Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dengan Menggunakan Metode
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
SISTEM PAKAR MENENTUKAN SANKSI TILANG LALU LINTAS ANGKUTAN
JALAN (LLAJ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
(STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI TEMBILAHAN)
Khairiah
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Islam Indragiri (UNISI)
Jl. Parit 1 Tembilahan Hulu, Tembilahan Riau
[email protected],
ABSTRAK
Pada pembahasan skripsi ini telah dilakukan penelitian tentang sistem pakar menentukan
sangsi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) berdasarkan pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh pengemudi. Penelitian ini dilakukan dengan metode forward chaining. Metode
forward chaining merupakan metode perunutan maju dengan melakukan penelusuran fakta sehingga
menghasilkan kesimpulan. Sistem pakar dengan metode forward chaining akan memberikan keluaran
berupa undang-undang yang dilanggar oleh pengemudi kemudian merekomendasikan sanksi yang
harus diterima oleh pengemudi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pakar dengan
metode forward chaining cocok untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ),
karena mampu menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan berdasarkan pelanggaran yang
dilakukan pengemudi.
Kata Kunci : Forward Chaining, Sistem Pakar, Pelanggaran, Sangsi Tilang
1. PENDAHULUAN
Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan, fakta dan
teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang
pakar dalam bidang tertentu. Menangani era informasi yang semakin canggih, sistem pakar
memberikan nilai tambah dalam memberikan solusi informasi.
Saat ini belum ada sistem yang bisa mengadopsi keahlian seorang hakim dalam menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat membantu hakim
dalam menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan agar sidang penentuan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan lebih cepat selesai.
Selain itu sanksi tilang yang diterima oleh pengemudi masih dipengaruhi unsur kekeluargaan,
sehingga dibutuhkan sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) yang
dapat memberikan sanksi tilang yang konsisten.
Sistem pakar dapat mengadopsi keahlian seorang pakar dalam menentukan sanksi tilang. Semua
pemikiran hakim mengenai sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan dituangkan dalam sebuah sistem
pakar. Dengan hadirnya sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan ini dapat
membantu hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan secara lebih cepat dan mudah.
Sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan metode forward chaining yang menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan berdasarkan pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengangkat masalah tersebut sebagai topik pada penelitian ini yang diberi judul “Sistem Pakar
Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dengan Menggunakan Metode
Forward Chaining”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yaitu :
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
15
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
a. Belum ada sistem yang dapat mengadopsi keahlian Hakim untuk menentukan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan (LLAJ) sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat membantu
mempermudah hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
b. Saat ini sanksi tilang yang diterima oleh pengemudi yang melakukan pelanggaran masih terdapat
unsur kekeluargaan, sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat menentukan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan (LLAJ) secara konsisten.
Agar pembahasan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut
:
a. Mesin inferensi yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Forward Chaining.
b. Aplikasi yang dibangun untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ)
berdasarkan pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kemudian merekomendasikan undangundang yang dilanggar oleh pengemudi tersebut dan menentukan sanksi apa yang harus diterima
pengemudi tersebut.
c. Penenlitian ini menggunakan 21 pelanggaran yang dilakukan pengemudi, 21 pasal undangundang yang mengatur pelanggaran, dan 4 sanksi yang diterima pengemudi yang melakukan
pelanggaran terebut.
d. Jenis sanksi yang dibahas pada penelitian ini adalah sanksi yang berupa denda maksimal.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem
Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk
memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut
sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2007).
2.2 Pengertian Pakar
Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode khusus, serta
mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasehat. Seorang pakar harus
mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yag berkaitan dengan topik permasalahan, jika
perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan, dan dapat
memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya (Sutojo dkk, 2010).
2.3 Pengertian Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik
penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar
dalam bidang tersebut (Sulistyohati dan Hidayat, 2008).
2.4 Arsitektur Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (User Interface),
basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge
acquisition faciliy), dan mekanisme inferensi (inference mechanis). Selain itu ada satu komponen
yang hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas penjelas (explanation facility) (Kusrini,
2006).
BASIS
PENGETAHUAN
(ATURAN)
MEMORI KERJA
(FAKTA)
MESIN
AGENDA
FASILITAS
PENJELASAN
FASILITAS AKUISISI
PENGETAHUAN
ATURAN MUKA PENGGUNA
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
16
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
a. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan
Fasilitas ini merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan akan suatu
masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya mendapatkan
pengetahuan dari buku, jurnal ilmiah, para pakar dibidangnya, laporan, literatur, dan seterusnya.
Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah, dan diorganisasikan
secara terstruktur menjadi basis pengetahuan (Andi, 2003).
b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Setelah proses akuisisi pengetahuan selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut harus
direpresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan,
dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk sistematis
(Andi, 2003).
c. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah suatu perangkat lunak yang mengimplementasikan suatu operasi
pelacakan dengan menggunakan basis pengetahuan dan basis data untuk mencapai solusi. Mesin
inferensi menguji kaidah-kaidah dengan pola urutan tertentu untuk mencocokkan kondisi sekarang
dan kondisi awal yang diberikan oleh basis data. Jika kaidah-kaidah tersebut cocok dengan kondisi
sekarang, maka kondisi tersebut dapat diberikan pada basis data dan dapat digunakan untuk mencari
fakta-fakta baru (Akhmad dan Taufik, 2010).
d. Memori Kerja
Memori kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi
fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi fakta-fakta yang ditemukan dalam proses
konsultasi (Kusrini, 2006).
e. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelas sistem merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan
tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pengguna tentang suatu
masalah, memberikan rekomendasi kepada pengguna, mengakomodasi kesalahan pengguna, dan
menjelaskan bagaimana suatu masalah terjadi (Akhmad dan Taufik, 2010).
a. Antar Muka Pengguna
Digunakan sebagai media komunikasi antara pengguna dan sistem pakar. Komunikasi ini paling
bagus bila disajikan dalam bahasa alami (natural language) dan dilengkapi dengan grafik, menu, dan
formulir elektronik. Pada bagian ini terjadi dialog antara sistem pakar dan pengguna (Sutojo dkk,
2010).
2.5 Diagram Konteks (Contex Diagram)
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara
entitas luar, masukan dan keluaran sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem (Kristanto, 2008).
2.6 Data Flow Diagram (DFD)
Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data di simpan, proses apa yang menghasilkan
data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2008).
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk
entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk diagram (Kadir,
2008).
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisi tahapan-tahapan dalam membangun sistem pakar menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
17
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Tahap 1
Penilaian
(Assessment)
ISSN:2302-8149
Formulasi Ulang
Kebutuhan
Tahap 2
Akuisisi
Pengetahuan
Eksplorasi
Pengetahuan
Tahap 3
Desain
Perbaikan
Stuktur
Tahap 4
Pengujian
Evaluasi
Tahap 5
Dokumentasi
Produk
Tahap 6
Pemeliharaan
Gambar 3.1 Tahapan Sistem Pakar
3.1 Tabel Keputusan
Tabel keputusan merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan pengetahuan. Tabel keputusan
merupakan matrik kondisi yang dipertimbangkan dalam pendeskripsian kaidah. Seperti yang
diperlihatkan pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Tabel Keputusan
Goal
S1
S2
√
√
√
√
√
Kondisi
P1 dan U1
P2 dan U2
P3 dan U3
P4 dan U4
P5 dan U5
Keterangan Kondisi :
No
P1
P2
P3
P4
P5
U1
U2
U3
U4
U5
S1
S2
Tabel 3.2 Keterangan Kondisi
Keterangan
Tidak dilengkapi perlengkapan (Ban Cadangan, Segitiga
Pengamanan, Dongkrak, Pembuka Roda, dan Peralatan P3K).
Kendaraan bermotor dipasangi perlengkapan yang mengganggu
keselamatan berlalu lintas
Tidak memenuhi Persyaratan teknis
Tidak memenuhi persyaratan laik jalan.
Melanggar aturan penggandengan dan penempelan.
Pasal 278 Jo Pasal 57 (3) UULLAJ
Pasal 279 Jo pasal 58 UULLAJ
Pasal 285 (2) jo pasal 106 (3) jo pasal 48 (2) UULLAJ
Pasal 286 jo 106 (3) jo pasal 48 (3) UULLAJ
Pasal 287 (6) jo pasal 106 (4) h UULLAJ
Denda Maksimal Rp 250.000, 00
Denda Maksimal Rp 500.000, 00
3.2 Pohon Keputusan
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
18
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
P1
T
U1
P2
Y
S1
U2
T
P3
Y
U3
T
Y
P4
S2
U4
T
P5
Y
U5
Gambar 3.2 Pohon Keputusan
Meskipun kaidah secara langsung dapat dihasilkan dari tabel keputusan tetapi untuk
menghasilkan kaidah yang efisien terdapat suatu langkah yang harus ditempuh yaitu membuat pohon
keputusan terlebih dahulu. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut (kondisi) yang dapat
direduksikan sehingga menghasilkan kaidah yang efesien dan optimal.
3.3 Kaidah Produksi
Kaidah dapat mengacu dari pohon keputusan yang telah dibuat. Himpunan kaidah sistem pakar
untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas dan angkutan jalan adalah sebagai berikut :
Kaidah 1
Tabel 3.3 Kaidah 1
Rule1
Kondisi dan aksi
If
Tidak dilengkapi perlengkapan (Ban Cadangan,
Segitiga Pengamanan, Dongkrak, Pembuka
Roda, dan Peralatan P3K).
And
Pasal 278 Jo Pasal 57 (3) UULLAJ
Then
Denda Maksimal Rp 250.000,00
Rule2
If
Then
And
Rule3
If
And
Then
Kaidah 2
Tabel 3.4 Kaidah 2
Kondisi dan aksi
Kendaraan bermotor dipasangi perlengkapan
yang mengganggu keselamatan berlalu lintas.
Pasal 279 Jo pasal 58 UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 3
Tabel 3.5 Kaidah 3
Kondisi dan aksi
Tidak memenuhi persyaratan teknis
Pasal 285 (2) jo pasal 106 (3) jo pasal 48 (2)
UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 4
Rule4
If
And
Then
Tabel 3.6 Kaidah 4
Kondisi dan aksi
Tidak memenuhi persyaratan laik jalan.
Pasal 286 jo 106 (3) jo pasal 48 (3) UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 5
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
19
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Rule5
If
And
Then
ISSN:2302-8149
Tabel 3.9 Kaidah 5
Kondisi dan aksi
Melanggar aturan penggandengan dan penempelan.
Pasal 287 (6) jo pasal 106 (4) h UULLAJ
Denda Maksimal Rp 250.000,00
4. PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Diagram Konteks (Contex Diagram)
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan proses kerja suatu sistem secara umum.
Pengemudi
Sanksi
Undang-undang
Pelanggaran
Login
SISTEM PAKAR
MENENTUKAN SANKSI
TILANG LLAJ
HAKIM
Slip_Sanksi_Tilang
PENGEMUDI
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
Slip_Sanksi_Tilang
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
HAKIM KETUA
Gambar 4.3 Diagram Konteks
4.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data di
simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan
proses yang dikenakan pada data tersebut.
4.3 Data Flow Diagram Level 0
Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) mempunyai 19 proses
yaitu simpan login, login, ganti login, hapus login, simpan pelanggaran, perbaiki pelanggaran, hapus
pelanggaran, simpan sanksi, perbaiki sanksi, hapus sanksi, simpan UU, perbaiki UU, hapus UU,
simpan pengemudi, perbaiki pengemudi, hapus pengemudi, simpan sanksi tilang, dan cetak slip sanksi
tilang, dan cetak laporan.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
20
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Login
Login_tersimpan
1.0
Simpan_Logi
n
ISSN:2302-8149
Pelanggaran
5.0
_tersimpan
Simpan_Pela
nggaran
Item_Pelan
ggaran
Item_Login
Item_Pelang
garan
6.0
Pelanggaran
Perbaiki_Pela
_Diperbaiki
nggaran
Validasi_Login
Status_Login
2.0 Login
Item_Login
Login_Terganti
3.0
Ganti_Login
Item_Login
Login_Terhapus
4.0
Hapus_Login
Informasi_Pelanggaran
_Diperbaiki
Item_Login
Informasi_Login_
Terganti
8.0
Simpan_UU
Pelanggaran
Ifmasi_Login
_Dhpus
UU
Item_UU
9.0
Perbaiki_UU
Item_Pelanggaran
7.0
Hapus_Pelan Pelanggaran_Dihapus
ggaran
Informasi_Pelanggaran
_Dihapus
UU_Tersimpan
10.0
Hapus_UU
UU_Diperbaiki
Item_UU
UU_dihapus
Item_UU
Informasi_UU_Diperbaiki
Informasi_UU_dihapus
Informasi_Sanksi_tilang_tersimpan
Item_Sanksi
HAKIM
Slip_sanksi_ti;ang
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
Item_sanksi
Item_Pengemudi
Sanksi
Sanksi_Tersimpa
n
11.0
