Free E-Book | Winarto's Website manajemen mutu

MANAJEMEN MUTU

SITUASI USAHA
DALAM PASAR YANG
BERSAING
Consumer
(Pembeli)

Company
(Perusahaan
Kita)

Competitor
(Perusahaan
Pesaing)

Komitmen Terhadap Konsumen
Adalah Kunci Sukses Usaha

KUNCI SUKSES
USAHA


Penjualan
Penjualan
Laba
Laba
Membeli kembali/
Membeli kembali/
Lebih banyak,
Lebih banyak,
Pembeli baru
Pembeli baru
Konsumen puas
Konsumen puas

Produk
Produkdan
danlayanan
layananperusahaan
perusahaan
Sesuai

Sesuaidengan
denganharapan
harapanpembeli
pembelidan
dan
lebih
baik
dari
yang
ditawarkan
lebih baik dari yang ditawarkan
pesaing
pesaing

Perusahaan
Perusahaan
mantap
mantap
Dan berkembang
Dan berkembang


KEPUASAN DIPEROLEH MANAKALA PRODUK
DAN LAYANAN SESUAI DENGAN HARAPAN
PELANGGAN
A
Keluaran
Anda
(produk & service)

Versus

A=B

Puas

B
Permintaan Pelanggan
(Apa yg dibutuhkan &
Atau harapkan)


Jendela Konsumen
(ABROR Inc.)

Diinginkan

Tidak Diinginkan

Attention

Don’t worry be happy

Tidak diperoleh

Bravo

Cut or communicate

Diperoleh

MENGUKUR KEPUASAN KONSUMEN



Sistem keluhan dan saran



Ghost shopping



Lost Customer analyses



Survei kepuasan pelanggan

CUSTOMER IS KING
Konsumen adalah orang yang paling penting bagi perusahaan
Konsumen tidak tergantung pada perusahaan, tetapi perusahaan
bergantung kepada konsumen

Konsumen tidak mengganggu perusahaan, tetapi justru
membantu perusahaan
Konsumen adalah manusia, bukan barang mati (perlu
diperhatikan)
Konsumen bukan lawan berdebat, tetapi kawan yang membantu
Konsumen mempercayakan keinginannya kepada perusahaan,
karena itu harus dipenuhi
Konsumen memberikan keuntungan kepada perusahaan
Konsumen adalah jiwa dari perusahaan
Konsumen perlu dimengerti dan diberi pelayanan yang
menyenangkan dan memuaskan.

PENTINGNYA MUTU


Dalam era global, persaingan menjadi makin
tajam. Hanya perusahaan yang dapat
menghasilkan kualitas barang atau jasa yang
sesuai dengan tuntutan pelanggan yang dapat
memenangkan persaingan




Mutu merupakan salah satu kebijaksanaan
penting dalam meningkatkan daya saing produk
yang harus memberi kepuasan melebihi atau
paling tidak sama dengan produk pesaing



Mutu produk merupakan salah satu unsur utama
dalam bauran pemasaran yang dapat
meningkatkan volume penjualan dan memperluas
pangsa pasar

APA ITU MUTU ?


Mutu adalah kecocokan penggunaan produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan pelanggan (Juran)



Mutu adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yg disyaratkan/distandarkan.
Standar mutu meliputi bahan baku, proses,
produk jadi (Crosby)



Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan
pasar/konsumen (Deming)

MUTU ?


Mutu adalah kepuasan pelanggan
sepenuhnya (full customer satisfaction).
Suatu produk bermutu apabila dapat

memberi kepuasan sepenuhnya kepada
konsumen (Feigenbaum)



Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia,
proses dan tugas serta lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

MUTU ?
• Meskipun tidak ada definisi mengenai
mutu yang diterima secara universal,
namun dari kelima definisi di atas
terdapat beberapa persamaan, yaitu
dalam elemen-elemen sebagai berikut:
– Mutu mencakup usaha memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan
– Mutu mencakup produk, tenaga kerja,
proses dan lingkungan

– Mutu merupakan kondisi yang selalu
berubah

DIMENSI MUTU


Performa



Keistimewaan (feature)



Keandalan (reliability)



Konformasi (conformance)




Daya tahan (durability)



Kemampuan pelayanan (service ability)



Estetika



Kualitas yang dirasakan (perceived quality)

PERSPEKTIF MUTU


Transcendental approach



Product-based approach



User based approach



Manufacturing based approach



Value based approach

Evolusi Mutu






Budaya Non Mutu
Inspeksi Mutu
Pengendalian Mutu
Jaminan Mutu
Manajemen Mutu Terpadu (TQM)

Perkembangan Organisasi
 Mekanistik
 Organism
 Culture


TQM (Total Quality
Management)

Mekanistik







Sistem Tertutup, batasan antara
organisasi dan lingkungan jelas,
Pekerja dianggap sebagai mesin
Struktur organisasi, hirarki yang
vertikal
Lingkungan dianggap stabil

Organism








Organisasi adalah unit yang berinteraksi
dengan lingkungannya (sistem terbuka)
Karyawan diberi kebebasan untuk membuat
keputusan yang sesuai dengan situasi yang
dihadapi, tetapi masih dibatasi.
Menekankan pada koordinasi dan
rasionalitas organisasi.
Organisasi harus beradaptasi dengan
kekuatan lingkungan- membangun proses
mencari dan belajar

Cultural






Organisasi dipandang sebagai kumpulan
individu-individu
Anggota organisasi didorong secara aktif untuk
membentuk harapan pelanggan, membina
hubungan jangka panjang dengan supliernya
Perkembangan adalah proses dimana individu
meningkatkan kemampuan dan keinginan
mereka untuk memuaskan kebutuhan diri dan
orang lain, yang tidak dapat dilakukan pada
organism.

