Hakikat Sejarah dan Kedudukan Ilmu Admin

G10A.201
Pengantar Ilmu Administrasi

Hakikat, Sejarah, dan Kedudukan Ilmu Administrasi serta
Hubungannya dengan Ilmu-Ilmu Lain

Ravio Patra
170210110019

Departemen Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Padjadjaran
Oktober 2011

I.

HAKIKAT KONSEP ADMINISTRASI

1. Pengertian Administrasi secara Etimologis
Secara etimologis, administrasi berasal dari kata administration, dengan
bentuk infinitif to administer; yang dapat diartikan to manage (mengelola)

atau to direct (menggerakkan). Kata administrasi dapat pula berasal dari
bahasa Belanda, adminnidtratie, yang memiliki arti stelselmatige verkrijging
en verwerking van gegeven (tata usaha), bestuur (manajemen kegiatan
organisasi), dan beheer (manajemen sumber daya; finansial, personel, dan
gudang). Sementara itu, pada masa Romawi kuno terdapat banyak
pengertian dari administrasi:
 administer berarti pembantu, abdi, kakitangan, penganut;
 administratio berarti pemberian bantuan, pemeliharaan, perlakuan,
pelaksanaan, pimpinan, pemerintahan, pengelolaan;
 administro berarti membantu, mengabdi, memelihara, menguruskan,
memimpin, mengemudikan, mengatur;
 administrator berarti pengurus, pengelola, pemimpin.

Pada zaman Romawi kuno ini, seorang administrator adalah orang yang
mendapat kepercayaan melakukan tugas si pemilik harta kekayaan atau
magister untuk mengurus semua kesatuan harta kekayaan berikut personil
organisasi yang merupakan unit administrasi. Kegiatan yang dilakukan oleh
seorang administrator disebut manajemen.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka secara etimologis administrasi
dapat diartikan sebagai kegiatan memberi bantuan dalam mengelola

informasi, mengelola manusia, dan mengelola harta benda ke arah suatu
tujuan yang terhimpun dalam organisasi.

1

2. Pengertian Administrasi dalam Arti Sempit
Administrasi dalam arti sempit merupakan penyusunan serta pencatatan
data dan informasi secara sistematis dengan maksud menyediakan
keterangan untuk mempermudah mendapatkan informasi tersebut dan
mencari hubungannya. Kegiatan tata usaha sendiri bertujuan memperlancar
arus informasi (information flow), proses komunikasi (comunication
process), dan pengambilan keputusan (decision making). Sedangkan dalam
arti yang lebih sempit, administrasi diartikan sebagai tata usaha (clerical
work, office work) yang seringkali digunakan di Indonesia karena lazim
digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda pada masa penjajahan. Berikut
beberapa pengertian administrasi dalam arti sempit oleh para ahli:
 Tata usaha pada hakikatnya adalah cara-cara pengendalian (handling)
informasi.i
 Tata usaha bersifat mencatat segala sesuatu yang terjadi dalam
organisasi untuk menjadi bahan keterangan bagi pimpinan.ii

 Tata usaha mencakup setiap pengaturan yang rapi dan sistematis
diikuti

penentuan

fakta-fakta

secara

tertulis

dengan

tujuan

memperoleh pandangan menyeluruh serta hubungan timbal balik
antara satu fakta dengan fakta lainnya.iii
Kegiatan tatau saha sendiri dapat dibagai kedalam tiga kategori:
 Korespondensi atau surat-menyurat berkenaan dengan pengiriman
informasi secara tertulis mulai dari penyusunan, penulisan sampai

dengan pengiriman informasi hingga sampai kepada pihak yang dituju;
 Ekspedisi yaitu pencatatan setiap informasi yang dikirim atau diterima,
baik untuk kepentingan internal maupun eksternal dengan maksud
memudahkan mengetahui atau mebuktikan apakah suatu informasi
yang dibutuhkan sudah dikirm atau diterima;
 Pengarsipan

merupakan

proses

pengaturan

dan

penyimpanan

informasi secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dan cepat
ditemukan setiap diperlukan. Informasi yang disimpan disebut warkat
2


