Kurangnya Minat Mahasiswa Menggunakan Tr

Kurangnya Minat Mahasiswa Menggunakan Transportasi Umum
Lack of Interest Students Using Public Transportation
Riza Satria Permana
Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta – Depok
Korespondensi : Riza, Teknik Listrik Politeknik Negeri Jakarta, Gedung D, Jalan Prof.Dr.G.A.Siwabessy,

Kampus

UI, Depok 16452, HP : 085771853008, E-mail: rizasatria354@gmail.com

ABSTRAK
Permasalahan kemacetan Jakarta merupakan permasalahan yang sudah lumrah dan
menjadi sesuatu yang vital. Karena dampaknya menjalar ke berbagai aspek kehidupan sehingga
menyebabkan krisis dan pemborosan. Apabila permasalahan ini dapat ditanggulangi atau
setidaknya diminimalisir maka pembangunan di pusat pemerintahan akan berjalan dengan lebih
efisien sehingga dapat mempercepat pembangunan di daerah-daerah lain di Nusantara.
Peran mahasiwa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang didukung dalam tiga
peran, yaitu : agent of change, social control, dan iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini
akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang di tunggu-tunggu bangsa ini.
Mahasiswa tentu tidak sama dengan pelajar SMA yang hanya menunggu tugas dari guru
mereka. Mahasiswa juga bukan sebuah status untuk kebanggan semata. Namun mahasiswa

adalah status yang disematkan kepada pemuda-pemudi Indonesia yang aktif berperan terhadap
dirinya sendiri, masyarakat luas juga bangsanya.
Peran mahasiswa begitu luas, tidak sekedar mencakup kegiatan pembelajaran di
universitas mereka, namun juga di setiap lingkungan dimanapun mereka berada. Perlu disadari,
mahasiswa adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian banyak kaum intelektual tersebut akan
muncul beberapa bibit kaum intelektual yang aktif di berbagai kegiatan yang berlandaskan Tri
Dharma perguruan tinggi, yang mampu memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsanya.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif diharapkan selalu lahir dari pola pikir para
mahasiswa.
Sebagai mahasiswa yang merupakan golongan intelektual maka wajib agar bersikap kritis
terhadap permasalahan kemacetan Jakarta. Secara intelektual mahasiswa dapat melakukan
pengkajian agar masalah tersebut dapat ditanggulangi. Sebagai mahasiwa kita dapat melakukan
BAHASA INDONESIA

1

penanggulangan kemacetan dimulai dari hal kecil seperti menggunakan transportasi umum, tertib
dalam berkendara serta mematuhi peraturan lalu lintas sehingga dapat tercipta kenyamanan bagi
para pengguna jalan.
ABSTRACT

Jakarta congestion problem is a problem that is commonplace and become something
vital. Because of the impact spread to various aspects of life, causing a crisis and wastage. If
these problems can be overcome or at least minimized the development in the central
government will run more efficiently so as to accelerate development in the area - another area in
the archipelago.
The role of the student as well as empowerment of learners are supported in three roles:
agent of change, social control, and the iron stock. Until one day, this nation will realize that the
student is a generation in waiting this nation.
Students certainly not the same as high school students who are just waiting for
assignment from their teacher. Students also not a status for pride alone. But the status of the
student is pinned to the youths - Indonesian girls who actively against itself, the wider
community is also the nation.
The role of students is so vast, not only includes learning activities in their universities,
but also in every environment wherever they are. Be aware, students are educated intellectuals.
Of the many intellectuals will appear some seedlings intellectuals are active in a variety of
activities based on the Tri Dharma college, which is able to contribute best to the nation. Critical
thinking, democratic, and constructive expected always born out of the mindset of the students.
As a student who is an intellectual class will be mandatory in order to be critical of the
problems of traffic congestion in Jakarta. Intellectually students can do the assessment that these
problems can be overcome. As students we can perform congestion reduction starts with small

things such as using public transportation, orderly driving and obey traffic rules so as to create
comfort for road users.

BAHASA INDONESIA

2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jakarta adalah Kota Megapolitan dengan penduduk yang berjumlah lebih dari 8 juta jiwa
dan terus bertambah tiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk yang amat pesat ini disebabkan
karena pemusatan lokasi kegiatan perekonomian dan pemerintahan untuk kawasan Jabodetabek
berada di Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia. Pergerakan penduduk Jakarta sangat
dinamis guna menuju ke tempat aktivitas tiap harinya mereka memenuhi ruas-ruas jalan di dalam
kota terutama jalan utama yang menuju ke daerah tujuan. Kemacetan menjadi hal yang tidak
dapat dihindari lagi, khususnya pada saat peak hour. Salah satu alternatif pemecahan masalah ini
adalah dengan meningkatkan kualitas sarana ataupun prasarana angkutan umum, atau dengan
menggunakan jenis angkutan massal. Salah satunya penggunaan Commuter Line bisa menjadi
alternatif.

