalam
komunikasi massa

Teori Kognisi Sosial
(by Albert Bandura)
Bandura lebih sering menyebut
teori ini sebagai teori pembelajaran
sosial, yang berasumsi bahwa
perilaku individu diperoleh dengan
cara meniru, dengan begitu
perilaku meniru juga dapat
diperoleh dari proses mengamati
media massa (Harris, 2004:28).

Teori tersebut sebenarnya
menjelaskan bahwa individu bisa
menggunakan
media
massa
sebagai cara untuk mempelajari
sesuatu serta berperilaku.

TEORI KULTIVASI
(George Gebner)
Secara umum teori kultivasi
memandang bahwa individu
belajar mengamati dunia
melalui televisi, sehingga
mengubah pandangannya
terhadap dunia nyata melalui
televisi, dengan demikian ada
memori-memori yang
mengendap dan tersimpan
secara otomatis dalam benak
individu.
Hal itu membuat individu
memandang dunia dengan cara
yang berbeda (Harris, 2004: 29;
Sapphiro,1991).

TEORI-TEORI SOSIALISASI
Pada dasarnya teori-teori sosialisasi disusun
oleh banyak teori sosial termasuk teori kultivasi.
Teori sosialisasi secara umum memandang
pengaruh media secara langsung terhadap
individu.
Van Evra (1997) berpendapat bahwa pergaruh
televisi lebih besar terjadi pada anak- anak jika
mereka menggunakan media sebagai
pengalihan, serta menganggap media sebagai
suatu realitas (dalam Harris, 2004: 31).

TEORI-TEORI PENGGUNAAN DAN KEPUASAN
(Uses and Gratifcations)
(by Elihu Katz, Jay G. Blumer, Michael Gurevitch)
Teori yang dikembangkan oleh menjelaskan
bahwa pengalaman dan efek media
sebenarnya tergantung dari bagaimana
individu menggunakan media dan merasakan
kepuasan dari media tersebut
(Harris, 2004: 32).

Secara sederhana teori ini menjelaskan
tentang kepuasan individu tergantung dari
bagaimana individu menggunakan medianya.

Efek Afektif
Komunikasi Massa

Pembentukan dan perubahan sikap
• Ex: sikap terhadap anggota DPR

Efek Afektif Komunikasi
Massa
Rangsangan
emosional
Cth: video

Faktor yang
mempengaruhi:

suasana emosional
yang mendahului

Skema kognitif

Suasana terpaan

Predisposisi
individual
Tingkat identifkasi
khalayak dengan
tokoh

Efek Afektif Komunikasi
Massa
Rangsangan seksual

Hasil penelitian:
terpaan erotika -walaupun
singkat- membangkitkan gairah
seksual pada kebanyakan pria
dan wanita.

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
Efek prososial behavioral
• Prilaku prososial  memiliki
ketrampilan yang bermanfaat
bagi dirinya dan orang lain
• Cth: iklan layanan masyarakat
• Mengapa efek berbeda?
•  teori belajar sosial: proses
perhatian, pengingatan
(retention), reproduksi
motoris, motivasional

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
Agresi sebagai efek komunikasi
massa
agresi adalah setiap bentuk
perilaku yang diarahkan untuk
merusak atau melukai orang lain
yang menghindari perlakuan seperti
itu (Baron dan Byrne, 1979:405).
flm kekerasan mengajari agresi,
mengurangi kendali moral
penontonnya, dan menumpulkan
perasaan mereka.
orang cenderung meniru perilaku
yang diamatinya/ stimuli menjadi
teladan perilaku

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
Teori efek sosial komuniksai massa
( technosphere mewarnai sociosphere)
• Harold Adams Innis: media mempengaruhi
bentuk-bentuk organisasi sosial. Setiap media
memiliki kecenderungan memihak ruang/ waktu
(communication bias)

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
• Marshal McLuhan:
• setiap media mempunyai tata bahasanya sendiri.
Tata bahasa adalah seperangkat peraturan yang
erat kaitannya dengan berbagai alat indra dalam
hubungannya dengan penggunan media. Setiap
tata bahasa memiliki kecenderungan (bias) pada
alat indra tertentu dan media adalah perpanjangan
alat indra.

• global village

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
• George Gerbner: cultivation analysis  TV
sebagai mesin ideologi

Data empiris konsep mainstreaming &
resonance

Mainstreaming
• dimaksudkan sebagai kesamaan diantara pemirsa
berat (heavy viewers) pada berbagai kelompok
demografs, dan perbedaan dari kesamaan itu pada
pemirsa ringan (light viewers).
• Bila televisi sering kali menyajikan adegan
kekerasan, maka penonton berat akan melihat
dunia ini dipenuhi kekerasan. Sementara itu
penonton ringan akan melihat dunia tidak sesuram
Resonance
penonton berat.
• Bila tayangan televisi ternyata juga cocok dengan
apa yang disaksikan pemirsanya pada
lingkungannya, daya penanaman ideologi dari
televisi ini semakin kuat. Penonton yang tinggal di
daerah yang penuh kejahatan akan makin yakin
bahwa dunia yang ditayangkan televisi adalah
dunia yang sebenarnya.

Efek Behavioral
Komunikasi Massa
teori imitasi & sugesti
• kerangka teori imitasi pada efek media massa
terhadap anggota-anggota masyarakat, dimana
dengan adanya informasi dari media massa, maka
akan muncul orang-orang yang melakukan tindakan
serupa berita dari media massa tersebut.
• misal berita anak bunuh diri karena tidak punya uang
saku,  beberapa waktu kemudian muncul kasus
serupa
• David P. Philips

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46