LP ASKEP KELUARGA RHEUMATOID ARTHRITIS
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga unit
terkecil dalam masyarakat
penerima asuhan
merupakan
klien
keperawatan
atau
si
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang
diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat
menjadi sia – sia jika
tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Secara empiris
dapat dikatakan
bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga
sangat berhubungan
atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga
dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan
sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu,
dan keuntungan
kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan,
perawat harus memperhatikan nilai – nilai dan budaya keluarga, sehingga
keluarga dapat
menerima.
Pelayanan
keperawatan
keperawatan yang
di
rumah
merupakan
pelayanan
diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap
memiliki otonomi
untuk memutuskan hal – hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang
melakukan keperawatan di
meningkatkan kemampuan
rumah
bertanggung
jawab
untuk
keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun,
di Indonesia
belum ada lembaga ataupun
pelayanan keperawatan di
organisasi
perawat
yang
mengatur
rumah secara administratif. Perawatan yang diberikan di rumah – rumah
khususnya oleh
perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan
terhadap imbalan atas
jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik me
untuk
memperoleh
pengalaman
pada keluarga yang
mberikan kemampuan kepada mahasiswa
nyata
asuhan
keperawatan
keluarga
mengalami masalah kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan
teori keperawatan
keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan umum :
Setelah
menyelesaikan
menerapkan asuhan
pengalaman
belajar
klinik
mampu
keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan sesuai
tugas dan
perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mmpu :
2.a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan
keluarga
2.b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan maslaha
kesehatan keluarga
2.c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
2.d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
2.e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
2.f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
BAB 2
TINJAUAN TEORI KONSEP ASKEP KELUARGA
1. Konsep dasar keluarga
a. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terrdiri dari
kepala
keluarga dan
suatu tempat
beberapa
orang yang
berkumpul dan
tinggal
di
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan(depkes,RI)
Keluarga
karena
adalah dua
hubungan darah,
mereka hidup
atau lebih dari dua individu yang bergabung
hubungan
perawnan
atau
pengangkatan
dan
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Berdasarkan pengertian diatas
unit
yang dmaksud dengan keluarga adalah
terkecil dari masyarakat terdiri atas dia atau lebih orang yang terkabung
di dalam
ikatan perkawinan dan pertalian darah
tangga
serta hidup dalam satu rumah
dibawah asuhan kepala rumah tangga dan saling berinteraksi satu sama
lain
dimana setiap anggota
menciptakan serta
keluarga
memilki
peran
masing-masing
mempertahankan kebudayaan.
b. Struktur keluarga
1) Patrilineal
Keluarga yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generaasi
dimana hubungan itu disusun memlaui jalur garis ayah
2) Matrilineal
Yaitu keluarga terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
general ,
dimana hubungan disusun melalui jalur garis ibu
3) Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4) Patrilokal
Sepaang suami istri yang tinggal bersama keluarrga searah
5) Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagi dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena hubungan dengan
suami
istri
Cirri-ciri struktur keluarga menurut aderson:
Terorganisasi; saling berhubungan saling ketergantungan anatara
anggota keluarga
Ada keterbatasan; setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas
masingmasing
Ada perbedaan dan kekhususan setiap anggota keluarga mempunyai
pernan dan fungsinya masing-masing
c. Tipe/bentuk keluarga
1) Keluarga inti( nuclear –family)
Merupaan keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2) Keluarga besar(extended family)
Merupakan
kakek,
keluarga
ditambah
sanak
saudara,
misalnya
nenek
keponakan , saudara sepupu, paman ,bibi dll
3) Keluarga berantai(serial family)
Merupakan keluarag terdiri dari wanita dan pria yang, brenikah lebih dari
satu
kali dan merupakan satu keluarga intim
4) Keluarga duda atau janda(single family)
Meurpakan keluarga yang teradi karena perceraian atau kematia
5) Keluarga berkomposisi(coposisy)
Merupakan keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
6) Keluarga kabitas(cohabitation)
Merupakan keluarga
satu tanpa
yang
terdiri
dari
dua
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga
orang
yang
menjadi
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi biologis
2) Fungsi psikologis
3) Fungsi social
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pendidikan
e. Ciri-ciri keluarga
1) Diikat suatu tali perkawinan
2) Ada hubungan darah
3) Ada ikatan batin
4) Ada tanggung jawab masing-masing anggota keluarganya
5) Ada pengambilan keputusan
6) Ada kerja sama diantara anggota keluarga
7) Komunikasi interaksi diantara anggota keluarga
8) Tinggal dalam suatu rumah
f. Tugas-tugas keluarga
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaa sunber-sumber yang ada dalam keluarga
3) Pembagian
dengan
tugas
masing-masing
anggota
keluarganya
sesuai
kedudukannya masing-masing
4) Sosialisasi antara anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7) Penempatan anggota –anggota keuarga dalam masyarakat yang lebih
luas
8) Membangkitka dorongan dan semangat para anggota keluarga
2. Konsep asuhan keperawatan keluarga
Proses
keperawatan
adalah
secara sistematis untuk
metode
ilmiah
yang
digunakan
mengkaji dan menentukan masalah eksehatan dan keperawatan keluarga.