Simpan_Sank
si
Pengemudi
_Tersimpan
14.0
Simpan_peng
emudi
Item_Pengemudi
Item_UU
17.0
Simpan_Sank
si_Tilang
Item_Pelanggaran
Pengemudi
Sanksi_tilang
_tersimpan
Item_sanksi
Sanksi_Diperbaiki
12.0
Perbaiki_sank
si
Item_sanksi
Sanksi_Dihapus
13.0
Hapus_sanksi
Informasi_Penge
mudi_diperbaiki
Informasi_sanksi
_Diperbaiki
15.0
Perbaiki_Peng
emudi
16.0
Hapus_Penge
mudi
Sanksi_Tilang
Item_Sanksi_Tilang
Pengemudi_diperbaiki
18.0
Cetak_slip_Sa
nksi_Tilang
Item_Pengemudi
Informasi_Peng
emudi_dihapus
Informasi_sanksi
_Dihapus
Item_Pengemudi
Item_Sanksi
_Tilang
Pengemudi_dihapus
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
19.0
Cetak_Lapora
n
Slip_sanksi_ti;ang
HAKIM_KETUA
PENGEMUDI
Gambar 4.4 DFD Level 0
4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang
Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) :
Pekerjaan
Pemilik_K
Alamat_P
Alamat
Jnis_Ken
Nama
No_Kend
Id_Penge
mudi
No_STUK
Pelanggra
n
Kd_Plang
grn
Jaminan
PENGEMUDI
PELANGGAR
AN
Melakukan
Kd_pelak
u
tanggal
Diatur
Kd_UU
hari
UU
UU
Menentukan
Menerima
SANKSI
Kd_peneri
ma
Kd_Sanks
i
tahun
hari
Sanksi
bulan
tanggal
Gambar4.5 ERD
Keterangan :
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
21
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) terdapat 4 entitas,
yaitu petugas, pengemudi, pelanggaran, uu, dan sanksi. Atribut dari entitas pengemudi adalah
id_pengemudi, nama_pengemudi,
alamat, pekerjaan, pemilik_kendaraan, alamat_pemilik,
jenis_kendaraan, no_kendaraan, No_STUK, dan jaminan. Atribut dari entitas pelanggaran adalah
kode_pelanggaran dan pelanggaran. Atribut dari entitas UU adalah kode_UU dan UU. Atribut dari
entitas sanksi adalah kode_sanksi dan sanksi.
Kardinalitas masing-masing entitas adalah sebagai berikut :
1. Satu PENGEMUDI minimalnya melakukan satu PELANGGARAN
2. Banyak PENGEMUDI maksimalnya melakukan banyak PELANGGARAN
Untuk menggambarkan hubungan banyak ke banyak pada entitas pengemudi dan pelanggaran
maka di tambahkan atribut asosiatif, yaitu atribut kode_pelaku, hari, dan tanggal.
3. Satu PELANGGARAN minimalnya diatur satu UU
4. Satu PELANGGARAN maksimalnya diatur satu UU
5. 1 UU minimalnya menentukan 1 sanksi
6. Banyak UU maksimalnya menentukan satu sanksi
7. 1 PENGEMUDI minimalnya menerima 1 sanksi
8. Banyak PENGEMUDI menerima banyak SANKSI.
Untuk menggambarkan hubungan banyak ke banyak pada entitas pengemudi dan sanksi maka
di tambahkan atribut asosiatif, yaitu atribut kode_sanksi, no_seri, hari, tanggal, dan total_sanksi.
IMPLEMENTASI
4.5 Menu Login
Gambar 4.6 Menu Login
Pada menu login pengguna program (hakim) meng-input-kan nama dan kata sandi. Jika nama dan
kata sandi yang di-input-kan benar maka akan tampil pesan login sukses, kliklah tombol ok untuk
dapat masuk pada menu utama sistem dan dapat menggunakan sistem pakar menentukan sanksi tilang
lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
4.6 Menu Utama
Menu utama sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) mempunyai
beberapa pilihan menu dan sub menu program. Menu login terdiri dari sub menu management login,
menu pengetahuan terdiri dari sub menu pelanggaran, undang-undang, sanksi. Menu proses terdiri
dari sub menu pengemudi dan tentukan sanksi tilang. Menu penjelasan terdiri dari sub menu
menjalankan program dan identitas. Menu program terdiri dari sub menu keluar.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
22
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Gambar 4.7 Menu utama
4.7 Menu Pelanggaran
Menu pelanggaran digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data
pelanggaran. Pelanggaran merupakan pengetahuan yang di simpan pada database untuk
mempermudah proses penentuan sanksi tilang pada program sistem pakar menentukan sanksi tilang
lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
Gambar 4.8 Pelanggaran
4.8 Menu Undang-Undang
Menu Undang-Undang digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data
undang-undang. Menu undang-undang dapat dipilih dari menu pengetahuan.
Gambar 4.9 Undang-undang
4.9 Menu Sanksi
Menu sanksi digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data sanksi. Menu
sanksi dapat dipilih dari menu pengetahuan.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
23
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Gambar 4.10 Sanksi
4.10
Menu Pengemudi
Menu pengemudi dipilih dari menu proses. Menu pengemudi digunakan untuk menyimpan,
memperbaiki, atau menghapus data pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas angkutan
jalan (LLAJ). Data-data pengemudi yang di simpan adalah Id pengemudi, nama, alamat, no hp,
pemilik, alamat pemilik, no kendaraan, jenis, no stuk, dan jaminan.
Gambar 4.11 Pengemudi
4.11
Menu Tentukan Sanksi Tilang
Menu tentukan sanksi tilang digunakan untuk mengetahui berapa sanksi tilang yang harus harus
dibayar oleh pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas angkutan jalan (LLAJ). Menu ini
merupakan menu inti sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
4.12
Hasil Pengujian
4.12.1 Login
Pengujian login dilakukan untuk mengetahui apakah proses login bekerja dengan baik sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh pengguna atau tidak. Pengujian login dilakukan dengan meng-inputkan nama dan kata sandi yang benar dan meng-input-kan nama dan kata sandi yang salah. Hasil dari
pengujian ini adalah jika pengguna meng-input-kan nama dan kata sandi yang benar maka pengguna
akan masuk pada menu utama sistem pakar menentukan sanksi tilanag lalu lintas angkutan jalan
(LLAJ).
