Implementasi E KTP Kartu Tanda Penduduk
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
IMPLEMENTASI E-KTP (KARTU TANDA PENDUDUK)
UNTUK PEMILIHAN UMUM DENGAN
SISTEM KOMPUTERISASI
Randika Priyatma 1), Khoirul Amri2), Syaiful Bachri M.3), Surapurna A.S.4)
1), 2), 3), 4)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281
Email : randika.p@students.amikom.ac.id 1), khoirul.amri@students.amikom.ac.id 2), saiful.bahri.m1@gmail.com 3),
surapurna@gmail.com4)
Abstrak
Dalam penyelenggaraan pemilihan umum yang
masih konvensional ini ( sistem coblos) menjadi masalah
yang harus segera dibenahi oleh pemerintah karena hal
tersebut termasuk layanan publik yang masih kurang dari
harapan yang diinginkan masyarakat dalam memberikan
hak pilihnya. Ditinjau dari pemilihan umum sebelumnya
banyak aspek yang belum sesuai dengan harapan
pemerintah, misal kertas suara kurang, rusak, terlambat
sampai di tempat pemungutan suara, hal ini berpengaruh
terhadap warga yang memilih, dan bisa menurunkan
minat warga untuk menyalurkan hak suaranya.
Dalam pelaksanaan pemilihan umum sering
sekali terjadi kesalahan teknis dalam pengerjaannya
dilapangan. Kerusakan, kekurangan kertas suara dan
suara tidak sah karena warga salah mencontreng
pemilihannya. Sejalan dengan arah penyelenggaraan
pemilu oleh pemerintah, maka pemilihan menggunakan
program aplikasi komputer ini akan meminimalisir
masalah yang pernah dihadapi dari pemilu-pemilu
sebelumnya.
Sistem komputerisasi ini menggunakan e-KTP
untuk melakukan pemilihan, e-KTP akan dibaca oleh eKTP Reader dan software akan mendektesi biodata si
pemilih, dan pemilihan hanya bisa dilakukan satu kali,
jika memilih lagi maka software akan menolaknya.
Nantinya seluruh data (hasil pemungutan suara) akan
disimpan dan diolah di database server.
Penggunaan kertas yang berlebih untuk pemilu
ini juga menarik perhatian kami untuk membuat sistem
pemilu dengan komputer ini. Dimana pemerintah
sekarang sedang berupaya mengkapanyekan gerakan
ramah lingkungan. Kertas terbuat dari pohon atau kayu
dimana semakin hari semakin tinggi beresiko
meningkatkan lagi penggundulan hutan, terutama di
Indonesia.
Sistem ini akan membuat kegiatan pemilu lebih
efektif dan efisien, karena proses pengumpulan dan
penghitungan suara lebih cepat. Sehingga pemenang
pemilu dapat segera ditentukan, pastinya dengan data
yang valid. Warga pun tidak akan dipersulit dalam
pendataan sebelum memilih, mengantri lama, dan tidak
perlu tinta dijari.
Kata-kata kunci: e-KTP,
komputerisasi, database
e-KTP Reader,
Program yang kami ambil ini tidak akan
berjalan jika sistem e-KTP belum sempurna, maka
program ini ditujukan untuk pemilu apabila e-KTP yang
lagi diproses sekarang ini sudah bisa digunakan dengan
maksimal dan semua warga yang berusia 17 tahun keatas
sudah mempunyai e-KTP serta DPT (Daftar Pemilih
Tetap) sudah akurat.
pemilu,
Sejalan dengan arah penyelenggaraan pemilu
oleh pemerintah, maka pemilihan menggunakan program
aplikasi komputer ini akan meminimalisir masalah yang
pernah dihadapi dari pemilu-pemilu sebelumnya. Warga
tidak akan dipersulit dalam pendataan sebelum memilih,
mengantri lama, dan tidak perlu tinta dijari karena sistem
ini dapat membaca e-KTP dengan bantuan alat e-KTP
Reader, maka biodata warga yang masuk DPT dapat
diketahui dan apabila melakuan pemilihan ganda, sistem
akan mengetahuinya. Mengurangi pemakaian kertas dan
sangat efektif untuk menghilangkan terjadinya kerusakan
kertas suara dan tidak ada lagi surat suara yang kurang
atau terlambat sampai di TPS (Tempat Pemungutan
Suara). Sistem yang terhubung dengan suatu database
akan
sangat
cepat
melakukan
perhitungan.
