SPKD LAMPIRAN MATRIK SPKD

STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH
KABUPATEN NGAWI
MATRIK SPKD PERKOTAAN
NO

ISU

2
1
1 PENDIDIKAN
1 Pendapatan rendah
menyebabkan masyarakat
miskin tidak mempunyai
biaya untuk pendidikan

2

Masyarakat berpendapat
bahwa sekolah tidak bisa
menjamin seseorang untuk
bisa bekerja


MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

PROGRAM

INDIKATOR PROGRAM

KEGIATAN

3

4

5

6


7

8

1. Rendahnya pendidikan
masyarakat miskin
perkotaan disebabkan oleh
ketidak mampuan dalam
mengakses lembaga
pendidikan diatas Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama.
Karena pendapatan rendah
dan mahalnya biaya
sekolah

1. Meningkatkan akses
masyarakat miskin
terhadap pendidikan
dengan cara,

mengembangkan sekolah
berbasis pemberdayaan
potensi local, berbasis
kebutuhan pasar kerja, dan
membebaskan biaya
pendidikan khusus untuk
orang miskin

2. Desa perkotaan lebih
membutuhkan ketrampilan
sedangkan sekolah belum
bisa menjawab kebutuhan
tersebut

1. Meningkatnya angka 1.
Program
partisipasi sekolah
Anak Usia Dini
masyarakat 40%


2. 95% anak usia
sekolah dari keluarga
miskin dapat mengakses
pendidikan sesuai dengan
jenjang pendidikannya

Pendidikan Meningkatnya jumlah anak
1. Pembangunan
Gedung Tersedianya Gedung
keluarga miskin yang memperoleh Sekolah
Sekolah TK di
pendidikan sesuai dengan standart
Ds.tertinggal
pendidikan yang ada
2. Pengadaan Buku - Buku & Tersedianya Buku &
Alat Tulis Siswa
ATK Gratis bagi Siswa
Miskin
3.Pengadaan Pakaian Seragam Tersedianya Seragam
Sekolah

bagi Siswa Miskin

2. Program Wajib Belajar
Meningkatnya jumlah lulusan
Pendidikan Dasar Sembilan setara pendidikan menengah
Tahun

3. Meningkatkan
kwalitas
pendidikan/sekolah yang
menjawab kebutuhan
pasar kerja

Pendidikan Tersedianya sarana prasarana
pendidikan yang memadahi
dengan perspektif : Murah,
berbasis kecakaan hidup,
membangun mental usaha,
membangun jaringan dengan
instansi/lembaga usaha


4. Program Pendidikan Non Berkembangnya
kursus
Formal
ketrampilan
yang
dikelola
masyarakat
Meningkatnya jumlah keluarga
miskin yang mengikuti pelatihan
ketrampilan yang diselenggarakan
oleh pemerintah
Munculnya usaha-usaha baru yang
dikelola oleh lulusan pelatihan
ketrampilan

1

TARGET


10
Meningkatnya Jumlah
Anak Usia Dini yg
sekolah
100 % Siswa miskin
mendpt Buku & ATK
100 % Siswa miskin
mendpt Seragam
Sekolah

1. Penambahan Ruang Kelas Tersedianya ruang kelas Tercapainya Rasio
Sekolah
sekolah baru
Ruangkelas Murid 32
/Ruang
2.
Pembinaan
SMP
Terbuka
3. Penyediaan

Biaya
Operasional Madrasah
4. Penyelenggaraan Paket A
Setara SD

3.
Program
Menengah

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9

Terbinanya SMP
terbuka
Tersedianya dana
operasional
Terselenggaranya Kejar
Paket A


Termotivasinya SMP
terbuka
Tercapainya kelancaran
operasional
Prosentase siswa putus
sekolah yang ikut kejar
paket A
5. Penyelenggaraan Paket B Terselenggaranya Kejar Prosentase siswa putus
Setara SMP
Paket B
sekolah yang ikut kejar
paket B
6. Penyediaan
Beasiswa Tersedianya beasiswa Termotivasinya anak
Retrieval Untuk Anak Putus untuk anak putus
putus sekolah
Skolah
sekolah
1. Penyediaan Beasiswa Bagi Terlayaninya anak

