Aspergillus PENGARUH PENAMBAHAN UREA TERHADAP DEGRADASI BAGAS OLEH ISOLAT Aspergillus spp.1 DARI BAGAS

menguntungkan bagi bakteri Volk dan Wheeler, 1993. Selain itu, pertumbuhan fungi juga dipengaruh oleh musim, faktor biologi, temperatur, pH, topografi, dan subtrat organik disekitarnya. Umumnya pH optimum untuk pertumbuhan fungi adalah kurang dari 7. Temperatur berpengaruh dalam penentuan laju pertumbuhan suatu organisme. Peningkatan tempratur data meningkatkan aktivitas enzim dalam metabolisme tubuh suatu organisme Barnet dan Hunter, 1998.

C. Aspergillus

Aspergilus memiliki hifa septap, miselia bercabang terdapat dibawah permukaan merupakan hifa vegetatif, sedangkan yang muncul di atas permukaan umumnya hifa fertil, koloni kompak konidiofora septap atau non septat, muncul dari foot cell, sel miselium yang membengkak dan berdinding tebal; sterigmata atau fialid biasanya sederhana berwarna atau tidak berwarna, konidia membentuk rantai yang berwarna hijau coklat atau hitam dan beberapa spesies tumbuh pada suhu 37 o C. Gambar 1 . Diagram morfologi Aspergillus Barron, 2008 Isolat Aspergillus spp.1 memiliki morfologi makroskopis sebagai berikut koloni berwarna putih terdiri dari kumpulan hifa setelah diinkubasi selama satu hari pada media PDA, berbentuk bundar dengan tepian menyebar, tepian seperti wol, dengan elevasi cembung. Pada inkubasi hari ketujuh, koloni berwarna cokelat dengan bentuk konsentris, tepian bercabang dengan elevasi datar. Ciri-ciri mikroskopis Aspergillus spp.1 adalah hifa bersepta, berwarna cokelat muda, dan berbentuk spiral. Spora aseksual berbentuk konidia yang menjuntai. Panjang juntaian 10 atau lebih konidia. Konidia terbentuk di atas vesikula. Konidia berbentuk bulat, dan berwarna cokelat. Ukuran 5 µm. konidia di produksi berantai dan bercabang, anamorf. Konidiofor pembentukannya tunggal dan sederhana Arivo, 2010. Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh Arivo 2010 dengan menggunakan buku kunci identifikasi Barner dan Hunter 1998, klasifikasi isolat Aspergillus spp.1 adalah sebagai berikut: Kingdom : Fungi Divisi : Eumycota Subdivisi : Deuteromycotina Kelas : Hyphomycetes Ordo : Moniliales Famili : Moniliaceae Genus : Aspergillus Klasifikasi tersebut bersifat sementara karena siklus reproduksi seksual isolat Aspergillus spp.1 belum diketahui. Jika reproduksi seksualnya sudah diketahui, maka dapat digolongkan ke dalam subdivisi Ascomycotina seperti spesies A. niger. Pada ascomycotina reproduksi aseksual menghasilkan konidia dan reproduksi seksualnya menghasilkan spora yang terbentuk dalam kantung yang disebut askospora Campbell et al, 2000. Konidia dihasilkan pada ujung hifa, sedangkan askospora dihasilkan dari persatuan dua ini kompatibel dalam sel induk askus yang diikuti dengan meiosis dan mitosis sehingga terbentuk 2,4,8, atau lebih askospora yang masing –masing mengandung satu inti yang haploid Tim Taksonomi Tumbuhan I, 2006.

D. Enzim Selulase