Merencanakan
asuhan keperawatan dan melasanakan intervensi keperawtan terhadap
keluarga sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan
keperawatan
yang telah dilaksanakan terhadap keluarga.
Tahap-tahap proses keperawatan:
a. Pengkajian
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan ole perawaat untuk engukur
keadan
klien ( keluarga dengan memakai norma-norm kesehatan keluarga
maupun social,
yang
merupakan
keluarga untuk
system
yang
terintergrasi
an
kesanggupan
mengatasinya.
Dasar
pemikiran pengkajian
epngukuran atau
adalah suatu perbandingan ,
suatu
suatu peilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggnakan normanorma yang
diambil dari kepercayaan , nilai-nilai
teori ,konsep
prinsip
aturan
dan
harapan,
berkaitan degan permasalahan yang dhadapi oleh keluarga.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal yang
dikaji
dalam keluarga adalah :
a. Data umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin,
hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing
–
masing anggota keluarga serta genogram.
Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.
Suku
serta
bangsa.
Mengkaji
asal
suku
bangsa
keluarga
tersebut
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Status social ekonomi keluarga. Status social ekonomi keluarga ditentukan
oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga
lainnya.
Selain itu status
kebutuhan –
social
ekonomi
keluarga
ditentukan
pula
oleh
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang
dimiliki
oleh keluarga.
Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan
saja keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi
tertentu
namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas
rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan
anak
keluarga saat
ini.
Dimana ditentukan
oleh
tertua dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana
tugas
keluarga serta
perkembangan
yang
belum
terpenuhi
oleh
kendalanya.
Riwayat
pada
keluarga
inti.
keluarga inti, yang
kesehatan masing
Menjelaskan
meliputi
mengenai
riwayat
penyakit
riwayat kesehatan
keturunan,
riwayat
– masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik
tipe
rumah.
Diidentifikasi
dengan
melihat
luas
rumah,
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan
perabotan
rumah, dan denah rumah.
Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan
komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan
atau
kesepakatan
kesehatan.
penduduk
setempat,
budaya
yang
mempengaruhi
Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
Perkumpulan
Menjelaskan
keluarga
dan
interaksi
dengan
masyarakat.
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan
keluaarga yang ada.
System pendukung keluarga. Yang termasuk system pendukung adalah
jumlah anggota
keluarga untuk
keluarga
yang
sehat,
fasilitas
yang
dimiliki
menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau
dukungan dari
anggota keluarga
setempat.
dan
fasilitas
social
atau
dukungan
masyarakat
d. Struktur keluarga
Pola
komunikasi
berkomunikasi antar
keluarga.
Menjelaskan
mengenai
cara
anggota keluarga.
Struktur
kekuatan
mengendalikan dan
keluarga.
Kemampuan
anggota
keluarga
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg – masing anggota
keluarga baik
secara formal maupun informal.
Nilai atau norma
yang dianut
keluarga.
