KEBIJAKAN DAN UPAYA BERSAMA DALAM MENCAPAI RENCANA STRATEGIS
KEBIJAKAN DAN UPAYA BERSAMA
DALAM MENCAPAI RENCANA STRATEGIS
DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNANJakarta, 31 Maret 2016
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DIREKTORAT BINA PENATAAN BANGUNAN OUTLINE
- PENDAHULUAN
- ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
- TUJUAN DAN SASARAN
- TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
PENDAHULUAN
ISU STRATEGIS
A. PERMASALAHAN GLOBAL
- LEDAKAN PENDUDUK DUNIA
- INDUSTRIALISASI
- OVER CONSUMPTION PEMANASAN GLOBAL PERUBAHAN IKLIM POLUSI
C. KESEPAKATAN PENANGANAN MASALAH GLOBAL SUSTAINABLE DEVELOPMENT :
- Penyusunan RTBL
- Pengembangan kota berkelanjutan (kota cerdas, kota pusaka, kota hijau, kota berketahanan)
- Infrastruktur dan bangunan ramah lingkungan
- Penataan kawasan perbatasan
- Pengelolaan Rumah Negara • Penyusunan Pengaturan • Penegakan penerapan SLF, IMB, dan TABG
- Pendataan Bangunan Gedung
- GREEN NEIGHBORHOOD
- GREEN BUILDING
- URBAN HERITAGE
- INCLUSIVE DEVELOPMENT (Aksesibilitas, Gender sensitive)
KONFERENSI RIO +20 AGENDA HABITAT PENYEDIAAN RTH <30% BENCANA ALAM PENGELOLAAN RUMAH NEGARA TIDAK TERTATANYA BANGUNAN KEBUTUHAN PENANGANAN BIDANG PBL
KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN SOSIAL KRISIS ENERGI & AIR BERSIH BENCANA
ALAM
4
PERMASALAHAN NASIONAL BIDANG PBL PENCEGAHAN INDIKASI BERKEMBANGNYA PERMUKIMAN KUMUH RENDAHNYA PENDATAAN BG RENDAHNYA PENERAPAN SLF DANAN IMB RENDAHNYA JUMLAH TABG DI DAERAH PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI,
KERANGKA REGULASI, DANKERANGKA KELEMBAGAAN
RPJMN TAHUN 2015-2019
(Perpres 2/2015 tentang RPJMN 2015-2019) Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Perdesaan
Pengembangan Tata Ruang Wilayah Nasional
Pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan diarahkan untuk
mewujudkan kota-kota berkelanjutan dan berdaya saing, melalui
pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa, sekaligus mengembangkan
kota layak huni, kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana, serta
kota cerdas, berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi, dan budaya
lokal.Perwujudan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Menyediakan sarana dan prasarana yang berorientasi pada konsep hijau dan berketahanan antara lain: green open space (Ruang Terbuka Hijau), green waste (pengelolaan sampah dan limbah), green water (efisiensi pemanfaatan dan pengelolaan air permukaan), green transportation (transportasi ramah lingkungan dan terbarukan), green energy (pemanfaatan sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarukan), green economy (pengembangan ekonomi yang berwawasan lingkungan),
green building (bangunan gedung hijau).
Pengembangan Tata Ruang Wilayah Nasional Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari luas kawasan perkotaan.
ARAH PERENCANAAN DIT. BPB
dalam RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan melalui : N A
1. Pembinaan dan pengawasan khususnya bangunan milik Pemerintah di seluruh kabupaten/kota R A
2. Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria (NSPK) untuk seluruh bangunan gedung dan penerapan penyelenggaraan bangunan hijau di seluruh S kab/kota
A S 3. Menciptakan building codes yg dapat menjadi rujukan bagi penyelenggaraan & penataan bangunan di seluruh kab/kota.