TQM ; Cara berfikir baru dalam
manajemen organisasi


Suatu cara memperbaiki kinerja total
organisasi dan kualitas



Dalam paradigma ini, organisasi
menjadi;customer oriented,
diorganisasikan berdasarkan proses,
dijalankan oleh tim kerja dan
diarahkan secara harmonis

Perkembangan Manajemen yang Berpengaruh
Terhadap Organisasi




Manajemen Generasi Pertama (Pre
Personnel Management) , akhir tahun
1800.
Manajemen generasi Kedua (Personnel
Management), 1940 – 1950

Lanjutan


Manajemen Generasi Ketiga (Human
Resources Management), 1960-1970



Manajemen Generasi Keempat (Strategic
Human Resources Management), 1980
an



Manajemen Generasi Kelima (Brainware
Management), dekade 1990 an

Manajemen generasi kelima


Manajemen
sedang
mengalami
transformasi yang radikal dengan
memasuki era manajemen generasi
kelima
(The
5th
Generation
Management). Manajemen generasi
kelima , merupakan karakteristik
terkini fenomena globalisasi yang
menuntut keunggulan organisasi.

Lanjutan


Terjadi perubahan dari model
tradisional yang menekankan
pada command and control model
dan bergeser pada organisasi yang
berorientasi pada kualitas untuk
menghadapi tantangan-tantangan
persaingan global.

Lanjutan


Tantangan persaingan global
mengharuskan perusahaan lebih
adaptif dan berupaya
mengembangkan kapabilitas
organisasi sebagai alat
kompetitif melalui keunggulan
organisasi.

Total Quality Management
(TQM)

Salah satu ilmu yang berorientasi pada
kualitas dan merancang ulang sistem
organisasi dalam mencapai tujuannya adalah
Total Quality Management (TQM).


TQM menandakan terjadinya perubahan
paradigma tentang bagaimana menyusun
suatu organisasi dan mengelola orang
didalam organisasi tersebut.




TQM merupakan seperangkat prinsip
manajemen yang memfokuskan pada
peningkatan kualitas sebagai kekuatan
pendorong dalam semua bidang fungsional
pada seluruh tingkat organisasi

Prinsip-prinsip TQM
(a) Fokus pada konsumen
(b) Top manajemen harus mengembangkan kepemimpinan untuk
kualitas
(c) Kualitas adalah isu strategis

Lanjutan
(d) Kualitas adalah tanggung jawab seluruh
karyawan pada semua tingkatan organisasi
(e) Semua fungsi organisasi harus memfokuskan
pada peningkatan kualitas secara terus menerus
untuk mencapai tujuan strategis
(f) Masalah kualitas dipecahkan melalui kerjasama
antara karyawan dan manajemen

Lanjutan
(g) Peningkatan kualitas yang terus menerus
(Continuous improvement)
(h) Latihan dan pendidikan bagi semua karyawan
merupakan dasar untuk meningkatkan kualitas
yang terus menerus.

 

Peran Manajemen






Banyak
organisasi
secara
mencolok
menempatkan tujuan mutu, misalnya “
Kerjakan hal yang benar”, “Kerjakan sejak
awal secara benar” dan “Puaskanlah
Pelanggan”.
Bila tak seorangpun berangkat kerja dengan
rencana untuk membuat kesalahan dan
membuat pelanggan marah, mengapa hal itu
begitu sering terjadi?
Jawabannya mungkin eksekutif tidak berhasil
memfokuskan organisasi.

Lanjutan






Artinya sebagian besar karyawan mengira
mereka melakukan apa yang diinginkan
oleh manajemen untuk dikerjakan.
Tampaknya eksekutif mempunyai masalah
mengenai cara mengkomunikasikan secara
effektif apa yang mereka inginkan.
Komunikasi yang tak effektif dapat terjadi
karena eksekutif tak memiliki visi yang
jelas bagi organisasi.  

Lanjutan




Manajemen tidak dapat mengungkapkan
apa
yang
mereka
harapkan
dari
karyawannya. Hanya manajemen puncak
yang dapat dan harus menentukan arah.
Manajemen harus terlibat sejak awal
dalam proses mutu, dimulai dari
mencanangkan pernyataan visi, misi dan
nilai organisasi.

Quality sebagai Strategi





Perusahaan global ; Motorolla dan Mc Donald
Pendekatan manajemen baru (productivity,
Innovation, problem solving, customer
satisfaction, change)
TQM dan strategi perusahaan (empowerment,
organizational learning, innovation)

Bagaimana TQM bekerja?





Employee Relations
Operating Procedures
Customer Satisfaction
Financial Performance

MANFAAT TQM
PP
EE
RR
BB
AA
II
KK
AA
NN
MM
UU
TT
UU

Memperbaiki
Memperbaiki
Posisi
Posisi
persaingan
persaingan

Hargayg
yg
Harga
Lebihtinggi
tinggi
Lebih

Meningkatkan
Meningkatkan
Pangsapasar
pasar
Pangsa

Meningkatkan
Meningkatkan
penghasilan
penghasilan
Meningkatkan
Meningkatkan
Keluaranyg
yg
Keluaran
Bebasdari
dari
Bebas
kerusakan
kerusakan

Mengurangi
Mengurangi
Biayaoperasi
operasi
Biaya

Meningkatkan
Meningkatkan
laba
laba

Langkah – langkah TQM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Komitmen CEO/Pimpinan
Diklat untuk Top Management
Membentuk Steering Committee
Menetapkan visi, misi dan prinsip-prinsip
Buat diagram alir proses-proses di perusahaan
Fokus pada konsumen eksternal dan lakukan survey
Anggap karyawan sebagai pelanggan internal
Buat program pelatihan mutu untuk karyawan
Bentuk Tim Perbaikan Mutu
Implementasi proses perbaikan
Gunakan alat – alat TQM

Langkah 1 dan 2




Langkah 1 adalah komitmen secara total,
keterlibatan dan leadership dari pimpinan
Langkah 2, adalah pendidikan terhadap Top
Management agar dapat melakukan:






Pelatihan mutu
Menyiapkan resources yang diperlukan
Mengembangkan visi, misi, tujuan dan prinsip-prinsip
Aktif sebagai SC
Memberikan pengakuan kepada yang berprestasi

Peran pimpinan menciptakan Budaya
Organisasi








Informasi Kualitas digunakan untuk
perbaikan mutu, bukan untuk menghukum
Wewenang = tanggung jawab
Penghargaan kepada yg berprestasi
Karyawan merasa aman
Iklim kerja yg fair
Kompensasi yg layak dan adil

Peran SC





Review dan evaluasi survey pelanggan
Menentukan proses yang harus diperbaiki
Mengangkat Tim Perbaikan Mutu
Memantau proses perbaikan

Langkah 3 (Visi, Misi)







