xix
Garis Alir Menunjukkan arah proses pengolahan
data
Sumber : http:materikuliah.infofilessimbol-flowmap-dan-DFD.pdf201009
2. ERD Entity Relation Diagram
Sumber : http:dir.unikom.ac.ids1-projectfakultas-teknik-dan-ilmu- komputerteknik-informatika2010
SIMBOL NAMA
KETERANGAN
Garis Menunjukkan penghubung antara
himpunan relasi dengan himpunan entitas dan entitas dengan
atributnya
Entity Merupakan suatu kesatuan atau
entitas
Relationship Merupakan symbol dari hubungan
atau relasi antar entitas
xx
3. Data Flow Diagram DFD
NO SIMBOL
NAMA KETERANGAN
3 Terminator
Menunjukkan bagian dari luar
Proses Menunjukkan kegiatankerja
yang dilakukan oleh oran, mesin atau computer
6 ArusAliran
Menunjukkan arus data dari proses
7 Data store
Menunjukkan simpanan dari data yang dapat berupa suatu
filedatabse di
sistem komputer
Sumber : http:dir.unikom.ac.ids1-projectfakultas-teknik-dan-ilmu- komputerteknik-informatika2010
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini setiap perusahaan umumnya menggunakan sistem teknologi untuk mempermudah dalam melakukan pengolahan data yang ada, seperti halnya
teknologi komputer yang saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya sehingga dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk melakukan perubahan agar
informasi yang dihasilkan dapat membantu pekerjaan manusia dengan cepat, praktis, efektif, dan efisien karena selain menghemat waktu juga dapat
mempermudah semua kegiatan bisnis yang berjalan. Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja
perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan terhadap sistem kerja yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan karena sistem kerja
yang telah diterapkan kurang efektif digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, terutama di dalam melakukan pengelolaan data. Karena dalam
pengolahan data membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan itu pula yang harus dipenuhi
pada Sadulur Motor. Sadulur motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa
otomotif salah satunya adalah penanganan inventori dan penjualan pembelian spare part atau suku cadang, pelayanan service kendaraan roda dua, Perusahaan
ini juga menentukan harga barang dari berbagai pembelian, serta membuat
2
berbagai laporan transaksi penjualan dan pembelian. Serta menyimpan berbagai data stok barang baik barang yang keluar maupun barang yang masuk dari
distributor, keseluruhan dari kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual. Dalam setiap bulanya sadulur motor dapat menjual kurang lebih 60 dari
persedian barang dagang, sedangkan pembelian kepada supplier tergantung dari stock barang minimum sedangkan Jumlah penjualan dan pembelian sendiri tidak
menentu perbulannya, contohnya seperti oli mesin dan oli samping dapat terjual kurang lebih sekitar 30 botol perbulan.
Adapun sistem yang berjalan di sadulur motor masih menggunkan sistem konvensional, yaitu setiap transaksi yang terjadi masih dilakukan secara manual
pada semua bagian, seperti pencatatan data barang di inventori, pencatatan penjualan dan pencatatan data sevice. Dengan demikian maka data yang dicatat
dapat mengalami redudansi, tidak akurat, kemungkinan akan kehilangan data-data penting seperti laporan yang hilang karena tidak di simpan dalam databases, serta
lamanya dalam mencari suatu data yang dibutuhkan. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis dalam usaha merancang dan
mengembangkan sebuah sistem informasi jasa service, pembelian penjualan, dan inventori barang berbasis komputer, yang memanfaatkan pengguanan database
untuk menyimpan data barang yang masuk dan keluar agar dapat dikelola dengan baik, efektif dan efisien.
Oleh karena itu dengan mempertimbangkan permasalahan yang diteliti tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian
“SISTEM INFORMASI JASA SERVICE DAN INVENTORY SPARE PART MOTOR PADA BENGKEL SADULUR MOTOR”.
3
1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah .1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang di temukan adalah sebagai berikut :
1. Pencatatan seluruh kegiatan pada sadulur motor yang masih dilakukan secara manual, baik pencatatan data di inventori, arus data penjualan
dan pembelian spare part, serta pencatatan data jasa service kendaraan roda dua menyebabkan penumpukan data.