Tabel 4.1 Pengujian Login (Data Normal)
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
24
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Event
Proses
Pene
kanan
tomb
ol ok
Pengguna
melakukan
proses
login
dengan
memasukka
n nama dan
kata sandi
yang benar
ISSN:2302-8149
Output
Hasil
Pengujian
Tampil pesan login Sesuai
sukses, pengguna
dapat masuk ke
menu utama sistem
pakar menentukan
sanksi tilang lalu
lintas
angkutan
jalan (LLAJ)
Tabel 4.2 Pengujian Login (Data Salah)
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Pene Pengguna
Tampil
pesan Sesuai
kanan melakukan maaf nama dan
tomb proses
kata sandi salah,
ol ok login
pengguna tidak
dengan
dapat masuk ke
memasukka menu
utama
n nama dan sistem
pakar
kata sandi menentukan
yang salah
sanksi
tilang
lalu
lintas
angkutan jalan
(LLAJ),
4.12.2 Pelanggaran
Pengujian pelanggaran digunakan untuk mengetahui apakah tombol simpan, perbaiki, dan
hapus pada form pelanggaran bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian pelanggaran data normal
dilakukan dengan mengisi item pelanggaran dengan benar kemudian menekan tombol simpan,
perbaiki, dan hapus. Hasil dari pengujian ini adalah pelanggaran tersimpan, pelanggaran telah
diperbaiki, dan pelanggaran terhapus.
Tabel 4.3 Pengujian Pelanggaran (Data Normal)
Event
Proses
Output
Hasil
Penguji
an
Penekana Melakukan
proses Pelanggaran
Sesuai
n tombol simpan pelanggaran
tersimpan pada
simpan
database
pelanggaran
Penekana Melakukan
proses Data
Sesuai
n tombol perbaikan
data pelanggaran
perbaiki
pelanggaran
telah diperbaiki
Penekana Melakukan
proses Data
Sesuai
n tombol penghapusan
data pelanggaran
hapus
pelanggaran yang telah terhapus
tersimpan
Pengujian pelanggaran data salah dilakukan dengan mengisi item pelanggaran secara tidak
benar kemudian menekan tombol simpan, perbaiki, dan hapus. Hasil dari pengujian ini adalah sistem
akan menampilkan kesalahan yang dilakukan pengguna.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
25
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Tabel 4.4 Pengujian Pelanggaran (Data Salah)
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Peneka Melakukan
Pelanggaran
Sesuai
nan
proses
tersimpan
tombol simpan
pada
simpan pelanggaran database
pelanggaran
Peneka Melakukan
Data
Sesuai
nan
proses
pelanggaran
tombol perbaikan
telah
perbaik data
diperbaiki
i
pelanggaran
Peneka Melakukan
Data
Sesuai
nan
proses
pelanggaran
tombol penghapusa terhapus
hapus
n
data
pelanggaran
yang telah
tersimpan
4.12.3 Tentukan Sanksi Tilang
Tabel 4.5 Pengujian Tentukan Sanksi Tilang (Data Normal)
Pengujian tentukan sanksi tilang digunakan untuk mengetahui apakah tombol cek sanksi
tilang, simpan, dan cetak laporan bekerja dengan baiki atau tidak. Pengujian tentukan sanksi tilang
data normal dilakukan dengan melakukan proses cek sanksi tilang, simpan dan cetak laporan sanksi
tilang secara benar.
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Peneka Melakuk Kode
Sesuai
nan
an proses undangtombol cek
undang,
Cek
sanksi
undangsanksi tilang
undang yang
tilang
dilanggar,
kode sanksi,
sanksi, dan
total sanksi
ditampilkan
Peneka Melakuk Data
hasil Sesuai
nan
an proses penentuan
tombol simpan
sanksi tilang
Simpan hasil
tersimpan di
penentua database
n sanksi
tilang
Peneka Melakuk Laporan
Sesuai
nan
an proses sanksi tilang
tombol cetak
tercetak
Cetak laporan
Laporan sanksi
tilang
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
26
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sistem pakar menentukan sanksi tilang lau lintas angkutan jalan (LLAJ) dapat membantu
mempermudah hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
b. Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dapat menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) secara konsisten.
5.2 Saran
Saran–saran yang dianggap perlu dikemukakan untuk pengembangan sistem pakar menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) adalah sebagai berikut :
a. Mengenalkan sistem pakar ini kepada mahasiswa hukum, sehingga mereka dapat merasakan
manfaat adanya sistem pakar yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Dengan
demikian mereka tertarik dan dapat berperan sebagai pakar dibidang ilmu hukum sekaligus
sebagai pembuat sistem pakar, sehingga sistem pakar yang dihasilkan akan lebih baik.
b. Perlu adanya pengembangan sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan
(LLAJ) dengan menggunakan metode yang lain sehingga dapat dihasilkan kesimpulan atau hasil
akhir yang lebih detail dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, dkk, (2010), Pengembangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Diesel : ISSN
2087-2607
Al-Fatta, Hanif, (2007), Analisa & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Andi, (2003), Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta : Andi
Bin Ladjamudin, Al-Bahra, (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hartati, Sri, dkk, (2008), Sistem Pakar & Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu
Jay, Efrain turban, dkk, (2005), Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta : Andi
Jogianto, (1989), Analisa & Desain. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Kadir, Abdul, (2008). Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Yogjakarta : Andi
Kristanto, Andi, (2007), Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media
Kusrini, (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset
Kusrini, (2008), Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi Offset
Samapto, Setio Agus, (2003). Penyelesaian Perkara Pidana Diluar Pengadilan Terhadap Dugaan
Kejahatan Pasal 359 KUHP dalam Perkara Lalu Lintas. Jurnal Manajerial : ISSN 02163705
Sasongko, (2007), Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer. Jurnal Teknologi
Informasi DINAMIK Volume XII. No 1 : ISSN 0854 – 9524
Sulistyohati, dkk, (2008), Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode
Dempster-Shafer. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) :
ISSN 1907-5022
Sutojo,T, dkk, (2010), Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi Offset
Syamsudin, Amir, (2013). Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009. Jakarta :
Rona Publishing
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
27
ISSN:2302-8149
SISTEM PAKAR MENENTUKAN SANKSI TILANG LALU LINTAS ANGKUTAN
JALAN (LLAJ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
(STUDI KASUS PENGADILAN NEGERI TEMBILAHAN)
Khairiah
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Islam Indragiri (UNISI)
Jl. Parit 1 Tembilahan Hulu, Tembilahan Riau
[email protected],
ABSTRAK
Pada pembahasan skripsi ini telah dilakukan penelitian tentang sistem pakar menentukan
sangsi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) berdasarkan pelanggaran-pelanggaran yang
dilakukan oleh pengemudi. Penelitian ini dilakukan dengan metode forward chaining. Metode
forward chaining merupakan metode perunutan maju dengan melakukan penelusuran fakta sehingga
menghasilkan kesimpulan. Sistem pakar dengan metode forward chaining akan memberikan keluaran
berupa undang-undang yang dilanggar oleh pengemudi kemudian merekomendasikan sanksi yang
harus diterima oleh pengemudi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pakar dengan
metode forward chaining cocok untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ),
karena mampu menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan berdasarkan pelanggaran yang
dilakukan pengemudi.
