PERKEMBANGAN ISLAM DI SABAH MALAYSIA (Perspektif Sosio-Historis) Syamruddin Nasution dan Abd. Ghofur Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia syamruddin.nstuin-suska.ac.id Abstrak - PERKEMBANGAN ISLAM DI SABAH MALAYSIA (Perspektif Sosi

PERKEMBANGAN ISLAM DI SABAH MALAYSIA (Perspektif Sosio-Historis)

Syamruddin Nasution dan Abd. Ghofur

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia syamruddin.nst@uin-suska.ac.id

Abstrak

Sabah adalah salah satu Negara bagian Malaysia terbesar kedua setelah Sarawak. Islam masuk ke Sabah secara intensif terjadi pada abad ke 16 M berasal dari kesultanan Brunei, dimulai dari kawasan pantai Barat Sabah. Sehingga kawasan tersebut menjadi bagian dari daerah kekuasaan Sultan Brunei yaitu pada masa Sultan Bolkiah (berkuasa 1485-1524 M) karena ia termasuk pemimpin yang suka berpetualangan ke berbagai wilayah disamping mendakwahkan Islam juga memperluas daerah kekuasaan. Persebaran penduduk melayu dan keuturunan raja-raja Brunei secara bertahap bermigrasi ke pantai Barat Sabah. Persebaran Islam di Sabah juga berasal dari pengaruh Kesultanan Sulu kepada penduduk lokal Sabah sekitar abad ke-17 M terutama di kawasan pantai Timur Sabah. Migrasi sebagian muslim dari kesultanan Sulu sebagai akibat dari tekanan dan serangan koloni Spanyol (1521-1898 M) di Philipina Utara (Luzon, Visayas) hingga ke Selatan (Mindanao, Sulu, Basilan, Tawi-tawi Cota- Bato). Mereka melakukan migrasi ke pantai Timur Sabah tidak lain karena letak georgrafis yang tidak terlalu jauh, namun juga untuk mendapatkan kehidupan yang lebh aman. Tulisan ini akan menguraikan lebih detil tentang persebaran Islam di Sabah sejak masa Kesultanan, masa kolonial dan perkemangan terkini dengan tinjuan sosio-historis.

Kata Kunci: Sabah, Islam, dan Malaysia.

Pendahuluan

adalah negara bagian kedua terbesar Kajian sejarah masuk dan

di Malaysia setelah Sarawak. Ibu berkembangnya Islam di Sabah

kota negara bagian Sabah adalah Malaysia, salah satu kajian yang

Kota Kinabalu, dan saat masa zaman menarik, karena Muslim Sabah

jajahan Inggris Kinabalu lebih dipengaruhi oleh dua kesultanan

dikenal dengan Jesselton. Sabah Brunei dan Sulu. Sabah merupakan

pada saat dijajah oleh Inggris lebih salah satu negara bagian dari 13

dikenal dengan Borneo Utara (North negara bagian di Malaysia. Sabah

Borneo ), sebagai salah satu wilayah

British Crown Colony (Zaini Othman daerah lain di Sabah seperti & Saat Awang Damit , 2011: 9).

Sandakan, Tawau, dan Lahad Datu. Islam pertama kali masuk di

Mereka pada mulanya berinteraksi wilayah

dan menjalin kontak dagang dengan menjelang akhir abad ke-15 melalui

Sabah

diperkirakan

penduduk tempatan. Di samping itu, pedagang Arab dan India dan juga

interaksi yang intens antar saudagar hasil dari pengembangan dakwah

dan penduduk tempatan, akhirnya Islam dari Kesultanan Melayu Brunei

penduduk lokal mencoba menyerap dan

nilai-nilai agama yang dianut oleh Kesultanan

para saudagar, yaitu dengan cara bertanggungjawab

memeluk Islam.

mengislamkan komunitas Melayu Persebaran Islam dari Brunei Sabah pada sekitar abad ke-17 M

ke Sabah terjadi pada era Sultan (Dokument Gezetir, JKNG, 2012:

Bolkiah (berkuasa 1485-1524 M). 26). Kemudian disusul masuknya

Pada masa sultan Bolkiah berkuasa saudagar muslim dari Sulawesi dan

mengalami puncak kejayaan, karena Sumatera. Mereka mendakwahkan

perluasan pengaruhnya bukan saja di Islam dimulai dari wilayah Lahad

wilayah Borneo (Brunei), tetapi juga Datu. Hal ini dapat dibuktikan dari

meliputi gugusan kepulauan Sulu di manuskrip dalam bahasa Ida’an yang

Filipina Selatan dan Pantai Barat menggambarkan kedatangan Islam

Sabah (Pg. Mohammad bin Pg berawal di wilayah Lahad Datu

Abdurrahman, 2003: 104). Islam Sabah. Di antara nama-nama

berkembang terutama penyebar Islam di wilayah Sabah

semakin

semenjak Malaka sebagai pusat yaitu; Mandur Syari menyebarkan

penyebaran dan kebudayaan Islam, Islam khusus di Daerah Ranau; Zaini

jatuh ke tangan Portugal (1511) yang al-Palembangi menyebarkan Islam

menyebabkan banyak ahli dalam khusus di daerah Lahad Datu. Para

bidang agama pindah ke Brunei saudagar Muslim yang masuk ke

selanjutnya Sabah kemudian berasal dari Sulu;

Darussalam,

mempengaruhi kawasan Sabah dan Brunei dan Indonesia di daerah-

Sarawak. Pada masa pemerintahan

Sultan Bolkiah (sultan ke-5) yang akumulasi data, verifikasi data, wilayah kekuasaannya meliputi

interpretasi data dan dilanjutkan Suluk,

dengan penulisan. (John Funston kepulauan Sulu, Kepulauan Balabac,

Selandung,

Borneo,

2001: 11). Data Pulau Banggi, Pulau Balambangan,

[Editor],

dikelompokkan menjadi dua jenis, Matanani dan utara Pulau Palawan

yaitu data primer dan sekunder. Jika sampai ke Manila menjadikan

dilihat dari segi subjek penelitian, perkembangan Islam semakin luas

maka penelitian ini masuk penelitian dan nyata.

dan sejarah sosial Tulisan ini akan mengupas

sejarah

keagamaan, sebab subjek penelitian tentang kapan dan dari mana Islam

sejarah itu adalah sosial, keagamaan, masuk ke Sabah Malaysia, apa saja

ekonomi dan gejala alam (Dudung bukti-bukti

Abdurrahman, 1999: 7). Data-data sosiologisnya,

historis

dan

serta bagaimana yang terkumpul baik dari data primer perkembangan Islam terkini di Sabah

maupun data sekunder selanjutnya Malaysia.

dilakukan analisis. Setelah semua kegiatan pengkajian data dan analisis

Desain Penelitian

data selesai dilanjutkan dengan Penelitian ini menggunakan

laporan penyelidikan dalam bentuk pendekatan

laporan penelitian. Teknik analisis (library research ) dan kajian

studi

perpustakaan

menggunakan pendekatan analisis lapangan (field research). Kajian

sosio-historis dan Content analisis. perpustakaan

digunakan

untuk

mendapatkan data-data tertulis yang

Gambaran Umum tentang Sabah

berkenaan dengan objek penelitian, Negeri bagian Sabah memiliki sedangkan

luas daratan 73.620 KM. Kemudian digunakan untuk mendapatkan data-

kajian

lapangan

Sabah terbagi dalam 7 kawasan data langsung dari objek sasaran

(regional), yaitu: (1) West Coast penelitian.