2. Masih adanya redudansi data pada pencatatan transaksi yang dilakukan sehingga menyebabkan data menjadi tidak akurat.
3. Belum adanya database untuk penyimpanan data-data yang ada sehingga sulit dalam pencarian data.
4. Pembuatan laporan yang masih menggunakan kwitansi manual sehingga menyebabkan tidak efektif dan efisien.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah yang disimpulkan penulis adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta penjualan pembelian yang sedang berjalan pada bengkel bengkel sadulur motor.
2. Bagaimana merancang Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor yang diusulkan
4
sehingga mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat.
3. Bagaimana melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang pada bengkel sadulur motor.
4. Bagaimana melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori Barang pada SadulurMotor.
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan permasalahaan yang diteliti, maka maksud dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan sistem informasi jasa service dan
inventory perusahaan dengan harapan perusahaan dapat lebih berkembang pesat. Adapun tujuan dari diadakannya penelitian terhadap Sadulur Motor
Bandung yaitu : 1. Untuk mengetahui Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta
penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor yang sedang berjalan.
2. Untuk merancang Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor sehingga
mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang akurat.
3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor.
5
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada Sadulur Motor, terutama
pada bagian jasa service dan inventory barang melalui sistem yang terintergrasi dengan databases.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan, baik dalam perancangan sistem informasi jasa service
dan inventory barang pada Sadulur Motor. Sehingga dengan itu juga diharapkan dapat memberikan referensi kepada penulis lain yang akan mengembangkan
sistem yang telah dibangun.
1.5 Batasan Masalah
Agar pembahasan ini tidak terlalu luas dan dapat terarah maka penulis membuat batasan masalah diantaranya:
1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai layanan jasa service, Penjualan, Pembelian dan Inventori Spare part motor.
2. Transaksi yang dibahas hanya transaksi yang dilakukan dengan pembayaran secara tunai,
3. Sistem ini tidak membahas mengenai laporan keuangan secara detail dan tidak membahas laba rugi perusahaan.
4. Sistem ini tidak membahas mengenai retur barang.
6
1.6 Lokasi Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, lokasi yang menjadi objek penelitian ini adalah Bengkel SADULUR MOTOR, dengan alamat Jl. Kolonel Masturi No24 Rt
02 Rw 07 Bandung Barat tlpn 08562118926 Kode Pos 40551. Penelitian lapangan dilakukan selama enam bulan, dengan perincian kegiatn seperti terlihat
pada table dibawah ini :
Tabel 1.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Aktivitas
September Oktober
November Desember
Januari I
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 1
Pengumpulan Data
2 Analisis
3 Perancangan
Program 4
Pembuatan Jadwal
5 Pengujian
Program 6
Implementasi
7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem, yaitu yang melakukan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkan pendekatan yang menekankan pada prosedur adalah sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Jogiyanto H.M, 2002 : 4 Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai tujuan tertentu” Jogiyanto H.M, 2002 : 683 Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki
komponen-komponen components, batas sistem boundary, lingkungan luar sistem environment, penghubung interprest, masukan input,
keluaran output, pengolah process dan sasaran objective dan tujuan goal.
2.1.1 karakteristik Sistem
1. Komponen Sistem System Components Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub
sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun
kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem- subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar
yang disebut supra system. 2. Batas Sistem System Boundary
Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup scope dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem System Environment Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem. 4. Penghubung Sistem System Interprest
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem,
sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem System Input
Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal
signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam
sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk
mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi informasi.
6. Keluaran Sistem System Output
Keluaran Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem System Process
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan
menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem System Objective
Suatu sistem pasti memiliki tujuan goal atau sasaran objective. Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau
tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
2.2 Konsep Dasar Data dan Informasi 2.2.1 Data
Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu
pengolahan data proses atau sebagai masukan input bagi suatu proses. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.
2.2.2 Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai
tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi
adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data
merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.
2.2.2.1 Kualitas Informasi
Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan 3 hal, yaitu : 1. Relevan relevancy
Relevan berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi berbeda-beda untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya. 2. Akurat accuracy
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan,
dan harus
jelas mencerminkan
maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi data
mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Komponen akurat : lengkap completeness,
benar correctness, aman security. 3. Tepat waktu timeliness
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat usang. Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik,
sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.
Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu infomasi, sehingga
kecepatan untuk
mendapatkan, mengolah,
dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
2.2.2.2 Nilai Informasi
Nilai dari informasi value of information ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2.2.2.3 Siklus Informasi
Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut
kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain
yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi information cycle atau disebut pula siklus pengolahan data processing
cycles.
Diagram 2.1 Siklus Informasi Sumber : www.vandtrasnformation.com
Data Input
Proses Model
Informasi output
Hasil Keputusan
Keputusan Tindakan
Data Ditangkap
Penerima
Basis Data
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk
mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat
dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan danatau untuk mengendalikan informasi.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
informasi diperlukan penggabungan elemen-elemen pendukung tersebut antara lain :
1 Software, merupakan suatu program komputer, struktur data, dan
dokumen-dokumen yang saling berhubungan yang digunakan dalam metode logika dan prosedur yang dibutuhkan.
2 Hardware,
merupakan perangkat
elektronik yang
memiliki kemampuan untuk melakukan proses komputerisasi.
3 User, adalah pengguna dan operator perangkat keras atau perangkat
lunak. 4
Data, berupa salinan-salinan manual dan deskripsi informasi yang menggambarkan operasi sistem.
2.3.2 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi
1. Integrasi sistem a. Menghubungkan sistem individukelompok
b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis
c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi 2. Efisiensi pengelolaan sistem
a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian
data b.
Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi c.
Dukungan keputusan untuk manajemen d.
Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan keputusan
e. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan kompter
f. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu
2.3.3 Manfaat Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki banyak manfaat, diantaranya : a
Menghemat tenaga kerja b Peningkatan efisiensi
c Mempercepat proses
d Perbaikan dokumentasi e
Pencapaian standar f
Perbaikan keputusan
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan
dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Sistem Informasi Manajemen management information systems merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah lower level management, manajemen tingkat menengah middle level management
dan manajemen tingkat atas top level management.
1.
Top level management yang dapat disebut juga dengan strategic level dapat terdiri dari direktur utama president, direktur vice-president
dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
2.
middle level management atau dapat disebut tactical level terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang.
3.
Lower level management disebut dengan operating management atau dapat disebut juga technical level meliputi mandor dan pengawasi’
2.5. Jaringan Komputer
“Jaringan komputer adalah suatu sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Komputer, printer, atau perangkat keras lainnya yang terhubung dengan jaringan dikenal dengan istilah node”. Angga:2006:1
Gambar 2.2. Jaringan Komputer
Sumber:Angga:2006:1
Jaringan Komputer yang paling sederhana terdiri dari dua buah node. Jaringan tersebut dapat disusun oleh hubungan dua buah komputer atau perangkat
keras. Angga:2006:2
Gambar 2.3. Jaringan Komputer sederhana
Sumber:Angga:2006:2
2.5.1. Jenis – Jenis Jaringan Komputer
Ada beberapa jenis jaringan computer berdasarkan luas area jangkauan jaringan. Jenis – jenisnya sebagai berikut :
2.5.1.1. Local Area Network
Merupakan jaringan yang bersifat lokal. Jaringan ini umumnya digunakan dalam lingkup yang kecil, seperti dalam suatu kantor atau kampus. Penggunaan
jaringan LAN bertujuan untuk berbagi tukar informasi. Angga:2006:6
2.5.1.2. Metropolitan Area Network
Merupakan jaringan komputer kelas menengah yang mencakup seperti pada satu kota besar. Menghubungkan
satu lingkungan kantor dengan kantor lainnya dan sebagainya. Teguh:2007:2
2.5.1.3. Wide Area Network
Merupakan jaringan komputer wilayah luas yang mencakup antarnegara atau antar benua. Biasa juga disebut dengan Global Area Network GAN yaitu
jaringan komputer yang mencakup seluruh dunia. Teguh:2007:2
2.5.2. Topologi Jaringan
Topologi adalah cara menghuungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Ada beberapa topologi jaringan,
yaitu :
2.5.2.1. Topologi Bus
Merupakan topologi di mana semua node dihubungkan melalui suatu kabel yang memiliki dua buah ujung. Pada kedua ujung kabel dipasang suatu perangkat
yang berfungsi untuk mencegah hilangnya sinyal pada kabel. Perangkat tersebut dikenal dengan istilah Terminator.Angga:2006:3
Gambar 2.4. Topologi Bus
Sumber: Angga:2006:3
2.5.2.2. Topologi Star
Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah central node yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawab komunikasi dalam suatu
jaringan. Jadi jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lain maka harus melalui central node. Teguh:2007:3
Gambar 2.5. Topologi Star
Sumber:Teguh:2007:4
2.5.2.3. Topologi Ring
Menghubungkan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Teguh:2007:4
Gambar 2.6. Topologi Ring Sumber:Teguh:2007:5
2.5.2.4. Topologi Tree
Merupakan topologi di mana node – node dihubungkan secara hierarkis. Angga:2006:5
Gambar 2.7. Topologi Tree
Sumber: Angga:2006:6
2.5.2.5. Topologi Mesh
Merupakan topologi dimana node dalam jaringan dapat terhubung dengan node – node yang lain secara tidak beraturan. Suatu node dapat memiliki lebih
dari satu koneksi ke node yang lain. Angga:2006:5
Gambar 2.8. Topologi Mesh
Sumber: Angga:2006:7
2.5.3. Jenis Koneksi Jaringan
Koneksi jaringan diperlukan untuk sharing data dan lainnya. Oleh karena itu, dijelaskan pula jenis – jenis koneksi jaringan sebagai berikut :
2.5.3.1. Peer To Peer
Peer to peer merupakan system jaringan yang memungkinkan seorang pengguna membagi sumber daya yang ada di komputernya, baik itu file data,
printer, dan lain – lain dan mengakses sumber daya yang terdapat pada computer lain. Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang
terpusat, seluruh computer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai sumber daya yang tersedia di jaringan.
Model ini memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan. Kelebihan dari model ini adalah tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu PC yang
sepenuhnya berfungsi sebagau server dan tidak digunakan sebagai media kerja. Kelemahannya adalah tingkat keamanan yang kurang, karena tidak menyediakan
fasilitas server pengaman yang mencukupi.
2.5.3.2. Client Server
Client server merupakan system jaringan yang memungkinkan jaringan untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua pemakai file
server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan system, memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan.
Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file server.
Mode jaringan client server ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah sumber daya dan keamanan data dikontrol
melalui server. Kelemahannya adalah membutuhkan biaya mahal, karena
memnutuhkan 1 komputer yang bertindak sebagai sever. Apabila terjadi kerusakan pada server maka data pada computer client akan terganggu.
2.6 Pengertian Teori Terkait 2.6.1. Jasa
Jasa dibandingkan dengan barang mempunyai empat ciri menurut Kotler dan Armstrong 2001.317,yaitu :
1. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli intangibility
2. Jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan inseperability
3. Unsur jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu dilakukan variability, dan
4. Jasa tidak dapat disimpan perishability
2.6.2. Pengertian Service
Pelayanan atau service dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan atau keutungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain.
Pelayanan pada dasarnya bersifat intangible tak teraba dan tidak berujung pada kepemilikan. Produk pelayanan bisa berkaitan dengan
produk fisik, bisa juga tidak. Memotong rambut, memperbaki televisi, menyewa kamar hotel, memperbaiki kendaraan adalah contoh kegiatan
yang berhubungan dengan pelayanan.
Pelayanan juga dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu didasarkan dari orang yang memberikan pelayanan atau didasarkan
atas peralatannya. Pelayanan dapat diberikan oleh seseorang yang tidak terampil atau oleh seorang professional. Pelayanan yang didasarkan
atas peralatan, sangat tergantung pada apakah alat tersebut ditangani oleh seseorang yang terampil atau tidak terampil. Pelayanan juga
mempunyai empat sifat umum, yaitu intangibility, tak terpisah-pisah, beragam, dan tidak tahan lama. Wira Sutedja 2007:5
Dalam pelayanan ada beberapa kriteria untuk mengukur kualitas pelayanan :
1. Pelayanan yang berkelas internasional berarti dapat memenuhi permintaan dan harapan konsumen tepat waktu, pertama, dan setiap saat.
2. Memberikan jaminan kepuasan yang tinggi kepada konsumen berdasarkan pada pertimbangan betapa berharganya uang yang mereka keluarkan.
3. Memberikan citra yang baik pada perusahaan. 4. Mampu mengatasi dan menguasai perubahan yang terjadi dan melakukan
terobosan dalam memberikan layanan terhadap konsumen dengan menekan pengeluaran.
5. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan menunjukan terobosan dalam memberikan pelayanan, tetapi mampu menjaga
pengeluaran di bawah kendali.
2.6.3. Pengertian Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian
dapat digolongkan menjadi dua: pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negri, sedangkan impor adalah
pembelian dari pemasok luar negri. Mulyadi, 2001, 299 Transaksi pembelian secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Pembelian Tunai Pembelian yang pelunasannya dilaksanakan pada saat terjadinya transaksi
jual beli. 2. Pembelian Kredit
Pembelian yang proses pelunasannya dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan pihak penjual dan pembeli.
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi pembelian adalah :
a. Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali reorder-point.
b. Order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok. c. Order pembelian yang telah dipenuhi oleh pemasok.
d. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu. e. Saldo utang dagang kepada pemasok tertentu.
f. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian.
Mulyadi, 2001, 303
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. Mulyadi,
2001, 299 Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut ini:
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fugnsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih.
5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan.
7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat
kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian. Mulyadi, 2001, 300
2.6.4. Pengertian Penjualan
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola
dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak
tercapai dan pendapatan pun akan berkurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu
sendiri adalah sebagai berikut: Pengertian penjualan menurut Henry Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan
Bisnis” menyatakan bahwa: “Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan
jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa”.2000;24
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa “Penjualan
artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.2002;28
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan
pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan
pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
2.6.5. Sistem Informasi Persediaan
Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem
penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian dan sistem akuntansi biaya produksi. Mulyadi, 2001, 553
Bermacam-macam metode telah berkembang guna membuat alokasi antara harga pokok penjualan dan persediaan. Metode-metode yang paling umum
adalah: 1. Identifikasi khusus specific identification
2. Biaya rata-rata average cost 3. Masuk pertama, keluar pertama first-in, first-out—FIFO
4. Masuk terakhir, keluar pertama last-in, first-out—LIFO
2.6.5.1 dentifikasi Khusus
Metode identifikasi khusus memerlukan suatu cara untuk mengidentifikasi biaya historis dari unit persediaan. Dengan identifikasi khusus, arus biaya
yang dicatat disesuaikan dengan arus fisik barang. K.Fred Skousen, Earl K.Stice, James D.Stice, 2004, 668
a. Metode Harga Rata-rata
Metode harga rata-rata membebankan harga rata-rata yang sama ke setiap unit. Contohnya, biaya rata-rata tertimbang dari setiap unit untuk Dalton
Company akan dihitung sebagai berikut: Total pembelian: 1.100 unit dengan total biaya sebesar 12,400
Harga rata-rata tertimbang: 12,4001.100 unit = 11,27 per unit dibulatkan
K.Fred Skousen, Earl K.Stice, James D.Stice, 2004, 669
b. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama first- in, first-out—FIFO
Metode masuk pertama, keluar pertama first-in, first out—FIFO didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit yang
lebih dahulu masuk.
c. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama last-in, first-out—LIFO
Metode masuk terakhir, keluar pertama last-in, first-out—LIFO didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah yang
terjual.
2.6.6. Pengertian Inventory
Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan
dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki untuk dijual atau diasumsikan untuk dimasa yang akan datang, semua
barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory, tergantung dari sifat dan jenis usaha perusahaan.
Menurut Koher,Eric L.A. Inventory adalah : Bahan baku dan
penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam
tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset yang ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual
dalam operasi perusahaan maupun barang-barang yang sedang di dalam proses pembuatan.
Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan yang ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang
membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu macam saja persedian barang dagangan. Sedangkan bila jenis
perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi
3 kelompok yaitu: a. Persediaan bahan baku
b. Persediaan dalam proses
c. Persediaan barang jadi. Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang- barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi
barang jadi. Barang ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri, barang
ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir, persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang
diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang
dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh perusahaan dagang untuk dijual kembali.
Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui secaraa pasti harga pokok dari barang-barang dagangan
yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan
barang yang berasal dari supplier,barang yang dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan
penyesuaian-penyesuaian adjusment terhadap barang. Atas dasar pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana
yang banyak tertimbun over stock barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena persediannya sudah menipis, apabila
terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang
lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan
inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah
dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh langganan Quantity Committed dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada
supplier Quantity Sold dan informasi penting lainnya.
2.6.7. Pengertian Database
1. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
2. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.
4. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan olehpara pengguna.
2.6.7.1. Asal Mula Istilah Database
Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang
elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu
dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
2.6.7.2. Konsep Dasar Database
Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang
menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan
kolom definisi
yang sebenarnya
menggunakan terminologi
matematika. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
2.6.7.3. Perangkat Untuk Membuat Database.
Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software
perangkat lunak.Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri query database disebut Database Management
System DBMS atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.
DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System RDBMS dan Overview of Database
Management System ODBMS. RDBMS meliputi Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage
Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang memungkinkan untuk membuat sebuah database antara
lain : a. High Level Software dan Low Level Software.
Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL,
PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro, Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper,
FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara
lainBtrieve dan Tsunami Record Manager.
2.6.7.4. Tipe Database
Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database,
Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database, External data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database,
In-memory data bases, Document-oriented databases, Real-time databases, dan RelationalDatabase.
2.6.8. Pengertian Bengkel
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Bengkel adalah suatu tempat dimana dilakukan perbaikan-perbaikan yang bersifat teknis terhadap suatu produk
yang dalam konteks materi ini, produk yang dimaksud adalah kendaraan bermotorDepartemen Pendidikan Nasional, 2001:133. Sebetulnya kegiatan
perbengkelan adalah bagian dari kegiatan jaringan layanan purna jual yang sekaligus berfungsi mendukung pemasaran produk yang dijual yang dalam
hal ini adalah kendaraan bermotor. Dalam kenyataannya layanan tidak hanya diberikan kepada kendaraan, tetapi diberikan pula kepada manusianya yaitu
pemilik kendaraan itu sendiri, sehingga mutu pelayanan bagi keduanya harus menjadi perhatian yang serius.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung 2.7.1.Visual Basic 6.0
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan saat ini karena sangat mudah untuk dipelajari dan handal
untuk membangun berbagai bentuk aplikasi. Visual Basic lebih banyak digunakan sebagai developer dibanding bahasa pemrograman lain.
Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya, seperti PASCAL misalnya, dimana anda harus menuliskan kode program untuk segala sesuatunya, Visual
Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis kedalam program sehingga pekerjaan programmer menjadi semakin mudah.
Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari
bahasa pemrograman BASIC Beginners All-purpose Symbolic Instruction Code. Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka
hampir setiap programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian
tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang di
berikan. Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai
PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan QBASIC Quick BASIC. Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan.
Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami penyempurnaan hingga Visual Basic 6.0.
Microsoft, perusahaan pencipta Visual Basic, mengeluarkan tiga edisi Visual Basic 6.0 yang diantaranya adalah :
a. Standard Edition
Standard edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin mempelajari Visual Basic 6.0, mempunyai fasilitas sebagai berikut :
1. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft Windows 9x dan Windows NT untuk para pemula.
2. Terdiri atas kontrol-kontrol, seperti grid, tab dan data bound. 3. Termasuk Learn Visual Basic Now dan Online Help
b. Professional Edition
Professional Edition umumnya digunakan oleh para profesional yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0. Tidak terlalu banyak
perbedaan dengan standard edition, hanya ada beberapa tambahan, diantaranya :
1. Activex Control. Termasuk Internet Control. 2. IIS Internet Information Server
3. Dynamic HTML Page Designer
c. Enterprise Edition
Lebih ditekankan untuk membuat aplikasi yang bersifat server based, tapi program-program aplikasi standar dapat berjalan dengan
baik jika menggunakan versi ini, fasilitas tambahannya ialah : 1. Application Performance Explorer
2. IIS Internet Information Server
3. Support for Microsoft Tansaction Server 2.0 4. SQL Debugging
5. Visual Componen Manager 6. Visual Database Tool
2.7.2. Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 merupakan perangkat lunak database dari Microsoft yang memiliki banyak fasilitas canggih dan kemudahan
didalam instalasi dengan kebutuhan hardware yang minimum dan juga dilengkapi dengan fasilitas untuk mendukung e-Commerce.