Meningkatnya jumlah
Keluarga Tidak Mampu
sekolah usia 10 s/d 15 lulusan pendidikan
Th.
menengah
2. Penyelenggaraan Paket C Tersedianya beasiswa Termotivasinya anak
Setara SMU
untuk anak tidak mampu sekolah keluarga tidak
mampu
usaha-usaha
3. Peningkatan
Kerjasama Munculnya
Dengan Dunia Usaha dan baru
Dunia Industri
1. Pemberdayaan
Tenaga Terselenggaranya Kejar Prosentase siswa putus
Pendidik Non Formal
Paket C
sekolah yang ikut kejar
paket C

2.Pembinaan
Pendidikan terselenggaranya
100% Keluarga miskin
Kursus & Kelembagaan
platihan tenaga pendidik dapat mengikuti
non formal
Pelatihan Ketrampilan

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17

NO

1
2

ISU

MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

PROGRAM

INDIKATOR PROGRAM

KEGIATAN

2

3

4

5

6

7

8

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9

TARGET

10

Pertanian / Mata Pencaharian:
1 Biaya produksi pertanian 1.
Hasil produksi
tinggi
pertanian rendah karena
belum ada sistem irigasi
yang memadai, banyaknya
hama, sering terjadinya
bencana alam
2 Rusaknya sistem
pengairan yang ada karena
kurangnya perawatan,
sehingga petani harus
mengeluarkan biaya lebih
tinggi untuk pengairan
2.
Biaya
pertanian
pertanian mahal

1.
Menekan biaya
produksi pertanian dengan
mengembangkan pertanian
input rendah dengan cara
melibatkan masyarakat
petani dalam perencanaan
dan penyusunan kebijakan
serta pelembagaan
penggunaan sarana
produksi pertanian berbasis
teknologi organik dengan
produksi
memanfaatkan potensi
lokal secara mandiri

2. Memperbaiki sarana
prasarana Pasar- Pasar
Desa dan Kecamatan

3. Pencegahan bencana
dengan cara menjalankan
program one home one
three dan memelihara
daerah resapan air serta
memasyarakatkan Gerakan
Sumur Resapan.

1. Kemampuan
Rehabilitasi
/ berfungsinya kembali
1. Program Pengembangan 1.Terbngunnya/ terehabilitasinya 1.
mengendalikan
hama & Pengelolaan jaringan jaringan irigasi pertanian di 33 wil. Pemeliharaan Jaringan Irigasi jaringan irigasi yg rusak
masih
sangat
rendah irigasi, Rawa & Jarngan Perkotaan
sehingga sering gagal Pengairan lainnya
panen
2. Harga pupuk mahal dan 2. Program Perlindungan & 2.
Berfungsinya
sulit untuk
Konservasi Sumber Daya sumber daya alam
mendapatkannya
Alam

3. Biaya
pertanian
pinjaman

kembali 1.
Pemberdayaan
Pemakai Air

Petani Ada perda tentang
Sumber daya alam/air
pengelolaan sumber Air terlindungi

meningkatnya
ketrampilan petani
&Pelaku agribisnis
perkotaan

minimal 50% jumlah
petani daerah perkotaan
terampil

1. berkembangnya
produktivitas masyarakat
desa &Pelaku agribisnis

minimal 30% masyarakat
miskin daerah perkotaan
memiliki usaha

meningkatnya kapasitas
managerial lembaga
petani perkotaan

minimal 30% jumlah
lembaga petani perkotaan
mandiri

1. Pengembangan Bibit
Ikan Unggul

tumbuh kembangnya
bibit bibit unggul
perikanan

minimal 80% bibit unggul
perikanan tersebar ke
masyarakat

2. Pendampingan Pada
Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan

Kelompok tani ikan di
minimal 80% petani ikan
perkotaan mendapatkan daerah perkotaan
pendampingan intensif terfasilitasi

produksi 4. Program Peningkatan Tersedianya sapras pelatihan 1. Pelatihan Petani &
berasal dari Kesejahteraan petani
& Pendampingan Kelompok Pelaku Agribisnis
Tani