Kata Kunci : Forward Chaining, Sistem Pakar, Pelanggaran, Sangsi Tilang
1. PENDAHULUAN
Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan, fakta dan
teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang
pakar dalam bidang tertentu. Menangani era informasi yang semakin canggih, sistem pakar
memberikan nilai tambah dalam memberikan solusi informasi.
Saat ini belum ada sistem yang bisa mengadopsi keahlian seorang hakim dalam menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat membantu hakim
dalam menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan agar sidang penentuan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan lebih cepat selesai.
Selain itu sanksi tilang yang diterima oleh pengemudi masih dipengaruhi unsur kekeluargaan,
sehingga dibutuhkan sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) yang
dapat memberikan sanksi tilang yang konsisten.
Sistem pakar dapat mengadopsi keahlian seorang pakar dalam menentukan sanksi tilang. Semua
pemikiran hakim mengenai sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan dituangkan dalam sebuah sistem
pakar. Dengan hadirnya sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan ini dapat
membantu hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan secara lebih cepat dan mudah.
Sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan metode forward chaining yang menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan berdasarkan pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
mengangkat masalah tersebut sebagai topik pada penelitian ini yang diberi judul “Sistem Pakar
Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dengan Menggunakan Metode
Forward Chaining”.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, yaitu :
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
15
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
a. Belum ada sistem yang dapat mengadopsi keahlian Hakim untuk menentukan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan (LLAJ) sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat membantu
mempermudah hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
b. Saat ini sanksi tilang yang diterima oleh pengemudi yang melakukan pelanggaran masih terdapat
unsur kekeluargaan, sehingga dibutuhkan sistem pakar yang dapat menentukan sanksi tilang lalu
lintas angkutan jalan (LLAJ) secara konsisten.
Agar pembahasan tidak meluas, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut
:
a. Mesin inferensi yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah Forward Chaining.
b. Aplikasi yang dibangun untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ)
berdasarkan pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kemudian merekomendasikan undangundang yang dilanggar oleh pengemudi tersebut dan menentukan sanksi apa yang harus diterima
pengemudi tersebut.
c. Penenlitian ini menggunakan 21 pelanggaran yang dilakukan pengemudi, 21 pasal undangundang yang mengatur pelanggaran, dan 4 sanksi yang diterima pengemudi yang melakukan
pelanggaran terebut.
d. Jenis sanksi yang dibahas pada penelitian ini adalah sanksi yang berupa denda maksimal.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sistem
Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk
memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut
sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan (Kristanto, 2007).
2.2 Pengertian Pakar
Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode khusus, serta
mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasehat. Seorang pakar harus
mampu menjelaskan dan mempelajari hal-hal baru yag berkaitan dengan topik permasalahan, jika
perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan, dan dapat
memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya (Sutojo dkk, 2010).
2.3 Pengertian Sistem Pakar (Expert System)
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik
penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar
dalam bidang tersebut (Sulistyohati dan Hidayat, 2008).
2.4 Arsitektur Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (User Interface),
basis data sistem pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge
acquisition faciliy), dan mekanisme inferensi (inference mechanis). Selain itu ada satu komponen
yang hanya ada pada beberapa sistem pakar, yaitu fasilitas penjelas (explanation facility) (Kusrini,
2006).
BASIS
PENGETAHUAN
(ATURAN)
MEMORI KERJA
(FAKTA)
MESIN
AGENDA
FASILITAS
PENJELASAN
FASILITAS AKUISISI
PENGETAHUAN
ATURAN MUKA PENGGUNA
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
16
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
a. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan
Fasilitas ini merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan akan suatu
masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya mendapatkan
pengetahuan dari buku, jurnal ilmiah, para pakar dibidangnya, laporan, literatur, dan seterusnya.
Sumber pengetahuan tersebut dijadikan dokumentasi untuk dipelajari, diolah, dan diorganisasikan
secara terstruktur menjadi basis pengetahuan (Andi, 2003).
b. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)
Setelah proses akuisisi pengetahuan selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut harus
direpresentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan,
dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk sistematis
(Andi, 2003).
c. Mesin Inferensi
Mesin inferensi adalah suatu perangkat lunak yang mengimplementasikan suatu operasi
pelacakan dengan menggunakan basis pengetahuan dan basis data untuk mencapai solusi. Mesin
inferensi menguji kaidah-kaidah dengan pola urutan tertentu untuk mencocokkan kondisi sekarang
dan kondisi awal yang diberikan oleh basis data. Jika kaidah-kaidah tersebut cocok dengan kondisi
sekarang, maka kondisi tersebut dapat diberikan pada basis data dan dapat digunakan untuk mencari
fakta-fakta baru (Akhmad dan Taufik, 2010).
d. Memori Kerja
Memori kerja dalam arsitektur sistem pakar merupakan bagian dari sistem pakar yang berisi
fakta-fakta masalah yang ditemukan dalam suatu sesi, berisi fakta-fakta yang ditemukan dalam proses
konsultasi (Kusrini, 2006).
e. Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelas sistem merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan
tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pengguna tentang suatu
masalah, memberikan rekomendasi kepada pengguna, mengakomodasi kesalahan pengguna, dan
menjelaskan bagaimana suatu masalah terjadi (Akhmad dan Taufik, 2010).
a. Antar Muka Pengguna
Digunakan sebagai media komunikasi antara pengguna dan sistem pakar. Komunikasi ini paling
bagus bila disajikan dalam bahasa alami (natural language) dan dilengkapi dengan grafik, menu, dan
formulir elektronik. Pada bagian ini terjadi dialog antara sistem pakar dan pengguna (Sutojo dkk,
2010).
2.5 Diagram Konteks (Contex Diagram)
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara
entitas luar, masukan dan keluaran sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran
tunggal yang mewakili keseluruhan sistem (Kristanto, 2008).
2.6 Data Flow Diagram (DFD)
Suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan
kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data di simpan, proses apa yang menghasilkan
data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut
(Kristanto, 2008).
2.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk
entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk diagram (Kadir,
2008).