(North), (2) West Coast (South), (3) Teknik pengumpulan data

Keningau, (4) kawasan Tawau (5) dalam penelitian ini dimulai dari

Kawasan Lahad Datu, (6) Kawasan

Beaufort, dan (7) kawasan Sandakan. Putatan; (3) Keningau, meliputi Selanjutnya tujuh regional tersebut

distrik Keningau, Tambunan, Tenom, membawahi 25 District (daerah)

dan Pensiangan; (4) Kawasan yaitu:

Tawau, meliputi distrik Tawau, Kinabatangan; Kota Belud; Kota

Beaufort;

Keningau;

Semporna; (5) Kawasan Lahad Datu, Kinabalu; Kota Marudu; Kuala

meliputi distrik Lahad Datu, Kunak; Penyu; Kudat; Kunak Labuk; Sugut;

(6) Kawasan Beaufort, meliputi Lahad Datu; Papar; Penampang;

distrik Beaufort, Kuala Penyu, Pensiangan; Pitas; Ranau; Sandakan;

Sipitang; dan (7) Sandakan, meliputi Semporna; Sipitang; Tambunan;

distrik Sandakan, Labuk Sugut, Tawau; Tenom; Tongod; dan Tuaran.

Kinabatangan, dan Tongod. Di setiap Negeri Bagian terdapat

Persebaran Islam terutama di beberapa Daerah. Daerah adalah

wilayah Pantai Barat dan timur merupakan satu bagian kawasan

berkembang di sebagian besar pemerintahan di bawah negeri

District (daerah-daerah) di Sabah, Bagian di Malaysia (Dokumen

Beaufort, Keningau, Gazetir, 2012: 6).

yaitu

Kinabatangan, Kota Belud, Kota Gambar 1. Peta Negara Malaysia

Kinabalu, Kota Marudu, Kuala Penyu, Kudat, Kunak Labuk, Sugut, Lahad Datu, Papar, Penampang, Pensiangan, Pitas, Ranau, Sandakan, Semporna, Sipitang, Tambunan, Tawau, Tenom, Tongod, dan Tuaran. Di setiap Negeri Bagian terdapat

Secara rinci 7 kawasan

beberapa Daerah. Daerah adalah (regional) dan 25 distrik di Sabah

merupakan satu bagian kawasan tersebut adalah: (1) West Coast

pemerintahan di bawah negeri (North), meliputi distrik Tuaran,

Bagian di Malaysia. . Ranau, Kota Belud, Kota Marudu,

Kudat, dan Pitas; (2) West Coast

(South), meliputi distrik Kota

Kinabalu, Penampang, Papar, dan

Masuknya Islam di

Sabah

Kinabatangan dan Lahad Datu dan

Malaysia

terus meluas sampai ke kawasan

Pantai Barat Sabah (Datuk Gamdin Islam masuk

ke

Sabah

Buyong, 1995: 1). diperkirakan pada abad ke-10 M,

Lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan datangnya kapal dagang

Islam telah berada di Sabah setidak- Arab yang telah masuk ke Canton,

sebelum tahun-tahun China dari Mendoro (Ma-i) yaitu

tidaknya

terakhir dari tahun 1300. Hal ini satu tempat di kepulauan Sulu tidak

didasarkan bukti tertulis dalam jauh dari Sabah pada tahun 982 M.

bahasa Melayu yang ditemukan di Dengan ini dipercayai bahwa orang-

kampong Sapagaya, lahad Datu. orang Islam telah bertempat tinggal

tersebut memberikan di

Tulisan

tempat tersebut

dan

kemungkinan bahwa pengislaman di mempengaruhi

orang

tempatan

Teluk Darvel berasal dari seorang memeluk agama Islam pada akhir

keturunan Melayu yang bernama abad ke-14 hingga abad ke-15. Fakta

Abdullah berasal dari Lahad Datu ini diperkuat dengan adanya terdapat

pada tahun 1408 M sebagai batu nisan orang-orang Islam di Bud

kelanjutan dari pengislaman yang Dato, Jolo tahun 1310 M. (Datuk

dilakukan oleh Syarif Auliya al- Gamdin

Makhdum sebelumnya yaitu pada Berikutnya

Agama

Islam

tahun 1380 M. (Datuk Gamdin berkembang di Kepuluan Sulu oleh

Buyong, 1995: 1). Manuskrip seorang ulama yang berasal dari

tersebut ditemukan tahun 1408 M Arab bernama Syarif Aulia Karim al-

diperkirakan ditulis oleh penduduk Makhdum pada tahun 1380 M dan

Sabah yang telah mempelajari agama berkembang pula di pulau Mindanao

Islam terlebih dahulu. Dengan kata oleh seorang ulama yang berasal dari

lain, penulisnya telah masuk Islam Arab bernama Syarif Muhammad

sekurang-kurangnya pada tahun- pada tahun 1575 M. Dari tempat

tahun terakhir dari tahun 1033 M. inilah kemudian Islam berkembang

Islam masuk ke Sabah secara sampai ke pesisir pantai Timur

intensif terjadi pada abad ke 16 M, Sabah, khususnya di kawasan intensif terjadi pada abad ke 16 M, Sabah, khususnya di kawasan

penguraian para ahli sejarah. Bukti Brunei, karena kawasan tersebut

sejarah yang lebih menonjol justru semula bagian dari daerah kekuasaan

memasuki abad ke 16 M., yaitu Sultan Brunei. Persebaran Islam dari

dimulai dari petualangan dari Brunei ke Sabah terjadi pada masa

kesultannan Brunei yaitu sultan Sultan Bolkiah (berkuasa 1485-1524

Bolkiah (berkuasa 1485-1524 M) M) karena beliau termasuk pemimpin

untuk pengembangan dakwah Islam. yang sangat suka berpetualangan ke

Pihak Kesultanan Sulu juga punya berbagai

andil dan bertanggungjawab dalam mendakwahkan

wilayah

disamping

mengislamkan komunitas Melayu memperluas daerah taklukan (daerah

Islam

juga

Sabah pada sekitar abad ke-17 kekuasaan). Persebaran penduduk

terutama di kawasan pantai Timur melayu Brunei secara bertahap

Sabah. Kemudian di susul masuknya bermigrasi ke kawasan pantai Barat

saudagar muslim dari Sulawesi dan Sabah,

Sumatra. Mereka mendakwahkan beragama Islam sekaligus persebaran

karena

orang Brunei

Islam dimulai dari wilayah Lahad Islam pun terjadi. (Pg. Mohammad

Datu. Hal ini dapat dibuktikan dari bin Pg Abdurrahman, 2003: 104).

manuskrip dalam bahasa Ida’an yang Puncak kejayaan Islam di kesultanan

menggambarkan kedatangan Islam Brunei adalah pada masa sultan

berawal di wilayah Lahad Datu Bolkiah berkuasa karena perluasan

Diantara nama-nama pengaruhnya bukan saja di wilayah

Sabah.

penyebar Islam di wilayah Sabah Borneo (Brunei), tetapi juga meliputi

yaitu, Mandur Syari menyebarkan gugusan kepulauan Sulu di Filipina

Islam khusus di Daerah Ranau; Selatan dan Pantai Barat Sabah (John

Zaini al-Palembangi menyebarkan Funston, Edit, 2001: 11) . Islam khusus di daerah Lahad Datu.

Islam masuk di wilayah Sabah Para saudagar Muslim yang yang lebih awal diperkirakan

masuk ke Sabah sebagian juga menjelang akhir abad ke-15 M

berasal dari kesultanan Sulu pada melalui pedagang Arab dan India.

abad ke17 M. Secara geografis, abad ke17 M. Secara geografis,

kendali pemerintahan Pulau Sulu di Filipina Selatan. Bisa

bawah

Kesultanan Brunei, kedaulatan atas ditempuh dalam waktu satu jam

tanah dan penduduk di Sabah berada dengan perahu. Ini pula yang

dalam kekuasaan Sultan. Namun, menyebabkan, sampai hari ini, warga

hak-hak otonomi Filipina Selatan, khususnya yang

pembagian

telah memberikan tinggal di Sulu sering pulang pergi ke

tradisional

kekuasaan yang luas kepada kaum Sabah. Pulau Sulu adalah daerah di

bangsawan Brunei yang tinggal di kepulauan Sulu yang di dalamnya

Sabah untuk mengurusi tanah dan berdiri Kesultan Sulu dengan pusat

pengikut mereka (Pangeran Fatimah pemerintahannya di Jolo. Pulau Sulu

Binti Datuk Sidek, 2011: 72). Pada luas wilayahnya 1600 KM dibawah

saat Sabah di bawah kekuasaan sistem kesultanan Islam Sulu sejak

Kesultanan Brunei, kawasan ini tahun 1450 M. Pada masa

dibagi menjadi beberapa wilayah, kegemilangan

Kesultanan Sulu dan setiap wilayah diperintah oleh wilayahnya hingga menjangkau dari

para pangeran Brunei yang menjadi Mindanao hingga Sabah (North

pembesar-pembesar di Sabah. Sistem Borneo). Penduduk Asli Pulau Sulu

pemilikan tanah dalam pemerintahan adalah Suku Bajau; Suluk; tausog;

Brunei di Sabah dapat di bagi dalam Banguingui

tiga kategori, yaitu: (1) harta campuran antara bahasa Melayu-

dimana

bahasanya

kerajaan , (2) harta kuripan, dan (3) Tagalog.

harta tulin atau pesaka (Pangeran Fatimah Binti Datuk Sidek, 2011:

Perkembangan Islam di Sabah

72). Kepemilikan harta Tulin atau

masa Kesultanan

pesaka ,

disandarkan pada

pangeran secara Sabah sejak awal abad ke- 17

kepemilikan

personal. Jika pangeran pemilik harta M bercorak kesultanan, tetapi tidak

tulin meninggal, maka harta tersebut berada dalam kesultanan yang berdiri

diwarisi oleh keturunannya. sendiri, namun Sabah saat itu

Kesultanan Melayu Brunei menjadi bagian dari wilayah

punya peran penting dalam proses Kesultanan Brunei. Pada saat di punya peran penting dalam proses Kesultanan Brunei. Pada saat di

Pantai Timur yang lebih dikenal dalam menyebarkan Islam di

dengan sebutan Kampong ayer kawasan pantai Barat Sabah pada

(kampung Air). Berdasarkan data abad ke 16 M, saat itu dipimpin

statistik tahun 1990 terdapat 239 langsung Sultan Bolkiah (berkuasa

buah kampong air di negeri Sabah. 1485-1524 M). Sultan Bolkiah

126 kampung terletak di pantai sangat gemar melakukan petualangan

Timur dan sisanya 113 kampung untuk

terletak di pantai Barat Sabah. sekaligus menyebarkan Islam ke

memperluas

kekuasaan

Karakteristik wilayah sepanjang 900 berbagai wilayah setelah runtuhnya

KM menjadi tempat bermukimnya Malaka ke tangan Portugis tahun

penduduk melayu muslim Brunei dan 1511 M. (Seri Maharaja Dato Dr.

etnik lainnya. Penduduk negeri Haji Awang Mohd. Jamil Al-Sufri,

Sabah yang bermukim di kampung 1997: 186). Pada masa sultan

air sekitar 139.985 jiwa (9.5%). Bolkiah berkuasa, Brunei mengalami

(Abdul Latif Bin Ibrahim, 2011: 6). puncak kejayaan, karena perluasan

Mereka berbaur dengan etnik lain, pengaruhnya bukan saja di wilayah

yaitu suku Kadasan-dusun, Bajau, Borneo (Brunei), tetapi juga meliputi

Murut, Rungus, Iranum, Bisaya, gugusan kepulauan Sulu di Filipina

Dayeh, Tindal, Selatan dan Pantai Barat Sabah.

Tatana,

Lun

Tobilung, Kimarangang, Suluk, karena kawasan tersebut semula

Ubian, Tagal, Timogun, Nabay, bagian dari kekuasaan Sultan Brunei.

Kedayan, Minokok, Mangka’ak, Persebaran penduduk melayu Brunei

Lobu, Binggi, Tidong, Ida’an, secara bertahap bermigrasi ke

Begahak, Talatang, Tinagas, Banjar, kawasan pantai Barat Sabah, karena

Gana, Tombonuo, Dumpas, Peluan, orang Brunei beragama Islam

Baukan dan Bugis. Masing-masing sekaligus persebaran Islam terjadi.

suku memliki tradisi lisan tersendiri Melayu Brunei di Sabah dalam

untuk mengurai tentang migrasinya proses persebaran Islam, pada

mereka ke Sabah (D.S Ranjith Singh, awalnya di pinggiran pantai Barat

Kedaulatan atas tanah dan Kesultanan Sulu juga punya penduduk di Sabah berada dalam

andil dalam proses masuk dan kekuasaan Sultan Brunei selama

berkembangnya Islam di Sabah beberapa kurun waktu. Namun,

terutama komunitas Melayu, Bajau pembagian

dan Murut sekitar abad ke-17 di tradisional

hak-hak

otonomi

telah memberikan kawasan pantai Timur Sabah. Pada kekuasaan yang luas kepada kaum

masa kegemilangan Kesultanan Sulu bangsawan Brunei yang tinggal di

wilayahnya hingga menjangkau dari Sabah untuk mengurusi tanah dan

Mindanao hingga Sabah (North pengikut mereka (Pangeran Fatimah:

Borneo). Penduduk Asli Pulau Sulu 2011). Pada saat itu Sabah mulai di

adalah Suku Bajau; Suluk; tausog; bagi menjadi beberapa wilayah, dan

Banguingui di mana bahasanya setiap wilayah di perintah oleh para

campuran antara bahasa Melayu- pangeran Brunei yang menjadi

Tagalog. Di kawasan pesisir pantai pembesar-pembesar

Sabah perdagangan lebih dikuasai Namun pada pertengahan abad ke 17

di

Sabah.

oleh pedagang-pedagang Islam dan M, terjadi perebutan kekuasaan di

disalurkan melalui pusat kekuasaan kesultanan Brunei tepatnya tahun

Kesultanan Brunei di kawasan barat 1662 M, sehingga sultan Brunei

selatan dan Kesultanan Sulu proses minta bantuan kepada Sultan Sulu

berkembangnya Islam di kawasan untuk memenangkan peperangan

utara dan juga di kawasan Pantai dalam internal kekuasan. Setelah

Timur, muara Batang Kayan yang kemenangan berpihak kepada Sultan

menjalankan pengaruhnya sekurang- Brunei

kurangnya hingga ke utara termasuk kompensasinya

Muhyiddin,

sebagai

Lahad Datu pada masa itu (Datuk Muhyiddin menyerahkan kawasan

adalah

Sultan

Buyong, 1995: 2). timur laut Brunei kepada Sultan

Gamdin

Kesultanan Sulu melakukan Sulu, akibatnya Sabah diperintah

ekspansi penyebaran Islam kepada oleh dua kekuasann itu, Kesultanan

penduduk lokal Sabah sekitar abad Brunei dan Kesultanan Sulu.

ke-17 M karena disebabkan muslim Sulu sering ditekan dan serang oleh ke-17 M karena disebabkan muslim Sulu sering ditekan dan serang oleh

oleh mayoritas pemeluk Katolik. hingga Selatan (Mindanao, Sulu,

Menurut pendapat ahli bahasa Basilan,

modern, semua bahasa dan dialek kemudian berlanjut masuknya koloni

Tawi-tawi

Cota-Bato)

tersebut ternyata berasal dari rumpun Amerika tahun 1898-1946. Sebagian

keturunan yang sama. Melayu muslim

Muslim Sulu dan Mindanao meski melakukan migrasi ke pantai Timur

menyandang kelompok minoritas di Sabah untuk mendapatkan kehidupan

Filipina, namun mereka adalah yang lebih baik dan aman (Black,

komunitas agama terbesar kedua 2011: 141).

setelah pemeluk Katolik. Posisi Keragaman kelompok etnik-

seperti ini membuat komunitas linguistik

melayu Muslim Sulu dan Mindanao Mindanao tidak menjadikan mereka

penting bagi perkembangan sosio- seperti kelompok yang terpisah,

politik di negara Filipina pasca mengingat terdapat banyak kesamaan

kolonialisasi Spanyol dan Amerika. dari segi bahasa yang mereka

Berdirinya kekuasaan Sultan gunakan dan agama yang mereka

Sulu dimulai sejak tahun 1450 M anut. Sebagai contoh bahasa

yang dipimpin oleh Sultan Syarif Maguindanao dan Marano memiliki

Abu Bakar, sampai akhirnya kemiripan dari segi penyebutan dan

kekuasaan ini berakhir pada tahun makna yang terkandung dalam

1915 M seiring kuatnya tekanan kosakata, sehingga kedua pengguna

politik kekuasaan kolonial Amerika. bahasa ini saling memahami.

Hal ini berarti kekuasaan kesultanan Kemudian banyak pula kedekatan

Sulu bisa bertahan hingga 500 tahun. secara linguistik antara dialek yang

Namun, sebagian ahli sejarah digunakan sebagian orang Islam dan

percaya bahwa kesultanan sebagai Katolik seperti bahasa Tausog

suatu sistem baru mengalami (wilayah selatan) yang hampir sama

kejatuhan sejak tahun 1936 M. dengan bahasa Tagalog dan Visayan

Ketika persemakmuran menolak (ada di wilayah Utara). Kedua bahasa

untuk mengakui setiap pewaris yang untuk mengakui setiap pewaris yang

karena Sabah memerdekakan diri komunitas politik yang terorganisir

dari kolonialisme Inggris pada sebagai hasil dari unifikasi banua

tanggal 31 Agustus 1963. Kemudian (komunitas)

Perdana Menteri Malaysia Tunku memberikan sumbangan berharga

yang

terpusat

Abdul Rahman datang ke Sabah bagi suku Tausog di Kesultanan

untuk mengajak Sabah dan Sarawak Sulu. Kesultanan Sulu bukan hanya

bergabung dengan melingkupi masyarakat suku Tausog,

turut

Malaysia, selain tetapi juga mengendalikan beberapa

pemerinthaan

Singapura yang telah terlebih dulu suku lainnya seperti suku Samal,

bergabung untuk berada dalam Yakanes, Badjau yang muslim,

Negara Persekutuan. Tawaran dar termasuk suku-suku yang terletak di

Perdana Menteri Malaysia Tunku wilayah Zamboanga dan Basilan

Abdul Rahman ini diterima oleh (Charmen A Abu Bakar, 1993: 199).

pemimpin-pemimpin Borneo Utara Kesultanan Sulu juga berperan dalam

(Sabah) dan Sarawak. Namun, mengambil legitimasi kekuasaan dari

dalam perjanjian itu dibuat beberapa tradisi sebagai bagian dari wilayah

syarat tepatnya terdapat 20 Isi Daar al-Islam, yaitu wilayah yang

Perjanjian antara Tunku Abdul berupaya untuk menerapkan syariat

Rahman selaku Perdana Menteri Islam

dengan tokoh-tokoh penting Sabah Ketidakberdayaan Muslim Sulu

dan hukum

Islam.

dan Sarawak yang mewakili seluruh dalam melawan dari tekanan koloni

etnik yang ada di wilayah tersebut. Spanyol hampir 370 tahun, sebagian

Perjanjian itu disepakati bersama dan penduduknya melakukan migrasi ke

ditandatangani pada tanggal 16 pantai Timur Sabah.

Sabah dengan

Perkembangan Islam di Sabah

Malaysia.

Masa Kolonial

Dalam perjanjian kesepakatan

Pada awalnya ketika Malaysia antara Perdana Menteri Tunku Abdul Merdeka, Sabah belum menjadi

Rahman dengan tokoh-tokoh penting

Sabah itu, di antara beberapa syarat Sebagian muslim Mindanao dan dalam 20 butir kesepakatan tersebut,

Sulu melakukan migrasi ke pantai mengandung substansi bahwa Sabah

Timur Sabah untuk mendapatkan menurut Pasal 4 (1) dan Pasal 5 (1)

kehidupan yang lebih baik. Secara menyatakan Sabah adalah sebuah

geografis, lokasi Sabah sangat dekat Negara. Selanjutnya dalam pasal 18

dengan Pulau Sulu di Filipina tertulis tentang pimpinan Sabah

Selatan. Bisa ditempuh dalam waktu dengan nama ketua negeri, disebut

satu jam dengan perahu. Ini pula bahwa gelar Ketua Negerinya adalah

yang menyebabkan, sampai hari ini, Yang Dipertuan Negara , bukan Yang

warga Filipina Selatan, khususnya Dipertuan Negeri . Oleh karena itu,

yang tinggal di Sulu sering pulang sejak Sabah memerdekakan diri dari

pergi ke Sabah. Bagi mereka yang kolonialisme Inggris pada tanggal 31

tinggal di Lahad Datu, sekitar 450 Agustus 1963 – 16 September 1963,

kilometer dari Kinabalu, komunitas pada dasarnya Sabah adalah sebuah

muslim Sulu bisa dilakukan pulang Negara merdeka yang berdiri sendiri.

setiap hari.

Namun Sabah, Sarawak, dan Pada masa kolonial, Sabah Singapura

berada di bawah kekuasaan Syarikat Perjanjian

akhirnya

melalui

Berpiagam Borneo Utara British ditandatangani pada tanggal 16

yang

telanh

BNBCC (British North Borneo September

Chartered Company ) dari 1881 M bergabungnya

menandai

sehingga pendudukan tentera Jepang Malaysia.

Sabah

dengan

pada tahun 1942. Setelah terjadinya Persebaran

perang Dunia Kedua, Sabah menjadi Kesultanan Sulu kepada penduduk

Islam

dari

wilayah jajahan Inggris. Sampai pada lokal Sabah sekitar abad ke-17 M

British melakukan sebagai akibat dari tekanan dan

akhirnya

pembentukan adminstrasi untuk serangan koloni Spanyol (1521-1898

mencapai pemerintahan otonom M) di Philipina Utara (Luzon,

sendiri. Pada 16 September 1963, Visayas) hingga Selatan (Mindanao,

Sabah bersama Sarawak, Singapura Sulu, Basilan, Tawi-tawi Cota-Bato).

dan

Tanah

Melayu menjadi

Persekutuan Malaysia. Pemerintahan agama resmi bagi Sabah. Sehingga Syarikat Berpiagam Borneo Utara

para pemimpin Islam Sabah semakin British (BNBCC atau British North

terdesak untuk mencari jalan dan Borneo

baru untuk berakhir pada tahun 1946 dan

terwujudnya persatuan Islam Sabah. akhirnya Sabah menjadi jajahan

Agar usaha untuk menjadikan agama Inggris. Penyerahan Borneo Utara

Islam sebagai agama resmi negeri ini, oleh pihak BNBCC telah

segera terwujud karena agama Islam melanggar syarat "Perjanjian Sewa

seperti terdapat dalam pelembagaan Wilayah North-Borneo " yang telah

Malaya sebagai agama resmi tidak disetujui kedua belah pihak antara

berlaku di Sabah (Datuk Gandim Sultan Sulu dan Mr. Barron de

Buyong, 1995: 18-19). Overback & Mr. Alfred Dent, yang

Keputusan tersebut sangat telah

mengkhawatirkan para pemimpin Berpiagam dan akhirnya wilayah

membentuk

Syarikat

Islam di Sabah yang mendorong North-Borneo di tempatkan di bawah

untuk segera kekuasaan jajahan Inggris. Namun,

mereka

menggabungkan semua persatuan kedaulatan North-Borneo masih

Sabah ke arah berada di atas kuasa Kesultanan

Islam

di

mengagungkan keberadaan Islam di Sulu. Kekuasan Inggris atas North-

Sabah. Dalam Majlis Peresmian Borneo atau Sabah hanyalah sebagai

Pertandingan (musabaqah) Membaca Proctorate & Administrator sehingga

Kitab Suci al-Qur'an tingkat negeri keikutsertaannya dalam Persekutuan

Sabah yang diadakan Persatuan Malaysia beserta Sarawak, dan

Islam Putatan (PIP) pada 13 Oktober Singapura.

