HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VAKSINASI HPV DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI SMA NEGERI I DENPASAR TAHUN 2018

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG VAKSINASI

HPV DENGAN SIKAP DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI SMA NEGERI I DENPASAR TAHUN 2018

  Oleh : Ni Wayan Noviani Kadek Sintya Dewi

  Akademi Kebidanan Kartini Bali Email : novyfast@yahoo.com

  sintyadewikd97@gmail.com Abstract : The Correlation Of Female Adolescence’s Knowledge About HPV Vaccination With Attitude In Prevention Of Cervix Cancer.This research has purpose to find out the Correlation of Female Adolescence Knowledge about HPV (Human Papilloma Virus) Vaccinatiion with Attitude in Prevention of Cervix Cancer carried out at SMA Negeri 1 th denpasar on the date of 6 january 2018 during one day. Research type used in this research is analytic by using cross sectional approach that is by collecting variable of every object that is done only once. This research uses the probability sampling method by probability sampling technique. Sample in this research are the female students of Grade XI at SMA Negeri 1 Denpasar for 71 respondents. Research result shows that it is obtained that mostly which is for 42 respondents (59.2%) have good knowledge and mostly for 56 respondents (78.9%) have good attitude or positive. Therefore, there is significant correlation with strong correlation rate between the female adolescence’s knowledge about HPV vaccination and attitude in cervix cancer prevention. The correlation coefficient value is 0.644 with probability p = 0.001<0.05.

  Abstrak : Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Vaksinasi HPV Dengan Sikap Dalam Pencegahan Kanker Serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan

  Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap dalam Pencegahan Kanker Serviks yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Denpasar pada tanggal 6 Januari 2018 selama satu hari. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectionalyaitu pengumpulan variabel setiap objek dilakukan satu kali saja. Penelitian ini menggunakan metode probability

  samplingdengan teknik simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswi

  kelas XI di SMA Negeri 1 Denpasar sejumlah 71 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 42 responden (59,2%) memiliki pengetahuan baik dan sebagian besar sebanyak 56 responden (78,9%) memiliki sikap baik atau positif. Sehingga ada hubungan signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks. Nilai koefisien korelasinya sebesar 0,644 dengan nilai probabilitasnya sebesar p = 0,001<0,05.

  Kata Kunci:Pengetahuan, Remaja Putri, Vaksinasi HPV, Sikap, Kanker Serviks

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

  Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama didunia. Penyebab terbesar kematian akibat kanker oleh kanker payudara (18,4%) menempati urutan pertama, disusul kanker serviks (10,3%), kanker hati dan saluran empedu intrahepatik (8,2%), leukemia (7,3%) dan Limfoma non Hodgkin (6,5%). Kanker serviks adalah jenis keganasan nomor duapada wanita setelah kanker payudara (Depkes RI, 2012). Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang terjadi pada bagian mulut rahim atau sering disebut kanker leher rahim yang disebabkan oleh Human

  Papilloma Virus(HPV) tipe 16 dan 18.

  Infeksi HPV yang sering menyerang kaum perempuan umumnya berusia di atas 30 tahun, namun tidak menutup kemungkinan usia dibawah 30 tahun juga dapat terserang dan kadang tidak disadari kaum perempuan. Penyebabnya adalah karena kurangnya pengetahuan tentang gejala, deteksi dini, proses terjadinya infeksi dan pengobatannya. Ditambah lagi dengan faktor kebersihan lingkungan, pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan sosial yang menjadi pemicu kegiatan dan perilaku seks beresiko di luar nikah (Adi D.Tilong, 2012). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan, di negara berkembang saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia yang menyerang usia produktif. Diperkirakan dijumpai kanker serviks baru sebanyak 500.000 orang di seluruh dunia dan sebagian besar terjadi di negara berkembang.Infeksi HPV mempunyai prevalensi yang tinggi pada kelompok usia muda, sementara kanker serviks baru timbul pada usia tiga puluh tahunan atau lebih (Sarwono, 2011). Menurut Depkes RI (2016) menyatakan, di Indonesia kanker serviks juga merupakan kanker kedua terbanyak yang menyerang wanita usia 15-44 tahun. Indonesia merupakan negara dengan jumlah kejadian kanker serviks terbanyak ke empat se-Asia Tenggara. Populasi wanita berusia diatas jiwa yang merupakan populasi berisiko tinggi terkena kanker serviks. Data WHO (Information Center on HPV and Cervical