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian berisi tahapan-tahapan dalam membangun sistem pakar menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
17
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Tahap 1
Penilaian
(Assessment)
ISSN:2302-8149
Formulasi Ulang
Kebutuhan
Tahap 2
Akuisisi
Pengetahuan
Eksplorasi
Pengetahuan
Tahap 3
Desain
Perbaikan
Stuktur
Tahap 4
Pengujian
Evaluasi
Tahap 5
Dokumentasi
Produk
Tahap 6
Pemeliharaan
Gambar 3.1 Tahapan Sistem Pakar
3.1 Tabel Keputusan
Tabel keputusan merupakan suatu cara untuk mendokumentasikan pengetahuan. Tabel keputusan
merupakan matrik kondisi yang dipertimbangkan dalam pendeskripsian kaidah. Seperti yang
diperlihatkan pada tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1 Tabel Keputusan
Goal
S1
S2
√
√
√
√
√
Kondisi
P1 dan U1
P2 dan U2
P3 dan U3
P4 dan U4
P5 dan U5
Keterangan Kondisi :
No
P1
P2
P3
P4
P5
U1
U2
U3
U4
U5
S1
S2
Tabel 3.2 Keterangan Kondisi
Keterangan
Tidak dilengkapi perlengkapan (Ban Cadangan, Segitiga
Pengamanan, Dongkrak, Pembuka Roda, dan Peralatan P3K).
Kendaraan bermotor dipasangi perlengkapan yang mengganggu
keselamatan berlalu lintas
Tidak memenuhi Persyaratan teknis
Tidak memenuhi persyaratan laik jalan.
Melanggar aturan penggandengan dan penempelan.
Pasal 278 Jo Pasal 57 (3) UULLAJ
Pasal 279 Jo pasal 58 UULLAJ
Pasal 285 (2) jo pasal 106 (3) jo pasal 48 (2) UULLAJ
Pasal 286 jo 106 (3) jo pasal 48 (3) UULLAJ
Pasal 287 (6) jo pasal 106 (4) h UULLAJ
Denda Maksimal Rp 250.000, 00
Denda Maksimal Rp 500.000, 00
3.2 Pohon Keputusan
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
18
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
P1
T
U1
P2
Y
S1
U2
T
P3
Y
U3
T
Y
P4
S2
U4
T
P5
Y
U5
Gambar 3.2 Pohon Keputusan
Meskipun kaidah secara langsung dapat dihasilkan dari tabel keputusan tetapi untuk
menghasilkan kaidah yang efisien terdapat suatu langkah yang harus ditempuh yaitu membuat pohon
keputusan terlebih dahulu. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut (kondisi) yang dapat
direduksikan sehingga menghasilkan kaidah yang efesien dan optimal.
3.3 Kaidah Produksi
Kaidah dapat mengacu dari pohon keputusan yang telah dibuat. Himpunan kaidah sistem pakar
untuk menentukan sanksi tilang lalu lintas dan angkutan jalan adalah sebagai berikut :
Kaidah 1
Tabel 3.3 Kaidah 1
Rule1
Kondisi dan aksi
If
Tidak dilengkapi perlengkapan (Ban Cadangan,
Segitiga Pengamanan, Dongkrak, Pembuka
Roda, dan Peralatan P3K).
And
Pasal 278 Jo Pasal 57 (3) UULLAJ
Then
Denda Maksimal Rp 250.000,00
Rule2
If
Then
And
Rule3
If
And
Then
Kaidah 2
Tabel 3.4 Kaidah 2
Kondisi dan aksi
Kendaraan bermotor dipasangi perlengkapan
yang mengganggu keselamatan berlalu lintas.
Pasal 279 Jo pasal 58 UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 3
Tabel 3.5 Kaidah 3
Kondisi dan aksi
Tidak memenuhi persyaratan teknis
Pasal 285 (2) jo pasal 106 (3) jo pasal 48 (2)
UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 4
Rule4
If
And
Then
Tabel 3.6 Kaidah 4
Kondisi dan aksi
Tidak memenuhi persyaratan laik jalan.
Pasal 286 jo 106 (3) jo pasal 48 (3) UULLAJ
Denda Maksimal Rp 500.000,00
Kaidah 5
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
19
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Rule5
If
And
Then
ISSN:2302-8149
Tabel 3.9 Kaidah 5
Kondisi dan aksi
Melanggar aturan penggandengan dan penempelan.
Pasal 287 (6) jo pasal 106 (4) h UULLAJ
Denda Maksimal Rp 250.000,00
4. PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
4.1 Diagram Konteks (Contex Diagram)
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan proses kerja suatu sistem secara umum.
Pengemudi
Sanksi
Undang-undang
Pelanggaran
Login
SISTEM PAKAR
MENENTUKAN SANKSI
TILANG LLAJ
HAKIM
Slip_Sanksi_Tilang
PENGEMUDI
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
Slip_Sanksi_Tilang
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
HAKIM KETUA
Gambar 4.3 Diagram Konteks
4.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk
menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di mana data di
simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan
proses yang dikenakan pada data tersebut.