(records) sedangkan arsip (archive) adalah kumpulan dari warkat. Oleh
karena itulah, dikenal peribahasa people forget, records remember.
3. Pengertian Administrasi dalam Arti Luas
Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu
kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu disebut administrasi.iv
Adapun ilmu yang mempelajari fenomena kerja sama dan bersifat koperatif
serta terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu disebut Ilmu
Administrasi. Apabila sifat ilmunya berupa publik, maka kajian tersebut
tergolong kedalam Ilmu Administrasi Publik (Public Administration); apabila
bersifat

privat

maka

disebut

Ilmu


Administrasi

Niaga

(Business

Administration); dan jika bersifat internasional disebut Ilmu Administrasi
Internasional (International Administration). Pada satu sisi, yang dapat
digolongkan sebagai administrasi adalah kerja sama yang diorganisasi atau
kerja sama keorganisasian (organizational cooperation).
Berikut pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian administrasi:
 Serangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang yang bekerja sama mencapai tujuan
tertentu.v
 Keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dua orang
atau lebih dan terlibat dalam usaha kerja sama demi tercapainya tujuan
yang telah ditentukan.vi
 Segala proses pelaksanaan tindakan kerja sama sekelompok manusia
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.vii
 Keseluruhan proses dari aktivitas-aktivitas pencapaian tujuan secara

efisien dengan dan melalui orang lain.viii
 Suatu daya upaya manusia yang kooperatif dengan rasionalitas tinggi.ix

3

Berdasarkan definisi-definisi di atas, administrasi memiliki ciri-ciri atau
syarat harus adanya sekelompok orang, dilakukan secara bekerjasama,
adanya pembagian tugas, dilakukan secara runtut dalam suatu proses, serta
memiliki tujuan bersama yang telah ditentukan.

a. Kerja Sama (Cooperation)
Dalam kelompok kerja sama formal dan informal dibentuk karena
alasan seperti pemuasan kebutuhan, kedekatan dan dayatarik, tujuan
kelompok, dan alasan ekonomi. Selain itu, teori terbentuknya
kelompok:
 Teori Tukar-Menukar (Exchange Theory of Attraction)
Individu melakukan interaksi dan membentuk kelompok melalui
proses tukar-menukar dipicu imbalan (reward) dan biaya (cost).
 Teori Kesamaan Sikap (Theory of Similar Attitude)
Individu cenderung tertarik kepada orang lain dan membentuk

kelompok karena dianggap mempunyai sikap yang sama dengannya.
 Prinsip Saling Melengkapi (The Principle of Complementary)
Daya tarik berinteraksi dan membentuk kelompok karena adanya
prinsip saling melengkapi dan bukan persamaan sifat; tetapi
perbedaan.

Jika proses interaksi terjadi, ada empat tahap terbentuknya kelompok
yang dapat diidentifikasi; yaitu pembentukan (forming), pancaroba
(storming),

pembentukan

norma

(norming),

dan

berprestasi


(performing). Sedangkan pengembangan kelompk terdiri atas empat
tahapan; yaitu saling menerima, berkomunikasi dan mengambil
keputusan, motivasi dan produktivitas, serta pengendalian dan
organisasi.

4

Setelah kelompok berkembang hingga memperlihatkan produktivitas
dan pengendalian atas anggotanya, maka kelompok akan memiliki
karakteristik seperti struktur yaitu pola hubungan antarposisi, hierarki
status sebagai pembeda antarposisi, peranan, serta norma atau standar
yang dipatuhi anggota kelompok.
Menurut pelakunya, kelompok dapat dibedakan menjadi beberapa
kategori:
 Menurut pelaku: kerja sama individual dan organisasional;
 Menurut bentuk: kerja sama formal dan informal;
 Menurut daya ikatan: kerja sama sukarela dan terpaksa;
 Menurut waktu: kerja sama sementara, periodik, dan terus-menerus;
 Menurut kepentingan: kerja sama atas dasar kepentingan ekonomi,
politik, sosial, dan pertahanan;

 Menurut

lingkungan

wilayah:

lokal,

nasional,

regional,

dan

internasional.

b. Pembagian Kerja (Division of Work)
Suatu kerja sama baru bisa berjalan dengan baik apabila ada pembagian
kerja sehingga ada spesialisasi sesuai keahlian. Dengan kata lain,
pembagian kerja berhubungan


dengan sampai sejauh manakah

pekerjaan atau tugas-tuga dispesialisasi. Menurut Luther Gullick,
pembagian kerja penting karena:x
 Setiap orang memilik perbedaan dalam pembawaan, kemampuan, serta
kecakapan dan ketangkasan sehingga dibutuhkan spesialisasi;
 Setiap orang tidak bisa berada di satu tempat yang sama bersamaan;
 Setiap orang tidak bisa melakukan dua hal berbeda bersamaan;
 Bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas sehingga seseorang tidak
mungkin menguasai semua bidang ilmu tetapi sebagian.