Target Total Program/kegiatan Sasaran Indikator Alokasi
2015 2016 2017 2018 2019 (Milyar)
Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan, dan Pelaksanaan PBL, Pengelolaan Gedung, dan Rumah Negara 10.019
Penataan Terselenggaranya Luasan penataan 73.500 100.000 144.000 124.000 111.500 Bangunan penataan bangunan di bangunan (m2) 553.000 m2Terselenggaranya fasilitasi Jumlah kota, Fasilitasi Kota dan 5 kota, 5 kota, 5 kota, 3 kota, 2 kota dan kawasan kawasan perkotaan
Kawasan Perkotaan
4
3 3 kawasa perkotaan dalam metropolitan dan dalam Pemenuhan kawasan kawasa kawasan n pemenuhan SPP dan kota/kawasan
SPP dan metropolit n metropoli metrop pengembangan Kota perkotaan terfasilitasi
Pengembangan an, metrop tan, olitan, Layak Huni, Kota Hijau, dan pemenuhan SPP dan
Kota Layak Huni, 168 olitan, 194 194 Kota Cerdas di 18 kota, 12 pengembangan Kota
Kota Hijau, dan kawasan 188 kawasan kawasa kawasan perkotaan Layak Huni, Kota
Kota Cerdas perkotaan kawasa perkotaa n metropolitan, 744 Hijau, dan Kota n n perkota kota/kawasan perkotaan Cerdas perkota an an
Proyek Terlaksananya proyek Jumlah 200 300 300 200 200 percontohan ruang percontohan ruang kecamatan terbuka publik untuk terbuka publik untuk percontohan menonton bersama menonton bersama video/film bertema video/film bertema revolusi revolusi mental mental di 1200 kecamatan
KERANGKA REGULASI
Peraturan di Aspek Teknis
Peraturan di Aspek Kebijakan & Perencanaan Peraturan Aspek Organisasi/ Kelembagaan Peraturan Aspek Kewenangan Lintas Pemerintahan
Amanat Internasional
- Agenda Habitat • RIO + 20
- MDGs
- UU 28/2002 ttg Bangunan Gedung
- UU 1/2011 ttg Perumahan & Kawasan Permukiman • UU 20/2011 ttg Rumah Susun • UU 72/1957 ttg Penjualan Rumah Negara • PP 40/1994 ttg Rumah Negara • PP 36/2005 ttg Peraturan Pelaksanaan UU BG
- PP 65/2005 ttg Pedoman Penyusunan & Penerapan SPM
- Peraturan Menteri PU, SE Menteri, SNI terkait lainnya
- UU 26/2007 ttg Penataan Ruang • UU 25/2004 ttg Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
- UU 17/2007 ttg RPJPN 2005-2025
- RPJMN 2015-2019
- Perpres 2/2015 ttg RPJMN 2015- 2019
- PermenPUPR No.13.1/PRT/M/2015 ttg Renstra Kementerian PUPR 2015- 2019
Dit. BPB
- Perpres 7/2015 ttg Organisasi Kementerian Negara • Perpres 15/205 ttg Kementerian PUP
- Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan perencanaan teknis, penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, gedung, pengelolaan rumah negara, penataan bangunan dan lingkungan khusus, serta penyusunan standardisasi dan penguatan kelembagaan
KERANGKA KELEMBAGAAN TUGAS
FUNGSI
1. Penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi & pelaporan
2. Pelaksanaan kebijakan
3. Penyusunan NSPK
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi
5. Fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan (di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya).
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.
Penyusunan NSPK Kebijakan & Strategi, Rencana Teknis Penyelenggaraan bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Bimbingan Teknis, Fasilitasi, Pemberdayaan, Penguatan Kelembagaan
Supervisi,
Evaluasi &
Pelaporan
Pelaksanaan urusan tata usaha & Rumah Tangga
A. Fungsi Regulator C. Fungsi Operator
B. Fungsi Policy Maker & Planner
E. Fungsi
Evaluator
F. Fungsi Internal Administrator Direktorat BPBD. Fungsi Mentor, Organizer- Facilitator, Enabler/Empower
Sumber : PermenPUPR No.15/PRT/M/2015 ttg Organisasi & Tata Kerja Kementerian PUPR
TUJUAN DAN SASARAN
TUJUAN
1. Menyelenggarakan bangunan gedung yang andal dalam mendukung pembangunan Pos Lintas Batas
Negara, Tempat Evakuasi Sementara, Bangunan Gedung Hijau dan tugas lainnya di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan2. Menyelenggarakan penataan bangunan dan lingkungan yang tertib dan ramah lingkungan dalam mendukung pencegahan perkembangan kawasan kumuh 3.