Kepuasan pelanggan
Meningkatkan keselamatan
Menghilangkan kesalahan dan cacat
Doing thing right at the first time
Perbaikan terus menerus
Pemberdayaan karyawan

Langkah 6 (Fokus pada konsumen
eksternal)



Perbaikan didasarkan atas dasar perhatian
konsumen
6 elemen prinsip dari kepuasan pelanggan;








Penyampaian produk dan layanan
Prestasi dari produk dan layanan
Citra umum perusahaan
Kinerja petugas
Perbandingan antara harga dan nilai dari produk dan
layanan
Kekuatan dan kelemahan pesaing

Langkah 7 (Karyawan sbg pelanggan
internal)
Langkah-langkah untuk proses internal
 Inventarisir/daftar pelanggan internal
 Pilih 1 atau beberapa pelanggan internal sbg
fokus perhatian dari perbaikan
 Tentukan output (produk, layanan, informasi) yg
harus disediakan
 Tentukan proses untuk menghasilkan output
 Pelajari apa yg diharapkan pelanggan internal
dan cara mengukur tingkat kepuasannya

Langkah 8 (Prog. Pelatihan Mutu)





Karyawan yg harus dilatih
Materi
Pelatih
dll

Langkah 9 (Tim Perbaikan Mutu)
Tugas
 Identifikasi pelanggan dari suatu proses
 Defifinisikan harapan pelanggan
 Buat Flowchart dari suatu proses
 Identifikasi semua input
 Tinjau secara sistematis prosedur yg ada
 Kumpulkan data dan analisis
 Identifikasi masalah
 Tentukan akar masalah
 Tentukan potensi penyelesaian masalah
 dst

Perkembangan TQM
Deming
Bound
Juran
Crosby
Gootsch & Davids
Feigenbaum
Ishikawa
Malcolm Baldrige National Quality Award
ISO 9000 dan 14000

UNSUR TQM (Bound)
Strategi nilai pelanggan
(Manfaat yg diperoleh pelanggan: produk dan pelayanan)

Sistem organisasional
(Penyediaan nilai bagi pelanggan: TK, proses,
arus informasi, pengambilan keputusan)

Perbaikan kualitas berkelanjutan (diperlukan untuk
menghadapi lingkungan yang selalu berubah
Terutama selera pelanggan)

UNSUR UTAMA TQM (Gootsch dan Davids)
Fokus pada pelanggan
Obsesi terhadap mutu
Pendekatan ilmiah
Komitmen jk panjang
Kerja sama tim
Perbaikan sistem berkesinambungan
Pendidikan & Latihan
Kebebasan terkendali
Kesatuan tujuan
Keterlibatan & pemberdayaan karyawan

METODE TQM

Metode W.E.Deming
 Siklus Deming
Act
4

Plan
1

Check
3

Do
2

• Metode Josep M. Juran


Juran’s three basic steps to progress


Mencapai perbaikan terstruktur atas dasar
kesinambungan



Mengadakan program pelatihan secara luas



Membentuk komitmen dan kepemimpinan
pada tk manajemen yang lebih tinggi

•Juran’s ten step to quality improvement


Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan
peluang untuk melakukan perbaikan



Menetapkan tujuan perbaikan



Mengorganisasikan ut mencapai tujuan yg telah ditetapkan



Menyediakan pelatihan



Melaksanakan proyek-proyek yang ditujukan ut pemecahan masalah



Melaporkan perkembangan



Memberikan penghargaan



Mengkomunikasikan hasil-hasil yang dicapai



Menyimpan dan memperhatikan hasil yang dicapai



Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam sistem
reguler perusahaan

• The Juran Trilogy






Perencanaan mutu


Menentukan siapa pelanggan



Identifikasi kebutuhan pelanggan



Mengembangkan produk



Mengembangan sistem dan proses



Menyebarkan rencana kepada level operasional

Pengendalian mutu


Menilai kinerja mutu aktual



Membandingkan kinerja dengan tujuan



Bertindak berdasarkan perbedaan kinerja dan tujuan

Perbaikan mutu


Mengembangkan infrastruktur



Identifikasi bagian-bagian yg butuh perbaikan & proyek perbaikan



Membentuk tim proyek

• Metode Philip B. Crosby


Dalil Manajemen Mutu
 Definisi

mutu adalah sama dengan

persyaratan
 Sistem

mutu adalah pencegahan

 Kerusakan

nol ( zero defect ) merupakan

standar kinerja yang harus digunakan
 Ukuran

mutu adalah price of

nonconformance

- Crosby’s quality vaccine
 Determinasi

: Sikap manajemen ut tidak

menerima proses, produk, jasa yg tidak
memenuhi persyaratan, seperti reject,
scrap, wrong shipment
 Pendidikan
 Pelaksanaan

Penyiapan vaksinasi
Integritas
Integritas

Sistem
Sistem
Komunikasi
Komunikasi
Operasi
Operasi
Kebijaksanaan
Kebijaksanaan

Tools for TQM
 Quality


Function Deployment

House of Quality

 Pareto

charts
 Process charts
 Cause-and-effect diagrams
 Statistical process control

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-43

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Quality Function Deployment
(QFD)
 Determines

what will satisfy the

customer
 Translates those customer desires
into the target design

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-44

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Quality Function Deployment


Product design process using
cross-functional teams


Marketing, engineering, manufacturing

Translates customer preferences into
specific product characteristics
 Involves creating 4 tabular ‘Matrices’ or
‘Houses’




Breakdown product design into increasing
levels of detail

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-45

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

To Build House of Quality
customer wants
 Identify how the good/service will satisfy
customer wants.
 Relate the customer’s wants to the
product’s hows.
 Identify relationships between the firm’s
hows.
 Develop importance ratings
 Evaluate competing products
 Identify

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-46

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Sequence

Specific
Components

Production
Process

Customer
Requirements

Design
Characteristics

House
1

Design
Characteristics

Specific
Components

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

House
2

4-47

House
3

Production
Process

Quality
Plan

House
4

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example
You’ve been
assigned
temporarily to a
QFD team. The goal
of the team is to
develop a new
camera design.
Build a House of
Quality.
© 1984-1994 T/Maker Co.
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-48

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example

Customer
Requirements

Customer
Importance

Target Values

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-49

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example
What the customer desires
(‘wall’)