4.
Rusaknya sistem
pengairan yang ada karena
kurangnya perawatan,
sehingga petani harus
mengeluarkan biaya lebih
tinggi untuk pengairan
pertanian

2. Penyuluhan &
Pendampingan Petani &
Pelaku Agribisnis
3. Peningkatan
Kemampuan Lembaga
Petani

5.
Sering terjadinya 7. Program
bancana
mengakibatkan Pengembangan
gagal panen
budidaya perikanan

Meningkatnya Jumlah Petani/Klpk
tani ikan

6.
Akses jalan menuju
area pertanian rusak,
sehingga pada waktu
musim hujan petani harus
mengeluarkan biaya
tambahan untuk
Program Peningkatan
transportasi
Ketahanan Pangan
(Pertanian /
Perkebunan)

1. Pemanfaatan
Pekarangan Untuk
Pengembangan Pangan
2. Pengembangan
Perbenihan / Perbibitan

disetiap pekarangan
rumah masyarakat
tertanam toga
tersedianya bibit/benih
pertanian & Perkebunan

4. Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif

Meningkatnya Populasi Ternak

tumbuh kembangnya
ragam sumber pangan
alternatif

1. Pengembangan Sarana sarana &Prasarana
& Prasarana Pembibitan pembibitan ternak
Ternak
berkembang pesat
2. Pembibitan &
Perawatan Ternak
3. Pendistribusian Bibit
ternak Kepada
Masyarakat

minimal 30% desa di 33
wil.perkotaan mampu
mengembangkan sumber
pangan alternatif

33 wil.perkotaan terdapat
sarana& prasarana
pembibitan ternak

tersedianya pembibitan
&perawatan ternak

tersedianya distribusi
bibit ternak kepada
masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan
4. Penyuluhan
distribusi bibit ternak ke
Pengelolaan Bibit Ternak masyarakat dapat di
Yang Di Distribusikan
pantau
Kepada Masyarakat

2

masyarakat miskin di 33
wil.perkotaan terfasilitasi
bibit/benih

Mutu Produksi Pertanian
di 33 wil.perkotaan
meningkat minimal 50%

3. Peningkatan Produksi,
Produktivitas & Mutu
Produk Perkebunan,
Produk Pertanian

Program Peningkatan
Produksi Hasil
Perternakan

jaringan irigasi pertanian
di 33 wil. Perkotaan lancar

di 33 wil.perkotaan
terdistribusi bibit ternak
kepada masyarakat
miskin
Pengelolaan Bibit ternak
di masyarakat 80%
berjalan baik

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17

NO

ISU

MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

1

2

3

4

5

PROGRAM

INDIKATOR PROGRAM

6

Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan

7

Meningkatnya pemasaran hasil
Produksi peternakan

3

KEGIATAN

8
1. Pengembangan Bibit
Ikan Unggul

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9
tersedianya bibit/benih
Ikan unggul

TARGET

10
di 33 wil.perkotaan
terfasilitasi bibit/benih ikan
unggul

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17

NO

1
3

ISU

MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

PROGRAM

INDIKATOR PROGRAM

KEGIATAN

2

3

4

5

6

7

8

Ekonomi:
Terbatasnya
1 Pendapatan
masyarakat 1.
masih sangat rendah, di lapangan pekerjaan
karenakan
sempitnya disebabkan karena
lapangan pekerjaan
rendahnya akses
masyarakat terhadap
2 Masyarakat miskin tidak lembaga keuangan baik
formal maupun non formal
memiliki modal dan
ketrampilan yang cukup sehingga tidak mampu
menciptakan lapangan
untuk membuka usaha
pekerjaan baru
3 3) Banyaknya jumlah
anggota keluarga
masyarakat miskin
menyebabkan besarnya
biaya hidup sehingga
memaksa masyarakat
miskin untuk hutang

1. Memperluas programprogram pemberdayaan
UMKM dengan cara
membentuk kelompokkelompok usaha
masyarakat dengan
memberikan modal usaha
tanpa bunga
menegmbangkan
ketrampilan kewirausahaan

1.
Tumbuhnya Program Penciptaan Iklim
kelompok-kelompok usaha UKM Yg Kondusif
mandiri yang dikelola oleh
masyarakat

Fasilitasi Pengembangan berkembangnya UKM &
1.
Munculnya UKM UKM baru 1.
home industri di 33 wil.
yang dikelola oleh masyarakat Usaha Kecil Menengah
perkotaan
miskin.