Transportasi yang cepat, murah, amam, dan nyaman adalah salah satu kebutuhan penting
dalam menjakankan aktivitas sehari-hari. Salah satu sarana transportasi dalam kota yang diminati
banyak masyarakat adalah dengan Kereta Rel Listrik (KRL) karena harganya yang murah dan
waktu perjalanan yang ditempuh juga singkat.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke
sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang
pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita
tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan
tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para
pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.
Kita sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk mengembalikan dan mengubah semua
ini. Perubahan yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati
diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal
utama yang harus dirubah terlebih dahulu adalah diri sendiri.

BAHASA INDONESIA

3

Maka lengkaplah peran mahasiwa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang

didukung dalam tiga peran, yaitu : agent of change, social control, dan iron stock. Hingga suatu
saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang di tunggu-tunggu
bangsa ini.
Mahasiswa tentu tidak sama dengan pelajar sma yang hanya menunggu tugas dari guru
mereka. Mahasiswa juga bukan sebuah status untuk kebanggan semata. Namun mahasiswa
adalah status yang disematkan kepada pemuda-pemudi Indonesia yang aktif berperan terhadap
dirinya sendiri, masyarakat luas juga bangsanya.
Peran mahasiswa begitu luas, tidak sekedar mencakup kegiatan pembelajaran di universitas
mereka, namun juga di setiap lingkungan dimanapun mereka berada. Perlu disadari, mahasiswa
adalah kaum intelektual terdidik. Dari sekian banyak kaum intelektual tersebut akan muncul
beberapa bibit kaum intelektual yang aktif di berbagai kegiatan yang berlandaskan tri dharma
perguruan tinggi, yang mampu memberikan sumbangsih terbaik kepada bangsanya.Pemikiran
kritis, demokratis, dan konstruktif diharapkan selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa masih banyak mahasiswa yang berangkat ke kampus dengan menggunakan
kendaraan pribadi?
2. Mengapa para mahasiswa tidak menggunakan jasa transportasi Angkot atau Kopaja?
3. Mengapa para mahasiswa tidak menggunakam jasa commuter line?
1.3 Ruang Lingkup
Agar pembahasan dalam karya tulis ini fokus dan terarah pada tujuan yang ingin dicapai,

maka karya tulis ini dibatasi, yaitu penelitian ini dilakukan pada mahasiswa yang tinggal di
Depok dan kuliah di Jakarta. Kami mengambil sample di kampus-kampus disekitar Jakarta
Selatan seperti Politeknik APP, Universitas Pancasila, Kampus Tercinta IISIP, dan STBA
LIA.
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui faktor penyebab mahasiswa tidak menggunakan jasa transportasi
umum.
1.5 Metode Penelitian

BAHASA INDONESIA

4

Pada penelitian kali ini kami menggunakan metode penelitian pengisian kuisioner, yakni
pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang terutama mahasiswa yang berperan dalam
timbulnya kemacetan di Jakarta Selatan. Kuisioner ini juga berisikan pertanyaan serta
jawaban ya atau tidak dan alasan mengapa menjawab ya atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa menggunakan transportasi
umum atau menggunakan transportasi pribadi, dan juga kami dapat mengetahui faktor apa
saja yang menyebabkan mahasiswa menggunakan transportasi pribadi.

1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari karya tulis ini kami yang berjudul Kurangnya Minat
Mahasiswa Menggunakan Transportasi Umum adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Ruang Lingkup
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Metode Penelitian
1.6. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Landasan Teori
2.2. Penyebab Kemacetan
2.3 Alasan Mahasiswa Tidak Menggunakan Jasa Angkot
2.4 Alasan Mahasiswa Tidak Menggunakan Jasa Commuter Line
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran


BAHASA INDONESIA

5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Kemacetan adalah keadaan dimana pada saat tertentu kendaraan yang sedang berjalan
melewati suatu ruas jalan berhenti dalam waktu yang singkat maupun lama. Kemacetan
merupakan bukti ketidakberesan pengaturan lalu lintas yang terjadi pada daerah perkotaan, tetapi
kemacetan bukanlah sebuah fenomena baru. Hampir semua kota besar baik di negara maju
maupun negara yang sedang berkembang masih menghadapi masalah kemacetan paling sedikit
pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari (Clarkson dan Gary,1988).
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke
sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula sang
pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat. Dalam artian kita
tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan
tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar.
2.2 Penyebab Kemacetan

Menurut ahli transportasi kemacetan terjadi karena adanya jam atau waktu keluar dan
masuknya kendaraan pada jam atau waktu yang bersamaan.
Namun intinya penyebab utama kemacetan adalah terjadi karena kurangnya minat
masyarakat terutama mahasiswa untuk menggunakan jasa transportasi umum bahkan semakin
bertambahnya jumlah volume kendaraan pribadi, dan salah satu pengguna kendaraan pribadi
diantaranya adalah mahasiswa. Mereka berpendapat bahwa dengan menggunaka kendaraan
pribadi akan lebih efektif dan efisien.
2.3 Alasan Mahasiswa Tidak Menggunakan Jasa Angkot
Tidak tertariknya mahasiswa untuk naik angkutan umum memang menjadi polemik
tersendiri, apalagi naiknya harga BBM yang mengikuti harga pasar internasional juga
menimbulkan dampak yang besar bagi masyarakat, BBM naik tarif angkot pun naik mungkin hal
itulah yang menjadi alasan banyak mahasiswa enggan untuk naik angkot lagi.

BAHASA INDONESIA

6

Terlebih untuk saat ini mudahnya mendapatkan kredit kendaraan juga jadi alasan kenapa
mahasiswa tidak memakai angkutan umum.
Hal tersebut berdampak pada tingkat volume kendaraan di jalan, namun mahasiswa pun

juga tidak bisa disalahkan akan ketidakmauannya untuk naik angkot, disisi lain mahasiswa punya
alasan tersendiri kenapa tidak mau menggunakan angkot sebagai alat transportasinya sehari-hari.
Berikut adalah beberapa alasan kenapa saat ini mahasiswa tidak mau menggunakan
angkutan umum sebagai alat transportasinya :


Ngetem
Sebagai seorang penumpang siapa yang tahan jika sudah diburu waktu untuk sampai ke

tempat tujuan, tapi angkutan yang kita naiki malah berhenti di pinggir jalan malahan untuk
beberapa saat tidak mau jalan jika kursi belakangnya sudah terisi penuh oleh penumpang.
Ngetem memang menjadi polemik tersendiri bagi kenyamanan penumpang terutama mungkin
para mahasiswa yang dituntut disiplin oleh para dosennya.


Rokok
Memang, untuk kelas angkutan umum, jarang sekali yang disematkan AC di dalam

kendaraannya atau bahkan memang tidak ada sama sekali. Untuk yang mempunyai kebiasaan
merokok, tentunya menyenangkan, tetapi untuk para perokok pasif, ya, merekalah korbannya

dan itu yang membuat mereka para mahasiswa enggan untuk kembali menggunakan transportasi
umum tersebut.


Kotor
Kondisi yang paling sering ditemui saat menggunakan angkutan umum, membuat para

penumpang termasuk mahasiswa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Bukan hanya kotor
saja, mungkin ada bau-bau yang tidak enak untuk dicium jika kondisinya seperti itu. Memang
bukan sepenuhnya kesalahan dari si supir atau pun pemilik angkot, pasti saat akan mulai jalan,
angkot pasti bersih, tidak ada kesadaran dari penumpang yang mungkin membuang bekas makan
atau minum sembarangan atau pun puntung rokok yang dibuang di dalam angkutan umum.


Kriminalitas
Ini juga yang menjadi alasan mahasiswa untuk tidak menggunakan angkutan umum ini.

Keamanan yang belum menjadi jaminan dalam pengelolaan angkutan umum ini. Sehingga para
mahasiswa pun khawatir akan keselamatan mereka. Beberapa kasus pun sudah terjadi didalam
BAHASA INDONESIA

7

angkutan umum, seperti pencopetan penculikan, dan pemerkosaan kerap terjadi di angkutan
umum.


Ugal-ugalan
Selain kriminalitas, para mahasiswa menilai bahwa cara mengemudi supir pun tidak

mementingkan keselamatan para penumpangnya karena mengejar setoran, mereka bertindak
seolah jalan raya adalah sirkuit sehingga mereka memacu kendaraannya tidak pada batas yang
ada. Padahal sudah banyak kasus kecelakaan karena tindakan para pengemudi angkutan umum
yang ugal-ugalan seperti itu.


Kenyamanan
Akumulasi dari semua hal yang disebutkan di atas adalah ketidaknyamanan saat menaiki

angkutan umum ini. Benar-benar masih di bawah standar kalau untuk alasan kenyaman saat
menaiki angkutan umum. Banyak para mahasiswa tidak nyaman dengan kondisi dalam angkutan
umum, selain sesak bila penumpang penuh dan juga segala jenis penumpang ada di dalam
angkutan umum, hal inilah yang tidak membuat para penumpang nyaman ketika berada dalam
angkutan umum.
2.4 Alasan Mahasiswa Tidak Menggunakan Jasa Commuter Line
Commuter line atau biasa kita sebut KRL ( Kereta Rel Listrik ) merupakan salah satu
upaya pemerintah dalam mengatasi kemacetan. Tapi hal ini masih dinilai kurang, karena terbukti
di Jakarta hingga kini masalah kemacetan belum terselesaikan.
Banyak kalangan masyarakat salah atunya adalah mahasiswa, mereka menilai bahwa
ketertarikan untuk menggunakan fasilitas umum seperti Commuter Line masih kurang, mereka
menilai bahwa fasilitas yang ada didalam Commuter Line masih kurang seperti AC yang ada
pada gerbong sering tidak bekerja, sehingga para pengguna jasa angkutan umum Commuter Line
ini seperti mahasiswa mengeluhkan dirinya ketika berada didalam rangkaian kereta karena AC
pada rangkaian tersebut tidak bekerja dan kondisi didalam gerbong begitu padat dan sesak.
Selain fasilitasnya yang kurang, para mahasiswa menilai bahwa tingkat kriminalitas pada
jasa angkutan umum Commuter Line itu tinggi, mereka sering melihat orang-orang melaporkan
kehilangannya seperti dompet, hape dan lain-lain.

BAHASA INDONESIA

8

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian kali ini kami menggunakan metode penelitian pengisian kuisioner, yakni
pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang terutama mahasiswa yang berperan dalam
timbulnya kemacetan di Jakarta Selatan. Kuisioner ini juga berisikan pertanyaan serta jawaban
ya atau tidak dan alasan mengapa menjawab ya atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa menggunakan transportasi umum atau
menggunakan transportasi pribadi, dan juga kami dapat mengetahui faktor apa saja yang
menyebabkan mahasiswa menggunakan transportasi pribadi.

BAHASA INDONESIA

9

BAB IV
HASIL PENELITIAN
Menurut hasil penelitian yang kami lakukan 3 dari 5 mahasiswa yang berdomisili di
Depok dan berkuliah di Jakarta mengatakan bahwa dirinya berangkat ke kampus menggunakan
kendaraan pribadi. Dan mereka juga mengataka bahwa kemacetan sering terjadi di sepanjang
jalan Raya Lenteng Agung hingga jalan Raya Pasar Minggu.
Para mahasiswa mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan oleh jasa angkutan umum
seperti angkot, dan Commuter Line masih jauh dari yang mereka harapkan. Para supir angkot
sering ngetem sehingga itu membuat para mahasiswa terlambat untuk datang ke kampus. Selain
itu tingkat kebersihan dan keamanan pada jasa angkutan umum seperti ankot masih sangat
kurang.
Selain angkot, para mahasiswa pun mengeluh kesahkan tentang fasilitas yang ada pada
Commuter Line, mereka mengatakan ketidak tarikannya terhadap jasa transportasi Commuter
Line disebabkan sering terjadi delay sehingga penumpang menumpuk di statsiun.
Armada yang tersedi pun dinilai masih kurang sehingga terjadi penumpukkan
penumpang, dan jika kereta telah tiba merek berebut tempat dan akhirnya berakibat pada
sesaknya dan penuh didalam gerbong kereta.
Sebagai mahasiswa yang merupakan golongan intelektual maka wajib agar bersikap kritis
terhadap permasalahan kemacetan Jakarta. Secara intelektual mahasiswa dapat melakukan
pengkajian agar masalah tersebut dapat ditanggulangi.
Sebagai mahasiwa kita dapat melakukan penanggulangan kemacetan dimulai dari hal
kecil seperti menggunakan transportasi umum, tertib dalam berkendara serta mematuhi peraturan
lalu lintas sehingga dapat tercipta kenyamanan bagi para pengguna jalan. Tapi hal itu rasanya
sulit karena fasilitas kendaraan umum yang masih dinilai kurang oleh mahasiswa. Seperti yang
diutarakan oleh Rjandoni salah satu mahasiswa STBA LIA, dia mengatakan bahwa fasilitas
kendaraan umum masih dinilai kurang.

