STRUKTUR ORGANISASI tik struktur PERUSAHAAN

KELOMPOK 2
13105001
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PT. PANGAN NUSANTARA
KOMISARIS UTAMA

MANAGER
OPERASIONAL

ANGGOTA KOMISARIS

ANGGOTA KOMISARIS

ANGGOTA KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA
SEKRETARIS
DIREKTUR
AGENCY UNIT
MANAGER


MANAGER KEUANGAN
KARYAWAN

MANAGER MARKETING

AGEN PURCHASING

Perusahaan menerapkan struktur organisasi yang dinamis, efisien dan efektif sesuai
dengan perkembangan industri serta dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang
optimal.

Perusahaan dalam membuat bagian-bagian untuk stakeholder di perusahaannya,
menerapkan dengan cara yang berbeda-beda. Dalam perusahaan seafood kami ini,
stakeholder yang berkerjasama dengan kami meliputi, nelayan atau pedagang ikan laut di
pasar, tukang buah untuk memasok minuman di rumah makan kami, pedagang yang
menjual sembako seperti beras, minyak, gas, dll, juga menjadi pemasok di rumah makan
kami.

Stakeholder kami letakan di kiri supervisor, agar lebih mudah dalam mengkoordinir
kebutuhan akan barang yang kami perlukan untuk rumah makan kami.

Adapun di bawah ini stakeholder kami :
1. Pemasok ikan
: nelayan, pedagang
2. Pemasok sembako : pedagang beras, minyak, di pasar
3. Pemasok sayur
: pedagang sayur-sayuran di pasar
4. Pemasok buah
: pedagang buah untuk memasok minuman jus
5. Pemasok es batu
6. Pemasok arang bakar
7. Pemasok minuman ringan
Demikianlah petakan stakeholder kami. Kami harap bapak berkenan untuk memberikan
saran pada tugas kami ini. Agar kami dapat mengevaluasi kesalahan yang ada pada tugas
kami.
Atas perhatian bapak kami ucapkan terimakasih.

Adapun hukum bisnis pada perusahaan ini antara lain:








Proses merger (penggabungan) mempunyai tujuan yaitu : efisiensi, mengurangi
kompetitor, penguasaan pasar, dan akumulasi modal. Mengenai efisisensi biasanya
akan diikuti dengan rasionalisasi karyawan. Hal ini bisa dihindari dengan
mengoptimalisasikan karyawan yang ada, dari pada melakukan PHK yang justru
memicu persoalan baru. Mengurangi kompetitor dan penguasaan pasar justru harus
dicapai, karena persoalan pangan adalah hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi
oleh negara.
Tipe merger PT Pangan Nusantara bersifat horisontal dan vertical sekaligus .
Tipe horisontal adalah untuk sesama perusahaan yang memproduksi pangan.
Sedangkan Tipe vertical dilakukan antara perusahaan pangan dengan perusahaan
pupuk dan perusahaan distributor. Untuk mengendalikan jalanya bisnis dengan
baik, PT Pangan Nusantara diposisikan sebagai holding company yang mengontrol
semua perusahan dibawahnya.
Selain itu, perlu juga diperhatikan persoalan hukum dalam perijinan dan pengambil
alihan hak atas tanah. Karena dengan luasan tanah garap sejuta hektar, selain tanah
milik negara pasti akan melibatkan tanah milik masyarakat atau tanah-tanah adat.

Oleh karena itu perlu mengajak bicara kerjasama yang baik dengan kelompok
masyarakat dan pemerintah daerah.

Ilustrasi Pemberian Penghargaan(Reward) dan Sanksi(Punishment)
Contoh : Untuk bagian Marketing, diperintahkan target untuk pemasaran atau penjualan
pertahun sebesar Rp 408 juta/tahun. Jika penjualan mencapai target maka akan
mendapatkan jaminan tempat tinggal, asuransi kesehatan, dan tunjangan. Kemudian,
apabila penjualan mencapai Rp 762 juta/tahun atau melebihi target maka akan
mendapatkan penghargaan berupa liburan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan (meliputi
: transportasi, biaya penginapan, biaya makan, dan lain-lainnya). Dan misal hanya
memperoleh penjualan sebesar Rp 300 juta/tahun tetap masih bisa untuk mendapatkan
reward. Dikarenakan jumlah penjualan tersebut selisih sedikit dari yang ditargetkan maka
akan mendapatkan uang tambahan atau komisi dimana dihitung dari target penjualan
dikurangi dengan pendapatan penjualan dan diambil 30% dari hasil tersebut. Begitu juga
sebaliknya, apabila penjualan tidak mencapai target akan dikenakan sanksi bisa berupa
pemotongan gaji atau menargetkan penjualan lebih besar dari tahun sebelumnya dan itu
adalah tanggung jawab bagian marketing itu sendiri.

Tanpa komunikasi bisnis yang efektif, seorang manajer tidak dapat melaksanakan fungsifungsi dasar dari manajemen secara efisien. Komunikasi ini merupakan darah kehidupan dari
sebuah organisasi. Lantas, bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dalam

berbisnis?












Setiap komunikasi di dalam bisnis, apakah itu tertulis atau lisan, harus disusun secara
logis. Misalnya komunikator harus memiliki permulaan yang baik, pokok (isi) yang
disampaikan sesuai dengan maksud dan akhir yang efektif. Sehingga
pendengar/komunikatif mengetahui dan memahami apa yang diharapkan dari
komunikasi tersebut.
Komunikasi harus jelas, padat, dan ringkas
Komunikasi bisnis harus mempengaruhi dan persuasif.

Bahasa tubuh yang positif harus digunakan. Sebagai contoh, selama pertemuan dan
wawancara, sering mempertahankan kontak mata, memberikan senyuman yang
menyenangkan, membuat semuanya merasa senang sehingga dapat mencairkan
suasana.
Umpan balik adalah komponen integral dari komunikasi. Tanpa umpan balik, akan
menjadi tidak mungkin untuk mengetahui apakah penerima pesan telah memahami
pesan yang disampaikan dalam istilah-istilah yang sama seperti yang dimaksud.
Menjadi pendengar yang aktif. Jadi, tidak hanya client bisnis atau si komunikatif saja
yang mendengarkan informasi dari si komunikator, namun komunikator harus
menjadi pendengar yang baik juga jika si komunikatif memberikan tanggapan atau
ulasan yang banyak mengenai informasi yang dijelaskan oleh komunikator.
Fakta-fakta harus lengkap. Dikhawatirkan penerima pesan/komunikatif merasa
bingung atau memberikan tanggapan yg salah maka komunikator dapat
membenarkan sesuai fakta-fakta yang lengkap dan dalam mencari fakta harus sesuai
dengan fakta masa kini/terupdate dan tidak ketinggalan zaman.

How to Execute






Berikan pendekatan yang baik antara perusahaan dan pemasok bahan baku agar
secara umum perusahaan tetap dipandang baik oleh pemasok dan pemilik modal
agar perusahaan bisa lebih bertahan lama dan berkembang dengan penanaman
modal oleh investor.
Berikan harga barang pasokan yang sesuai pasar yang ada, agar pemasok tidak
merasa rugi dan tetap memasok barangnya di perusahaan.
Jalin silaturrahmi antara pemilik perusahaan (owner) dengan pemilik pemasok
barang yang dimana akan berdampak baik pada perusahaan ke depannya.