Menyelenggarakan revitalisasi kawasan tematik perkotaan guna mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan
4. Menyediakan pengaturan bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 5.
Melakukan pembinaan terhadap aparat pemerintah daerah di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
6. Melakukan penguatan kelembagaan di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 7.
Melakukan pengelolaan Rumah Negara secara tertib 8. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk terlibat aktif dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
9. Meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
SASARAN 1.
Terbangunnya Pos Lintas Batas Negara, Tempat Evakuasi Sementara, Bangunan Gedung Hijau dan bangunan gedung lainnya di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
2. Tertatanya bangunan dan lingkungan yang tertib dan ramah lingkungan dalam mendukung pencegahan perkembangan kawasan kumuh 3.
Terselenggaranya percontohan kawasan tematik perkotaan, yang meliputi: Kota Hijau, Kota Cerdas, Kota Pusaka, Eco District, Kebun Raya, Kawasan Strategis dan Kawasan Pengembangan Destinasi Wisata 4.
Tersedianya Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
5. Terbinanya aparat pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas di bidang Penataan Bangunan dam Lingkungan
6. Terwujudnya penguatan kelembagaan di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 7.
Tertibnya pengelolaan Rumah Negara 8. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan 9. Meningkatnya kerjasama dengan dunia usaha di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan
STRATEGI BPB
- Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Penataan Bangunan Lingkungan yang layak huni dan berkelanjutan
• Terbina dan tertibnya penyelenggaraan bangunan
gedung dan penataan bangunan lingkungan di daerah- Tersedianya bangunan gedung & penataan bangunan lingkungan yang layak, andal & berjati diri
Perspektif Sumber Daya utk Belajar & Tumbuh ORGANISASI
SDM
SARANA & PRASARANA
SISTEM INFORMASI & PENGETAHUAN
Perspektif Proses Bisnis Internal Dit BPB Perencanaan yang terarah & terpadu Monitoring & Evaluasi Kinerja yg efektif
Perspektif Finansial Alokasi Anggaran
Tata Kelola Keuangan
Ketersediaan NSPK yg implementatif Kebijakan dan Strategi yg komprehensif Bimtek, bantek, supervisi bidang penataan bangunan gedung umum & bangunan gedung negara, & gedung istrana kepresidenan Bimtek, supervisi, dan pengelolaan rumah negara Bimtek, bantek, supervisi, dan fasilitasi penyelenggaraan penataan bangunan & lingkungan, revitalisasi kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, ruang terbuka hijau, kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya Perspektif Stakeholder Kementerian PUPR
Pemda
Masyarakat/ Penyelenggara
Terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang andal
dan berkelanjutan
Membangun Sistem Fasilitasi Pemda Pemberdayaan Masyarakat
JEJARING KEMITRAAN
- Struktur organisasi
- Tusi organisasi
- Kepemimpinan
- Kuantitas & Kualitas SDM
- Manajemen SDM
- Kuantitas & Kualitas sarpras
- Manajemen sarpras
- Pengelolaan datin & pengetahuan dgn dukungan TIK
- Stakeholder pusat, prov, kota/kab, swasta, masy.
STRATEGI PENDEKATAN
Strategi Sasaran Strategis Output Aktivitas Pendekatan
Penyelenggaraan Bangunan Gedung Pusaka, Bangunan Gedung Hijau, Membangun Sistem Memberikan dukungan Bangunan Gedung * Bangunan Gedung Mitigasi Bencana, Bangunan pembangunan sistem Pendukung Kebun Raya Penataan Bangunan Pengembangan Pos Lintas Batas Negara dan Lingkungan dalam mewujudkan Penataan Bangunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) kawasan perkotaan
dan Lingkungan Penataan Bangunan Kawasan Strategis yang aman.