Memungkinkan kita mengetahui hasil pemilu setelah
pemilu itu selesai dan juga mengurangi indikasi
kecurangan dalam perhitungan.
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara kepulauan, jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia, kebudayaan yang
sangat
beragam,
merupakan
tantangan
untuk
menyediakan layanan publik yang prima bagi semua
penduduknya sesuai dengan yang telah di amanatkan
dalam UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
Dalam UU No. 10 pasal 19 tahun 2008 juga dijelaskan
bahwa warga negara Indonesia yang pada hari
pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas)
tahun atau lebih atau sudah atau pernah kawin
mempunyai hak memilih. [2]
1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Untuk itu pemerintah harus melaksanakan
pemilihan umum yang baik dan terbuka terhadap
masyarakat sehingga menciptakan efektifitas dan
efesiensi dalam pengerjaan layanan publik ini supaya
masyarakat nyaman dalam menyalurkan hak suara
mereka.
Dengan diciptakannya sistem ini, diharapkan
dapat menghilangkan suara yang tidak valid dan
mengurangi pemakaian kertas yang berlebih untuk
mendukung gerakan ramah lingkungan.
Dari tinjauan pustaka jurnal tentang sistem
komputerisasi untuk pemilu, masih menggunakan
mikrokontroller, belum menggunakan GUI (Graphic
User Interface), dan panitia KPU (Komisi Pemilihan
Umum) harus bekerja dua kali untuk membagikan
smartcard kepada pemilih. Oleh sebab itu, sistem yang
akan direalisasikan dalam penelitian ini, untuk perangkat
keras (hardware) yang butuhkan adalah perangkat
komputer, e-KTP dan e-KTP Reader. Sedangkan
software atau aplikasi dibuat menggunakan bahasa
pemrograman java, dan fungsi dari aplikasi tersebut
untuk menampilkan calon yang diplih. Data akan
langsung tersimpan di database server, bisa di
pemerintah kabupaten, provinsi atau pusat menyesuaikan
jenis pemilu yang dilakukan. [1]
Gambar 1. Workflow atau alur
komputerisasi pemilu dengan E-KTP
kerja
sistem
2. Pembahasan
Dalam hal ini, kami melakukan pembuatan
aplikasi pemilihan umum dengan cara elektonik, secara
umum hal yang paling dibutuhkan dalam aplikasi ini
adalah e-KTP sebagai informasi data pemilih dan e-KTP
Reader untuk membaca isi e-KTP tersebut, jadi seluruh
warga Indonesia yang telah memiliki hak untuk memilih
harus memiliki e-KTP sebagai syarat untuk memberikan
suara mereka.
Gambar 2. Rancangan Alat Sistem Komputerisasi
Pemilu
Dari gambar 2, diketahui bahwa semua data pemilihan
akan tersimpan di database SIAK, karena semua
sistemnya berjalan secara online yang kemudian bisa
diakses secara langsung oleh komputer admin.
Dalam sistem e-KTP, seluruh data masyarakat
Indonesia yang berumur 17 tahun keatas atau telah
memiliki e-KTP telah tersimpan dalam database
pemerintah yang telah terintergrasi, oleh sebab itu kami
tidak perlu lagi membuat database untuk aplikasi kami,
tatapi cukup menghubungkan antara aplikasi kami dan
database SIAK (Sisten Informasi Administrasi
Kependudukan).
Untuk memperlancar penelitian dan pembuatan
aplikasi, kami menggunakan beberapa alat diantaranya,
e-KTP Reader, e-KTP, dan seperangkat komputer. Selain
alat – alat yang kami sebutkan tadi kami juga nantinya
membutuhkan koneksi internet agar biodata yang
terdapat pada e-KTP biasa kami cocokkan dengan
database SIAK (Sisten Informasi Administrasi
Kependudukan). Berikut ini perancangan workflow atau
alur kerja sistem komputerisasi pemilu dengan e-KTP
yang kami akan buat.
2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Gambar 4. Tampilan awal aplikasi
Gambar 3. Flowchart Software
Keterangan:
1.
