Laporan Praktikum Makanan Karbohidea Dag

Judul: Makanan

I. KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Makanan
Semua aktivitas hidup memerlukan energi. Berpikir, berolahraga, bahkan tidur
pun memerlukan energi. Mobil mendapat energi dari bensin, sementara itu tubuh
organisme mendapat energi dari bahan makanan. “Makanan adalah segala sesuatu
yang dapat dimakan seperti panganan, lauk-pauk, dan kue” (Sularmi dan Wijayanti,
2009: 56).
“Segala bahan yang kita makan atau masuk ke dalam tubuh yang membentuk
atau mengganti jaringan tubuh, memberikan tenaga, atau mengatur semua proses
dalam tubuh disebut makanan” (Syamsu, 2015: 1). Zat-zat makanan yang diperlukan
manusia dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu makanan makro atau
makronutrien dan makanan mikro atau mikronutrien. Makanan makro meliputi
karbohidrat, lemak dan protein, sedangkan makanan mikro meliputi vitamin dan
mineral. Selain makanan makro dan makanan mikro, tubuh manusia juga
memerlukan air untuk membantu pencernaan zat makanan di dalam tubuh.

1

B. Zat-zat Makanan

Berdasarkan kandungannya zat-zat makanan terbagi atas:
1. Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga hidrat arang. Karbohidrat dibutuhkan oleh tubuh kita
sebagai bahan bakar yang yang akan menghasilkan panas dan tenaga. Karbohidrat
antara lain meliputi glukosa, selulosa dan amilum atau zat tepung. Dalam tubuh,
karbohidrat antara lain akan dicerna menjadi glukosa. Sebagai zat makanan, beberapa
fungsi glukosa tidak dapat digantikan oleh zat makanan yang lain. Hal ini dapat
dilihat dari fungsi glukosa sebagai sumber energi bagi sel-sel otak, jaringam saraf,
dan lensa mata. Karbohidrat juga berperan dalam proses metabolisme, menjaga
keseimbangan asam dan basa, serta berperan dalam pembentukan sel, jaringan, dan
organ. Karbohidrat antara lain terdapat pada beras, jagung, ketela pohon, ubi jalar,
sagu, gandum dan kentang.
Syamsu (2015: 11) menyatakan bahwa “Jika karbohidrat yang masuk ke dalam
tubuh melebihi kebutuhan, kelebihant tersebut akan disimpan dalam bentuk glikogen
(di hati dan otot) dan dalam bentuk lemak (di dalam jaringan-jaringan lemak)”.
2.

Protein
Berdasarkan asalnya, protein dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu


protein hewani (berasal dari hewan) dan protein nabati (berasal dari tumbuhan).
Protein hewani antara lain terdapat dalam ikan, susu dan daging. Protein nabati antara
lain terdapat dalam kedelai, kacang buncis, dan kacang-kacangan yang lain. Dalam
makanan sehari-hari dapat ditemukan antara lain pada tahu dan tempe. Fungsi protein
antara lain sebagai sumber energi, sebagai bahan pembentuk substansi penting
2

(hormon, enzim, antibodi, dan kromosom); untuk pertahanan tubuh; untuk
pemeliharaan dan perbaikan sel, jaringan, dan organ; menjaga keseimbangan cairan
tubuh dan keseimbangan asam-basa. Kekurangan protein dalam makanan sehari-hari
akan mengakibatkan penyakit kwashiorkor yang terutama menyerang anak-anak
berumur 6-36 bulan.
3.

Lemak
Seperti protein, lemak juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu lemak hewani

dan lemak nabati. Lemak hewani antara lain terdapat dalam daging, susu dan telur.
Lemak nabati antara lain terdapat dalam kacang tanah dan kelapa (termasuk minyak
kelapa). Dalam tubuh, lemak akan dicerna menjadi asam lemak dan gliserol. Fungsi

lemak antara lain menghasilkan energi sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K;
sebagai pelindung organ-organ tubuh dari benturan dan suhu dingin.
4.

Vitamin
Vitamin merupakan suatu zat organik yang diperlukan dalam jumlah kecil oleh

tubuh untuk menjamin pertumbuhan dan kesehatan yang optimal. Secara umum,
vitamin berfungsi sebagai pelindung dan pengatur kerja alat-alat tubuh. Pada
umumnya, vitamin dapat dibuat di dalam tubuh, tetapi dalam jumlah yang tidak
cukup sehingga vitamin harus diperoleh dari makanan. Berdasarkan sifat
kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua macam, yaitu vitamin yang larut dalam
air, meliputi vitamin B dan C, dan vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin
A, D, E, dan K.