Menjelaskan
mengenai
nilai
norma
keluarga, yang berhubungan dengan kesehatna.
e. Fungsi keluarga
Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan
dimiliki keluarga,
lainnya,
dukungan
keluarga
terhadap
anggota
keluarga
kehangatan
salingg
pada
keluarga
dan
keluarga
mengembangkan
sikap
menghargai.
Fungsi sosialisasi.
keluarga dan
Bagaimanaa interaksi
atau huubungan
dalam
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan
perilaku.
Fungsi perawatan
makanan,
kesehatan.
Sejauhmana
keluarga
menyediakan
pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan
keluarga
mengenai
sehat
pemenuhan tugas
–
sakit,
kesanggupan
keluarga
melakukan
perawatan keluarga yaitu :
- mengenal masalah kesehatan : sejauhmana keluarga
mengenal fakta – fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda
dan
gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga
terhadap
masalah.
- mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
luasnya
:
sejauhmana
keluarga
mengerti
mengenai
sifat dan
masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang
dialami,
takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative
terhadap
masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kurang
percaya terhadap
yang salah
tenaga
kesehatan
dan
mendapat
informasi
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
- merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana
keluarga mengetahui
sifat dan
keadaan
penyakitnya,
mengetahu
tentang
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber –
sumber
yang ada
jawab,
dalamn
keluarga
(anggota
keluarga
yang
bertanggung
keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas
yang
diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga unit
terkecil dalam masyarakat
penerima asuhan
merupakan
klien
keperawatan
atau
si
keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang
diperlukan anggota
keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat
menjadi sia – sia jika
tidak menjadi tidak dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Secara empiris
dapat dikatakan
bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga
sangat berhubungan
atau sangat signifikan.
Keluarga menempati posisi di antara individu dan masyarakat, sehingga
dengan
memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan
sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu,
dan keuntungan
kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian
pelayanan kesehatan,
perawat harus memperhatikan nilai – nilai dan budaya keluarga, sehingga
keluarga dapat
menerima.
Pelayanan
keperawatan
keperawatan yang
di
rumah
merupakan
pelayanan
diberikan di tempat tinggal klien dan keluarga sehingga klien tetap
memiliki otonomi
untuk memutuskan hal – hal yang terkait dengan masalah kesehatannya.
Perawat yang
melakukan keperawatan di
meningkatkan kemampuan
rumah
bertanggung
jawab
untuk
keluarga untuk mencegah penyakit dan pemeliharaan kesehatan. Namun,
di Indonesia
belum ada lembaga ataupun
pelayanan keperawatan di
organisasi
perawat
yang
mengatur
rumah secara administratif. Perawatan yang diberikan di rumah – rumah
khususnya oleh
perawat komunitas masih bersifat sukarela, belum ada pengaturan
terhadap imbalan atas
jasa yang diberikan.
Pengalaman belajar klinik me
untuk
memperoleh
pengalaman
pada keluarga yang
mberikan kemampuan kepada mahasiswa
nyata
asuhan
keperawatan
keluarga
mengalami masalah kesehatan dengan penerapan berbagai konsep dan
teori keperawatan
keluarga serta proses keperawatan sebagai pendekatan.
B. Tujuan.
1. Tujuan umum :
Setelah
menyelesaikan
menerapkan asuhan
pengalaman
belajar
klinik
mampu
keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan sesuai
tugas dan
perkembangan keluarga.
2. Tujuan khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mmpu :
2.a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan
keluarga
2.b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan maslaha
kesehatan keluarga
2.c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
2.d. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan
2.e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
2.f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga
BAB 2
TINJAUAN TEORI KONSEP ASKEP KELUARGA
1. Konsep dasar keluarga
a. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terrdiri dari
kepala
keluarga dan
suatu tempat
beberapa
orang yang
berkumpul dan
tinggal
di
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan(depkes,RI)
Keluarga
karena
adalah dua
hubungan darah,
mereka hidup
atau lebih dari dua individu yang bergabung
hubungan
perawnan
atau
pengangkatan
dan
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan.