1.
Penyelenggaraan 90% Home industri di 33
Pembinaan Industri Rumah wil. perkotaan
Tangga,
Industri Kecil & mendapatkan pembinaan
Industri Menengah

2.
Menurunnya angka Program
Pengembangan
pertumbuhan penduduk
Sistem Pendukung Usaha
Bagi UMKM

Program Pemberdayaan
Fakir Miskin, Komunitas Adat
Terpencil ( KAT ) &
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (
PMKS ) Lainnya.

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9

TARGET

10
terfasilitasinya 30% UKM
&Home industri yg ada di
33 wil. Perkotaan

80% Home industri yg ada
di 33 wil. perkotaan
mampu mengelola
usahaya secara masif

1. meningkatnya jaminan sosial 1.
Pelatihan
Ketrampilan
bagi Masyarakat miskin
Berusaha bagi Keluarga Miskin
klasifikasi SANGAT MISKIN di
33 wil. Perkotaan
&Penyandang masalah
kesejahteraan sosial

masyarakat miskin di 33
wil. perkotaan
mendapatkan pelatihan
ketrampilan

minimal 30% masyarakat
miskin di 33 wil. perkotaan
memiliki skill &mampu
menciptakan usaha

2.
Pengadaan Sarana &
Prasarana
Pendukung
Usaha
Bagi Keluarga
Miskin

terfasilitasinya sarana
&prasarana usaha bagi
masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan

30% masyarakat miskin

4. Program Peningkatan berfungsinya Balai latihan
Kualitas
Dan Kerja secara maksimal
Produktivitas
Tenaga
Kerja

para Pencari kerja
memahami hak hak sebagai
tenaga kerja

4

3.
GNOTA
(Gerakan meningkatnya jumlah
nasional orang tua Asuh)
donatur anak asuh

jumlah anak asuh yang
tersantuni dari program
GNOTA meningkat
minimal 10%

4.
Fasilitasi
Manajemen tumbuhnya Usaha
Usaha Bagi Keluarga Miskin
usaha keluarga miskin
yg dimanajemen
dengan baik dalam
kelompok /Kelompok
Usaha bersama
5. Pelatihan Ketrampilan Bagi Penyandang masalah
Penyandang
Masalah kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial
mendapatkan pelatihan
ketrampilan

minimal 30% Kelompok
Usaha bersama
terfasilitasi

Pendidikan & Pelatihan para pencari kerja
Ketrampilan Bagi Pencari mendapatkan pelatihan
Kerja
ketrampilan

30 % Penyandang
masalah kesejahteraan
sosial
meningkatnya pencari
kerja yg terdidik dan
terampil

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17

NO

1
4

ISU

MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

PROGRAM

INDIKATOR PROGRAM

KEGIATAN

2

3

4

5

6

7

8

KESEHATAN
1 Pada umumnya
masyarakat miskin tidak
mampu berobat ke dokter
karena keterbatasan biaya,
apabila sakit hanya
berobat ke puskesmas dan
mantri

Rendahnya akses
masyarakat ke fasilitas
kesehatan (Rumah Sakit)
karena biaya yang mahal
dan pelayanan yang
kurang memadai

1. Meningkatkan akses
masyarakat dengan cara
menambah dan
meningkatkan kwalitas
pelayanan kesehatan yang
ada (Polindes, Pustu,
Puskesmas, dan Rumah
Sakit) serta membebaskan
masyarakat miskin dari
semua biaya pengobatan