Revitalisasi Kawasan Penataan kawasan Kebun Raya, Penataan kawasan
Tematik* Kota Hijau, Penataan Kawasan Pusaka, Penataan kawasan menunjang Wisata
Penyusunan Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria Fasilitasi Daerah Melakukan fasilitasi
2 Provinsi/Kab./Kota kepada daerah dalam Standar/Pedoman (NSPK)
penguatan Bidang Penataan kelembagaan, Bangunan keuangan, dan
Binwas Penataan Fasilitasi Legalisasi Perda BG Kab/Kota, Pembinaan kemitraan termasuk Bangunan dan Pengawasan Bidang Penataan Bangunan, pembinaan teknis
Pengelolaan Rumah Negara terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan
Fasilitasi Ruang Fasilitasi Ruang Terbuka Publik untuk menonton Film Memberdayakan Memberikan
3 Masyarakat dukungan Penataan Terbuka Publik Revolusi Mental
- – (Melalui PIP2B Bangunan dan Klinik Lingkungan melalui
Kampanye Edukasi Kampanye Edukasi di PIP2B Keciptakaryaan) kegiatan Bidang Penataan pemberdayaan Bangunan dan masyarakat Lingkungan
Kegiatan Termasuk Perencanaan, Pelaksanaan Fisik, Pengawasan, dan Pengelolaan
TARGET KINERJA DAN
KERANGKA PENDANAAN
BINA PENATAAN BANGUNAN
TERWUJUDNYA BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN TARGET 2015-2019BASELINE 2014 REVITALISASI KWS TEMATIK REVITALISASI KWS TEMATIK REVITALISASI KWS TEMATIK YANG ANDAL DAN BERKELANJUTAN
45 REVITALISASI STRATEGI PENCAPAIAN REVITALISASI
4 KOTA PUSAKA KOTA PUSAKA
567 Kawasan Hijau
1. Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan dan 250 Kawasan Hijau lingkungan dalam mewujudkan perkotaan yang berkelanjutan M
Eco District
7 MEMB EM
Eco District
2. Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, B AN SMART CITY
15 keuangan, dan kemitraan termasuk pembinaan teknis A NGU
GU SMART CITY N KDW PRIORITAS
10
3. Memberikan dukungan penataan bangunan dan lingkungan melalui kegiatan N
S KDW PRIORITAS pemberdayaan masyarakat PENATAAN BANGUNAN
IS S
IS PENATAAN BANGUNAN T EM TEM GAP PENDANAAN STRATEGI PEMENUHAN GAP RTBL
400 RTBL
- Menggali peluang penyediaan dana
150 Hibah Dalam dan Luar Negeri
250 KWS STRATEGIS
- Menggali potensi penggunaan DAK
KWS STRATEGIS
50 T T BANGUNAN GEDUNG HIJAU
- Memperkaya hubungan bilateral BANGUNAN GEDUNG HIJAU dengan negara lain
8,4 15,2
- Membentuk kerjasama dengan pihak BGN SUDAH BGH
3 Acuan RPJMN 2015-2019 Perkiraan Kebutuhan BGN SUDAH BGH swasta melalui CSR
3 PEMBINAAN BG AKUMULASI PENCAPAIAN TARGET PEMBINAAN BG F F AS AS
IL
IL PERDA BG 100%
PERDA BG 49%
IT
IT AS AS
BG BER-IMB 60% <50% BG BER-IMB
I I PEM PEM
4000 pelepasan unit pelepasan unit RN 1048 RN golongan III
D D golongan III
A A BGN yang 1250 BGN yang diberikan 500 diberikan BANTEK PEMBANGUNAN FASILITAS BANTEK PEMBANGUNAN FASILITAS PEM PEM PUBLIK BERBASIS MASY PUBLIK BERBASIS MASY B B
ER ER D D AY AY KECAMATAN
1200 KECAMATAN AAN AAN
Pembangunan Pembangunan Fasilitas Publik Fasilitas Publik Berbasis Masyarakat Berbasis Masyarakat
KONSOLIDASI & AKTUALISASI &
INTENSIFIKASI & AKSELERASI PENCAPAIAN MEMBANGUN
IMPLEMENTASI EKSTENSIFIKASI &EVALUASI TARGET TOTAL (TAHUN