5

c. Tujuan (Goals)
Prinsip yang membedakan bentuk kerja sama yang satu dengan yang
lain adalah pemanfaatan sumber daya yang diperlukan (input),
pelaksanaan kegiatan (process), dan tujuan yang ingin dicapai (output).
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sehingga dibutuhkan
kerja sama organisasional. Akan tetapi, tujuan yang ingin dicapai
bukanlah tujuan individu, akan tetapi organisasi (organizational goals).
Tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dapat ditentukan oleh:
 Satu orang: apabila tujuan kerja sama yang dilaksanakan berbentuk
monopoli, misalnya suatu home industry;
 Beberapa orang: terjadi dalam organisasi yang dalam strukturnya
ada pembagian kerja dan tujuan ditentukan oleh penghuni puncak
hierarki;
 Semua anggota: terjadi dalam organisasi dengan sedikit anggota;
 Pihak luar: apabila pengambil keputusan (pemimpin) merasa perlu
akan pendapat pihak luar atau tidak yakin akan keputusan yang
diambil.

Administrasi penting bukan hanya karena berhubungan dengan alat
dan metode, tetapi juga karena menentukan tujuan dan nilai. Hal ini
diungkapkan melalui pengertian administrasi secara luas sebagai
berikut:xi
 Praktik atau teknik tertentu dalam masyarakat yang terbentuk
secara teratur merupakan lapangan administrasi atau manajemen;
 Praktik

administratif

dan

teknik

manajerial

memungkinkan

organisasi memenuhi tanggung jawab dan melaksanakan programprogramnya;
 Teknik-teknik administratif penting dalam mencapai hasil akhir.

6

Pandangan yang sama juga dikemukakan oleh Prajudi Atmosudirdjo:xii
 Administrasi sebagai proses yang terdiri atas kegiatan-kegiatan,
pemikiran-pemikiran,

pengaturan-pengaturan

untuk

mencapai

tujuan;
 Administrasi sebagai fungsi adalah kegiatan dan tindakan yang
secara sadar dilakukan untuk mencapai dan menentukan tujuan;
 Administrasi sebagai institusi adalah keseluruhan orang-orang
dalam satu kesatuan yang menjelaskan kegiatan-kegiatan ke arah
pencapaian tujuan.

Administrasi sebagai fungsi menunjukkan keseluruhan tindakan dari
sekelompok orang dalam kerja sama sesuai dengan fungsi tertentu
sehingga tujuan tercapai. Fungsi-fungsi yang dimaksud dianggap
sebagai basic process of administration yang terdiri atas fungsi
menentukan apa yang akan dilakukan (planning), menggolongkan
kegiatan dalam rangkaian hubungan (organizing), menyusun orang
yang tepat untuk kegiatan tertentu (staffing), menggerakkan dan
memberi instruksi (directing), serta mengendalikan pelaksanaan
(controlling).xiii

4. Struktur Organisasi
Dalam suatu pranata organisasi, terdapat struktur atau fungsi yang
dikelompokkan berdasarkan hierarki status masing-masing, yaitu:
 Administrator menduduki posisi puncak dalam suatu struktur. Ia
merumuskan tujuan dan kebijakan yang berlaku umum dan
dijadikan dasar kegiatan operasional;
 Manajer melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
administrator

sekaligus

bertindak

sebagai

penanggungjawab

pelaksanaan;
7

 Supervisor bertanggung jawab atas pelaksanaan operasional;
 Staf bertugas memberi saran, pemikiran, atau pendapat kepada
manajer

atau

administrator

untuk

dipertimbangkan

dalam

memecahkan masalah. Biasanya, staf adalah orang yang ahli di
bidang tertentu;
 Karyawan adalah orang yang melaksanaan pekerjaan secara
langsung di lapangan sesuai dengan keahliannya masing-masing.