1.
Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan masyarakat miskin di 33
1.
Program
Upaya 2.
Meningkatnya
jumlah 2.
jumlah masyarakat yang Kesehatan Masyarakat
masyarakat yang memanfaatkan Penduduk Miskin di Pukesmas wil. Perkotaan terlayani
memanfaatkan fasilitas
fasilitas
kesehatan
(untuk & Jaringannya
kesehatan (PUSKESMAS,
mengatasi
permasalahan
PUSTU, POSYANDU,
pelayanan kesehatan)
RSUD)
2.
Program Pengawasan meningkatnya pengawasan obat& Peningkatan Pengawasan menurunnya kasus
keracunan obat dan
Obat & Makanan
makanan
yang beredar di Keamanan Pangan &
makanan
masyarakat di 33 wil. Perkotaan
Bahan Berbahaya
3. Program Perbaikan Gizi menurunnya kasus gizi buruk di 33 Pemberian Tambahan
Masyarakat
wil. Perkotaan
Makanan & Vitamin

2 Masyarakat enggan
berobat ke Rumah Sakit
Umum karena pelayanan
tidak memadai (Ngrambe)

Penanggulangan Kurang
Energi Protein ( KEP ),
Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium ( GAKY ), Kurang
Vitamin A & Kekurangan
Zat Gizi Mikro Lainnya
2. Menekan angka
pertumbuhan penduduk
dengan cara memberikan
pemahaman tentang
pentingnya keluarga
berencana

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9

TARGET

10
meningkatnya layanan
puskesmas &jaringannya
lebih baik

terjaminnya keamanan
masyarakat
mengkonsumsi obat&
makanan

Tercukupinya kebutuhan
vitamin

terpenuhinya gizi masyarakat
miskin di 33 wil. Perkotaan

menurunnya kasus
Kurang Energi Protein (
KEP ), Anemia Gizi Besi,
Gangguan Akibat Kurang
Yodium ( GAKY ), Kurang
Vitamin A & Kekurangan
Zat Gizi Mikro Lainnya

terpenuhinya masyarakat
miskin dalam pemenuhan
Protein, gizi besi, GAKY,
Vitamin A & zat gizi mikro
lainnya

4. Program Keselamatan Ibu 3.
Menurunnya
angka 1. Penyuluhan Kesehatan meningkatnya
pemahaman kesehatan
Melahirkan dan Anak
kesakitan dan kematian ibu hamil, Bagi Ibu Hamil Dari
ibu melahirkan dan balita
Keluarga Kurang Mampu Ibu hamil dari keluarga
kurang mampu

100% Ibu hamil dari
keluarga kurang mampu di
33 wil. Perkotaan paham
masalah kesehatan

meningkatnya Pelayanan ibu hamil keluarga kurang
2. Perawatan Secara
puskesmas &Jaringannya mampu mendapatkan
Berkala Bagi Ibu Hamil
perawatan secara intensif
Keluarga Kurang Mampu untuk perawatan ibu
hamil dari keluarga
kurang mampu

3. Pertolongan Persalinan meningkatnya pelayanan menurunnya angka
bidan desa bagi ibu hamil kematian ibu dan anak
Bagi Ibu Dari Keluarga
keluarga kurang mampu
dari keluarga kurang
Kurang Mampu
mampu

5. Program Pencegahan menurunnya kasus penyakit
menular & penyakit di daerah
& Penanggulangan
endemik/epidemik
Penyakit Menular

1. Penyemprotan / Fogging terberantasnya sarang
nyamuk
Sarang Nyamuk

menurunnya kasus
penyakit yang disebabkan
oleh nyamuk

2. Pengadaan Alat Fogging & tersedianya alat fogging 1 pustu 1 alat fogging
dan bahan-bahan fogging
Bahan - Bahan Fogging
3. Pengadaan Vaksin Penyakit
Menular
4. Pelayanan Vaksinasi Bagi
Balita & Anak Sekolah
5. Peningkatan Imunisasi

5

tersedianya vaksin
penyakit

berkurangnya angka
kesakitan

terlayaninya vaksinasi
bagi balita dan anak
sekolah
meningkatnya kesehatan
balita

100% jumlah balita &anak
sekolah di 33 wil.
Perkotaan tervaksinasi
100% balita keluarga
miskin di 33 wil. Perkotaan
terimunisasi