Berdasarkan pengertian diatas
unit
yang dmaksud dengan keluarga adalah
terkecil dari masyarakat terdiri atas dia atau lebih orang yang terkabung
di dalam
ikatan perkawinan dan pertalian darah
tangga
serta hidup dalam satu rumah
dibawah asuhan kepala rumah tangga dan saling berinteraksi satu sama
lain
dimana setiap anggota
menciptakan serta
keluarga
memilki
peran
masing-masing
mempertahankan kebudayaan.
b. Struktur keluarga
1) Patrilineal
Keluarga yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generaasi
dimana hubungan itu disusun memlaui jalur garis ayah
2) Matrilineal
Yaitu keluarga terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
general ,
dimana hubungan disusun melalui jalur garis ibu
3) Matrilokal
Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
4) Patrilokal
Sepaang suami istri yang tinggal bersama keluarrga searah
5) Keluarga kawinan
Hubungan suami istri sebagi dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena hubungan dengan
suami
istri
Cirri-ciri struktur keluarga menurut aderson:
Terorganisasi; saling berhubungan saling ketergantungan anatara
anggota keluarga
Ada keterbatasan; setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugas
masingmasing
Ada perbedaan dan kekhususan setiap anggota keluarga mempunyai
pernan dan fungsinya masing-masing
c. Tipe/bentuk keluarga
1) Keluarga inti( nuclear –family)
Merupaan keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak
2) Keluarga besar(extended family)
Merupakan
kakek,
keluarga
ditambah
sanak
saudara,
misalnya
nenek
keponakan , saudara sepupu, paman ,bibi dll
3) Keluarga berantai(serial family)
Merupakan keluarag terdiri dari wanita dan pria yang, brenikah lebih dari
satu
kali dan merupakan satu keluarga intim
4) Keluarga duda atau janda(single family)
Meurpakan keluarga yang teradi karena perceraian atau kematia
5) Keluarga berkomposisi(coposisy)
Merupakan keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
6) Keluarga kabitas(cohabitation)
Merupakan keluarga
satu tanpa
yang
terdiri
dari
dua
pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga
orang
yang
menjadi
d. Fungsi keluarga
1) Fungsi biologis
2) Fungsi psikologis
3) Fungsi social
4) Fungsi ekonomi
5) Fungsi pendidikan
e. Ciri-ciri keluarga
1) Diikat suatu tali perkawinan
2) Ada hubungan darah
3) Ada ikatan batin
4) Ada tanggung jawab masing-masing anggota keluarganya
5) Ada pengambilan keputusan
6) Ada kerja sama diantara anggota keluarga
7) Komunikasi interaksi diantara anggota keluarga
8) Tinggal dalam suatu rumah
f. Tugas-tugas keluarga
1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2) Pemeliharaa sunber-sumber yang ada dalam keluarga
3) Pembagian
dengan
tugas
masing-masing
anggota
keluarganya
sesuai
kedudukannya masing-masing
4) Sosialisasi antara anggota keluarga
5) Pengaturan jumlah anggota keluarga
6) Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7) Penempatan anggota –anggota keuarga dalam masyarakat yang lebih
luas
8) Membangkitka dorongan dan semangat para anggota keluarga
2. Konsep asuhan keperawatan keluarga
Proses
keperawatan
adalah
secara sistematis untuk
metode
ilmiah
yang
digunakan
mengkaji dan menentukan masalah eksehatan dan keperawatan keluarga.
Merencanakan
asuhan keperawatan dan melasanakan intervensi keperawtan terhadap
keluarga sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan mengevaluasi mutu hasil asuhan
keperawatan
yang telah dilaksanakan terhadap keluarga.
Tahap-tahap proses keperawatan:
a. Pengkajian
Adalah sekumpulan tindakan yang digunakan ole perawaat untuk engukur
keadan
klien ( keluarga dengan memakai norma-norm kesehatan keluarga
maupun social,
yang
merupakan
keluarga untuk
system
yang
terintergrasi
an
kesanggupan
mengatasinya.