Pemilih masuk ke bilik pemilihan, kemudian
memasukkan e-KTP
2.
Software akan mengecek, apakah pemilih sudah
terdaftar di database atau belum. Jika sudah,
akan masuk ke tampilan pemilihan, jika belum
terdaftar maka tidak bisa memilih.
3.
Setelah pemilih terdaftar, software akan
mengecek lagi, apakah sudah memilih atau
belum. Jika belum, bisa melakukan pemilihan,
jika sudah memlih maka tidak bisa memilih
lagi.
4.
Setelah melakukan pemilihan, maka data akan
tersimpan di database server.
5.
Selesai
melakukan
mengambil e-KTP nya
6.
Pemilih keluar dari bilik pemilihan.
pemilihan,
Gambar 4. Tampilan form pemilihan
pemilih
Gambar 4. Tampilan form Konfirmasi
3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Setelah aplikasi tersebut selesai dibuat maka
tugas kami selanjutnya adalah mencoba dan menganalisa
aplikasi tersebut, apakah aplikasi tersebut memiliki
banyak error atau tidak, selain itu kami juga akan
meninjau dari segi keamanan apalikasi tersebut. Setelah
masalah diatas sudah terselesaikan maka selanjutnya
kami akan mencoba menghubungkan dengan database..
3. Kesimpulan dan Saran
Gambar 4.
pemilihan
Tampilan
form
setelah
Sistem yang akan direalisasikan dalam
penelitian ini adalah, untuk Hardware yang butuhkan
adalah perangkat komputer, e-KTP dan e-KTP Reader.
Sedangkan software atau aplikasi dibuat menggunakan
bahasa pemrograman java, dan fungsi dari aplikasi
tersebut untuk menampilkan calon yang diplih. Data
akan langsung tersimpan di database server, bisa di
pemerintah kabupaten, provinsi atau pusat menyesuaikan
jenis pemilu yang dilakukan.
mealakukan
Dengan diciptakannya sistem ini, diharapkan
dapat menghilangkan suara yang tidak valid dan
mengurangi pemakaian kertas yang berlebih untuk
mendukung gerakan ramah lingkungan.
Memang tidak mudah untuk merealisasikan
kegiatan ini, karena pemerintah harus melakukan
sosialisasi kepada masyakat dan itu tidak membutuhkan
waktu yang singkat. Masyarakat
Daftar Pustaka
[1] Akbar Reesa, 2009, “Implementasi Pengumpulan dan Perhitungan
Suara Elektronik Pemilu di TPS dengan Minimum Sistem”, ITS.
[2] Hartanto, Agus Budi, 2011, “Implementasi E-KTP (Kartu Tanda
Penduduk) di Kota Yogyakarta”, STMIK Amikom Yogyakarta..
[3] Utomo, Yunanto Wiji, 2013. “E-KTP, Apa Saja Teknologi di
Dalamnya”, Kompas, Dikutip pada tanggal 26 Oktober 2013 dari
situs:
http://sains.kompas.com/read/2013/05/15/18315786/EKTP.Apa.Saja.Teknologi.di.Dalamnya.
[4] Khannedy, Eko Kurniawan, 2012. “Pemrograman GUI
menggunakan Java dan NetBeans”
Gambar 4. Tampilan form khusus untuk admin
Tampilan Aplikasi tersebut masih dalam bentuk
prototype, jadi belum sempurna. Sedangkan Dalam
pembuatan aplikasi kami menggunakan bahasa
pemrogrman java dengan aplikasi bernama Netbeans.
Setelah peralatan yang kami butuhkan dalam
membuat aplikasi ini telah tersedia dan perancangan
sistem sudah fix, maka kegiatan selanjutnya yang akan
kami lakukan adalah merancang aplikasi agar bisa
terhubung dengan database SIAK (Sisten Informasi
Administrasi Kependudukan).
4
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Biodata Penulis
Randika Priyatma, Mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5
Angkatan 2011 .
Khoirul Amri, Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5 Angkatan
2011 .
Saiful Bachri M., Mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5
Angkatan 201 .
Surapurna A.S., Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5 Angkatan
2011.