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17

NO

ISU

MASALAH MENDASAR

STRATEGI

INDIKATOR STRATEGI

1

2

3

4

5

PROGRAM
6

7. Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin

INDIKATOR PROGRAM

KEGIATAN

7
8
meingkatnya angka kesehatan bagi 1. Pelayanan Operasi Katarak
penduduk miskin di 33 wil.
Perkotaan

2. Pelayanan Kesehatan THT

INDIKATOR
PROGRAM/KEGIATA
N
9

10

menurunnya jumlah
penderita penyakit
katarak

100% Penderita katarak
bagi masyarakat miskin di
33 wil. Perkotaan terlayani

menurunnya jumlah
penderita penyakit THT

100% Penderita THT bagi
masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan terlayani

3. Pelayanan Operasi Bibir menurunnya jumlah
penderita penyakit bibir
Sumbing
sumbing

100% Penderita bibir
sumbing bagi masyarakat
miskin di 33 wil. Perkotaan
terlayani

4. Pelayanan Sunatan Masal

meningkatnya jumlah
kegiatan sunatan massal
di 33 wil. Perkotaan bagi
masyarakat miskin

Masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan mampu
mengakses kegiatan
sunatan massal

5. Penanggulangan ISPA

menurunnya angka
kesakitan ISPA

100% penderita ISPA bagi
masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan terlayani

6. Penanggulangan Penyakit menurunnya jumlah
penderita penyakit
Cacingan

100% Penderita cacingan
bagi masyarakat miskin di
33 wil. Perkotaan
tertangani

Cacingan

7. Pelayanan Kesehatan Kulit & menurunnya jumlah
penderita penyakit Kulit
Kelamin
&Kelamin

8. Pelayanan Kesehatan Akibat menurunnya jumlah
penderita busung lapar
Gizi Buruk / Busung lapar
dan gizi buruk

9. Pelayanan Kesehatan Akibat menurunnya jumlah
penderita penyakit
Lumpuh layu
Lumpuh layu
terbangunnya posyandu
1. Pembangunan Posyandu
masyarakat miskin di 33 wil.
di 33 wil. Perkotaan
Perkotaan dapat mengakses
fasilitas kesehatan secara mudah,
2. Pengadaan Sarana & tersedianya sarana&
murah dan nyaman
prasarana pustu
Prasarana Pustu
3. Pengadaan Sarana & tersedianya sarana&
prasarana posyandu
Prasarana Posyandu
1.
Kemitraan
Asuransi meningkatnya jumlah
10. Program Kemitraan Terjaminnya layanan kesehatan
kepesertaan asuransi
Kesehatan Masyarakat
Peningkatan Pelayanan masyarakat miskin di 33 wil.
kesehatan masyarakat
Perkotaan
Kesehatan

9. Program Pengadaan,
Peningkatan &
Perbaikan Sarana &
Prasarana Puskesmas /
Puskesmas Pembantu
& Jaringannya

miskin di 33 wil.
Perkotaan

2. Kemitraan Pengobatan Bagi meningkatnya jumlah
kegiatan Pengobatan
Pasien Kurang Mampu
gratis bagi masyarakat
kurang mampu di 33 wil.
Perkotaan

6

TARGET

100% Penderita Kulit
&Kelamin bagi masyarakat
miskin di 33 wil. Perkotaan
tertangani
100% Penderita busung
lapar dan gizi buruk bagi
masyarakat miskin di 33
wil. Perkotaan tertangani
100% Penderita Lumpuh
layu bagi masyarakat
miskin di 33 wil. Perkotaan
terlayani
terbangunnya posyandu di
masing-masing dusun di
33 wil. Perkotaan
pelayanan pustu lebih
optimal
pelayanan posyandu lebih
optimal
100% Masyarakat miskin
di 33 wil. Perkotaan
tercover dalam
kepesertaan Asuransi
kesehatan
minimal 1 tahun 2 kali
terdapat kegiatan
pengobatan gratis di
Masyarakat di 33 wil.
Perkotaan

VOLU
SUMBERDANA
ME SASA APBD APBD. APBN
RAN KAB. PROV
11
12
13
14
15

LOPENAN
KASI G-GUNG
JAWAB
16
17