5. Pentingya Studi Administrasi
Secara umum, terdapat enam peranan administrasi dalam kehidupan:xiv
 The Universal Importance of Administration
Melalui pengetahuan administrasi, manusia dapat memahami
perencanaan, pengorganisasian, sistem komando, koordinasi, dan
pengontrolan; yang menjadi dasar ketenagakerjaan.
 The Stabilizing Role of Administration in Society
Paul Pigors, seorang tokoh administrasi, berpendapat bahwa fungsi
primer dari ilmu administrasi adalah menjaga stabilitas institusi
sosial.
 The Role of Administration in Social Change
Brooke Adam mengatakan fungsi utama dari ilmu administrasi
adalah menjamin stabilitas sosial dengan memfasilitasi perubahan
sosial.
 The Threat of Managerial Revolution
James

Burnham

menyatakan

bahwa

kualitas

esensial

dari

masyarakat berkembang adalah karakter manajerialnya untuk
menjadi modern.
 The Prospect of Managerial Evolution
Charles Merriem mengakui bahwa masyarakat demokratik suatu
saat akan memberikan atribut manajer pada pihak selain
pemerintah.

8

 Administration as the Key to Modern Society
Charles A. Beard menyatakan bahwa masyarakat modern adalah
besar yang tenang di bawah administrasi sebagai kunci pengabadian
kekuasaan.

Meskipun demikian,jurang antara administrative functioning dan permintaan
masyarakat tetap mungkin timbul dengan sebab seperti reaksi administrasi
yang lamban, kurangnya inisiatif administrator, inkoherensi aksi, serta
pengambilan keputusan yang seringkali tidak tepat atau tergesa-gesa.
Administrasi sendiri penting untuk dipelajari karena beberapa sebab yaitu:
 Perubahan pola kehidupan di segala bidang;
 Keterkaitan pola kehidupan berorganisasi dengan cara berpikir
rasional;
 Keterkaitan pemikiran rasional dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi;
 Keinginan mencapai efektifitas (effectivity) dan efisiensi (efficiency);
 Kebutuhan akan administrasi untuk mencapai efektifitas dan
efisiensi.xv

Dari sebab-sebab di atas, dapat diketahui bahwa administrasi adalah studi
tentang efektifitas dan efisiensi dalam lingkup kerja organisasi dalam
mencapai tujuan. Efektif berarti mencapai tujuan tepat sesuai dengan target
dan efisien berarti hasil atau output yang diperoleh lebih besar daripada
input yang digunakan. Dalam kata lain, maksimalisasi laba dan minimalisasi
biaya.

9

II. SEJARAH PEMIKIRAN ADMINISTRASI
Semenjak

berabad-abad

yang

lalu,

administrasi

telah

mengalami

perkembangan yang begitu pesat. Bahkan, seorang pemikir populer
administrasi, Edgar N. Gladen, pernah mengatakan, the oldest profession in
the world is not prostitution but administration

karena dengan adanya

kehidupan manusia yang berkelompok, maka kegiatan administrasi pastilah
dilakukan; sadar ataupun tidak.

Sementara itu, Harvey C. Mansfield mengemukakan teorinya bahwa
mempelajari atau menganalisis sejarah perkembangan administrasi memiliki
tiga kegunaan atau fungsi utama,xvi yaitu:
 Sebagai observasi filosofis;
 Sebagai teknik analisis atau pemecahan masalah;
 Sebagai teknik administrasi.

1. Perkembangan Pemikiran Administrasi sebagai Seni

a. Fase Sejarah
 Mesopotamia
Pada masa ini, administrasi sudah dikenal dalam bidang pemerintahan,
perdagangan,

dan

komunikasi

pengangkutan

barang-barang

perdagangan seperti melalui sungai; sedangkan sebagai alat tukar
digunakan logam.
 Babilonia
Bangsa Babilonia telah menerapkan prinsip-prinsip administrasi dalam
berbagai bidang mulai dari pemerintahan, perdagangan, perhubungan,
hingga pengangkutan barang.
 Mesir Kuno
Peninggalan sejarah bangsa Mesir berupa piramida yang begitu populer
10

membuktikan bahwa teknik administrasi telah mulai diterapkan pada
masa Mesir kuno. Hal ini dapat disimpulkan karena dalam
pembangunan

piramida

pengorganisasian,

pastilah

prinsip-prinsip

ada

proses

kepemimpinan,

perencanaan,
serta

sistem

pengawasan kerja formal.
 Cina Kuno
Dalam catatan sejarah, juga terekam bukti-bukti bahwa pada sekitar
tahun 1100 Sebelum Masehi, bangsa Cina telah menyadari perlunya
keberadaan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengawasan kerja.
 Romawi Kuno
Keberadaan sistem administrasi perhubungan dan perpajakan di
Romawi Kuno dapat dibuktikan melalui berbagai catatan sejarah yang
menunjukkan

bahwa

bangsa

Romawi

Kuno

memiliki

sistem

administrasi yang cukup berfungsi dengan baik.

b. Fase Sejarah hingga Revolusi Industri
 Gereja Katolik Roma
Gereja Katolik Roma tercatat pernah memberikan sumbangan dengan
nilai yang begitu besar untuk usaha pengembangan pemikiran
administrasi melalui praktik administrasi; terutama dalam organisasi
formal sekitar 1.000 tahun yang lalu.
 Niccolo Machiavelli
Machiavelli merupakan tokoh yang memberi kontribusi besar secara
individual terhadap pengembangan pemikiran ilmu administrasi dan
manajemen.
 Revolusi Industri Inggris
Administrasi sebagai seni semakin berkembang di daratan Eropa pada
masa Revolusi Industri dengan prinsipnya yang menekankan bahwa
perekonomian suatu negara hanya bisa kuat apabila disokong oleh

11

kegiatan administrasi dan manajemen yang dilaksanakan dengan baik
dan sesuai prosedur.

2. Perkembangan Administrasi sebagai Ilmu
Penelaahan administrasi sebagai sebuah disiplin ilmu yang bersifat ilmiah
pertama kali dilakukan sekitar akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20;
dipelopori oleh ahli-ahli seperti F. W. Taylor dan Henry Fayol. Beberapa
pembahasan administrasi sebagai ilmu di antaranya:
 Manajemen Ilmiah (Scientific Management);
 Teori Administrasi (Administration Theory);
 Teori Birokrasi (Bureaucracy Theory);
 Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relations Approach);
 Pendekatan Perilaku Manusia (Human Behaviors Approach);
 Aliran Proses (Process Flow);
 Pendekatan Kuantitatif (Quantitative Approach);
 Pendekatan Sistem (System Approach); dan
 Pendekatan Kontingensi (Contigency Approach).

Pembahasan perkembangan pemikiran dan teori administrasi serta
manajemen dapat dibagi ke dalam tiga fase kategori yaitu:
 Teori Klasik atau Tahap Scientific, terdiri dari manajemen ilmiah, teori
administratif, dan teori birokrasi;
 Teori Neoklasik, terdiri atas pendekatan hubungan-hubungan manusia;
 Teori Modern atau Kontemporer, didominasi oleh pendekatan perilaku,
pendekatan proses, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.

Sementara itu, Henry Fayol mengklasifikasikan fungsi-fungsi administrasi
atau fungsi-fungsi manajemen menjadi perencanaan, pengorganisasian,

12

pemberian perintah, pengoordinasian, dan pengawasan.
Sementara prinsip-prinsip administrasi Fayol adalah sebagai berikut :
 Pembagian kerja adalah upaya yang dimaksudkan untuk memusatkan
kegiatan atau pengkhususan orang dalam bidangnya masing-masing
agar memperoleh tingkat efisiensi yang tinggi;
 Wewenang dan tanggung jawab;
 Disiplin;
 Kesatuan perintah;
 Kesatuan arah atau tujuan;
 Mendahulukan kepetntingan umum;
 Pengupahan atau penggajian;
 Sentralisasi;
 Skala hierarki yaitu garis wewenang serta program yang diturunkan;


Tata Tertib atau penempatan dan pendayagunaan sumberdaya;



Keadilan atau ekuitas yaitu prinsip kesetiaan dan pengabdian anggota
yang harus diimbangi dengan sikap keadilan dan kebaikan serta
perlakuan dari manajer terhadapnya.

3. Perkembangan Pemikiran Administrasi dan Manajemen di Indonesia
Mengikuti perkembangan pemikiran administrasi dan manajemen di negaranegara berkembang, khususnya di wilayah Amerika, Eropa, dan Jepang, maka
Indonesia

sanngat

jauh

tertinggal.

Bahkan

perkembangan

dan

pengembangan pemikiran admiinistrasi serta manajemen, baik sebagai ilmu,
seni, bidang studi, disiplin akademik, apalagi sebagai profesi, masih tergolong
sangat baru atau muda. Meskipun demikian, administrasi sebagai proses
penyelenggaraan kerja sama, sebagai praktik dan teknik kerja sama atau
sebagai seni telah ada dan berlangsung di Indonesia sejak dahulu kala.