5
ISSN : 2302-3805
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
IMPLEMENTASI E-KTP (KARTU TANDA PENDUDUK)
UNTUK PEMILIHAN UMUM DENGAN
SISTEM KOMPUTERISASI
Randika Priyatma 1), Khoirul Amri2), Syaiful Bachri M.3), Surapurna A.S.4)
1), 2), 3), 4)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ring road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta 55281
Email : randika.p@students.amikom.ac.id 1), khoirul.amri@students.amikom.ac.id 2), saiful.bahri.m1@gmail.com 3),
surapurna@gmail.com4)
Abstrak
Dalam penyelenggaraan pemilihan umum yang
masih konvensional ini ( sistem coblos) menjadi masalah
yang harus segera dibenahi oleh pemerintah karena hal
tersebut termasuk layanan publik yang masih kurang dari
harapan yang diinginkan masyarakat dalam memberikan
hak pilihnya. Ditinjau dari pemilihan umum sebelumnya
banyak aspek yang belum sesuai dengan harapan
pemerintah, misal kertas suara kurang, rusak, terlambat
sampai di tempat pemungutan suara, hal ini berpengaruh
terhadap warga yang memilih, dan bisa menurunkan
minat warga untuk menyalurkan hak suaranya.
Dalam pelaksanaan pemilihan umum sering
sekali terjadi kesalahan teknis dalam pengerjaannya
dilapangan. Kerusakan, kekurangan kertas suara dan
suara tidak sah karena warga salah mencontreng
pemilihannya. Sejalan dengan arah penyelenggaraan
pemilu oleh pemerintah, maka pemilihan menggunakan
program aplikasi komputer ini akan meminimalisir
masalah yang pernah dihadapi dari pemilu-pemilu
sebelumnya.
Sistem komputerisasi ini menggunakan e-KTP
untuk melakukan pemilihan, e-KTP akan dibaca oleh eKTP Reader dan software akan mendektesi biodata si
pemilih, dan pemilihan hanya bisa dilakukan satu kali,
jika memilih lagi maka software akan menolaknya.
Nantinya seluruh data (hasil pemungutan suara) akan
disimpan dan diolah di database server.
Penggunaan kertas yang berlebih untuk pemilu
ini juga menarik perhatian kami untuk membuat sistem
pemilu dengan komputer ini. Dimana pemerintah
sekarang sedang berupaya mengkapanyekan gerakan
ramah lingkungan. Kertas terbuat dari pohon atau kayu
dimana semakin hari semakin tinggi beresiko
meningkatkan lagi penggundulan hutan, terutama di
Indonesia.
Sistem ini akan membuat kegiatan pemilu lebih
efektif dan efisien, karena proses pengumpulan dan
penghitungan suara lebih cepat. Sehingga pemenang
pemilu dapat segera ditentukan, pastinya dengan data
yang valid. Warga pun tidak akan dipersulit dalam
pendataan sebelum memilih, mengantri lama, dan tidak
perlu tinta dijari.
Kata-kata kunci: e-KTP,
komputerisasi, database
e-KTP Reader,
Program yang kami ambil ini tidak akan
berjalan jika sistem e-KTP belum sempurna, maka
program ini ditujukan untuk pemilu apabila e-KTP yang
lagi diproses sekarang ini sudah bisa digunakan dengan
maksimal dan semua warga yang berusia 17 tahun keatas
sudah mempunyai e-KTP serta DPT (Daftar Pemilih
Tetap) sudah akurat.
pemilu,
Sejalan dengan arah penyelenggaraan pemilu
oleh pemerintah, maka pemilihan menggunakan program
aplikasi komputer ini akan meminimalisir masalah yang
pernah dihadapi dari pemilu-pemilu sebelumnya. Warga
tidak akan dipersulit dalam pendataan sebelum memilih,
mengantri lama, dan tidak perlu tinta dijari karena sistem
ini dapat membaca e-KTP dengan bantuan alat e-KTP
Reader, maka biodata warga yang masuk DPT dapat
diketahui dan apabila melakuan pemilihan ganda, sistem
akan mengetahuinya. Mengurangi pemakaian kertas dan
sangat efektif untuk menghilangkan terjadinya kerusakan
kertas suara dan tidak ada lagi surat suara yang kurang
atau terlambat sampai di TPS (Tempat Pemungutan
Suara). Sistem yang terhubung dengan suatu database
akan
sangat
cepat
melakukan
perhitungan.