  Cancer) menyatakan bahwa 2 dari 10.000

  wanita di Indonesia menderita kanker serviks dan diperkirakan 26 wanita meninggal setiap harinya karena kanker serviks (Depkes RI, 2016). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2011, penderita kanker serviks di Bali sebanyak 416 orang, 34 diantaranya berakhir dengan kematian. Kasus kanker serviks di Bali menduduki peringkat kedelapan untuk kasus rawat inap di rumah sakit (RS) maupun puskesmas dengan jumlah total 212 pasien sedangkan peringkat ketujuh untuk kasus rawat jalan dengan jumlah total 204 pasien (Dinkes Provinsi Bali, 2011). Tahun 2014 untuk provinsi Bali tercatat sebanyak 160 kasus baru kanker serviks dan 140 diantaranya berakhir dengan kematian (Dinkes Provinsi Bali, 2014). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar tahun 2012 tercatat sebanyak 20 orang yang terkena kanker serviks, tahun 2013 sebanyak 14 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 47 orang, kanker serviks ini setiap tahunnya meningkat dan paling sering menyerang wanita dengan umur yang paling muda 37 tahun. Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2013, 26% perempuan sudah melakukan vaksinasi, tetapi masih banyak yang belum melakukan vaksinasi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Persatuan Obstetri

  dan Ginekologi (POGI)RSUP Sanglah

  Denpasar tahun 2011-2012, terdapat 396 siswi yang melakukan vaksinasi HPV dari seluruh SMA dan SMK di Kota Denpasar. Vaksinasi HPV pada siswi SMA dan SMK sejak tahun 2013-2015 sebanyak 8.077 siswi (Dwi, 2015). Infeksi virus HPV dapat menyerang siapa saja, mulai dari perempuan berusia 20

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

  tahun sampai perempuan yang tidak lagi dalam usia produktif. Risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20 tahun tersebut remaja dan telah mengalami menstruasi harus mulai memperhatikan kesehatan reproduksinya.

  Program pencegahan kanker serviks menggunakan vaksinasi HPV seharusnya sudah diperoleh dan diketahui remaja perempuan dalam proses pendidikan baik di lingkungan sekolah maupun kampus serta melalui media cetak maupun elektronik. Secara umum, remaja perempuan mulai peduli dengan kesehatan reproduksi ketika memasuki kelompok usia remaja akhir, karena dalam usia tersebut remaja perempuan mulai mempertimbangkan persiapan menuju proses bereproduksi dimana kesehatan alat reproduksi sangat penting untuk diperhatikan. Dengan mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks maupun vaksinasi HPV sebagai tindakan preventif, serta adanya hambatan-hambatan dalam melakukan vaksinasi, maka perlu dipahami bagaimana sikap remaja perempuan sekarang terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, apakah hambatan yang ada tersebut mempengaruhi sikap remaja perempuan dalam melakukan vaksinasi HPV (Rasjidi, 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan di SMA Negeri 1 Denpasar dengan metode wawancara pada bulan Agustus tahun 2017, didapatkan dari 25 orang siswi yang diwawancarai tentang vaksinasi HPV terdapat

  14 orang diantaranya mengatakan belum pernah mendengar tentang vaksinasi HPV dan kegunaannya untuk pencegahan kanker serviks, tujuh orang diantaranya mengatakan hanya pernah mendengar informasi tentang vaksinasi HPV melalui internet atau media sosial serta dari kesehatan tetapi tidak mengetahui secara keseluruhan tentang kegunaan vaksin tersebut, sedangkan hanya empat orang siswi yang mengatakan sudah mengetahui tentang vaksinasi HPV dan kegunaannya untuk pencegahan kanker serviks melalui media cetak seperti buku-buku kesehatan, penyuluhan dan tenaga kesehatan serta sebelumnya sudah pernah dilakukan penyuntikan vaksin HPV pada saat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap Dalam Pencegahan Kanker Serviks di SMA Negeri 1 Denpasar Tahun 2018”.

  METODE

  Jenis penelitian ini adalah analitik dengan cara pendekatancross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI SMA Negeri 1 Denpasar yang berjumlah 244 orang dengan jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 71 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode probability

  sampling dengan teknik simple random sampling. Jenis data dalam penelitian ini

  adalah data primer dan data sekunder.Data primer dalam penelitian ini yaitu diukur dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari buku register.Teknik analisa data yang digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan uji korelasi Rank Spearman’s.

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

  Responden dalam Pencegahan Kanker Serviks

  Berdasarkan tabel 2 total 71 responden (100%), didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 56 responden (78,9%) dengan sikap baik, hampir setengahnya yaitu sebanyak 12 responden (16,9%) dengan sikap cukup dan sebagian kecil yaitu sebanyak tiga responden (4,2%) dengan sikap kurang.