Customer
Requirements

Customer
Importance

Aluminum
Parts

Auto
Focus

Auto
Exposure

Light weight
Easy to use
Reliable
Target Values

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-50

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example
Average customer
importance rating
Customer
Requirements

Customer
Importance

Light weight
Easy to use
Reliable

3
2
1

Aluminum
Parts

Auto
Focus

Auto
Exposure

Target Values

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-51

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example
Relationship between
customer attributes &
engineering characteristics
(‘rooms’)
Customer
Requirements

Customer
Importance

Light weight
Easy to use
Reliable

3
2
1

Aluminum
Parts


Auto
Focus

Auto
Exposure







Target Values

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-52

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example
Target values for engineering
characteristics (‘basement’);
key output



Customer
Requirements

Customer
Importance

Light weight
Easy to use
Reliable

3
2
1

Target Values

Aluminum
Parts


5

Auto
Focus

Auto
Exposure







1

1

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-53

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

House of Quality Example

Customer
Requirements

Customer
Importance

Light weight
Easy to use
Reliable

3
2
1

Aluminum
Parts


Auto
Focus

Auto
Exposure







Target Values

High relationship  Medium relationship  Low Relationship
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-54

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Pareto Analysis of Wine Glass
Defects
Frequency (number)

70
60
50

54

40
30
20
12

10
0

5

4

Scratche s

Porosity

Nicks

Contamination

72%

16%

5%

4%

2
Misc

Causes, by percent of total defects

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-62

3%

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Process Chart
 Shows

sequence of events in process
 Depicts activity relationships
 Has many uses





Identify data collection points
Find problem sources
Identify places for improvement
Identify where travel distances can be
reduced

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-63

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Process Chart Example
SUBJECT: Request tool purchase
Dist (ft) Time (min) Symbol

Description

D Write order
  On desk
 D


75

To buyer

D Examine
¡ = Operation; ð = Transport; o = Inspect;
D = Delay; Ñ = Storage
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-64

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Cause and Effect Diagram





Used to find problem sources/solutions
Other names
– Fish-bone diagram, Ishikawa diagram
Steps
– Identify problem to correct
– Draw main causes for problem as ‘bones’
– Ask ‘What could have caused problems in
these areas?’ Repeat for each sub-area.

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-65

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Cause and Effect Diagram
Example
Problem
Too
Toomany
many
defects
defects

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-66

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Cause and Effect Diagram
Example
Method

Manpower
Main Cause
Too
Toomany
many
defects
defects

Material

Machinery
Main Cause

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-67

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Cause and Effect Diagram
Example
Method

Manpower

Drill

Over
Time

Too
Toomany
many
defects
defects

Wood
Steel
Material

Lathe
Machinery
Sub-Cause

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-68

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Cause and Effect Diagram
Example
Method

Manpower
Tired

Drill

Over
Time

Slow

Old

Wood
Steel
Material
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

Too
Toomany
many
defects
defects

Lathe
Machinery
4-69

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Statistical Process Control (SPC)







Uses statistics & control charts to tell when to
adjust process
Developed by Shewhart in 1920’s
Involves
– Creating standards (upper & lower limits)
– Measuring sample output (e.g. mean wgt.)
– Taking corrective action (if necessary)
Done while product is being produced

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-70

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Statistical Process Control
Steps
Start

Produce Good
Provide Service
Take Sample

No
Assign.
Causes?
Yes

Inspect Sample

Stop Process

Create
Control Chart

Find Out Why

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-71

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Control Chart Example
UCL

LCL

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-72

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Inspection





Involves examining items to see if an item is
good or defective
Detect a defective product
– Does not correct deficiencies in process or
product
Issues
– When to inspect
– Where in process to inspect

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-73

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

When and Where to Inspect








At the supplier’s plant while the supplier is
producing
At your plant upon receipt of goods from the
supplier
Before costly or irreversible processes
During the step-by-step production processes
When production is complete
Before shipment from your plant
At the point of customer contact

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-74

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

When and Where to Inspect
in Services
Business

Where

Variable

Bank

Teller station
Checking

Speed, courtesy
Accuracy

Store

Stockrooms
Display areas
Counters

Stock rotation
Attractiveness
Courtesy,
knowledge

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-75

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

TQM In Services






Service quality is more difficult to measure than
for goods
Service quality perceptions depend on
– Expectations vs. reality
– Process & outcome
Types of service quality
– Normal: Routine service delivery
– Exceptional: How problems are handled

Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

4-76

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Service Quality Attributes
Reliability

Responsiveness

Tangibles

Competence

Understanding

Access

Security

Courtesy
© 1995 Corel Corp.

Credibility
Transparency Masters to accompany Operations
Management, 5E (Heizer & Render)

Communication
4-77

© 1998 by Prentice Hall, Inc.
A Simon & Schuster Company
Upper Saddle River, N.J. 07458

Pengendalian Mutu Statistik ( SQC )
Pengendalian mutu dengan menggunakan
metode statistik, dalam memeriksa sampel/
pengujian mutu, untuk mengetahui adanya
variasi, sebab-akibat, untuk mempertahankan
konsistensi dan melakukan perbaikan.
Alat – alat kendali mutu statistik: Sumbangsaran, Diagram afinitas, Diagram SebabAkibat, Diagram Pohon, Bagan Pareto, Bagan
Arus Berurutan, Bagan Arus Proses, Diagram
Tebar, Run Chart, Peta Kendali dan Histogram.

Histogram
Pengertian dan Tujuan
Histogram adalah bagan batang jenis
khusus yang dapat digunakan untuk
Menyampaikan informasi mengenai

variasi dalam suatu proses
Mengambil keputusan dengan

memusatkan perhatian pada upaya
perbaikan

Cara Membuat Histogram
 Kumpulkan data dan tabulasikan
Hitung datanya, misal N = 100
Bagilah data ke dalam group, misal 10 group
Catat nilai paling tinggi dalam setiap group Sebagai
XL dan nilai yang paling kecil sebagai XS. Kemudian
catat XL dari kesemua itu. Diperoleh XL = 3,68 dan
XS = 3,30

Tebalnya batang logam (dalam mm)
xL

Data
3.56

3.46

3.48

3.5 3.42

3.48

3.56

3.5

3.52

3.41

3.37

3.47

3.55

3.52

3.48

xS

3.43

3.52

3.49

3.44

3.5

3.56

3.42

3.47

3.48

3.46

3.5

3.56

3.38

 

 

3.49

3.45

3.44

3.5

3.49

3.46

3.46

 

 

3.44

3.5

3.45

3.44

3.48

3.46

3.52

3.46

 

 

3.48

3.32

3.4

3.52

3.34

3.46

3.43

3.3

3.46

 

 

3.59

3.63

3.59

3.47

3.38

3.52

3.45

3.48

3.31

3.46

 

 

3.4

3.54

3.46

3.51

3.48

3.5

3.68

3.6

3.46

3.52

 

 

3.48

3.5

3.56

3.5

3.52

3.46

3.48

3.46

3.52

3.56

 

 

3.52

3.48

3.46

3.45

3.46

3.54

3.54

3.48

3.49

3.41

 

 

3.41

3.45

3.34

3.44

3.47

3.47

3.41

3.48

3.54

3.47

 

 

2. Hitung kisaran dan lebar interval
Tentukan range ( R ), R = XL – XS = 0,38
Tentukan jumlah kelas (K), misal K = 10
Tentukan interval kelas
h = XL – XS = 0,38 = 0,038 0,04
K
10
untuk memudahan dibulatkan jadi 0,5
Tentukan batas –batas kelas
Buat garis horizontal dan vertikal
Petakan data

Kekerapan
No kelas

 

Batas-batas
kelas
Nilai tengah

Kekerapan

1

3.275-3.325

3.3

3

2

3.325-3.375

3.35

3

3

3.375-3.425

3.4

9

4

3.425-3.475

3.45

32

5

3.475-3.525

3.5

38

6

3.525-3.575

3.55

10

7

3.575-3.625

3.6

3

8

3.625-3.675

3.65

1

9

3.675-3.725

3.7

1

 

 

100

Diagram Pareto
Pengertian dan Tujuan
Diagram Pareto merupakan grafik batang
khusus yang dapat digunakan sebagai alat
interpretasi dalam :
 Menentukan frekuensi atau tingkat
kepentingan relatif dari berbagai
persoalan atau sebab
 Memfokuskan pada pokok persoalan
vital dengan cara mengurutkan
berdasarkan kepentingan

Cara Membuat Diagram Pareto
1.Mengidentifikasi kategori
masalah/sebab yang akan
dibandingkan
2.Tentukan periode waktu untuk
dipelajari
3.Mengumpulkan dan meringkas data
4.Menggambar sumbu horizontal dan
vertikal
5.Memetakan batang – batang Diagram
Pareto

Daftar
Kesalahan

 

Kode

 

Unsur Rusak

Jumlah
Kerusakan

Jumlah
Kumulatif
Kerusakan

Persentase

Jumlah
presentase
Kumulatif
Kerusakan

1

Mendempul

198

198

47.60

47.6

2

Memasang

103

301

24.76

72.36

3

Menyambung

72

373

17.31

89.66

4

Putaran tidak
sempurna

25

396

6.01

95.67

5

Melubangi

18

414

4.33

100.00

416

 

100

 

 

Diagram Sebab Akibat
Pengertian dan Tujuan
Diagram Sebab-Akibat merupakan
alat analisa yang dapat digunakan
untuk:
 Mengkategorikan berbagai sebab
potensial dari suatu masalah
 Menganalisis apa yang sesungguhnya
terjadi dalam suatu proses

Cara Membuat Diagram Sebab-Akibat
1.Mengidentifikasi akibat
2.Mengidentifikasi berbagai kategori sebab
utama
3.Menghubungkan sebab-sebab potensial
yang berhubungan dengan sebab utama
4.Mengkaji kembali setiap kategori sebab
utama
5.Menetapkan sebab-sebab yang paling
mungkin

Diagram Sebab-Akibat
Tempat

Prosedur
Tdk ada
Protap
Rumit
Ketinggalan
Zaman

Tdk mengikuti
Prosedur

Lap.Akhir
Bulan
Terlambat

Tidak disiplin

Sistem

Kebijakan

Manusia

Bagan Kendali
Pengertian dan Tujuan
Peta Kendali merupakan grafik jenis
khusus yang dapat digunakan untuk :
 Menginterpretasikan data suatu proses
dengan cara membuat gambar batasanbatasan variasi yang diperbolehkan
Secara objektif menentukan apakah
suatu proses ada “dalam kendali” atau
“di luar kendali”

Cara Membuat Bagan Kendali
1.
2.
3.
4.

Menentukan apa yang diukur
Mengumpulkan data
Memetakan data
Menghitung batas – batas kendali

Macam – macam Bagan Kendali






Peta X – R
Peta pn
Peta p
Peta u
Peta c

BAGAN KENDALI X

UCL = 13,69

CL = 12,93

LCL = 12,16
No. Subgroup

BIAYA MUTU

BIAYA MUTU
Biaya mutu adalah biaya-biaya yang
diperlukan untuk menghasilkan produk yang
bermutu dan biaya-biaya yang timbul
sebagai akibat produk tidak bermutu. Jadi
biaya mutu adalah biaya yang berhubungan
dengan penciptaan mutu, pengidentifikasian
mutu, perbaikan mutu dan pencegahan
produk tidak memenuhi mutu

Biaya mutu dapat digolongkan menjadi
empat golongan, yaitu:
1. Biaya pencegahan (prevention cost)










Biaya untuk meninjau produk baru
Biaya perencanaan mutu
Biaya pelatihan untuk memelihara
performa mutu
Biaya audit mutu
Biaya pengendalian proses
Biaya untuk mengoperasikan sistem data
mutu
Biaya rancangan proses atau produk

2. Biaya kegagalan internal







Rework
Pengujian kembali
Penghentian operasi
Bahan sisa
Penghasilan yang hilang
Lembur akibat kerusakan produk

3. Biaya Penelaahan mutu





Biaya inspeksi
Biaya pengujian
Perbaikan alat uji
Evaluasi atas persediaan

4. Biaya kegagalan eksternal





Complaint adjustment
Returned material
Warranty charges
Allowances

BUDAYA MUTU

APA BUDAYA MUTU ITU ?

Budaya mutu adalah sistem nilai organisasi
yang menciptakan lingkungan yang kondusif
untuk keberlangsungan perbaikan mutu
yang berkesinambungan. Budaya mutu
terdiri dari nilai – nilai, tradisi, prosedur dan
harapan tentang promosi mutu

APA TUJUAN BUDAYA MUTU ?