LANDASAN 2015-2019) 2015 2016 2017 2018 2019 Revitalisasi Kota Pusaka
9 Kota Pusaka
9 Kota Pusaka
4 Kota Pusaka
10 Kota Pusaka
13 Kota Pusaka
45 Kota Pusaka Pengembangan Kawasan Hijau
58 kawasan 58 kawasan 60 kawasan 73 kawasan 68 kawasan 317 kawasan
Pengembangan Eco District
0 Eco District
4 FS+DED
4 Eco District
3 FS+DED
3 Eco District
7 Eco District Pengembangan Kota Cerdas
0 Kota Cerdas
0 Kota Cerdas
5 Kota Cerdas
5 Kota Cerdas
5 Kota Cerdas
15 Kota Cerdas Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)
8 laporan 68 laporan 60 laporan 58 laporan 56 laporan 250 laporan
Penataan Bangunan dan Lingkungan Kawasan Strategis
40 kawasan 40 kawasan 30 kawasan 20 kawasan 20 kawasan 150 kawasan
Penyelenggaraan BGN menjadi BGH
0 BGH
0 BGH
10 BGH
12 BGH
10 BGH
32 BGH Peraturan BG
2 NSPK
4 NSPK
2 NSPK
1 NSPK
1 NSPK
10 NSPK Pembinaan BG 507 Kab/Kota
60% Perda BG 80% Perda BG 90% Perda BG 100% Perda BG 100% Perda BG
memiliki Perda BG
40% BG berIMB 45% BG berIMB 50% BG berIMB 55% BG berIMB 60% BG berIMB 60% BG berIMB 150 BGN diberikan 150 BGN diberikan 150 BGN diberikan 150 BGN diberikan 150 BGN diberikan 750 BGN diberikan Bantek Bantek Bantek Bantek Bantek Bantek 800 unit pelepasan RN 800 unit pelepasan RN 800 unit pelepasan RN 800 unit pelepasan 800 unit pelepasan RN 4000 unit pelepasan
Gol. III Gol. III Gol. III RN Gol. III Gol. III RN Gol. III
Fasilitasi Ruang Terbuka Publik
Penyusunan konsep 300 kecamatan 300 kecamatan 300 kecamatan 300 kecamatan
1200 kecamatan Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan Konsep dan Atribut Kota Hijau (P2KH/Eco District/Symbio City)
Kota Hijau
- Kota yang ramah lingkungan, secara efektif mampu memanfaatkan
SDA secara seimbang untuk menjamin keberlanjutan kualitas dan daya dukung lingkungan, serta responsif dan adaptif terhadap perubahan iklim dan bencana-
Green Water
P2KH
Green Transportation Eco
Green Building Green Building District
Green Waste Green Open Space Green Community Green Energy Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan Indikator Output Pengembangan Kota Hijau BAPPENAS
KEGIATAN
INDIKATOR OUTPUT
Penyediaan RTH Luas ruang terbuka dan taman kota Pembangunan BGH Tersusun dan dilaksanakannya Perda BGH Efisiensi penggunaan listrik Berkurangnya limbah rumah tangga dan polusi Pengembangan energi hijau/ terbarukan Tersedianya energi alternatif yang terbarukan
Pengembangan infrastruktur berketahanan di Penyediaan infrastruktur berketahanan
kawasan perkotaan yang rentan untuk mengurangi risiko bencana di kawasan perkotaan yang rentan
Jumlah Lokasi Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan
Pengembangan Kota Hijau (P2KH)20
28
35
31 13 127 2015 2016 2017 2018 2019
Daftar Lokasi Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan
Lokasi Pengembangan Kebun Raya Prioritas 1.Kebun Raya Balikpapan 2. Kebun Raya Banua 3. Kebun Raya Batam
4. Kebun Raya Baturraden
5. Kebun Raya Kendari 6.
Kebun Raya Liwa 7. Kebun Raya Parepare 8. Kebun Raya Bogor 9. Kebun Raya Cibinong