  Sumber: Data Primer Penelitian bulan Januari Tahun 2018

  4.2 Total 71 100

  3

  3 Kurang

  16.9

  12

  2 Cukup

  78.9

  56

  1 Baik

  (%)

  (f) Persentase

  No Sikap Frekuensi

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, dengan sampel penelitian adalah mahasiswi berlatar belakang kesehatan dari empat universitas di Kota Semarang. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 85 responden (100%) yang diteliti mayoritas remaja perempuan memiliki pengetahuan yang baik tentang kanker serviks dan vaksin HPV yaitu dengan persentase sebesar 87,1%.

  Hasil penelitian dapat dideskripsikan Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan

  59.2

  Responden tentang Vaksinasi HPV dalam Pencegahan Kanker Serviks

  No Pengetahuan Frekuensi

  (f) Persentase

  (%)

  1 Baik

  42

  2 Cukup

  Berdasarkan tabel 1 total 71 responden (100%), didapatkan sebagian besar yaitu sebanyak 42 responden (59,2%) dengan pengetahuan baik, hampir setengahnya yaitu sebanyak 23 responden (32,4%) dengan pengetahuan cukup dan sebagian kecil yaitu sebanyak enam responden (8,5%) dengan pengetahuan kurang.

  23

  32.4

  3 Kurang

  6

  8.5 Total 71 100

  Sumber: Data Primer Penelitian bulan Januari Tahun 2018

  Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) tentang hubungan pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV, dengan sampel penelitian adalah mahasiswi berlatar belakang kesehatan dari empat universitas di Kota Semarang. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 85 responden (100%) yang diteliti, didapat sebagian besar sebanyak 92,9% remaja perempuan memiliki sikap mendukung pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV.

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

  Tabel

  3 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV Pencegahan Kanker Serviks

  Berdasarkan tabel 3, tabel silang di atas diperoleh data bahwa dari enam responden (100%) yang memiliki pengetahuan kurang terdapat tiga responden (100%) yang memiliki sikap kurang, satu responden (8,3%) memiliki sikap cukup dan dua responden (3,6%) memiliki sikap baik. Dari 23 responden (100%) yang memiliki pengetahuan cukup terdapat nol responden (0,0%) yang memiliki sikap kurang, 11 responden (91,7%) memiliki sikap cukup dan 12 responden (21,4%) memiliki sikap baik. Dari 42 responden (100%) yang memiliki pengetahuan baik terdapat nol responden (0,0%) yang memiliki sikap kurang, nol responden (0,0%) memiliki sikap cukup dan 42 responden (75,0%) memiliki sikap baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Berlian Rachmani, dkk., (2012) menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan sikap remaja perempuan terhadap pencegahan kanker serviks melalui vaksinasi HPV yaitu dengan persentase pengetahuan sebesar 87,1 % dan persentase sikap sebesar 92,9 %.

  Hasil uji korelasi Rank Spearman’s melalui komputerisasi SPSS pada tingkat kepercayaan 95% diperoleh koefisien korelasi r spr sebesar 0,644 yang kemudian diinterpretasikan berdasarkan tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang mana dengan r spr sebesar 0,644 berarti ada hubungan korelasi dengan kategori kuat. Nilai probabilitasnya sebesar p = 0.000<0.05 sehingga ada hubungan yang signifikan dengan tingkat korelasi kuat antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks.

  SIMPULAN

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 71 responden mengenai “Hubungan Pengetahuan

  Remaja Putri tentang Vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan Sikap dalam Pencegahan Kanker Serviks di SMA Negeri 1 Denpasar Tahun 2018” dapat disimpulkan sebagai berikut: Pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV didapatkan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan baik. Sikap dalam pencegahan kanker serviks sebagian besar memiliki sikap baik atau positif. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan remaja putri tentang vaksinasi HPV (Human Papilloma Virus) dengan sikap dalam pencegahan kanker serviks di SMA Negeri 1 Denpasar tahun 2018 yang termasuk dalam interval koefisien korelasi kuat.

  DAFTAR RUJUKAN Dinas Kesehatan Provinsi Bali. (2011).

  Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2011. Denpasar: Dinas

  Kesehatan Provinsi Bali POGI. (2011) Edukasi Kesehatan

  Reproduksi Remaja. Denpasar:

  Seminar Lokakarya POGI Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu

  Kandungan Edisi Ketiga. Jakarta:

  Jurnal Genta Kebidanan, Volume 8, Nomor 2, Desember 2018, hlm 59 - 64

  PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Indonesia Jurnal of Cancer Juli- September 2009. Vol.III, No.3: 103-8

  _________. Deteksi Dini & Pencegahan

  Kanker Pada Wanita. Jakarta:

  Sagung Seto; 2009 Tilong, Adi S. 2012. Bebas Dari Ancaman

  Kanker Serviks. Flash Book:

  Yogyakarta