1968. PIP (Persatuan Islam Putatan) Pada waktu Sabah memperoleh

lagi menyuarakan kemerdekaan dari Inggris melalui

sekali

pandangannya agar semua organisasi Malaysia pada 16 September 1963

persatuan Islam di Sabah yang masih M, terangkum 20 poin perjanjian

terkotak-kotak dalam organisasi yang penyertaan Sabah dalam persekutuan

beragam, agar bergabung menjadi Malaysia tidak terdapat adanya

persatuan yang besar dan kokoh persatuan yang besar dan kokoh

yang telah disebutkan di atas tidak memberikan perhatian kepada

dijadikan langkah awal bagi gerakan agama Islam (Emin Madi, 2009: 19).

menggabungkan seluruh persatuan Beberapa orang tokoh yang

Islam yang terdapat di Borneo Utara hadir dalam Majlis tersebut seperti

supaya menjadi lebih kuat dan maju. penasehat politik Tun Datu Mustapha

mewujudkan usaha bin Datu Harun, Syed Kechik bin

Untuk

mempersatukan umat Islam itu Syed Muhammad (Datuk) dan

mereka para pemimpin Islam Menteri keuangan Negeri Habib

menjemput Datu Haji Mustapha bin Abdul Rahman bin Habib Mahmud

Datu Harun untuk mengusahakan (Datuk) memperlihatkan komitmen

Majlis mereka

dilaksanakannya

Permusyawarahan mengenai hasrat menangani masalah tersebut. Di

untuk

bersama-sama

murni itu bertempat di kediaman sekitar tahun 1950 hingga awal tahun

Tuan Haji Yusof Shamsuddin di 1960 beberapa persatuan Islam telah

Kampung Sembulan. Tetapi sangat muncul di negeri Sabah. Antara lain,

disayangkan rencana itu tergendala Persatuan Islam Putatan (PIP) yang

karena Datu Haji Mustapha bin Datu diketuai oleh Imam Ahmad Mus Haji

Harun ketika itu terlibat secara Ismail, Persatuan Islam Sabah (PIS)

langsung dalam proses pembentukan yang dipimpin oleh Tuan Haji Yusof

Malaysia yang digagas oleh Tunku Shamsuddin dan Persatuan Islam

Abdul Rahman (Ustadz Najion Tawau (PIT) di bawah pimpinan

Jamil, 2010: 14). Setelah Sabah OKK Zainal Kerahu. Penyebab dari

bergabung dengan Malaysia pada 16 munculnya

persatuan-persatuan September 1963, kenyataannya tersebut karena adanya kesadaran-

jumlah umat Islam di Sabah jauh kesadaran di kalangan pemimpin

lebih kecil dibandingkan dengan Islam ketika itu untuk bersatu padu

penganut non-muslim, jika ingin mengokohkan kedudukan

jumlah

bahkan sebelum merdeka pada tahun agama Islam dan mencapai kemajuan

1960 jumlah umat Islam 37,96% atau (Ustadz Najion Jamil, 2010: 14).

172.324 orang dari penduduk Sabah 172.324 orang dari penduduk Sabah

mereka sebagai warga negara (Nur Kristen 45.5% dan selebihnya

A’thiroh Masyaa’il Tan Binti menganut

agama pagan atau Abdullah & Abdul Imam Basirun animisme (Emin Madi, 2009: 14-15).

2014: 47). Ketiga organisasi yang bergerak secara terpisah ini tidak

Perkembangan Islam di Sabah

bertahan lama karena tidak memiliki

Terkini dan Peran USIA

kekuatan dalam mempersatukan

Memasuki fase abad ke 20 M umat Islam. Karena itu muncul tokoh-tokoh Islam Sabah mulai

gagasan untuk menyatukan ketiga menggalang

gerakan Islam ini menjadi sebuah mengembangkan Islam ke berbagai

kekuatan

untuk

organisasi yang lebih kuat. Pada daerah di Sabah atau North Borneo

tahun 1968 Tun Datu Haji Mustapha hingga ke wilayah pedalaman.

bin Datu Harun mengadakan Langkah-langkah

dengan ketiga-tiga lakukan

pimpinan persatuan Islam yaitu jangkauan dakwah lebih fokus, maka

agar efektifitas

dan

Datuk Haji Awang Sahari yang mereka membentuk organisasi Islam

menjadi ketua PIP (Persatuan Islam sehingga muncullah 3 organisasi

Putatan), Orang Kaya-kaya (OKK) terkemuka, yaitu: (1) Persatuan Islam

Zainal Kerabu ketua PIT (Persatuan Putatan (PIP) yang didirikan oleh

Islam Tawau) dan Datuk Haji Haji Ag Sahari Abd. Latif, (2)

Muhammad Kassim bin Haji Hashim Persatuan Islam Tawau (PIT) yang

ketua PIS (Persatuan Islam Sabah) di dipelopori oleh Orang Kaya-kaya

kediaman Tun Datu Haji Mustapha (OKK) Zainal Kerahu, dan (3)

bin Datu Harun di Tanjung Aru Persatuan Islam Sabah (PIS) yang

untuk membicarakan dimotori Datuk Haji. Mohd Kassim

khusus

kedudukan umat Islam di Sabah Bin Haji Hasyim (Emin Madi, 2009:

(Emin Madi, 2009: 17). 10-11).

Pada masa akhir Kongres 16 Lahirnya tiga organisasi Islam

Agustus 1969 menjadi hari yang ini bertujuan untuk memperjuangkan

bersejarah dalam pertubuhan USIA bersejarah dalam pertubuhan USIA

Islam serta memartabatkan agama peserta kongres termasuk 179

Islam yang sebelumnya hanya dicoba perwakilan dan 80 pemerhati dari

oleh beberapa seluruh Sabah. Melalui Kongres

diperjuangkan

persatuan Islam saja, terutama di inilah persetujuan dicapai untuk

antaranya Persatuan Islam Putatan, menubuhkan (mendirikan) United

Persatuan Islam Tawau, dan Sabah Islamic Association (USIA).

Persatuan Islam Sabah. Tun Datu Haji Mustapha bin Datu

Ketiga organisasi baik PIT, Harun diangkat menjadi Yang di-

PIS, dan PIP juga sepakat menunjuk Petuanya (ketua) yang pertama.