13

III. KEDUDUKAN ILMU ADMINISTRASI

1. Administrasi sebagai Seni
Seni merupakan kecakapan penerapan pengetahuan yang dimiliki pada
situasi dan jenis kegiatan tertentu. Melalui pegalaman, maka penerapan
pengetahuan yang dimiliki akan berkembang menjadi keahlian, bakat
(talent), atau kecakapan intuitif.
Apabila pengertian seni ini dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas
administratif, maka tujuan relatif dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Syaratnya adalah para administrator atau manajer juga harus memiliki dan
mempergunakan keterampilan administratif atau manajerial mereka sebagai
seni; berupa kemahiran, kecerdikan, pengalaman, firasat, dan penerapan
pengetahuan secara sistematis.
Oleh karena itu, seorang administrator atau manajer haruslah seseorang
yang memiliki kemampuan istimewa sesuai keahlian mereka. Kecakapan
atau seni administratif yang mereka miliki akan sangat penting sehingga
posisi mereka dapat dipindah-pindah namun tetap bekerja dengan baik.
Mereka harus mampu mengatur seluruh persoalan serta menetapkan tugas
dan wewenang bawahan agar kerja berjalan efisien. Seseorang dapat
memiliki seni administrasi oleh karena beberapa sebab; di antaranya yaitu
pembawaan kodrati atau bakat (natural law), pendidikan dan latihan
(training and education), atau pengalaman praktik (practical experience).
Apabila tidak memiliki seni administrasi, maka sistem administrasi yang
dijalankan dapat kacau akibat kurang mampu menguasai bidang yang
dipimpin. Oleh karena itulah, art of managemen atau art of administration
adalah aspek yang sangat penting dimiliki tiap administrator.

14

2. Administrasi sebagai Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik; pengetahuan
daripadanya dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah
yang umum. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut
urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematik.xvii
Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas dan menyeluruh. Ilmu
dikembangkan dengan metode ilmiah (scientific methods) dan penelitian
ilmiah (scientific research). Oleh karena itu, sebuah ilmu juga pasti memiliki
metodologi masing-masing. Ilmu pengetahuan bersifat multidimensional
yang membuatnya dapat didefiniskan dalam beragam cara. Sifat-sifat wajib
ilmu antara lain yaitu adanya sikap ilmiah, penggunaan metode ilmiah
tertentu, betujuan menghasilkan fakta-fakta ilmiah, dan memiliki teori-teori
yang tersusun rapi dan sistematis untuk menjelaskan alam semesta beserta
isinya. Dengan kata lain, ilmu bertujuan untuk menemukan dan mengungkap
kebenaran mengenai suatu fenomena.
Selain pendekatan ilmiah, ada beberapa pendekatan nonilmiah dalam proses
pencarian kebenaran, seperti akal sehat (common sense), prasangka
(prejudice), intuisi (intuition), kebetulan (coincidence), coba-coba (trial and
error), spekulasi (speculation), dan wahyu (revelation).
Dengan pendekatan ilmiah, pengetahuan diperoleh melalui penelitian yang
menggunakan metodologi ilmiah dan dibangun atas teori tertentu. Teori
sendiri adalah seperangkat konstruk (konsep) yang saling berhubungan,
definisi-definisi, dan proposisi-proposisi yang menjaikan suatu pandangan
sistematis tentang fenomena melalui penetapan hubungan-hubungan di
antara variabel-variabel dengan maksud penjelasan dan peramalan suatu
fenomena. Sedangkan tugas-tugas ilmu di antaranya:
 Menggambarkan secara jelas dan cermat persoalan yang dibahas;
 Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasar persoalan;
 Mencari, merumuskan, dan menetapkan teori;

15

 Membuat ramalan atau prediksi, estimati, dan proyeksi dari gejalagejala; dan
 Melakukan tindakan pengendalian.