Membentuk suatu lingkungan organisasi
yang memiliki sistem nilai, tradisi, dan
aturan – aturan yang mendukung untuk
mencapai perbaikan mutu secara terus
menerus

KARAKTERISTIK ORGANISASI
YANG MEMILIKI BUDAYA MUTU











Berorientasi terhadap kepuasan konsumen
Obsesi terhadap perbaikan terus menerus
Keinginan yang tulus akan masukan dan umpan balik
Pendekatan kerja tim terhadap masalah dan proses
Kemitraan internal yang saling mendukung
Rekan kerja dipandang sebagai konsumen internal
Pelibatan dan pemberian wewenang karyawan
secara luas
Pendidikan dan pelatihan disediakan untuk karyawan
pada semua level
Memiliki standar kerja yang tinggi
Penghargaan atas prestasi pekerja

KONVERSI
BUDAYA MUTU
( GOETCH & DAVIS )











Identifikasi kebutuhan perubahan
Menuangkan perubahan yang direncanakan
secara tertulis
Mengembangkan rencana untuk perubahan
Memahami proses transisi emosi
Identifikasi orang-orang kunci dan membujuk
mereka untuk mendukung perubahan
Gunakan pendekatan akal dan dari hati ke hati
Lakukan perubahan dengan “mesra”
Dukung, dukung dan dukung

GUGUS KENDALI MUTU

APAKAH GKM ITU ?
GKM adalah kelompok – kelompok kecil karyawan
(4 – 8 orang) yang melakukan kegiatan
pengendalian dan peningkatan mutu secara
teratur, sukarela dan berkesinambungan dalam
bidang–bidang pekerjaannya dengan menerapkan
prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengendalian mutu
Ciri – ciri GKM
 Bertujuan untuk melakukan perbaikan
 Keanggotaan sukarela
 Jumlah anggota 4 – 8 orang
 Melakukan pertemuan di luar jam kerja
 Menghasilkan risalah GKM dengan konsep PDCA
 Pemecahan masalah dimulai dengan data dan diakhiri
dengan data
 Menggunakan alat kendali mutu statistik

MAKSUD GKM







Memberikan saran perbaikan dan
pengembangan perusahaan
Menghargai harkat manusia
Memperlihatkan kemampuan pribadi sebagai
manusia seutuhnya
Menciptakan suasana kerja yang bergairah dan
terarah

TUJUAN GKM







Terciptanya suasana kerja yang kondusif
Terciptanya peningkatan pengembangan diri
dan kelompok
Terselenggaranya hubungan kerja yang
harmonis
Terbinanya kemampuan kerja yang lebih positif
dan konkrit

MANFAAT GKM









Membiasakan berbicara dengan data dan sistematis
Melaksanakan pengendalian PDCA
Merangsang membiasakan diri untuk berbicara,
mengemukakan pendapat
Melatih diri untuk bersikap terbuka dan tidak
memaksakan kehendak
Mebiasakan diri untuk bersikap sadar akan waktu,
biaya serta mutu
Melatih diri untuk berinisiatif, kreatif, serta proaktif
Menghayati dan melaksanakan konsep market
Merasa dirinya berada dalam suatu kesatuan sistem
total

KUNCI KEBERHASILAN GKM
 Komitmen

pimpinan
 Pembinaan
 Apresiasi
 Partisipasi
 Audit mutu

LANGKAH – LANGKAH GKM
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.

Menentukan tema dan judul
Mencari penyebab masalah
Menentukan penyebab dominan
Membuat rencana perbaikan dan
melaksanakan perbaikan
Meneliti hasil
Standardisasi
Menetapkan tema berikutnya

CONTOH MASALAH YANG DIPECAHKAN
GKM
Penurunan waktu proses
 Peningkatan mutu produk
 Penyederhanaan proses
 Peningkatan produktivitas
 Penurunan scrap
 Penurunan pengerjaan ulang
 Penurunan biaya
 Peningkatan kenyamanan kerja
 Penurunan kecelakaan kerja


STRUKTUR ORGANISASI GKM







Anggota berjumlah 4 – 8 orang
Berasal dari bidang/unit kerja yang sama
Terdiri dari seorang ketua dan sisanya anggota
Ketua bertindak sebagai koordinator saja, dalam
peran pekerjaan adalah sama dengan anggota
lainnya
Ketua sebaiknya bergilir dari satu anggota ke
anggota lainnya

BENCHMARKING

DEFINISI








Pencarian metode-metode, proses dan praktikpraktik terbaik yang akan mengarahkan performa
terbaik dari suatu perusahaan
Riset industrial atau pengumpulan informasi yang
memungkinkan seorang manajer membandingkan
performa fungsi-fungsinya terhadap performa
fungsi-fungsi yang sama di perusahaan lain.
Benchmarking is the continous process of
measuring products, services, and practices
againts the toughest competitors or those
companies recognized as industry leader (David T.
Kerns)
Proses mengukur dan membandingkan operasi
organisasi atau operasi internal organisasi
terhadap “the best in class performer” yang
berasal dari dalam atau luar industri

JENIS – JENIS BENCHMARKING


Benchmarking internal; Dilakukan antara
dept/divisi/cabang dalam satu perusahaan atau
antar perusahaan dalam satu group perusahaan



Benchmarking kompetitif; Perbandingan khusus
dengan kompetitor



Benchmarking fungsional; Dilakukan dengan
perusahaan/industri yang lebih luas/pemimpin
industri untuk fungsi-fungsi yang sama



Benchmarking generik;Perbandingan fungsi-fungsi
usaha atau proses yang sama dengan
mengabaikan industri

PROSES BENCHMARKING


Komitmen manajemen puncak



Bentuk Tim Benchmarking



Identifikasi dan dokumentasikan proses, praktik,
produk/layanan yang akan di benchmark



Identifikasi perusahaan/sekelompok perusahaan
yang akan menjadi sasaran benchmark



Kumpulkan dan simpan data mengenai perusahaan
yang akan di benchmark
Analisis data



Buat rencana tindakan untuk melakukan
perbaikan yang diperlukan
 Implementasi perubahan/perbaikan
 Monitoring
 Tinjauan ulang relevansi benchmark


CONTINOUS PROCESS IMPROVEMENT ( CPI )

APA YANG DIMAKSUD DENGAN CPI ?

