2. Asam Benzoat TINJAUAN PUSTAKA

16

E. 2. Asam Benzoat

Asam benzoat atau C 6 H 5 COOH merupakan bahan pengawet yang luas penggunaannya dan sering digunakan pada bahan makanan. Asam benzoat dan natrium benzoat digunakan terutama untuk menghambat khamir dan bakteri dan kurang efektif menghambat kapang. Peranan anti mikroba natrium benzoat disebabkan oleh gangguan permeabilitas membrane sel atau persaingan dengan koenzim Tranggono dkk, 1990. Menurut Winarno 1992, benzoat efektif pada pH 2,5-4,0. Winarno 1992 menambahkan, karena kelarutan garamnya lebih besar, maka biasanya digunakan dalam bentuk garam Na-benzoat. Hayati 2009 menambahkan, bahan pengawet asam benzoat ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin racun, bakteri spora dan bakteri bukan pembusuk. Asam benzoat digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirup, dan ikan asin. Puspitasari 2011 menambahkan, secara alami asam benzoat terdapat pada buah-buahan dan sayuran seperti pada apel, cengkeh, cranberry sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus, kayu manis, dan lain-lain. F. Bahan Pengemas Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat yang dikemas dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya Nurminah, 2002. Adanya kemasan yang dapat membantu mencegahmengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnya dari pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. Dari segi 17 promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan kemasan yang umum untuk pengemasan produk hasil pertanian untuk tujuan pengangkutan atau distribusi adalah kayu, serat goni, plastik, kertas dan gelombang karton. Setelah melalui proses pengolahan, makanan menjadi tidak stabil, dia akan terus mengalami perubahan, sehingga sangat diperlukan pemilihan pengemasan yang tepat untuk itu sehingga masa simpan bahan pangan dapat ditingkatkan dan nilai gizi bahan pangan masih dapat dipertahankan. Produk permen jelly juga akan cepat mengalami kerusakan apabila tidak dikemas. Pada penelitian Suparjo 2002, pengemas permen jelly yang digunakan adalah polipropilen. Menurut Nurminah 2002, polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.

III. BAHAN DAN METODE

Dokumen yang terkait

EVALUASI SIFAT-SIFAT PREBIOTIK SELAI BUAH NAGA PUTIH (Hylocereus undatus) DAN SELAI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SECARA IN VIVO

0 3 19

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING

18 105 49

Karakterisasi Flavor Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) dan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus)

2 18 186

Pengaruh macam persilangan terhadap hasil dan kemampuan silang buah naga jenis merah (hylocereus polyrhizus)

2 5 48

PENGARUH CARA PENGEMASAN, JENIS BAHAN PENGEMAS, DAN PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK SATE BANDENG (Chanos chanos) ipi48868

0 0 11

PENGARUH JENIS KEMASAN DAN PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING ipi48859

0 0 13

PENGARUH KOMBINASI JENIS DAN TEKNIK PENGEMASAN TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK BUMBU AYAM TALIWANG KHAS LOMBOK SELAMA PENYIMPANAN

0 0 11

6. DAFTAR PUSTAKA - PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN JENIS YEAST DAN WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA, FISIK, MIKROBIOLOGI, DAN ORGANOLEPTIK WINE BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) - Unika Repository

0 0 20

PENGARUH JENIS PENGAWET DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN MIKROBIOLOGI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) SELAMA PENYIMPANAN

0 0 10

PENGARUH JENIS PENGAWET DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SARI BUAH TOMAT SELAMA MASA PENYIMPANAN - Unika Repository

0 0 11