Selain teori, ilmu juga harus memiliki prinsip yang kuat. Prinsip adalah suatu
pernyataan atau kebenaran pokok yang memberikan petunjuk mengenai
suatu pemikiran atau tindakan;xviii atau singkatnya suatu kebenaran yang
bersifat fundamental (mendasar) dan universal (menyeluruh).xix
Pelopor ilmu administrasi dan manajemen, Frederick Winslow Taylor
(Amerika Serikat, 1856-1916) dan Henry Fayol (Prancis, 1841-1925),
mengembangkan dua penelitian berbeda pada waktu bersamaan. Taylor
menghasilkan Shop Level Theory sedangkan Fayol dengan Top Level Theory
serta fungsi dan prinsip umum administrasi.
Di samping itu, administrasi sebagai ilmu memiliki beberapa landasan:
 Landasan Ontologis: objek yang diamati terpisah dari pengamat;
 Landasan Epistemologis: menggunakan pendekatan constitutionallegal-historic approach, structural-descriptive approach, dan socialpsychological approach atau behavioral approach. Sedangkan metode
yang digunakan adalah descriptive analysis, comparative analysis, dan
experimental analysis atau casual analysis;
 Landasan Aksiologis: tujuan atau sasaran yang hendak dicapai.

Selain landasan-landasan di atas, administrasi disebut sebagai ilmu karena
memiliki sifat empriris, sistematis, objektif, analitis, dan dapat dibuktikan
kebenarannya sehingga dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah
sebuah ilmu (science) sekaligus seni (art). Oleh karena itu, administrasi
sering juga disebut sebagai artistic science; karena penerapan keduanya
tidakdapat

dihilangkan.

Begitu

pula

sebagai

scientific

art

karena

kebenarannya telah teruji.

16

3. Administrasi sebagai Bidang Studi
Sehubungan dengan sifat administrasi sebagai ilmu, tentulah ia juga dapat
dipelajari. Di universitas, administrasi dibagi menjadi dua konsentrasi yaitu
administrasi negara atau publik dan administrasi bisnis atau niaga. Di
beberapa perguruan tinggi, administrasi dimasukkan kedalam Fakultas Ilmu
Administrasi atau Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Administrasi sebagai
...a teachable body of knowledge

disiplin ilmu dapat diartikan sebagai

corporated into the curricula of schools, colleges, or technical institutions xx.

4. Administrasi sebagai Profesi
Profesi memiliki beragam pengertian, di antaranya adalah: (1) ...a calling
often requiring extensive academic preparation,

xxi

(2) ...service occupations

that applay a systematic body of knowledge to problems which are highly
relevant to central values of socitety,

xxii

dan 3

requiring advanced education and training.

xxiii

,..occupation, especially one

Agar sesuatu disebut profesi, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
seperti organized body of knowledge, client recognition of the profession’s
authority, community approval of the profession’s authority, a code of etichs,
dan professional culture nurtured by professional association. xxiv Kriteriakriteria ini dapat dijabarkan kembali menjadi enam karakteristik:
 Memiliki badan pengetahuan dan teori yang esoterik;
 Merupakan suatu keahlian yang diperoleh melalui pendidikan;
 Memiliki kode etik yang mengatur hubungan antarpihak terlibat;
 Memiliki tanggung jawab profesional dan dedikasi sosial, institusional,
serta organisasional sesuai dengan kode etik yang berlaku;
 Memiliki perhimpunan yang mendapat pengakuan masyarakat;
 Memasuki profesi harus melalui syarat dan kriteria tertentu.

17

IV. HUBUNGAN ADMINISTRASI DENGAN ILMU-ILMU LAIN
Salah satu cabang ilmu soaial yang mempelajari fenomena-fenomena sosial
yang berhubungan dengan kerja sama dan dinamika manusia dalam
mencapai tujuan adalah ilmu administrasi. Ilmu administrasi tergolong ke
dalam ilmu praktis (applied science) dari kelompok ilmu-ilmu sosial karena
kemanfaatannya hanya ada apabila prinsip-prinsip, rumus-rumus, serta dalildalil yang dimiliki diterapkan dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan.

1. Ilmu Administrasi dan Ilmu Politik
Menelaah hubungan administrasi dengan ilmu Politik lebih jelas jika dtinjau
dalam kaitannya dengan Administrasi Negara yang merupakan cabang dari
administrasi umum sekaligus cabang ilmu Politik.