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relational Database Management System RDBMS yang handal. Didesain untuk
mendukung proses transaksi yang besar seperti order entri yang online, inventori, akuntansi atau manufaktur.
a. Fasilitas-fasilitas penting SQL Server 2000
SQL Server lengkap dengan fasilitas- fasilitas yang mempermudah pengguna menangani database, diantaranya adalah:
1. Web Assistant Wizard
SQL Server menyediakan cara untuk bekerja dengan internet menggunakan Web Assistant Wizard dan Interoperability dengan
Microsoft Internet Information Services IIS. Meskipun Web Assistant Wizard dan IIS memungkinkan SQL Server data untuk digunakan
dengan web page. Web Assistant Wizard membuat file html dari query
SQL Server, sehingga membuat kita mudah untuk mempublikasikan data SQL Server di Internet.
2. SQL Server Profiler
SQL Profiler adalah utility grafis yang mengijinkan administrator database dan pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam
aktivitas database. SQL Profiler ialah perangkat yang penting untuk menyesuaikan tuning dan melacak kesalahan aplikasi, mengaudit dan
memprofil penggunaan SQL Server.
3. SQL Server Manager
SQL Server Service Manager mengatur seluruh objek dari SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC. SQL Server Service Manager
menyediakan cara yang mudah untuk memulai, berhenti atau mencek keadaan dari layanan yang ada.
4. SQL Query Analyzer
SQL Query Analyzer berfungsi untuk memasukan perintah query untuk melihat data.
38
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Untuk mendapatkan informasi dan data dalam pembuatan profosal pengajuan skripsi , penulis melakukan penelitian pada Bengkel Sadulur
Motor yang merupakan salah satu bengkel yang menyediakan spare parts kendaraan dan memeperbaiki berbagai macam kendaraan roda dua.
Sadulur Motor berlokasi di Jalan Kol Mas No 45 Bandung Barat. adalah Sistem Jasa Service Dan Inventory spare Part yang akan dirancang pada
Sadulur Motor yang meliputi transaksi jasa service, penjualan, pembelian dan persediaan barang perusahaan yang akan dibangun dengan
dirancangnya Sistem Informasi Jasa Service Dan Inventory Spare Part pada Sadulur Motor Bandung.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Sadulur Motor didirikan pada tahun 2010 yang dipimpin oleh Bapak Sukarto, Sadulur Motor bergerak dalam bidang jasa, penjualan, pembelian
dan inventory berbagai macam spare part kendaraan roda dua.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi dari Sadulur Motor adalah menjadi bengkel tangguh yang dapat memperbaiki motor dengan kualitas baik. Memberikan dorongan
positif bagi masyarakat khususnya kalangan muda untuk berkreasi.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan suatu truktur organisasi yang jelas dan tegas agar tugas-tugas yang dibebankan kepada
setiap bagian organisasi dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan adanya struktur organisasi tersebut, maka setiap bagian akan
mengetahui dan mengerti akan tanggung jawab dan wewenang dari tugas yang dibebankan kepadanya.
Berikut adalah struktur organisasi dari Sadulur Motor Bandung :
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sadulur Motor Bandung
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berdasarkan bagan struktur organisasi pada gamabar 3.1 diatas maka dapat dijelaskan mengenai Tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi.