CPI adalah sebuah pendekatan sistematis yang dapat digunakan untuk
membuat perbaikan yang sifatnya berupa terobosan dan peningkatan
pada proses yang menghasilkan produk dan jasa untuk para pelanggan.
Dengan menggunakan CPI, dapat dilakukan suatu telaah yang rinci pada
proses dan menemukan cara untuk melakukan peningkatan proses
tersebut.
Hasil akhirnya adalah suatu cara yang lebih cepat, lebih efisien, atau
Lebih efektif dalam menghasilkan suatu produk dan jasa.

APLIKASI CPI DENGAN MODEL SAMIE
SELECT
EVALUASI
9. Menilai pengaruh
peningkatan proses
10. Menstandardisasikan
proses dan memantau
peningkatan
proses yg
berjalan

1.Mendefinisikan
permintaan inti
ut pelanggan utama
2.Menetapkan proses
yg perlu ditingkatkan

IMPROVE
7. Menetapkan tujuantujuan proses
8. Mengembangkan dan
mengimplementasikan
peningkatan dg dasar
“ uji coba”

ANALYZE
3. Mendokumentasikan
proses “sebagaimana
adanya”
4. Membuat ukuran –
ukuran proses

MEASURE
5. Mengumpulkan data
kinerja proses “ dasar “
6. Mengidentifikasi
“ kesenjangan” kinerja
proses

FASE 1: SELECT
(1. Mendefinisikan Permintaan Utama Untuk Pelanggan “Inti”)

• Identifikasi

dan definisikan pelanggan internal dan eksternal

• Kategorikan/buat peringkat pelanggan berdasarkan
pelanggan yang sangat penting untuk dipuaskan
• Tanyakan kepada pelanggan yang perlu dilakukan oleh
anda/perusahaan untuk mereka.

Memahami Permintaan Pelanggan

a

A
Keluaran
Anda
(produk & service)

Versus

A=B

Puas

B
Permintaan Pelanggan
(Apa yg dibutuhkan &
Atau harapkan)

Tiga Sub Langkah Dasar Mendefinisikan dan
Mempertegas Permintaan Pelanggan

1. Mengidentifikasi area – area permintaan pelanggan
2. Mengembangkan pertanyaan survei atau wawancara
3. Mewawancarai atau/mensurvei pelanggan

Mengidentifikasi area – area permintaan pelanggan

Lakukan sumbang saran mengenai area permintaan yang
diyakini penting
Tempatkan diri anda pada sisi pelanggan dan
visualisasikan apa yang mungkin mereka perlukan.
Apakah mereka terutama tertarik pada penghematan uang,
waktu, atau produk yang lebih beragam.

Contoh Area-Area Permintaan Pelanggan

• Ketepatan waktu

• Biaya
• Akurasi
• Fungsionalitas
• Tanggapan
• Kuantitas
• Ketelitian
• Dimensi
• Hasil
• Harga
• Keberadaan/ketersediaan

Mengembangkan Pertanyaan Survei
 Buatlah pertanyaan – pertanyaan yang akan membantu anda
memperkirakan dimana peningkatan diperlukan.
 Contoh lembar survei:
Area Peningkatan
Pelanggan

Harapan Tertentu
(Komentar)

Tingkat Kepuasan
(Lingkari salah satu)

Skala Kepentingan
(Lingkari salah satu)

Ketapatan Waktu
(Contoh:lamanya hari utk
pembayaran kembali/kredit)

A.
B.
C.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tanggapan
(Contoh:ketelitian dari
pelayanan yang diberikan)

A.
B.
C.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tindak Lanjut
(Contoh:Ketergantungan untuk
memberikan jawaban thd
pertanyaan)

A.
B.
C.

Kemudahan Utk Akses
(Contoh:kemudahan ut
menemui seseorang)

A.
B.
C.

Karyawan yg cakap
(Contoh:kemampuan ut
menjawab pertanyaan)

A.
B.
C.

FASE 1: SELECT
( 2.Menetapkan Proses yang Perlu Ditingkatkan )
Empat dasar sub langkah memilih proses meliputi :
1. Mendaftar proses – proses terkait yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan
2. Menetapkan kriteria pemilihan
3. Mengenali hubungan antara kriteria dan proses
4. Memprioritaskan dan memilih sebuah proses untuk
ditingkatkan

FASE 2 :ANALYZE
(3. Mendokumentasikan Proses “Sebagaimana Adanya”)





Setelah anda mengetahui proses yang harus ditingkatkan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan selanjutnya anda harus
menganalisis proses
Dalam fase ini Anda perlu mendefinisikan dan memetakan seluruh
aktivitas yang terlibat dalam proses yang anda pilih.
Terdapat dua sub langkah dasar untuk mendokumentasikan
proses;
Sub langkah

A.

Teknik

Mendefinisikan/mendaftar Buat daftar tugas
tugas proses yang utama

B. Membuat sebuah bagan
arus proses

Buat diagram tentang bagaimana
proses berjalan

Mendaftar tugas proses yang utama
Meliputi :
1.

Mendefinisikan masukan dan keluaran yang ada
dalam proses

2.

Mendaftar enam sampai dengan sepuluh tugas
utama yang membawa anda dari masukan
pemasok ke keluaran produser

3.

Mengidentifikasi subtugas terkecil dan
keputusan yang berhubungan dengan tugas
utama bersama - sama

Membuat bagan arus proses

Menemukan dan mengurangi/
Menghapuskan tugas – tugas yang
tidak bernilai tambah

Mengklarifikasi hubungan
Antar tugas yang berbeda

Mengumpulkan data tentang
Bagaimana suatu proses
Bekerja saat ini

FASE 2 : ANALYZE
(4. Membuat Ukuran Proses)
Tiga kriteria utama ukuran – ukuran proses
1. Berkaitan dengan permintaan pelanggan - berbagai
kebutuhan dan harapannya
2. Dapat diukur dan dihitung – dapat dibandingkan dengan
standar industri yang diakui
3. Dapat diobservasi – bukan merupakan ukuran yang
tersembunyi sehingga tidak dapat ditelusuri dan
dibandingkan.