Tun Datuk Haji Mustapa Bin Datuk Pendirian USIA itu kemudian

Harun untuk mencari jalan keluar didaftarkan pada 10 Oktober 1969.

bagi penndirian organisasi dakwah Sedangkan saat ini USIA diketuai

yang lebih unggul. Berdasarkan oleh Tun Datu Seri Panglima Haji

kesepakatan tersebut, maka pada Sakaran bin Dandai (Emin Madi,

tanggal 16 Agustus 1969 lahirlah 2009: 15). Menurut pendapat Datuk

Organisasi Islam Seluruh Sabah Haji Din pengusulan awal bagi

dengan nama United Sabah Islamic berdirinya USIA dikemukakan oleh

association (USIA) yang dihadiri Tuan Haji Lokman Musa yang ketika

lebih dari 300 orang Islam dari itu memegang jabatan Pengarah

seluruh Negeri Sabah. Organisasi Pengajaran Islam Sabah untuk

Dakwah USIA merupakan salah satu mewakili Jawatan kuasa Penaja pada

organisasi dakwah yang terkenal di hari pertama persidangan. Usulan itu

negeri Sabah, yang mempunyai mendapat dukungan penuh dari

luar biasa untuk peserta Kongres (Emin Madi, 2009:

kekuatan

mengembangkan dakwah Islam. 19). Dengan demikian, pada 16

dari segi inilah Agustus 1969 lahir organisasi Islam

Dorongan

menjadikan USIA melancarkan yang unggul di Sabah, yaitu

gerakan dakwah secara besar-besaran Pertubuhan Islam Seluruh Sabah

ke berbagai wilayah Sabah dan untuk

melaksanakan

agenda

memberi pengaruh besar bagi memberi pengaruh besar bagi

Optimisme para tokoh Islam pada perkembangan Islam di Sabah (Nur

dan

masa awal 1970-an ini terus A’thiroh Masyaa’il Tan Binti

perkembangan Abdullah, 2014: 1)

meningkatkan

dakwah Islam di Sabah. Cita-cita besar organisasi USIA

Selanjutnya Tun Datu Haji adalah menjadikan agama Islam

Mustapha diangkat menjadi Yang di- sebagai agama resmi di Sabah.

Petuanya (ketua) yang pertama, Sebagai

menyampaikan 11 dasar perjuangan dakwah, Tun Datuk Haji Mustapha

pimpinan

organisasi

USIA, yaitu:

telah memfokuskan

kepentingan- dakwahnya untuk mengislamkan

gerakan

1. Memajukan

kepentingan agama Islam. masyarakat non-Muslim sebanyak

2. Memperteguh tauhid kepada mungkin dan diluncurkan secara

Allah sebagai dasar pendidik diri besar-besaran di setiap cabang

supaya menjadi baik dan tinggi daerah masing-masing (Emin Madi,

pekerti serta bebas 2009: 40-42). Organisasi Islam ini

budi

pikirannya di antara satu sama berhasil membangun kekuatan umat

lain.

Islam baik secara kuantitas maupun

3. Mengadakan segala kemudahan- kualitas. Hal ini dibuktikan dengan

pengajian dan munculnya pemimpin-pemimpin dan

kemudahan

pengetahuan dalam agama Islam pejabat

di kalangan semua kaum dan menteri-menteri dan wakil-wakil

4. Mendirikan dan menjaga urusan organisasi USIA.

rakyat yang berasal dari hasil binaan

masjid, surau, madrasah, wakaf, Sejak bergabungnya Sabah

tanah-tanah perkuburan, dan lain- dengan Malaysia tahun 1963 telah

lain perkara yang bersangkut paut membawa semangat baru bagi

dengan orang-orang Islam di perkembangan Islam di Sabah.

seluruh Sabah. Karena Tun Datu Haji Mustapha

langkah-langkah diangkat sebagai Ketua Menteri

5. Mengambil

yang perlu untuk mengelola Sabah

(setingkat

Gubernur).

pemungutan zakat dan fitrah serta pemungutan zakat dan fitrah serta

10. Menjalankan segala daya usaha (sistimatik)

untuk menanam modal bagi apa- persetujuan kerajaaan).

(dan

dapat

apa perniagaan yang akan

6. Mengadakan bantuan kepada mendatangkan hasil kepada orang-orang Islam di seluruh

USIA (United Sabah Islamic Sabah yang berada dalam

Association ).

kesusahan dan faedah-faedah

11. Menjalankan usaha yang penting kematian kepada anggota (USIA)

supaya tercapai tujuan organisasi dan juga orang-orang musafir.

(Emin Madi, 2009: 22-24).

7. Mengadakan Jawatan kuasa berkenaan agama, kebajikan,

Sabah Islamic persekolahan, taman bacaan,

United

Association (USIA) merupakan NGO penerangan, kaum ibu, dan lain-

(Non-Govermental Organization ) lain perkara yang dipikirkan

yang berperan besar di negeri Sabah mustahak, termasuklah perkara-

dalam menyebarkan agama Islam perkara yang tidak bertentangan

berperan dalam usaha dengan agama Islam dan sesuai

serta

pengislaman yang dilaksanakan mengikut keperluan semasa.

terutama kaum asli yang terdapat di

8. Memberi penerangan kepada pedalaman Sabah. Selain itu, USIA anggota USIA (United Sabah

membimbing masyarakat Islamic Association ) yang hendak

juga

Muslim dengan berbagai macam menunaikan ibadah haji ke

program dakwah kepada Muslim dan Mekah

bukan Muslim. Dalam masa yang Kerajaan dan Pejabat Urusan

dengan

kerjasama

sama, USIA juga menyediakan Haji di Pulau Pinang.

kelas-kelas bimbingan agama kepada

9. Mengadakan perhubungan dan

(mualaf) dan kerjasama yang lebih rapat

saudara

baru

Muslim lainnya. dengan

masyarakat

persatuan-persatuan Langkah ini digariskan dalam tujuan Islam di luar Sabah atau lain-lain

organisasi USIA adalah untuk pertubuhan di mana-mana tempat

mengenali, mendalami, memahami, demi kemajuan Islam.

menghayati seterusnya mengamalkan menghayati seterusnya mengamalkan

puluhan ribu dalam konteks kehidupan seharian

mengislamkan

penduduk negeri ini terutamanya mereka.

masyarakat suku kaum Kadazan/ Tun Datu Haji Mustapha

Dusun, Murut, Rungus dan kaum- sebagai Ketua Menteri Sabah

kaum lain yang tidak mempunyai menggiring perkembangan Islam dan

pegangan agama (Wawancara: Iyen penganutnya mendapat kedudukan

Yatim, 12-10-2017). Hakikat dari yang sejajar dengan kelompok etnis

kegiatan dakwah USIA tersebut lainya di negeri Sabah dalam

menjadi faktor yang dominan dalam berbagai aspek. Ia telah menjalankan

sejarah perkembangan Islam dan usaha-usaha tersendiri bagi merubah

politik di Sabah setelah berdirinya citra Islam dan pemeluknya di Sabah

USIA.

agar non-muslim tertarik untuk Penduduk lokal Sabah telah memeluk Islam. Salah satu langkah

banyak memeluk Islam yang sejak awal Tun Datu Hj Mustapha dalam

tahun 1930-an, yaitu: (1) Suku kegiatan

Kadazan. Suku Kadazan masuk mengintensifkan kegiatan-kegiatan

dakwah

ialah

dalam kategori sub-etnik suku Dayak berbentuk keagamaan di institusi

(Wawancara: Iyen Yatim, 12-10- pemerintahan

2017); (2) Suku Murut juga sangat kelompok masyarakat.

dan

kelompok-

banyak yang telah memeluk Islam. Perubahan besar terjadi di

Suku Murut ini merupakan kategori Sabah bukan saja dalam sejarah

rumpun sub-etnik suku Dayak yang perkembangan Islam tetapi juga

aslinya terdapat di utara Kalimantan masuk dalam ranah sejarah politik di

Timur, Brunei Sabah, dan Sarawak negeri ini. Hal ini tentu tidak bisa

Malaysia Timur; dan (3) Suku dilepaskan dari peran berdirinya

Rungus juga rumpun suku yang telah USIA di bawah kempimpinan Tun

melakukan konversi agama kepada Datu Hj Mustapha sebagai ketua

Islam. Suku Rungus merupakan Menteri Sabah sekaligus sebagai

salah satu dari penduduk lokal di Ketua USIA. Gerakan dakwah

Sabah dan salah satu penduduk asli berjalan lancar dan USIA berhasil

kepulauan Borneo (Kalimantan).