4.3 Data Flow Diagram Level 0
Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) mempunyai 19 proses
yaitu simpan login, login, ganti login, hapus login, simpan pelanggaran, perbaiki pelanggaran, hapus
pelanggaran, simpan sanksi, perbaiki sanksi, hapus sanksi, simpan UU, perbaiki UU, hapus UU,
simpan pengemudi, perbaiki pengemudi, hapus pengemudi, simpan sanksi tilang, dan cetak slip sanksi
tilang, dan cetak laporan.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
20
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Login
Login_tersimpan
1.0
Simpan_Logi
n
ISSN:2302-8149
Pelanggaran
5.0
_tersimpan
Simpan_Pela
nggaran
Item_Pelan
ggaran
Item_Login
Item_Pelang
garan
6.0
Pelanggaran
Perbaiki_Pela
_Diperbaiki
nggaran
Validasi_Login
Status_Login
2.0 Login
Item_Login
Login_Terganti
3.0
Ganti_Login
Item_Login
Login_Terhapus
4.0
Hapus_Login
Informasi_Pelanggaran
_Diperbaiki
Item_Login
Informasi_Login_
Terganti
8.0
Simpan_UU
Pelanggaran
Ifmasi_Login
_Dhpus
UU
Item_UU
9.0
Perbaiki_UU
Item_Pelanggaran
7.0
Hapus_Pelan Pelanggaran_Dihapus
ggaran
Informasi_Pelanggaran
_Dihapus
UU_Tersimpan
10.0
Hapus_UU
UU_Diperbaiki
Item_UU
UU_dihapus
Item_UU
Informasi_UU_Diperbaiki
Informasi_UU_dihapus
Informasi_Sanksi_tilang_tersimpan
Item_Sanksi
HAKIM
Slip_sanksi_ti;ang
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
Item_sanksi
Item_Pengemudi
Sanksi
Sanksi_Tersimpa
n
11.0
Simpan_Sank
si
Pengemudi
_Tersimpan
14.0
Simpan_peng
emudi
Item_Pengemudi
Item_UU
17.0
Simpan_Sank
si_Tilang
Item_Pelanggaran
Pengemudi
Sanksi_tilang
_tersimpan
Item_sanksi
Sanksi_Diperbaiki
12.0
Perbaiki_sank
si
Item_sanksi
Sanksi_Dihapus
13.0
Hapus_sanksi
Informasi_Penge
mudi_diperbaiki
Informasi_sanksi
_Diperbaiki
15.0
Perbaiki_Peng
emudi
16.0
Hapus_Penge
mudi
Sanksi_Tilang
Item_Sanksi_Tilang
Pengemudi_diperbaiki
18.0
Cetak_slip_Sa
nksi_Tilang
Item_Pengemudi
Informasi_Peng
emudi_dihapus
Informasi_sanksi
_Dihapus
Item_Pengemudi
Item_Sanksi
_Tilang
Pengemudi_dihapus
Laporan_Bulanan_Sanksi_Tilang
19.0
Cetak_Lapora
n
Slip_sanksi_ti;ang
HAKIM_KETUA
PENGEMUDI
Gambar 4.4 DFD Level 0
4.4 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berikut ini adalah Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang
Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) :
Pekerjaan
Pemilik_K
Alamat_P
Alamat
Jnis_Ken
Nama
No_Kend
Id_Penge
mudi
No_STUK
Pelanggra
n
Kd_Plang
grn
Jaminan
PENGEMUDI
PELANGGAR
AN
Melakukan
Kd_pelak
u
tanggal
Diatur
Kd_UU
hari
UU
UU
Menentukan
Menerima
SANKSI
Kd_peneri
ma
Kd_Sanks
i
tahun
hari
Sanksi
bulan
tanggal
Gambar4.5 ERD
Keterangan :
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
21
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) terdapat 4 entitas,
yaitu petugas, pengemudi, pelanggaran, uu, dan sanksi. Atribut dari entitas pengemudi adalah
id_pengemudi, nama_pengemudi,
alamat, pekerjaan, pemilik_kendaraan, alamat_pemilik,
jenis_kendaraan, no_kendaraan, No_STUK, dan jaminan. Atribut dari entitas pelanggaran adalah
kode_pelanggaran dan pelanggaran. Atribut dari entitas UU adalah kode_UU dan UU. Atribut dari
entitas sanksi adalah kode_sanksi dan sanksi.
Kardinalitas masing-masing entitas adalah sebagai berikut :
1. Satu PENGEMUDI minimalnya melakukan satu PELANGGARAN
2. Banyak PENGEMUDI maksimalnya melakukan banyak PELANGGARAN
Untuk menggambarkan hubungan banyak ke banyak pada entitas pengemudi dan pelanggaran
maka di tambahkan atribut asosiatif, yaitu atribut kode_pelaku, hari, dan tanggal.
3. Satu PELANGGARAN minimalnya diatur satu UU
4. Satu PELANGGARAN maksimalnya diatur satu UU
5. 1 UU minimalnya menentukan 1 sanksi
6. Banyak UU maksimalnya menentukan satu sanksi
7. 1 PENGEMUDI minimalnya menerima 1 sanksi
8. Banyak PENGEMUDI menerima banyak SANKSI.
Untuk menggambarkan hubungan banyak ke banyak pada entitas pengemudi dan sanksi maka
di tambahkan atribut asosiatif, yaitu atribut kode_sanksi, no_seri, hari, tanggal, dan total_sanksi.
IMPLEMENTASI
4.5 Menu Login
Gambar 4.6 Menu Login
Pada menu login pengguna program (hakim) meng-input-kan nama dan kata sandi. Jika nama dan
kata sandi yang di-input-kan benar maka akan tampil pesan login sukses, kliklah tombol ok untuk
dapat masuk pada menu utama sistem dan dapat menggunakan sistem pakar menentukan sanksi tilang
lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
4.6 Menu Utama
Menu utama sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) mempunyai
beberapa pilihan menu dan sub menu program. Menu login terdiri dari sub menu management login,
menu pengetahuan terdiri dari sub menu pelanggaran, undang-undang, sanksi. Menu proses terdiri
dari sub menu pengemudi dan tentukan sanksi tilang. Menu penjelasan terdiri dari sub menu
menjalankan program dan identitas. Menu program terdiri dari sub menu keluar.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
22
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Gambar 4.7 Menu utama
4.7 Menu Pelanggaran
Menu pelanggaran digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data
pelanggaran. Pelanggaran merupakan pengetahuan yang di simpan pada database untuk
mempermudah proses penentuan sanksi tilang pada program sistem pakar menentukan sanksi tilang
lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
Gambar 4.8 Pelanggaran
4.8 Menu Undang-Undang
Menu Undang-Undang digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data
undang-undang. Menu undang-undang dapat dipilih dari menu pengetahuan.
Gambar 4.9 Undang-undang
4.9 Menu Sanksi
Menu sanksi digunakan untuk menyimpan, memperbaiki, atau menghapus data-data sanksi. Menu
sanksi dapat dipilih dari menu pengetahuan.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
23
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Gambar 4.10 Sanksi
4.10
Menu Pengemudi
Menu pengemudi dipilih dari menu proses. Menu pengemudi digunakan untuk menyimpan,
memperbaiki, atau menghapus data pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas angkutan
jalan (LLAJ). Data-data pengemudi yang di simpan adalah Id pengemudi, nama, alamat, no hp,
pemilik, alamat pemilik, no kendaraan, jenis, no stuk, dan jaminan.
Gambar 4.11 Pengemudi
4.11
Menu Tentukan Sanksi Tilang
Menu tentukan sanksi tilang digunakan untuk mengetahui berapa sanksi tilang yang harus harus
dibayar oleh pengemudi yang melakukan pelanggaran lalu lintas angkutan jalan (LLAJ). Menu ini
merupakan menu inti sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
4.12
Hasil Pengujian
4.12.1 Login
Pengujian login dilakukan untuk mengetahui apakah proses login bekerja dengan baik sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh pengguna atau tidak. Pengujian login dilakukan dengan meng-inputkan nama dan kata sandi yang benar dan meng-input-kan nama dan kata sandi yang salah. Hasil dari
pengujian ini adalah jika pengguna meng-input-kan nama dan kata sandi yang benar maka pengguna
akan masuk pada menu utama sistem pakar menentukan sanksi tilanag lalu lintas angkutan jalan
(LLAJ).