3

Orang yang kekurangan vitamin akan menderita avitaminosis, gejalanya
bertanggung pada jenis vitamin yang kurang. Adapun orang yang kelebihan vitamin
akan menderita hipervitaminosis (penimbunan vitamin dalam tubuh yang

menimbulkan gejala-gejala keracunan). Umumnya hipervitaminosis terjadi untuk
golongan vitamin yang larut dalam lemak, terutama vitamin A, D, dan K. Hal itu
terjadi karena kelebihan vitamin tersebut tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Vitamin A, D, dan K disimpan di dalam hati, sedangkan vitamin E disimpan di dalam
jaringan lemak.
5.

Mineral
Seperti vitamin, secara umum mineral berfungsi sebagai pelindung dan

pengatur kerja alat-alat tubuh. Jenis-jenis mineral yaitu kalsium, fosfor, flour,
yodium, zat besi, dan tembaga.
a.

Kalsium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi, mencegah osteoporosis
(keropos pada tulang). Contoh bahan makanan yang mengandung kalsium yaitu

b.

kacang-kacangan, biji-bijian, susu, keju.

Fosfor berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi, membantu pertumbuhan selsel dalam tubuh. Contoh bahan makanan yang mengandung fosfor yaitu ikan,

c.

susu, kacang-kacangan, keju
Flour berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi, mencegah keruskan gigi,
mencegah osteoporosis. Contoh bahan makanan yang mengandung flour yaitu

d.

kuning telur, susu, ikan laut.
Yodium berfungsi untuk mencegah penyakit gondok. Contoh bahan makanan
yang mengandung yodium yaitu garam beryodium, ikan laut, sayuran hijau.

4

e.

Zat besi berfungsi untuk membentuk sel darah merah, mencegah penyakit anemia
(kurang darah). Contoh bahan makanan yang mengandung zat besi yaitu bayam,


f.

kangkung, hati, susu, telur.
Mineral tembaga berfungsi untuk mencegah anemia, mencegah gangguan pada
sistem saraf. Contoh bahan makanan yang mengandung mineral tembaga yaitu

6.

kacang-kacangan, kerang, hati.
Air
Sekitar 70% tubuh manusia terdiri atas air. Tulang manusia yang keras pun,

30%-40% penyusunnya adalah air. Kenyataan ini menunjukkan bahwa air merupakan
zat yang sangat penting bagi manusia. Fungsi air bagi tubuh manusia antara lain
sebagai pelarut zat makanan sehingga dapat mempermudah proses penernaan;
membantu terjadinya reaksi kimia di dalam tubuh; mengangkut zat makanan dari satu
jaringan ke jaringan lain dan mengangkut sisa-sisa metabolisme dari jaringan ke alatalat eksresi; dan mengaktifkan beberapa enzim di dalam tubuh. Kebutuhan manusia
akan air dalam sehari sekitar 2 liter atau 8 gelas. Air dapat diperoleh secara langsung
dalam bentuk air (minuman) atau tidak langsung dalam bentuk makanan. Buahbuahan yang banyak mengandung air, misalnya semangka, tomat, nanas, apel.

Salah satu tanda bahwa tubuh membutuhkan air adalah adanya rasa haus.
Kekurangan air minum dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Jika pembuangan
air dari dalam tubuh (melalui keringat dan urine) lebih banyak daripada pemasukan
air, terjadilah dehidrasi, yaitu suatu keadaan kekurangan cairan tubuh.
C. Fermentasi

5

Fermentasi terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Respirasi anaerob juga
terjadi bila tidak terdapat oksigen. Akan tetapi, bukan berarti fermentasi sama dengan
respirasi anaerob. Salah satu perbedaannya antara lain terletak pada keterlibatan
organela mitokondria pada respirasi anaerob yang berfungsi untuk mengoksidasi
NADH2 atau NADPH2. Sementara itu, pada fermentasi tidak melibatkan mitokondria.
Dengan demikian perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi juga terletak pada
proses-proses yang terjadi dalam mitokondria. Fermentasi terbagi menjadi dua yaitu:
1.

Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat dari jamur dan bakteri tertentu dimanfaatkan dalam


pembuatan keju dan yoghurt. Pada fermentasi asam laktak membentuk senyawa 3C,
yaitu asam laktat, tanpa melepaskan CO2.
2.

Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol, misalnya terjadi pada khamir. Khamir (yeast) merupakan

salah satu contoh organisme yang menghasilkan alkohol dan CO 2. Yeast digunakan
dalam pembuatan roti. CO2 yang dihasilkan mengakibatkan roti mengembang. Yeast
juga digunakan untuk memfermentasikan gula dalam pembuatan anggur, dalam hal
ini dihasilkan etilalkohol.
3.

6

II.
A.
1.
a.
b.

c.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
a.
1)
2)

PELAKSANAAN PRATIKUM
Praktikum I: Menguji Kandungan Zat Makanan
Alat
Sendok
Piring

Kertas koran
Bahan
Kol
Kacang panjang
Telur masak.
Nasi
Tahu
Tempe
Larutan lugol.
Minyak goreng.
Langkah Kerja
Menguji Serat dan Amilum pada Bahan Makanan
Menyediakan alat yang dibutuhkan.
Menggunakan sendok untuk menghaluskan masing-masing bahan makanan yang

telah disediakan.
3) Meletakkan bahan makanan yang telah dihancurkan di atas wadah yang berbedabeda.
4) Meneteskan larutan lugol pada setiap bahan makanan.
5) Menggerus bahan makanan menggunakan sendok, kemudian membandingkan
bentuk makanan tersebut (hancur/ tidak hancur/ berbentuk benang).

6) Mengelompokkan masing-maisng bahan makanan tersebut ke dalam golongan
makanan yang berserat, golongan makanan yang tidak berserat, dan golongan
makanan yang mengandung amilum, serta golongan makanan yang tidak
mengandung amilum.
7) Membuat tabel hasil pengamatan sesuai dengan kreativitas dan mengisi tabel
tersebut sesuai hasil pengamatan.
8) Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan.
b. Menguji Kandungan Lemak pada Bahan Makanan
1) Menggerus setiap bahan makanan yang telah disediakan.

7

2) Mengoleskan bahan makanan yang telah digerus tersebut pada kertas tipis seperti
kertas koran dan menerawang kertas ke arah matahari atau lampu. Mengamati
kertas yang telah dioleskan bahan makanan apakah terlihat transparan atau tidak.
3) Melakukan kegiatan tersebut pada setiap bahan makanan yang telah digerus.
4) Mengelompokkan setiap bahan makanan tersebut ke dalam kelompok bahan
makanan yang mengandung lemak dan kelompok bahan makanan yang tidak
mengandung lemak.
5) Membuat tabel hasil pengamatan dan mengisi tabel tersebut sesuai dengan hasil
pengamatan.
6) Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan anda.

8

B.
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
3.
a.

Praktikum II: Menguji Zat Makanan (Ragi)
Alat
Mikroskop
Gelas kimia
Sendok
Bahan
Air
Gula pasir.
Ragi roti (yeast).
Langkah Kerja
Menyiapkan dua buah gelas kimia, masing-masing diisi dengan air. Memasukkan

b.
c.

sesendok kecil gula pasir pada salah satu gelas kimia.
Memasukkan seperempat sendok kecil ragi roti ke dalam masing-masing gelas.
Mendiamkan larutan tersebut kira-kira 15 menit, kemudian mengamati di bawah

d.

mikroskop, dan menggambar hasil pengamatan.
Mendiamkan larutan tersebut selama 45 menit, dan mengamati bentuk sel-sel

e.

ragi yang terdapat pada masing-maisng gelas.
Membuat kesimpulan hasil pengamatan yang dilakukan.