BAHASA INDONESIA

1
0

Hal tersebut seharusnya menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah DKI Jakarta karena
kemacetan tak kunjung berakhir,mungkin salah satunya dengan cara meningktkan fasilitas
kendaraan umum sehingga masyarakat maupun mahasiswa mau menggunakan kendaraan umum.

BAHASA INDONESIA

1
1

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah membaca karya tulis diatas, dapat disimpulkan bahwa:
a) Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu
lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.
b) Kemacetan terjadi karena jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan dan dapat
disebabkan faktor – faktor lain.
c) Cara menanggulangi dan meminimimalisir kemacetan adalah dengan pembangunan
sarana dan prasarana bagi para pengguna jalan, dan memperbaiki fasilitas kendaraan
umum sehingga pengguna kendaraan pribadi mau beralih pada kendaraan umum karena
kenyamanan yang didapatnya.
d) Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke
sebuah negeri lalu dengan gagahnya mengusir penjahat-penjahat dan dengan gagah pula
sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat.
Dalam artian kita tidak hanya menjadi penggagas perubahan, melainkan menjadi objek
atau pelaku dari perubahan tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah
perubahan besar
e) Sebagai mahasiswa kita harus kritis dan menanggapi dengan cepat permasalahan
kehidupan yang terjadi saat ini seperti permasalahan kemacetan di Jakarta . Paling tidak
dari hal kecil seperti berangkat ke kampus dengan menggunakan kendaraan umum,
sehingga untuk hal besar kita akan lebih siap menghadapinya bahkan dapat
menanggulanginya.
5.2 Saran
a) Meningkatkan fasilitas kendaraan umum.
b) Membangun transportasi massal lain, seperti misalnya subway atau monorel.
c) Membatasi kendaraan pribadi.

BAHASA INDONESIA

1
2

DAFTAR PUSTAKA
Reno. (2014). Alasan Penyebab Kemacetan di Kota Besar. Diakses dari
http://informid.com/alasan penyebab-kemacetan-di-kota-besar/ (11/12/2015)
Kompas.com.(2013). Macet Abadi di Lenteng Agung. Diakses dari
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/07/15/1148262/Macet.Abadi.di.Jalan.Lenteng.Ag
ung (11/12/2015)
Febrilisaumi. (2014). Kemacetan di Ibu Kota. Diakses dari
https://febrilisaumi.wordpress.com/kemacetan-di-ibukota/ (12/12/2015)
Steven, Wira. (2011). Dampak Kemacetan-Kemacetan Lalu Lintas. Diakses dari
http://wirasteven.blogspot.co.id/2013/03/dampak-kemacetan-kemacetan-lalu-lintas.html
(14/12/2015)
Angelina.(2014).Dampak Kemacetan di Jakarta Barat.Diakses dari
http://fxangelina.blogspot.co.id/2014/11/karya-tulis-bahasa-indonesia-dampak.html
(14/12/2015)
Adhityahadi.(2013).Kemacetan di Lenteng Agung Belum Teratasi. Diakses dari
http://www.kompasiana.com/adhityavito/kemacetan-di-lenteng-agung- belumteratasi_552af306f17e61e557d623c5 (14/12/2015)
Wijaya,Awi Muliadi. (2010). Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta dan
Alternatif Pemecahan Masalah. Diakses dari http://www.infodokterku.com/index.php/en/90
daftar-isi-content/macam-macam-info/transportasi/137-faktor-faktor-penyebab-kemacetan
lalu-lintas-di-jakarta-dan-alternatif-pemecahan-masalah-sebelum-kiamat-jakarta-pasti-bisa
bebas-macet-lalu-lintas (16/12/2015)
Gustian. (2013). Peran Mahasiswa (Agen of Change, Social Control, dan Iron
Diakses dari http://bloggustian.blogspot.co.id/2013/09/kritikan-terhadap-pemimpinbangsa.html (16/12/2015)
Merdekawati, Agusmiyana. (2012). Tugas Essay. Diakses dari
BAHASA INDONESIA

1
3

https://agusmiyana.wordpress.com/tag/agent-of-change/ (16/12/2015)

BAHASA INDONESIA

1
4

Dokumen yang terkait

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Perilaku Kesehatan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakrta Angkatan 2012 pada tahun2015

8 93 81

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung

27 142 115

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145