Tabel 4.1 Pengujian Login (Data Normal)
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
24
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
Event
Proses
Pene
kanan
tomb
ol ok
Pengguna
melakukan
proses
login
dengan
memasukka
n nama dan
kata sandi
yang benar
ISSN:2302-8149
Output
Hasil
Pengujian
Tampil pesan login Sesuai
sukses, pengguna
dapat masuk ke
menu utama sistem
pakar menentukan
sanksi tilang lalu
lintas
angkutan
jalan (LLAJ)
Tabel 4.2 Pengujian Login (Data Salah)
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Pene Pengguna
Tampil
pesan Sesuai
kanan melakukan maaf nama dan
tomb proses
kata sandi salah,
ol ok login
pengguna tidak
dengan
dapat masuk ke
memasukka menu
utama
n nama dan sistem
pakar
kata sandi menentukan
yang salah
sanksi
tilang
lalu
lintas
angkutan jalan
(LLAJ),
4.12.2 Pelanggaran
Pengujian pelanggaran digunakan untuk mengetahui apakah tombol simpan, perbaiki, dan
hapus pada form pelanggaran bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian pelanggaran data normal
dilakukan dengan mengisi item pelanggaran dengan benar kemudian menekan tombol simpan,
perbaiki, dan hapus. Hasil dari pengujian ini adalah pelanggaran tersimpan, pelanggaran telah
diperbaiki, dan pelanggaran terhapus.
Tabel 4.3 Pengujian Pelanggaran (Data Normal)
Event
Proses
Output
Hasil
Penguji
an
Penekana Melakukan
proses Pelanggaran
Sesuai
n tombol simpan pelanggaran
tersimpan pada
simpan
database
pelanggaran
Penekana Melakukan
proses Data
Sesuai
n tombol perbaikan
data pelanggaran
perbaiki
pelanggaran
telah diperbaiki
Penekana Melakukan
proses Data
Sesuai
n tombol penghapusan
data pelanggaran
hapus
pelanggaran yang telah terhapus
tersimpan
Pengujian pelanggaran data salah dilakukan dengan mengisi item pelanggaran secara tidak
benar kemudian menekan tombol simpan, perbaiki, dan hapus. Hasil dari pengujian ini adalah sistem
akan menampilkan kesalahan yang dilakukan pengguna.
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
25
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
Tabel 4.4 Pengujian Pelanggaran (Data Salah)
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Peneka Melakukan
Pelanggaran
Sesuai
nan
proses
tersimpan
tombol simpan
pada
simpan pelanggaran database
pelanggaran
Peneka Melakukan
Data
Sesuai
nan
proses
pelanggaran
tombol perbaikan
telah
perbaik data
diperbaiki
i
pelanggaran
Peneka Melakukan
Data
Sesuai
nan
proses
pelanggaran
tombol penghapusa terhapus
hapus
n
data
pelanggaran
yang telah
tersimpan
4.12.3 Tentukan Sanksi Tilang
Tabel 4.5 Pengujian Tentukan Sanksi Tilang (Data Normal)
Pengujian tentukan sanksi tilang digunakan untuk mengetahui apakah tombol cek sanksi
tilang, simpan, dan cetak laporan bekerja dengan baiki atau tidak. Pengujian tentukan sanksi tilang
data normal dilakukan dengan melakukan proses cek sanksi tilang, simpan dan cetak laporan sanksi
tilang secara benar.
Event
Proses
Output
Hasil
Pengujian
Peneka Melakuk Kode
Sesuai
nan
an proses undangtombol cek
undang,
Cek
sanksi
undangsanksi tilang
undang yang
tilang
dilanggar,
kode sanksi,
sanksi, dan
total sanksi
ditampilkan
Peneka Melakuk Data
hasil Sesuai
nan
an proses penentuan
tombol simpan
sanksi tilang
Simpan hasil
tersimpan di
penentua database
n sanksi
tilang
Peneka Melakuk Laporan
Sesuai
nan
an proses sanksi tilang
tombol cetak
tercetak
Cetak laporan
Laporan sanksi
tilang
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
26
Jurnal SISTEMASI, Volume 3, Nomor 1, Januari 2014 : 15 – 27
ISSN:2302-8149
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sistem pakar menentukan sanksi tilang lau lintas angkutan jalan (LLAJ) dapat membantu
mempermudah hakim menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ).
b. Sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dapat menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) secara konsisten.
5.2 Saran
Saran–saran yang dianggap perlu dikemukakan untuk pengembangan sistem pakar menentukan
sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) adalah sebagai berikut :
a. Mengenalkan sistem pakar ini kepada mahasiswa hukum, sehingga mereka dapat merasakan
manfaat adanya sistem pakar yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya. Dengan
demikian mereka tertarik dan dapat berperan sebagai pakar dibidang ilmu hukum sekaligus
sebagai pembuat sistem pakar, sehingga sistem pakar yang dihasilkan akan lebih baik.
b. Perlu adanya pengembangan sistem pakar menentukan sanksi tilang lalu lintas angkutan jalan
(LLAJ) dengan menggunakan metode yang lain sehingga dapat dihasilkan kesimpulan atau hasil
akhir yang lebih detail dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, dkk, (2010), Pengembangan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Kerusakan Diesel : ISSN
2087-2607
Al-Fatta, Hanif, (2007), Analisa & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi
Andi, (2003), Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta : Andi
Bin Ladjamudin, Al-Bahra, (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Hartati, Sri, dkk, (2008), Sistem Pakar & Pengembangannya. Yogyakarta : Graha Ilmu
Jay, Efrain turban, dkk, (2005), Decision Support Systems and Intelligent Systems. Yogyakarta : Andi
Jogianto, (1989), Analisa & Desain. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Kadir, Abdul, (2008). Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Yogjakarta : Andi
Kristanto, Andi, (2007), Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media
Kusrini, (2006), Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset
Kusrini, (2008), Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta : Andi Offset
Samapto, Setio Agus, (2003). Penyelesaian Perkara Pidana Diluar Pengadilan Terhadap Dugaan
Kejahatan Pasal 359 KUHP dalam Perkara Lalu Lintas. Jurnal Manajerial : ISSN 02163705
Sasongko, (2007), Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer. Jurnal Teknologi
Informasi DINAMIK Volume XII. No 1 : ISSN 0854 – 9524
Sulistyohati, dkk, (2008), Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Ginjal Dengan Metode
Dempster-Shafer. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008) :
ISSN 1907-5022
Sutojo,T, dkk, (2010), Kecerdasan Buatan. Yogyakarta : Andi Offset
Syamsudin, Amir, (2013). Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009. Jakarta :
Rona Publishing
Khairiah, Sistem Pakar Menentukan Sanksi Tilang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Llaj)
Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining (Studi Kasus Pengadilan Negeri Tembilahan)
27