9

III. HASIL PENGAMATAN PRATIKUM
A. Hasil Pengamatan Praktikum I: Menguji Kandungan Zat Makanan

10

B. Hasil Pengamatan Praktikum II: Menguji Zat Makanan (Ragi)

11

IV. ANALISIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum I: Menguji Kandungan Zat Makanan
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa sendok, piring dan kertas
koran. Bahan berupa kol, kacang panjang, telur masak, nasi, tahu, tempe, larutan
lugol dan minyak goreng. Pengamat kemudian menghancurkan berbagai bahan
makanan seperti kol, kacang panjang, telur masak, nasi, tahu, dan tempe. Pengamat
selanjutnya menempatkan masing-masing setengah bagian dari bahan-bahan makanan
yang telah dihancurkan pada wadah yang berbeda-beda. Pengamat kemudian
meneteskan larutan lugol pada setiap bahan-bahan makanan dan mengamati
perubahan yang terjadi. Pengamat selanjutnya menggerus setengah bagian dari
bahan-bahan makanan tersebut dan menggosokkannya di atas kertas koran. Pengamat
kemudian mengambil minyak goreng dan menggosokkannya di atas kertas koran.
Pengamat selanjutnya menunggu sampai kertas koran kering. Setelah kertas koran
kering, pengamat kemudian mengamati minyak atau bekas dari bahan-bahan
makanan yang telah mengering. Pengamat selanjutnya membuat kesimpulan
pengamatan yang dilakukan.
Hasil yang diperoleh adalah bahan-bahan makanan yang telah dihancurkan
seperti nasi yang ditetesi larutan lugol dan berubah warna menjadi warna ungu
mengandung amilum dan serat, telur masak yang ditetesi larutan lugol dan tidak
hancur mengandung serat, kol yang ditetesi larutan lugol dan tidak hancur
mengandung serat, tahu yang ditetesi larutan lugol dan tidak hancur mengandung
serat, tempe yang ditetesi larutan lugol dan tidak hancur mangandung serat, serta

12

digosokkan di atas kertas koran mengandung lemak, kacang panjang yang ditetesi
larutan lugol dan tidak hancur mengandung serat, dan minyak goreng yang
digosokkan di atas kertas mengandung lemak.
Berdasarkan hasil pengamatan di atas diperoleh setiap bahan makanan memiliki
kandungan yang berbeda-beda.

13

B. Analisis Hasil Pengamatan Praktikum II: Menguji Zat Makanan (Ragi)
Pengamat pertama-tama menyiapkan alat berupa mikroskop, gelas kimia, dan
sendok. Bahan berupa air, gula pasir dan ragi roti. Pengamat kemudian mengisi kedua
gelas kimia dengan air. Pengamat selanjutnya memasukkan sesendok kecil gula pasir
pada salah satu gelas kimia. Pengamat kemudian memasukkan seperempat sendok
kecil ragi roti ke dalam masing-masing gelas kimia. Pengamat kemudian
membedakan kedua gelas kimia dengan memberikan label pada setiap gelas. Gelas A
untuk gelas kimia yang berisi air dan ragi roti, dan gelas B untuk gelas kima yang
berisi air, ragi roti, dan gula. Pengamat selanjutnya mendiamkan larutan tersebut kirakira 45 menit dan mengamatinya. Pengamat kemudian mengambil masing-masing
setetes larutan dari gelas A dan gelas B dan meletakkannya pada kaca preparat.
Pengamat selanjutnya mengamati bentuk sel-sel ragi yang terdapat pada masingmasing gelas. Pengamat kemudian menggambarkan dan membuat kesimpulan hasil
pengamatan yang dilakukan.
Hasil yang diperoleh adalah gelas A yang berisi air dan ragi tidak menimbulkan
reaksi apapun. Sedangkan gelas B yang berisi air, ragi, dan gula menghasilkan reaksi
yaitu ragi yang telah tenggelam secara berangsur-angsur akan naik ke permukaan
gelas (mengambang).
Berdasarkan hasil pengamatan yang di atas diperoleh air, ragi, dan gula jika di
campurkan akan menghasilkan gas.

14

V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan Praktikum I: Menguji Kandungan Zat Makanan
Kandungan zat pada makanan antara lain karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
kalsium, mineral, dan air.
B. Kesimpulan Praktikum II: Menguji Zat Makanan (Ragi)
Fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula dapat menghasilkan CO2.

15

DAFTAR PUSTAKA
Muslimin, dkk. 2016. Panduan Pratikum Konsep Dasar IPA 2. Makassar: FIP UNM.
Sembiring, Langkah dan Sudjino. 2009. Biologi kelas XII untuk SMA dan MA.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Siti Nur Rochmah, dkk. 2009. Biologi SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sriyono, dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas 5 SD. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sularmi dan Wijayanti. 2009. Sains Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsu. 2015. Modul Jadi Gizi Olahraga. Surabaya: SMAN 17 Agustus 1945
Surabaya

16