Dasar
pemikiran pengkajian
epngukuran atau
adalah suatu perbandingan ,
suatu
suatu peilaian mengenai keadaan keluarga dengan menggnakan normanorma yang
diambil dari kepercayaan , nilai-nilai
teori ,konsep
prinsip
aturan
dan
harapan,
berkaitan degan permasalahan yang dhadapi oleh keluarga.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal yang
dikaji
dalam keluarga adalah :
a. Data umum :
Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan
kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin,
hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari masing
–
masing anggota keluarga serta genogram.
Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta
kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.
Suku
serta
bangsa.
Mengkaji
asal
suku
bangsa
keluarga
tersebut
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Status social ekonomi keluarga. Status social ekonomi keluarga ditentukan
oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga
lainnya.
Selain itu status
kebutuhan –
social
ekonomi
keluarga
ditentukan
pula
oleh
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang
dimiliki
oleh keluarga.
Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan
saja keluarga pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi
tertentu
namun dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktivitas
rekreasi.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan
anak
keluarga saat
ini.
Dimana ditentukan
oleh
tertua dari keluarga inti.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana
tugas
keluarga serta
perkembangan
yang
belum
terpenuhi
oleh
kendalanya.
Riwayat
pada
keluarga
inti.
keluarga inti, yang
kesehatan masing
Menjelaskan
meliputi
mengenai
riwayat
penyakit
riwayat kesehatan
keturunan,
riwayat
– masing anggota dan sumber pelayanan yang digunakan keluarga.
c. Pengkajian lingkungan
Karakteristik
tipe
rumah.
Diidentifikasi
dengan
melihat
luas
rumah,
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan
perabotan
rumah, dan denah rumah.
Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan
komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan
atau
kesepakatan
kesehatan.
penduduk
setempat,
budaya
yang
mempengaruhi
Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
Perkumpulan
Menjelaskan
keluarga
dan
interaksi
dengan
masyarakat.
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan
keluaarga yang ada.
System pendukung keluarga. Yang termasuk system pendukung adalah
jumlah anggota
keluarga untuk
keluarga
yang
sehat,
fasilitas
yang
dimiliki
menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau
dukungan dari
anggota keluarga
setempat.
dan
fasilitas
social
atau
dukungan
masyarakat
d. Struktur keluarga
Pola
komunikasi
berkomunikasi antar
keluarga.
Menjelaskan
mengenai
cara
anggota keluarga.
Struktur
kekuatan
mengendalikan dan
keluarga.
Kemampuan
anggota
keluarga
mempengaruhi orang lain untuk mengubah perilaku.
Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg – masing anggota
keluarga baik
secara formal maupun informal.
Nilai atau norma
yang dianut
keluarga.
Menjelaskan
mengenai
nilai
norma
keluarga, yang berhubungan dengan kesehatna.
e. Fungsi keluarga
Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan
dimiliki keluarga,
lainnya,
dukungan
keluarga
terhadap
anggota
keluarga
kehangatan
salingg
pada
keluarga
dan
keluarga
mengembangkan
sikap
menghargai.
Fungsi sosialisasi.
keluarga dan
Bagaimanaa interaksi
atau huubungan
dalam
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma atau budaya dan
perilaku.
Fungsi perawatan
makanan,
kesehatan.
Sejauhmana
keluarga
menyediakan
pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit. Pengetahuan
keluarga
mengenai
sehat
pemenuhan tugas
–
sakit,
kesanggupan
keluarga
melakukan
perawatan keluarga yaitu :
- mengenal masalah kesehatan : sejauhmana keluarga
mengenal fakta – fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda
dan
gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi keluarga
terhadap
masalah.
- mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat
luasnya
:
sejauhmana
keluarga
mengerti
mengenai
sifat dan
masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah yang
dialami,
takut akan akibat dari tindakan penyakit, mempunyai sikap negative
terhadap
masalah kesehatan, dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada,
kurang
percaya terhadap
yang salah
tenaga
kesehatan
dan
mendapat
informasi
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
- merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana
keluarga mengetahui
sifat dan
keadaan
penyakitnya,
mengetahu
tentang
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber –
sumber
yang ada
jawab,
dalamn
keluarga
(anggota
keluarga
yang
bertanggung
keuangan, fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas
yang
diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.