10. Kebun Raya Cibodas 11.
Kebun Raya Eka Karya 12. Kebun Raya Purwodadi
Daftar Lokasi Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan
Lokasi Pengembangan Eco District 1.Kawasan Tamansari, Kota Bandung 2. Kawasan Kota Tua Ampenan, Kota Mataram 3. Kawasan Iringmulyo, Kota Metro
4. Kawasan Banjir Kanal Barat, Kota Semarang
5. Kawasan Umbulharjo, Kota Jogjakarta 6.
Kota Singkawang 7. Kabupaten Wonosobo 8. Kabupaten Purbalingga 9. Kawasan Kebonrojo, Kabupaten Jombang Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaaan Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka
Bangsa Indonesia memiliki potensi aset pusaka yang bernilai tinggi, harus dapat
memposisikan diri dalam jaringan kota pusaka dunia. Banyak manfaat bagi
Kabupaten/Kota di Indonesia apabila diakui sebagai Kota Pusaka Dunia, yaitu peningkatan
nilai sosial, budaya, dan ekonomi antara lain melalui pariwisata kota pusaka. Program
Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP) dibentuk sebagai upaya nyata melestarikan
aset-aset pusaka bangsa yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.MAKSUD
- Mendorong penataan ruang kota yang konsisten berbasis nilai-nilai pusaka
- Mendorong komitmen dan sinergi dukungan lintas sektoral, pemkot, dan masyarakat dalam mengelola aset pusaka yang menjadi identitas kota.
TUJUAN
• Terwujudnya ruang kota yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan, berbasis rencana tata ruang, bercirikan nilai pusaka melalui sustainable urban (heritage) development
• Terwujudnya kemitraan yang melembaga (pemerintah, masyarakat, swasta, perguruan tinggi) demi pengelolaan kota pusaka yang handal
• Terwujudnya Kota Pusaka Indonesia yang mampu bersaing dalam kancah internasional dan menjadi Kota Pusaka Dunia
1. Kota Banda Aceh
40. Kota Singkawang
30. Kota Sungai Penuh
31. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
32. Kota Bengkulu
33. Kabupaten Tangerang
34. Kabupaten Kebumen
35. Kabupaten Temanggung
36. Kabupaten Purworedjo
37. Kabupaten Purbalingga
38. Kabupaten Wonosobo
39. Kota Probolinggo
41. Kota Palopo
28. Kabupaten Ngawi
42. Kota Mataram
43. Kota Kupang
44. Kabupaten Tidore Kepulauan
45. Kabupaten Lingga
46. Kota Pasuruan
47. Kabupaten Balangan
48. Kota Tabalong
49. Kabupaten Banjar
50. Kabupaten Takalar
51. Kota Gorontalo
29. Kota Malang
27. Kota Blitar
2. Kota Sawahlunto
13. Kota Bukittingi
3. Kota Palembang
4. Kota Bogor
5. Kota Semarang
6. Kota Yogyakarta
7. Kota Denpasar
8. Kabupaten Karangasem
9. Kota Baubau
10. Kota Banjarmasin
11. Kota Ternate
12. Kota Medan
14. Kabupaten Bangka Barat
26. Kabupaten Boyolali
15. Kota Pangkalpinang
16. Kota Cirebon
17. Kota Pekalongan
18. Kota Surakarta
19. Kabupaten Rembang
20. Kota Salatiga
21. Kota Tegal
22. Kabupaten Brebes
23. Kabupaten Cilacap
24. Kabupaten Banjarnegara
25. Kabupaten Batang
52. Kabupaten Gianyar
KERANGKA PENDANAAN
Acuan Renstra Cipta Karya (Revisi) 2015-2019 SASARAN/ TARGET ANGGARAN (juta rupiah) SATUAN
INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
1
2
4
5
6
7
8
9
11
12
13
14
15
16 NAMA KEGIATAN 2: Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara NAMA UNIT KERJA: Direktorat Bina Penataan Bangunan Membangun Sistem-Memberikan dukungan pembangunan sistem Penataan Bangunan dan Lingkungan dalam mewujudkan kawasan perkotaan yang
aman .