Rungus biasa dikenal sebagai Dayak organisasi di Negeri Sabah maupun Dusun

lainnya antara lain dengan pihak Momogun Rungus, Momogun Laut,

Rungus,

momogun,

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Dusun Laut atau Rungus.

Sabah (JHEINS), Majlis Ugama Buletin USIA sebagai salah

Islam Sabah (MUIS), Yayasan satu media penting secara rutin

Islamiah Malaysia mempublikasikan

Dakwah

(YADIM), dan Angkatan Belia Islam kegiatan dakwah baik di tingkat

berita-berita

(ABIM). Tujuan negeri (provinsi) maupun di tingkat

Malaysia

membangun kerjasama adalah untuk daerah, baik secara personal maupun

memudahkan proses dakwah dan pemimpin

membina kaderisasi dakwah dalam kegiatan

organisasi.

Semua

tersebut menunjukkan organisasi USIA. Berselang beberapa perkembangan yang pesat dalam

hari setelah USIA didirikan, Tun sejarah perkembangan Islam di

Datu Haji Mustapha bin Datu Harun Sabah.

memanggil semua anggota Majlis meningkat, di mana sejak 1930-an

Pemeluk

Islam terus

Tertinggi USIA untuk mengadakan prosentase muslim sekitar 31%

satu musyawarah khusus bertempat namun berdasarkan sensus penduduk

di Pejabat USIA di bangunan Sabah 1973 ternyata meningkat tajam

Institution di Kampung Air, kota sebanyak 52%. Dengan peningkatan

Kinabalu. Musyawarah tersebut tersebut pihak pemerintah telah

dimulai setelah Maghrib dan berakhir menyetujui pendirian satu badan

jam 04 pagi. Dalam musyawarah yang dinamakan Majlis Ugama Islam

tersebut Tun Mustafa meminta Sabah (MUIS) tanggal 26 April 1972

anggota Majlis Tinggi USIA diberi dan tidak lama berselang telah diakui

kekayaan oleh Allah agar supaya pula Agama Islam menjadi agama

memberikan sumbangan kepada rasmi di Negeri Sabah pada tanggal

organisasi dakwah USIA (Emin

23 September 1973 (Wawancara: Madi, 2009: 40-41). Iyen Yatim, 12-10-2017). Organisasi

Tugas utama USIA (United USIA secara intens membangun

Sabah Islamic Association ) adalah kerjasama

gerakan dakwah gerakan dakwah

mempunyai anutan agama (Pagan). oleh para pendakwah USIA. Mereka

Upaya yang dilakukan USIA dibagi tugas oleh Tun Datu Haji

hasil yang Mustapha bin Datu Harun. Ceramah

menunjukkan

membanggakan karena lebih dari mengenai

orang laki-laki dan Menjalankan

Dakwah perempuan dewasa telah memeluk dipertanggungjawabkan kepada Tuan

agama Islam. Para muallaf mencapai Haji Ag Sahari Abdul Latif. Adapun

100,000 orang jika dijumlahkan mengenai Dua Kalimah Syahadah

bersama anak-anak mereka. Secara dan

Cara-cara Mengislamkan tidak langsung, jumlah umat Islam di disampaikan oleh Tuan Haji Ahmad

Negeri Sabah pada saat itu Pakir. Keduanya adalah pengurus

meningkat kepada 52% dari seluruh Inti di unit dakwah USIA (United

jumlah penduduk Sabah yang Sabah Islamic Association ). Selain

menganut berbagai agama. Selain itu, kepada semua pendakwah USIA

dari itu, jumlah anggota parlemen agar

atau Ahli Dewan Undangan Negeri dengan menekankan pada “Islam

menggunakan

pendekatan

(ADUN) juga telah meningkat Adalah Agama Perpaduan” dalam

menjadi 2/3% mayoritas di parlemen. ceramah-ceramah mereka (Emin

Karena itulah ADUN atau Ahli Madi, 2009: 41).

Dewan Undangan Negeri ini juga USIA terus proaktif giat

merupakan pendakwah dan juga menjalankan

program-program pemimpin-pemimpin dalam USIA. dakwah Islamiah kepada masyarakat

Akhirnya dengan rasio peningkatan pedalaman di Sabah. Menurut Datuk

jumlah anggota parlemen ADUN Hj. Awang Sahari bin Abdul Latif

Negeri Sabah menjadi kepada 2/3% (2001: 1-3), pada tahun 1970 USIA

perwakilan orang Islam, maka MAIS telah

atau Majlis Agama Islam Sabah dakwahnya ke seluruh Negeri Sabah.

melancarkan

gerakan

dapat didirikan dan telah disetujui Sasaran dakwahnya terdiri dari kaum

oleh Dewan Undangan Negeri pada Kadasan Dusun dan Murut di daerah-

26 April 1972 ( Nur A’thiroh

Masyaa’il Tan & Abdul Imam diseleksi komitmennya terhadap Basirun 2014: 8).

dakwah Islam (Wawancara: Iyen Selain dari itu, ketua menteri

Yatim, 12-10-2017). Sabah Tun Mustafa setelah melihat

Banyak yang berkeinginan dan banyaknya warga Sabah yang telah

mendaftar kemudian diuji oleh Mufti masuk

Sabah. Saat itu mereka diuji di missionaris Inggris sewaktu berkuasa

Universitas Islam Sumatera Utara di Sabah sebanyak lebih kurang 60%,

dengan 12 mata pelajaran. Ternyata maka perlu ada penambahan para

yang dapat lulus ujian hanya 18 muballigh yang dapat diandalkan dan

orang. Maka mereka yang berjumlah diharapkan

18 orang tersebut dikirim ke Sabah menyebarkan dan mengembangkan

tenaganya

untuk

untuk menjadi muballigh. Dari 18 Islam di Sabah (Wawancara: Iyen

orang tersebut yang masih hidup Yatim, 12-10-2017). Maka untuk itu,

sekarang hanya 6 orang lagi, pada tahun 1974 Tun Mustafa

selebihnya sudah meninggal dunia meminta kepada ulama Indonesia,

(Wawancara: Iyen Yatim, 12-10- yaitu Buya Muhammad Natsir agar

Muballigh lain yang sudi kiranya mencari kader-kader

didatangkan ke Sabah pada tahun muballigh yang akan dikirim ke

1976 adalah Suharto dan Masduki, Sabah. Atas permintaan tersebut,

mereka adalah tamatan Gontor pada maka Buya Muhammad Natsir

tahun 1976, salah satu dari teman meminta kepada Buya Hamka untuk

mereka yang tamat tersebut adalah mencarikan muballigh tersebut.

orang Sabah yang sekolah di Gontor. Selanjutnya Buya Hamka meminta

Dia mengajak mereka ke Sabah, pada kepada Bahrum Jamil yang saat itu

mulanya untuk membuka sekolah menjadi Rektor Universitas Jam’iatul

terpadu (agama dan umum), tetapi Washliyah untuk mencari muballigh

karena sesuatu dan lain hal, cita-cita dimaksud. Maka Bahrum Jamil

tersebut tidak dapat terwujud, maka mencarikan muballigh tersebut di

keduanya diterima sebagai muballigh Medan dan sekitarnya dengan

di USIA (United Sabah Islamic terlebih dahulu mereka diuji dan

Association ) atau Pertumbuhan Islam

Seluruh Sabah sampai sekarang tetap

dari Indonesia sebagai muballigh di tempat tersebut

yang

berasal

(Wawancara: Salim, 12-10-2017). (Wawancara: Suharto, 11-10-2017).