Memungkinkan kita mengetahui hasil pemilu setelah
pemilu itu selesai dan juga mengurangi indikasi
kecurangan dalam perhitungan.
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara kepulauan, jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia, kebudayaan yang
sangat
beragam,
merupakan
tantangan
untuk
menyediakan layanan publik yang prima bagi semua
penduduknya sesuai dengan yang telah di amanatkan
dalam UU No.25 tahun 2009 tentang pelayanan publik.
Dalam UU No. 10 pasal 19 tahun 2008 juga dijelaskan
bahwa warga negara Indonesia yang pada hari
pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas)
tahun atau lebih atau sudah atau pernah kawin
mempunyai hak memilih. [2]
1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Untuk itu pemerintah harus melaksanakan
pemilihan umum yang baik dan terbuka terhadap
masyarakat sehingga menciptakan efektifitas dan
efesiensi dalam pengerjaan layanan publik ini supaya
masyarakat nyaman dalam menyalurkan hak suara
mereka.
Dengan diciptakannya sistem ini, diharapkan
dapat menghilangkan suara yang tidak valid dan
mengurangi pemakaian kertas yang berlebih untuk
mendukung gerakan ramah lingkungan.
Dari tinjauan pustaka jurnal tentang sistem
komputerisasi untuk pemilu, masih menggunakan
mikrokontroller, belum menggunakan GUI (Graphic
User Interface), dan panitia KPU (Komisi Pemilihan
Umum) harus bekerja dua kali untuk membagikan
smartcard kepada pemilih. Oleh sebab itu, sistem yang
akan direalisasikan dalam penelitian ini, untuk perangkat
keras (hardware) yang butuhkan adalah perangkat
komputer, e-KTP dan e-KTP Reader. Sedangkan
software atau aplikasi dibuat menggunakan bahasa
pemrograman java, dan fungsi dari aplikasi tersebut
untuk menampilkan calon yang diplih. Data akan
langsung tersimpan di database server, bisa di
pemerintah kabupaten, provinsi atau pusat menyesuaikan
jenis pemilu yang dilakukan. [1]
Gambar 1. Workflow atau alur
komputerisasi pemilu dengan E-KTP
kerja
sistem
2. Pembahasan
Dalam hal ini, kami melakukan pembuatan
aplikasi pemilihan umum dengan cara elektonik, secara
umum hal yang paling dibutuhkan dalam aplikasi ini
adalah e-KTP sebagai informasi data pemilih dan e-KTP
Reader untuk membaca isi e-KTP tersebut, jadi seluruh
warga Indonesia yang telah memiliki hak untuk memilih
harus memiliki e-KTP sebagai syarat untuk memberikan
suara mereka.
Gambar 2. Rancangan Alat Sistem Komputerisasi
Pemilu
Dari gambar 2, diketahui bahwa semua data pemilihan
akan tersimpan di database SIAK, karena semua
sistemnya berjalan secara online yang kemudian bisa
diakses secara langsung oleh komputer admin.
Dalam sistem e-KTP, seluruh data masyarakat
Indonesia yang berumur 17 tahun keatas atau telah
memiliki e-KTP telah tersimpan dalam database
pemerintah yang telah terintergrasi, oleh sebab itu kami
tidak perlu lagi membuat database untuk aplikasi kami,
tatapi cukup menghubungkan antara aplikasi kami dan
database SIAK (Sisten Informasi Administrasi
Kependudukan).
Untuk memperlancar penelitian dan pembuatan
aplikasi, kami menggunakan beberapa alat diantaranya,
e-KTP Reader, e-KTP, dan seperangkat komputer. Selain
alat – alat yang kami sebutkan tadi kami juga nantinya
membutuhkan koneksi internet agar biodata yang
terdapat pada e-KTP biasa kami cocokkan dengan
database SIAK (Sisten Informasi Administrasi
Kependudukan). Berikut ini perancangan workflow atau
alur kerja sistem komputerisasi pemilu dengan e-KTP
yang kami akan buat.
2
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Gambar 4. Tampilan awal aplikasi
Gambar 3. Flowchart Software
Keterangan:
1.
Pemilih masuk ke bilik pemilihan, kemudian
memasukkan e-KTP
2.