Penjabaran dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai berikut: 1. Owner
Adapaun tugas dari Owner adalah sebagai berikut : a. Mengambil Keputusan setiap kegiatan di Sadulur Motor Bandung
Owner
Administrasi Montir
b. Verivikasi surat permintaan barang c. Menyetujui laporan penjualan, pembelian dan laporan persediaan
barang. 2. Montir
Adapaun tugas dan tanggung jawab dari Montir yaitu : a. Melayani customer
b. Melakukan service kendaraan c. Membuat data kerusakan
3. Administrasi Adapun tugas dan tanggung jawab bagian Administrasi yaitu :
a. Mengecek jumlah stok di gudang b. Membuat laporan persediaan
c. Membuat surat permintaan barang d. Membuat laporan barang masuk
e. Mencetak bukti transaksi satau faktur
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan laporan usulan penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode pengumpulan dengan
menggunakan gabungan dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan sasaran studi.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
3.2.1.1 Sumber data Primer Wawancara, Observasi
Dalam penulisan laporan usulan penletian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan dari laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Wawancara
Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara pada owner atau pemilik dari Sadulur Motor Bandung untuk
mengetahui data-data yang terkait dengan judul. b. Observasi
Selain wawancara langsung dengan owner atau pemilki Sadulur Motor penulis juga mengamati secara langsung proses penjualan dengan
mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen seperti laporan penjualan dan pembelian serta cara kerja berdasarkan sistem yang
sedang berjalan.
3.2.1.2 Sumber data Sekunder Dokumentasi
Dalam pengumpulan data sekunder penulis menggunakan cara dokumentasi yaitu penelitian dimana didalam pengambilan datanya penulis
melakukan pengambilan data atau dokumentasi berupa laporan penjualan . Laporan penjualan yang diambil digunakan untuk perlengkapan data yang
didapat. Selain itu penulis juga melihat referensi dari penulisan skripsi sebelumnya yang berkaitan dengan judul.
3.2.2 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dmulai dengan dilakukannya identiifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan- kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang diangggap efektif. Sedangkan metode pengembangan sistem
terdiri dari sederetan kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan, yang membantu kita dalam pengembangan sistem.
3.2.2.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode Pendekatan sistem merupakan pendekatan dengan cara bagaimana menggunakan alat-alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi
satu atau lebih tahapan- tahapan pengembangan sistem informasi. Adapun metode pendekatan sistem yang digunakan adalah metode
berorientasi pada data yaitu analisis dan perancangan terstruktur. Adapun alat yang digunakan sebagai alat bantu adalah sebagai berikut :
1. Flowmap 2. Diagram Konteks
3. Data Flow Diagram DFD 4. Entity Relational Diagram ERD
5. Kamus Data 6. Normalisasi
3.2.2.2 Metode Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode – metode, prosedur - prosedur pekerjaan, aturan – aturan dan postulat – postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah cara, teknik yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu. www.tech-id.co.cc 2010:05
Prototype merupakan suatu metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga
segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Gambar 3.2 mekanisme pengembangan prototype Sumber : Kadir Abdul. 2003. Pengembangan sistem informasi Yogyakarta:
penerbit andi.
Mekanisme pengembangan sistem dengan prototype
1.
Identifikasi kebutuhan pemakai Pada tahap ini analisis sistem atau peneliti akan melakukan studi kelayakan
dan studi terhadap kebutuhan pemakai baik meliputi model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan diagunakan.
2.
Membuat prototype
Pada tahap ini peneliti mulai membuat prototype secara global
3.
Menguji prototype Pada tahap ini prototype akan mengalami pengujian atau evaluasi dari
pemakai apakah sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau tidak
4.
Memperbaiki prototype Pada tahap ini peneliti melakukan modifikasi sesuai dengan masukan yang
telah diberikan pemakai
5.
Mengembangkan versi produksi Peneliti merampungkan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pihak
pemakai
3.2.2.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis dan perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam sistem
terdapat flowmap, diagram konteks, DFD, Kamus data dan Relasi Tabel. Untuk lebih jelas dapat dilihat penjelasan sebagai berikut :
1. Flow Map
Flow map dibuat untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan dan yang akan disulkan. Didalam sebuah flowmap terdapat entitas dalam
mapun luar. Flow Map digunakan sebagai alat bantu komunkasi dan untuk dokumentasi, khususnya membantu pada pembuatan program yang sesuai
dengan keutuhan dan keinginan pemakai. Flow Map yang sedang berjalan untuk Sistem Informasi Penjulan pada Sadulur Motor tidak akan mengubah
prosedur yang telah ada.
2. Diagram Kontek
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem penjualan barang secara garis besar dan keseluruhan. Diagram konteks dirancang untuk
memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem.
3. Data Flow Diagram