Untuk mendukung cepatnya Faktor yang membuat pejabat

perkembangan Islam di Sabah maka Sabah mendatangkan mubaligh dari

pihak JHEAINS (Jabatan Hal Ehwal Indonesia ke Sabah bukan dari

Agama Islam Negeri Sabah ) Kelantan atau Terangganu karena

membentuk Koordinator Ceramah di menurut

dalam Jabatan Dakwah yang muballigh dari Kelantan dan

pengalaman

mereka,

bertugas mengirim muballigh ke Terangganu tidak ada tolak angsur,

daerah-daerah yang dijadikan tempat seperti ada di antara orang yang

penyebaran Islam atau menerima masuk Islam, merasa keberatan

permintaan dari daerah yang karena harus melaksanakan shalat

meminta muballihg dikirim ke subuh atau keberatan kalau tidak

mereka (Wawancara: boleh berjudi; muballigh Malaysia

daerah

Awaluddin Nasution, 12-10-2017). menegaskan bahwa bila tidak

Jabatan ini diduduki oleh Ibu Aisyah menjalankan kewajiban shalat atau

binti Okhdin, beliaulah yang telah masuk Islam tapi masih berjudi

mengatur penceramah ke daerah- maka statusnya akan keluar dari

daerah secara bergiliran atau Islam, sementara muballigh berasal

bersama-sama. Adapun mereka yang dari Indonesia menegaskan bahwa,

menjadi muballigh di Jabatan masuk Islam tidak sulit, boleh

Muballigh JHEAINS (Jabatan Hal meninggalkan shalat tapi pada tahap-

Ehwal Agama Islam Negeri Sabah), tahap berikutnya harus menjalankan

antara lain, Suraiyah binti Salim; shalat, datanglah shalat Subuh ke

Awaluddin Nasution; Kalana Liyas; masjid, tak payah, tapi nanti kapan-

Romzi bin Rahman; Lilis Mulyani; kapan kalau sudah tak sulit lagi

dan Maria Hasibuan. tinggalkan main judi. Kata orang

Jabatan Dakwah ini selain Sabah cara seperti inilah yang

mengurus muballigh yang akan disenangi mereka dengan muballigh

ceramah, juga bertugas mengurus orang yang akan berpindah agama ke ceramah, juga bertugas mengurus orang yang akan berpindah agama ke

Pada masa pemerintahannya, Sultan belum memiliki surat pernyataan dan

Brunei mendapat permasalahan yang surat-surat lainnya maka mereka

ditimbulkan dari dalam wilayahnya didaftar ulang tetapi bagi mereka

sendiri yaitu upaya pemberontakan yang baru akan masuk Islam mereka

oleh masyarakatnya. Pemberontakan di daftar dan diislamkan. Pada tahun

yang cukup besar dan Sultan Brunei 2016 mereka yang masuk Islam

cukup kualahan sehingga beliau mencapai 1900-an orang sedangkan

meminta pertolongan secara resmi pada tahun 2017 sampai bulan

kepada Sultan Sulu untuk ikut Oktober 2017 sudah mencapai 1300

menyelesaikan Orang. Suku terbesar yang ada di

membantu

permasalahan ini. Tawaran tersebut Sabah adalah suku Kadazan Dusun,

sekedar tawaran dulu mereka yang terbanyak masuk

tidak hanya

membantu tetapi dengan tawaran jika Kristen, tetapi sekarang merekalah

pihak Sulu berhasil melawan para yang terbanyak masuk Islam.

pemberontak tersebut maka hadiah yang sangat besar akan diberikan.

Konflik Sabah dengan Kesultanan

Hadiah tersebut berupa otoritas

Sulu

wilayah yang mencakupi Sabah yang

saat ini berada ditanah Malaysia. Pada saat jatuhnya Malaka di

Seperti gayung bersambut akhirnya tangan Portugis pada tahun 1511

dapat meredamkan telah mendorong Sultan Brunei

Sulu

permasalahan pemberontakkan dan mengambil alih kepemimpinan Islam

sesuai yang dijanjikan akhirnya dari

Malaka.

Selama

Sultan Sulu mendapat otoritas pemerintahannya Sultan Brunei

wilayah yang pernah dijanjikan memperluas pengaruhnya hingga ke

Sultan Brunei. Pasca penyerahan Utara Sulu mencapai sebelah

wilayah dari Sultan Brunei wilayah Selatan

dan Barat

Borneo.

Sabah menjadi milik Sulu terdapat Kekuasaan Sultan Brunei yang

banyak perselisihan mengenai fakta- mencakup wilayah yang cukup luas

fakta yang ada pada masa sejarah hingga

tepi-tepi

perbatasan perbatasan

kemerdekaan Malaysia 2014: 509).

hingga

terbentuk. Hingga sampai tahun 2005 Pihak Sulu dan Malaysia

pembayaran masih tetap dilakukan memiliki persepsi yang berbeda.

oleh Malaysia kepada pewaris Sulu

Kesultanan Sulu. Namun, pasca pendapatnya bahwa apapun yang

jelas-jelas

menguatkan

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM Sri Mawarti Pengawas Sekolah di Kota Pekanbaru puslit.lppmuin-suska.ac.id Abstrak - NILAI-NILAI PENDIDIKAN TOLERANSI DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM

1 1 21

Kata kunci: Toleransi, perbedaan, dan nilai Pendahuluan - REKONSTRUKSI MAKNA TOLERANSI | Hanafi | TOLERANSI

0 3 19

GAMBARAN KEBAHAGIAAN PEMILIK SHELTER HEWAN (ANJIG ATAU KUCING) DI DKI JAKARTA DAN KABUPATEN TANGERANG

0 0 12

MEMBAHAGIAKAN SESAMA MANUSIA; Perspektif Psikologi Abu Bakar, MS Fakultas Psikologi UIN Suska Riau abubakarms01gmail.com Abstrak - MEMBAHAGIAKAN SESAMA MANUSIA; Perspektif Psikologi

0 0 17

PENDIDIKAN PROFETIK; Mengenal Gagasan Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo Masduki Institute Agama Islam Sunan Giri Ponorogo masduki_gtgyahoo.co.id Abstrak - PENDIDIKAN PROFETIK; Mengenal Gagasan Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo

0 0 22

ISLAM DAN SINERGI PLURALITAS Suryan A. Jamrah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia Suryan_ajymail.com Abstrak - ISLAM DAN SINERGI PLURALITAS | Jamrah | TOLERANSI

1 1 24

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH SENAM AEROBIC LOW IMPACT (POCO-POCO) TERHADAP KEMAMPUAN PASIEN MENGONTROL TANDA DAN GEJALA RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI RSJ Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA BARAT TAHUN 2018

2 4 10

NILAI-NILAI TOLERANSI DI MEDIA MASSA (Studi Terhadap Rubrik Opini Riau Pos)

0 0 14

TIPOLOGI IMAM SHALAT DI PROVINSI RIAU PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLAM Ismardi dan Arisman Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia Ismardi_ongayahoo.co.id Abstrak - TIPOLOGI IMAM SHALAT DI PROVINSI RIAU PERSPEKTIF SOSIOLOGI HUKUM ISLA

0 0 19

PENGARUH LATIHAN GERAK PADA EKSTREMITAS DENGAN HEMIPARESIS TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBON JERUK JAKARTA BARAT TAHUN 2018

0 0 30