2. Ilmu Administrasi dan Ilmu Ekonomi
Antara ilmu Administrasi dan ilmu ekonomi juga memperlihatkan sebuah
rangka hubungan yang erat, saling melengkapi, bahkan kadang-kadang
sering ditemukan dalam keadaan overlapping (tumpang tindih) antara yang
satu dengan yang lain. Dilihat dari prinsip ilmu Ekonomi dan prinsip ilmu
Administrasi, maka keduanya adalah sama; yakni mengemukakakan isu
pencapaian efisiensi dan efektivitas. Administrasi bisa menjadi alat ekonomi
yang mumpuni untuk mencapai sasaran yang diinginkan dan sebaliknya,
ekonomi dapat digunakan sebagai alat administrasi hingga tercapainya
tujuan yang telah direncanakan.

3. Administrasi dan Psikologi serta Psikologi Sosial
Pendekatan psikologi sangatlah membantu dalam proses perkembangan
ilmu Administrasi. Psikologi adalah ilmu yang berorientasi pada pengukuran,

18

penerangan, serta terkadang pengubahan tingkah laku manusia dan
makhluk-makhluk lain. Para ahli Psikologi (psychologists) memperhatikan
objek studi yang ada sembari mempelajari dan mencoba untuk memahami
tingkah lakunya.

4. Ilmu Administrasi dan Ilmu Antropologi
Antropologi mengusung ruang lingkup ilmu mengenai bagaimana manusia
berperilaku sebagai suatu fungsi dalam kebudayaannya. Dasar inilah yang
dianggap para ahli sebagai sumbangan terbesar ilmu Antropologi terhadsap
perkembangan ilmu Administrasi.

5. Ilmu Administrasi dan Ilmu Hukum
Ilmu Hukum, yang mempelajari norma-norma dan kaidah-kaidah hidup di
dalam masyarakat, memberikan input yang begitu besar dalam sejarah
perkembangan studi ilmu Administrasi. Salah satu cabang ilmu Hukum yang
berperan dalam mempererat hubungan antara ilmu Administrasi dengan
ilmu Hukum adalah disiplin ilmu Hukum Administrasi Negara.

6. Administrasi dengan Ilmu-ilmu Eksak
Para ahli matematika (mathematician) dan statistika (statistician) diakui
telah banyak menyumbang serta memperkaya khazanah teori ilmu
Administrasi; yaitu melalui pemberian atau penemuan alat bantu untuk
memperbaiki

tingkat

kematangan

suatu

keputusan

administratif

berdasarkan data-data acuan yang diolah oleh para ahli matematika dan
statistika.

19

CATATAN AKHIR
i

Prajudi Atmosudirjo, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980)
J. Wajong, Fungsi Administrasi Negara (Jakarta: Jambatan, 1964)
iii
Ali Mufiz; mengutip pendapat Munawardi Reksihadiprawiro (1984)
iv
The Liang Gie dan Soetarto, Pengertian, Kedudukan, dan Perincian Ilmu Administrasi
(Yogyakarta: Karya Kencana, 1980)
v
Ibid.
vi
Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi (Jakarta: Gunung Agung, 1980)
vii
Ensiklopedia Indonesia (1980)
viii
Stephen P. Robbins, The Administrative Process (New Delhi: Prentice Hall of India, 1980)
ix
Dwight Waldo, Pengantar Studi Administrasi Publik (Cemerlang, 1971)
x
Sutarto, Dasar-Dasar Organisasi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983)
xi
Albert Lepawsky, Administration: The Art and Science of Organization and Management (New
York: Alfred A. Knoff, 1960)
xii
Prajudi Atmosudirdjo, ——, Majalah Administrasi Negara, No. 7 Th. II, 1960
xiii
William H. Newman, Administrative Action: The Technique of Organization and Management
(New Delhi: Prentice Hall of India, 1963)
xiv
Albert Lepawsky, loc. cit.
xv
Prajudi Atmosudirjo, Dasar-Dasar Ilmu Administrasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1980)
xvi
Dwight Waldo, loc. cit.
xvii
Mohammad Nazir, 1985.
xviii
George R. Terry, Principles of Management — Seventh Edition (Richard D. Irwin, Inc., 1977)
xix
Stephen P. Robbins, loc. cit.
xx
Lester Robert Bittel, Encyclopedia of Professional Management (New York: McGraw-Hill Book
Company, 1978)
xxi
Ibid.
xxii
A Dictionary of Sociology (1979)
xxiii
O ford Advanced Learner’s Dictionar of Current English (1974)
xxiv
Lester Robert Bittel, loc. cit.
ii

20

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2