Software akan mengecek, apakah pemilih sudah
terdaftar di database atau belum. Jika sudah,
akan masuk ke tampilan pemilihan, jika belum
terdaftar maka tidak bisa memilih.
3.
Setelah pemilih terdaftar, software akan
mengecek lagi, apakah sudah memilih atau
belum. Jika belum, bisa melakukan pemilihan,
jika sudah memlih maka tidak bisa memilih
lagi.
4.
Setelah melakukan pemilihan, maka data akan
tersimpan di database server.
5.
Selesai
melakukan
mengambil e-KTP nya
6.
Pemilih keluar dari bilik pemilihan.
pemilihan,
Gambar 4. Tampilan form pemilihan
pemilih
Gambar 4. Tampilan form Konfirmasi
3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
ISSN : 2302-3805
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Setelah aplikasi tersebut selesai dibuat maka
tugas kami selanjutnya adalah mencoba dan menganalisa
aplikasi tersebut, apakah aplikasi tersebut memiliki
banyak error atau tidak, selain itu kami juga akan
meninjau dari segi keamanan apalikasi tersebut. Setelah
masalah diatas sudah terselesaikan maka selanjutnya
kami akan mencoba menghubungkan dengan database..
3. Kesimpulan dan Saran
Gambar 4.
pemilihan
Tampilan
form
setelah
Sistem yang akan direalisasikan dalam
penelitian ini adalah, untuk Hardware yang butuhkan
adalah perangkat komputer, e-KTP dan e-KTP Reader.
Sedangkan software atau aplikasi dibuat menggunakan
bahasa pemrograman java, dan fungsi dari aplikasi
tersebut untuk menampilkan calon yang diplih. Data
akan langsung tersimpan di database server, bisa di
pemerintah kabupaten, provinsi atau pusat menyesuaikan
jenis pemilu yang dilakukan.
mealakukan
Dengan diciptakannya sistem ini, diharapkan
dapat menghilangkan suara yang tidak valid dan
mengurangi pemakaian kertas yang berlebih untuk
mendukung gerakan ramah lingkungan.
Memang tidak mudah untuk merealisasikan
kegiatan ini, karena pemerintah harus melakukan
sosialisasi kepada masyakat dan itu tidak membutuhkan
waktu yang singkat. Masyarakat
Daftar Pustaka
[1] Akbar Reesa, 2009, “Implementasi Pengumpulan dan Perhitungan
Suara Elektronik Pemilu di TPS dengan Minimum Sistem”, ITS.
[2] Hartanto, Agus Budi, 2011, “Implementasi E-KTP (Kartu Tanda
Penduduk) di Kota Yogyakarta”, STMIK Amikom Yogyakarta..
[3] Utomo, Yunanto Wiji, 2013. “E-KTP, Apa Saja Teknologi di
Dalamnya”, Kompas, Dikutip pada tanggal 26 Oktober 2013 dari
situs:
http://sains.kompas.com/read/2013/05/15/18315786/EKTP.Apa.Saja.Teknologi.di.Dalamnya.
[4] Khannedy, Eko Kurniawan, 2012. “Pemrograman GUI
menggunakan Java dan NetBeans”
Gambar 4. Tampilan form khusus untuk admin
Tampilan Aplikasi tersebut masih dalam bentuk
prototype, jadi belum sempurna. Sedangkan Dalam
pembuatan aplikasi kami menggunakan bahasa
pemrogrman java dengan aplikasi bernama Netbeans.
Setelah peralatan yang kami butuhkan dalam
membuat aplikasi ini telah tersedia dan perancangan
sistem sudah fix, maka kegiatan selanjutnya yang akan
kami lakukan adalah merancang aplikasi agar bisa
terhubung dengan database SIAK (Sisten Informasi
Administrasi Kependudukan).
4
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2014
STMIK AMIKOM Yogyakarta, 19 Februari 2014
Biodata Penulis
Randika Priyatma, Mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5
Angkatan 2011 .
Khoirul Amri, Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5 Angkatan
2011 .
Saiful Bachri M., Mahasiswa Jurusan Teknik
Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5
Angkatan 201 .
Surapurna A.S., Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM Yogyakarta, Semester 5 Angkatan
2011.
5
ISSN : 2302-3805