PENYELENGGARAAN BANGUNAN
2 44.813 121.688 29.650 35.250 32.500 263.900 358.500 973.500 237.200 282.000 260.000 2.111.200 m GEDUNG
PENAT AAN BANGUNAN & 2 105.500 193.319 121.000 101.400 118.180 639.399 211.000 386.638 242.000 202.800 236.360 1.278.798 m LINGKUNGAN
REVIT ALISASI KAWASAN T EMAT IK Kawasan 159 148 168 182 87 744 428.500 465.500 561.000 904.860 899.980 3.259.840 PERKOT AAN
Fasilitasi Daerah Provinsi/Kab./Kota-Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan kemitraan termasuk pembinaan
teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan.PENYUSUNAN ST ÁNDAR/PEDOMAN NSPK
2
4
2
1
1
10 3.000 6.000 3.000 1.500 1.500 15.000 BIDANG PENAT AAN BANGUNAN PEMBINAAN DAN PENGAWASANPENAT AAN BANGUNAN DAN Kab/kota 507 507 507 507 507 507 177.200 207.172 200.350 198.750 201.930 985.402,46
LINGKUNGANMemberdayakan Masyarakat (Melalui PIP2B – Klinik Keciptakaryaan)-Memberikan dukungan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.
EDUKASI DAN PENGEMBANGAN
PART ISIPASI MASYARAKAT BIDANG Kecamatan - 300 300 300 300 1.200 12.400 192.400 192.400 192.400 193.160 782.760 PENAT AAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN TOTAL KEBUTUHAN PAGU 1.190.600 2.231.210 1.435.950 1.782.310 1.792.930 8.433.000
KERANGKA PENDANAAN
INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL
2 PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Kab/kota 507 507 507 507 507 507 192.350 224.294 237.630 271.834 304.470 507 Memberdayakan Masyarakat (Melalui PIP2B
1 PENYUSUNAN STÁNDAR/PEDOMAN BIDANG PENATAAN BANGUNAN NSPK 2 4 2 1 1 10 3.000 6.750 3.797 2.136 2.403 18.086
3 REVITALISASI KAWASAN TEMATIK PERKOTAAN Kawasan 30 168 188 194 194 744 522.000 740.250 1.907.000 2.858.800 1.990.000 8.018.050 Fasilitasi Daerah Provinsi/Kab./Kota-Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan, keuangan, dan kemitraan termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan.
2 186.000 279.000 276.000 300.000 300.000 1.341.000 211.000 386.638 271.200 276.000 316.000 1.460.838
1 PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG m 2 35.700 68.000 78.200 85.000 49.300 316.200 358.500 1.048.500 557.200 1.181.750 341.953 3.487.903
16 NAMA KEGIATAN 2: Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Penataan Bangunan dan Lingkungan termasuk Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara NAMA UNIT KERJA: Direktorat Bina Penataan Bangunan
Membangun Sistem-Memberikan dukungan pembangunan sistem Penataan Bangunan dan Lingkungan dalam mewujudkan kawasan perkotaan yang aman
.15
Berdasarkan Perkiraan Kebutuhan Tahun 2015-2019 SASARAN/ SATUAN TARGET ANGGARAN (juta rupiah)
13
14
11
9
8
7
6
5
4
2
1
12
2 PENATAAN BANGUNAN & LINGKUNGAN m
- – Klinik Keciptakaryaan)-Memberikan dukungan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat.
1.299.250 2.622.881 3.220.334 4.864.465 3.264.231 15.271.161
1 EDUKASI DAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT BIDANG PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Kecamatan - 300 300 300 300 1.200 12.400 216.450 243.506 273.945 309.405 1.055.706
TOTAL KEBUTUHAN PAGU
PENUTUP REVITALISASI 744 KAWASAN TEMATIK PERKOTAAN APBN Kebutuhan Anggaran
Rp 8.018.050.000.000 Rp 3.259.840.000.000 GAP
Rp 4.758.210.000.000 Diperlukan upaya bersama
1. Pemerintah Pusat
- Pinjaman/ Hibah
2. Pemerintah Provinsi
- CSR
3. Kabupaten/Kota
- PPP
4. Swasta (dunia usaha)
5. Perguruan tinggi
6. Komunitas
TERIMAKASIH