FASE 3 :MEASURE
( 5. Mengumpulkan Data Kinerja Dasar )
• Membantu melihat seberapa efektif proses dan tugas – tugas berfungsi

memenuh permintaan pelanggan
• Gunakan lembar periksa untuk mengumpulkan data kinerja dasar
Contoh lembar periksa

Permintaan
yang
diperiksa

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

Total

4

5

8

6

6

29

92 jam
(4 hari)

116 jam
(6 hari)

102
jam

105 jam

103
jam

Waktu
99 jam
siklus rata - (5 hari)
rata

FASE 3 : MEASURE
(6. Mengidentifikasi “kesenjangan” Kinerja Proses)
Contoh Matriks Area Permasalahan
Area Permasalahan
Tugas utama

Prosedu
r tidak
jelas

Tidak
adanya
manajeme
n

Terlal
u
lama

Tanggung
jawab
yang tidak
jelas

Tugas
Total
Utama

1. Pelayanan dlm
pengemb. produk

X

1

2. Melengkapi
formulir otorisasi
pemb. Kembali
secara tunai

X

1

3. Meneruskan
formulir yg lengkap
ke manajer akunting

X

4. Meneruskan
formulir yg lengkap
ke bag pembayaran
utang

X

5. Memasukan data
pelanggan dan
pembayaran kembali
ke dalam sist komp

X

X

2

1

X

X

3

Apakah tugas
memiliki nilai
tambah?
V

FASE 4 : IMPROVE
( 7 Menetapkan Tujuan – tujuan Peningkatan Proses )
Mengapa menetapkan tujuan peningkatan proses ?
• Penetapan tujuan membantu anda mengenali berbagai
peluang peningkatan
• Mengarahkan agar tetap pada jalur yang tepat yang
berfokus pada hasil untuk mencapai tujuan tertentu
• Tujuan membantu memperbesar kemungkinan anda untuk
sukses
• Mencapai tujuan – tujuan memperkuat usaha – usaha
peningkatan proses anda

Tiga langkah penetapan tujuan peningkatan proses


Mengetahui peluang dan kebutuhan akan peningkatan
proses

 Menegaskan tingkat kinerja proses yang diinginkan
dengan berdasarkan pada permintaan pelanggan

 Menetapkan permintaan akan kinerja dan spesifikasi
pemasok

FASE 4 :IMPROVE
(8. Mengembangkan dan mengimplementasikan Peningkatan
Dengan Dasar Uji Coba )
Kegiatan – kegiatan utama :
Mengenali akar penyebab dari area – area permasalahan proses
• Mengenali dan memprioritaskan peluang – peluang untuk mempersingkat
dan mengubah proses tersebut
• Memilih solusi terbaik untuk mencapai tujuan peningkatan proses
• Menguji solusi peningkatan pada skala kecil

FASE 5 : EVALUATE
( 9. Menilai Pengaruh Dari Peningkatan Proses )
Tujuan:
• Mendapatkan umpan balik dari pelanggan selama uji coba
• Mengkaji data yang berhubungan dengan tujuan peningkatan proses
• Memastikan apakah akar penyebab dari area – area permasalahan
proses telah dikurangi atau dihilangkan
• Memeriksa apakah peningkatan proses dikerjakan terus – menerus
• Mempertajam peningkatan proses sesuai kebutuhan

FASE 5 : EVALUATE
( 10. Menstandardisasikan Proses & Memantau
Peningkatan yang Sedang Berjalan )
Kegiatan – kegiatan utama:


Mengkomunikasikan alur proses yang ditingkatkan dan
panduan pengoperasian



Mengadakan pelatihan pada proses yang ditingkatkan
sesuai dengan kebutuhan



Mengumpulkan dan memberikan umpan balik pelanggan
dan pemasok secara terus menerus



Berusaha secara terus menerus meningkatkan kinerja
proses

MODEL CPI LAINNYA
DMAIC ( Define, Measure, Analyze,
Improve, Control )
 PDCA ( Plan, Do, Check, Action )
 7 langkah kerja GKM


o
o
o
o

Menentukan tema dan judul
Mencari penyebab masalah
Menentukan penyebab dominan
Membuat rencana perbaikan dan
melaksanakan perbaikan
o Meneliti hasil
o Standardisasi
o Menetapkan tema berikutnya

Contoh Kasus: Strike Bowling
Strike Bowling adalah sebuah perusahaan perlengkapan bola bowling yg ingin
menetapkan kepuasan pelanggan berada di atas segalanya. Strike secara
berkesinambungan berusaha meningkatkan kepuasan pelanggan dengan
memproduksi barang dan jasa yg berkualitas. Namun para karyawan merasa
bahwa mereka masih dapat meningkatkan kinerja internalnya. Tenaga penjualan
secara khusus tertarik dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Setelah
menganalisis data ditemukan bahwa “pengembalian dan penukaran produk

yang tepat waktu” merupakan perhatian penting dari pelanggan utama.
Manajemen memutuskan untuk melakukan pendekatan proaktif untuk usaha
peningkatan mutu tersebut. Mereka membentuk tim lintas fungsi yang
beranggotakan enam orang. Tujuan mereka adalah meningkatkan proses
yg menyangkut pengembalian dan penukaran barang

Tim perlu melakukan hal berikut:


Memahami permintaan pelanggan utama



Menyeleksi proses pertama yang ditingkatkan dan
proses-proses lain yang ditingkatkan selanjutnya



Menganalisis dan meningkatkan proses



Membuat metode pengukuran untuk memantau
dan secara berkesinambungan meningkatkan
proses

Mulai

Proses Pembayaran Kembali Secara Tunai

Pelayanan pelanggan
Menerima produk
Yang dikembalikan

Apakah produk
perusahaan

ya

Apakah produk
Dapat
dikembalikan

ya

Melengkapi folmulir
Otorisasi pembayaran
kembali

Apakah
Membutuhkan
Persetujuan
Menejer
akunting

ya

Ajukan folmulir
Yang telah dilengkapi
Ke manajer ankunting

Tidak
Tidak
Kembalikan ke pengirim

Tidak
Tidak

Meneruskan folmulir
yang lengkap
Kebagian
Pembayaran utang

ApakahFolmulir
DilengkapiDengan
benar
ya
Memasukan data
Pelanggan dan
Pembayaran kembali
Dalam sistem komputer

ya
Disetujui