26 kantor yang terletak di Jalan Jakarta dipergunakan sebagai Kantor Wilayah
Departemen Kehakiman Jawa Barat yang sebelumnya bertempat di Jalan Diponegoro Bandung. Gedung Kantor BAPAS Bandung telah mengalami beberapa kali renovasi,
yang terakhir tahun 2003.
Gambar II.1 Balai Pemasyarakatan Bandung
II.1.2 DASAR HUKUM
1. Undang-undang RI. No.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan. 2. Undang-undang RI. No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak.
3. Kitab Undang-undang Hukum Pidana. 4. Peraturan Pemerintah RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan. 5. Peraturan Pemerintah RI. No. 32 Tahun 1999 Tentang Tatacara dan Syarat
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. 6. Peraturan Pemerintah RI. No. 57 Tahun 1999 Tentang Kerjasama Penyelenggara
Pembinan dan pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
27 7. Keputusan Menteri Kehakiman RI. No. M.01-PR.07.03 Tahun 1997 Tanggal 12
Februari Tentang Organisasi dan Tata Kerja BAPAS sebagai perubahan keputusan Menteri Kehakiman RI. No. M.02-PR.07.03 tahun 1987 Tentang Tata Kerja Balai
Bispa yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Dirjen. Pas. Departemen Kehakiman RI. No.E.PR.07.03-17 Tanggal 17 Maret 1997 Tentang Perubahan
Nomenklatur Balai BISPA menjadi BAPAS. 8. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan No. E.39-PR.05.03 Thn.1987
Tentang Penunjukkan Pelaksanaan Pembimbingan Klien Pemasyarakatan. 9. Keputusan Dirjen. Pas. No. E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Pembimbing Klien Pemasyarakatan.
II.1.3 VISI DAN MISI II.3.1 VISI
Memulihkan kesatuan
hidup, kehidupan
dan penghidupan
klien pemasyarakatan sebagai individu, anggota masyarakat dan makhluk Tuhan Yang
Maha esa Membangun manusia mandiri
II.3.2 MISI
1. Mewujudkan Litmas Penelitian Kemasyarakatan yang obyektif, akurat dan tepat
waktu 2. Melaksanakan program pembimbingan secara berdaya guna dan berhasil guna
3. Melaksanakan pembinaan dan pembimbingan klien pemasyarakatan dalam rangka penegakan hukum, pencegahan dan penanggulangan kejahatan serta
pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia. 4.
Mendampingi anak yang berhadapan dengan hukum
28
II.3.4 PENGERTIAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI